BAB II URAIAN TEORI. Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II URAIAN TEORTIS

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun tergolong berisiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian global telah mengakibatkan kegiatan bisnis

) DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persamaan dan perbedaan yang mendukung penelitian ini: 1. Setyorini, Maria M Minarsih, Andi Tri Haryono (2016).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi perekonomian dunia mendorong munculnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Andri Helmi M, SE., MM.

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antar negara. Kegiatan perdagangan luar negeri didorong

BAB I PENDAHULUAN. namun juga bagi suatu perusahaan untuk mengelola uangnya dengan harapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh faktor ekonomi makro dan faktor

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high retum. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melakukan investasi, setiap investor perlu mempertimbangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengeluarkan target pertumbuhan sektor

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA

Transkripsi:

BAB II URAIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Anggraeni (2003) melakukan penelitian dengan judul The Foreign Exchange Exposure pada Bank-Bank yang Go Public di Bursa Efek Jakarta menunjukkan adanya foreign exchange exposure yang dominan signifikan negatif (-), artinya bahwa melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing memberikan pengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Return on Equity, Non Performing Loans, dan Firm Size secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap foreign exchange exposure, secara parsial Loan to Deposit Ratio, Return on Equity dan Non Performing Loans memiliki pengaruh yang signifikan terhadap foreign exchange exposure. Kurniawati dan Anggraeni (2005) melakukan penelitian dengan judul Forex Exposure Pada Berbagai Sektor Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menggunakan sampel 164 perusahaan, dan 35 perusahaan yang terkena economic exposure. Penelitian ini menggunakan variabel bebas seperti Expot Ratio, Firm Size, Quick Ratio, Book-to-Market Value, Debt on Equity Ratio dan Earning Variability. Penelitian ini menghasilkan variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap economic exposure. Firm Size mempunyai pengaruh negatif terhadap economic exposure, akan tetapi tidak signifikan. Export Ratio dan Quick Ratio secara partial

mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat economic exposure yang dihadapi oleh perusahaan, dan hanya Export Ratio yang mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap economic exposure. Debt on Equity Ratio secara parsial mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap tingkat economic exposure yang dihadapi oleh perusahaan. Earning Variability secara partial mempunyai pengaruh negatif terhadap economic exposure. Book-to-Market Value secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap tingkat economic exposure yang dihadapi oleh perusahaan. B. Pengertian Eksposur Seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs valuta asing secara umum disebut eksposur (Kuncoro, 1996:242). Menurut Faisal (2001:107) menyatakan bahwa exposure adalah tingkat dimana perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs. Menurut Madura (2000:275) bahwa exposure transaksi, exposure ekonomi, dan exposure translasi. Pengertian umum eksposur valuta asing (foreign exchange exposure) adalah seberapa jauh perusahaan dipengaruhi oleh perubahan kurs valuta asing (nilai tukar). Penelitian ini hanya memfokuskan pada eksposur ekonomi. Hal ini dikarenakan eksposur ekonomi ini lebih penting sebab eksposur ekonomi berkaitan dengan kelangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.

C. Pengertian Eksposur Ekonomi Resiko nilai tukar (exchange risk) merupakan sesuatu yang berbeda dari eksposur. Resiko nilai tukar merupakan variabilitas nilai perusahaan yang disebabkan oleh perubahan-perubahan mata uang yang tidak terantisipasi (resiko nilai tukar mencakup keberadaan perubahan-perubahan yang tidak pasti dari nilai perusahaan/variabilitas future cash flows perusahaan). Jika perusahaan tidak memiliki eksposur perusahaan, berarti perusahaan tidak memiliki resiko nilai tukar. Eksposur ekonomi berfokus pada dampak dari fluktuasi-fluktuasi mata uang terhadap nilai perusahaan (Faisal, 2001:125). Madura (2000:243) mendefinisikan bahwa eksposur ekonomi adalah seberapa jauh nilai perusahaan (diukur dengan nilai sekarang dari harapan aliran kas) akan berubah bila kurs valuta asing berubah kearah yang tidak diharapkan. Eksposur ekonomi tidak hanya mempengaruhi perusahaan multinasional saja. Perusahaan domestik murni juga dapat dipengaruhi oleh eksposur ini. Kondisi ini bisa terjadi jika perusahaan-perusahaan asing ikut beroperasi dalam pasar domestik, oleh sebab itu perusahaan domestik harus bersaing dengan perusahaan asing dalam merebut pasar, adanya fluktuasi nilai tukar akan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan harga dan laba rugi perusahaan (Anggraeni:2003). Terdapat dua komponen eksposur ekonomi, yaitu eksposure transaksi dan eksposure operasi. Eksposure transaksi muncul akibat berbagai jenis transaksi yang memerlukan penyelesaian dalam valas, sedangkan eksposur operasi timbul karena fluktuasi valas dapat mengubah future revenues daj cost perusahaan

(operating cash flows) dan pengukurannya membutuhkan perspektif jangka waktu yang lebih panjang (Faisal, 2001:126). D. Mengukur Eksposur Ekonomi Menurut Kuncoro (2003:273) metode analisis regresi yang diterapkan untuk mengukur eksposur ekonomi suatu perusahaan adalah: a. Data historis aliran kas dan kurs, yaitu dinyatakan dalam persamaan regresi: PCF = ao + al PER + e Keterangan: PCF : Persentase perubahan aliran kas yang telah disesuaikan dengan inflasi yang diukur dalam mata uang lokal selama periode t PER : Persentase perubahan kurs selama periode t al : Koefisien Regres menunjukkan adanya derajat sensitivitas PCF dan PER b. Bila suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai mata uang dan lebih memfokuskan pada sensitivitas total terhadap pergerakan mata uang daripada dampak satu mata uang, maka ia harus menkonsolidasi mata uangnya kedalam suatu indeks gabungan. Persamaan regresinya menjadi: PCF = bo + b1 PERI + e Keterangan: PERI : Persentase perubahan mata uang komposit (gabungan) selama periode t dan besarnya bobot untuk tiap mata uang didasarkan atas proporsi total aliran kas terhadap mata uang tersebut.

c. Beberapa perusahaan lebih suka menggunakan harga saham sebagai proksi dari nilai perusahaan dan penaksiran pemegang saham mengenai aliran kas dimasa mendatang, kemudian memperkirakan bagaimana harga sahamnya berubah sebagai akibat pergerakan mata uang (dalam model diatas mengganti PCF dengan persentase perubahan harga saham). Analisis regresi digunakan untuk menentukan bagaimana perubahan harga saham perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs. Model regresi yang dipilih adalah: R = ao + al IHSG + a2 E +e Keterangan: r : persentase perubahan harga saham perusahaan IHSG : persentase perubahan indeks harga saham gabungan E : persentase perubahan dari nilai setiao valas a2 : eksposur ekonomi E. Pengertian Nilai Tukar Menurut Madura (2000:86) bahwa nilai tukar atau kurs mengukur suatu nilai valuta dari perspektif valuta lain. Penurunan valuta dinamakan depresiasi (depreciation) dan peningkatan valuta dinamakan apresiasi (apreciation). Kurs adalah mata uang suatu negara yang dinilai dalam mata uang asing. Penurunan kurs antara Rupiah dan US Dolar berarti US Dolar menjadi lebih mahal dalam nilai rupiah. Hal ini mencerminkan bahwa nilai US Dolar naik karena jumlah Rupiah yang diperlukan untuk membeli US Dolar meningkat. Jadi, US Dolar mengalami apresiasi terhadap Rupiah, dari sisi lain Rupiah menjadi

lebih murah dinilai dalam US Dolar, artinya Rupiah mengalami depresiasi terhadap US Dolar (Kuncoro, 2003:114-117). Menurut Faisal (2001:20) bahwa kurs (exchange rate) adalah harga mata uang (yang diekspresikan) terhadap mata uang lainnya. Kurs dapat diekspresikan sebagai sejumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing (disebut direct quote) atau sebaliknya sejumlah mata uang asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang lokal (disebut indirect quote). F. Sistem Nilai Tukar Sistem nilai tukar menurut Madura (2006:219-225) dapat dikategorikan dalam beberapa jenis berdasarkan seberapa kuat tingkat pengawasan pemerintah pada nilai tukar. Secara umum nilai tukar dapat dibagi menjadi: a. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate) Sistem nilai tukar tetap, nilai tukar mata uang dibuat konstan ataupun hanya diperbolehkan berfluktuasi dalam kisaran yang sempit. Apabila pada suatu saat nilai tukar mulai berfluktuasi terlalu besar, maka pemerintah akan melakukan intervensi untuk menjaga agar fluktuasi tetap berada dalam kisaran yang diinginkan. b. Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas (Freely Floating Exchange Rate) Pada sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar ditentukan sepenuhnya oleh pasar tanpa intervensi dari pemerintah. Apabila pada sistem teta, tidak diperbolehkan adanya fleksibilitas nilai tukar, pada sistem mengambang bebas

diperbolhkan adanya fleksibilitas secara penuh. Pada kondisi nilai tukar mengambang, nilai tukar akan disesuaikan secara terus-menerus sesuai dengan kondisi penawaran dan permintaan dari mata uang tersebut. c. Sistem Nilai Tukar Terikat (Pegged Exchange Rate) Pada sistem nilai tukar terikat, mata uang lokal dikaitkan nilainya pada sebuah valuta asing atau pada sebuah jenis mata uang tertentu. Nilai mata uang lokal akan mengikuti fluktuasi dari nilai mata uang yang dijadikan ikatan tersebut. G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Menurut Madura (2000:89) menyatakan bahwa nilai tukar equilibrium akan berubah sepanjang waktu seiring dengan berubahnya permintaan dan penawaran. Faktor-faktor yang menyebabkan berubahnya permintaan dan penawaran tersebut antara lain: laju inflasi ralatif, suku bunga relatif, tingkat pendapatan relatif, kontrol pemerintah, ekspektasi, dan interaksi antar faktor. Teori disequilibrium dari kurs valas menyatakan bahwa perubahan kurs valas nominal disebabkan oleh guncangan-guncangan moneter yang mengarah pada perubahan-perubahan kurs valas riil, karena harga barang dan pasar uang menyesuaikan pada kecepatan yang berbeda. Teori equilibrium menyatakan bahwa perubahan-perubahan harga relatif, termasuk kurs valas disebabkan oleh guncangan-guncangan riil (real shocks) terhadap supply atau demand pada pasar barang (Faisal, 2001:31). Faktor-faktor di atas tentu saja memberikan pengaruh yang berbeda-beda untuk masing-masing negara. Menurut para pelaku bisnis dan pengamat ekonomi,

untuk negara Indonesia nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, terutama US Dolar sangat dipengaruhi oleh kestabilan kondisi keamanan dan politik dalam negeri. Pada kondisi dimana situasi politik memanas dan keamanan negara yang tidak stabil yang ditandai dengan kerusuhan-kerusuhan maka hal ini akan memberikan tekanan yang cukup kuat terhadap Rupiah di pasar valuta asing (Anggraeni, 2003). Perkembangan kebijakan nilai tukar Indonesia sejak tahun 1978 sampai dengan Agustus 1997 Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang terkendali dan dalam perkembangannya muncul berbagai permasalahan yang telah memaksa Indonesia untuk secara bertahap menyesuaikan kebijakan nilai tukar hingga akhirnya beralih kesistem nilai tukar mengambang penuh. Beberapa masalah yang dihadapi Indonesia dalam era nilai tukar mengambang penuh: (Goeltom, dalam Anggraeni): a. Hilangnya kepercayaan dalam dan luar negeri terhadap sistem perbankan b. Rendahnya kepercayaan telah membuat harga diri instrumen keuangan meningkat sedemikian tinggi sehingga secara ekonomis tidak layak digunakan. Seiring dengan kontraksi permintaan domestik yang sangat tajam, maka anjloknya nilai tukar rupiah tidak hanya berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan yang memiliki beban utang luar negeri, kinerja perusahaanperusahaan lain juga ikut memburuk.

H. Analisis Fundamental dan Rasio Keuangan Analisis fundamental merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company analysis. Data yang digunakan adalah data historis artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Company analysis para analisis fundamental mencoba memprediksi pertumbuhan laba dimasa yang akan datang, seperti kondisi ekonomi, kondisi keuangan yang tercermin melalui kinerja perusahaan. Analisis fundamental dapat menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan akan melihat teknik analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu pendek. Rasio ini terbagi menjadi Current Ratio, Quick Ratio, dan Net Working Capital. 2. Rasio Leverage Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang, dimana rasio ini terbagi menjadi Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Capitalization Ratio, Times Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage dan Cash Return on Sales. 3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, terbagi menjadi Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity, dan Operating Ratio. 4. Rasio Pasar Rasio pasar menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis persaham. Rasio ini terbagi menjadi Dividend per Share, Earning per Share, Divident Payout Ratio, Price Earning Ratio, Book Value per Share, dan Price to Book Value.