BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. produk yang tinggi. Memulai penjualan pada tahun 2000 dengan. nama Amanda yaitu singkatan dari Anak MANtu DAmai.

BAB I PENDAHULUAN. maupun memanfaatkan teknologi canggih sebagai sarana produksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah produk makanan yaitu roti. Saat ini sudah banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung dikenal memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya industri yang berkembang, baik industri yang berskala

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan disertai dengan selera konsumsi mereka yang semakin meningkat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis donut di bandung saat ini semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era moderenisasi saat ini menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan. meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kue di Kota Bandung Nama Toko Produk Harga

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu proses dimana pemerintah dan masyarakat tuan rumah berusaha. disingah di tempat, daerah atau negara yang dikunjungi.

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 DATA WISATAWAN MANCANEGARA KE JAWA BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak sekali perusahaan melakukan inovasi produk.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam ditawarkan kepada konsumen sehingga persaingan bisnis berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis transportasi saat ini semakin meningkat, salah

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi, juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. maupun keragaman kebudayaannya. Pengelolaan yang baik dan terarah

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rohayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

2014 ANALISIS MEAL EXPERIENCE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidangan. Perubahan gaya hidup masyarakat juga telah terjadi, mereka makan tidak

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di Indonesia semakin berkembang dengan pesat dan tajam.

BAB I PENDAHULUAN. produk lain, sehingga konsumen tertarik terhadap produk tersebut. Niat beli dapat

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selvi Arini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era Modern ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian GAMBAR 1.1 Kedai Aceh Cie Rasa Loom Buah Batu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Destiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Sama halnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Ndubisi dan Moi (2005) mengatakan bahwa pembelian ulang (repurchase)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai terpengaruh dan mengadaptasi

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya mulai dari restoran atau Cafe, Foodstreet dan Donut shop yang. semakin banyak ditemui para pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Kota Bandung berkembang cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rizsma Rahmawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat melalui sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. minuman salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh semua orang.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan pun bermacam-macam, tetapi untuk mendapatkan laba, perusahaan. status konsumen dapat berubah menjadi pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Jannah Corporation merupakan management yang menaungi usaha kue para artis ibu kota. Jannah Corporation sendiri merupakan management milik pasangan selebriti Irwansyah dan Zaskia Sungkar. Terdapat 12 merek dan artis ibu kota yang tergabung dalam Jannah Corporation, diantaranya sebagai berikut: a. Bandung Makuta - Laudya Cynthia Bella. b. Cirebon Sultana - Indra Bekti. c. Gigiet Cake - Nagita Slavina. d. Jambi Jambe - Sarwendah. e. Mamahke Jogja - Zaskia Adya Mecca. f. Medan Napoleon Irwansyah. g. Palembang Lamonde - Irwansyah. h. Pekanbaru Just Cake - Melly Goeslow dan Anto Hoed. i. Really Cake - Prilly Latuconsin. j. Semarang Thal Cake - Ruben Onsu. k. Surabaya Snow Cake - Zaskia Sungkar l. Surabaya Vidivinivici - Vidi Aldiano. Bandung Makuta merupakan usaha kue milik Laudya Cynthia Bella yang berada di Kota Bandung. Laudya Cynthia Bella yang berasal dari Bandung, ingin menghadirkan sesuatu yang baru dan ingin menjadi mahkota kota Bandung. Menurutnya, Bandung memiliki kesan tersendiri yang selalu membuatnya ingin pulang, membuatnya selalu merasa bahwa Kota Bandung merupakan rumah yang ngangenin. Kata ngangenin tersebut kemudian diselipkan ke dalam tagar khas Makuta, yaitu #initehngangenin, yang menyiratkan makna bahwa Bandung Makuta akan menjadi salah satu alasan orang-orang rindu pada kota Bandung. Makuta sendiri memiliki arti mahkota, yang diharapkan dapat menjadi mahkota dan ikon kota Bandung. Pada 17 Maret 2017, Bandung Makuta yang berdiri di Jl. Van De Venter No. 2 Bandung memulai penjualan pertamanya. Seiring dengan perkembangan pasar, Bandung Makuta menjadi toko kue oleh-oleh di Kota

Bandung yang kekinian. Kekinian dapat diartikan sebagai sesuatu yang lagi ngetren saat ini, sedang populer, atau sedang booming saat ini. Gambar 1.1 Logo Bandung Makuta Sumber : www.bandungmakuta.com, diakses tanggal 10 September 2017 1.1.2 Jenis Produk Bandung Makuta Bandung Makuta menyajikan snow cake sebagai produk andalannya. Bandung Makuta memiliki produk kue dengan komponen: puff pastry, sponge cake, jam/filling, dan cream cheese dengan varian rasa yang beragam, diantaranya yaitu karamel, cokelat, keju, ekstra keju, lemon, dan blueberry. Seiring berjalannya waktu, kini Bandung Makuta juga menambahkan dua rasa baru dalam varian Gold Series, yaitu peuyeum dan choco cheese. Harga Bandung Makuta untuk varian rasa karamel, cokelat, keju, lemon, dan blueberry seharga Rp. 65.000, untuk varian rasa ekstra keju seharga Rp. 70.000, sedangkan varian Gold Series, yaitu peuyeum dan choco cheese seharga Rp. 75.000. Kue ini berbentuk persegi panjang, diluarnya terdapat lapisan crispy dari puff pastry kemudian didalamnya terdapat sponge cake lalu diatasnya diberi cream cheese dan terakhir diberi selai rasa cokelat, blueberry, karamel, dan lemon. Berikut adalah gambar mengenai jenis produk yang ditawarkan oleh Bandung Makuta: 2

Gambar 1.2 Jenis Produk Bandung Makuta Sumber: www.bandungmakuta.com, diakses tanggal 19 Desember 2017 1.1.3 Lokasi Perusahaan Adapun lokasi toko kue Bandung Makuta yaitu berada di Jl. Van Deventer No.2, Kb. Pisang, Sumur Bandung, Kota Bandung, dan membuka toko keduanya yang berada Jl. Aruna No.15, Husen Sastranegara, Cicendo, Kota Bandung. Bandung Makuta juga membuka Pop Up Store di 23 Pascal Hyper Square Lantai 2 Jl. Pasir Laliki no.25-27 Bandung. 3

1.2 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data dari kajian data pasar wisatawan tahun 2017 yang diterbitkan atas kerjasama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pariwisata. Diketahui bahwa jumlah perjalanan penduduk Indonesia yang bertujuan ke Provinsi Jawa Timur merupakan yang tertinggi hingga mencapai 17,22%. Kemudian diikuti oleh wisatawan yang bertujuan mengunjungi wilayah-wilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah, yang masing-masing sekitar 16,21% dan 14,91%. Kondisi tersebut hampir sama dengan pola yang terjadi menurut daerah asal, dimana Pulau Jawa sangat mendominasi. Berikut grafik mengenai distribusi jumlah wisatawan periode 2017, sebagai berikut: Gambar 1.3 Distribusi Jumlah Wisatawan Nusantara Menurut Provinsi Tujuan, Periode Januari Desember 2017 Sumber : http://www.kemenpar.go.id, Februari 2018 Provinsi Jawa Barat terdapat pada peringkat kedua setelah Jawa Timur. Kota Bandung yang termasuk dalam provinsi Jawa Barat menjadi salah satu kota yang sering dikunjungi oleh para wisatawan dikala libur pendek maupun libur panjang. Sehingga kota Bandung menjadi salah satu potensi bisnis yang menuntut pelaku bisnis menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak terbatas. Bandung sendiri dirancang oleh pemerintah kota Bandung sebagai kawasan komersil untuk berbisnis yang banyak dihuni oleh Factory Outlet, distro, mall, cafe, restoran dan hotel. Belakangan ini dikalangan para artis ibu kota sedang ramai membuka usaha kuliner di beberapa kota besar di Indonesia. Jenis kuliner yang akhirnya menjamur di kota-kota besar tersebut bukan hanya jenis makanan berat yang bisa disantap saat lapar, atau dinikmati saat menginginkannya. Sudah tidak asing lagi wisatawan 4

domestik yang mengunjungi kota Bandung tidak lupa untuk membawa oleh-oleh yang akan dibawa ke kota asal mereka. Bahkan tidak hanya dijadikan oleh-oleh, masyarakat Bandung juga menyukai kue sebagai cemilan dan dijadikan jamuan keluarga atau arisan. Berikut sebagian dari beberapa artis ibu kota yang membuka usaha kuliner dibeberapa kota besar, sebagaimana diperlihatkan pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Usaha Kuliner Beberapa Artis yang Berada di Kota Besar Nama Artis Usaha Kuliner Lokasi Agung Hercules Bakso Burble Bandung Bunga Citra Lestari Restoran TGL Friday Jakarta Cak Lontong Lontong Sayur Jakarta Dewi sandra Wingkorolls Semarang Dian Sastrowardoyo Restoran MAM Jakarta Dude Herlino Jogja ScRummy Jogja Farah Queen Queen Apple Malang Glen Alinskie Kue Lamingkong Kalimantan Irfan Hakim Kedai Irfan Hakim Makassar Baklave Jakarta Makassar Jessica Iskandar Jedar Koffee dan Barack Bakery Jakarta Jessica Mila Solo Pluffy Solo Luna Maya Waluma Waroeng Jakarta Mikha tambayong Milvil Manado Manado Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bakmi RN, Raden, Keripik Chipstaro, King Kong, dan Kriptos Tersebar dibeberapa kota besar Ricky Harun Kue Bossang Makassar Makassar Rio Dewanto All Good! Coffee & Waffles Jakarta Ruben Onsu Ayam Geprek Bensu Bandung Sandra Dewi Queenroll Palembang Tamara Blezynski Restoran Prive Clube & Mezza 9 Jakarta Sumber: Survey Penulis, diakses tanggal 29 Oktober 2017 5

Kini banyak produsen kue di Bandung yang mulai menjamur menyediakan kue. Berikut adalah beberapa usaha yang memproduksi kue di Kota Bandung, sebagaimana diperlihatkan pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Beberapa Usaha yang Memproduksi Kue di Kota Bandung Nama Toko Lokasi Amanda Jl. Buah Batu No. 163, Buah Batu, Bandung Jl. Ir. H. Djuanda No. 167 Jl. Rancabolang No.29, Margahayu Raya Jl. Lengkong Besar No. 101 B. Bawean Farrel Patisserie Holland Bakery Kartika Sari Prima Rasa Vanissa Brownies Jl. L.L.R.E. Martadinata No.140, Sumur Bandung Jl.Terusan Buah Batu No 259 Bandung Jl. Terusan Buah Batu No.251 Jl. Buah Batu No.165 A Jl. Ir. H. Djuanda (Dago) No. 85 Bandung Jl. H. Akbar (Kebon Kawung) No. 4 Bandung Jl. Kopo Sayati No. 111A Bandung Jl. Terusan Jakarta (Antapani) No. 77E Bandung Jl. Buah Batu No.167 A, Bandung Jl. Pasirkaliki No 163, Bandung Jl. Kemuning No 20 Bandung Jl. Babakan Sari No. 75, Kiaracondong, Bandung Jl. Margacinta No. 99, Buah Batu, Bandung Sumber : Survey Penulis, diakses tanggal 20 September 20 17 Adapun beberapa artis yang membuka usaha kuliner khususnya kue di Kota Bandung, sebagaimana diperlihatkan pada tabel 1.3 Tabel 1.3 Beberapa Artis yang Membuka Usaha Kue di Kota Bandung Nama Artis Produk Alamat Ami Qanita Bandung Kanaya Jl. Cihampelas No. 316, Bandung Angel lelga Madinah Cake Jl. Banda No. 21 Bandung Cita Citata C'eat A Cake Jl. Kopo No. 395 B Kec. Bojongloa 6 (Bersambung)

(Sambungan) Irfan Hakim dan Omesh Bandung Kunafe Jl. Banda No. 23 Laudya Chintya Bella Bandung Makuta Jl. Van deventer No 2,Jl. Aruna No. 15 Pevita Pearce Pevo Cake Jln. Veteran No.40 Bandung Ricky Harun Ricks Cubanos Jl. Gandapura No. 71A, Sumur Bandung Syahrini Tyas Mirasih Bandung Princess Cake Hokkaido Bosh Cheese Tart Jl. Cihampelas No.120 Bandung Trans Studio Mall, Ciwalk Mall Sumber : Survey Penulis, diakses tanggal 29 Oktober 2017 Dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat saat ini perusahaan berusaha menciptakan produk yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen, misalnya melalui citra merek produknya. Saat ini banyak bermunculan brandbrand atau perusahaan kue yang semakin beraneka ragam, hal ini terbukti dengan banyaknya brand yang dibangun oleh artis artis ibu kota. Fenomena tersebut dapat dilihat dari kondisi persaingan yang terjadi saat ini pada usaha kue. Bandung Makuta merupakan suatu usaha yang menjalankan bisnis kue oleh-oleh yang sedang populer saat ini di kota Bandung.. Bandung Makuta membangun citra mereknya dengan citra popularitas artis yang merintisnya yakni Laudya Cintya Bella dibawah naungan Jannah Corporation. Pada penelitian ini dilakukan di Bandung Makuta cabang Jl.Van deventer karena dicabang ini merupakan gerai pertama Bandung Makuta, dan toko yang selalu ramai oleh para pembeli. Menurut Sunyoto (2015:88) pengambilan keputusan merupakan proses kognitif yang mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan penilaian-penilaian secara evaluatif. Menurut Kotler dan Keller (2013:188) yang disebut dengan tahap-tahap dalam melakukan proses keputusan pembelian adalah: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nuri selaku bagian Marketing Bandung Makuta saat penjualannya para pembeli memenuhi toko dan mereka rela antri untuk membeli kue. Penjualan Bandung Makuta ini selalu ramai dikunjungi oleh para pembeli, sampai-sampai para pembeli rela antri dari dini hari hanya untuk mendapatkan sebuah kertas berisi nomor antrian pembelian bahkan hingga jam enam pagi 1000 nomor antrian sudah habis. Namun selama satu bulan belakangan ini 7

masalah banyaknya pembeli yang rela antri dari dini hari sudah terurai karena Bandung Makuta membuka cabang barunya di Jl. Aruna No 15, dan membuka booth di Paskal Hyper Square. Gambar 1.4 Antrian Bandung Makuta pada cabang Jl. Van Deventer, Bandung Sumber : Survey Penulis, Agustus 2017 Selain itu, ditemukan masih terdapat konsumen yang merasa tidak puas akan produk yang ditawarkan oleh Bandung Makuta, beberapa keluhannya sebagai berikut: Gambar 1.5 Keluhan Konsumen Bandung Makuta Sumber : www.tribunnews.com, diakses pada 12 Desember 2017 8

Pada gambar 1.5 dapat dilihat bahwa terdapat konsumen yang mengeluhkan akan kue yang ditawarkan oleh Bandung Makuta, bahkan ada konsumen yang menyatakan bahwa kue yang ditawarkan oleh Bandung Makuta mempunyai rasa yang biasa saja dan ada konsumen yang menyatakan bahwa tidak tertarik untuk melakukan pembelian ulang akan kue Bandung Makuta. Hal tersebut menunjukan masih adanya masalah mengenai Brand Image dan proses keputusan pembelian. Setelah dilakukan penelitian pendahuluan yang dilakukan dalam bentuk wawancara langsung kepada 30 konsumen yang telah membeli minimal satu kali akan produk kue Bandung Makuta terkait dengan proses keputusan pembelian kue Bandung Makuta, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1.4 Hasil Wawancara terkait Proses Keputusan Pembelian No Pernyataan Setuju 1 2 3 4 5 Saya memilih Bandung Makuta karena sesuai dengan apa yang saya butuhkan Saya mengetahui Bandung Makuta dari teman dan media sosial Saya membandingkan Bandung Makuta dengan kue lainnya dari rasa dan harga Saya melakukan pembelian Bandung Makuta karena mereknya Saya akan melakukan pembelian kembali kue Bandung Makuta 9 Tidak Setuju Presentase Setuju Tidak Setuju Total 13 17 43% 57% 100% 25 5 83% 17% 100% 18 12 60% 40% 100% 20 10 67% 33% 100% 11 19 37% 63% 100% Sumber : Hasil Wawancara Penulis, 2017 Berdasarkan tabel 1.4 di atas, sebesar 57% konsumen tidak memilih Bandung Makuta karena mereka tidak hanya membutuhkan kue saja, melainkan seperti produk tart, bolu, brownies, roti, snack, dll. Sebesar 17% konsumen mengetahui Bandung Makuta selain dari teman dan media sosial seperti kebetulan lewat toko/pamflet/penjualan di outlet mobil,dll. 60% kosumen masih membandingkan

Bandung Makuta dengan kue lainnya baik dari rasa dan harga. Sebesar 33% konsumen melakukan pembelian Bandung Makuta bukan karena merek tapi karena rasanya, 63% konsumen tidak melakukan pembelian kembali Bandung Makuta karena rasanya biasa saja tidak terlalu jauh berbeda dengan kue lainnya. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa masih terdapat masalah terkait masalah proses keputusan pembelian seperti kebutuhan akan Bandung Makuta, Pencarian informasi Bandung Makuta, pemilihan alternatif Bandung Makuta dibandingkan dengan produk lainnya, dan pasca pembelian Bandung Makuta. Membangun citra merek yang kuat di benak para konsumen adalah tujuan dari setiap perusahaan, karena hal ini akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan. Salah satu manfaat merek bagi perusahaan menurut Aaker (2015:106) dengan adanya brand membuat komunikasi lebih efisien, lebih mungkin dilaksanakan, dan lebih mudah diingat. Menurut Keller (2013:346) citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Menurut Setiadi dalam Evelina, et al. (2012:3) Bisnis tidak akan berkembang bila perusahaan atau produk tidak dikenal oleh banyak orang. Arti sebuah nama, merek, atau brand adalah segalanya. Kehadiran suatu merek sangat berarti bahkan merek adalah nyawa bagi sebuah produk dan jasa. Peran sebuah merek begitu berpengaruh bagi keberhasilan suatu usaha sehingga membuat keberadaan merek menjadi semakin penting. Brand Image dibentuk dengan memberikan produk yang berkualitas sehingga konsumen percaya dengan produk yang dikonsumsi. Produk yang berkualitas dan tidak membahayakan konsumen serta terus menerus melakukan promosi di akun sosial media akan membuat konsumen semakin tertarik dalam mengunakan atau mengkonsumsi produk dan akan mempengaruhi keputusan pembelian dengan citra merek yang baik. Berdasarkan survey pendahuluan dalam bentuk wawancara langsung yang dilakukan kepada 30 konsumen yang telah membeli minimal satu kali akan produk kue Bandung Makuta. Bahwa pertama, sebesar 86% konsumen mengatakan bahwa citra merek dari Bandung Makuta merupakan usaha kue yang sudah dikenal oleh masyarakat karena kue milik publik figur atau artis ibukota yaitu Laudya Chintya Bella yang berpengaruh terkait citra merek sehingga membludaknya antrian Bandung 10

Makuta. Seperti yang kita tahu film-film Laudya tergolong box office seperti Assalamualaikum Beijing, Surga Yang Tak Dirindukan, dan masih banyak lagi. Namun sebesar 14% masih ada yang belum mengenal Laudya Chintya Bella sebagai artis ibukota dan tidak mengetahui film-filmnya. Kedua, sebesar 63% media sosial dan konten-konten di akun official instagram @bandungmakuta dikemas semenarik mungkin. Ketiga, sebesar 43% konsumen berpendapat bahwa gerai Bandung Makuta masih dirasakan kurang memadai seperti masih ada konsumen yang membeli produk Bandung Makuta ke calo atau penjual emperan. Keempat, sebesar 50% Bandung Makuta dirasakan konsumen belum mampu menjadi kebanggaan atau prestise terhadap produk Bandung Makuta dibandingkan kue lainnya seperti Kartika Sari, Amanda, dll. Kelima, sebesar 60% konsumen belum sepenuhnya merasa terjamin atas keaslian produk Bandung Makuta yang dijual selain toko resmi. Berdasarkan hasil survey diatas menunjukkan bahwa belum sepenuhnya citra merek dari Bandung Makuta sesuai dengan kondisi yang diharapkan karena masih terdapat konsumen yang masih belum mengenal Laudya sebagai publik figur, kondisi gerai yang masih kurang ketersediaannya, produk Bandung Makuta belum mampu menjadi kebanggaan dibandingkan dengan produk lainnya seperti Kartika Sari dan Amanda, konsumen belum merasa yakin atas keaslian Bandung Makuta yang dijual selain di toko resmi. Jika citra merek suatu produk positif atau bernilai tinggi maka akan mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam melakukan pembelian terhadap produk tersebut dan sebaliknya jika citra merek negatif maka konsumen akan mempertimbangkan untuk melakukan keputusan pembelian sebagaimana dinyatakan oleh Sangadji & Sopiah, (2013:338). Menurut Kotler dan Amstrong (2012:176) menyatakan bahwa ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif dimata konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan sangat besar. Menurut Giovanni (2012:8) variabel citra merek (X) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap proses keputusan pembelian (Y) sebesar 43%. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, Penulis tertarik untuk membahas bagaimana pentingnya suatu citra merek bagi toko kue dimata konsumen dan hubungannya terhadap proses keputusan pembelian konsumen, maka dari itu 11

penulis mengusulkan untuk mengambil topik tugas akhir, yaitu Pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Bandung Makuta Pada Cabang Jl. Van Deventer Bandung. 1.3 Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Brand Image dari Bandung Makuta menurut persepsi konsumen? 2. Bagaimana Proses Keputusan Pembelian konsumen terhadap Bandung Makuta? 3. Seberapa besar pengaruh Brand Image terhadap Proses Keputusan Pembelian konsumen Bandung Makuta? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Brand Image Bandung Makuta menurut persepsi konsumen. 2. Untuk mengetahui proses keputusan pembelian konsumen terhadap Bandung Makuta. 3. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap proses keputusan pembelian konsumen Bandung Makuta. 1.5 Kegunaan Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi pihakpihak sebagai berikut: 1. Kegunaan Praktis Memberikan masukan bagi pihak perusahaan untuk menentukan langkahlangkah yang tepat dalam upaya meningkatkan kepercayaan customer dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam melakukan pembelian sehingga perusahaan mampu meningkatkan volume penjualannya serta dapat digunakan perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dan penjualan. 12

2. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan dalam bidang pemasaran, khususnya yang terkait dengan Brand Image dan proses keputusan pembelian. Disamping itu, juga sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya. 1.6 Waktu dan Periode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2017. Penelitian ini dilakukan pada Bandung Makuta Cabang Van De Venter Bandung yang berlokasi di Jl. Van De Venter No.2, Bandung. Objek penelitiannya adalah konsumen dari Bandung Makuta yang melakukan pembelian di cabang Jl. Van deventer, Bandung. 13