KATA PENGANTAR Rp ,- Rp ,-

dokumen-dokumen yang mirip
Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

PERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

RENCANA STRATEGIS STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIN ) TAHUN ANGGARAN 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 31 Mei 2017

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2014

RKT (Rencana Kinerja Tahunan) PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2013 Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, drh. Sujarwanto, MM NIP

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008;

RENCANA KINERJA TAHUN 2012 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN. SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Juli 2011

Disampaikan pada: Rapat Kerja Kementerian Pertanian 4 Januari 2017

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rappang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji K

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

RKT. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani TA 2015

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

TIM PENYUSUN. Bagian Perancanaan Sekretariat Badan Karantina Pertanian

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PROFIL BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

ANGGARAN PENGADILAN MAUPUN UNIT PELAKSANA TEKNIS SERTA LAPORAN KEUANGANNYA TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BAB III PENDEKATAN LAPANG. adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

2018, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kantor Regional. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN. Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER BAB I PENDAHULUAN

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji dan syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat dan karunianya sehingga penyusunan Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020 dapat diselesaikan sebagaimana yang direncanakan. Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020 ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan kegiatan operasional teknis karantina hewan, karantina tumbuhan dan dukungan internal berupa penyelenggaraan ketatahusahaan terkait dengan administrasi kepegawaian (man), keuangan (money) dan perlengkapan (material) sebagai bagian dari tugas dan fungsi (Tusi) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Kegiatankegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam operasional penyelenggaraan tugas dan fungsi (tusi) didukung dengan ketersediaan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2020 yang secara akuntabilitas kami pertanggungjawabkan. Selain dalam pelaksanaan operasional penyelengaraan kegiatan tindakan karantina pertanian menghabiskan dana APBN sebesar Rp.13.893.147.344, (Tiga belas milyar delapan ratus sembilan puluh tiga juta seratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus empat puluh empat rupiah), Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga berhasil mengumpulkan dan menyetorkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.2.237.094.131, (Dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta sembilan puluh empat ribu seratus tiga puluh satu rupiah). ke rekening kas Negara. Kegiatan yang berhasil dilaksanakan pada tahun 2020 sangat dinamis seiring dengan kondisi pandemi Covid19 yang melanda dunia secara umum dan Indonesia khususnya mulai awal bulan Maret 2020 hingga saat ini. Pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020 selain dipengaruhi karena adanya wabah Covid19, juga dipengaruhi oleh kebijakan yang telah ditetapkan dan diberlakukan oleh Badan Karantina i

Pertanian dan Kementerian Pertanian sebagai institusi yang menaungi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu seperti mutasi alih tugas pejabat fungsional, revisi anggaran dalam DIPA maupun terkait pelaksanaan kegiatan secara work from home (WFH) serta pelaksanaan kegiatan secara virtual, online atau webinar, dan yang lainnya. Kami telah berupaya maksimal untuk dapat menyajikan laporan tahunan yang sebaik mungkin sebagai bentuk representasi dari semua kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan dengan berbagai permasalahan serta hambatan yang kami catat sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja di tahun 2021. Semoga laporan yang sederhana ini dapat memberikan gambaran yang memadai dari semua kegiatan yang berhasil dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020 serta bermanfaat bagi kita semua. Palu, Januari 2021. Kepala, A M R I L, S.Sos., M.M NIP. 196507251986031001 ii

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAM RINGKASAN DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1 i iii v vi viii A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Keadaan Umum UPT 2 BAB II : KEGIATAN BAGIAN UMUM / TATA USAHA 11 A. Perencanaan dan Keuangan 11 B. Kepegawaian dan Tata Usaha 17 C. Perlengkapan (Sarana dan Prasarana). 32 BAB III : KEGIATAN OPERASIONAL 44 A. KARANTINA HEWAN. 44 1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang diimpor. 2. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang diekspor. 3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media 45 pembawa HPHK yang diantarareakan. 1) Kegiatan Domestik Masuk 45 2) Kegiatan Domestik Keluar 51 4. Penggunaan Sertifikat Karantina Hewan 61 5. Kegiatan Pemantauan daerah sebar HPHK 61 6. Kegiatan Koleksi HPHK 62 7. Kegiatan Intersepsi HPH/HPHK 63 8. Kegiatan Pengawasan Keamanan hayati hewani 64 xi 44 44 iii

B. KARANTINA TUMBUHAN. 65 1. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media 65 pembawa OPTK yang diimpor. 2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media 65 pembawa OPTK yang diekspor. 3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media 66 pembawa OPTK yang diantarareakan. 1) Kegiatan Domestik Masuk 66 2) Kegiatan Domestik Keluar 68 4. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan 73 5. Kegiatan Pemantauan daerah sebar OPTK 74 6. Kegiatan Koleksi OPTK 74 7. Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK 75 8. Kegiatan Pengawasan Keamanan hayati nabati 76 C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAKAN PIDANA KARANTINA 77 BAB IV : KEGIATAN LAINLAIN 78 A. Koordinasi/kerjasama dengan instansi terkait 78 B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar 79 C. Kegiatan Public Awareness 83 D. Notification of NonCompliance 83 E. Lainlain 84 BAB V : PERMASALAHAN DAN SOLUSI 85 A. Permasalahan 85 B. Solusi / Pemecahan Masalah 88 BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN 89 A. Kesimpulan 89 B. Saran 90 iv

DAFTAR TABEL Hal 1. Tabel 1 Wilayah Kerja BKP. Kelas II Palu beserta petugas fungsionalnya... 9 2. Tabel2.a Perbandingan anggaran belanja antara DIPA di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu TA. 2019 dan TA. 2020 14 3. Tabel 2.b Realisasi Anggaran Belanja di BKP Kelas II Palu TA. 2020... 15 4. Tabel 2.c Target dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu TA. 2016 TA. 2020... 15 5. Tabel 11 a. Resume Tindakan Karantina Hewan (Tindakan 8P) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 56 6. Tabel 12 a. Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama 3 Tahun Terakhir... 59 7. Tabel 13 a. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan di Balai Karantina Hewan Kelas II Palu Tahun 2020... 61 8. Tabel 14 a. Hasil Temuan HPHK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 75 9. Tabel 15 a. Pengawasan Keamananan hayati hewani di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 64 9. Tabel 11 b. Resume Tindakan Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 70 10.Tabel 12 b. Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama 5 Tahun Terakhir... 72 11.Tabel 13 b. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Hewan Kelas II Palu Tahun 2020... 73 12.Tabel 14 b. Hasil Temuan OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 75 13.Tabel 15 b. Pengawasan Keamananan hayati nabati di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 76 v

DAFTAR GAMBAR Hal 1. Gambar 1. Kantor Induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu... 91 2. Gambar 2. Keadaan Kantor Induk dari depan... 91 3. Gambar 3. Parkiran Kantor Induk dan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu... 92 4. Gambar 4. Screen House Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu 92 5. Gambar 5. Kantor Wilker Pantoloan... 93 6. Gambar 6. Halaman Kantor Wilker Pantoloan... 93 7. Gambar 7. LaboratoriumKarantina Tumbuhan BKP Kelas II Palu... 94 8. Gambar 8. Instalansi Karantina Tindakan Karantina Hewan di Desa Pabtoloan Boya... 94 9. Gambar 9. Kantor Wilker Luwuk... 95 10. Gambar 10. Kantor Wilker Ampana... 95 11. Gambar 11. Kantor Wilker Pagimana... 96 12. Gambar 12. Kantor Wilker Tolotoli... 96 13. Gambar 13. Kunjungan Staf Khusus Menteri Pertanian Ir. Lutfie Halide, MP dalam rangka menyelaraskan program Menteri pertanian dalam pembangunan pertanian... 14. Gambar 14. ASN dan THL Balai Karantina Pertanian Palu laksanakan upacara setiap tanggal 17... 97 15. Gambar 15. Rapat Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 98 16. Gambar 16. Senam Bersama Keluarga Besar Balai Karantina Pertanian Palu dan BKIPM Palu... 98 17. Gambar 17. Kegiatan Family Gathering Balai Karantina Pertanian Palu di Pantai Tanjung Karang Donggala... 99 18. Gambar 18. Mahasiswa Universitas Tadulako Fakultas MIPA Jurusan Biologi melakukan magang kerja dalam rangka praktek kerja lapangan 19. Gambar 19. Karantina Palu ajak seluruh elemen pertanian untuk 97 99 vi

20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32 sukseskan GRATIEKS di Sulawesi Tengah... 100 Gambar 20. Koordinasi dan Sinergi Bersama seluruh elemen yang terkait khususnya ekspor produk potensial SULTENG... 100 Gambar 21. Menggunakan laboratorium yang terakreditasi dalam menunjang keamanan pangan yang dilalulintas... 101 Gambar 22. Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba & Tes Urine bagi Pegawai ASN dan THL... 101 Gambar 23. Karantina Palu melakukan penjajakan turun lapangan langsung kepada calon eksportir buah durian... 102 Gambar 24. Sosialisasi Undangundang Karantina No.21 Tahun 2019 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan... 102 Gambar 25. Koordinasi Seluruh UPT Lingkup Barantan dengan sistem daring (Vidio Conference) dalam menghadapi virus COVID19.. 103 Gambar 26. Penyerahan bantuan solidaritas KORPRI BARANTAN PEDULI COVID19 kepada THL dan Masyarakat Sekitar Kantor... 103 Gambar 27. Tindakan Karantina oleh Petugas Karantina terhadap 98 sapi yang akan dilalulintaskan ke tarakan melalui pelabuhan Tanjung Batu Tolitoli... 104 Gambar 28. Staf Khusu Mentan Luthfie Halide turun langsung lapangan untuk meninjau pertanaman bawang putih dan kopi di daerah Napu... 104 Gambar 29. Melakukan verifikasi dan studi kelayakan tujuh rumah wallet milik PT. NKA... 105 Gambar 30. Penandatanganan Komitmen sebagai wujud keterbukaan Informasi Publik... 105 Gambar 31. Kepala Karantina Pertanian Palu Diangkat Menjadi Pejabat Fungsional Medik Veteriner Ahli Madya... 106 Gambar 32. Apel Virtual Hari Karantina Pertanian ke 143 Tahun. 106 vii

DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 14. Daftar Urut Kepangkatan Kepegawaian PNS di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 107 2. Lampiran 15. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Yang Naik pangkat Tahun 2020... 113 3. Lampiran 16. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Yang Menerima Gaji Berkala Tahun 2020... 114 4. Lampiran 17. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Yang Mengikuti Pelatihan Teknis dan Administrasi Tahun 2020... 116 5. Lampiran 18. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang Pensiun Tahun 2020... 118 6. Lampiran 19. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Yang Mutasi / Alih Tugas Pada Tahun 2020... 119 7. Lampiran 20. Daftar Nama Pegawai di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Yang Diangkat Dari CPNS Menjadi PNS Tahun 2020... 120 8. Lampiran 21. Kegiatan Impor Hewan Hidup, Bahan Asal Hewan, Hasil Baha Asal Hewan dan Media Pembawa/Benda Lain melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 121 9. Lampiran 22. Kegiatan Ekspor Hewan Hidup, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Media Pembawa/Benda Lain Melalui Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 122 10. Lampiran 23. Kegiatan Domestik Masuk Hewan Hidup, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Media Pembawa / Benda Lain Melalui Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 123 viii

11. Lampiran 24. Kegiatan Domestik Keluar Hewan Hidup, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan dan Media Pembawa / Benda Lain Melalui Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 135 12. Lampiran 25. Kegiatan Impor Benih/Bibit Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, Hasil Tumbuhan Mati dan Media Pembawa/Benda Lain Melalui Wilker. Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 154 13. Lampiran 26. Kegiatan Ekspor Benih/Bibit Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, Hasil Tumbuhan Mati dan Media Pembawa/Benda Lain Melalui Wilker. Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu dan Wilker. Pantoloan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 155 14. Lampiran 27. Kegiatan Domestik Masuk Benih/Bibit Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, Hasil Tumbuhan Mati dan Media Pembawa/Benda Lain Melalui Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 160 15. Lampiran 28. Kegiatan Domestik Keluar Benih/Bibit Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup, Hasil Tumbuhan Mati dan Media Pembawa/Benda Lain Melalui Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 186 16. Lampiran 29. Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Hewan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 219 17. Lampiran 30. Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 220 18. Lampiran 31. Intersepsi HPH/HPHK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 221 19. Lampiran 32. Intersepsi OPT/OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 223 ix

20. Lampiran 33 Hasil Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 225 21. Lampiran 34. Hasil Pemantauan Daerah Sebar OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 226 22. Lampiran 35. Resume Penyidikan KasusKasus Pelanggaran UU No.21 Tahun 2019 di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 227 23. Lampiran 36. Rekapitulasi Kegiatan Workshop / Seminar / Apresiasi/ Rapat Kerja Yang Diikuti oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020... 228 x

RINGKASAN Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan operasional dalam rangka mengemban tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada Tahun Anggaran 2020 diberikan alokasi anggaran dana APBN melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) awal sebesar Rp.15.058.100.000,00 (Lima belas miliar lima puluh delapam juta seratus ribu rupiah). Namun dalam perjalanan waktu dimana dunia dan termasuk Indonesia mengalami pandemi Covid19 sehingga berpengaruh terhadap kondisi perekonomian serta keuangan negara yang berakibat pada Pagu DIPA awal harus mengalami revisi beberapa kali dan Total Pagu DIPA terakhir Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar Rp.13.900.510.000,00 (Lima belas miliar sembilan ratus juta lima ratus sepuluh ribu rupiah). Anggaran dalam DIPA tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan Belanja Pegawai berupa Gaji Pokok dan Tunjangan, Uang Makan serta Lembur, Belanja Barang untuk membiayai kegiatan operasional kantor dan belanja non operasional dalam rangka pelaksanaan tusi dan Belanja Modal untuk pengadaan peralatan dan mesin berupa sepeda motor roda2, alat pengolah data, pengembangan website, alat laboratorium, mebeullair, fasilitas kantor, Pembangunan Instalasi Karantina Hewan, Rehabilitasi Pagar Kantor Wilker Pantoloan dan Pembangunan Gedung Arsip untuk dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi kantor. Anggaran dalam DIPA revisi terakhir tersebut berhasil direalisasikan sebesar Rp 13.893.147.344 (Tiga belas milyar delapan ratus Sembilan puluh tiga juta seratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus empat puluh empat rupiah) atau 99,95%. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020 selain didukungan dengan sumber anggaran tersebut dalam DIPA, juga didukung dengan sumber daya manusia terdiri dari 36 (tiga puluh enam) orang pegawai (ASN) dan 31 (tiga puluh satu) orang Tenaga Kontrak / Harian Lepas. Sumber daya (anggaran dan pegawai) tersebut kalau melihat luas wilayah dan banyaknya Wilayah Kerja yang ada serta berdasarkan peta jabatan untuk Balai Karantina Pertanian Kelas II masih jauh dari memadai. Namun demikian dengan kondisi tersebut tidak mengurangi semangat dan kerja keras semua unsur yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu untuk mensukseskan semua tugas dan tanggungjawab yang dibebankan supaya dapat terselesaikan serta tertangani walaupun penuh dengan catatancatatan kelemahan. xi

Di sisi lain walaupun pada tahun 2020 dunia maupun bangsa Indonesia mengalami pandemi Covid19 yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat secara umum, akan tetapi data volume dan frekwensi kegiatan yang berhasil ditangani oleh petugas fungsional Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan khususnya kegiatan eksport media pembawa OPTK masih menunjukkan angka positif dibandingkan pada tahun 2019, dimana pada tahun 2020 eksport media pembawa OPTK sebanyak 355 kali, tahun 2019 eksport hanya 115 kali, sedangkan eksport media pembawa HPHK pada tahun 2020 sebanyak 2 kali dan tahun 2019 eksport juga sebanyak 2 kali, dan tidak ada NCC atau Surat Penolakan dari Negara Tujuan. Hal tersebut juga berdampak pada realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dimana pada tahun 2020 berhasil mencatat sebesar Rp.2.237.094.131, (Dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta sembilan puluh empat ribu seratus tiga puluh satu rupiah). Nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tersebut terdiri dari penerimaan fungsional umum dari nilai hasil lelang Barang Milik Negara (BMN) yang dihentikan penggunaannya senilai Rp.263.131.262, (Dua ratus enam puluh dua juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus enma puluh dua rupiah) atau 11,72%. Sedangkan sisanya merupakan penerimaan dari jasa sensor karantina pertanian senilai Rp 1.974.962.869,00 (Satu milyar sembilan ratus juta tujuh puluh empat juta sembilan ratus enam puluh dua ribu delapan ratus enam puluh sembilan rupiah) atau 88,28%. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2019 yang berhasil dibukukan dan disetor ke kas negara adalah sebesar Rp 1.286.372.096,00 (Satu miliar dua ratus delapan puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu sembilan puluh enam rupiah). Lebih tinggi Rp 688.590.773,00 (Enam ratus delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh ribu tujuh ratus tujuh puluh tiga rupiah) dibandingkan pada tahun 2019. xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dalam melaksanakan amanat UndangUndang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, amanat UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemerintah Pusat di bawah Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian yang berada di daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam menjalankan kegiatannya pada Tahun 2020 secara garis besar berpedoman pada Rencana Strategis (RENSTRA) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Badan Karantina Pertanian yang telah disusun dalam rangka mendukung upaya reformasi perencanaan dan penganggaran kegiatan berbasis pada kinerja dengan perspektif jangka menengah. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dalam penyelenggaraan kegiatan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan Visi dan Misi yang menjadi tanggungjawab Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah berupa peningkatan kualitas output dari masingmasing kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2020. Datadata yang tertuang dalam laporan tahunan ini sebagai bentuk representasi dari apa yang telah berhasil dilakukan selama satu tahun anggaran 2020 oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dengan berbagai kelemahan dan hambatan yang masih menyertainya sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian atau evaluasi dalam rangka perbaikan sehingga menjadi lebih baik kedepannya. 1

B. Tujuan. Yang ingin dicapai dari penyusunan Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020 diantaranya adalah : a. Sebagai bahan informasi tertulis terkait pelaksanaan semua kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020 yang menjadi tugas dan fungsinya; b. Sebagai bahan informasi terhadap tingkat pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam pelaksanaan pelayanan dan tindakan karantina pertanian, penegakan kepatuhan terhadap peraturan perkarantinaan, pengelolaan anggaran dan dukungan teknis lainnya. c. Sebagai bahan evaluasi terhadap capaian, hambatan dan permasalahan yang dihadapi selama tahunn 2020 dalam rangka perbaikan dan peningkatan kuantitas serta kualitas kegiatan di tahuntahun berikutnya. C. Keadaan Umum Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai pusat pelaksanaan manajemen 3 M (Man, Money, Material) beralamat di Jalan Garuda Nomor 16 Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Eselon I Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentangorganisasidan Tata Kerja UPT KarantinaPertanian. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu secara garis komando berada di bawah Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian dengan eselonering III. Adapun struktur organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya adalah dipimpin oleh seorang Kepala Balai dengan eselon IIIb dibantu oleh 3 (tiga) pejabat struktural dibawahnya yaitu 2

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Karantina Hewan dan Kepala Seksi Karantina Tumbuhan yang merupakan pejabat struktural dengan eselonering IVb serta sebagai pelaksana adalah kelompok jabatan fungsional dan pelaksana administrasi. Kelompok jabatan fungsional yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai motor penggerak dalam pelaksanaan tugas dan fungsi teknis adalah Jabatan Fungsional Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli/Terampil dan Pelaksana Administrasi / Fungsional Umum. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu ( Permentan RI 22/Permentan/OT.140/4/2008) Kepala Balai Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu terbentuk sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Eselon III yang 3

baru sebagai hasil penggabungan dari 2 (dua) unit pelaksana teknis (UPT) Eselon IV sebelumnya yakni Stasiun Karantina Hewan Kelas II Pantoloan dengan Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II Pantoloan. Keberadaan kantor Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Palu di Provinsi Sulawesi Tengah adalah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang diemban yakni melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan nabati serta pengawasan keamanan pangan melalui pencegahan masuk, keluar atau tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK) atau organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) melalui media pembawa berupa hewan, tumbuhan dan produkproduknya yang dilalu lintaskan melalui tempattempat pemasukan dan pengeluaran seperti bandar udara, pelabuhan laut, penyeberangan dan kantor Pos yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsinya tersebut telah ditetapkan beberapa wilayah kerja yang terdiri dari Bandar Udara Mutiara Sis AlJufri Palu, Wilayah Kerja Pantoloan, Wilayah Kerja Tolitoli, Wilayah Kerja Luwuk, Wilayah Kerja Ampana, Wilayah Kerja Pagimana dan Wilayah Kerja Donggala yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94 tahun 2012 jo Permentan Nomor 44 tahun 2014 tentang tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Visi dan Misi Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga mempunyai visi dan misi dari Badan Karantina Pertanian yang harus dipahami dan dilaksanakan ditingkat lapangan oleh seluruh aparatur sipil Negara (ASN). Adapun visi dan misi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Badan Karantina Pertanian adalah : 4

Visi : Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan. Sedangkan Misi : 1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK); 2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan; 3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian; 4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan; 5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik. Tugas dan Fungsi. Adapun tugas dan fungsi dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu di Provinsi Sulawesi Tengah dapat diuraikan secara lebih terinci sebagi berikut : a. Melakukan penyusunan Rencana, Evaluasi dan Pelaporan; b. Melakukan tindakan karantina pertanian berupa Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK); c. Melaksanakan kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK dan OPTK; d. Melaksanakan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan Nabati; e. Melaksanakan Pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK 5

f. Pemberian Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan dan Karantina Hewan g. Pemberian Pelayanan Operasional Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan Nabati h. Pengelolaan Sistim Informasi, Dokumentasi dan Sarana Teknik Karantina Hewan dan Tumbuhan i. Pelaksanaan Pengawasan dan Penindakan Pelanggaran Peraturan Perundang undangan di bidang Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Hewani dan Nabati. j. Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan ke Tata Usahaan Dalam rangka mendukung kesuksesan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu menjalankan tugas dan fungsi organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka dibantu dengan struktur pejabat dibawahnya yakni : Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, evaluasi dan pelaporan serta urusan tata usaha dan rumah tangga. Seksi Karantina Hewan mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pemberian pelayanan operasional karantina hewan, pengawasan keamanan hayati hewani, sarana teknik, pengelolaan sistim informasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang undangan di bidang karantina hewan dan keamanan hayati hewani. Seksi Karantina Tumbuhan mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati, sarana teknik, pengelolaan sistim informasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang undangan di bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati. 6

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)Ahli dan Terampil, serta jabatan fungsional umum atau pelaksana administrasi yang terbagi dalam beberapa kelompok berdasarkan bidang keahlian masing masing sesuai dengan Peraturan Perundang undangan yang berlaku. a. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Melakukan Pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK); Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK; Pembuatan koleksi (OPTK); Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati; Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku. b. Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner mempunyai tugas : Melakukan Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK); Melakukan Pemantauan daerah sebar HPHK; Pembuatan koleksi HPHK; Melakukan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani ; Melakukan Kegiatan Fungsional lainnya sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku. 7

c. Kelompok Fungsional Umum atau pelaksana mempunyai tugas melakukan dukungan teknis lainnya seperti : Menyusun administrasi kepegawaian (data pegawai, kenaikan pangkat, mutasi, dll); Menyusun perencanaan kebutuhan anggaran untuk belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal; Melakukan kegiatan perbendaharaan pengeluaran dan penerimaan; Melakukan penatausahaan surat menyurat perkantoran baik keluar dan masuk; Melakukan pengelolaan arsip; Menatausahakan dan mengelola penggunaan barang milik negara; Menyusun pelaporan kegiatan bulanan dan tahunan. Pelaksanaan tugas dan fungsi senantiasa menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi agar dapat berjalan secara efektif dan benar. Wilayah Kerja. Bedasarkan Permentan Nomor: 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Badan Karantina Pertanian dan Permentan Nomor 44 tahun 2014 tentang tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK di Provinsi Sulawesi Tengah, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mempunyai 7 (tujuh) Wilayah Kerja yang ditangani dan ditempati petugas yaitu : 8

Tabel 1. Daftar Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu beserta penampatan Pejabat Fungsional dalam melakukan pengawasan dan pelayanan publik pada tahun 2020. NO WILAYAH KERJA / NAMA PEGAWAI JABATAN ALAMAT 1. Karantina Pertanian Pantoloan 1. Zulfian MS. Hi. Harun, S.P 2. Mustadir, S.P 3. Eko Prasetyo, S.P 4. Rian Indra Dwi Saputra, S.Si 5. Mohamad Irwan 6. Nur Ainun 7. Sumardin Sarmin POPT. Ahli Muda POPT. Penyelia POPT. Ahli Pertama POPT. Ahli Pertama POPT. Pelaksana POPT. Pelaksana Pembuat Daftar Gaji JL. Bahari PantoloanPantol oan,sultengtelp. 0451491689 2. Karanti Pertanian Bandara Mutiara Palu 1. Drh. Made Sutawan 2. Sudarmadi, S.P,M.P 3. Drh. Guntur Hadi Pratiknyo 4. Drh. Sri Hidayatul Rohmah 5. Fitri Awaluddin, S.P 6. Adi Surya Dharma,S.P 7. Samsu 8. Nur Hidayah 9. Fery 10. Lilik Pujiastutik 11. Anggraini Nur Widi A., A.Md Medik Vet. Ahli Madya POPT. Ahli Madya Medik Vet. Ahli Muda Medik Vet. Ahli Muda POPT. Ahli Muda POPT. Ahli Pertama Paramedik Vet. Mahir POPT. Terampil Pelaksna POPT. Terampil Pelaksna POPT. Terampil Pelaksna Paramedik Vet. Pelaksna Jln. Garuda No.16 Kota Palu Telp. 0451 481039 3. Karantina Pertanian Tolitoli 1. Andi Akbar Hakkar, SP POPT. Ahli Pertama 4. Karantina Pertanian Pagimana 1. Syaltiel Bilalu Paramedik Vet. Mahir JL. Yos Sudarso Tolitoli, Sulteng Telp. 045324132 JL. Baronang, Komp. Pelab Fery Pagimana, Sulteng Telp. 0461731189 5 Karantina Pertanian Luwuk 1. Karolina Sombolayuk, SP 2. drh. Risi Cicilia POPT. Ahli Pertama Medik Vet. Pertama JL. Trans Luwuk Batui Luwuk Banggai, Sulteng Telp. 0461 23654 6. Karantina Pertanian Donggala 1. Muhammad Hasim, SP 2. Sahidin POPT. Penyelia POPT. Pelaksana Terampil Jl. Poros Palu Donggala Loli 9

7. Karantina Pertanian Ampana 1. Drh. Dyah Agustini 2. Hadi Mulyadi, SP Medik Vet. Ahli Pertama POPT. Ahli Pertama Kota Ampana WILKER TOLITOLI WILKER DONGGALA WILKER PAGIMANA WILKER PANTOLOAN WILKER BANDARA MUTIARA WILKER AMPANA WILKER LUWUK Letak Wilayah Kerja Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam Peta Provinsi Sulawesi Tengah 10

BAB II KEGIATAN BAGIAN UMUM / TATA USAHA A. Keuangan dan Perencanaan. 1. Keuangan. a. Anggaran Belanja Negara ( RM dan PNP) Tahun 2020. Berdasarkan revisi terakhir Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2020 yaitu revisi ke 05 tanggal 17 Desember 2020, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dipercayakan untuk mengelola Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Nomor : SP.DIPA018.12.2.499459/2020 tanggal 12 Desember 2019 sebesar Rp.13.900.510.000,00 (Tiga belas miliar sembilan ratus juta lima ratus sepuluh ribu rupiah) dimana pagu awal DIPA pada saat diserahkan Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 15.058.100.000,00 (Lima belas miliar lima puluh delapan juta seratus ribu rupiah). Revisi penghematan anggaran pada DIPA Tahun Anggaran 2020 dilakukan karena bangsa Indonesia juga mengalami dampak dari pandemi Covid19 yang melumpuhkan perekonomian dunia umumnya dan bangsa Indonesia secara khusus. Akibat revisi DIPA Tahun Anggaran 2020 tersebut terjadi penurunan pagu anggaran DIPA sebesar Rp.1.157.590.000,00 ( Satu miliar seratus lima puluh tujuh juta lima ratus sembilan puluh ribu rupiah ) atau 7,68 % merupakan anggaran dari belanja barang Rupiah Murni (RM). Dari total anggaran tersebut pada tahun anggaran 2020 yang berhasil direalisasikan adalah sebesar Rp.13.893.147.344 (Tiga belas milyar delapan ratus Sembilan puluh tiga juta seratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus empat puluh empat rupiah) atau 99,95%. 11

Sedangkanpada tahun anggaran 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengelola APBN dalam DIPA sebesar sebesar Rp.12.963.997.000,00 ( Dua belas miliar sembilan ratus enam puluh tiga juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dan yang berhasil direalisasikan adalah sebesar Rp.12.954.225.204,, (Dua belas miliar sembilan ratus lima puluh empat juta dua ratus dua puluh lima ribu dua ratus empat rupiah) atau 99,92%. Dengan demikian realisasi anggaran yang berhasil direalisasikan pada tahun 2020 lebih tinggi sebesar 0,07% dibandingkan pada tahun anggaran 2019. Anggaran yang tersedia pada DIPA tersebut digunakan untuk membiayai program dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab Balai Karantina Pertanian Pertanian Kelas II Palu dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian. Adapun program dan kegiatannya adalah Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati. Di dalam DIPA anggaran pembiayaan tersebut dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis belanja yakni Belanja Pegawai dengan anggaran sebesar Rp.2.854.139.000,00, Belanja Barang dengan anggaran sebesar Rp.4.849.969.000,00 dan Belanja Modal dengan anggaran sebesar Rp.6.196.402.000,00. b. Realisasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA. 2020. Anggaran yang tersedia dalam DIPA sebesar Rp.13.900.510.000,00 digunakan untuk membiayai beberapa jenis belanja dan kegiatan diantara : 12

Gaji dan tunjangan pegawai sebesar Rp.2.854.139.000, Operasional pemeliharaan perkantoran sebesar Rp.1.609.954.000, Non operasional perkantoran dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi baik berupa pengadaan bahan maupun perjalanan dinas dalam kota/luar kota sebesar Rp.232.171.000,00 Belanja modal untuk pengadaan dan peningkatan sarana prasarana perkantoran sebesar Rp.6.196.402.000,00 Dalam pembiayaan tersebut selama satu tahun anggaran 2020 dapat digambarkan realisasi pengelolaan anggaran sebagai bentuk keberhasilan tim pengelola keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam merealisasikan anggaran yang tersedia pada DIPA Tahun 2020 yakni sebesar Rp.13.893.147.344, (Tiga belas milyar delapan ratus Sembilan puluh tiga juta seratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus empat puluh empat rupiah) atau 99,95% yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp.2.851.329.537, atau 99,90%, Belanja Barang sebesar Rp.4.846.203.007, atau 99,92 % dan Belanja Modal sebesar Rp.6.195.614.800, atau 99,99%. Kalau dibandingkan dengan Realisasi Anggaran pada Tahun Anggaran 2019 yang berhasil merealisasikan anggaran Rp12.954.225.204, (Dua belas miliar sembilan ratus lima puluh empat juta dua ratus dua puluh lima ribu dua ratus empat rupiah) atau 99,92% dari total Pagu Anggaran yang tersedia dalam DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, maka pengelolaan anggaran pada tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 0.07%. Demikian pula halnya dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima dari hasil pelaksanaan operasional tindakan karantina hewan dan karantina tumbuhan sebagai imbalan jasa 13

karantina di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, dimana dalam 3 (tiga) tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan. Untuk tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengalami perubahan penetapan target penerimaan PNBP. Adapun target penerimaan PNBP yang ditetapkan pada DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar sebesar Rp.1.724.852.000, (satu milyar tujuh ratus dua puluh empat juta delapan ratus lima puluh dua ribu rupiah) dengan realisasi yang berhasil dibukukan oleh Bendahara Penerimaan adalah sebesar Rp.2.237.094.131, (Dua milyar dua ratus tiga puluh tujuh juta sembilan puluh empat ribu seratus tiga puluh satu rupiah) atau 129.70%. Hal ini kalau dibandingkan dengan realisasi Penerimaan PNBP pada Tahun Anggaran 2019 yaitu sebesar Rp1.286.372.096, atau 119,66% mengalami kenaikan 73,90%. Secara terinci datadata terkait Keuangan dan Perencanaan Anggaran tertuang dalam beberapa tabel berikut ini : Tabel 2.a. Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu TA. 2019 dan TA. 2020. No Uraian Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah 1. DIPA TA. 2019 2. DIPA TA. 2020 2.868.526.000 3.717.772.000 6.377.699.000 12.963.997.000 2.854.139.000 4.849.969.000 6.196.402.000 13.900.510.000 14

Tabel 2.b. Realisasi Anggaran Belanja di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu T.A. 2020. No Uraian Pagu Realisasi (%) Saldo 1. 2. 3. Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal 2.854.139.0004. 849.969.000 6.196.402.000 2.851.329.537 4.846.203.007 6.195.614.800 99.90 99.92 99.99 2.809.463 3.765.993 787.200 Total 13.900.510.000 13.893.147.344 99,95 7.362.656 Tabel 2.c. Perbandingn Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam kurun waktu 5 Tahun terakhir mulai TA.2016, TA.2017, TA.2018, TA. 2019 dan TA.2020. No Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persentase 1. T.A. 2016 303.191.890,00 639.699.724,00 181,12 % 2. T A. 2017 1.110.500.000,00 1.518.737.250,00 136.76 % 3. T A. 2018 769.854.000,00 1.242.643.810,00 161.41 % 4. T A. 2019 1.074.998.000,00 1.286.372.096,00 119,66% 5. T A. 2020 1.727.852.000,00 2.237.094.131,00 129.70 % 2. Perencanaan Kegiatan Tahun 2021. Untuk tahun anggaran 2021 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah melakukan penyusunan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dan sudah tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAK/L) yang selanjutnya ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun Anggaran 2021. Secara garis besar terkait perencanaan kegiatan yang telah disusun dan dijadikan pedoman pelaksanaan anggaran pada DIPA. T.A. 2021 sebesar Rp.12.730.862.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 15

1. Belanja Pegawai sebesar Rp.2.854.139.000,00 atau 22.42 % dari Pagu DIPA. Anggaran tersebut digunakan untuk membayar gaji pegawai, tunjangan dan lembur selama 1(satu) tahun untuk 39 (tiga puluh sembilan) pegawai (PNS). 2. Belanja Barang Operasional dan Non Operasional sebesar Rp.5.972.316.000,00 atau 46,92% dari Pagu DIPA. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional seharihari perkantoran termasuk pembelian ATK, ARK, Langganan Daya dan Jasa, pemeliharaan/eksploitasi kendaraan dinas operasional, perawatan barang iventaris berupa gedung bangunan maupun peralatan mesin lainnya senilai Rp.2.982.741.000,00 Sedangkan sisanya sebesar Rp.2.989.575.000,00 digunakan untuk membiayai kegiatan non operasional perkantoran dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Secara umum dapat digambarkan kegiatan non operasional yang dibiayai dengan dana tersebut untuk pengadaan bahan dan perjalanan dinas kurang dari 8 jam atau lebih dari 8 jam seperti kegiatan pengawasan dan tindakan karantina pertanian di lapangan / tempattempat pemasukan atau pengeluaran baik yang telah ditetapkan maupun belum ditetapkan melalui SK. Menteri Pertanian. Pengadaan bahan laboratorium, perlakuan, pemusnahan, koleksi, pengadaan dan perjalanan dinas pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK, perjalanan dinas seminar dan pelaksanaan koordinasi internal maupun eksternal karantina pertanian serta persiapan akreditasi laboratorium. 3. Belanja Modal sebesar Rp.3.904.407.000,00 atau 30.67% dari Pagu DIPA. Tahun Anggaran 2021. 16

Kegiatan belanja modal pada tahun 2021 direncanakan untuk kegiatan pengadaan kendaraan operasional roda2, pengembangan website, peralatan laboratorium, pengadaan alat pengolah data, pengadaan fasilitas kantor, pengadaan alat komunikasi, pembuatan sumur dalam di Wilker Tolitoli, Pembanguan Instalasi Karantina Hewan, Pembangunan Gudang BMN di Wilker Luwuk dan Rehabilitasi Rumah Dinas di Kantor Balai. Sedangkan untuk perencanaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun 2021 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah menetapkan target sebesar Rp.700.000.000,00, ( Tujuh ratus juta rupiah ) difokuskan untuk membiayai kegiatan Belanja Barang Non Operasional Perkantoran. B. Kepegawaian dan Tata Usaha. 1. Kepegawaian. a. Keadaan Umum Pegawai Keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi yang diemban oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu idealnya harus seimbang antara beban tugas yang dipikul dengan ketersediaan sumber daya manusia dalam hal ini aparatur sipil negara (ASN) sebagai pelaksana tugas dan kegiatan. Pada awal tahun 2020 ASN yang bertugas di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sejumlah 36 (tiga puluh enam) orang dan seiring dengan berjalannya waktu telah terjadi mutasi alih tugas, dimana terdapat 2(dua) orang ASN Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang mengalami mutasi alih tugas keluar dan memperoleh penambahan 2 orang mutas masuk. Pada bulan Desember 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mendapatkan jatah penempatan CPNS Formasi Tahun 2019 17

sebanyak 4 (empat) orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sehingga sampai akhir tahun 2020 ASN yang tersisa di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tinggal 40 (empat puluh) orang. Sebagai dampak dengan terbatasnya jumlah ASN yang bertugas di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 adalah banyaknya pekerjaan atau tugastugas yang tidak sanggup dikerjakan dan diselesaikan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu khususnya dalam membantu kegiatan pengawasan dan pelayanan tindakan karantina, membantu pengelolaan administrasi persuratan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan kantor, pemeliharaan kebersihan ruangan dan lingkungan kantor, penataan kantor maupun pelayanan kebutuhan kantor serta mobilisasi kegiatan pimpinan maka diangkatlah Tenaga Harian Lepas (THL) atau Tenaga Kontrak yang berjumlah 31 (tiga puluh satu) orang dengan komposisi tugas sebagai petugas keamanan, sopir, cleaning service dan pramu bhakti. Adapun komposisi pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu berdasarkan kelompok jabatan dapat diuraikan sebagai berikut: Pejabat Eselon IIIb sebanyak 1 orang sebagaikepalabalai; Pejabat Eselon IVb sebanyak 3 orang; Pejabat Fungsional Medik Veteriner sebanyak 7 orang; Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner sebanyak 3 orang; Pejabat Fungsional POPT Ahli sebanyak 9 orang; Pejabat Fungsional POPT Terampil sebanyak 8 orang; Staf FungsionalUmum sebanyak 5 orang; Pegawai CPNS penempatan Desember 2020 sebanyak 4 orang. 18

Dari 39 orang Pegawai Negeri Sipil yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dan dapat dikelompok menjadi : S2 ( M.Si, M.P. dan M.A.P ) sebanyak 5 orang; S2 ( Dokter Hewan ) sebanyak 10 orang; S1 ( Sarjana Pertanian ) sebanyak 10 orang; S1 ( Sarjana Ekonomi) sebanyak 1 orang; S1 ( Sarjana Sains) sebanyak 1 orang; S1 ( Sarjana Hukum ) sebanyak 1 orang; D3 ( Peternakan ) sebanyak 1 orang; D3 ( Akuntansi ) sebanyak 2 orang; D3 ( Administrasi ) sebanyak 1 orang; SLTA Sederajat sebanyak 8 orang. b. Mutasi Pegawai. Pindah Tempat Tugas Sebagai bentuk dinamisasi dan penyegaran organisasi, pada tahun 2020 Badan Karantina Pertanian mengeluarkan beberapa kali kebijakan untuk mereposisi pegawai (ASN) lingkup Badan Karantina Pertanian baik yang struktural maupun fungsional dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan. Dari 2 (dua) kali kebijakan mutasi tersebut pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga mendapatkan jatah mutasi pegawai yang masuk ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Selain terjadi pengurangan pegawai melalui mutasi alih tugas, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga memperoleh penambahan pegawai melalui mutase alih tugas dan penempatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pengadaan Tahun 2019 dan pengangkatan terhitung Desember 2020. 19

Secara keseluruhan jumlah pegawai yang mengalami mutasi dan penempatan CPNS di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 sebanyak 7 (tujuh) orang terdiri dari: Mutasi keluar : Daftar nama pegawai yang mengalami mutasi keluar pada tahun 2020 antara lain : No Nama UPT. Tujuan 1 Drh.Gigih Ikhtiari E, M.Si BBKP Surabaya 2 Drh. Abidurrohman SKP KELAS II Mamuju Mutasi masuk : Adapun daftar nama pegawai yang masuk ke Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 antara lain : No Nama UPT. Asal 1 Mohamad Irwan BBKP Surabaya 2 Amril, S.Sos., M.M BBKP Surabaya Penempatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selain menerima tambahan pegawai melalui mutasi alih tugas, juga mendapatkan jatah penempatan CPNS pengadaan tahun 2019 yang pengangkatannya terhitung Desember 2020. Adapun daftar nama CPNS yang ditempatkan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah : No Nama Jabatan 1 Drh.Doohan Mahendra Ahli Pertama Dokter Hewan Karantina 2 Drh. Rini Wilujeng Asmorowati Ahli Pertama Dokter Hewan Karantina 20

3 Drh. Sri Rahayu Ahli Pertama Dokter Hewan Karantina 4 Nasrayati Agustin, A.Md Terampil Pelaksana Arsiparis c. Kenaikan Gaji Berkala. Salah satu bentuk reward atau penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada pegawai (ASN) atas pengabdian dan kinerjanya adalah kenaikan gaji berkala yang diberikan setiap 2 (dua) tahun sekali. Kenaikan gaji berkala ini merupakan hak yang diterima oleh pegawai (ASN) yang bersangkutan berupa kenaikan gaji pokok pegawai yang mempengaruhi total gaji bersih yang diterimanya sebagaimana ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2020 pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang memperoleh pengharagaan berupa kenaikan gaji berkala (KGB) adalah sebanyak 15 (lima belas) orang. Dari 15 (lima belas) orang pegawai yang memperoleh Kenaikan Gaji Berkala (KGB) pada tahun 2020 terdiri Golongan IV sebanyak 2 (dua) orang, Golongan III sebanyak 9 (sembilan) orang dan Golongan II sebanyak 4 (empat) orang. Adapun periode Kenaikan Gaji Berkala pada tahun 2020 adalah terhitung tanggal 01 Januari 2020 sebanyak 5 (lima) orang, terhitung tanggal 25 Februari 2020 sebanyak 1 (satu) orang, terhitung tanggal 01 Maret 2020 sebanyak 6 (enam) orang, terhitung tanggal 01 Juli 2020 sebanyak 1 (satu) orang, terhitung tanggal 01 Oktober 2020 sebanyak 1 (satu) orang dan terhitung tanggal 01 November 2020 sebanyak 1 (satu) orang. 21

d. Kenaikan Pangkat. Penghargaan atau rewards berikutnya yang dapat diterima oleh seorang pegawai (ASN) yang memiliki masa kerja tertentu dan memiliki Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dalam 2 tahun terakhir bernilai Baik serta tidak dalam masa menerima hukuman disiplin berhak atas kenaikan pangkat 1 (satu) jenjang diatasnya. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020 telah memberikan kenaikan pangkat melalui jabatan fungsional tertentu sebanyak 6 (enam) orang. Adapun pegawai yang naik pangkat melalui jabatan fungsional adalah yaitu : 1. Sudarmadi, S.P, M.P, POPT. Ahli Madya naik pangkat dari Pembina ( IVa ) ke pangkat Pembina Tk.I ( IVb ), 2. Drh. Sri Hidayatul Rohmah, Pejabat Fungsional Medik Veteriner Ahli Muda dari Penata ( IIIc ) ke Penata Tk. I ( IIId ), 3. Mohammad Hasim, SP. Pejabat Fungsional POPT Terampil Penyelia dari Penata Muda Tk.I (IIIb) ke Penata ( IIIc ), 4. Zulfian M.S.Hi. Harun, SP Pejabat Fungsional POPT. Ahli Muda dari Penata Muda Tk.I (IIIb) ke Penata ( IIIc ), 5. Adi Surya Dharma, SP Pejabat Fungsional POPT. Ahli Pertama dari Penata Muda Tk.I (IIIa) ke Penata ( IIIb ), 6. Syalltiel Bilalu, Paramedik Veteriner Mahir dari pangkat Pengatur Tk.I (IId) naik ke Penata Muda (IIIa). e. Pemberian Piagam Penghargaan dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun. Pegawai ASN Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 menerima penghargaan dari Pemerintah dalam hal ini dari Presiden Republik Indonesia yang ditanda tangani oleh Presiden 22

Joko Widodo berupa Piagam Penghargaan dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun atas kesetiaannya mengabdi kepada negara tanpa cela secara penuh selama 30 tahun. Adapun pegawai yang beruntung memperoleh penghargaan dan Styalancana Karya Satya tersebut adalah Sudarmadi, S.P, M.P, Pejabat Fungsional POPT Ahli Madya. f. Pengangkatan CPNS. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 telah menerima tambahan pegawai baru yang diangkat dengan status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 4 (empat) orang dengan jabatan Ahli Pertama Dokter Hewan Karantina sebanyak 3 (tiga) orang dan Terampil Pelaksana Arsiparis sebanyak 1(satu) orang. Adapun nama Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil pengadaan tahun 2019 dan diangkat sebagai CPNS terhitung sejak bulan Desember 2020 terdiri dari : No Nama Jabatan 1 Drh.Doohan Mahendra Ahli Pertama Dokter Hewan Karantina 2 Drh. Rani Wilujeng Asmorowati Ahli Pertama Dokter Hewan Karantina 3 Drh. Sri Rahayu Ahli Pertama Dokter Hewan Karantina 4 Nasrayati Agustin, A.Md Terampil Pelaksana Arsiparis g. Pensiun. Pegawai (ASN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 tidak ada yang memasuki masa Purna Bhakti / 23

Pensiun karena hampir semua pegawai masih memiliki masa kerja di atas 3 (tiga) tahun. h. Tenaga Harian Lepas (THL). Keterbatasan pegawai negeri / Aparatus Sipil Negara (ASN) yang ditempatkan bertugas di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengakibatkan banyaknya tugas dan pekerjaan yang tidak tertangani. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka salah satu strategi yang diambil oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah dengan mengangkat Tenaga Harian Lepas (THL). Pengangkatan Tenaga Harian Lepas (THL) dilakukan dengan sistem kontrak selama 6 (enam) bulan sekali dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi kinerja dan loyalitas dari seorang THL yang diangkat. Pada awal tahun 2020 tenaga harian lepas (THL) atau tenaga kontrak yang diangkat melalui penetapan Surat Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dilakukan sebanyak 2 (dua) yaitu pengangkatan periode 02 Januari 30 Juni 2020 dan 01 Juli 31 Desember 2020. Tenaga Harian Lepas (THL) yang diangkat untuk membantu meringankan beban pekerjaan pegawai ASN di Kantor Balai dan Wilayah Kerja yang menjadi tanggungjawab kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Pada tahun 2020 Tenaga Harian Lepas yang diangkat berjumlah 31 (tiga puluh satu) orang dengan posisi tugas sebagai Petugas Keamanan Satpam, Sopir, Pramubhakti dan Cleaning Service. Adapun jumlah, tugas dan penempatan Tenaga Harian Lepas(THL) yang ada di Balai Karantina Pertanian : 24

1. Kantor induk Balai sebanyak 17 (tujuh belas) orang untuk membantu tugas pengamanan kantor (satpam), sopir, membantu menjaga dan memelihara kebersihan, administrasi ketatausahaan (surat menyurat, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan), pelayanan public di meja conunter serta membantu melakukan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK di Terminal dan Gudang Cargo Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu. 2. Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Pantoloan sebanyak 8 (delapan) orang untuk membantu pengamanan kantor, memelihara kebersihan, membantu pelayanan publik di meja counter, membantu penyelenggaraan laboratorium, membantu petugas dalam pelaksanaan tindakan karantina di Instalasi Karantina Hewan serta membantu melakukan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut Pantoloan, Pelabuhan Laut Wani dan Penyeberangan Fery Taipa, 3. Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Luwuk sebanyak 2 orang membantu petugas karantina pertanian melakukan pengamanan kantor, pelayanan dan pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut Luwuk dan Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk. 4. Kantor Karantina Pertanian Wilayah Kerja Tolitoli sebanyak 2 (dua) orang membantu petugas karantina pertanian melakukan pengamanan dan memelihara kebersihan kantor, melakukan pelayanan serta pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Laut Tolitoli, Pelabuhan Penyeberangan Fery Tolitoli dan Bandara Sultan Bantilan Tolitoli. 25

5. Karantina Pertanian Wilayah Kerja Pagimana sebanyak 1 orang, karena di wilayah kerja Pagimana ini belum memiliki kantor sendiri dimana selama ini hanya mengontrak bangunan rumah masyarakat untuk dijadikan kantor. Tenaga harian lepas (THL) yang ditempatkan di wilayah kerja Pagimana ditugaskan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas yang menjadi tanggungjawab petugas Karantina Wilayah Kerja Pagimana untuk membantu mengawasi dan melayani masyarakat yang membawa media pembawa HPHK dan OPTK di Pelabuhan Penyeberangan Fery Pagimana yang menghubungkan Kecamatan Pagimana ke Kota Gorontalo. 6. Karantina Pertanian Wilayah Kerja Ampana sebanyak 1 (satu) orang. Wilayah Kerja Ampana sebagai salah satu Wilayah Kerja yang terdapat pintu pemasukan pengeluaran yang terbanyak yaitu : 1. Bandar Udara Tanjung Api 2. Pelabuhan Laut Ampana 3. Pelabuhan Laut Mantangisi 4. Pelabuhan Penyeberangan. i. Pengusulan Dupak Pejabat Fungsional Selain melaksanakan pengawasan dan pelayanan tindakan karantina pertanian, kewajiban lainnya yang harus dipatuhi oleh seorang pejabat fungsional tertentu Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan POPT Terampil yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah menyusun dan mengajukan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) atas butirbutir kegiatan yang telah dilaksanakan ke Badan Karantina Pertanian paling lama 1 (satu) kali dalam 1 (satu) 26

tahun bisa pengajuan bulan Juni atau bulan Desember. Pada tahun 2020 penginputan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) pengajuan penilaian ke Badan Karantina Pertanian sudah menggunakan sistem aplikasi yang dikenal dengan nama Sistem Jabatan Fungsional Karantina (SIJAKA) yang pengirimannya diposes secara on line sehingga tidak perlu lagi mengirim bukti fisik DUPAK dalam bentuk buku / dokumen yang dijilid kecuali untuk karya tulis ilmiah. Pengajuan DUPAK pada tahun 2020 dilakukan untuk periode penilaian bulan Desember 2019 s/d Oktober 2020 sebanyak 19 (sembilan belas) orang pejabat fungsional Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan POPT Terampil. Dari ke 19 (sembilan belas) pejabat fungsional mengajukan DUPAK ke Badan Karantina Pertanian pada tahun 2020 diperoleh hasil sebagai berikut : Memperoleh Penetapan Angka Kredit (PAK) atau dapat dipertimbangkan naik pangkat satu tingkat sebanyak 4 (empat) orang. Dari 4 (empat) orang pejabat fungsional tersebut tediri dari POPT Ahli Madya dan POPT terampil sebanyak 2 (empat) orang dan Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner sebanyak 2 (dua) orang. Memperoleh Hasil Penetepan Angka Kredit (HPAK) atau belum dapat dipertimbangkan untuk naik jabatan atau pangkat satu tingkat diatasnya sebanyak 15 (lima belas) orang, baik dari Pejabat Fungsional Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan POPT Terampil. j. Penerapan Hukuman Disiplin Pegawai. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tidak ada memberikan sanksi bagi para pegawainya (ASN), karena 27

secara administratif, kedisiplinan ASN masih pada koridur ketentuan kepegawaian yang berlaku. k. Lainlain. Dengan semakin meningkatnya beban tugas yang harus dipikul oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai Unit Pelaksana Teknis yang memberikan pelayanan publik dengan 7 (tujuh) Wilayah Kerja aktif yang harus ditangani baik teknis maupun administratif. Jumlah pegawai yang sampai saat ini tersisa hanya 40 (empat puluh) orang baik struktural, fungsional tertentu maupun pelaksana administrasi tidaklah seimbang untuk menangani dan menyelesaikan pekerjaan tindakan karantina pertanian dan pekerjaan administrasi serta pengelolaan anggaran dengan berbagai sistem aplikasi yang harus digunakan. Sedangkan berdasarkan peta jabatan yang ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian bahwa untuk Balai Kelas II setidaknya harus diisi oleh pegawai dengan berbagai jenis jabatannya sebanyak 97 (Sembilan puluh tujuh) orang. Sehingga kondisi yang ada sekarang baru terisi 40 orang atau 41,24% dari jumlah yang seharusnya, sehingga Badan Karantina Pertanian punya kewajiban untuk memperjuangkan penambahan pegawai sesuai jumlah dari peta jabatan sebanyak 57 (lima puluh delapan) orang atau sekitar 58.76%. 2. Tata Usaha a. Perpustakaan. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu perlu dibarengi dengan ketersediaan peraturanperaturan baik berupa UndangUndang, 28

Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian dan peraturan hukum positif lainnya. Selain peraturan, ada juga petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan tindakan Karantina Pertanian serta bukubuku, literatur, majalah, leaflet, laporan, fotofoto, dll. Untuk tertib, rapi dan amannya keberadaannya serta mudah ditemukan pada saat diperlukan maka harus disimpan dan ditata di tempat khusus yaitu di ruangan perpustakaan. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah memiliki ruangan khusus yang difungsikan sebagai perpustakaan, namun sampai dengan akhir tahun 2020 koleksi bukubuku yang tersimpan masih sangat terbatas. Pada DIPA tahun anggaran 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tidak memiliki anggaran untuk pengadaan bukubuku begitu pula belum ada bantuan dari pihak lain untuk memberikan bantuan berupa buku untuk koleksi perpustakaan kecuali buletin terbitan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian yang terbit setiap 3 bulan sekali atau bukubuku berupa petunjuk teknis yang diterbitkan oleh Badan Karantina Pertanian. b. Surat Menyurat, Agenda dan Arsip. Untuk mendukung kelancaran jalannya organisasi, maka selain pelaksanaan tindakan teknis karantina pertanian di lapangan, maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga melaksanakan fungsi administrasi. Dalam pengelolaan surat menyurat untuk mendukung administrasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, pada tahun 2020 telah tercatat dalam buku agenda surat keluar maupun masuk sebanyak 3.616 kali terdiri surat keluar sebanyak 3.003 kali dan surat masuk sebanyak 613 kali. Dari semua surat yang keluar dan masuk tersebut merupakan jenis 29

surat keputusan, surat pengantar, surat penugasan, surat pemberitahuan, undangan maupun jenisjenis yang lainnya. Asal surat maupun tujuan surat mulai dari unsur Pemerintah Pusat lingkup Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, instansi terkait lainnya baik Pusat maupun Daerah serta pihak swasta khususnya pengguna jasa karantina pertanian. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah menerapkan Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE), dimana sistem ini sangat menghemat pembiayaan untuk foto copy/penggandaan surat apabila ingin diteruskan ke para pejabat/pegawai yang terkait dengan isi surat masuk. Hal ini sangat mendukung kebijakan untuk mengurangi penggunaan kertas / paper less. Kelebihan TNDE juga adalah lebih mudahnya mengontrol dan menelusuri jumlah surat dinas yang keluar maupun masuk khususnya dilingkungan Kementerian Pertanian. Karena menggunakan sistem aplikasi dalam prosesnya sehingga data surat / soft copy akan lebih aman tersimpan dari ancaman kehilangan, kerusakan akibat basah/banjir maupun kebakaran. c. Pengukuran IKM Sebagai salah satu institusi yang melaksanakan pelayanan publik khususnya pelayanan tindakan Karantina Pertanian kepada masyarakat pengguna jasa maka perlu dilakukan evaluasi kepuasan masyarakat bagi yang sudah pernah menerima pelayanan. Evaluasi secara berkala untuk mengukur kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang mereka terima di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah dalam bentuk pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) menggunakan aplikasi IKM Online kepada pengguna jasa yang 30

telah menerima pelayanan tindakan karantina sebagai responden. Dalam kuesioner IKM terdapat 9 unsur pertanyaan terkait pelayanan mulai dari kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayananannya, kemudahan prosedur, kecepatan pelayanan, biaya/tarif pelayanan, kesesuaian produk layanan, kompetensi/kemampuan petugas, perilaku petugas pelayanan, penanganan pengaduan pengguna layanan dan kualitas sarana dan prasarana. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 19/Permentan/OT.080/4/2018 tentang pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat. Pengukuran survey kepuasan masyarakat pengguna jasa karantina pertanian terhadap kualitas layanan publik yang diberikan oleh petugas dilakukan dengan menggunakan aplikasi IKM Online yang tersebar di 6 (enam) Wilayah Kerja dan data hasil sebaran lembaran kuesioner tersebut diolah oleh petugas diproleh nilai 82 (Baik) pada semester I. Pada semester ke II Tahun 2020 dilakukan lagi pengukuran melalui Survey Kepuasan Masyarakat menggunakan aplikasi IKM Online dimana responden yang merupakan masyarakat pengguna layanan publik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang tersebut disemua Wilayah Kerja akan mengisi secara langsung survey melalui aplikasi IKM Online, dimana pada saat menginput data dan penilaiannnya maka aplikasi akan langsung mengolah data tersebut dan dapat disimpulkan tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang diterima dari petugas. Sistem aplikasi IKM Online telah dihubungkan di komputer pelayanan di seluruh Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu 31

dan diisi oleh masyarakat setelah selesai menerima pelayanan dari petugas. Pada saat ditutup pada akhir bulan Desember 2020 nilai IKM yang diperoleh melalui sistem online dengan nilai 84 (Baik). Terjadi penurunan hasil survei secara online dibandingkan Survey Kepuasan Masyarakat secara manual walaupun masih dalam kategori yang sama yaitu Baik. Hal ini perlu dilakukan kajian kenapa terjadi penurunan apakah karena faktor kualitas pelayanan yang memang menurun atau proses survey yang manual lebih subyektif dibandingkan melalui aplikasi IKM Online. C. Perlengkapan ( Sarana dan Prasarana ). 1. Barang Tidak Bergerak. a. Bangunan Gedung untuk Kantor. Sebagai institusi Pemerintah Pusat dalam penyelenggaran kegiatan tindakan karantina pertanian sebagaimana diamanatkan oleh UndangUndang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu memiliki beberapa unit bangunan gedung yang difungsikan sebagai kantor. Kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu di Jalan Garuda Nomor 16 Kota Palu memiliki 1 unit bangunan kantor berlantai 2 yang difungsikan sebagai pusat penyelenggaraan manajemen teknis maupun administratif. Sebagai pusat pengendalian pelaksanaan tindakan karantina pertanian dan penyelenggaraan administrasi di kantor induk ini semua pucuk pimpinan atau pejabat struktural mulai dari 32

Kepala Balai, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Karantina Tumbuhan, Tenaga Fungsional Tertentu dan Pelaksana Administrasi. Dikantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tersedia berbagai fasilitas yang digunakan untuk pemberian pelayanan sertifikasi dan tindakan Karantina Pertanian Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Laboratorium mini untuk pemeriksaan cepat, penyelenggaraan pertemuan / aula, perpustakaan, penyelenggaraan administrasi kepegawaian, keuangan dan perlengkapan. Di Wilayah Kerja Pantoloan juga terdapat bangunan gedung untuk kantor sebanyak 1 (satu) unit digunakan untuk penyelenggaraan adaministrasi dan pemberian pelayanan sertifikasi Karantina Pertanian. Tanah dan bangunannya merupakan aset milik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian. Di Wilayah Kerja Tolitoli merupakan wilayah kerja yang memiliki 2 (dua) unit gedung bangunan untuk kantor namun berbeda lokasi. Kedua bangunan gedung kantor tersebut merupakan aset peninggalan dari UPT. Stasiun Karantina Hewan Kelas II Pantoloan dan Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II Pantoloan pada saat sebelum dilakukan integrasi atau penggabungan menjadi UPT. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Bangunan gedung kantor terakhir berada di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Luwuk sebanyak 1 (satu) unit. Bangunan gedung kantor ini dibangun berdiri diatas tanah yang merupakan asset milik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, 33

Badan Karantina Pertanian dimana sebelumnya merupakan asset dari UPT. Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II Pantoloan. Gedung kantor ini digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan administrasi kantor dan pelayanan sertifikasi Karantina Pertanian. Dari 7 (tujuh) Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu ada 3 (dua) Wilayah Kerja yang sampai saat ini belum memiliki gedung kantor sendiri yakni Wilayah Kerja Pagimana di Kabupaten Banggai, Wilayah Kerja Donggala di Kabupaten Donggala dan Wilayah Kerja Ampana di Kabupaten Tojo UnaUna. Wilayah Kerja Pagimana dalam penyelenggaraan pelayanan sertifikasi tindakan Karantina Pertanian dan administrasi perkantoran dilakukan di bangunan rumah penduduk yang disewa oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai fungsi kantor setiap 1 (satu) tahun sekali sesuai ketersediaan anggaran pada DIPA. Selanjutnya Wilayah Kerja Donggala yang juga belum memiliki gedung kantor pelaksanaan sertifikasi dan administrasi lainnya dilaksanakan di kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu karena jarak dengan lokasi pelabuhan tempat pemasukan atau pengeluaran dilaksanakannya bongkar muat media pembawa OPTK tidak terlalu jauh hanya berjarak sekitar 16 km dan dapat ditempuh sekitar 30 menit. Dengan tidak adanya gedung kantor di Wilayah Kerja Donggala sehingga di sekitar pelabuhan Loli Donggala hanya dijadikan sebagai Pos Pemeriksaan atau Pengawasan kelengkapan dokumen saja. b. Laboratorium. Untuk mendukung kualitas hasil pemeriksaan terhadap media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme 34

Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang akan dilalu lintaskan melalui tempattempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sangat ditentukan oleh hasil pemeriksaan laboratorium. Sampai saat ini Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu baru memiliki beberapa unit gedung laboratorium untuk melakukan pemeriksaan sampel media pembawa HPHK/OPTK yang akan dilalu lintaskan yaitu di kantor induk Balai berupa ruangan laboratorium mini untuk pemeriksaan cepat HPHK dan OPTK untuk memeriksa media pembawa yang keluar dan masuk di Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu. Bangunan gedung laboratorium berada di Wilayah Kerja Pantoloan serta Wilayah Kerja Tolitoli namun hanya laboratorium mini yang berfungsi sebagai laboratorium pendukung saja. Sedangkan untuk Wilayah Kerja Luwuk, Wilayah Kerja Pagimana dan Wilayah Kerja Donggala dan Wilayah Kerja Ampana tidak memiliki bangunan gedung laboratorium, sehingga pelaksanaan pemeriksaan media pembawa HPHK dan OPTK dilakukan secara berjenjang di laboratorium induk yang ada di Wilayah Kerja Pantoloan atau dikirm ke Laboratorum Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian dan Laboratorium Balai Besar Veteriner Maros. c. Kandang Instalasi Karantina Hewan. Untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tindakan karantina hewan dalam hal pengasingan, pemeriksaan dan perlakuan, maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu didukung dengan tersedianya bangunan kandang hewan besar sebagai instalasi karantina hewan yang berada di Wilayah Kerja Pantoloan. Untuk bangunan kandang yang merupakan aset Barang Milik Negara 35

(BMN) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, tetapi untuk status tanah adalah milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dengan status hak pakai. Adapun kandang untuk hewan besar sebanyak 5 (lima) unit bangunan kandang dengan kapasitas tampung sebanyak 600 ekor. Karena lahan/tanah tempat di bangunnnya kandang Instalasi Karantina Hewan (IKH) Pantoloan merupakan aset milik Pemerintah Daerah khususnya Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, pada tahun anggaran 2018 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mendapatkan dukungan alokasi anggaran untuk pengadaan tanah untuk lahan Instalasi karantina hewan (IKH) milik sendiri seluas 10.546,00 M2 atau 1(satu) hektar lebih yang berlokasi di daerah Desa Pantoloan Boya Kabupaten Donggala merupakan bagian dari Wilayah Kerja Pantoloan. Pada tahun anggaran 2019 telah berhasil dibangun di atas lahan Instalasi Karantina Hewan yang dibeli pada tahun 2018 berupa bangunan : pagar bagian depan IKH, kandang hewan besar 1 (satu) unit, bangunan pengolah limbah 1 (satu) unit, bangunan desinfektan hewan 1 (satu) unit dan bangunan kantor administrasi 1 (satu) unit. Pada tahun anggaran 2020 telah berhasil menambah bangunan kandang, pengolahan limbah sapi, serta jalan kompleks kandang IKH. d. Screen House Untuk mendukung penyelenggaraan tindakan Karantina Tumbuhan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah memiliki 3 (tiga) unit bangunan screen house yaitu 1 (satu) unit bangunan screen house berada di kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, 1 (satu) unit berada di Wilayah Kerja Pantoloan dan 36

1(satu) unit lagi berada di Wilayah Kerja Tolitoli, dimana status kepemilikan bangunan dan tanahnya adalah milik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dan Semua kondisi bangunan Screen House tersebut dalam keadaan baik. e. Rumah Dinas. Bangunan rumah dinas yang dimiliki sampai saat ini oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah sebanyak 4 (empat) unit yakni 2(dua) unit berada di kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, 1 (satu) unit bertada di Wilayah Kerja Pantoloan dan 1 (satu) unit lagi berada di Wilayah Kerja Luwuk. Ketiga bangunan rumah dinas berdiri di atas tanah milik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Namun dari ke empat bangunan rumah dinas tersebut terdapat 1 (satu) bangunan rumah dinas yang sudah dilakukan rehabilitasi dan direnovasi pada tahun 2020 yaitu rumah dinas di Wilayah Kerja Pantoloan. f. Rumah Jaga. Sedangkan rumah jaga dibangun dalam rangka menempatkan petugas untuk melakukaan penjagaan terhadap lingkungan kantor supaya terjaga keamanan dari gangguan masyarakat luar. Sampai saat ini rumah jaga yang dimiliki adalah sebanyak 1 (satu) unit yaitu di Wilayah Kerja Pantoloan tepatnya dibangun diatas tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tepatnya di komplek instalasi karantina hewan (IKH) Pantoloan untuk melakukan pengawasan dan pengamanan IKH. Sampai saat ini bangunan rumah jaga dalam kondisi baik dan ditempat oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu serta selalu dilakukan pemeliharaan. 37

g. Gudang Penyimpanan BMN Yang Rusak. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sudah memiliki Gudang Penyimpan BMN yang rusak yang dibangun pada tahun 2018 di halaman belakang kantor Balai dengan volume 48 M2 dalam bangunan 2 (dua) lantai, digunakan untuk menyimpan Barang Milik Negara (BMN) yang rusak sebelum dilakukan penghapusan sehingga terhindar dari kehilangan. h. Gudang Penyimpanan Arsip. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sudah memiliki Gudang Penyimpanan Arsip yang dibangun pada tahun 2020 di halaman belakang kantor induk Balai dengan volume 48 M2 dalam bangunan 2 (dua) lantai, digunakan untuk menyimpan arsiparsip aktif maupun inaktif dari administrasi kepegawaian, keuangan dan operasional Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan. i. Pos Jaga. Bangunan Pos Jaga dibangun dibeberapa lokasi yaitu ada di kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak 1(satu) unit, di Wilayah Kerja Pantoloan di atas tanah milik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak 1 (satu) unit dan di komplek kandang Instalasi Karantina Hewan (IKH) sebanyak 1 (satu) unit yang merupakan tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. j. Tempat Parkir. Dalam menjamin keteduhan, keamanan dan menertibkan penempatan kendaraan bermotor baik roda4 maupun roda2 maka Balai Karantina Kelas II Palu telah membangun tempat parkir. Untuk bangunan tempat parkir yang ada sampai saat ini adalah di 38

kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mempunyai 1 (satu) unit bangunan tempat parkir kendaraan roda4 dan 1 (satu) unit kendaraan roda2 serta di Wilayah Kerja Pantoloan 1 (satu) unit tempat parkir yang bisa dipakai untuk kendaraan roda4 maupun roda2 dimana semua bangunan tersebut dibangun diatas tanah milik Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. 2. Barang Bergerak. Sampai akhir tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengelola Barang Milik Negara (BMN) baik tidak bergerak maupun bergerak. Untuk aset barang milik negara (BMN) yang bergerak sampai saat ini terdiri dari : a. Kendaraan Bermotor. Untuk mendukung kelancaran mobilisasi personil dan pelaksanaan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sampai saat ini memiliki kendaraan dinas roda4 dan kendaraan dinas roda2 untuk keperluan operasional. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengadakan kendaraan dinas roda3 sebanyak 1 (satu) unit dan roda2 sebanyak 8 (delapan) unit melalui pengadaan belanja modal yang tersedia pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu juga melakukan penghapusan kendaraan dinas roda2 sebanyak 2 (dua) unit. Sampai saat ini untuk mendukung kegiatan operasional Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu ditunjang dengan kendaraan dinas roda4 sebanyak 5 (lima) unit. Kendaraan dinas roda4 tersebut digunakan oleh Kepala Balai dan Pejabat Struktural serta staf 39

digunakan untuk mendukung kelancaran operasional di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Kendaraan dinas roda3 berjumlah 1 (satu) unit digunakan untuk mendukung kelancaran operasional di Instalasi Karantina Hewan (IKH) Wilayah Kerja Pantoloan. Sedangkan untuk kendaraan dinas roda2 kondisi terakhir pada tahun 2020 berjumlah 34 (tiga puluh empat) unit, terdiri dari 32 (tiga puluh dua) unit dalam kondisi baik dan digunakan oleh pegawai baik pejabat fungsional tertentu Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan dan pelaksana administrasi/fungsional umum, sedangkan 2 (dua) unit dalam kondisi rusak dan akan dilakukan penghentian penggunaan atau penghapusan. b. Peralatan Laboratorium. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dari tahun ke tahun selalu melengkapi dan menambah peralatan yang diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi laboratorium. Untuk melengkapi peralatan laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 juga melakukan pengadaan peralatan laboratorium untuk mendukung Akreditasi Laboratorium baik untuk Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah melakukan penambahan pengadaan alatalat laboratorium yang terdiri dari : Mikroskop Camera sebanyak 1,00 unit Centrifuge Mikro sebanyak 1,00 unit Centrifuge sebanyak 2,00 unit Syringe Destroyer sebanyak 1,00 unit Timbangan Digital sebanyak 1,00 unit 40

Freezer sebanyak 1,00 unit Termometer Infrared sebanyak 7,00 unit Centrifuge EBA sebanyak 1,00 unit Micropipet Corning Single 10100 Mikro sebanyak 3,00 unit Tip Mikro Pipet sebanyak 3,00 unit c. Peralatan Pengolah Data. Untuk mendukung kelancaran dan kecepatan pelaksanaan tugas dalam pengolahan data perkantoran sangat ditentukan oleh ketersediaan perangkat pembantu berupa alat pengolah data seperti computer PC dan Laptop dengan jumlah dan spesifikasi yang baik dan memadai. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sangat serius memberikan perhatian atas tersedianya alat pengolah data baik untuk digunakan di kantor induk Balai maupun di kantor Wilayah Kerja. Alat pengolah data yang diadakan pada tahun 2020 untuk mengisi kekurangan karena adanya beberapa unit yang sudah rusak berat dan sudah diusulkan penghentian penggunaan/ penghapusan namun belum dilakukan lelang adalah sebagai berikut: Komputer PC = 4,00 unit PC Desktop = 20,00 unit Laptop = 4,00 unit UPS = 10,00 unit Scanner = 3,00 unit Printer = 22,00 unit. d. Meubellair. Aset bergerak yang lainnya berupa meubellair terdiri dari meja kerja pimpinan dan staf, kursi kerja, meja rapat, kursi rapat, kursi 41

sofa / tamu, meja pelayanan, lemari arsip dan lemari penyimpanan barang. Pada tahun 2020 kembali mengadakan meubellair untuk memenuhi kebutuhan sarana dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas. Adapun meubelair yang diadakan yaitu : Meja Kerja Kayu = 4,00 unit Lemari Penyimpanan = 10,00 unit Lemari Besi/Metal = 3,00 unit Kursi Besi/Metal = 49,00 unit Rak Besi = 2,00 unit Locker = 3,00 unit Meubellair tersebut diadakan untuk menunjang kinerja pegawai, juga dikarenakan beberapa meubellair yang lama sudah rusak berat dan sudah dihentikan penggunaannya tinggal menunggu dilakukan penghapusan berupa dilelang. e. Fasilitas Kantor Lainnya. Barang Milik Negara (BMN) yang tergolong fasilitas lainya seperti TV, Pendingin Ruangan / AC, Sound System, kamera CCTV, tabung pemadam kebakaran, mesin dap air, dan asetaset lainnya dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu melalui anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kembali mengadakan barangbarang sebagai bagian dari Peralatan dan Fasilitas Kantor seperti : Air Conditioner / AC Split = 13,00 buah Timbangan Barang = 2,00 buah Dispenser = 3,00 buah Box Camera = 1,00 unit 42

CCTV = 2,00 buah Mesin pemotong rumput = 4,00 buah Lemari es = 1,00 buah Tandon air = 2,00 buah Sound system = 4,00 buah Kamera video = 2,00 buah Vertical blind = 3,00 buah Tripod = 1,00 buah Handy Talky (HT) = 1,00 buah Timbangan elektronik = 1,00 buah Kamera Electronic = 1,00 unit Server Aplikasi IQFAST = 1,00 unit Sumur suntik = 1,00 paket f. Barang Persediaan. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selain mengelola Barang Milik Negara (BMN) dalam bentuk barang tidak bergerak dan bergerak, juga mengelola Barang Persediaan yang merupakan barangbarang yang dibeli dari APBN dalam penggunaannya tidak habis pakai seperti alat tulis kantor, alat rumah tangga kantor, blanko / sertifikat maupun bahanbahan laboratorium yang pada saat dibeli tidak langsung habis digunakan dan harus dicatat pengelolaannya secara tertib sesuai peruntukan. 43

BAB III KEGIATAN OPERASIONAL A. KARANTINA HEWAN. 1. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang diimpor. a. Walaupun Wilayah Kerja Pantoloan dan Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis AlJufri Palu sebagai Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu merupakan tempat pemasukan media pembawa HPHK impor, namun berdasarkan laporan data pemasukan selama tahun 2020 belum ada data kegiatan tindakan karantina hewan terhadap media pembawa HPHK impor. Hal ini dikarenakan sebagian besar media pembawa yang diimpor masuk di tempattempat pemasukkan disebagaian besar berada di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera, sedangkan yang masuk ke Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu hanya sebagian kecil berupa media pembawa HPHK eksimpor yang telah masuk kategori antar area. b. Berdasarkan hasil pengawasan di tempattempat pemasukan yang telah ditetapkan untuk media pembawa HPHK impor tidak ada data lalulintas, maka kegiatan tindakan karantina 8 P tidak ada. c. Demikian juga halnya terkait dengan pelaksanaan penahanan, penolakan, maupun pemusnahan terhadap media pembawa HPHK melalui impor tidak ada. 2. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang diekspor. a. Berdasarkan data hasil laporan operasional selama tahun 2020 ada kegiatan ekspor media pembawa HPHK melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan yaitu Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu. Adapun media pembawa HPHK yang diekspor berupa 44

Kupukupu mati sebanyak 4 kemasan dengan frekuensi pengiriman sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 3 Januari 2020 melalui Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu dengan kota dan negara tujuan Tokyo, Jepang. b. Berdasarkan laporan operasional tahun 2020 tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK yang diekspor berupa HBAH dan dilakukan pemeriksaan fisik, organoleptic dan kelayakan kemasan yang selanjutnya dilakukan sertifikasi KH12. c. Pelaksanaan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK yang akan diekspor selama tahun 2020, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu belum pernah melakukan tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan. 3. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK yang diantar areakan. 3.1. Kegiatan Domestik Masuk.. Jenis media pembawa HPHK antar area masuk melalui tempattempat pemasukan yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 adalah sebagai berikut : 3.1.1 Wilayah Kerja Pantoloan. Wilayah Kerja Pantoloan meliputi Pelabuhan Laut Pantoloan, Wani dan Pelabuhan Penyebrangan Fery Taipa. Wilker Pantoloan merupakan salah satu wilker lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu kegiatan lalulintas media pembawa HPHK dengan volume dan frekuensi cukup tinggi. Pada tahun 2020 tercatat beberapa jenis media pembawa HPHK yang dimasukkan melalui Wilker Pantoloan antara lain ; Daging Ayam Beku 331.789 Kg, Daging Kerbau 172 Kg, Daging Sapi Beku 4.609 Kg, Daging Babi Hutan 18.000 Kg, Daging Babi 97.034 Kg, Daging 45

Bebek 153 Kg, Jeroan Ayam 217 Kg, Jeroan Sapi 114 Kg, Daging Ayam Olahan 333.579 Kg, Daging Sapi Olahan 1.155 Kg, Olahan Susu 3.505 Kg, Daging Babi Olahan 450 Kg dan Pakan Ternak 1.443.750 Kg. Secara terinci tertuang dalam lampiran. 3.1.2. Wilayah Kerja Luwuk. Wilayah Kerja Luwuk meliputi : Pelabuhan Luwuk dan Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk berada di Wilayah Kabupaten Banggai. Selama tahun 2020 telah mencatat beberapa kegiatan tindakan karantina hewan terhadap media pembawa HPHK memenuhi persyaratan dan kesehatan, kemudian diterbitkan sertifikat berupa Sertifikat Pelepasan (KH14). Data media pembawa HPHK yang tercatat tahun 2020 yang masuk melalui tempat pemasukan Pelabuhan Laut Luwuk dan Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk anatara lain : Anjing 7 ekor, Ayam 341 ekor, Burung 1.098 ekor, DOC 55.478 ekor, DOQ 5000 ekor, Kucing 48 ekor, DOD 200 ekor, Kelinci 44 ekor, Tupai Terbang 17 ekor, Kurakura 2 ekor, Daging Ayam Beku 34.100 Kg, Daging Sapi Olahan 74 Kg, Yoghurt 410 Kg, Daging Olahan 18 Kg, Pakan 107.000 Kg, Vaksin 5 kemasan, Obat Hewan 1 kemasan (terlampir). 3.1.3 Wilayah Kerja Bandara Sis AlJufri Palu. Kegiatan tindakan karantina hewan terhadap media pembawa HPHK yang melalui tempat pemasukan Bandara Mutiara Sis AlJufri Palu berdasarkan laporan operasional tahun 2020 adalah sebagai berikut : Anjing 98 ekor, Ayam 1.030 ekor, Burung 27.099 ekor, DOC 40.300 ekor, DOQ 46

22.600 ekor, Kucing 138 ekor, Soa Layar 20 ekor, Kurakura 14 ekor, Hamster 710 ekor, DOD 200 ekor, Kelinci 31 ekor, Marmut 208 ekor, Kadal 1 ekor, Tikus Putih 60 ekor, Lebah 1 Koloni, Daging Ayam Beku 35 Kg, Madu 8 Kg, Susu Kuda Liar 2 Kg, Daging Sapi Beku 4 Kg, Embrio (Semen Beku) 1 kemasan, Saarang Burung Walet 15 Kg, Daging Ayam Olahan 17.854 Kg, Daging Sapi Olahan 58 Kg, Sosis Sapi 143 Kg, Mentega 5 Kg, Keju 80 Kg, Cream 100 Kg, Daging Babi Guling 31 Kg, Daging Babi Olahan 195 Kg, Sosis Babi 30 Kg, Antigen RBT 1 Kemasan, Vaksin 1.304 Kg (terlampir). 3.1.4 Wilayah Kerja Tolitoli Wilayah Kerja Tolitoli meliputi : Pelabuhan Laut Tolitoli, Pelabuhan Penyeberangan Fery, dan Bandara Sultan Bantilan Tolitoli. Berdasarkan data laporan operasional tahun 2020 tindakan karantina hewan terhadap media pembawa HPHK yang adalah sebagai berikut ; Ayam 1 ekor, Ice Cream 32.000 Kg, Keju 4.000 Kg dan Pakan Ternak 336.000 Kg (terlampir). 3.1.5 Wilayah Kerja Pagimana. Wilayah Kerja Pagimana berada di Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai yang menangani Pelabuhan Penyeberangan Fery PagimanaGorontalo. Berdasarkan laporan operasional tahun 2020 terhadap tindakan karantina hewan media pambawa HPHK tempat pemasukan Wilayah Kerja Pagimana dengan Sertifikat Pelapasan (KH14) adalah sebagai berikut : Ayam 697 ekor, Burung 62 ekor, Kambing 23 ekor, Sapi 106 ekor, Anjing 13 ekor, Kucing 12 ekor, Kelinci 6 ekor, DOC 2000 47

ekor, Daging Sapi 35 Kg, Telur Ayam 1100 Kg, Daging Ayam 395 Kg (terlampir). 3.1.6 Wilayah Kerja Ampana. Wilayah Kerja Ampana meliputi Palabuhan Laut Matangisi, Pelabuhan Penyebrangan Fery dan Bandar Udara Tanjung Api Ampana. Berdasarkan laporan operasional tahun 2020 terhadap tindakan karantina hewan media pambawa HPHK tempat pemasukan Wilayah Kerja Ampana dengan Sertifikat Pelapasan (KH14) adalah sebagai berikut : Ayam 338 ekor, Kambing 23 ekor, DOC 50 ekor, Bebek 2 ekor, Kucing 2 ekor dan Pakan Ternak 200 kg (terlampir). Tindakan Karantina yang dilakukan terhadap media pembawa HPHK antar area masuk / domestik masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan di lingkup BKP Kelas II Palu berdasarkan Sertifikat Pelepasan (KH14) adalah sebagai berikut: Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Hewan. Tindakan karantina yang dilakukan terhadap media pembawa HPHK berupa hewan antar area masuk sebanyak 162.369 ekor, dengan frekuensi 1.712 kali tindakan karantina yang dilakukan meliputi tindakan Pemeriksaan dan Pelepasan. Pemeriksaan meliputi kelengkapan, keabsahan dan kesesuaian dokumen kemudian Pemeriksaan fisik. Bila telah memenuhi syarat dan hewan dinyatakan sehat maka dilakukan Pembebasan berupa Sertifikat Pelepasan (KH14). Tindakan Pengasingan, Pengamatan dan Perlakuan tidak dilakukan karena hewan yang masuk tersebut tidak 48

memerlukan masa karantina dan tidak tertular atau dicurigai tertular HPHK. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Bahan Asal Hewan. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Bahan Asal Hewan berupa tindakan Pemeriksaan berupa pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kesesuaian dokumen dan Pemeriksaan fisik. Jika telah memenuhi persyaratan dan fisik tidak rusak, busuk, layak maka dilakukan tindakan Pembebasan berupa diterbitkannya Sertifikat Pelepasan ( KH14 ). Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan terhadap media pembawa HPHK berupa Bahan Asal Hewan berdasarkan laporan operasional karantina hewan tahun 2020 sebanyak 487.841 Kg, frekuensi 95 kali. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH). Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Hasil Bahan Asal Hewan berupa tindakan Pemeriksaan berupa pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kesesuaian dokumen dan Pemeriksaan fisik. Jika telah memenuhi persyaratan dan fisik tidak rusak, busuk, layak maka dilakukan tindakan Pembebasan berupa diterbitkannya Sertifikat Pelepasan ( KH14 ). Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan terhadap media pembawa HPHK berupa Hasil Bahan Asal Hewan berdasarkan laporan operasional karantina hewan tahun 2020 sebanyak 393.687 Kg, frekuensi 124 kali. 49

Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Media Pembawa Lain/ Benda Lain Terhadap media pembawa HPHK berupa Media Pembawa Lain/Benda Lain yang meliputi Antigen, Vaksin, Obat Hewan dan Pakan Ternak maka tindakan karantina dilakukan adalah Pemeriksaan dan Pembebasan dengan dikeluarkan Sertifikat Pelepasan (KH14) dilakukan setelah tindakan Pemeriksaan memenuhi persyaratan bahwa MPHPHK tidak rusak dan kondisi kemasan tidak rusak / bocor. Media pembawa HPHK berupa Media Pembawa Lain / Benda Lain yang masuk berdasar laporan operasional tahun 2020 adalah 1.779.950 Kg dengan frekuensi 28 kali dan 1.305 kemasan, frekuensi 4 kali. Tindakan Karantina 8 P yang meliputi : Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan maka tindakan karantina 8 P tidaklah mesti semua dilakukan dan tidaklah mesti dilakukan secara berurutan oleh Petugas Karantina Hewan di semua Wilayah Kerja Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Selama tahun 2020 tidak ada laporan tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan bahwa semua media pembawa HPHK yang masuk dilengkapi dengan dokumen dan dokumen tersebut memenuhi persyaratan, sesuai, absah dan media pembawa HPHK yang masuk melalui tempat pemasukan yang ditetapkan dinyatakan sehat tidak tertular atau dicurigai tertular HPHK golongan I atau golongan II, tidak rusak, tidak bocor, tidak busuk atau tidak terkontaminasi penyakit dan tidak berasal dari area /daerah dilarang pemasukanya. 50

3.2. Kegiatan Domestik Keluar. Pelaksanaan tindakan karantina hewan terhadap media pembawa HPHK antar area keluar/ Domestik Keluar yang telah memenuhi sistem kesehatan dengan dikeluarkan Sertifikat Kesehatan (KH11), Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH12) dan Surat Keterangan Untuk Benda Lain (KH13) melalui tempattempat pengeluaran yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Laporan tindakan karantina hewan terhadap media pembawa HPHK antar area keluar/ Domestik Keluar selama tahun 2020 sebagai berikut : 3.2.1. Wilayah Kerja Pantoloan (Pelabuhan Pantoloan,Wani dan Pelabuhan Penyebrangan Fery Taipa). Berdasarkan laporan operasional tahun 2020 tidakan karantina hewan terhadap media pembawa HPHK yang dikeluarkan melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan meliputi Pelabuhan Laut Pantoloan, Pelabuhan Laut Wani dan Penyebrangan Taipa yang merupakan Wilayah Kerja Pantoloan adalah sebagai berikut : Ayam 13 ekor, Kambing 11.107 ekor, Sapi 13.471 ekor, Burung 48 ekor, Kuda Jawa 1 ekor, Kulit Sapi Garaman 11840 lembar, Telur Ayam 20.380 Kg sebagaimana terlampir. 3.2.2 Wilayah Kerja Luwuk (Pelabuhan Laut Luwuk dan Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk). Pelaksanaan tindakan karantina hewan di Wilayah Kerja Luwuk yang keluar melalui Pelabuhan Laut Luwuk dan Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk selama tahun 2020 adalah sebagai berikut : Ayam 81 ekor, Kumbang Kelapa 63 koloni, Sugar Glider 1 ekor, Kucing 2 ekor, Kura 51

kura 13 ekor, Burung 6 ekor, Belalang 30 ekor dan 7 koloni dengan rincian terlampir. 3.2.3 Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis AlJufri Palu. Berdasarkan laporan operasional tahun 2020 bahwa tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK yang keluar melalui Bandara Mutiara Sis AlJufri Palu sebagai berikut : Ayam 323 ekor, Burung 1.358 ekor, Kumbang 10 Koloni, Kucing 6 ekor, Anjing 2 ekor, Kurakura 97 ekor, Kadal Duri 80 ekor, Tokek Rumah 3 ekor, Ular Sanca Kembang 2 ekor, Ular 10 ekor, Daging Kambing 36,5 Kg, Kupukupu mati dan Kumbang Mati 10 Kg dan 40 koloni, Madu 846,5 Kg, Sarang Burung Walet 53.692,6 Kg, Tanduk Rusa 1 kemasan, Daging Ayam Olahan 2,5 Kg, Daging Sapi Olahan 1 Kg, Serum Darah 16 kemasan, Kroto 43726,9 Kg, Benda Lain (Sampel untuk pengujian diagnostik) 18 kemasan dan Sarang Semut 7 Kg (rincian terlampir). 3.2.4 Wilayah Kerja Tolitoli (Pelabuhan Laut Tolitoli, Pelabuhan Penyebrangan Fery dan Bandara Sultan Bantilan Tolitoli). Data laporan operasional tahun 2020 yang dilakukan tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK yang keluar melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan di Wilayah Kerja Tolitoli adalah sebagai berikut : Kambing 1.975 ekor, Sapi 1.364 ekor, Ayam 1.068 ekor, Burung 2 ekor, Bebek 3 ekor, Tulang Sapi 905 Kg, Sarang Burung Walet 72,85 Kg, Paru Sapi 365 Kg, Telur Ayam 126 Kg, Kulit Sapi Garaman 1486 lembar, Jeroan sapi 70 Kg, Madu 7 Kg (rincian terlampir). 52

3.2.5 Wilayah Kerja Pagimana (Pelabuhan Penyebrangan Fery Pagimana). Berdasarkan laporan operasional selama tahun 2020 tercatat tindakan karantina yang dilakukan terhadap media pembawa HPHK yang keluar melalui Pelabuhan Penyebrang Fery Pagimana tujuan Gorontalo adalah sebagai berikut : Ayam 238 ekor, Burung 106 ekor, Kambing 182 ekor, Kelinci 1 ekor, Kucing 7 ekor, Bebek 11 ekor, Anjing 6 ekor, Daging Sapi 290 Kg, Daging Babi 100 Kg, Daging Ayam Beku 15 Kg, Madu 2 Kg, Tulang Sapi 10 Kg (rincian terlampir). 3.2.6 Wilayah Kerja Ampana (Pelabuhan Laut Matangisi, Pelabuhan Penyebrangan Fery Ampana dan Bandara Tanjung Api Ampana). Data pengeluaran media pembawa HPHK melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Ampana tahun 2020 yang telah dilakukan tindakan karantina adalah sebagai berikut : Ayam 146 ekor, Bebek 4 ekor, Kambing 27 ekor, Anjing 2 ekor, Kuda 3 ekor, Kucing 4 ekor (rincian terlampir). Bahwa sebelum diterbitkan Sertifat Kesehatan terhadap media pembawa HPHK berupa hewan, Sertifikat Sanitasi Produk Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa BAH dan HBAH, dan Surat Keterangan Untuk Benda Lain terhadap media pembawa BAH, HBAH dan media pembawa lain/benda Lain maka dilakukan tindakan karantina terlebih dahulu berupa : Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Hewan. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Hewan yang antar area keluar / domestik keluar melalui 53

tempat pengeluaran yang telah ditetapkan di lingkup Wilayah Karja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tahun 2020 adalah sebagai berikut : Tindakan Pemeriksaan Hewan yang dilakukan tercatat sebagai berikut : untuk media pembawa Hewan 31.803 ekor dengan frekuensi 1.253 kali dan 7 Koloni sebanyak 3 kali. Tindakan Pengasingan tercatat sebagai berikut : 13.707 ekor dan frekuensi 305 kali. Tindakan Pengamatan dilakukan terhadap media pembawa HPHK berupa hewan tercatat sebagai berikut : 13.707 ekor dan frekuensi 305 kali. Tindakan Perlakuan dilakukan terhadap media pembawa HPHK berupa hewan tercatat sebagai berikut : 13.707 ekor dan frekuensi 305 kali. Tindakan Pengasingan, Pengamatan dan Perlakuan dilakukan terhadap yang dikeluarkan di tempat pengeluaran yang ditetapkan di lingkup Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu berdasarkan laporan operasional tahun 2020 berupa sapi potong, Anjing dan Kucing. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Bahan Asal Hewan (BAH). Tindakan karantina yang dilakukan terhadap madia pembawa HPHK berupa BAH adalah tindakan Pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan, dan pemeriksaan fisik serta organoleptik bila telah memenuhi persyaratan, tidak rusak, tidak busuk dan kondisi kemasan tidak bocor dan layak maka dilakukan tindakan Pembebasan dengan diterbitkan Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH12). Berdasarkan laporan operasional tahun 2020 BAH yang keluar melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan di lingkup Wilayah Kerja Balai 54

Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak 147.984,2 Kg; 13343 lembar; 40 koloni dengan frekuensi 1603 kali. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH). Tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK berupa HBAH adalah tindakan Pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan dan tindakan Pemeriksaan fisik dan organoleftik, bila telah memenuhi persyaratan, sesuai dan secara fisik tidak rusak, tidak busuk dan tidak terkontaminasi HPHK maka dilakukan tindakan Pembebasan berupa Sertifikat Sanitasi Produk Hewan (KH12). Berdasarkan Laporan Operasional tahun 2020 HBAH yang keluar melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan lingkup Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sejumlah 213,5 Kg dengan frekuensi 3 kali. Tindakan Karantina Hewan terhadap media pembawa HPHK berupa Media Pembawa Lain/ Benda Lain. Tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK berupa Media Pembawa Lain / Benda Lain adalah tindakan Pemeriksaan berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan dan sesuai, pemeriksaan fisik tidak rusak, tidak busuk maka dilakukan tindakan Pembebasan dengan diterbitkan Surat Keterangan Untuk Benda Lain (KH13). Berdasarkan laporan tahun 2020 tercatat pengeluaran Benda Lain / Media Pembawa Lain di lingkup Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak 43.734 Kg dan 32 kemasan dengan frekuensi 1.186 kali. 55

Tindakan karantina 8 P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan) yang dilakukan oleh petugas Karantina Hewan di semua wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagian besar merupakan tindakan Pemeriksaan dan tindakan Pembebasan sedangkan tindakan karantina Pengasingan, Pengamatan dan Perlakuan hanya dilakukan pada sebagian jenis media pembawa HPHK tertentu saja yang membutuhkan masa karantina seperti Sapi Potong dengan daerah tujuan Kalimatan yang merupakan daerah bebas Brucellosis, Anjing dan Kucing yang memerlukan waktu untuk penujian titer antibodi Rabies. Untuk tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan selama tahun 2020 tidak ada laporan. Tabel 11a. Resume TindakanKarantina Hewan ( Tindakan 8P ) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020. N o Tindakan Karantina Hewan Impor Ekspor Frekwensi dan Volume Domestik Masuk Domestik Keluar F V F V F V F V 1 Hewan NIHIL NIHIL 1.Pemeriksaan 1.712 162.369 Ket. Kupukupu mati DOC,DOD, DOQ,burung, ayam,anjing,k ucing dll/ekor 1.256 31.803 Sapi,Kerbau,K uda, Ayam, Burung dll/ekor Kumbang, 3 7 Belalang/ koloni 2.Pengasingan 305 13.707 Sapi, Anjing, Kucing/ekor 3.Pengamatan 305 13.707 Sapi, Anjing, Kucing/ekor 4.Penahanan 5.Perlakuan 305 13.707 Sapi, Anjing, Kucing/ekor 56

6.Penolakan 7.Pemusnahan 8.Pembebasan Kumbang mati /koloni 1.712 162.369 DOC,DOD, DOQ,burung, ayam,anjing,k using dll/ekor 1.256 31.803 Sapi,Kerbau,K uda, Ayam, Burung dll/ekor 2 Bahan Asal NIHIL Hewan 1.Pemeriksaan 2 4 94 487.841 3 7 Belalang/ koloni Daging ayam,daging sapi,telur ayam, daging bebek dll/kg 1 1 Embrio (Semen Beku) / Kemasan 1579 147.984, 15 Sarang burung walet, Daging sapi, daging ayam, daging babi, madu, dll /kilogram 23 13343 Kulit sapi, kulit ular dll/ lembar 2.Pengasingan 3.Pengamatan 4.Penahanan 5.Perlakuan 6.Penolakan 7.Pemusnahan 8.Pembebasan 2 4 94 487.841 1 1 Tanduk rusa / Kemasan Daging ayam,daging sapi,telur ayam, daging bebek dll/kg 1 1 Embrio (Semen Beku) / Kemasan 57

1579 23 147.994, 15 13343 Sarang burung walet, Daging sapi, daging ayam, daging babi, madu, dll /kilogram Kulit sapi, kulit ular dll/ lembar 1 1 Tanduk rusa / Kemasan 3 Hasil Bahan Asal Hewan 1.Pemeriksaan NIHIL NIHIL 123 393.687 Daging sapi olahan,daging ayam olahan, Yoghurt,keju, mentega dll/ Kg 2.Pengasingan 3.Pengamatan 4.Penahanan 5.Perlakuan 6.Penolakan 7.Pemusnahan 8.Pembebasan 123 393.687 3 213,5 Daging sapi olahan, Daging ayam olahan, Ice Cream / Kg Daging sapi olahan,daging ayam olahan, Yoghurt,keju, mentega dll/ Kg 3 213,5 Daging sapi olahan, Daging ayam olahan, Ice Cream / Kg 4 Media Pembawa Benda Lain NIHIL NIHIL 1.Pemeriksaan 28 1.779.950 Pakan Ternak / Kg 4 1.305 Vaksin, Antigen RBT 58

/ Kemasan 1.156 43.734 Kroto, Sarang Semut / Kg 2.Pengasingan 30 32 Organ, Serum, Feses untuk uji diagnostik / Kemasan 3.Pengamatan 4.Penahanan 5.Perlakuan 6.Penolakan 7.Pemusnahan 8.Pembebasan 28 4 1.779.950 1.305 Pakan Ternak / Kg Vaksin, Antigen RBT / Kemasan 1.156 30 43.734 32 Kroto, Sarang Semut / Kg Organ, Serum, Feses untuk uji diagnostik / Kemasan Keterangan : DM = Domestik Masuk, DK = Domestik Keluar, F = Frekuensi, V = Volume (Ekor, Kg, Butir, Koloni, dan lainya). Tabel 12a. Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Selama 3 Tahun Terakhir. No Kegiatan Tindakan Karantina Hewan 1 Impor Pemeriksaan Pembebasan Satuan Ekor Kg Kemasan Koloni Dll Ekor Kg Tahun 2018 2019 2020 V F V F V F NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL 59

60 Kemasan Koloni Dll 2 Ekspor Pemeriksaan Pembebasan Ekor Kg Kemasan Koloni Dll Ekor Kg Kemasan Koloni Dll 85 85 2 2 0,5 6 0,5 6 1 1 1 1 4 4 2 2 3 Domestik Masuk Pemeriksaan Pembebasan Ekor Kg Kemasan Lembar Dll Ekor Kg Kemasan Lembar Dll 721.141 1.041.018 9.892 39.240 721.141 1.041.018 9.892 39.240 2.788 225 43 1 2.788 225 43 1 414.494 1.156.753,3 3.304 1 414.494 1.156.753,3 3.304 1 2.430 176 8 1 2.430 176 8 1 162.369 2.661.478 1.306 1 162.369 2.661.478 1.306 1 1712 246 5 1 1712 246 5 1 4 Domsetik Keluar Pemeriksaan Pembebasan Ekor Kg Kemasan Koloni Lembar Butir Dll Ekor Kg Kemasan Koloni Lembar Butir Dll 53.740 1.211.169,6 38 111 14.616 4 53.740 1.211.169,6 38 111 14.616 4 1.123 2.030 25 35 26 2 1.123 2.030 25 35 26 2 33.092 222.245,95 178 199 34.600 9 33.092 222.245,95 178 199 34.600 9 1.655 2.619 24 56 20 1 1.655 2.619 24 56 20 1 31803 191941,7 40 113 13343 31803 191941,7 40 113 13343 1256 2725 37 27 23 1256 2725 37 27 23 Keterangan : V = Volume, F = Frekuensi Dll (Satuan Lain) = diisikan satuan lain

4. Penggunaan Sertifikat Karantina Hewan Penggunaan dokumen utama berupa sertifikat kesehatan hewan, sertifikat sanitasi produk hewan, sertifikat untuk benda lain, dan sertifikat pelepasan yang digunakan dalam rangka pelayanan sertifikat karantina hewan di Wilayah Kerja Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020 sebagai berikut: a) KH11 sertifikat kesehatan hewan = 1.260 lembar. b) KH12 sertifikat sanitasi produk hewan = 1.645 lembar. c) KH13 surat keterangan untuk benda lain = 1.232 lembar. d) KH14 sertifikat pelepasan karantina hewan = 1.953 lembar. e) Sertifikat Utama (blank sertificate) = 6.090 lembar Tabel 13.a. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020. No Jenis Dokumen Karantina Jumlah Saldo Hewan Pemakaian 1 2 4 5 1 KH11 1.260 2 DEC 11 3 KH12 1.645 4 DEC 12 5 KH13 1.232 6 DEC 13 7 KH14 1.953 8 DEC 14 9 Sertifikat Utama (blank 6.090 2.773 sertificate) 5. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu yang merupakan filter terdepan dalam lalu lintas media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) berperan penting terhadap pencegahan masuk dan 61

tersebarnya penyakit hewan ke Sulawesi Tengah (Sulteng). Dalam rangka melaksanakan tupoksi tersebut Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu membutuhkan data mengenai HPHK dan penyebarannya di Sulawesi Tengah. Data tersebut berguna sebagai salah satu acuan untuk menentukan tindakan dan kebijakan karantina terhadap suatu media pembawa HPHK. Untuk memperoleh data HPHK dan penyebaranya di Sulawesi Tengah maka dilakukan Pemantauan Daerah Sebar HPHK di Sulawesi Tengah dengan melakukan kegiatan pengambilan data HPHK dan data populasi ternak / hewan pada instansi pemerintah daerah yang membidangi peternakan, kesehatan hewan dan kesmavet provinsi, kabupaten/kota di Sulawesi Tengah serta Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros. Pada tahun 2020 kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK tidak jadi dilaksanakan dikarenakan adanya pandemi Covid19. (Lampiran 33) 6. Kegiatan Koleksi HPHK. Pelaksanaan kegiatan Koleksi HPHK pada tahun anggaran 2020 dilaksanakan dengan pembuatan koleksi M.P. HPHK Bahan Asal Hewan berupa Awetan Serangga Mati yang biasanya dilalulintaskan keluar wilayah. Adapun koleksi HPHK yang dimiliki sampai saat ini oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu adalah cacing Fasciola hepatika berjumlah 1 koleksi, anak sapi (fetus) akibat abortus yang diduga akibat penyakit brucellosis berjumah 2 koleksi dan koleksi media pembawa HPHK seperti : burung yang diawetkan berjumlah 2 koleksi, kadal papua berjumlah 1 koleksi, kroto/telur semut berjumlah 1 koleksi, media pembawa HPR kepala anjing 2 koleksi, HBAH daging olahan berjumlah 1 koleksi dan Awetan Serangga 1 koleksi. 62

7. Kegiatan Intersepsi HPH/HPHK. Dalam rangkaian tindakan karantina, pemeriksaan merupakan tindakan yang paling awal dilakukan dalam melaksanakan tindakan karantina terhadap media pembawa yang dilalulintaskan. Pemeriksaan terdiri dari beberapa kegiatan, diantaranya pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik media pembawa dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium sekarang ini menjadi factor pendukung dalam pengambilan keputusan. Keputusan dalam hal ini adalah penerbitan sertifikat kesehatan bagi media pembawa yang akan dilalulintaskan. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai salah satu unit pelaksana teknis karantina telah memiliki laboratorium karantina hewan guna mendukung kegiatan tindakan karantina di lapangan. Pemeriksaan yang sudah biasa dilaksanakan dilaboratorium karantina hewan BKP Kelas II Palu antara lain pengujian RBT, pengujian rapid test AI, pengujian cemaran mikroba, dan pengujian elisa terhadap titer antibodi virus rabies. Berikut pengujian yang dilakukan oleh Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu: 1. Rose Bengal Test (RBT) Rose Bengal Test dilakukan untuk menguji antibodi Brucellosis pada serum hewan ternak. Di Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pengujian RBT dilakukan pada hewan ternak yaitu sapi, kerbau, dan kambing. 2. Total Plate Count (TPC) Total Plate Count (TPC) adalah pengujian keamanan pangan dengan mengetahui besaran cemaran mikroba dalam media pembawa asal hewan, seperti daging, sosis, dan bakso. 63

3. Rapid Test AI Metode Rapid Test Avian Influenza melalui sampel dari swab kloaka atau swab trachea dari unggas dewasa yang selanjutnya kita lakukan pengujian. Uji tersebut merupakan uji screening terhadap virus Avian Influenza yang mempunyai protein H (haemaglutinin) pada virus Avian Infleunza dengan sensitivitas rendah dan spesifitas tinggi. 4. Elisa terhadap titer antibody virus rabies Pengujian Elisa titer antibodi virus rabies dilakukan untuk mengetahui jumlah antibody yang terbentuk oleh virus rabies terhadap tubuh hewan hospes penyakit tersebut, sehingga dengan adanya deteksi ini diharapkan lalulintas yang dilakukan hanya terhadap hewanhewan yang terbebas dari penyakit tersebut. Tabel 14.a Hasil Temuan HPHK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. No. Media Pembawa 1. Sapi Potong 14.835 ekor Volume Frekuensi Metode Pemriksaan Pengujian 226 Rose Bengal Test (RBT) Hasil Uji 5 hasil uji positif Keteranga Untuk yg Positif ditolak keberangkatanya 8. Kegiatan Pengawasaan Keamanan Hayati di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Tabel 15.a Pengawasan Keamanan Hayati Hewani di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama Tahun 2020. No Komoditas Frekuensi Volume Laboratorium Penguji Hasil I Impor : Nihil Nihil Nihil Nihil 64

II Ekspor : Kupukupu mati 2 4 Kemasan B. KARANTINA TUMBUHAN. 1. Tindakan karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang diimpor. Pada tahun 2020 di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu terdapat kegiatan impor berupa hasil tanaman mati yang belum/telah diolah dengan volume 212.9 M3 dan 101672 Kg dengan frekuensi 4 kali yang berasal dari negara China dan untuk kegiatan eks Impor komoditi pertanian tidak ada. Secara terinci data media pembawa OPTK yang diimpor pada tahun 2020 sebagaimana Lampiran 25. 2. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang diekspor. a. Pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang diekspor di Wilayah Kerja Karantina Pertanian Pantoloan dan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu dan Wilayah kerja Luwuk sebagai tempat pengeluaran ekspor yang telah ditetapkan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020, berupa hasil tumbuhan berupa tanaman mati yang belum/telah diolah dengan volume 13861563.36 Kg dengan Frekuensi 238 kali, 6846 batang frekuensi 14 Kali, 180 M3 frekuensi 1 kali. Adapun Negara tujuan ekspor media pembawa OPTK yang keluar melalui pintu pengeluaran yang telah ditetapkan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tahun 2020 ditangani oleh petugas fungsional Karantina Tumbuhan adalah ke negara Jepang, Philipina, China, Vietnam, Australia, Brasil, Kanada, Italia, Sri Lanka, Uni Emirat 65

Arab. Secara terinci data media pembawa OPTK yang diekspor pada tahun 2020 sebagaimana (Lampiran 26). b. Tindakan karantina 8 P yang dikenakan terhadap media pembawa OPTK ekspor melalui tempat pengeluaran eksport yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Pantoloan dan Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu oleh petugas fungsional Karantina Tumbuhan adalah tindakan pemeriksaan dan pelepasan. Media pembawa OPTK ekspor terlebih dahulu telah melalui proses perlakuan seperti fumigasi yang dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga semua media pembawa OPTK yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan oleh negara tujuan dan tidak ditemukan adanya OPTK sehingga dapat diberikan dokumen Karantina Tumbuhan berupa PC (Phytosanitary Certificate). Secara terinci data tentang Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang diekspor pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 tertuang pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b. 3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap media pembawa OPTK yang diantar areakan. 1. Kegiatan Domestik Masuk. a. Data media pembawa OPTK antar area / domestik yang masuk melalui tempat pemasukan domestik yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020 secara keseluruhan untuk Pemasukan berupa tanaman hidup benih/bibit dengan Volume 2182494.482 Kg, 397527 Batang, 9750 Kemasan, 1457734 Butir dengan total Frekuensi 1009 Kali. Untuk Hasil 66

Tumbuhan Hidup bukan benih sebanyak 2327717 Kg, 10691 Batang dengan Frekuensi 490 Kali. Untuk Hasil tanaman Mati (Diolah dan Tidak Diolah) sebanyak 2176453.9 Kg, 12 Box dan 200 Batang, dengan total Frekuensi 302 kali. Media pembawa OPTK antar area / domestik yang masuk di tempat pemasukan yang telah ditetapkan di seluruh Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada umumnya berasal dari daerah Jawa Timur, Jawa Barat, DKI. Jakarta, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bandar Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Banda Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat. Semua data tersebut merupakan hasil tindakan Karantina Tumbuhan yang dilakukan oleh petugas fungsional dibeberapa wilayah kerja seperti Pantoloan, Luwuk, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Pagimana, Tolitoli, Donggala dan Ampana. Data media pembawa OPTK antar area / domestik masuk pada tahun 2020 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu secara terinci tertuang pada Lampiran 27. b. Media pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) antar area / domestik masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan di semua Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah memenuhi sistem kesehatan Karantina Tumbuhan. Media pembawa OPTK tersebut telah melalui tindakan Karantina 8 P diantaranya tindakan Pemeriksaan untuk memastikan kelengkapan dan kesesuaian dokumen dengan media pembawa OPTK serta memastikan media pembawa dalam keadaan baik bebas dari OPTK setelah itu dilakukan tindakan Pelepasan. Data terkait 67

tindakan 8 P yang diberlakukan terhadap media pembawa OPTK antar area / domestik yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan dalam 5 tahun terakhir secara terinci termuat pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b terlampir. c. Tindakan karantina terhadap media pembawa OPTK antar area / domestik masuk yang ditangani selama tahun 2020 di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu hanya diberikan tindakan Pemeriksaan dan Pelepasan, hal ini dikarenakan semua media pembawa OPTK yang ditangani telah memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana diatur pada Peraturan dan Perundangan yang berlaku. Oleh sebab itu tidak ditemukan data adanya Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan. 2. Kegiatan Domestik Keluar. a. Aktivitas media pembawa OPTK antar area / domestik keluar yang tercatat di seluruh Wilayah Kerja yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020 adalah Pengeluaran tanaman hidup berupa tanaman hidup benih/bibit dengan Volume 19491 Kg, 29287 Batang, 29 Gram dengan total Frekuensi 712 Kali. Untuk Hasil Tumbuhan Hidup bukan benih sebanyak 262628477.55 Kg dengan Frekuensi 5665 Kali. Untuk Hasil tanaman Mati (Diolah dan Tidak Diolah) sebanyak 108327271.3755 Kg, 2 Kemasan dan 83022.8083 M3, dengan total Frekuensi 3828 kali. Adapun daerah tujuan dari media pembawa OPTK antar area / domestik keluar melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan adalah didominasi ke daerah Jawa Timur, Jawa Barat, DKI. Jakarta, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan, 68

Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimatan Utara, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua, Jambi, Denpasar, Banda Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Bandar Lampung, Kepulauan Riau, Gorontalo, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat. Secara rinci data pengeluaran media pembawa OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020 termuat pada Lampiran 28. b. Terhadap media pembawa OPTK antar area / domestik keluar melalui tempat pengeluaran domestik yang telah ditetapkan di semua Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 semuanya mendapat tindakan Pemeriksaan setelah dinyatakan memenuhi syarat sebagaimana ketentuan oleh petugas fungsional Karantina Tumbuhan langsung memberikan tindakan Pelepasan dengan menerbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan (KT12). Data tentang jenis media pembawa OPTK dan tindakan yang diberikan tertuang secara rinci pada Tabel 11 b dan Tabel 12 b terlampir. c. Selama tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu belum ada data yang mencatat tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan terhadap media pembawa OPTK antar area / domestik keluar melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan sebagaimana Lampiran 30. 69

Tabel 11 b. Resume Tindakan Karantina Tumbuhan (Tindakan 8P) di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020. No Tindakan Karantina Tumbuhan Frekuensi dan Volume Impor Ekspor DM DK F V F V F V F V Keterangan I. Benih/Bibit 1. Pemeriksaan 838 397527 Btg 700 29287 Batang 39 1457734 Butir 1 29 gram 1 9750 Kemasan 11 19491 Kg 131 2182494.482 Kg 2. Pengasingan 3. Pengamatan 4. Penahanan 5. Perlakuan 6. Penolakan 7. Pemusnahan 8. Pelepasan 838 397527 Btg 700 29287 Batang 39 1457734 Butir 1 29 gram II. Hasil Tumbuhan Hidup Bukan Benih 1. Pemeriksaan 151 1 9750 Kemasan 11 19491 Kg 131 2182494.482 Kg 18849180.75 Kg 442 2327717 Kg 5665 262628477.55 Kg 48 10691 BTg 2. Pengasingan 3. Pengamatan 4. Penahanan 5. Perlakuan 1 6100000 Kg 5 12855760 Kg 6. Penolakan 7. Pemusnahan 8. Pelepasan 442 2327717 Kg 5665 262628477.55 Kg 48 10691 BTg III. Hasil Tumbuhan Mati 70

(Diolah/Tidak Diolah) 1. Pemeriksaan 3 212.9M3 14 6846 Batang 1 200 Btg 2325 108327271.3755Kg 1 101672 Kg 238 13861563.36Kg 300 2176453.9 Kg 1 9 Btg 1 180 M3 1 12 Box 1 2 Kemasan 1501 83022.8083 M3 2. Pengasingan 3. Pengamatan 4. Penahanan 5. Perlakuan 6 6800000 Kg 150 23000391 Kg 1 180 M3 14 6846 Batang 6. Penolakan 7. Pemusnahan 8. Pelepasan 3 212.9M3 14 6846 Batang 1 200 Btg 2325 108327271.3755Kg 1 101672 Kg 238 13861563.36Kg 300 2176453.9 Kg 1 9 Btg 1 180 M3 1 12 Box 1 2 Kemasan 1501 83022.8083 M3 IV. Media Pembawa/ Benda Lain 1. Pemeriksaan 2. Pengasingan 3. Pengamatan 4. Penahanan 5. Perlakuan 6. Penolakan 7. Pemusnahan 8. Pelepasan Keterangan : DM = Domestik Masuk, DK = Domestik Keluar, F = Frekwensi, V = Volume Catatan : Satuan Volume ( Kg, Batang, m3, koli, dan lainnya ). 71

Tabel 12 b. Perkembangan Hasil pelaksanaan Tindakan pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama 5 tahun terakhir. NO. kegiatan Tindakan Karantina Satuan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tumbuhan V F V F V F V F V F 1 Impor Pemeriksaan Butir 19,097 1 22,296 2 M3 212.9 3 Kg 101672 1 Pembebasan Butir 19,097 1 22,296 2 M3 212.9 3 Kg 101672 1 2 Ekspor Pemeriksaan Kg 2.064.985 68 13.453.665,22 168 20,782,076 117 11.147730 82 32710744.11 389 Batang 4.040 9 6846 14 M3 281.489,40 240,26 140.832 32 2.488,5 23 180 1 Koli 263 10 1 Kemasan 39 198 2 Gram 700 1 Pembebasan Kg 2.064.985 68 13.453.665,22 168 20,782,076 117 11.147730 82 32710744.11 389 Batang 4.040 9 6846 14 M3 281.489,40 240,26 140.832 32 2.488,5 23 180 1 Koli 263 10 1 Kemasan 39 198 2 Gram 700 1 3 DM Pemeriksaan Kg 8.108.264 1218 3.193.947,30 1173 4.277.228 874 7.794.967 836 6686665.382 873 Batang 342,430 1372 215,891 2325 103.403 775 228.465 580 408418 887 Butir 2.144.744 80 2.624.584 52 1457734 39 Kemasan 300,000 3 9750 1 Box 3 1 12 1 Gram 200 2 Pembebasan Kg 8.108.264 1218 3.193.947,30 1173 4.277.228 874 7.794.967 836 6686665.382 873 Batang 342,430 1372 215,891 2325 103.403 775 228.465 580 408418 887 Butir 2.144.744 80 2.624.584 52 1457734 39 Kemasan 300,000 3 9750 1 Box 3 1 12 1 Gram 200 2 4 DK Pemeriksaan Kg 190.366.649 9468 215.946.684,78 6041 642.388.913,69 4.572 248.568.836 3.953 370975239.9255 8001 Batang 24,125 41,222 273 104.852 331 20.090 197 29296 701 M3 107,872 666.541,06 601 410.435,41 1.354 4.219.324 1.819 83022.8083 1501 72

Dll 355 7 Kemasan 515 5 2 1 Gram 14.795 7 29 1 Butir 325 1 Ekor 100 1 Pembebasan Kg 190.366.649 9468 215.946.684,78 6041 642.388.913,69 4.572 248.568.836 3.953 370975239.9255 8001 Batang 24,125 41,222 273 104.852 331 20.090 197 29296 701 M3 107,872 666.541,06 601 410.435,41 1.354 4.219.324 1.819 83022.8083 1501 Dll 355 7 Kemasan 515 5 2 1 Gram 14.795 7 29 1 Butir 325 1 Ekor 100 1 Keterangan : V = Volume, F = Frekwensi, 4. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan. Bentuk dan jenis Dokumen Tindakan Karantina Tumbuhan yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 33 tahun 2019, dengan jumlah penggunaan dokumen selama tahun 2020 sebanyak 10.575 lembar Blank Dokumen dan 150 lembar Attachment. Data dokumen disajikan pada tabel dibawah ini : Tabel 13 b. 1. Blank Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tahun 2020. NO Jenis Dokumen Jumlah Jumlah Saldo Awal Pemakaian 1 2 3 4 5 1 Dokumen Utama 13.814 10.575 3.239 2 Attachment 1.550 431 1.119 Jumlah 15.365 11.006 4.358 73

Tabel 13 b2. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Tahun 2020. No Wilker KT12 KT9 KT10 Batal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 1 Bandara 2.182 633 39 5 2.859 2 Pantoloan 3.827 81 148 5 4.061 3 Ampana 99 75 4 1 179 4 Pagimana 0 272 0 0 272 5 Tolitoli 874 41 0 1 916 6 Luwuk 501 125 174 1 801 8 Donggala 1.429 70 0 0 1.499 TOTAL 8.912 1.297 365 13 10.587 Sumber: IQfast BKP Kelas II Palu 2020 5. Kegiatan pemantauan daerah sebar OPTK. Pemantaun daerah sebar OPTK. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020 tidak dilksanakan dikarenakan adanya pandemic Covid19. 6. Kegiatan koleksi OPTK. Adapun koleksi OPTK yang dimiliki oleh Seksi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sampai dengan saat ini adalah sebanyak 43 jenis bahan koleksi dimana 3 jenis bahan koleksi OPTK merupakan hasil dari kegiatan penambahan yang dilakukan pada tahun 2019 sedangkan 40 jenis bahan OPTK merupakan hasil kegiatan koleksi tahun sebelumnya. Dari jumlah koleksi OPTK tersebut sebagian besar merupakan jenis bahan koleksi OPTK kering sedangkan beberapa lainnya merupakan jenis bahan koleksi OPTK basah seperti Parasa lepida, Oryetes rhinoceros dan Sexava karnyi. 74

7. Kegiatan Intersepsi OPT / OPTK. a. Pada tahun 2020 Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu melalui petugas fungsional di Seksi Karantina Tumbuhan di semua Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu telah dilakukan kegiatan intersepsi OPT/OPTK untuk memastikan media pembawa dalam keadaan sehat dan tidak berpotensi mengandung OPT/OPTK. Kegiatan intersepsi OPT/OPTK dalam pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan baik terhadap media pembawa OPT/OPTK impor, ekspor, domestik masuk dan domestik keluar, dan hasilnya tidak ditemukan adanya kasus positif OPT/OPTK secara rinci tertuang pada Tabel 14 b. b. Pelaksanaan intersepsi OPT/OPTK yang dilakukan pada media pembawa baik yang di impor, ekspor, domestik masuk dan domestik keluar selama tahun 2020 pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagaimana Lampiran 32. Tabel 14 b.1. Hasil Temuan OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020. No Nama OPTK*) Media Pembawa OPTK Negara/Area Asal/Tujuan Tindak Lanjut 1 Nihil Nihil Nihil Nihil Keterangan : *) Ditulis nama umum dan nama ilmiah **) Dimusnahkan / direekspor/diberi perlakuan/lainlain 75

8. Kegiatan pengawasan keamanan hayati nabati. Tabel 15 b.1. Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020. No Komoditas Frekwensi Volume Laboratorium Hasil 1 Impor 0 0 0 0 2 Ekspor 0 0 0 0 Kegiatan pengawasan karantina terhadap Fumigasi oleh Pihak Ketiga, yang dilakukan selama tahun 2020 tertuang dalam tabel 14 b.3. dibawah ini: Tabel 15 b.2. Pengawasan Pelaksanaan Fumigasi oleh Pihak Ketiga Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020. No. 1. Perusahaan (No.Reg) PT. PAN ASIA SUPERINTENDENCE (ID0094MB) Jumlah Penggunaan Frekuensi Keterangan MB (Kg) 195,503 28 No. 1. Jumlah Perusahaan Penggunaan Frekuensi Keterangan PH3 (Kg) PT. PAN ASIA 24 SUPERINTENDENCE 64,492 (ID0035PH3) 2. CV. DINFAR PEST CONTROL 0031PH3) (ID 180,467 43 JUMLAH TOTAL 244,958 67 76

C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK KARANTINA Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundangundanganyang memayungi pelaksanaan tindakan Karantina Pertanian ( Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan) khususnya UndangUndang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan maupun Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan. Dalam pelaksanaan pengawasan perkarantinaan hewan dan keamanan hayati hewani serta perkarantinaan tumbuhan dan keamanan hayati nabati di wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020. Implementasi dalam melakukan tupoksi PPNS, berupa tindakan strategis Pengawasan dan Penindakan yaitu tindakan preemptif, tindakan preventif dan tindakan represif. Tindakan preemptif dengan melakukan kegiatan penyebarluasan informasi/ sosialisasi ekternal kepada masyarakat baik bersifat individu maupun dengan mengumpulkan masyarakat, stakeholder dan juga melalui brosurbrosur maupun bersifat internal petugas Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. Tindakan preventif dengan melakukan kegiatan supervisi terhadap pelaksanaan peraturan perundangundangan dan patroli. Tindakan represif sebagai tindakan terakhir dalam tindakan pengawasan dan penindakan. 77

BAB IV KEGIATAN LAINLAIN A. Koordinasi / Kerjasama dengan instansi terkait. Untuk memperoleh dukungan dalam rangka kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020 telah beberapa kali melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti : Koordinasi dan sinergi Bersama dengan instansi beserta stake holder terkait di Provinsi Sulawesi Tengah pada tanggal 24 Februari 2020. terkait ekspor potensial Provinsi Sulawesi Tengah dari segala sektor dan impor produk yang masuk ke Sulteng; Koordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultira (TPH) Privinsi Sulawesi Tengah terkait perkembangan kegiatan di musim tanam dan pengawalan kegiatan kostratani pada tanggal 11 Juni 2020; Koordinasi dengan BPTP Sulawesi Tengah sebagai Sekretariat Kostrawil serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Tengah tentang pendampingan dan supervisi kostratani di Sulteng pada tanggal 18 Juni 2020; Koordinasi terkait UndangUndang Karantina No. 21 Tahun 2019 bersama Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Palu pada tanggal 25 Juni 2020; Koordinasi dan sinergi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Unauna terkait komoditas pertanian unggulan daerah bisa kembali merambah pasar ekspor pada tanggal 29 Juni 2020; Koordinasi terkait Undangundang Karantina No. 21 Tahun 2019 bersama Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tolotoli pada tanggal 29 Juni 2020; 78

Koordinasi terkait Undangundang Karantina No. 21 Tahun 2019 bersama Direktur Reskrim Khusus Polda Sulawesi Tengah dan Korwas PPNS pada tanggal 06 Juli 2020; Koordinasi dan sinergi dengan Bea Cukai Pantoloan dalam mendorong percepatan akselerasi ekspor langsung dari Sulteng pada tanggal 9 Juli 2020. B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar. Kegiatan rapat kerja/ apresiasi/ sosialisasi/ workshop/ seminar/ bimbingan teknis selama tahun 2020 yang diikuti oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu baik yang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu ataupun yang dilaksanakan oleh Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian atau instansi terkait lainnya. 1) Kegiatan Sosialisasi dan In House Training yang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada tahun 2020 diantaranya: Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan tes urine bagi seluruh ASN dan THL oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu pada tanggal 4 Maret 2020; Sosialisasi Eksternal UndangUndang Karantina No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan yang disampaikan oleh Drh. Amir Hasanuddin dari Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani yang diikuti oleh seluruh ASN dan instansi terkait yang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2020; Webinar Kita Bisa Ekspor Langsung dari Sulawesi Tengah menghadirkan narasumber dari Kepala Bea Cukai Pantoloan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sulteng dengan pembicara pembuka dari Kepala Pusat Kepatuhan, 79

Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (KKIP) yang diikuti oleh pelaku usaha atau pengguna jasa karantina pada tanggal 21 Juli 2020; Pengenalan dan pelatihan PPK Online pada pengguna jasa karantina yang dipandu langsung oleh Fery sebagai penanggungjawab operator IQFAST Karantina Pertanian Palu pada tanggal 20 Oktober 2020. 2) Kegiatan Sosialisasi, Seminar, Workshop dan Diklat yang diikuti oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu dalam rangka memenuhi undangan dari penyelenggara pihak lain adalah : Abdul Mahmud, S.E. Menghadiri Undangan Penyusunan Target dan Pagu Penggunaan Sebagian Dana PNBP Tahun 2021 Kementerian Pertanian pada tanggal 06 s.d 07 Januari 2020 di Wisma Kementerian Pertanian, Jl.Raya Puncak Km.26 CipayungBogor, Jawa Barat. Teguh Arya Nugraha T, A.Md dan Sahidin Menghadiri Undangan Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II TA.2019 Lingkup Badan Karantina Pertanian pada tanggal 13 s.d 18 Januari 2020 di Hotel Grand Zuri BSD City Jl.Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk, Blok CBD Lot 6, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Abdul Mahmud, S.E. Menghadiri Undangan Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II TA.2019 Lingkup Badan Karantina Pertanian pada tanggal 14 s.d 17 Januari 2020 di Hotel Grand Zuri BSD City Jl.Pahlawan Seribu Kavling Ocean Walk, Blok CBD Lot 6, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Anggaraini Nur Widi Astuti, A.Md Mengikuti Pelatihan Dasar Fungsional Teknis bagi Calon Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli, dan POPT Terampil 80

Tahunan 2020 pada tanggal 27 Januari s.d 22 Maret 2020 di Balai Uji Terap Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian. Rian Indra Dwi Saputra,S.Si Mengikuti Bimbingan Teknis Pemantauan Daerah Sebar OPTK. TA 2020 pada tanggal 27 Januari s.d 01 Februari 2020 di Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian Jl.Raya Kampung Utab Setu Bekasi. Zulfian M.S.Hi Harun, S.P. Mengikuti Bimbingan Teknis Penyusunan Analisis Risiko Organisme Penganggu Tumbuhan (AROPT) T.A. 2020 pada tanggal 03 s.d 08 Februari 2020 di Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian Jl.Raya Kampung Utab Setu Bekasi. Gusti Ngurah Suartono, S.Sos.M.A.P dan Sahidin Menghadiri Undangan Workshop Sinkronisasi Simonev & SAKIP lingkup Badan Karantina pada tanggal 12 s.d 14 Februari 2020 di Haris Hotel & Convention Ciumbuleit No. 50 s.d 58 Bandung Jawa Barat. Drh. Ida Bagus Hary Soma Wijaya Menghadiri Undangan Sosialisasi UU No.21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan pada tanggal 16 Februari 2020 di Aston Priorty Simatupang Hotel and Conference Center Jl.Letnan Jenderal TB.Simatupang, Kav. 9, Kebagusan, Jakarta Selatan. Andi Akbar Hakkar, S.P. Menghadiri Undangan Workshop eproposal Lingkup Badan Karantina Pertanian pada tanggal 19 s.d 21 Februari 2020 di Hotel Santika Banyuwangi Jl.Letjen S.Parman No.15 Banyuwangi, Jawa Timur. 81

Gusti Ngurah Suartono, S.Sos.M.A.P Mengikuti Diklat PPSPM Lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2020 pada tanggal 24 s.d 28 Februari 2020 di Wisma Kementerian Pertanian CipayungBogor. Sukriadi Sudding, SH, Teguh Arya Nugraha T,A.Md dan Andi Nuri Wachyuni,A.Md Menghadiri Undangan Sosialisasi Inpassing Jabatan Fungsional Pengelola Keuangan dan BMN pada tanggal 27 s.d 28 Februari 2020 di Hotel Gammara Jl.H.M.Daeng Patompo, Metro Tanjung Bunga Kec.Mariso, Kel.Kampung Buyang, Kota Makassar. Drh. Abidurrohman Mengikuti Bimbingan Teknis Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina T.A. 2020 dan Teknik Pemantuan Daerah Sebar HPHK pada tanggal 09 s.d 14 Maret 2020 di BUTTMKP Jl.Raya Kampung UtanSetu Desa Mekarwangi, Kec.Cikarang Barat, Bekasi. Drh. Risi Cicilia Mengikuti Bimbingan Teknis Petugas Pengambil Contoh Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina pada tanggal 02 s.d 06 Maret 2020 di di BUTTMKP Jl.Raya Kampung UtanSetu No.10 Desa Mekarwangi, Kec.Cikarang Barat, Bekasi. Drh. Gigih Ikhtiari Erfianto,M.Si Menghadiri Workshop SPIP pada tanggal 17 s.d 20 Maret 2020 di Hotel Mercure Bali Harvesland Kuta Jl.By Pass Ngurah Rai No.8 Kuta Badung Regency, Bali. Drh. Nanang Handayono,M.Si Menghadiri undangan seminar monitoring tanggal 15 s.d 17 Oktober 2020 di Hotel Salak Heritage Bogor Jl.H.Ir Juanda No.8 Patabon Tengah Bogor. 82

Informasi secara detail terkait kegiatankegiatan tersebut tertuang dalam Lampiran 36. C. Kegiatan Public Awareness. Penyebar luasan informasi tentang tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu kepada masyarakat luas khususnya Sulawesi Tengah selama tahun 2020 karena terbatasnya anggaran yang mendukung sehingga beberapa kegiatan yang dilakukan seperti : Pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Karantina Pertanian Tahun 2020 dikarenakan kondisi dalam masa pandemic Covid19 sehingga kegiatannya hanya diisi dengan berbagai kegiatan berupa : Pemasangan spanduk Hari Bulan Bhakti Karantina Pertanian tahun 2020; Lomba memasak makanan tradisonal berbahan produk pertanian yang ditayangkan di Youtube dalam rangka memperkenalkan Karantina Pertanian; Kegiatan penyebaran informasi kepada publik atau masyarakat juga dilakukan melalui media sosial facebook Humas Karantina Palu, Istagram, twitter dan website Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. D. Notification of NonCompliance. Pada Tahun 2020 tercatat beberapa data kegiatan ekspor pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu berupa kegiatan ekspor media pembawa OPTK setelah memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui Sertifikat Karantina Tumbuhan yang keluar melalui tempat pengeluaran ekspor yang telah ditetapkan di Wilayah Kerja Pantoloan dan Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu dan Wilker Luwuk. Dari total kegiatan ekspor Karantina Tumbuhan sebanyak 366 kali sertifikasi pada tahun 2020 yang dilakukan oleh Balai Karantina 83

Pertanian Kelas II Palu sampai saat ini belum ada penolakan dari negara tujuan dalam bentuk penerbitan NCC ( Notification of NonCompliance) untuk komoditas Karantina Tumbuhan. E. Lainlain. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tindakan Karantina Pertanian baik Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan, maka dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : Melakukan pengawasan pelaksanaaan fumigasi terhadap media pembawa OPTK yang dilaksanakan oleh fumigator dari pihak swasta apakah sudah sesuai ketentuan yang ditetapkan. Untuk memastikan kelayakan dari Instalasi Karantina Hewan maupun Instalasi Karantina Tumbuhan yang digunakan sebagai tempat pengasingan dan perlakuan maka petugas fungsional karantina hewan dan fungsional karantina tumbuhan secara berkala melakukan penilaian kelayakan dari instalasi yang ada, sehingga dapat mendukung optimalisasi pelaksanaan tindakan karantina. 84

BAB V PERMASALAHAN DAN SOLUSI A. Permasalahan. Dinamika organisasi pada tahun 2020 yang mempengerahui berbagai kebijakan pimpinan baik yang datang dari Pusat maupun yang lahir dari internal Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, sangat mempengaruhi capaian kinerja yang telah ditargetkan. Kebijakan yang paling terasa mempengaruhi kinerja adalah selama tahun 2020 Badan Karantina Pertanian telah melakukan reposisi pegawai melalui mutasi alih tugas dalam rangka penataan organisasi. Selama tahun 2020 telah dilakukan mutasi alih tugas terhadap pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada bulan Maret 2020 yang keluar sebanyk 2 (dua) orang sedangkan yang masuk sebanyak 1 (satu) orang dan pada bulan Desember yang masuk 1 (satu) orang serta penambahan penempatan tenaga CPNS hasil pengadaan tahun 2019 sebanyak 4 (empat) orang sehingga posisi pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu pada akhir bulan Juli 2020 hanya 40 (empat puluh) orang pegawai. Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan luas wilayah kerja yang harus ditangani apa lagi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu menangani kegiatan ekspor hasil hutan dan hasil perkebunan serta Sulawesi Tengah sebagai daerah pengeluaran Sapi Potong ke Kalimantan Timur dimana Sulawesi Tengah sebagai daerah endemis penyakit Brucellosis sedangkan Kalimantan Timur merupakan daerah bebas penyakit Brucellosis. Kondisi tersebut membutuhkan penanganan yang cukup serius dalam rangka memastikan media pembawa HPHK dan OPTK yang akan keluar benarbenar dalam kondisi bebas dari HPHK dan OPTK. Selain masalah keterbatasan sumber daya manusia yang dialami oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sebagai permasalahan yang rutin 85

dari tahun ke tahun, juga yang tidak kalah dahsyatnya pada tahun 2020 dunia termasuk Indonesia khususnya juga Provinsi Sulawesi Tengah mengalami wabah penyakit menular yakni pandemi Covid19. Wabah tersebut berdampak pada produkstivitas pegawai baik teknis maupun administrasi menjadi menurun karena harus menerapkan protocol 3 M serta sebagian pegawai harus melakukan pekerjaan dari rumah ( work from home / WFH ) sebagai langkah pengendalian penularan Covid19. Selain harus menerapkan protokol kesehatan 3M dan pemberlakuan WFH juga berdampak pada pemotongan anggaran belanja kantor yang tertuang dalam DIPA, dalam rangka mendukung anggaran kementerian lain untuk menangani wabah Covid19 serta dampak yang ditimbulkan. Walaupun demikian, seluruh jajaran pimpinan bersama staf tidak menyurutkan rasa tanggungjawab untuk tetap melaksanakan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu secara optimal sudah tentu dengan banyak permasalahan dan hambatan yang dihadapi selama perjalanan tahun 2020 diantara : a. Jumlah sumber daya manusia / pegawai yang sangat terbatas untuk mendukung pelaksanaan kegiatan teknis karantina hewan, teknis karantina tumbuhan serta pendukung administrasi. Selain karena terbatas jumlah orangnya juga terbatas jumlah jabatannya seperti : Pelaksanaan tindakan Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan di Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu tidak didukung jumlah yang seimbang misalnya : Di Wilayah Kerja Pantoloan ditangani oleh 3 (tiga) orang POPT. Terampil, 3 (tiga) orang POPT. Ahli dan 1 (satu) orang tenaga Administrasi. Di Wilayah Kerja Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu Tindakan Karantina Pertanian hanya didukung oleh 3 (tiga) orang Medik Veteriner, 2 (dua) orang Paramedik Veteriner serta 3 (tiga) POPT. Ahli dan 3 (tiga) orang POPT. Terampil; 86

Di Wilayah Kerja Luwuk pelaksanaan tindakan Karantina Pertanian dilakukan oleh 1 (satu) orang Medik Veteriner dan 1 (satu) orang POPT. Ahli; Di Wilayah Kerja Pagimana hanya dijaga oleh 1 (satu) orang Paramedik Veteriner; Di Wilayah Kerja Tolitoli hanya diisi oleh 1 (satu) orang POPT. Ahli; Di Wilayah Kerja Donggala hanya dijaga oleh 2 (dua) orang POPT. Terampil; Di Wilayah Kerja Ampana ditangani oleh 1 (satu) Medik Veteriner dan 1 orang POPT. Ahli. Sedangkan untuk fungsional umum/pelaksana administrasi harus merangkap pekerjaan dan tugas dan bahkan sebagian tugas juga harus dibantu oleh tenaga fungsional POPT. Terampil sebagai operator SAIBA, Simonev, SMART, Verifikator SPM dan kehumasan serta pejabat pengadaan dan penerima hasil pekerjaan. b. Belum tersedianya jabatan fungsional tertentu di Sub Bagian Tata Usaha untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan seperti fungsional analis kepegawaian, pranata komputer, analis perencanaan, dan sebagainya; c. Terjadinya refocusing / pemotongan anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan sebanyak dua kali sebagai akibat adanya pandemic Covid19, pada sudah direncanakan dari tahun 2019 untuk membiayai kegiatan pada tahun 2020 dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu menjadi terhambat; d. Masih terbatasnya penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang dicanangkan oleh Badan Karantina Pertanian untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan pegawai khususnya di sub bagian tata usaha. 87

B. Solusi / Pemecahan Masalah. Dari beberapa permasalahan yang terungkap dan dirasakan langsung oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu selama tahun 2020, maka kami mencoba mencarikan solusi untuk pemecahan masalah yakni : a. Dalam mengatasi permasalahan keterbatasan sumber daya manusia maka salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan merekrut tenaga harian lepas dengan sistem kontrak setiap 6 (enam) bulan sekali sebanyak 31 orang. Perekrutan tersebut dimaksudkan untuk membantu tugastugas tenaga fungsional tertentu maupun fungsional umum, dengan klasifikasi tugas dan jabatan sebagai petugas keamanan, sebagai sopir, cleaning service dan pramubhakti. Keberadaan tenaga harian lepas untuk sementara dirasakan dapat mengurangi beban dan mempercepat penyelesaian pekerjaan. Biaya honor / upah untuk tenaga harian lepas dibayarkan melalui anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu. b. Untuk jabatan fungsional tertentu di Sub Bagian Tata Usaha, maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu mengusulkan supaya namanama pegawai fungsional umum untuk dapat diangkat dalam inpassing jabatan Analis Kepegawaian, Analis dan Pranata Pengelola Keuangan APBN serta Arsiparis Terampil. c. Dalam meningkatkan skil pegawai senantiasa diusulkan untuk dapat diikutkan dalam kegiatankegiatan penyegaran seperti diklat, bimbtek, workshop atau in hose training sehingga pegawai selalu mengasah dan mengupdate pengetahuan sesuai perkembangan yang ada. d. Perlu dilakukan revisi terhadap peta jabatan terkait jumlah pejabat fungsional dengan jenjang jabatan yang disesuaikan dengan jumlah wilayah kerja dan beban pekerjaan. 88

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. a. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dan canggih, maka tantangan yang akan dihadapi juga semakin berat dan kompleks, sehingga dituntut kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu baik dari sumber daya manusia/pegawai, anggaran dan sarana prasana juga harus semakin maju dan lengkap dalam rangka mendukung keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. b. Walaupun dari tahun ke tahun jumlah sumber daya manusia/ pegawai yang bertugasdi di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu cenderung naik turun dimana di akhir tahun 2020 tinggal 40 orang, namun masih bisa menjalankan roda organisasi walaupun harus dengan merangkap tugas dan jabatan dimana berdampak pada kualitas hasil pekerjaan yang tidak optimal. c. Realisasi penerimaan PNBP dari jasa sensor tindakan Karantina Tumbuhan dan Karantina Hewan pada tahun 2020 mengalami kenaikan yang siginifikan senilai Rp 688.590.773,00 (Enam ratus delapan puluh delapan juta lima ratus sembilan puluh ribu tujuh ratus tujuh puluh tiga rupiah) mengalami kenaikan 53,52% dibandingkan pada tahun 2019, walaupun pada tahun 2020 terjadi pandemi Covid19 dimana sektor pertanian masih tetap produktif dan tidak berdampak seperti pada sektor lainnya. d. Terbatasnya jumlah tenaga ASN fungsional tertentu yang ada di Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu sehingga tidak semua Wilayah Kerja ditempatkan petugas fungsional berdasarkan kebutuhan, bahkan ada yang hanya dijaga oleh 1 (satu) orang fungsional tertentu saja misalnya hanya dari POPT. Ahli saja atau sebaliknya hanya dari Paramedik Veteriner saja. 89

B. SARAN. a. Tantangan tugas yang semakin berat harus dibarengi dengan peningkatan jumlah dan kualitas sumber daya manusia/pegawai yaitu ASN yang sudah menduduki jabatan fungsional tertentu baik Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT. Ahli, POPT. Terampil, anggaran dan penyediaan sarana prasarana pendukung. b. Diperlukan peningkatan pembinaan dan bimbingan kepada UPT yang jumlah sumber daya manusia/pegawainya sedikit dalam rangka meningkatnya capaian kinerjanya, karena dengan rangkap tugas dan jabatan membuat pergerakan progres menjadi lebih lambat. c. Diperlukan setiap UPT mendapat pemerataan penempatan petugas fungsional tertentu yang memadai baik di teknis Karantina Tumbuhan, Karantina Hewan maupun Ketatausahaan. 90

DAFTAR FOTO BANGUNAN KANTOR Gambar 1. Kantor Induk Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Gambar 2. Keadaan Kantor Induk dari depan 91

Gambar 3. Parkiran Kantor Induk dan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Gambar 4. Screen House Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu 92

Gambar 5. Kantor Wilker Pantoloan Gambar 6. Halaman Kantor Wilker Pantoloan 93

Gambar 7.Laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas II Palu Gambar 8. Instalansi Karantina Tindakan Karantina Hewan di Desa Pantoloan Boya 94

Gambar 9. Kantor Wilker Luwuk Gambar 10. Kantor Wilker Ampana 95

Gambar 11. Kantor Wilker Pagimana Gambar 12. Kantor Wilayah Kerja Tolitoli 96

DOKUMENTASI KEGIATAN Gambar 13. Kunjungan Staf Khusus Menteri Pertanian Ir. Lutfie Halide, MP dalam rangka menyelaraskan program Menteri pertanian dalam pembangunan pertanian Gambar 14. ASN dan THL Balai Karantina Pertanian Palu laksanakan upacara setiap tanggal 17 97

Gambar 15. Rapat Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Tahun 2020 Gambar 16. Senam Bersama Keluarga Besar Balai Karantina Pertanian Palu dan BKIPM Palu 98

Gambar 17. Kegiatan Family Gathering Balai Karantina Pertanian Palu di Pantai Tanjung Karang Donggala Gambar 18. Mahasiswa Universitas Tadulako Fakultas MIPA Jurusan Biologi melakukan magang kerja dalam rangka praktek kerja lapangan 99

Gambar 19. Karantina Palu ajak seluruh elemen pertanian untuk sukseskan GRATIEKS di Sulawesi Tengah Gambar 20. Koordinasi dan Sinergi Bersama seluruh elemen yang terkait khususnya ekspor produk potensial SULTENG 100

Gambar 21. Menggunakan laboratorium yang terakreditasi dalam menunjang keamanan pangan yang dilalulintas Gambar 22. Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba & Tes Urine bagi Pegawai ASN dan THL 101

Gambar 23. Karantina Palu melakukan penjajakan turun lapangan langsung kepada calon eksportir buah durian Gambar 24. Sosialisasi Undangundang Karantina No.21 Tahun 2019 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 102

Gambar 25. Koordinasi Seluruh UPT Lingkup Barantan dengan sistem daring (Vidio Conference) dalam menghadapi virus COVID19 Gambar 26. Penyerahan bantuan solidaritas KORPRI BARANTAN PEDULI COVID19 kepada THL dan Masyarakat Sekitar Kantor 103

Gambar 27. Tindakan Karantina oleh Petugas Karantina terhadap 98 sapi yang akan dilalulintaskan ke tarakan melalui pelabuhan Tanjung Batu Tolitoli Gambar 28. Staf Khusu Mentan Luthfie Halide turun langsung lapangan untuk meninjau pertanaman bawang putih dan kopi di daerah Napu 104

Gambar 29. Melakukan verifikasi dan studi kelayakan tujuh rumah wallet milik PT. NKA Gambar 30. Penandatanganan Komitmen sebagai wujud keterbukaan Informasi Publik 105

Gambar 31. Kepala Karantina Pertanian Palu Diangkat Menjadi Pejabat Fungsional Medik Veteriner Ahli Madya Gambar 32. Apel Virtual Hari Karantina Pertanian ke 143 Tahun 106