MAJALAH Geodinamika Edisi Maret

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAJALAH Geodinamika Edisi Maret"

Transkripsi

1 MAJALAH Geodinamika Edisi Maret

2 FROM THE EDITOR VOLUME 4 - NOMOR 3 - MARET 2015 Majalah Geodinamika merupakan salah satu bentuk pelayanan informasi kepada masyarakat Provinsi Bali pada umumnya dan kota Denpasar khususnya mengenai kondisi dinamika geofisika, meteorologi, klimatologi dan kualitas udara. Buletin ini berisi tentang pengetahuan dan ulasan gempabumi, percepatan tanah, kelistrikan udara Pulau Bali, dinamika klimatologi Kota Denpasar, almanak tanda waktu kota Denpasar dan prakiraan musim hujan provinsi Bali. Hasilnya disampaikan dalam bentuk informasi, tabulasi, diagram, peta dan data yang sifatnya saling melengkapi. Harapan kami, sajian majalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Sadar bahwa majalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi maupun tampilan, maka kami berharap kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak untuk kualitas yang lebih baik ke depan, terimakasih. Denpasar, MARET 2015 KEPALA STASIUN, T I M Pelindung Hendra Suwarta S, S.Kom Penasehat Sri Winarti, SP Penanggung Jawab I Made Artana Pemimpin Redaksi I Gusti Ngurah Anik Aryanto Wakil Pemimpin Redaksi I Made Astika, SP Sekretaris Redaksi Ni Luh Desi Purnami, SST R E D A K S I HENDRA SUWARTA S. S.Kom NIP Anggota Redaksi I Ketut Sudiarta I Gede Made Artajaya I Wayan Suka Asnawa, SP Sodikin I Made Kris Adi Astra, S.Si Dwi Karyadi Priyanto, A.Md Melki Adi Kurniawan, A.Md I Putu Dedy Pratama, SST Design I Made Kris Adi Astra, S.Si Melki Adi Kurniawan, A.Md Ni Luh Desi Purnami, SST Distribusi dan Percetakan Ika Sulfiana Putri, AP Diterbitkan Oleh : Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar Jalan Pulau Tarakan no 1 Sanglah - Denpasar Telp : ; Fax : Website: stageof.sanglah@bmkg.go.id Facebook : BMKGDenpasar Twitter 3. Earthquake Kejadian Gempabumi Wilayah Bali Bulan Februari Analisa Shake Map Kelistrikan Udara 8. Kejadian Petir di Pulau Bali Citra Satelit 11. Analisa Citra Satelit Dinamika Iklim 14. Dinamika Iklim Kota Denpasar Prakiraan DAFTAR ISI Prakiraan Curah dan Sifat Hujan Provinsi Bali Almanak Posisi dan Fase Bulan MInimoon, bulan purnama terkecil tahun 2015 Geosains Tentang Meteorologi Lampiran Mengenal MMI Cara Mengurangi Resiko Akibat gempabumi Cara Menghindari Resiko Tersambar Petir Produk dan Layanan Daftar Istilah 2

3 Earthquake KEJADIAN GEMPABUMI WILAYAH BALI BULAN FEBRUARI 2015 Gambar 1. Peta sebaran kejadian Gempabumi tercatat selama Bulan Februari 2015 Sepanjang bulan Februari 2015 Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar mencatat 14 kali kejadian gempabumi. Gempabumi tersebut didominasi oleh gempabumi yang berpusat di Sumbawa, Bima dan Flores. Sementara itu lima kejadian gempabumi berpusat di Bali meliputi sebelah barat daya Jembrana, Barat daya Denpasar, sebelah selatan pulau Bali, dan Karangasem. Dua kejadian gempabumi berpusat di laut sebelah selatan pulau Bali yang terindikasi akibat dari pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia menyusup di bawah lempeng tektonik Eurasia. Gempabumi pertama tercatat pada tanggal 4 Februari 2015 pukul 12:56:48 UTC. Berpusat pada koordinat 6,51 LS dan 112,99 BT yaitu di utara Pulau Jawa. Gempabumi ini berada pada kedalaman yang dalam yaitu 614,9 kilometer dengan kekuatan magnitudo 5,3. Dari posisinya, gempabumi ini adalah hasil interaksi subduksi IndoAustralia -Eurasia yang menunjam dalam hingga dibawah laut Jawa. Pada hari yang sama terjadi pula dua kali gempabumi di wilayah Sumbawa, NTB. Gempabumi berkekuatan magnitudo 4,8 terjadi pada pukul 19:32:52. Pusat gempabumi berada pada koordinat 9,61 LS dan 116,9 BT dengan kedalaman 151,8 kilometer. Kemudian pada pukul 19:35:30 gempabumi berkekuatan magnitudo 5,0 terjadi. Berpusat pada koordinat 9,43 LS dan 117,04 BT dengan kedalaman 157,4 kilometer. Dua hari berturut-turut pada tanggal 5 dan 6 Februari 2015 kembali terjadi gempabumi di kawasan NTB. Gempabumi pada tanggal 5 Februari 2015 terjadi di Bima dengan kekuatan magnitudo 4,5. Berpusat pada koordinat 8,09 LS dan 117,31 BT dengan kedalaman 302,3 kilometer. Sehari kemudian gempabumi berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi di Dompu. Berpusat pada koordinat 8,89 LS dan 118,31 BT dengan kedalaman 157,7 kilometer. Aktivitas seismik di kawasan Bali mulai terlihat pada tanggal 12 Februari Gempabumi berkekuatan magnitudo 3,6 terjadi pada pukul 13:38:50 UTC. Berpusat pada koordinat 8,62 LS dan 114,86 BT yaitu di Barat Daya Jembrana dengan kedalaman 128 kilometer. 15 Februari 2015 tercatat gemabumi yang berpusat pada koordinat 8,33 LS dan 115,45 BT pada kedalaman 126,9 kilometer yaitu di Karangasem. Gempabumi ini berkekuatan magnitudo 3,8. 3

4 Tabel 1. Rekapitulasi kejadian Gempabumi tercatat selama Bulan Februari 2015 Dua kali gempabumi yang berpusat di selatan Bali dirasakan getarannya hingga Denpasar dengan skala II MMI. Gempabumi tersebut adalah yang terjadi pada tanggal 19 Februari 2015 pukul 17:21:29 UTC berkekuatan magntudo 4,9 dan gempabumi yang terjadi pada tanggal 21 Februari 2015 pukul 12:21:06 UTC berkekuatan magnitudo 4,7. Tanggal 22 Februari 2015 pukul 16:57:46 UTC tercatat gempabumi yang berpusat di Barat Daya Sumbawa, NTB. Berkekuatan magnitudo 4,9 dan berpusat pada kedalaman 54,9 kilometer. Pada tanggal 25 Februari 2015 terjadi gempabumi yang berpusat di Barat Daya Badung, Bali. Memiliki kekuatan magnitudo 2,6 berpusat pada kedalaman 10 kilometer. Getarannya dirasakan penduduk dengan intensitas II-III MMI. Gempabumi dengan kekuatan besar terjadi pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 13:45:57 UTC dengan kekuatan magnitudo 7,0. Berpusat pada koordinat 7,63 LS dan 122,47 BT yaitu di Barat Laut Flores, NTT. Spektrum getaran gempabumi ini dirasakan luas hingga Bali, ratusan kilometer jauhnya. Hal ini disebabkan oleh kedalaman pusat gempabumi yang mencapai 544 kilometer. Perpaduan magnitudo yang kuat dan kedalaman yang dalam menjadikannya terasa hingga wilayah yang jauh. Gempabumi dalam di kawasan ini adalah hasil dari subduksi lempeng Indo-Australia-Eurasia. Mekanisme gempabuminya adalah sesar normal. Diduga pada kedalaman dalam ini, gaya tarikan slab memegang peranan penting dalam mekanisme pensesaran gempabumi sehingga mekanismenya adalah sesar turun. Terakhir tercatat gempabumi pada tanggal 28 Februari Berpusat pada koordinat 9,05 LS dan 118,91 BT yaitu di Tenggara Bima, NTT. Berkekuatan magnitudo 5,6 pada kedalaman 114 kilometer. (red Kris) Catatan : Waktu yang digunakan dalam UTC (Universal Time Coordinated). Zona waktu WITA adalah UTC+8 jam. 4

5 Earthquake ANALISA SHAKE MAP KEJADIAN GEMPABUMI Shake Map adalah suatu sistem software analisis yang berguna untuk memprakirakan daerah-daerah mana saja yang merasakan gempa dalam satuan tingkat intensitas MMI (Modified Merchali Intensity) dalam bentuk peta. Hasil analisa shake map terhadap 3 kejadian gempa yang dirasakan pada bulan Februari 2015 adalah sebagai berikut : (red Dwi) Parameter Gempabumi Tanggal : 12/02/2015 Origin Time : 21:38:46 WITA Magnitudo : 3.3 SR Kedalaman : 142 Km Lokasi : 8.45 LS BT Keterangan : 14 Km Barat Daya Jembrana Bali Nilai PGA : 0,392 gal Intensitas : I MMI di Denpasar (Metrozet TSA-100 S) (Modified Mercalli Intensity) (Korelasi PGA MMI (WALD,1999)) Parameter Gempabumi Tanggal : 15/02/2015 Origin Time : 16:55:25 WITA Magnitudo : 3.4 SR Kedalaman : 142 Km Lokasi : 8.40 LS BT Keterangan : 10 km tenggara Karangasem - Bali Nilai PGA : 0,810 gal Intensitas : I MMI di Denpasar (Metrozet TSA-100 S) (Modified Mercalli Intensity) (Korelasi PGA MMI (WALD,1999)) 5

6 Earthquake Parameter Gempabumi Tanggal : 20/02/2015 Origin Time : 01:21:36 WITA Magnitudo : 4.0 SR Kedalaman : 53 Km Lokasi : 9.07 LS BT Keterangan : 60 km Barat Daya Badung - Bali Nilai PGA : gal Intensitas : II MMI di Denpasar (Metrozet TSA-100 S) (Modified Mercalli Intensity) (Korelasi PGA MMI (WALD,1999)) Parameter Gempabumi Tanggal : 21/02/2015 Origin Time : 20:21:02 WITA Magnitudo : 4.0 SR Kedalaman : 76 Km Lokasi : 9.09 LS BT Keterangan : 47 km Barat Daya Klungkung - BALI Nilai PGA : gal Intensitas : II MMI di Denpasar (Metrozet TSA-100 S) (Modified Mercalli Intensity) (Korelasi PGA MMI (WALD,1999)) Parameter Gempabumi Tanggal : 25/02/2015 Origin Time : 13:05:38 WITA Magnitudo : 2.6 SR Kedalaman : 10 Km Lokasi : 8.80 LS BT Keterangan : 27 km Barat Daya Badung - BALI Nilai PGA : gal Intensitas : II MMI di Denpasar (Metrozet TSA-100 S) (Modified Mercalli Intensity) (Korelasi PGA MMI (WALD,1999)) 6

7 Earthquake Parameter Gempabumi Tanggal : 27/02/2015 Origin Time : 21:45:03 WITA Magnitudo : 7.1 SR Kedalaman : 572 Km Lokasi : 7.55 LS BT Keterangan : 104 km Barat Laut Flores Timur - NTT Nilai PGA : gal Intensitas : III-IV MMI di Denpasar (Metrozet TSA-100 S) (Modified Mercalli Intensity) (Korelasi PGA MMI (WALD,1999)) Gambar 2. Analisa Shakemap kejadian gempabumi yang tercatat di Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar bulan Februari

8 Listrik Udara KEJADIAN PETIR DI PULAU BALI BULAN FEBRUARI 2015 TINGGI SEDANG RENDAH Gambar 3. Peta kerapatan petir di Bulan Februari 2015 (kanan) P etir merupakan salah satu fenomena alam yang berbahaya ketika musim hujan datang, semakin banyaknya masayarakat yang menggunakan peralatan logam maupun peralatan komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnet akan menambah potensi sambaran yang membahayakan. Indonesia terletak pada daerah tropis dengan tingkat resiko kerusakan yang cukup tinggi dibandingkan dengan subtropis karena jumlah sambaran petir di daerah tropis jauh lebih banyak dan lebih rapat. Semakin hari semakin besar jumlah kerusakan yang ditimbulkan, karena semakin banyak pemakaian komponen elektronik oleh masyarakat luas dan industri. Proses sambaran petir dapat berdampak secara langsung kepada benda atau tidak langsung yaitu melalui radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik. Bali adalah daerah pariwisata unggulan di indonesia, dengan menyuguhkan berbagai daya tarik mulai dari pantai sampai daerah pegunungan yang indah dan unik. Dengan perkembangan pariwisata di pulau bali tentu keamanan dan kenyamanan wisatawan adalah yang paling utama. terkait dengan keamanan dan kenyamanan adalah perlunya mengetahui adanya potensi bencana di daerah bali, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau fak- 8

9 tor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Dengan berbagai pemetaan daerah rawan bencana diharapkan pelaku pariwisata dan masyarakat mengetahui dan dapat mengantisipasi adanya sumber potensi bencana. Salah satu bencana adalah sambaran petir, banyak masyarakat yang belum mengetahui potensi bencana petir dan cara mengantisipasi sehingga tidak sedikit yang menjadi korban sambaran. Seperti diberitakan dalam media tribun-bali.com yang diakses tanggal 1 Maret 2015, sambaran petir mengakibatkan tewasnya seorang warga Gilimanuk saat sedang mencari kepiting di pantai bersama dengan kedua orang anaknya pada tanggal 28 Februari Listrik Udara Berdasarkan pemetaan sambaran petir bulan Februari 2015 daerah yang mempunyai kerapatan petir tinggi berada di kabupaten tabanan dan jembrana serta singaraja. Pada bulan Februari matahari berada di sekitar belahan bumi selatan, sehingga wilayah Indonesia bagian selatan dari katulistiwa memiliki waktu siang yang lebih banyak dengan suhu udara yang cukup tinggi, sehingga proses pengangkatan uap air berjalan lebih cepat ditambah dengan tekanan udara yang rendah sehingga arus pergerakan angin menuju ke arah selatan katulistiwa dimana membawa kumpulan awan-awan konvektif. Pada bulan Februari 2015 daerah Bali pada umumnya telah memasuki puncak musim penghujan. Terdapat peluang peningkatan pertumbuhan awan-awan konvektif disertai peningkatan jumlah curah hujan dengan tingkat intensitas hujan sedang - lebat yang mengakibatkan potensi terjadinya sambaran petir sangat tinggi. Gambar 4. citra satelit mendeteksi awan comulonimbus dengan indikasi warna jingga (kiri atas) pada 20 Februari 2015 bersesuaian dengan sebaran petir yang dideteksi oleh sensor di Stasiun Geofisika Sanglah Proses sambaran petir dapat berdampak secara langsung kepada benda atau tidak langsung yaitu melalui radiasi, konduksi atau induksi gelombang elektromagnetik. Hasil dari grafik jumlah sambaran petir harian dan pemetaan kejadian petir bulan Februari 2015 tersebut memberikan gambaran tentang kondisi cuaca dan petir yang sangat signifikan di daerah sekitar Bali. Khususnya daerah Jembrana, Tabanan, Badung Utara dan Badung Selatan, Denpasar, Gianyar hingga Karangasem. Karena intensitas sambaran petir yang cukup tinggi pada Bulan Februari 2015, Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar 9

10 Listrik Udara ANALISA TEMPORAL Berdasarkan grafik jumlah petir terhadap waktu dibawah menunjukan bahwa terdapat fluktuasi jumlah kejadian petir terhadap waktu di daerah bali dan sekitarnya. Pola yang dihasilkan oleh grafik tersebut berkaitan dengan efek lokal yang mempengaruhi pertumbuhan awan konvektif di daerah Bali. Peningkatan frekuensi sambaran petir pada siang hari pukul waktu lokal, dipengaruhi oleh pengangkatan massa udara akibat dari pengaruh orografi dimana pada siang hari dengan puncaknya pukul terjadi angin lembah yang bertiup dari lereng ke gunung atau bukit. Perlu waktu bagi uap air untuk membentuk awan Cumulonimbus (Cb). Pada wilayah perairan disebabkan adanya pengaruh panasnya permukaan daerah perairan yang memicu peningkatan uap air dan pergerakan massa udara ke atas sehingga terbentuk awan konvektif. Gambar 5. Jumlah Flash dan Nerby Bulan Februari 2015 telah memberikan informasi kepada masyarakat berupa peringatan peningkatan aktifitas petir sebanyak 9 kali.intensitas sambaran petir tertinggi pada Bulan Februari 2015 terjadi pada tanggal 20 Februari Pada dini hari pukul waktu lokal, aktivitas petir meningkat karena desakan massa udara dingin dari angin darat yang bertemu dengan massa udara hangat di lautan pada malam hari menimbulkan naiknya massa udara hangat yang mengandung uap air. Pengangkatan ini menimbulkan pembentukan awan cumulonimbus meningkat pada malam hari, dimana tahap matang dan proses terjadinya petir terjadi pada dini hari. Pada pagi menjelang siang hari pukul waktu lokal, aktifitas petir cenderung rendah baik di darat maupun di laut. Hal ini di karenakan proses pembentukan awan konvektif harus melalui proses konveksi yang memerlukan pemanasan dan suplai uap air, sedangkan pada pagi hari pemanasan belum cukup untuk proses pembentukan awan konvektif. Dari hasil analisa Lightning Detector yang terpasang di Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar terlihat bahwa pada tanggal 20 Februari 2015 pukul 11:00 13:00 WITA terdapat aktivitas petir yang tinggi. Dan dari citra satelis MTSAT IR EH pada tanggal 20 Februari 2015 pukul 11:00 WITA menunjukkan bahwa awan-awan konvektif memenuhi langit Bali dan sekitarnya. Curah hujan yang terukur pada tanggal tersebut juga ter- 10

11 Citra Satelit ANALISA CITRA SATELIT BULAN FEBRUARI 2015 A. Cloud Classification (Klasifikasi Jenis Awan) Berdasarkan data dari Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar. Tercatat kejadian hujan, kejadian petir terbanyak dan sambaran petir terdekat dengan radius 25 Km dari sensor (Nearby Flashes) terbanyak di daerah Bali dan sekitarnya pada bulan Februari 2015 yaitu pada tanggal 20 Februari 2015 diantara jam 11:00 13:00 WITA. Hasil citra petir dan citra satelit NOAA memiliki kesesuaian. Dalam analisis citra satelit NOAA di dapat bahwa jenis awan, suhu permukaan air laut dan data citra satelit NOAA yang lain juga memiliki kesesuaian dengan kondisi petir yang digambarkan pada citra petir. Berikut merupakan hasil Pengamatan Citra Satelit Menggunakan Ground Satelite Receiver (GSR) NOAA yang dipasang di Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar. Menampilkan citra klasifikasi jenis awan, suhu permukaan awan, perbedaan tinggi awan, suhu permukaan laut, dan suhu permukaan daratan. Citra Satelit Noaa Tanggal 20 Februari jam 18:26 UTC dan 21:35 UTC. Cloud Classification atau pencitraan klasifikasi jenis awan menampilkan perubahan jenis awan dari beberapa jam pengamatan. Dari data di atas terlihat pertumbuhan awan rendah dan awan konvektif semakin dominan. Berpotensi menurunkan hujan dengan disertai petir. Kondisi awan awan konvektif terbanyak, terbentuk pada jam 21:35 UTC yang menutupi seluruh daerah Jawa Timur, Bali hingga wilayah NTB, serta samudera Hindia yang berada disebelah selatan Pulau Bali dan Jawa. 11

12 B. Cloud Surface Temperature (Suhu Permukaan Awan) Citra Satelit C. Cloud Top Height (Perbedaan Tinggi Awan) Citra Satelit Noaa Tanggal 20 Februari jam 18:26 UTC dan 21:35 UTC. Cloud Surface Temperatur atau pencitraan suhu permukaan awan menampilkan perbedaan warna dari hitam ke putih yang menandakan bahwa suhu permukaan awan dari yang paling rendah menuju ke paling tinggi. Semakin hitam citra awan berarti semakin dingin dan merupakan puncak dari awan atau merupakan jenis awan tinggi. Dan semakin putih citra awan berarti semakin panas dan merupakan dasar awan atau merupakan jenis dari awan rendah. Dari beberapa hasil pengamatan terlihat perubahannya menjadi positif atau terlihat semakin bertambah menghasilkan awan konfektif yang bersuhu rendah hingga di bawah -70ºC dan berindikasi dengan jenis awan Cumulonimbus yang berpotensi menurunkan hujan disertai petir. Kondisi awan konvektif terbanyak, terbentuk pada jam 21:35 UTC yang menutupi Jawa Timur, Bali dan wilayah NTB keseluruhan serta samudera Hindia yang berada di sebelah selatan Pulau Bali dan Jawa. Citra Satelit Noaa Tanggal 20 Februari jam 18:26 UTC dan 21:35 UTC. Cloud Top Height atau pencitraan perbedaan tinggi awan menampilkan perbedaan warna dari hitam ke putih yang menunjukan bahwa tinggi awan dari yang paling rendah menuju ke paling tinggi. Semakin hitam citra awan berarti menandakan tingkatan awan-awan rendah. Dan semakin putih citra awan berarti menandakan tingkatan awan- awan tinggi. Tingkat ketinggian awan yang dapat ditampilkan bisa mencapai ketinggian 20 Km dari permukaan. Dari beberapa hasil pengamatan terdapat perubahannya menjadi positif atau terlihat semakin bertambah menghasilkan awan konfektif yang berpuncak tinggi dan berindikasi dengan jenis awan Cumulonimbus yang berpotensi menurunkan hujan disertai petir. Kondisi awan konvektif terbanyak, terbentuk pada jam 21:35 UTC yang menutupi Jawa Timur, Bali dan wilayah NTB keseluruhan serta samudera Hindia yang berada di sebelah selatan Pulau Bali dan Jawa 12

13 Citra Satelit D. Sea Surface Temperature (Suhu Permukaan Laut) E. Land Surface Temperature (Suhu Permukaan Daratan) Citra Satelit Noaa Tanggal 20 Februari jam 18:26 UTC dan 21:35 UTC. Sea Surface Temperatur atau pencitraan suhu permukaan laut menampilkan perbedaan warna yang menandakan perubahan dari suhu rendah ke suhu yang lebih tinggi dengan indeks warnanya dari biru tua biru biru muda orange merah merah muda. Warna merah muda pada citra berarti memiliki suhu permukaan laut yang panas dan sangat berpengaruh terhadap aktivitas pembentukan awan melalui proses penguapannya yang tinggi. Sedangkan warna biru tua pada citra berarti memiliki tingkatan suhu permukaan laut yang lebih rendah Dari beberapa hasil pengamatan perubahan suhu permukaan laut terlihat peningkatan suhu permukaan laut pada daerah di sebelah selatan Nusa Tenggara Barat, sedangkan daerah lain tidak dapat diketahui karena tertutup oleh awan. Pada Bulan November-Desember-Januari posisi gerak semu harian matahari berada di sebelah selatan garis katulistiwa, dan hal ini menyebabkan tingginya suhu muka laut di selatan Indonesia yang dapat mengakibatkan peningkatan jumlah uap air di udara dan meningkatnya pertumbuhan awan. Citra Satelit Noaa Tanggal 20 Februari jam 18:26 UTC dan 21:35 UTC. Land Surface Temperatur atau pencitraan suhu permukaan daratan menampilkan perbedaan warna yang menandakan perubahan dari suhu rendah ke suhu yang lebih tinggi dengan indeks warnanya dari biru tua biru biru muda merah muda orange - merah. Warna merah pada citra berarti memiliki suhu permukaan daratan yang paling panas. Sedangkan warna biru tua pada citra berarti memiliki tingkatan suhu permukaan daratan yang lebih rendah / dingin. Dari beberapa hasil pengamatan perubahan suhu permukaan daratan tidak bisa terlihat jelas, hal ini dikarenakan daratan pada pukul 21:35 UTC. secara keseluruhan dan merata tertutup oleh awan. Hampir keseluruhan daratan Jawa Timur, Bali hingga NTB tertutup oleh awan. 13

14 Dinamika Iklim DINAMIKA IKLIM KOTA DENPASAR BULAN FEBRUARI 2015 INFORMASI DINAMIKA IKLIM KOTA DENPASAR Kondisi Iklim Kota Denpasar pada bulan Februari 2015 adalah sebagai berikut : 1. SUHU UDARA A. Suhu udara rata-rata: suhu rata-rata pada bulan Februari 2015 sebesar 27.7 C jika dibandingkan dengan rata-rata 15 tahun terakhir 28.1 C, lebih rendah 0.4 C, namun jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama 27.6 C lebih tinggi 0.1 C. B. Suhu udara maksimum tertinggi : suhu maksimum tertinggi pada bulan Februari 2015 sebesar 34.8 C jika dibandingkan dengan ratarata 15 tahun terakhir 36.2 C, lebih rendah 1.4 C, namun jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama 33.8 C lebih tinggi 1.0 C. C. Suhu udara minimum terendah: suhu minimum terendah pada bulan Februari 2015 sebesar 22.6 C jika dibandingkan dengan rata-rata 15 tahun terakhir 19.6 C, lebih tinggi 3.0 C, namun jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama 23.2 C lebih rendah 0.6 C. Berikut grafik perbadingan suhu rata-rata.: Perbandingan Suhu Rata-rata Rata2 15 th TEKANAN UDARA Rata2 15 th 2015 A. Tekanan udara rata-rata: tekanan udara rata-rata pada bulan Februari 2015 sebesar mb jika dibandingkan dengan rata-rata 15 tahun terakhir mb, lebih tinggi 0.1 mb, demikian juga dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama mb, lebih tinggi 1.5 mb. B. Tekanan udara maksimum: tekanan udara maksimum pada bulan Februari 2015 sebesar mb jika dibandingkan dengan tekanan udara maksimum 15 tahun terakhir mb, lebih rendah 4.5 mb, demikian juga jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama mb, lebih rendah 2.6 mb. Gambar 6. Perbandingan Suhu Rata-rata C. Tekanan udara minimum: tekanan udara minimum pada bulan Februari 2015 sebesar mb jika dibandingkan dengan tekanan 14

15 Dinamika Iklim udara minimum terendah 15 tahun terakhir mb, lebih tinggi 6.9 mb, demikian juga jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama mb, lebih tinggi 4.8 mb. Perbandingan Tekanan Udara Rata-Rata Rata2 15 th Gambar 7. Perbandingan Tekanan Udara Rata-rata 3. KELEMBABAN UDARA PAV A. Kelembaban udara rata-rata: kelembaban udara rata-rata pada bulan Februari 2015 sebesar 74%, jika dibandingkan dengan rata-rata 15 tahun terakhir 80 %, lebih rendah 6 %, demikian juga jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama 76%, lebih rendah 2 %. B. Kelembaban udara maksimum: kelembaban udara maksimum pada bulan Februari 2015 sebesar 97% jika dibandingkan dengan maksimum kelembaban udara 15 tahun terakhir 98%, lebih rendah 1% mb, namun jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama 97%, sama. C. Kelembaban udara minimum: kelembaban udara minimum pada bulan Februari 2015 sebesar 44% jika dibandingkan dengan data minimum 15 tahun terakhir 42%, lebih tinggi 2%, namun jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama 51%, lebih rendah 7% Perbandingan Kelembaban Udara Rata-rata Rata2 15 th Gambar 8. Perbandingan Kelembaban Udara Rata-rata HAV CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN A. Jumlah curah hujan bulan Februari 2015 sebesar mm, jika dibandingkan dengan rata-rata 15 tahun terakhir 278 mm, lebih rendah 28.2 mm, demikian juga jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama mm, lebih rendah 89 mm. Perbandingan Curah Hujan Rata-rata Rata2 15 th Gambar 9. Perbandingan Curah Hujan Rata-rata B. Jumlah hari hujan bulan Februari 2015 sebesar 17 hari, jika dibandingkan dengan rata-rata 15 tahun terakhir 19 hari, lebih sedikit 2 hari, demikian juga jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama 19 hari, juga lebih CH 15

16 Dinamika Iklim sedikit 2 hari. mm, lebih tinggi 0.3 mm. Perbandingan Hari Hujan Perbandingan Penguapan C CH Rata2 15 th Rata2 15 th Gambar 10. Perbandingan Hari Hujan Gambar 12. Perbandingan Jumlah Penguapan 5. PENYINARAN MATAHARI DAN PENGUAPAN A. Jumlah lamanya matahari bersinar bulan Februari 2015 sebesar 69%, jika dibandingkan dengan ratarata 15 tahun terakhir 62%, lebih tinggi 7%, demikian juga jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama 63%, lebih lebih tinggi 6% mm. Lamanya Matahari Bersinar SUN Rata2 15 th Dari uraian data dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa pada bulan Februari 2015 iklim kota Denpasar lebih kering, lebih panas serta dengan sebaran hari hujan lebih sedikit walaupun demikian kejadian cuaca ekstrim terjadi pada tanggal 20 dan 21 Februari Tanggal 21 Februari terjadi hujan lebat 51 mm dalam durasi 1 jam mulai wita yang berakibat banjir di seputaran kota Denpasar namun tidak berlasung lama. Dan tanggal 21 Februari terjadi kejadian cuaca ekstrim berupa angin kencang pada jam 14:41:02 WITA. Kondisi ini mengakibatkan bencana pohon tumbang di beberapa tempat di Bali, untuk kejadian di Jl. Ngurah Rai Kediri Tabanan mengakibatkan korban meninggal dunia 2 orang (Ega dan Putra). Kejadian ini akibat dari imbas tropical Cyclone LAM di Utara Darwin, Australia. (red sud) Gambar 11. Perbandingan Penyinaran Matahari B. Jumlah Penguapan bulan Februari 2015 sebesar 4.9 mm, jika dibandingkan dengan rata-rata 15 tahun terakhir 5.0 mm, lebih rendah 0.1 mm, demikian juga jika dibandingkan dengan data tahun yang lalu pada periode yang sama

17 Prakiraan Prakiraan Curah dan Sifat Hujan Provinsi Bali Bulan Maret 2015 (sumber: BMKG Stasiun Klimatologi Negara, Bali) Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 1 (satu) bulan. Untuk Pebruari selama 28 atau 29 hari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Intensitas hujan dibagi menjadi : PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN MARET 2015 Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka curah hujan daerah Bali untuk bulan Maret 2015 diprakirakan sebagai berikut : Klasifikasi Tingkat Rawan Banjir berdasar Curah Bulanan dan harian terkait banjir : Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama periode tertentu (sebulan), dengan nilai rata-rata atau normal dari periode yang sama (bulan) di suatu tempat. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria yaitu : 1. Atas Normal (AN), jika perbandingan terhadap rata-ratanya > 115 % 2. Normal (N), jika perbandingan terhadap rata-ratanya antara 85% - 115% 3. Bawah Normal (BN), jika perbandingan terhadap rata-ratanya < 85 % 17

18 Prakiraan PRAKIRAAN SIFAT HUJAN BULAN MARET 2015 Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis kondisi fisis dan dinamis atmosfer di wilayah Bali dan sekitarnya serta kondisi lokal masing-masing Zona Musim (ZOM) terutama topografi daerah Bali, maka secara umum Sifat Hujan bulan Maret 2015 untuk daerah Bali diprakirakan Normal (N) - Atas Normal (AN). 18

19 Almanak Posisi dan Fase Bulan Bulan sebagai satelit alami Bumi berada pada Ada fenomena tahunan di bulan Maret yaitu jarak terjauhnya Bulan ini yang dikenal dengan istilah Apogee yang terjadi pada tanggal 5 Maret 2015 pukul 15:33 dengan jarak sekitar km dari Bumi. Untuk Perigee jarak terdekat Bulan dengan Bumi terjadi pada pukul 03:38 tanggal 20 Maret 2015 dengan jarak sekitar km dari Bumi. Ekuinoks Vernal dimana Matahari tepat berada di atas khatulistiwa sehingga lamanya waktu siang dan malam di seluruh dunia sama yaitu 12 jam. TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI Data terbit terbenamnya Matahari untuk wilayah Denpasar dan sekitarnya untuk Bulan Maret Pada Maret 2015 Bulan Purnama puncaknya 2015 (WITA) terjadi pada 6 Maret 2015 pukul 02:05 WITA. Puncak Tilem/Bulan mati terjadi pada 20 Maret 2015 pukul 17:36. Koordinat : LS dan LS Ketinggian : 15 meter 19

20 Minimoon Minimoon, Bulan Purnama Terkecil di Tahun 2015 Almanak Bulan Purnama pada Maret 2015 dijuluki Minimoon, ini disebabkan pada puncak fase Bulan Purnama. Bulan baru saja berada di titik Apogee yaitu titik terjauhnya dari Bumi. Kejadian Apogee dan Bulan Purnama hanya memiliki selisih 10 jam 32 menit. Puncak Purnama sebenarnya adalah pukul 02:05 WITA tanggal 6 Maret Namun, detik-detik mencapai Bulan Purnama ini sudah dapat disaksikan sekitar beberapa menit setelah Matahari terbenam tanggal 5 Maret Peristiwa ini menyebabkan ukuran Bulan Purnama nampak lebih kecil daripada ukuran biasanya. Menurut suku Indian yang merupakan penduduk asli Amerika Bulan Purnama Minimoon dikenal sebagai Full Worm Moon (Bulan Purnama Cacing) karena terjadi di penghujung musim dingin. Hal ini karena pada saat terjadi bulan purnama ini adalah saat ketika tanah mulai melunak dan cacing tanah akan kembali muncul. Selain dikenal dengan kedua sebutan di atas, bulan purnama ini juga dikenal sebagai Full Crow Moon, Full Crust Moon, dan Full Sap Moon. Kejadian ini akan terulang lagi pada 22 April Perulangan dari Minimoon terjadi setiap tahun dengan kelebihan selisih sekitar satu bulan 18 hari. Jadi Minimoon tahun 2017 akan terjadi pada 9 Juni, kemudian Minimoon tahun 2018 akan terjadi pada 27 Juli, dan seterusnya. Kebalikan dari Minimoon adalah Supermoon, dimana Bulan Purnama nampak lebih besar daripada ukuran biasanya. Supermoon merupakan kondisi dimana Bulan Purnama berada pada titik Perigee yaitu titik terdekatnya dari Bumi. Siklus Perigee dan Apogee terjadi setiap bulan. Namun, pertemuan antara Bulan Purnama dengan Perigee dan Apogee merupakan kejadian yang cukup jarang terjadi. Supermoon pada 2015 terjadi pada 27 September Perbandingan ukuran Minimoon dan Supermoon sekitar 12%. (red ded) 20

21 Geosains Tentang Meteorologi Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca. Cuaca adalah keadaan / fenomena fisik dari atmosfer (yang berhubungan dengan Suhu, Tekanan Udara, Angin, Awan, Kelembaban udara, Radiasi, Jarak Pandang/Visibility, dsb) di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Contoh : Pengamatan cuaca dilakukan setiap hari. Iklim adalah aspek dari cuaca di suatu tempat dan pada waktu tertentu dalam jangka panjang. Contoh : Evaluasi dan Prakiraan Hujan Bulanan, Prakiraan Musim Hujan dan Kemarau. Anomali adalah Penyimpangan nilai kuantitas suatu elemen meteorology dalam suatu wilayah dari nilai rata-rata (normal) untuk periode waktu yang sama. Badai Tropis (Tropical Cyclone) adalah Pusaran angin pada system tekanan rendah yang mempunyai kecepatan angin lebih dari 34 knots di lautan luas. Perbedaan antara Badai Tropis/Siklon/Typhoon/Hurricane dan Putting Beliung Kriteria Siklon/Typhoon/Hurricane Puting Beliung Selalu di laut, diatas lintang Sering di darat, di laut namanya Water spout Daerah tumbuhnya 10 LU maupun LS Lebih sering di musim transisi, bisa juga pada musim penghujan, Periode ulang Selatan Equator Indonesia: Desember April Utara Equator Indonesia : Mei - Nopember Tidak mempunayi siklus dan tidak ada angin putting beliung susulan Arah gerakan Proses terjadinya Deteksi Waktu terjadinya Kecepatan Angin Selalu menjauhi lintang Indonesia, dan tidak mungkin melintasi kepulauan di Indonesia Perbedaan tekanan dalam skala yang luas 3 hari sebelumnya Tidak tentu, bias siang, malam maupun pagi hari Minimum 35 knots (63 Km/ jam), bisa lebih dari 90 knots Tergantung arah gerakan awan Cumulunimbus (Cb). Hanya dari awan Cb bukan dari pergerakan awan Cb Terdeksi jam sebelumnya Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, malam hari sangat jarang atau 50 knots, durasi sangat singkat 21

22 Lamanya 1 3 hari 3 menit, maksimum 5 menit Sifat Kerusakan yang sangat hebat Hanya atap rumah dan tiang atau pohon yang tinggi, rimbun dan rapuh yang tumbang Luas daerah yang rusak 200 km 5 10 km Climate Change (Perubahan Iklim) adalah Perubahan signifikan jangka panjang dari pola cuaca rata-rata di suatu wilayah atau secara global dalam periode waktu yang signifikan. Cold Surge adalah Aliran udra dingin dari daratan Asia yang menjalar memasuki wilayah Indonesia bagian barat, biasa terjadi pada saat di Asia memasuki musim dingin. Cuaca Ekstrim adalah Keadaan atau fenomena fisis atmosfer di suatu tempat, pada waktu tertentu dan berskala jangka pendek dan bersifat ekstrim. BMKG mengkategorikan cuaca termasuk ekstrim apabila : Suhu udara permukaan 35 C Kecepatan angin 25 knots Curah hujan dalam satu hari 50 mm Cumulunimbus adalah jenis awan yang terlihat gelap (warna hitam pekat dan bergumpal berbentuk bunga kol).akibat dari jenis awan ini menimbulkan hujan lebat, angin kencang dan petir/guntur berdurasi singkat. Dasarian adalah Rentang waktu 10 hari. Dipole Mode adalah Fenomena interaksi laut atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung dari perbedaan nilai (selisih) antara anomaly suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Pada saat Dipole Mode Indeks Positif, maka kandungan uap air di sekitar wilayah Sumatera sedikit sehingga curah hujan di wilayah tersebut cenderung berkurang. Jika Dipole Mode Indeks negatif, maka kandungan uap air di sekitar wilayah Sumatera akan banyak sehingga curah hujan di wilayah tersebut akan bertambah. Divergensi adalah Angin dalam bentuk beraian horizontal, akan terlihat jalas pada lapisan 200 mb. Downburst adalah Sentakan udara dingin dari awan Cb ke permukaan bumi dari kejadian thunderstorm atau shower. Meliputi area dengan diameter 4 km dalam durasi waktu singkat kurang dari 5 menit. Eddy adalah Sirkulasi di atmosfer yang memiliki vortisitas dalam suatu area atau Pusaran angin dengan durasi harian dan biasanya jika suatu daerah terdapat eddy maka cenderung banyak hujan. El Nino adalah Fenomena global dari system interaksi lautan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu muka laut di equator pasifik timur (Nino 3) atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Fenomena ini menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang. Geosains La Nina adalah Kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di wilayah timur Equator di lautan pasifik, ditandai dengan anomaly suhu muka laut negative (lebih dingin dari rata-ratanya) di equator pasifik tengah (Nino 3 4). Fenomena ini menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia meningkat. Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva / grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Gusty adalah Fluktuasi kecepatan angin yang berubah signifikan secara tiba-tiba dalam durasi singkat biasanya dalam beberapa detik. Berasal dari awan Cb.Puncak angin harus mencapai sekurang-kurangnya 16 knots dan variasi antara puncak dan kecepatan terendah adalah sekurang-kurangnya 10 knots. Hail (Hujan Es) adalah Bentuk presipitasi yang terdiri dari butiran es yang tidak teratur, berdiameter antara mm. Hail terbentuk dalam awan badai (awan Cb) ketika butiran air super dingin membeku saat bertumbukan dengan inti kondensasi. Biasanya fenomena ini terjadi pada saat udara disekitarnya panas. ITCZ adalah Sabuk tekanan rendah, merupakan daerah pertemuan massa udara antar benua dengan cakupan yang luas, 22

23 biasanya berada antara 10 LU - 10 LS dekat equator. Pada daerahdaerah yang dilintasi ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan lebat. Konveksi adalah Proses pemanasan vertical yang membawa uap air pada siang hari sehingga dapat membantu pembentukanawan tebal menjulang tinggi, biasanya terjadi hujan tiba-tiba, petir dan angin kencang. Konvergensi adalah Gerakan angin dalam bentuk arus masuk horizontal ke suatu daerah atau mengumpulnya massa udara di suatu daerah yang membantu untuk pembentukan awan tebal. Konvergensi jg merupakan penurunan kecepatan angin. Madden Julian Oscillation (MJO) adalah fluktuasi musiman atau gelombang atmosfer yang terjadi di kawasan tropic. MJO berkaitan dengan variable cuaca penting di permukaan maupun lautan pada lapisan atas dan bawah. MJO mempunyai siklus sekitar harian. MJO dalam pengertian awam bisa didefinisikan dengan istilah penambahan gugusan uap air yang menyuplai dalam pembentukan awan hujan. Monsoon adalah suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya akan berlawanan. Di Indonesia dikenal dengan 2 istilah monsoon, yaitu monsoon Asia dan Monsun Australia. Musim Hujan adalah musim yang ditandai dengan curah hujan yang terjadi dalam satu dasarian sebesar 50 mm atau lebih yang diikuti oleh dasarian berikiutnya atau dalam satu bulan terjadi lebih dari 150 mm. Musim Kemarau adalah musim yang ditandai dengan curah hujan yang terjadi dalam satu dasarian kurang dari 50 mm dan dalam satu bulan kurang dari 150 mm. Musim Pancaroba adalah Musim dengan pola hujan lebih sering turun pada siang hari atau malam hari dan dapat terjadi selaama 2 5 hari berturut-turut, intensitas hujan ringan sampai sedang, juga disertai dengan angin kencang dan petir, angin bertiup dari arah selatan sampai tenggara. Awal musim Pancaroba ditandai dengan hujan yang terjadi mempunyai pola tidak menentu, terkadang turun pada malam, siang atau pagi hari dan tidak kontinu, intensitas hujan ringan sampai sedang terkadang diiringi dengan petir, angin bertiup dari arah tenggara/timur, frekuensi turunnya hujan tidak terlalu sering dan sinaran matahari masih banyak. Pasang naik dan Pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Pasang Purnama adalah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi. Rob adalah banjir yang diakibatkan oleh air laut yang masuk ke darat akibat air pasang berkaitan dengan gaya tarik bumi, bulan dan matahari. Shower adalah hujan tiba-tiba yang turun dari awan gelap pekat. Biasanya daerah di sekitarnya Geosains terlihat cerah dan umumnya waktunya tidak lama hanya dalam hitungan menit. Skala Beaufort adalah skla yang digunakan dengan memperhatikan kondisi alam sekitarnya seperti melihat gerakan pepohonan. Squall / Angin ribut adalah Sentakan angin kuat tiba-tiba dengan kecepatan meningkat sekurang-kurangnya 16 knots dan diteruskan sampai 22 knot atau lebih dalam waktu paling tidak 1 menit. Intensitasnya dan durasinya lebih lama daripada gusty. Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan Cumulunimbus dengan permukaan tanah. Turbulensi adalah gerakan udara yang tidak teratur dan seketika yang dihasilkan dari sejumlah eddy kecil yang menjalar di udara. Hal ini disebabkan fluktuasi aliran angin yang acak, konvektif, zona font, variasi temperature dan tekanan. Wind Shear adalah perubahan rata-rata arah dan kecepatan angin terhadap jarak. Wind shear merupakan fenomena meteorology skala mikro yang terjadi pada jarak yang sangat kecil namun dapat diasosiakan dengan skala sinoptik seperti squall line dan front dingin. Shear Line adalah sebuah garis atau zona lintasan yang terdapat atau terjadi perubahan mendadak tiba-tiba pada komponen sejajar angin horizontal. Sumber: php?option=com_content&view=article&id=36&it emid=34 diakses pada tanggal 3 Maret

24 Lampiran Mengenal skala Modified Mercalli Intensity (MMI) Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Pada tahun 1931, skala Mercalli dimodifikasi oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann, sehingga skala tersebut diberi nama Modified Mercalli Intensity (MMI). 24

25 Lampiran Mengurangi resiko akibat gempabumi Dalam upaya mengurangi resiko akibat gempabumi, dapat dilakukan beberapa tindakan sebelum, saat dan setelah terjadinya gempabumi. Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk menguranginya: A. SEBELUM TERJADI GEMPABUMI 1. Kunci Utama adalah Mengenali apa yang disebut gempabumi; Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempabumi (longsor, liquefaction dll); Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi. 2. Kenali Lingkungan Tempa Anda Bekerja Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung; Belajar melakukan P3K; Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran; Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi. 3. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan. 4. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah akibat kejatuhan material Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll). 5. Alat yang harus ada di setiap tempat Kotak P3K; Senter/lampu baterai; Radio; Makanan suplemen dan air. B. Saat Terjadi Gempabumi 1. Jika Anda berada di dalam bangunan Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll; Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan; Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan 25

26 Lampiran C. Setelah Terjadi Gempabumi 1. Jika Anda berada di dalam bangunan Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa; Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda. 2. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll; Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah 2. Periksa lingkungan sekitar Anda Periksa apabila terjadi kebakaran; Periksa apabila terjadi kebocoran gas; Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik; Periksa aliran dan pipa air; Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll) 3. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa 3. Jika Anda sedang mengendarai mobil Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran; Lakukan point Jika Anda tinggal atau berada di pantai Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami. 5. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran. Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan. 4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada. 5. Mendengarkan informasi. Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan); Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya. 6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi 7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. 26

27 Lampiran Cara Menghindari Resiko Tersambar Petir Jika petir datang segeralah mencari tempat tertutup yang aman untuk berlindung, seperti rumah dan mobil. Perhatikan pula tempat-tempat yang sebaiknya dihindari, seperti lapangan dan kolam renang. 1. Jika Anda terperangkap di luar segera masuk ke dalam bangunan. Tidak ada tempat yang aman di luar. Larilah ke mobil atau bangunan yang aman setelah Anda mendengar guntur. 2. Jangan berada di sawah, lapangan, taman. Karena petir mencari tanah untuk melepaskan energinya. 3. Jika sedang di kolam renang dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah ke luar karena kolam renang adalah sasaran petir melepas energi. 4. Jangan berlindung di bawah pohon karena pohon yang tersambar petir energinya bisa melompat ke tubuh. 5. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi yang dapat menarik sambaran petir. 6. Jika sedang berteduh di luar ruangan jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lontaran energi jika ada petir. 7. Jika sedang mengendarai motor segeralah berhenti dan cari tempat berlindung. Tempat Yang Aman Dari Petir Adalah: 1. Mobil, karena petir hanya akan mengelilingi permukaan mobil lalu energinya jatuh ke tanah. 2. Rumah, dengan syarat jika ada petir cabut stop kontak listrik seperti televisi dan komputer karena antena TV bisa menghantarkan listrik yang tersambar petir. Jauhi teras. Jangan menelpon menggunakan telpon rumah karena arus listrik bisa melewati sambungan telpon. Menjauhlah dari peralatan rumah yang terbuat dari logam seperti kusen atau pegangan pintu dari logam. 27

28 Lampiran PRODUK DAN LAYANAN STASIUN GEOFISIKA SANGLAH DENPASAR PELAYANAN PUBLIK 1. Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami, melalui Berita Gempa, Fax, SMS, Aplikasi Telegram, Website, Facebook, Twitter, Telepon 2. Potensi Aktivitas Terjadinya Petir signifikan ke depan, melalui Handphone (Hp) berupa SMS dan Aplikasi Telegram. 3. Kejadian Petir Online, melalui Website : 4.Informasi Cuaca, Tinggi Gelombang Laut dan Iklim, melalui media sosial facebook (Stasiun Geofisika Sanglah), Twiter (@BMKGDenpasar) dan Website ( 5. Informasi gerhana bulan dan matahari, terbit-terbenam matahari dan bulan. 6. Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika untuk keperluan bencana alam dan pendidikan 7. Survey bencana alam PELAYANAN JASA 1. Informasi gempabumi 2. Informasi percepatan tanah 3. Informasi kejadian petir 4. Informasi meteorologi, klimatologi dan kualitas udara 5. Survey gempabumi mikro Moto Pelayan BMKG Pelayanan informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika secara cepat, tepat, akurat, luas, dan mudah dipahami 28

29 Lampiran DAFTAR ISTILAH 1. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca. 2. Klimatologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim. 3. Geofisika, adalah ilmu yang mempelajari bumi menggunakan prinsip-prinsip fisika. 4. Gempabumi, adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. 5. Origin Time, adalah waktu kejadian gempabumi di titik sumbernya 6. Magnitude, adalah parameter gempabumi yang berhubungan dengan besarnya kekuatan gempabumi di sumbernya. 7. Ina-TEWS, adalah singkatan dari Indonesia Tsunami Early Warning System. 8. Tsunami, adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertical dengan tibatiba, bisa disebabkan oleh gempabumi di laut, letusan gunung berapi di laut. 9. Ground acceleration, adalah percepatan tanah 10. Seismograph, adalah alat untuk mendeteksi gempabumi 11. Seismometer, adalah sensor untuk mendeteksi getaran tanah / gempabumi. 12. Seismologi, adalah ilmu yang mempelajari gempabumi. 13. Accelerograph, adalah alat untuk mencatat percepatan tanah 14. Accelerometer, adalah sensor untuk mendeteksi percepatan tanah 15. Astronomi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bendabenda langit. 16. Thunderstorm, adalah badai petir 17. Flashes, adalah petir 18. CG, adalah singkatan dari Cloud to Ground adalah petir yang menyambar dari awan ke bumi. 19. IC, adalah singkatan dari Inter Cloud adalah petir yang menyambar di dalam awan 20. CC, adalah singkatan dari Cloud to Cloud adalah petir yang menyambar antar awan / awan ke awan. 21. CA, adalah singkatan dari Cloud to Air adalah petir yang menyambar dari awan ke udara / ke langit. 22. Nearby Flashes, adalah sambaran petir terdekat dengan jarak radius 25 Km dari sensor. 23. Sifat Hujan dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu: Atas Normal (AN), jika nilai perbandingan terhadap rata -rataya lebih besar dari 115 %. Normal (N), jika nilai perbandingan terhadap rata-rataya antara 85%-115%. Bawah Normal (BN), jika nilai perbandinga terhadap rata-rataya kurang dari 85% 24. Curah Hujan, Rata-rata Curah Hujan Bulanan: Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun Normal Curah Hujan Bulanan: Nilai rata-rata hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun Standard Normal Curah Hujan Bulanan: Nilai ratarata curah pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1 Januari s/d 31 Desember 1930, 1 Januari 1931 s/d 31 Desember 1960, 1 Januari 1961 s.d 31 Desember 1990 dan seterusnya. 25. Dasarian, adalah masa selama 10 hari Dasarian I : masa dari tanggal 1 sampai dengan 10 Dasarian II : masa dari tanggal 11 sampai dengan 20 Dasarian III : masa dari tanggal 21 sampai dengan akhir bulan. 26. Intensitas curah hujan Hujan sangat ringan adalah dengan Intensitas <5 mm dalam 24 Jam Hujan ringan adalah hujan dengan Intensitas 5-20 mm dalam 24 jam Hujan sedang adalah hujan dengan Intensitas mm dalam 24 jam Hujan lebat adalah hujan dengan Intensitas mm dalam 24 jam Hujan sangat lebat adalah hujan dengan Intensitas > 100 mm. 29

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI I. INFORMASI METEOROLOGI I.1 ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino ) Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan

Lebih terperinci

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017) https://www.balipost.com

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017) https://www.balipost.com ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017) https://www.balipost.com www.news.detik.com STASIUN KLIMATOLOGI KELAS II JEMBRANA - BALI JUNI 2017 ANALISIS KLIMATOLOGI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP 1 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/2016 di Propinsi Bali merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Negara Bali. Prakiraan Awal

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI ANGIN

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI ANGIN

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI HUJAN

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI KEJADIAN

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 IDENTIFIKASI CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017) ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI ALUN-ALUN KOTA BANJARNEGARA (Studi Kasus Tanggal 08 Nopember 2017) Adi Saputra 1, Fahrizal 2 Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISIS HUJAN STASIUN SEDANG METEOROLOGI &

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp. (021) 7353018, Fax: (021) 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya kami dapat menyusun laporan dan laporan Prakiraan Musim Kemarau 2016 di wilayah Propinsi Banten

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI HUJAN

Lebih terperinci

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Propinsi Banten dan DKI Jakarta BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA DINAMIKA STASIUN ATMOSFER METEOROLOGI

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISIS STASIUN CUACA METEOROLOGI TERKAIT HUJAN

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI HUJAN

Lebih terperinci

ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 )

ANALISIS EKSTRIM DI KECAMATAN ASAKOTA ( TANGGAL 4 dan 5 DESEMBER 2016 ) BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA Jl. Sultan Muhammad Salahuddin Bima 84173, NTB Telp : (0374) 43215 Fax : (0374) 43123 Email : stamet_bmu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISIS CUACA STASIUN EKSTRIM METEOROLOGI TERKAIT

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI BMKG Alamat : Bandar Udara Mali Kalabahi Alor (85819) Telp. Fax. : (0386) 2222820 : (0386) 2222820 Email : stamet.mali@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS CURAH HUJAN SAAT KEJADIAN BANJIR DI SEKITAR BEDUGUL BALI TANGGAL 21 DESEMBER 2016

ANALISIS CURAH HUJAN SAAT KEJADIAN BANJIR DI SEKITAR BEDUGUL BALI TANGGAL 21 DESEMBER 2016 BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS II NEGARA-BALI JL. LELI NO. 9 BALER BALE AGUNG NEGARA JEMBRANA-BALI 82212 TELP.(0365)4546209 FAX.(0365)4546209 Email : klimat_negara@yahoo.com

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI BMKG Alamat : Bandar Udara Mali Kalabahi Alor (85819) Telp. Fax. : (0386) 2222820 : (0386) 2222820 Email : stamet.mali@gmail.com

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk

ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk I. INFORMASI CUACA EKSTREM LOKASI 1. Desa Banyu Urip Kec Gerung Lombok

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA OLEH : ANDRIE WIJAYA, A.Md FENOMENA GLOBAL 1. ENSO (El Nino Southern Oscillation) Secara Ilmiah ENSO atau El Nino dapat di jelaskan

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISIS CUACA EKSTRIM STASIUN TERKAIT METEOROLOGI

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016 B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Siantan Pontianak pada tahun 2016 menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau dan Prakiraan Musim Hujan. Pada buku Prakiraan Musim Kemarau 2016

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISIS CUACA EKSTRIM ANGIN KENCANG (22 Knot)

Lebih terperinci

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA CUACA STASIUN TERKAIT METEOROLOGI HUJAN

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ). KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur http://lasiana.ntt.bmkg.go.id/publikasi/prakiraanmusim-ntt/ Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun

Lebih terperinci

ANALISIS KEJADIAN HUJAN ES DI DUSUN SORIUTU KECAMATAN MANGGALEWA KABUPATEN DOMPU ( TANGGAL 14 NOVEMBER 2016 )

ANALISIS KEJADIAN HUJAN ES DI DUSUN SORIUTU KECAMATAN MANGGALEWA KABUPATEN DOMPU ( TANGGAL 14 NOVEMBER 2016 ) NALIS BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA Jl. Sultan Muhammad Salahuddin Bima 84173, NTB Telp : (0374) 43215 Fax : (0374) 43123 Email : stamet_bmu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI SERUI TANGGAL 10 JANUARI 2017 OLEH : EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr NABIRE 2017 ANALISIS KEJADIAN CUACA

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S. i REDAKSI KATA PENGANTAR Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si Penanggung Jawab : Subandriyo, SP Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S. Kom Editor : Idrus, SE Staf Redaksi : 1. Fanni Aditya, S. Si 2. M.

Lebih terperinci

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018 ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018 1. Nur Fitriyani, S.Tr 2. Mulyono Leo Nardo, SP 3. Iwan

Lebih terperinci

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA 1. TINJAUAN UMUM 1.1. Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh

Lebih terperinci

Analisis Hujan Lebat pada tanggal 7 Mei 2016 di Pekanbaru

Analisis Hujan Lebat pada tanggal 7 Mei 2016 di Pekanbaru BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI PEKANBARU Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau, Kode Pos 28284 Telepon. (0761)73701 674791 Fax. (0761)73701 email: bmkgpku@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOSFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS I KEDIRI-MATARAM 2016 1 Stasiun Klimatologi

Lebih terperinci

PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire

PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA TANGGAL 13 MARET 2017 STASIUN Eusebio METEOROLOGI Andronikos Sampe, NABIRE S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenannya, kami dapat menyelesaikan Buku Prakiraan Musim Kemarau Tahun 2017 Provinsi Kalimantan Barat. Buku ini berisi kondisi dinamika atmosfer

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018 1 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenannya, kami dapat menyelesaikan Buku Prakiraan Musim Hujan Tahun Provinsi Kalimantan Barat. Buku ini berisi kondisi dinamika atmosfer

Lebih terperinci

ANALISIS ANGIN KENCANG DI KOTA BIMA TANGGAL 08 NOVEMBER 2016

ANALISIS ANGIN KENCANG DI KOTA BIMA TANGGAL 08 NOVEMBER 2016 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA Jl. Sultan Muhammad Salahuddin Bima 84173, NTB Telp : (0374) 43215 Fax : (0374) 43123 Email : stamet_bmu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR Alamat : Bandar Udara Mali Kalabahi Alor (85819) Email : stamet.mali@gmail.com Telp. : (0386) 2222820 Fax. : (0386) 2222820

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI GALELA HALMAHERA UTARA TANGGAL 13 FEBRUARI 2017 OLEH : RUDI BAMBANG HARYONO, A.Md GALELA 2017 ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2016 i KATA PENGANTAR Penyajian prakiraan musim kemarau 2016 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diterbitkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat disamping publikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2000 sampai saat ini, sejumlah bencana di suatu daerah terjadi disebabkan oleh cuaca ekstrim. Cuaca ekstrim di sejumlah daerah terjadi karena suhu permukaan

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI Alamat : Bandar Udara Mali Kalabahi Alor (85819) Email : stamet.mali@gmail.com Telp. : (0386) 2222820 Fax. : (0386) 2222820

Lebih terperinci

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016 PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOSFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS I KEDIRI-MATARAM 2016 PROSPEK IKLIM DASARIAN FEBRUARI

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

STASIUN METEOROLOGI NABIRE STASIUN METEOROLOGI NABIRE ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI TIMIKA TANGGAL 05 JANUARI 2017 OLEH : EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr NABIRE 2017 ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI TIMIKA TANGGAL

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNGTANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No.

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR WILAYAH PASAR YOUTEFA JAYAPURA DAN SEKITARNYA TANGGAL 07 JANUARI 2017 OLEH : EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr NABIRE 2017 ANALISA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepulauan Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan tingkat pemanasan dan kelembaban tinggi. Hal tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No.

Lebih terperinci

ANALISIS CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI WILAYAH KAB. SUMBAWA TANGGAL 11 FEBRUARI 2017

ANALISIS CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI WILAYAH KAB. SUMBAWA TANGGAL 11 FEBRUARI 2017 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN JL. GARUDA No. 43 SUMBAWA BESAR NTB Kode Pos 84312TELP : 0371 21859, 24134 FAX : (0371) 626144 Email

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Data Siklon Tropis Data kejadian siklon tropis pada penelitian ini termasuk depresi tropis, badai tropis dan siklon tropis. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI PEMALANG TANGGAL 01 JUNI Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI PEMALANG TANGGAL 01 JUNI Stasiun Meteorologi Nabire ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI PEMALANG TANGGAL 01 JUNI 2017 BADAN Eusebio METEOROLOGI Andronikos Sampe, DAN GEOFISIKA S.Tr STASIUN PMG METEOROLOGI Pelaksana Lanjutan NABIRE Stasiun

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No.

Lebih terperinci

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1. ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1. TINJAUAN UMUM 1.1. Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang

Lebih terperinci

SIKLON TROPIS YVETTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI CUACA DI INDONESIA (19 23 Desember 2016) Disusun oleh : Kiki, M. Res Rudy Hendriadi

SIKLON TROPIS YVETTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI CUACA DI INDONESIA (19 23 Desember 2016) Disusun oleh : Kiki, M. Res Rudy Hendriadi SIKLON TROPIS YVETTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI CUACA DI INDONESIA (19 23 ) Disusun oleh : Kiki, M. Res Rudy Hendriadi PUSAT METEOROLOGI PUBLIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Januari 2017

Lebih terperinci

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co. ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.id) STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I DELI SERDANG NOVEMBER 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA ANALISIS CUACA EKSTRIM ANGIN KENCANG DI TERNATE TANGGAL 13 JANUARI 2017 OLEH : RUDI BAMBANG HARYONO, A.Md GALELA 2017 ANALISIS CUACA EKSTRIM ANGIN KENCANG DI TERNATE

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 Website : http://www.staklimpondoketung.net Jln. Raya Kodam Bintaro No.

Lebih terperinci

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK, WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (7 JANUARI 2017)

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK, WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (7 JANUARI 2017) BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI WAI OTI MAUMERE Jln. Angkasa Maumere Flores Telp : ( 0382 ) 21349 B M K G Fax: ( 0382 ) 22967 PO. BOX 100 Kode Pos 86111 e-mail : met_mof@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN Oleh Nur Fitriyani, S.Tr Iwan Munandar S.Tr Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Aji

Lebih terperinci

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TANGGAL JUNI 2017

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TANGGAL JUNI 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT NTB Jl. TGH. Ibrahim Khalidy Telp.(0370)674134, Fax.(0370)674135, Kediri-Lobar, NTB 83362 Website : http://iklim.ntb.bmkg.go.id

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah

Lebih terperinci

DEPRESI DAN SIKLON PENGARUHI CUACA INDONESIA

DEPRESI DAN SIKLON PENGARUHI CUACA INDONESIA AKTUALITA DEPRESI DAN SIKLON INDERAJA TROPIS PENGARUHI CUACA INDONESIA DEPRESI DAN SIKLON TROPIS PENGARUHI CUACA INDONESIA Davit Putra, M.Rokhis Khomarudin (Pusbangja ) Cuaca di Indonesia dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH

IDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH IDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH Oleh: Abdi Jihad, S.Si dan Ismi Rohmatus Sania, AP Staf Operasional Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TANGGAL 14 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TANGGAL 14 MARET Stasiun Meteorologi Nabire ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TANGGAL 14 MARET 2017 BADAN Eusebio METEOROLOGI Andronikos Sampe, DAN GEOFISIKA S.Tr STASIUN PMG METEOROLOGI Pelaksana Lanjutan NABIRE

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 7 d) phase spectrum, dengan persamaan matematis: e) coherency, dengan persamaan matematis: f) gain spektrum, dengan persamaan matematis: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Geografis dan Cuaca Kototabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

ANALISA KEJADIAN HUJAN EKSTRIM DI MUSIM KEMARAU DI WILAYAH SIDOARJO DAN SEKITARNYA.

ANALISA KEJADIAN HUJAN EKSTRIM DI MUSIM KEMARAU DI WILAYAH SIDOARJO DAN SEKITARNYA. ANALISA KEJADIAN HUJAN EKSTRIM DI MUSIM KEMARAU DI WILAYAH SIDOARJO DAN SEKITARNYA. Sebagian besar Wilayah Jawa Timur sudah mulai memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2014. Termasuk wilayah Sidoarjo dan

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN BIMA DAN KOTA BIMA TANGGAL DESEMBER 2016

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN BIMA DAN KOTA BIMA TANGGAL DESEMBER 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT NTB Jl. TGH. Ibrahim Khalidy Telp.(0370)674134, Fax.(0370)674135, Kediri-Lobar, NTB 83362 Website : http://iklim.ntb.bmkg.go.id

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017) ANALISIS KONDISI CUACA SAAT TERJADI PUTING BELIUNG DI DESA BRAJAASRI KEC.WAY JEPARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Studi Kasus Tanggal 14 Nopember 2017) Adi Saputra Stasiun Meteorologi Klas I Radin Inten II

Lebih terperinci

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR TANGGAL 26 OKTOBER 2017 DI BANDARA PONGTIKU KABUPATEN TANA TORAJA I. INFORMASI KEJADIAN KEJADIAN Hujan Lebat 29.7 mm selama 1 jam LOKASI Bandara Pongtiku Kec. Rantetayo Kab.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang mana secara geografis terletak pada Lintang Utara

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang mana secara geografis terletak pada Lintang Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara yang mana secara geografis terletak pada 2 27 00-2 47 00 Lintang Utara dan 98 35 00-98

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN BMKG Bandara H.AS. Hanandjoeddin Tanjungpandan 33413 Telp. : 07199222015 Email: stamettdn@yahoo.com IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL, E-mail

Lebih terperinci

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA I. INFORMASI KEJADIAN KEJADIAN Hujan Lebat dan Tanah Longsor LOKASI Lembang

Lebih terperinci

ANALISA CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KEC. SUMBAWA DAN LABUHAN BADAS WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA (29 JANUARI 2017)

ANALISA CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KEC. SUMBAWA DAN LABUHAN BADAS WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA (29 JANUARI 2017) BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN JL. GARUDA No. 43 SUMBAWA BESAR NTB Kode Pos 84312TELP : 0371 21859, 24134 FAX : (0371) 626144 Email

Lebih terperinci

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DISERTAI ANGIN KENCANG DI WILAYAH RASAU JAYA, KAB. KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DISERTAI ANGIN KENCANG DI WILAYAH RASAU JAYA, KAB. KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I SUPADIO PONTIANAK Jl. Adi Sucipto KM. 17 Bandara Supadio Pontianak Telp. 0561 721142 Fax. 0561 6727520 Kode Pos 78391 Email : stamet.supadio@bmkg.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan yang begitu pesat terkadang cenderung menimbulkan masalah baru di suatu wilayah bila dalam perencanaannya kurang/tidak memperhitungkan keadaan

Lebih terperinci

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON Alamat : Bandar Udara Pattimura Ambon 97236, ext: 274 Telp : (0911) 3300340,341172 Telp / Fax: (0911) 311751,341172 Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT & PROSPEK CUACA WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR DESEMBER 2016 JANUARI 2017 FORECASTER BMKG EL TARI KUPANG KUPANG, 12 JANUARI 2017 OUTLINE ANALISIS DINAMIKA SKALA GLOBAL Gerak

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR Alamat : Bandar Udara Mali Kalabahi Alor (85819) Email : stamet.mali@gmail.com Telp. : (0386) 2222820 Fax. : (0386) 2222820

Lebih terperinci

ANALISIS KLIMATOLOGI KEJADIAN HUJAN EKSTRIM YANG BERDAMPAK BENCANA DI BALI TANGGAL 1-11 FEBRUARI 2017

ANALISIS KLIMATOLOGI KEJADIAN HUJAN EKSTRIM YANG BERDAMPAK BENCANA DI BALI TANGGAL 1-11 FEBRUARI 2017 ANALISIS KLIMATOLOGI KEJADIAN HUJAN EKSTRIM YANG BERDAMPAK BENCANA DI BALI TANGGAL 1-11 FEBRUARI 2017 https://www.balipost.com www.news.detik.com STASIUN KLIMATOLOGI KELAS II JEMBRANA - BALI FEBRUARI 2017

Lebih terperinci