ISSN NOMOR 977 2460470-006 Buletin Geodinamika Volume 9 Nomor 09 September 2020 GEODINAMIKA ISSN NOMOR 977 2460470-006 ARTIKEL GEMPABUMI Gempabumi sepanjang Agustus 2020! ARTIKEL GEMPA DIRASAKAN Gempabumi dirasakan bulan Agustus 2020! ARTIKEL METEOROLOGI Aktivitas hujan sepanjang bulan Agustus 2020! Prakiraan Curah Hujan bulan Oktober 2020! ARTIKEL PETIR Aktivitas petir sepanjang bulan Agustus 2020! ARTIKEL ALMANAK Data Almanak bulan Oktober 2020! BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN GEOFISIKA DENPASAR 2020
2 REDAKSI FROM THE EDITOR Majalah Geodinamika merupakan salah satu bentuk pelayanan informasi Stasiun Geofisika Denpasar kepada masyarakat Provinsi Bali dan kota Denpasar khususnya mengenai fenomena Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Buletin ini berisi tentang pengetahuan dan ulasan gempabumi, percepatan tanah, kelistrikan udara, dinamika iklim, almanak tanda waktu dan prakiraan musim hujan provinsi Bali. Hasilnya disampaikan dalam bentuk informasi, tabulasi, diagram, peta dan data yang sifatnya saling melengkapi. TIM REDAKSI Tim Redaksi Pelindung Ikhsan, ST., M.Si Administrasi I Made Artana Penanggung Jawab Teknis I Ketut Sudiarta, S.A.P Pemimpin Redaksi I Made Astika, SP Anggota Redaksi I Ketut Sudiarta, S.A.P I Made Astika, SP I Gede Made Artajaya I Wayan Suka Asnawa, SP I Putu Dedy Pratama, SST Ni Luh Desi Purnami, SST Ika Sulfiana Putri, S.Tr Editor dan Design Sodikin Distribusi dan Percetakan Dwi Karyadi Priyanto, S.Si Emi Ulfiana, S.Tr Diterbitkan Oleh : Stasiun Geofisika Denpasar Jalan Pulau Tarakan no 1 Sanglah - Denpasar Telp : 0361 226157 Website: www.geofisika.bali.bmkg.go.id Email : stageof.sanglah@bmkg.go.id geofisika_dnp@yahoo.co.id Facebook : BMKGDenpasar Twitter : @BMKG_Denpasar Instagram : @BMKG_Denpasar DAFTAR ISI 4 GEMPABUMI DI BULAN Agustus 2020 Gempabumi adalah peristiwa alam yang belum dapat diprediksi kapan terjadinya,berapa besarnya dan lokasinya. BMKG Denpasar dalam 24 /7 memantau aktivitas gempabumi di wilayah Bali dan sekitarnya. 7 GEMPABUMI DIRASAKAN Beberapa gempabumi dirasakan oleh masyarakat terjadi selama bulan Agustus 2020 disajikan dalam bentuk peta spasial. 10 KELISTRIKAN UDARA Pada ulasan kali ini akan membahas Kejadian petir di bulan Agustus 2020. dibandingkan dengan kejadian petir selama 10 tahun. 13 GALERI GEODINAMIKA Peralatan Geofisika di Stasiun Geofisika Denpasar 14 CURAH HUJAN KOTA DENPASAR Pada ulasan ini akan membahas tentang curah hujan di bulan Agustus 2020 dan dibandingkan dengan rata-rata curah hujan selama 24 tahun. 16 PRAKIRAAN curah hujan Oktober 2020 Tulisan ini membahas tentang prakiraan Curah Hujan bulan Oktober 2020 19 ALMANAK Oktober 2020 Data terbit terbenamnya Matahari untuk Bulan Oktober 2020 di kota dan kabupaten Provinsi Bali ISSN NOMOR 977 2460470-006 FOTO COVER DEPAN : https://www.kesaksian.org/tanah-kering/#.x1rc_vuzauk
Pengantar PENGANTAR 3 Pulau Bali merupakan salah satu destinasi utama pariwisata di Indonesia,dinamika pariwisata yang ada di Pulau Bali sangat dipengaruhi oleh faktor alam yang diakibatkan oleh fenomena meteorologi,klimatologi dan Geofisika diantaranya adalah gempa bumi dan cuaca.pulau Bali merupakan wilayah yang memiliki aktivitas gempabumi yang cukup tinggi,hal ini disebabkan pulau Bali diapit oleh 2 ( dua) sumber pembangkit gempa dari pertemuan dua lempeng bumi ( zona subduksi ) yaitu lempeng indoaustralia dan lempeng Euresia, sedangkan di sebelah utara terdapat patahan naik busur belakang ( back arch thrust), selain patahan aktif di lautan Pulau Bali juga memiliki sesar aktif yang berada di daratan, semua patahan tersebut berkontribusi terhadap kejadian gempa -gempa besar yang merusak di Pulau Bali dan beberapa di antaranya menyebabkan tsunami, akibat aktifitas patahan -patahan aktif tersebut pulau Bali masuk dalam Kawasan rawan dengan frekuensi gempa bumi cukup tinggi. Berdasarkan monitoring gempa bumi di pulau Bali dan sekitarnya pada bulan Agustus 2020,tercatat sebanyak 942 kali gempabumi (sumber data : BMKG Regional III). Dibandingkan dengan jumlah aktifitas kegempaan data bulan Juli 2020 yang berjumlah 377 kali gempa bumi, hal ini mengindikasikan terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di wilayah PGR 3 di bulan Agustus 2020,yang disebabkan aktifnya patahan di barat laut pulau Sumba -NTTdan selatan Banyuwangi. Berdasarkan hasil monitoring selama bulan Agustus 2020 tercatat 10 kali gempabumi yang dirasakan,2 kali diantaranya berpusat di wilayah provinsi Bali,1 gempa bumi berpusat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan 6 kali gempa bumi berpusat di wilayah Sumba-NT,1 kali di Flores -NTT. Faktor cuaca (Curah Hujan ) Pada bulan Agustus 2020 kota Denpasar yang diwakili oleh data stasiun Geofisika Denpasar, berada di bawah normal. Pada bulan Agustus 2020 terjadi hujan sebesar 1.6 mm sedangkan rata-rata curah hujan Kota Denpasar 24 tahun sebesar 16.0 mm dengan batas atas normalnya: 115% X 16.0 = 18.4 mm dan batas bawah normal: 85% X 16.0 = 13.6 mm. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka secara umum Sifat Hujan bulan Oktober 2020 untuk daerah Bali diprakirakan Normal (N) - Atas Normal (AN) (Stasiun Klimatologi Jembrana Bali ). Berdasarkan peta tingkat kerapatan petir wilayah Bali dan sekitarnya untuk bulan Agustus 2020 sambaran petir sebagian besar terjadi di wilayah Bali bagian barat. Sambaran petir tertinggi tercatat di Kecamatan Selemadeg barat. KEPALA IKHSAN, ST., M.Si 197512191996031001
4 GEMPABUMI GEMPABUMI DI BULAN AGUSTUS 2020 Oleh : I Putu Dedy Pratama, SST GEMPABUMI Tingginya nilai seismisitas suatu daerah ditandai dengan semakin banyaknya titik pada peta sesmisitas. Dengan seismisitas dapat dilakukan pengukuran aktivitas kegempaan pada suatu daerah, semakin tinggi seismisitas maka semakin tinggi aktifitas kegempaan daerah tersebut, tingginya aktifitas kegempaan dipengaruhi oleh struktur geologi pada daerah tersebut. Pada bulan Agustus 2020 seismisitas (sebaran gempabumi) untuk wilayah PGR III menunjukan aktivitas kegempaan yang cukup tinggi yang ditunjukan dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 menunjukan bahwa wilayah Pusat gempa regional III (PGR 3) yang terdiri dari wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur (Sumba dan Flores) memiliki aktivitas gempabumi yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah yang diapit oleh 2 (dua) pembangkit gempabumi utama yaitu wilayah selatan yang merupakan daerah pertemuan dua lempeng bumi (zona subduksi) antara lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Zona subduksi di bagian selatan membentang mulai dari Sumatera, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, hingga Laut Banda, sedangkan wilayah sebelah utara terdapat patahan naik busur belakang (back arc thrust) Flores yang membentang Gambar 1. Peta Seismisitas di Bali dan sekitarnya pada bulan Agustus 2020 Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh stasiun BMKG diwilayah PGR III terjadi 10 kali gempabumi yang dirasakan yaitu 2 kali di daerah Bali, 1 kali di daerah Lombok, NTB, 6 kali di Sumba-NTT, 1 kali di Flores, NTT.
GEMPABUMI 5 dengan arah barat-timur mulai utara Bali, Lombok hingga di pulau Pantar Nusa Tenggara Timur. Dua generator gempabumi inlah yang mengakibatkan frekuensi gempabumi di daerah tersebut cukup tinggi. Selain itu, gempabumi yang terjadi diakibatkan oleh juga terdapat patahan atau sesar aktif yang berada di sekitar wilayah tersebut. Pada Gambar 1, menunjukan daerah dengan sebaran gempabumi paling rapat berada di daerah Sumbawa (NTB) dan daerah Sumba (NTT). Gempabumi yang terjadi diwilayah tersebut didominasi oleh gempabumi kedalaman dangkal (0-60 km). Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh stasiun BMKG diwilayah PGR III terjadi 10 kali gempabumi yang dirasakan yaitu 2 kali di daerah Bali, 1 kali di daerah Lombok, NTB, 6 kali di Sumba- NTT, 1 kali di Flores, NTT. Hasil monitoring gempabumi diwilayah PGR III pada bulan Agustus 2020 tercatat sebanyak 942 kejadian gempabumi (sumber data: stasiun BMKG regional III), terjadi peningkatan hampir tiga kali lipat jumlah aktivitas kegempaan bila dibandingkan dengan bulan Juli 2020 yang berjumlah 377 gempabumi. Peningkatan ini disebabkan oleh aktifnya patahan di BaratLaut Pulau Sumba-NTT dan selatan Banyuwangi. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas kegempaan diwilayah PGR III sebagaimana pada Gambar 2 Hasil analisa kejadian gempabumi pada bulan Agustus 2020 dapat dijelaskan berdasarkan magnitudo dan kedalaman sebagai berikut : Gambar 2. Perbandingan Jumlah Gempa Januari- Agustus 2020 Berdasarkan Magnitudo Gempabumi Gempabumi yang tercatat pada wilayah PGR III berdasarkan Magnitudo dapat dilihat pada 5 tabel berikut: Tabel 1. Gempabumi berdasarkan magnitudo No. Magnitudo Persentase 1 M<3 SR 247 2 3 M<5 SR 129 3 M 5 SR Dari Tabel 1 menunjukan bahwa gempabumi yang terjadi masih didominasi oleh gempabumi M<3. Dengan grafik perbandingan dan persentase magnitudo sebagai berikut: 1 Gambar 3. Histogram Gempabumi Berdasarkan Magnitudo
6 GEMPABUMI Berdasarkan Gambar 4 menunjukan bahwa perbandingan persentase magnitudo gempa bumi yang tercatat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Persentase Magnitudo No. Magnitudo Persentase 1 M<3 SR 69% 2 3 M<5 SR 330 % 3 M 5 SR 1 % Berdasarkan Kedalaman Gempabumi yang tercatat pada wilayah PGR III berdasarkan kedalaman dapat dilihat pada tabel berikut: Dari Tabel 3 menunjukan bahwa gempabumi yang terjadi masih didominasi oleh gempabumi kedalaman dangkal (H<60). yang diperlihatkan pada grafik dan persentase perbandingan sebagai berikut: Gambar 4. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Magnitudo Bulan Agustus 2020 Tabel 3. Gempabumi berdasarkan kedalaman No. Kedalaman (km) Jumlah gempabumi 1 H<60 846 2 60 H<300 km 94 3 H 300 2 Tabel 4. Persentase Kedalaman No. Magnitudo Persentase 1 H<60 90 % 2 60 H<300 km 10 % 3 H 300 <1 % Gambar 5. Diagram Lingkaran Prosentase Gempabumi Berdasarkan Kedalaman Bulan Agustus 2020 Gambar 6. Histogram Gempabumi Berdasarkan Kedalaman
GEMPA DIRASAKAN 7 GEMPABUMI DIRASAKAN DI WILAYAH BALI DAN SEKITARNYA GEMPABUMI DIRASAKAN Oleh : Ika Sulfiana Putri, S.Tr Selama bulan Agustus 2020 tercatat sebanyak 10 kali gempabumi yang dirasakan di wilayah Pusat Gempa Regional III (meliputi wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan sebagian NTT) sesuai dengan Tabel 1. Dari 10 gempabumi dirasakan yang tercatat, 2 diantara nya berpusat di wilayah Provinsi Bali, 1 gempabumi berpusat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan 7 gempabumi berpusat di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tabel 1. Gempabumi signifikan di Bali dan sekitarnya pada bulan Agustus 2020 NO TANGGAL WAKTU (WIB) LIN- TANG BUJUR MAG- NI- TUDE KEDA- LAMAN (Km) KETERANGAN 7 DIRASAKAN 1 05/08/2020 15:27:12-9.79 119.09 5.5 10 2 05/08/2020 15:29:48-9.75 119.11 4.4 10 3 08/08/2020 17:17:52-9.74 119.07 5 10 4 08/08/2020 17:28:04-9.71 119.01 4.8 10 5 08/08/2020 23:32:32-9.85 119 4.9 10 6 09/08/2020 11:52:52-9.82 118.94 5 10 7 11/08/2020 10:29:24-8.28 115.99 3.9 10 8 15/08/2020 14:12:10-9.51 114.01 5.3 10 9 21/08/2020 11:09:50-6.88 123.55 6.9 670 10 25/08/2020 21:59:37-8.08 115.29 3.5 10 24 km Tenggara KODI- SUMBABARATDAYA-NTT 22 km Tenggara KODI- SUMBABARATDAYA-NTT 18 km Tenggara KODI- SUMBABARATDAYA-NTT 13 km Tenggara KODI- SUMBABARATDAYA-NTT 28 km Tenggara KODI- SUMBABARATDAYA-NTT 25 km BaratDaya KODI- SUMBABARATDAYA-NTT 20 km BaratLaut LOMBO- KUTARA-NTB 144 km BaratDaya JEMBRANA- BALI 171 km TimurLaut LARANTUKA- NTT 22 km TimurLaut BULELENG- BALI dirasakan di Tambolaka, Waingapu, Waitabula, Kota Bima III MMI dirasakan di Waingapu II MMI dirasakan di Waingapu III MMI dan Bima II MMI dirasakan di Bima II MMI dirasakan di Waingapu dan Bima II MMI dirasakan di Tambolaka IV-V MMI, Waingapu III-IV MMI, Labuan Bajo II MMI, Bima III MMI, Waibakul III MMI dirasakan di Lombok Utara III dan Lombok Barat II MMI dirasakan di Lombok Barat, Denpasar II MMI dirasakan di Waingapu III-IV MMI, Mataram dan Sumbawa besar III MMI, Kota Bima, Ende, Ruteng, Kairatu, Banda II-III MMI, Tambolaka II MMI, Kota Kupang I-II MMI dirasakan di wilayah Tejakula II-III MMI Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. (https://www.bmkg.go.id/gempabumi/skala-mmi.bmkg)
8 PERCEPATAN TANAH PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM Percepatan getaran tanah maksimum adalah nilai percepatan getaran tanah yang terbesar yang pernah terjadi di suatu tempat yang diakibatkan oleh gempabumi. Percepatan getaran tanah disebut juga dengan istilah PGA atau Peak Ground Acceleration dan dinyatakan dalam satuan gal. Semakin besar nilai PGA yang terjadi disuatu tempat, semakin besar bahaya dan risiko gempabumi yang mungkin terjadi. Selama bulan Agustus 2020 tercatat sebanyak 10 kali gempabumi yang dirasakan di wilayah Pusat Gempa Regional III (meliputi wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan sebagian NTT), 2 gempabumi diantaranya dirasakan di wilayah Provinsi Bali. Gempabumi pertama terjadi pada tanggal 15 Agustus 2020 dan gempabumi kedua terjadi pada tanggal 25 Agustus 2020. Parameter dan nilai percepatan tanah maksimum dari gempabumi dirasakan dapat diwakili dengan gambar di bawah ini. PARAMETER GEMPABUMI : 15 Agustus 2020 14:12:10 WIB : 8.28 LS 115.99 BT : 144 km BaratDaya JEMBRANA-BALI : 5.3 SR : 10 KM Gambar 1. Peta guncangan gempabumi pada tanggal 15 Agustus 2020 Dirasakan : LOMBOK BARAT II MMI DENPASAR II MMI Percepatan Tanah Maksimum : Kuta 0.0808 gal Negara 0.0422 gal
PERCEPATAN TANAH 9 PARAMETER GEMPABUMI : 25 Agustus 2020 21:59:37 WIB : 8.08 LS 115.29 BT : 22 km TimurLaut BULELENG-BALI : 3.5 SR : 10 KM Gambar 2. Peta guncangan gempabumi pada tanggal 31 Agustus 2020 Dirasakan : Tejakula II-III MMI Percepatan Tanah Maksimum : - Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) I MMI : Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang II MMI : Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. III MMI : Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. IV MMI : Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
10 KELISTRIKAN UDARA KELISTRIKAN UDARAOleh : Ni Luh Desi Purnami, SST KELISTRIKAN UDARA Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dengan bumi atau antara awan dengan awan lainnya, sehingga terjadi loncatan partikel muatan yang bergesekan dengan udara, hal inilah yang menyebabkan kilat dan suara gemuruh di langit. Petir merupakan fenomena alam yang biasanya terjadi pada musim penghujan yang ditandai dengan kilatan cahaya dan suara yang menggelegar. Fenomena ini disebabkan oleh awan rendah jenis Cumulunimbus (Cb). Di dalam awan Cumulunimbus ini terjadi peristiwa turbulensi yang mengakibatkan terbentuknya ionisasi dan polarisasi (pengkutuban) muatanmuatan di awan sehingga partikel bermuatan negative berkumpul di dasar awan dan sebaliknya, bermuatan positif di bagian atas awan. Apabila beda potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pelepasan muatan negatif (elektron). Pelepasan muatan ini yang kita ketahui sebagai petir. Berdasarkan pembentukannya, tipe petir dibagi menjadi 4 yaitu: 1. Sambaran Petir dari Awan ke Tanah atau Cloud to Ground (CG) Gambar 1.Jumlah sambaran petir harian Bulan Juli dan Agustus 2020 Akan tetapi, jika dilihat secara harian selama bulan Agustus 2020, terlihat tren jumlah sambaran yang meningkat dari awal bulan menuju ke akhir bulan yang ditunjukkan pada gambar 2. 2. Sambaran Petir antar awan (Cloud to Cloud/ CC) 3. Sambaran petir di dalam awan (Intracloud/ IC) 4. Sambaran Petir dari awan ke udara (Cloud to Sky/CA) Berdasarkan alat yang terpasang di Stasiun Geofisika Denpasar, Jumlah sambaran petir harian pada bulan Agustus 2020, secara umum mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah sambaran petir pada bulan Juli 2020 sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 1. Gambar 2. Perbandingan Jumlah sambaran petir harian Bulan Agustus 2020
KELISTRIKAN UDARA 11 Pada bulan Agustus 2020, terjadi sebanyak 16.599 kali sambaran petir yang terdiri dari jenis petir Intra Cloud (IC) dan Cloud to Ground (CG). Perbandingan jumlah strike jenis IC dan CG untuk bulan Agustus 2020 masih didominasi oleh sambaran petir tipe IC, dimana petir jenis IC sebanyak 64% dan petir jenis CG 36%. Banyaknya strike jenis IC 10.610 sambaran sedangkan jenis CG sebanyak 5.989 sambaran. Petir CG terdiri terdiri dari jenis CG+ sebanyak 30% (4.990 sambaran) dan CG- sebanyak 6% (999 sambaran). Rekapitulasi jumlah petir CG dan IC disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 3. Gambar 3. Perbandingan Jenis Petir yang tercatat selama bulan Agustus 2020 Jumlah sambaran petir bulan Agustus tahun 2020 merupakan jumlah sambaran terendah kelima selama bulan Agustus sepanjang tahun 2009-2020. Sambaran petir tertinggi bulan Agustus terjadi pada bulan Agustus tahun 2009 sedangkan terendah pada bulan Agustus 2019. Grafik jumlah sambaran petir ini disajikan dalam gambar 4. Gambar 4. Jumlah Sambaran petir bulan Agustus tahun 2009-2020
12 KELISTRIKAN UDARA ANALISIS TEMPORAL Pa da bulan Agustus 2020, sambaran petir perjam menunjukan pola diurnal dengan satu puncak kejadian yaitu pada pagi hari. Puncak sambaran terjadi antara pukul 05.00 WITA seperti yang ditunjukkan pada gambar 5. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan awan awan konvektif yang banyak menyebabkan terjadinya petir terjadi pada waktu tersebut. Gambar 5. Sambaran petir perjam bulan Agustus 2020 ANALISIS SPASIAL Berdasarkan peta jumlah sambaran petir wilayah Bali dan sekitarnya untuk bulan Agustus 2020 sambaran petir sebagian besar terjadi di wilayah bagian pesisir Bali bagian Barat. Sambaran petir tertinggi tercatat di wilayah Kecamatan Selemadeg Barat seperti yang ditunjukkan pada gambar 6. Gambar 6. Peta Kerapatan Sambaran Petir Wilayah Provinsi Bali Bulan Agustus 2020
GALERI 13 PERALATAN GEOFISIKA DI STASIUN GEOFISIKA DENPASAR NEXSTORM / PENGAMATAN PETIR WRS DVB SEISCOMP3 / PENGAMATAN GEMPA BUMI SISTEM PENGOLAHAN PERCEPATAN TANAH WRS NewGen INTENSITYMETER
14 CUACA CURAH HUJAN KOTA DENPASAR BULAN AGUSTUS 2020 METEOROLOGI oleh: I Wayan Suka Asnawa, S.P. Mengingat pentingnya air bagi kehidupan manusia pada umumnya dan bagi masyarakat kota Denpasar khususnya, maka dalam tulisan ini akan dibahas mengenai kondisi curah hujan Kota Denpasar bulan Agustus 2020 terhadap rata-ratanya. Pengertian: curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge). Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama periode tertentu (sebulan), dengan nilai rata-rata atau normal dari periode yang sama (bulan) di satu tempat. Hasil monitoring curah hujan harian pada bulan Agustus 2020 di Stasiun Geofisika Denpasar ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Curah Hujan Harian Bulan Agustus 2020 Gambar 1 menunjukkan adanya hujan di pertngahan bulan Agustus 2020, sedangkan di awal dan akhir tidak terjadi hujan. Jumlah hari hujan pada bulan Agustus adalah 2 hari hujan. Curah hujan yang terjadi pada bulan Agustus 2020 banyak terjadi pada dini hari yaitu mulai pukul 0.00 WITA hingga pagi hari pukul 05.00 WITA, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. SIFAT HUJAN 1 Atas Normal 2 Normal 3 Bawah Normal Rata-Rata>115% 85%<Ratarata<115% Rata-rata<85% Gambar 2. Intensitas Curah Hujan Tiap Jam Bulan Agustus 2020
CUACA 15 Curah hujan selama bulan Agustus 2020 dibandingkan terhadap rata-rata 24 tahunnya (awal data 1996-2019), sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 3. 1 Intensitas Hujan Harian Sangat Ringan <5 mm 2 ringan 5-20 mm 3 sedang 20-50 mm 4 Lebat 50-100 mm KESIMPULAN Gambar 3. Perbandingan Curah Hujan Agustus 2020 Terhadap Ratarata 24 tahun Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa pada Pada bulan Agustus 2020 terjadi hujan sebesar 1.6 mm sedangkan rata-rata curah hujan Kota Denpasar 24 tahun sebesar 16.0 mm dengan batas atas normalnya: 115% X 16.0= 18.4 mm dan batas bawah normal: 85% X 16.0 = 13.6 mm. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa curah hujan kota Denpasar yang diwakili oleh data stasiun Geofisika Denpasar, berada di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan masih adanya wilayah suhu muka laut yang dingin didekat utara Australia. Pada bulan Agustus 2020 terjadi hujan sebesar 1.6 mm sedangkan rata-rata 24 tahunnya sebesar 16.0 mm. Gambar 4. Perbandingan Curah Hujan Agustus terhadap rata-rata 24 tahunnya. Gambar 4 menunjukkan rata-rata curah hujan selama 24 tahun beserta batas atas dan bawahnya, sedangkan curah hujan yang terjadi pada tahun 2020 ditunjukkan dengan garis berwarna merah tua. hal ini menggambarkan bahwa curah hujan bulan Agustus 2020 berada dibawah rata-rata 24 tahunnya.
16 IKLIM PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN OKTOBER 2020 IKLIM Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Februari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. Klasifikasi Tingkat Rawan Banjir berdasar Curah Bulanan dan harian terkait banjir Tingkat Rawan Curah Hujan Bulanan Curah Hujan Harian 1 Tinggi > 500 mm > 100 mm 2 Menengah/ Sedang 300-500 mm 20-100 mm 3 Rendah < 300 mm < 20 mm ANALISIS PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN OKTOBER 2020 Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka prakiraan curah hujan daerah Bali untuk bulan Oktober 2020 disajikan pada Gambar 1 dan Tabel 1. (sumber data Stasiun Klimatologi Jembrana) Gambar 1. Peta Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020 daerah Bali
IKLIM 17 Tabel 1. Prakiraan Curah Hujan bulan Oktober 2020
18 IKLIM ANALISIS PRAKIRAAN SIFAT CURAH HUJAN BULAN OKTOBER 2020 Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka secara umum Sifat Hujan bulan Oktober 2020 untuk daerah Bali diprakirakan Normal (N) Atas Normal (AN). Disajikan pada Gambar 14 dan Tabel 12 sebagai berikut: Gambar 2. Peta Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020 daerah Bali Tabel 2. Tabel Prakiraan Sifat Hujan Bulan Oktober 2020 SIFAT HUJAN KABUPATEN KECAMATAN DESA/BAGIAN DARI KECAMATAN Atas Normal (AN) Buleleng Jembrana Badung Karangasem Gianyar Klungkung Tabanan Bangli Sebagian Gerokgak, Busungbiu dan Sukasada. Sebagian Mendoyo dan Negara. Petang, Mengwi dan Kuta. Rendang, Sidemen dan Manggis. Gianyar. Banjarangkan, Klungkung dan Dawan. Baturiti. Sebagian Kintamani dan Bangli. Normal (N) Provinsi Bali Sebagian besar kecamatan di Provinsi Bali. Bawah Normal (BN) Buleleng Karangasem Sebagian Kubutambahan dan Tejakula. Kubu.
ALMANAK 19 ALMANAK BULAN OKTOBER 2020 ALMANAK POSISI DAN FASE BULAN Bulan sebagai satelit Bumi dalam setiap revolusinya mengelilingi Bumi mengalami satu kali fase Perigee dan Apogee. Perigee merupakan jarak terdekat bulan selama satu periode revolusinya mengelilingi Bumi. Perigee untuk Bulan Oktober terjadi pada tanggal 17 Oktober 2020 pukul 07:46 WITA dengan jarak antara Bumi dan Bulan 357.022 km. Untuk Apogee yaitu jarak terjauh Bulan dengan Bumi terjadi dua kali yaitu pada pukul 01:22 WITA tanggal 4 Oktober 2020 dengan jarak sekitar 406.280 km dari Bumi dan pada 31 Oktober pukul 02:45 WITA dengan jarak Bumi dengan Bulan 406.358 km. Pada Oktober 2020 puncak Bulan Purnama juga terjadi dua kali yaitu pada 2 Oktober 2020 pukul 05:05 WITA dan 31 Oktober 2020 pukul 22:49 WITA. Dekatnya jarak antara Apogee dan Purnama pada 31 Oktober 2020 yang hanya berselisih 20 jam 5 menit menyebabkan penampakan bulan akan lebih kecil dibandingkan dengan Purnama pada biasanya. Fenomena ini dikenal dengan istilah Minimoon. Puncak Tilem/Bulan mati terjadi pada 17 Oktober 2020 pukul 03:31WITA Oleh : Ni Luh Desi Purnami, SST TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI Data terbit terbenamnya Matahari untuk delapan ibu kota kabupaten dan satu kota madya di seluruh Bali untuk Bulan Oktober 2020 disajikan dalam tabel berikut. DATA WAKTU TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI DI KOTA DENPASAR BULAN OKTOBER 2020 atas (Jejeg atas (Jejeg 1 06:03 12:09 18:14 12.18 16 05:56 12:05 18:14 12.30 2 06:03 12:08 18:14 12.18 17 05:55 12:04 18:14 12.32 3 06:02 12:08 18:14 12.20 18 05:55 12:04 18:14 12.32 4 06:02 12:08 18:14 12.20 19 05:55 12:04 18:14 12.32 5 06:01 12:07 18:14 12.22 20 05:54 12:04 18:14 12.33 6 06:01 12:07 18:14 12.22 21 05:54 12:04 18:14 12.33 7 06:00 12:07 18:14 12.23 22 05:53 12:04 18:14 12.35 8 06:00 12:07 18:14 12.23 23 05:53 12:03 18:14 12.35 9 05:59 12:06 18:14 12.25 24 05:53 12:03 18:14 12.35 10 05:59 12:06 18:14 12.25 25 05:52 12:03 18:14 12.37 11 05:58 12:06 18:14 12.27 26 05:52 12:03 18:14 12.37 12 05:58 12:06 18:14 12.27 27 05:52 12:03 18:15 12.38 13 05:57 12:05 18:14 12.28 28 05:51 12:03 18:15 12.40 14 05:57 12:05 18:14 12.28 29 05:51 12:03 18:15 12.40 15 05:56 12:05 18:14 12.30 30 05:51 12:03 18:15 12.40 31 05:50 12:03 18:15 12.42
20 ALMANAK AMLAPURA NEGARA atas (Jejeg atas (Jejeg 1 06:02 12:07 18:13 12.18 16 05:54 12:03 18:12 12.30 2 06:02 12:07 18:13 12.18 17 05:54 12:03 18:12 12.30 3 06:01 12:07 18:12 12.18 18 05:54 12:03 18:12 12.30 4 06:00 12:06 18:12 12.20 19 05:53 12:03 18:12 12.32 5 06:00 12:06 18:12 12.20 20 05:53 12:02 18:12 12.32 6 05:59 12:06 18:12 12.22 21 05:52 12:02 18:12 12.33 7 05:59 12:05 18:12 12.22 22 05:52 12:02 18:12 12.33 8 05:58 12:05 18:12 12.23 23 05:52 12:02 18:12 12.33 9 05:58 12:05 18:12 12.23 24 05:51 12:02 18:12 12.35 10 05:57 12:05 18:12 12.25 25 05:51 12:02 18:13 12.37 11 05:57 12:04 18:12 12.25 26 05:51 12:02 18:13 12.37 12 05:56 12:04 18:12 12.27 27 05:50 12:02 18:13 12.38 13 05:56 12:04 18:12 12.27 28 05:50 12:01 18:13 12.38 14 05:55 12:04 18:12 12.28 29 05:50 12:01 18:13 12.38 15 05:55 12:03 18:12 12.28 30 05:49 12:01 18:13 12.40 SEMARAPURA atas (Jejeg 31 05:49 12:01 18:13 12.40 atas (Jejeg 1 06:06 12:11 18:16 12.17 16 05:58 12:07 18:16 12.30 2 06:05 12:11 18:16 12.18 17 05:58 12:07 18:16 12.30 3 06:05 12:10 18:16 12.18 18 05:58 12:07 18:16 12.30 4 06:04 12:10 18:16 12.20 19 05:57 12:06 18:16 12.32 5 06:04 12:10 18:16 12.20 20 05:57 12:06 18:16 12.32 6 06:03 12:10 18:16 12.22 21 05:56 12:06 18:16 12.33 7 06:03 12:09 18:16 12.22 22 05:56 12:06 18:16 12.33 8 06:02 12:09 18:16 12.23 23 05:56 12:06 18:16 12.33 9 06:02 12:09 18:16 12.23 24 05:55 12:06 18:16 12.35 10 06:01 12:08 18:16 12.25 25 05:55 12:06 18:16 12.35 11 06:01 12:08 18:16 12.25 26 05:55 12:05 18:16 12.35 12 06:00 12:08 18:16 12.27 27 05:54 12:05 18:17 12.38 13 06:00 12:08 18:16 12.27 28 05:54 12:05 18:17 12.38 14 05:59 12:07 18:16 12.28 29 05:54 12:05 18:17 12.38 15 05:59 12:07 18:16 12.28 30 05:53 12:05 18:17 12.40 atas (Jejeg 31 05:53 12:05 18:17 12.40 atas (Jejeg 1 06:02 12:07 18:13 12.18 16 05:54 12:03 18:12 12.30 2 06:02 12:07 18:13 12.18 17 05:54 12:03 18:12 12.30 3 06:01 12:07 18:13 12.20 18 05:54 12:03 18:12 12.30 4 06:00 12:06 18:13 12.22 19 05:53 12:03 18:12 12.32 5 06:00 12:06 18:13 12.22 20 05:53 12:03 18:13 12.33 6 05:59 12:06 18:12 12.22 21 05:52 12:02 18:13 12.35 7 05:59 12:06 18:12 12.22 22 05:52 12:02 18:13 12.35 8 05:58 12:05 18:12 12.23 23 05:52 12:02 18:13 12.35 9 05:58 12:05 18:12 12.23 24 05:51 12:02 18:13 12.37 10 05:57 12:05 18:12 12.25 25 05:51 12:02 18:13 12.37 11 05:57 12:04 18:12 12.25 26 05:51 12:02 18:13 12.37 12 05:56 12:04 18:12 12.27 27 05:50 12:02 18:13 12.38 13 05:56 12:04 18:12 12.27 28 05:50 12:02 18:13 12.38 14 05:55 12:04 18:12 12.28 29 05:50 12:02 18:14 12.40 15 05:55 12:04 18:12 12.28 30 05:49 12:01 18:14 12.42 31 05:49 12:01 18:14 12.42
ALMANAK 21 SINGARAJA TABANAN BANGLI atas (Jejeg atas (Jejeg 1 06:04 12:09 18:15 12.18 16 05:57 12:05 18:14 12.28 2 06:04 12:09 18:15 12.18 17 05:56 12:05 18:14 12.30 3 06:03 12:09 18:14 12.18 18 05:56 12:05 18:14 12.30 4 06:03 12:08 18:14 12.18 19 05:55 12:05 18:14 12.32 5 06:02 12:08 18:14 12.20 20 05:55 12:05 18:14 12.32 6 06:02 12:08 18:14 12.20 21 05:55 12:04 18:14 12.32 7 06:01 12:08 18:14 12.22 22 05:54 12:04 18:14 12.33 8 06:01 12:07 18:14 12.22 23 05:54 12:04 18:14 12.33 9 06:00 12:07 18:14 12.23 24 05:54 12:04 18:14 12.33 10 06:00 12:07 18:14 12.23 25 05:53 12:04 18:14 12.35 11 05:59 12:06 18:14 12.25 26 05:53 12:04 18:15 12.37 12 05:59 12:06 18:14 12.25 27 05:53 12:04 18:15 12.37 13 05:58 12:06 18:14 12.27 28 05:52 12:04 18:15 12.38 14 05:58 12:06 18:14 12.27 29 05:52 12:03 18:15 12.38 15 05:57 12:05 18:14 12.28 30 05:52 12:03 18:15 12.38 atas (Jejeg 31 05:52 12:03 18:15 12.38 atas (Jejeg 1 06:04 12:09 18:15 12.18 16 05:57 12:05 18:14 12.28 2 06:04 12:09 18:15 12.18 17 05:56 12:05 18:14 12.30 3 06:03 12:09 18:15 12.20 18 05:56 12:05 18:14 12.30 4 06:02 12:08 18:14 12.20 19 05:55 12:05 18:14 12.32 5 06:02 12:08 18:14 12.20 20 05:55 12:05 18:14 12.32 6 06:01 12:08 18:14 12.22 21 05:54 12:04 18:14 12.33 7 06:01 12:08 18:14 12.22 22 05:54 12:04 18:14 12.33 8 06:00 12:07 18:14 12.23 23 05:54 12:04 18:15 12.35 9 06:00 12:07 18:14 12.23 24 05:53 12:04 18:15 12.37 10 05:59 12:07 18:14 12.25 25 05:53 12:04 18:15 12.37 11 05:59 12:06 18:14 12.25 26 05:53 12:04 18:15 12.37 12 05:58 12:06 18:14 12.27 27 05:52 12:04 18:15 12.38 13 05:58 12:06 18:14 12.27 28 05:52 12:04 18:15 12.38 14 05:57 12:06 18:14 12.28 29 05:52 12:03 18:15 12.38 15 05:57 12:05 18:14 12.28 30 05:51 12:03 18:15 12.40 atas (Jejeg 31 05:51 12:03 18:16 12.42 atas (Jejeg 1 06:03 12:08 18:14 12.18 16 05:56 12:04 18:13 12.28 2 06:03 12:08 18:14 12.18 17 05:55 12:04 18:13 12.30 3 06:02 12:08 18:14 12.20 18 05:55 12:04 18:13 12.30 4 06:01 12:07 18:13 12.20 19 05:54 12:04 18:13 12.32 5 06:01 12:07 18:13 12.20 20 05:54 12:04 18:13 12.32 6 06:00 12:07 18:13 12.22 21 05:53 12:03 18:13 12.33 7 06:00 12:07 18:13 12.22 22 05:53 12:03 18:13 12.33 8 05:59 12:06 18:13 12.23 23 05:53 12:03 18:13 12.33 9 05:59 12:06 18:13 12.23 24 05:52 12:03 18:14 12.37 10 05:58 12:06 18:13 12.25 25 05:52 12:03 18:14 12.37 11 05:58 12:05 18:13 12.25 26 05:52 12:03 18:14 12.37 12 05:57 12:05 18:13 12.27 27 05:51 12:03 18:14 12.38 13 05:57 12:05 18:13 12.27 28 05:51 12:03 18:14 12.38 14 05:56 12:05 18:13 12.28 29 05:51 12:02 18:14 12.38 15 05:56 12:04 18:13 12.28 30 05:51 12:02 18:14 12.38 31 05:50 12:02 18:15 12.42 Majalah Buletin Geodinamika Desember September 2019 2020
22 ALMANAK MANGUPURA atas (Jejeg atas (Jejeg 1 06:04 12:09 18:14 12.17 16 05:56 12:05 18:14 12.30 2 06:03 12:09 18:14 12.18 17 05:56 12:05 18:14 12.30 3 06:03 12:08 18:14 12.18 18 05:55 12:04 18:14 12.32 4 06:02 12:08 18:14 12.20 19 05:55 12:04 18:14 12.32 5 06:01 12:08 18:14 12.22 20 05:54 12:04 18:14 12.33 6 06:01 12:07 18:14 12.22 21 05:54 12:04 18:14 12.33 7 06:00 12:07 18:14 12.23 22 05:54 12:04 18:14 12.33 8 06:00 12:07 18:14 12.23 23 05:53 12:04 18:14 12.35 9 05:59 12:06 18:14 12.25 24 05:53 12:03 18:14 12.35 10 05:59 12:06 18:14 12.25 25 05:52 12:03 18:14 12.37 11 05:58 12:06 18:14 12.27 26 05:52 12:03 18:14 12.37 12 05:58 12:06 18:14 12.27 27 05:52 12:03 18:15 12.38 13 05:57 12:05 18:14 12.28 28 05:52 12:03 18:15 12.38 14 05:57 12:05 18:14 12.28 29 05:51 12:03 18:15 12.40 15 05:56 12:05 18:14 12.30 30 05:51 12:03 18:15 12.40 31 05:51 12:03 18:15 12.40 GIANYAR atas (Jejeg atas (Jejeg 1 06:03 12:08 18:14 12.18 16 05:55 12:04 18:13 12.30 2 06:02 12:08 18:13 12.18 17 05:55 12:04 18:13 12.30 3 06:02 12:08 18:13 12.18 18 05:54 12:04 18:13 12.32 4 06:01 12:07 18:13 12.20 19 05:54 12:04 18:13 12.32 5 06:01 12:07 18:13 12.20 20 05:54 12:03 18:13 12.32 6 06:00 12:07 18:13 12.22 21 05:53 12:03 18:13 12.33 7 06:00 12:06 18:13 12.22 22 05:53 12:03 18:13 12.33 8 05:59 12:06 18:13 12.23 23 05:53 12:03 18:13 12.33 9 05:59 12:06 18:13 12.23 24 05:52 12:03 18:14 12.37 10 05:58 12:06 18:13 12.25 25 05:52 12:03 18:14 12.37 11 05:58 12:05 18:13 12.25 26 05:52 12:03 18:14 12.37 12 05:57 12:05 18:13 12.27 27 05:51 12:02 18:14 12.38 13 05:57 12:05 18:13 12.27 28 05:51 12:02 18:14 12.38 14 05:56 12:05 18:13 12.28 29 05:51 12:02 18:14 12.38 15 05:56 12:04 18:13 12.28 30 05:50 12:02 18:14 12.40 31 05:50 12:02 18:14 12.40
Nexstorm / Pengamatan Petir WRS DVB WRS NewGen Intensitymeter
KOMITMEN MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS ISSN NOMOR 977 2460470-006