PROFIL RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS II BENGKALIS



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelaku dan barang bukti, karena keduanya dibutuhkan dalam penyidikkan kasus

BALAI PEMASYARAKATAN KLAS II PEKANBARU PROFIL BALAI PEMASYARAKATAN KLAS II

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

I. PENDAHULUAN. Penanganan dan pemeriksaan suatu kasus atau perkara pidana baik itu pidana

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik bidang hukum, sosial, politik, ekonomi dan budaya. Dari

2011, No b. bahwa Tindak Pidana Korupsi adalah suatu tindak pidana yang pemberantasannya perlu dilakukan secara luar biasa, namun dalam pelaksan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lemba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELAKSANAAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tanggal 1 Agustus Presiden Republik Indonesia,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 Tentang : Pelaksanaan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. lazim disebut norma. Norma adalah istilah yang sering digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bagi setiap orang, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota

PROFIL PEJABAT LAPAS KELAS IIA PEKANBARU

2014, No c. bahwa dalam praktiknya, apabila pengadilan menjatuhkan pidana tambahan pembayaran uang pengganti, sekaligus ditetapkan juga maksimu

Bag.I. HUBUNGAN SISTEM PEMASYARAKATAN DENGAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM LAINNYA DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tahanan Negara Klas I Medan yang berlokasi di Jalan Lembaga

II. TINJAUAN PUSTAKA. adalah adanya kekuasaan berupa hak dan tugas yang dimiliki oleh seseorang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Hubungan Sistem Pemasyarakatan dengan Lembaga-Lembaga Penegak Hukum Lainnya dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN JL. VETERAN NO. 11

negeri Blitar, Bea dan cukai Blitar, kejaksaan negeri Nganjuk, dan kejaksaan negeri Tulungagung. Dalam perkembangannya, kantor RUPBASAN masih

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN km2 dan secara astronomis terletak di antara Lintang

PENGADILAN NEGERI BANDUNG

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

PROVINSI SUMATERA BARAT PROVINSI RIAU PROVINSI JAMBI RUDENIM PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. didirikan pada setiap ibukota kabupaten atau kota, dan apabila perlu dapat dibentuk

P U T U S A N. Nomor : 1/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/tgl lahir : 32 Tahun/02 April 1980;

SALINAN. jdih.bulelengkab.go.id

C. Penggeledahan Definisi Penggeledahan rumah penggeledahan badan Tujuan Pejabat yang berwenang melakukan penggeledahan Tata cara penggeledahan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini bertujuan akan memberikan gambaran mengenai objek yang dijadikan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERAMPASAN ASET PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENANGGUHAN PENAHANAN DALAM PROSES PERKARA PIDANA (STUDI KASUS KEJAKSAAN NEGERI PALU) IBRAHIM / D Abstrak

BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS I CIPINANG

KEBIJAKAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF PEMULIHAN ASET

P U T U S A N. Nomor : 201/Pid.B/2013/PN.BJ.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

2 tersebut dilihat dengan adanya Peraturan Mahkamah agung terkait penentuan pidana penjara sebagai pengganti uang pengganti yang tidak dibayarkan terp

BAB I PENDAHULUAN. material. Fungsinya menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-norma larangan

NASKAH PUBLIKASI PENGELOLAAN BARANG BUKTI PENYITAAN DAN PERTANGGUNG JAWABANNYA (RUPBASAN SURAKARTA)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Lex Crimen Vol. VI/No. 7/Sep/2017. PENGELOLAAN BENDA SITAAN MENURUT PASAL 44 KUHAP 1 Oleh : Maria Prisilia Djapai 2

PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BAU-BAU

PENGADILAN NEGERI BALE BANDUNG

PROSES ADMINITRASI PELAYANAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

Berdasarkan angka 1 dan 2 diatas dan dengan pertimbangan hal-hal, antara lain: 1. Azas peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan

Oleh : Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SOP ADMINISTRASI PENANGANAN PERKARA PIDANA BIASA

P U T U S A N. Nomor : 394/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Balai pemasyarakatan (BAPAS) klas II Gorontalo dibentuk sesuai dengan Keputusan

RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB DUMAI Jl. Pemasyarakatan No. 01 Bumi Ayu - Dumai RUTAN DUMAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGANGKATAN

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 144/PID.B/2014/PN.SBG

P U T U S A N NOMOR 188/PID.SUS/2014/PT.PBR

BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

Instrumen Perdata untuk Mengembalikan Kerugian Negara dalam Korupsi

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor : 53/Pid.B/2014/PN-Sbg

INSTANSI PEMERINTAH MAHKAMAH AGUNG R.I.

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

Pengelolaan Barang Sitaan, Temuan dan Rampasan

Dr. W. Riawan Tjandra, S.H., M.Hum. Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. Tinjauan hukum..., Benny Swastika, FH UI, 2011.

PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT

2015, No. -2- untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor

P U T U S A N 10/PID.SUS-LH/2017/PT.PBR

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG

PENUTUP. penelitian lapangan, serta pembahasan dan analisis yang telah penulis lakukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN NEGERI TABANAN

P U T U S A N. Nomor : 572/PID.SUS/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 568/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini narapidana tidak lagi dipandang sebagai objek melainkan

2017, No kementerian/lembaga tanpa pernyataan dirampas, serta relevansi harga wajar benda sitaan Rp300,00 (tiga ratus rupiah) yang dapat dijual

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tata Cara Pelaksanaan Putusan Pengadilan Terhadap Barang Bukti

BAB I PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN

I. PENDAHULUAN. sebutan Hindia Belanda (Tri Andrisman, 2009: 18). Sejarah masa lalu Indonesia

Nomor SOP 03/JINAYAT/MSA/2012 Revisi tanggal : 3 Januari 2012 Tanggal ditetapkan 6 Januari 2012 Jumlah halaman : 5 halaman. Panitera/PP PELAKSANAAN

DATA STATISTIK KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id. P U T U S A N No. 11 / Pid.B / 2014 / PN. Sbg

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Lex Privatum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016. PENAHANAN DITINJAU DARI ASPEK YURUDIS DAN HAK ASASI MANUSIA 1 Oleh : Muhamad Arif 2

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia tahun, korban berusia 6 12 tahun sebanyak 757 kasus (26 %)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SELAYAR. dan BUPATI SELAYAR

Transkripsi:

PROFIL RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA KELAS II BENGKALIS JL. PERTANIAN, BENGKALIS RIAU

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RUPBASAN adalah Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang bertugas menyimpan, mengelola dan mengamankan benda sitaan dan barang rampasan negara dalam rangka kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemerikasaan dalam sidang peradilan, yang pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan perlindungan terhadap harta kekayaan dan hak milik para terdakwa dan orang-orang yang sedang menjalani proses penyidikan, penuntutan dan peradilan yang harta kekayaan dan hak miliknya disita. Hal tersebut adalah merupakan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitap Undang-Undang Hukum Acara Pidana khususnya Pasal 44 Ayat (1) dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang pelaksaan dari KUHAP khususnya Pasal 30 Ayat (3), Pasal 31 Ayat (1) dan Pasal 32 Ayat (1) serta Undang - Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia, khususnya Pasal 29. Untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut tidak syek lagi diperlukan fasilitas penunjang yang layak dan memadai serta petugas RUPBASAN yang profesional. Sedangkan RUPBASAN Kelas II Bengkalis yang telah berdiri sejak tahun 2002 melalui Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.01.-PR.07.01 Tahun 2001 hingga saat ini belum memiliki gudang permanen yang layak dan memadai sehingga tugas dan fungsi RUPBASAN belum berjalan secara optimal dan selama ini gudang penyimpanan barang sebagian besar disimpan di bangunan lama bekas aula LAPAS Kelas II A Bengkalis yang sudah mulai rapuh dinding dan atapnya. B. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan kami memuatkan profil RUPBASAN Bengkalis pada kesempatan ini adalah ingin menyajikan keadaan yang sesungguhnya, dengan harapan agar para Decision Maker dapat memberikan perhatian demi perbaikan RUPBASAN Bengkalis dikemudian hari.

II. STRUKTUR ORGANISASI STRUKTUR ORGANISASI RUPBASAN KELAS II BENGKALIS KEPALA DAVID SUSILO, SH. NIP. 19740831 199403 1 001 KASUBSI ADM & PENGELOLAAN KASIOLA SUNGE HARAHAP. NIP. 19681017 199203 1 001 PETUGAS PENGAMANAN T.MIADIANI NIP. 19881011 200912 2 001 INDRA MURIA RANGKUTI NIP. 19880202 201012 1006 EVA KRISTINA NIP. 19880526 201012 2 003 STAF TATA USAHA YAN HENDRY NIP.19700222 199403 1 002 ANDI SARHAIRI,SH NIP.19800619 200112 1 002 ENDAH PRASETIYO NINGSIH NIP. 19860201 200501 2 001 DESI KURNIATI NIP. 19760916 200604 2 015 MEIKEL ALMUQIIT NIP.19890513 201012 1 004

III. TUGAS DAN FUNGSI RUPBASAN KELAS II BENGKALIS Berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01.PR.07.03 tahun 1985 tentang organisasi dan Tata Kerja RUTAN dan RUPBASAN ditegaskan bahwa RUPBASAN adalah Unit Pelaksana Teknis dibidang penyimpanan benda sitaan dan barang rampasan negara yang berda dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen/Kementerian Hukum dan Ham. RUPBASAN Kelas II Bengakalis mempunyai tugas melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan benda sitaan dan barang rampasan negara. RUPBASAN Kelas II Bengkalis mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Melaksanakan pengadministrasian benda sitaan dan barang rampasan negara. 2. Melakukan pemeliharaandan mutasi benda sitaan dan barang rampasan negara. 3. Melakukan pengamanan pengelolaan RUPBASAN. 4. Melakukan urusan tata usaha.

IV. KEADAAN RUPBASAN BENGKALIS SAAT INI A. KEADAAN BANGUNAN RUPBASAN Kelas II Bengkalis dibangun tahuin 2002 berlokasi dijalan pertanian pertanian Bengkalis Provinsi RIAU. Didirikan diatas tanah milik LAPAS Kelas II A Bengkalis dengan luas tanah seluruhnya 1292,60 m 2 yang terdiri dari dua Bangunan 1. Bangunan Kantor 400,061 m 2 dengan rincian sebagai berikut : Panjang = 23,30 m 2 Lebar = 13,17 m 2 Terdiri dari : Ruang Kantor... Dengan rincian : Satu ruang Kepala Satu ruang Kasubsi Administrasi dan Pengelola Satu ruang Bendaharawan Satu ruangan Staff 2. Bangunan Gudang terbuka penyimpanan barang bukti seluas 583,00 m2 dengan rincian sebagai berikut : Gudang terbuka seluas 448,00 m2 dengan rincian : Panjang = 32,00 m2 Lebar = 14,00 m2 Gudang tertutup seluas 135,00 m2 dengan rincian : Panjan = 15,00 m2 Lebar = 9,00 m2 B. KEADAAN SARANA KEAMANAN Untuk mengatasi gangguan keamanan dan ketertiban di RUPBASAN Kelas II Bengkalis telah dilengkapi dengan beberapa sarana pengamanan seperti tertulis pada tabel berikut ini : No Jenis Alat/Sarana Jumlah 1 Handy Talky 2 Kunci Gembok 3 Brangkas Besi 4 Rak Barang 5 Almari Kaca

C. KEADAAN PEGAWAI Secara keseluruhan jumlah pegawai RUPBASAN Kelas II Bengkalis termasuk kepala berjumlah 10 (Sepuluh) orang dengan 3 (Tiga) orang tenaga honorer Cleaning service. Jumlah pegawai tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Keadaan pegawai menurut klasifikasi pangkat/golongan. No Pangkat/Golongan Jumlah 1 Golongan I 0 2 Golongan II 6 3 Golongan III 4 4 Golongan IV 0 Total 10 2. Keadaan pegawai menurut klasifikasi pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 Sekolah Dasar 0 2 SLTP 0 3 SLTA 8 4 Sarjana Muda (D III) 0 5 Strata I (S I) 2 6 Strata II (S II) 0 Total 10 3. Keadaan pegawai menurut jenis kelamin No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki - laki 6 2 Perempuan 4 Total 10

D. KEADAAN RUPBASAN KELAS II BENGKALIS DALAM GAMBAR/FOTO Kantor Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas II Bengkalis Gudang Terbuka Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas II Bengkalis

Gudang Tertutup Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Klas II Bengkalis