DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

Penurunan Kematian Ibu: Pencapaian MDG dalam Perspektif Pemerintah. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat - Bappenas

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

ini dia... Urusan Kesehatan Ibu dan Anak di Negeri Kita

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Buku Indikator Kesehatan PROVINSISULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global

Sejarah Penurunan AKI PERTEMUAN 3 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

Hak Hak Kesehatan Seksual & Reproduksi. Dr. Anung Sugihantono, Mkes Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dari 189 negara yang menyepakati

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

Tabel 17.1 Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Tenaga Edukatif Negeri dan Swasta Provinsi Jawa BaratTahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

UPAYA PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA ( IPM ) KALBAR DENGAN PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN IBU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan

TASKSHIFTING DALAM MDG 5

Penerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana

MANUAL RUJUKAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

PENGGERAKAN PELAKSANAAN KEGIATAN KESEHATAN KELUARGA TA 2017

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini

ANGKA KEMATIAN ANAK, STATUS GIZI, DAN PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK DI KABUPATEN DOMPU, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,

RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA. Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. indikator utama dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Menurut

KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN DIY DALAM PENGGUNAAN ANGKA ABSOLUT UNTUK KEMATIAN IBU DAN BAYI DAN PENERAPAN MANUAL RUJUKAN KIA DI KABUPATEN/KOTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

RUANG LINGKUP MENU KEGIATAN DAK BIDANG KESEHATAN TA. 2017

KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DAN PEMERINTAH KAB/KOTA BIDANG KESEHATAN (GIZI DAN KIA)

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU/BAYI

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KESEHATAN IBU DAN ANAK. dr Dani MKes Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu melahirkan menjadi 118 per kelahiran hidup; dan 4) Menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. M. Faozi Kurniawan Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA) Tarwinah

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

KONDISI KEKINIAN STATUS MMR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prawirohardjo (2010; h. 55) kehamilan, persalinan, nifas,dan

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak telah

a. 10 (dua belas) indikator memperoleh capaian > 100 %, b. 4(empat) indikator capaiannya < 100 %, yaitu 1).Cakupan Imunisasi dasar

Transkripsi:

UPAYA SEKTOR KESEHATAN MASYARAKAT DALAM TANTANGAN BONUS DEMOGRAFI DI JAWA BARAT Dr. Berli Hamdani Gelung Sakti, MPPM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

Agenda Pembangunan RPJMN IV: 2020-2024 SDM sehat, cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter Melalui: 1. Pengendalian penduduk 2. Perlindungan sosial 3. Akses pelayanan kesehatanberkualitas melalui cakupan kesehatansemesta 4. Pemerataan pendidikan berkualitas 5. Peningkatan kualitas anak,perempuan, dan pemuda 6. Pengentasan kemiskinan 7. Peningkatan produktivitas dan daya saing Sumber: RPJMN 2020-2024

Human DevelopmentIndex: Dimanakah Indonesia? Urutan ke-111 di dunia INDIKATOR Global Human Development Index, UNDP 2018 Angka harapan hidup saat lahir Tingkat pendidikan Tingkat pendapatan No. Country HDI (2018) Category 1 Singapore 0.935 Very High 2 Brunei 0.845 Very High 3 Malaysia 0.804 Very High 4 Thailand 0.765 High 5 Philippines 0.712 High 6 Indonesia 0.707 High 7 Vietnam 0.693 Medium 8 East Timor 0.626 Medium 9 Laos 0.604 Medium 10 Myanmar 0.584 Medium 11 Cambodia 0.581 Medium

Isu Prioritas dalam Mewujudkan SDM Berkualitas dan BerdayaSaing 1 penurunan AKI dan AKB 2 penurunan stunting Titik dimulainya pembangunan SDM dimulai dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada stunting, kematian bayi, kematian ibu yang meningkat.

Mengapa Kesehatan Penting dalam Pembagunan SDM? Pendidikan Kesehatan Sumber Daya Manusia Pendapatan Sumber: Bloom, D.E, et al. 2010. Health, Wealth, and Welfare.

Korelasi antara Peningkatan Angka Harapan hidup, Rata-Rata Lama Sekolah, dan GDP per Kapita Global, 1970-2010

TANTANGAN BONUS DEMOGRAFI TAHUN 2035

Jumlah Penduduk Jawa Barat Tahun 2019

Upaya percepatan peningkatan IPM difokuskan kepada peningkatan pelayanan dasar baik pendidikan maupun kesehatan yang didukung oleh infrastruktur yang memadai serta mendorong perekonomian masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan wirausaha baru Indeks Kesehatan terdiri dari variabel mortalitas, morbiditas, dan fertilitas. Indeks kesehatan Jawa Barat mengalami peningkatan selama Tahun 2013-2017. Di Tahun 2013 indeks kesehatan sebesar 73,06 dan meningkat terus sampai Tahun 2017 menjadi 80,72. Tren positif ini menunjukkan semakin baiknya derajat kesehatan masyarakat Jawa Barat.

AGENDA PEMBANGUNAN 3 Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk & Memperkuat Tata Kelola Kependudukan Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Mengentaskan Kemiskinan MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS & BERDAYA SAING Memperkuat Pelaksanaan Perlindungan Sosial Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta Meningkatkan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Meningkatkan Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas Didukung Major Project, antara lain: 1. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0 2. Pembangunan Science Techno Park (Optimalisasi Triple Helix di 4 Major Universitas) 3. Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting 4. Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh 11

INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN 12

Titik dimulainya pembangunan SDM dimulai dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada stunting, kematian bayi, kematian ibu yang meningkat.

SASARAN PEMBANGUNAN 2020-2024 Prioritas RPJMN IV 2020-2024 Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

RPJMN 2020-2024 Meningkatkan SDM Agenda 3 Berkualitas dan BerdayaSaing ARAH KEBIJAKAN STRATEGI 1. PeningkatanKesehatanIbuAnak, KBdanKesehatanReproduksi 2. Percepatan PerbaikanGizi Masyarakat 3. Peningkatan Pengendalian Penyakit 4. Penguatan GerakanMasyarakat Hidup Sehat 5. PenguatanPelayananKesehatan dan Pengawasan Obat dan Makanan AKI AKB Unmet Need KB ASFR Stunting Penyakit menular (HIV, TB, Malaria) Merokok Obesitas CPR Imunisasi dasar lengkap FKTP terakreditasi FKRTL terakreditasi SDM Kesehatan di Puskesmas

Sasaran Pokok RPJMN 2020-2024 Bidang Kesehatan 1 2 3 4 5 Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Kesehatan Reprodukssi Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Pengendalian Penyakit Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat dan Makanan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan Preventid, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi melalui:

KB dan Kematian Ibu dananak 64,2% * CPR Global (2012) telah 44% Jumlah kematian ibu 100% ** Bila seluruh kebutuhan kontrasepsi modern terpenuhi (met need for modern contraceptives) akan 70% 74% + 25% Jumlah kehamilan tak direncanakan (unintended pregnancy) Jumlah aborsi yang tidak aman (unsafe abortion) Jumlah kematian ibu * Ahmed et al, the Lancet 2012 ** WomenDeliver 18% Jumlah kematian bayi baru lahir

RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 2023 Yang Mengedepankan Kolaborasi Dan Sinergi Dengan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Kabupaten/ Kota, Serta Mendorong Peran Serta Masyarakat Termasuk Dunia Usaha Dengan Visi Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Bathin Dengan Inovasi Dan Kolaborasi Yang Salah Satu Misi nya Adalah Melahirkan Manusia Yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia Dan Produktif

SINERGITAS PROGRAM PRIORITAS UTAMA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT DENGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2018-2023

Angka Harapan Hidup (AHH) TAHUN 2019 72,62 72,92 Sumber Data : RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023

ANALISA SITUASI KESEHATAN IBU DAN ANAK

MASALAH KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR SUPAS 2015 ------------------ KAPAN TERJADI KEMATIAN IBU ---------------------- Selama persalinan dan 24 jam pertama, paska salin 1/3 total kematian ANGKA KEMATIAN IBU /100.000 KH Target 2019 Target 2024 Paska salin, terutama hari 8-42 25% Banten Study II 2015-2017 SDKI 2017 ------------------ KAPAN TERJADI KEMATIAN BAYI ---------------------- ANGKA KEMATIAN NEONATAL /1.000 KH Target 2019 Target 2024 Kematian terbanyak terjadi sebelum usia 1 bulan (masa neonatal)

MASALAH KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR 77 23 TEMPAT KEMATIAN IBU 2,5 15,6 4,9 Rumah Sakit Faskes lainnya Rumah Perjalanan ke RS/Faskes

Jumlah Kematian Ibu Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Periode bulan Januari Juli Tahun 2020 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 39 38 Kematian Ibu sd Juli 2020 31 27 23 22 22 20 19 16 16 16 16 15 14 14 13 9 9 8 8 6 6 5 3 1 0 Gangguan Metabolik 3% Gangguan Darah 12% Penyebab Kematian Ibu Lain2 24% Infeksi 4% Perdarahan 28% Hipertensi 29% Jumlah kematian ibu tahun 2020 sebesar 416 kasus, jumlah kasus kematian ini hampir sama dengan tahun 2019 (417), namun pada tahun 2020 ini masih cenderung ada kenaikan karena belum semua kab/kota melaporkan kematian ibu). Tahun 2019-2020, kasus kematian ibu tertinggi di kabupaten Bogor. Penyebab kematian ibu masih didominasi oleh Perdarahan 28% dan Hipertensi 29%, meskipun penyebab lain-lain juga masih tinggi yaitu 24%

KAB. SUKABUMI GARUT SUMEDANG INDRAMAYU KAB. BANDUNG KAB. SUKABUMI KOTA BANDUNG KAB. TASIKMALAYA KOTA BANJAR KARAWANG KAB. TASIKMALAYA KAB. BANDUNG KUNINGAN KAB. CIREBON CIAMIS BANDUNG BARAT Jumlah Kematian Bayi Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Periode bulan Januari Juli Tahun 2020 BOGOR BOGOR INDRAMAYU SUMEDANG MAJALENGKA CIAMIS CIANJUR KUNINGAN KARAWANG KOTA KOTA CIREBON CIANJUR PANGANDARAN MAJALENGKA KOTA BOGOR SUBANG KOTA TASIKMALAYA PURWAKARTA PURWAKARTA KOTA BOGOR KOTA SUKABUMI KOTA BANDUNG GARUT DEPOK KAB. CIREBON CIMAHI DEPOK KOTA SUKABUMI SUBANG PANGANDARAN KAB. BEKASI KAB. BEKASI KOTA BEKASI KOTA BEKASI CIMAHI KOTA BANJAR BANDUNG BARAT KOTA CIREBON 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 60 50 40 30 20 10 0 156 49 Kematian Neonatal 118112 96 80 79 76 70 62 55 48 42 40 39 39 38 36 28 25 21 20 18 14 12 9 6 3 Kematian Post Neonatal 21 19 19 19 18 17 16 14 14 13 11 11 11 10 8 7 6 6 5 5 4 1 1 1 1 0 Sepsis 3% Asfiksia 29% Lain2 60% Lain2 16% PENYEBAB KEMATIAN NEO Kelainan 10% PENYEBAB KEMATIAN POST NEO Kelainan Saraf BBLR 42% Pneumoni a 23% Diare 10% Saluran Cerna 6% 1% Malaria 0% Kematian bayi sd bulan Juli sebanyak 1.649 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2019 pada periode yang sama yatu sebesar 1.575 kasus Proporsi kematian bayi 81% adalah kematian neonatal, 19% adalah kematian post neonatal (29hr 11 bulan) Penyebab kematian neonatal tertinggi BBLR 42% dan Asfiksia 29%. Sedangkan pada post neo, tertinggi akibat penyebab lain2 60% dan pneumonia 23%

RATIO KEMATIAN IBU BAYI PROVINSI JAWA BARAT BERDSARKAN JUMLAH KASUS KEMATIAN BULAN JANUARI AGUSTUS JUMLAH LAHIR HIDUP 2020 KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAHIR HIDUP KEMATIAN IBU RATIO KEMATIAN IBU KEMATIAN BAYI RATIO KEMATIAN BAYI (AGUSTUS 2020) BOGOR 117.040 78.027 44 56,39 92 1,18 KAB. SUKABUMI 43.339 28.893 29 100,37 183 6,33 CIANJUR 40.387 26.925 20 74,28 56 2,08 KAB. BANDUNG 71.937 47.958 23 47,96 102 2,13 GARUT 50.171 33.447 37 110,62 159 4,75 KAB. TASIKMALAYA 28.102 18.735 17 90,74 125 6,67 CIAMIS 16.899 11.266 16 142,02 66 5,86 KUNINGAN 17.167 11.445 18 157,28 64 5,59 KAB. CIREBON 35.940 23.960 24 100,17 99 4,13 MAJALENGKA 18.440 12.293 9 73,21 58 4,72 SUMEDANG 17.122 11.415 10 87,61 85 7,45 INDRAMAYU 26.382 17.588 24 136,46 153 8,70 SUBANG 23.966 15.977 11 68,85 60 3,76 PURWAKARTA 17.545 11.697 25 213,74 52 4,45 KARAWANG 40.450 26.967 42 155,75 97 3,60 KAB. BEKASI 77.386 51.591 17 32,95 14 0,27 BANDUNG BARAT 30.841 20.561 29 141,05 96 4,67 PANGANDARAN 5.676 3.784 5 132,14 25 6,61 KOTA BOGOR 19.002 12.668 6 47,36 40 3,16 KOTA SUKABUMI 5.650 3.767 10 265,49 24 6,37 KOTA BANDUNG 38.966 25.977 15 57,74 51 1,96 KOTA CIREBON 5.194 3.463 1 28,88 7 2,02 KOTA BEKASI 52.097 34.731 8 23,03 13 0,37 DEPOK 44.480 29.653 18 60,70 30 1,01 CIMAHI 10.480 6.987 5 71,56 24 3,44 KOTA TASIKMALAYA 11.074 7.383 16 216,72 62 8,40 KOTA BANJAR 2.822 1.881 0 0,00 29 15,41 PROVINSI JAWA BARAT 868.555 579.037 479 82,72 1866 3,22 TARGET RENSTRA RATIO KEMATIAN TAHUN 2020 85/100.000 KH TERCAPAI 5.2/1.000 KH TERCAPAI

MASALAH GIZI BALITA DI JAWA BARAT BBLR, GIZI KURANG, KURUS, & STUNTING masih menjadi MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT 10.8% (2013) Bayi di Jawa Barat lahir dengan berat badan rendah (< 2.500 gram) 6.3% (2018) 15.7 % (2013) Balita di Jawa Barat memiliki berat badan yang tidak sesuai dengan Usianya (Kurang) 13,2% (2018) 10.9% (2013) Balita di Jawa Barat memiliki berat badan yang tidak sesuai dengan Tingginya (Kurus) 8.4% (2018) 35.3% (2013) Balita di Jawa Barat memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya (Pendek) 31.1% (2018) 26.21% (2019) 13,0% (2019) 6,6 % (2019) Sumber: Riskesdas 2013, 2018 & SSGBI 2019

UPAYA YANG DILAKUKAN

KERANGKA PENDEKATAN MULTISEKTOR PENURUNAN AKI 29 DAN AKB Spesifik ANC sesuai standar KB Rumah Tunggu Kelahiran Jampersal PONED & PONEK Regionalisasi Sistem Rujukan UTD & Bank Darah Ketersediaan SDM, Sarpras, obat dan vaksin ASI eksklusif, Imunisasi Dasar lengkap JKN INTERVENSI MULTISEKTOR INTERVENSI KESEHATAN AKI AKB Sensitif Wajib belajar 12 tahun Pencegahan Pernikahan Anak Peningkatan Peran Perempuan dalam Ekonomi Kespro remaja dan Catin Peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan public figure Pengasuhan anak Air bersih, udara bersih dan jamban keluarga PILAR 1 Komitmen dan Visi Pimpinan PILAR 2 Konvergensi dan Koordinasi Program Pusat, Daerah & Masyarakat PILAR 3 Peningkatan Akses & Kualitas Yankes PILAR 4 Peningkatan Kesehatan Gender & Pemberdayaan Perempuan PILAR 5 Pemantauan dan Evaluasi

PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI Upaya Terobosan Penguatan upaya promotif & preventif di Puskesmas, pelacakan-pencatatanpelaporan kematian ibu dan bayi, pemantauan implementasi regulasi Penguatan Tata Kelola Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Peningkatan fasilitas kesehatan (Puskesmas, Bidan Praktek Swasta dan RSUD Kab/Kota) dalam penanganan kegawatdaruratan ibu dan bayi, ketersediaan rumah tunggu kelahiran, keterjangkauan layanan KB Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu & Anak, Kelas ibu hamil dan ibu balita, Posyandu, pemanfaatan dana desa, peran PKK perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (ambulan desa, donor darah) Pemberdayaan Masyarakat STRATEGI INTERVENSI Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Penempatan dokter spesialis (obgin, anak, penyakit dalam, anestesi, bedah), ketersediaan Unit Transfusi Darah/Bank Darah RS di kab/kota, penguatan antenatal, persalinan, dan postnatal sesuai standar, pengampuan & pembinaan dari RSUP

Sumber: SDKI 2017, Riskesdas 2018, Data Rutin 2018

33

INTERVENSI BERDASARKAN SIKLUS HIDUP Mempersiapkan generasi sejak dini Kondisi layak hamil Remaja Catin & PUS Ibu Hamil, Bersalin, Nifas Bayi & Balita Anak usia sekolah PENUNDAANUSIA PERKAWINAN Penambahan Puskesmas PKPR Pemberian Tablet Tambah Darah Pendidikan Kespro di Sekolah KONSELING PRA NIKAH Kespro Catin GP2SP wanita perkerja Pemberian Imunisasi dan TTD Konseling KB Pra marital Konseling Gizi Seimbang JAMINAN MUTU ANC TERPADU RUMAH TUNGGU KELAHIRAN PERSALINAN DI FASKES Konseling IMD & KB Pasca Persalinan Penyediaan Buku KIA Kelas Ibu Hamil P4K PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN REVITALISASI POS YANDU Penguatan Kelembagaan POKJANAL Transformasi Buku KIA KMS Penguatan Kader Pos Yandu PMT Balita SDIDTK Imunisasi Kelas Ibu Balita REVITALISASI UKS Penguatan Kelembagaan TP UKS Pemberian PMT AS Penggunaan Rapor Kesehatan Penguatan SDM Puskesmas Imunisasianak sekolah Penjaringananak usia sekolah

Aktivitas Fisik Kualitas Lingkungan Individu & Keluarga Edukasi dan Perilaku Hidup Sehat PEMBUDAYAAN GERMAS Kebijakan Germas sesuai dengan tugas dan fungsi

SIMPULAN Bonus Demografi : peluang yang harus diraih dengan pendekatan kolaborasi dan inovasi /terobosan2 Program Prioritas : menurunkan kematian Ibu dan Bayi, serta menurunkan prevalensi stunting sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Upaya yang dilakukan mencakup : Peningkatan akses layanan kesehatan semesta Peninngkatan kualitas layanan kesehatan Pemenuhan input, penguatan manajemen pelayanan, dan penguatan monev Penguatan rujukan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota Pemberdayaan Masyarakat untuk terlibat aktif dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya Penguatan tata kelola Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup dan sehat untuk mempertahankan kesehatan individu maupun kelompok

Hatur nuhun