PENGARUH KELAS BENIH DAN SISTEM TANAM TERHADAP HASIL PADI INFLUENCE OF SEED CLASS AND PLANTING SYSTEM ON RICE YIELD. (Oryza sativa L.

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Inpari 30 Pada Sistem Tanam Berbeda dan Pemberian Macam Dosis Pupuk Anorganik

SKRIPSI OPTIMALISASI PRODUKSI PADI

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DENGAN BEBERAPA CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat Jl. Raya Padang-Solok Km 40 Sukarami, Telp ; Fax ABSTRACT

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA TANAH SALIN

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS PADI SAWAH PADA SISTEM JAJAR LEGOWO. Growth and Yield of Two Varieties of Wetland Rice with Jajar Legowo System

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN

PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH MELALUI UMUR BIBIT. Acceleration of Lowland Rice Yield through Seedling Age

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI PADI (Orhyza Sativa L) DENGAN PENGATURAN MODEL TANAM JAJAR LEGOWO

SISTEM TANAM DAN UMUR BIBIT PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS INPARI 13

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

Efisiensi Penggunaan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah

PENGGUNAAN RADIASI SINAR GAMMA UNTUK PERBAIKAN DAYA HASIL DAN UMUR PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG DAN CEMPO IRENG

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO YANG DIMODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

UJI DAYA HASIL DELAPAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) YIELD TRIAL OF EIGHT PROMISING LINES OF LOWLAND RICE (Oryza sativa, L.

PENGARUH SISTEM TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH VARIETAS IR-66 DI SUMATERA BARAT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

I. PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber pendapatan bagi sebagian besar penduduknya.

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO PADI SAWAH

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI LOKAL SAMOSIR TERHADAP PROPORSI DAN WAKTU PEMANGKASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Kata kunci : sistem tanam, produktivitas dan padi sawah

UMUR BIBIT DAN DOSIS PEMUPUKAN UREA PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) di LAHAN PODSOLIK MERAH KUNING

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

SKRIPSI : GRANDY BASAROJI NPM JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI ( Oryza sativa L. ) PADA BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG

DAMPAK PEMBERIAN LARUTAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DAN ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa.

Oleh TIMBUL SIMBOLON ILMU TANAH DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

Ana Tri Lestari, Jaenudin Kartahadimaja *, dan Nurman Abdul Hakim

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI EKSTRAK DAUN INSULIN (Thitonia difersifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

PENGARUH TEKNIK BUDIDAYA SRI

TOLERANSI VARIETAS PADI HITAM (Oryza sativa L.) PADA BERBAGAI TINGKAT CEKAMAN KEKERINGAN. Tesis Program Studi Agronomi

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) SKRIPSI OLEH :

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

KAJIAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN ARANG SEKAM PADA TANAH SAWAH TERCEMAR LIMBAH PABRIK TERHADAP Pb TANAH DAN TANAMAN PADI SKRIPSI OLEH :

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

PENGELOLAAN HARA TANAMAN PADI SISTEM GOGORANCAH DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN NUTRIENTS MANAGEMENT OF THE GOGO RANCAH RICE SYSTEM IN RAINFED SKRIPSI

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

EVALUASI KERAGAMAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) MUTAN ARGOMULYO PADA GENERASI M 4 MELALUI SELEKSI CEKAMAN KEMASAMAN SKRIPSI OLEH :

KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

SKRIPSI. Oleh MOCHAMAD IQBAL WALUYO H

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

UJI ADAPTASI BEBERAPA GENOTIPE GANDUM (Triticum aestivum L.) INTRODUKSI DI SUKARAMI KABUPATEN SOLOK

Pertumbuhan dan Produktivitas Jagung Manis pada Beberapa Sistem Tanam

KERAGAAN GENETIK GALUR MUTAN HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK GUAMA, DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, BALI

APLIKASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH APPLICATION OF JAJAR LEGOWO PLANTING SYSTEM TO INCREASE PADDY YIELD

SKRIPSI OLEH : ADE CHRISTIAN MANIK

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan

SELEKSI BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH (Oryza sativa L.) PADA FASE PERKECAMBAHAN DAN RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSINYA TERHADAP TANAH SALIN

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

UJI DAYA HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa. L) MODEL JAJAR LEGOWO DI KOTA MADIUN

UJI PERBEDAAN SISTEM JAJAR LEGOWO TERHADAP BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA SAWAH TADAH HUJAN SKRIPSI SARLYONES KAFISA

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS SKRIPSI OLEH: WIWIK MAYA SARI /Pemuliaan Tanaman

Study on the Performance of Organic Planting Ribbon on the Paddy (Oryza sativa L) Growth and Rice Production

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA, PROVINSI SUMATERA BARAT

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

PENGARUH SISTEM TANAM LEGOWO DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI. Abstrak

Sukandar, Nelvia, Ardian Agrotechnology Department, Agriculture Faculty, Universitas of Riau

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH PUPUK MAJEMUK PELET DARI BAHAN ORGANIK LEGUM COVER CROP (LCC) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI VARIETAS IR 64 PADA MUSIM PENGHUJAN

Magrobis Journal 57. Oleh : Nani Rohaeni * ) ABSTRACT

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Peningkatan Produktivitas Padi Sawah (Oryza sativa L.) Melalui Penerapan Beberapa Jarak Tanam dan Sistem Tanam

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Keywords: assistance, SL-PTT, rice Inpari, increased production

dwijenagro Vol. 4 No. 1 ISSN :

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

Transkripsi:

PENGARUH KELAS BENIH DAN SISTEM TANAM TERHADAP HASIL PADI (Oryza sativa L.) INFLUENCE OF SEED CLASS AND PLANTING SYSTEM ON RICE YIELD (Oryza sativa L.) Wahyu Hidayat, Lilik Kusdiarti*, Djoko Heru Pamungkas, Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Email: lilik.kusdiarti@gmail.com ABSTRAK Penelitian tentang pengaruh kelas benih dan sistem tanam terhadap hasil padi (Oryza sativa L.) bertujuan untuk mendapatkan kombinasi antara kelas benih dengan sistem tanam yang sesuai agar diperoleh hasil maksimal. Pelaksanaan penelitian berlokasi di dusun Dhuku Rt 02, desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dengan ketinggian tempat 100m dpl. Penelitian dimulai bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2015. Bahan tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi varietas Ciherang. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah faktorial 3x3 yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah kelas benih yaitu kelas benih dasar, benih pokok dan benih sebar. Faktor kedua adalah sistem tanam yang terdiri dari 3 aras yaitu sistem tanam tegel, sistem tanam legowo 2:1, dan sistem tanam legowo 4:1. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah hampa per malai, dan hasil per hektar. Kelas benih dasar memberikan hasil produksi padi paling tinggi sebesar (10,84) ton per hektar, kemudian kelas benih pokok (10,47) ton per hektar, dan benih sebar (9,76) ton per hektar. Sistem tanam legowo 2:1 memberikan hasil produksi padi paling tinggi (11,06) ton per hektar, kemudian sistem tanam legowo 4:1 (10,59) ton per hektar dan sistem tanam tegel menghasilkan (9,40) ton per hektar. Kata kunci : kelas benih, sistem tanam, hasil. ABSTRACT Study on the influence of seed and planting systems on rice (Oryza sativa L.) yield, aims to the determine the combination between seed classes with appropriate cropping systems in order to obtain maximum yield. The experiment was conducted in Jambidan village, Banguntapan subdistrict, Yogyakarta. The altitude is 100 m above sea level. The study has been done in October to December 2015. The rice variety used in this study was Ciherang. The treatment design used was a 3x3 factorial arranged in a randomized complete block design with three replicates. The first factor was the seed class of foundation seed, stock seed and certified seed. The second factor was the planting system consisting of three levels, namely tiles, legowo 1, and Legowo 4: 1. The variables observed were plant height, number of productive tiller, panicle length, number of grains per panicle, number of empty grains per panicle, and yield per hectare. Foundation seed produced maximum yield of 10.84 tons per hectare, then stock seeds of 10.47 tons per hectare, and certified seed yielding 9.76 tons per hectare. Planting system Legowo 2: 1 gave the highest yield of 11.06 tons per hectare, and planting system Legowo 4: 1 produced 10.59 tons per hectare, while tile system produced 9.40 tons per hectare.

Key words : Seed class, Planting systems, Yield. PENDAHULUAN Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang penting di Indonesia. Sampai saat ini ketergantungan terhadap tanaman pangan khususnya padi masih sangat besar (Zahra, 2007). Padi adalah tanaman penghasil beras dan merupakan komoditas pangan utama penduduk indonesia. Menurut Las cit Andoko (2002) padi merupakan makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia dan sekitar 60 70 % kebutuhan kalori lebih dari dua milyar penduduk Asia bergantung pada tanaman ini. Sebagian besar produksi beras nasional masih mengandalkan produksi padi sawah. Benih Dasar merupakan keturunan pertama dari Benih Penjenis dengan standar campuran varietas lain 0,0%, sehingga sifat-sifat unggul dari induknya belum banyak mengalami degradasi, dan Benih Pokok merupakan keturunan dari Benih Dasar dengan standart campuran varietas lain 0,1 %, sedangkan Benih Sebar adalah keturunan dari Benih Pokok dengan standar campuran varietas lain 0,5%. Campuran varietas lain yang lebih sedikit mengakibatkan tanaman lebih homogen sehingga saat penyerbukan dapat berlangsung bersamaan, karena varietas lain pada umumya memiliki umur lebih pendek atau lebih panjang. Sistem tanam tegel merupakan sistem tanam dengan jarak antar tanaman yang sama pada satu petak tanam, sedangkan sistem tanam legowo 4:1 setiap empat baris tanaman kemudian diberi jarak dua kali lipat jarak tanam dan sistem tanam legowo 2:1 setiap 2 baris tanaman diberi jarak dua kali lipat jarak tanam. Pada sistem legowo 4:1, dua baris dari empat baris tanaman yang ada seolah-olah seperti tanaman tepi, sedangkan pada sistem legowo 2:1, setiap baris tanaman seperti tanaman tepi. Dalam upaya peningkatan hasil padi diperlukan sumber benih yang baik diantaranya dengan menggunakan kelas Benih Dasar ataupun Benih Pokok, serta menggunakan sistem tanam legowo 2:1 atau legowo 4:1. Hasil tanaman padi sangat dipengaruhi oleh subfase pertumbuhan anakan pada fase pertumbuhan vegetatif yang berlangsung kurang lebih selama 30 hari, untuk meningkatkan jumlah anakan yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil padi, Sistem tanam jajar legowo merupakan salah satu inovasi teknologi yang diperlukan dalam usaha peningkatan produksi, Pada dasarnya sistem tanam legowo adalah mengatur jarak tanam, yang dapat memanipulasi lokasi tanaman seolah-olah semua tanaman menjadi tanaman tepi. Umumnya tanaman padi yang

berada di tepi akan menghasilkan gabah lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik (Pramono 2004). Salah satu pendekatan untuk meningkatkan produksi lahan sawah adalah melalui pengelolaan tanaman terpadu dengan menggunakan varietas unggul, bibit muda dan pengaturan jarak tanam (Andoko, 2002). Banyak pihak yang menduga bahwa kelas benih yang lebih tinggi dengan standar mutu yang lebih tinggi berhubungan erat dengan hasil lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan petani menggunakan kelas benih yang lebih tinggi. Hasil survei Ruskandar et al. (2008) menunjukkan bahwa persentase penggunaan benih pokok oleh petani di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur cukup tinggi dibandingkan dengan benih sebar. Kelebihan sistem tanam legowo yaitu memberikan ruang antar barisan yang lebih luas, sehingga jumlah anakan lebih banyak. Kelas benih yang lebih tinggi akan menghasilkan gabah yang maksimal karena campuran varietas lain pada kelas benih tinggi sedikit dan sifat unggul dari induk nya belum banyak mengalami degradasi. Kelas benih tinggi memiliki kemampuan anakan tinggi, apabila di tanam dengan jarak tanam lebar akan memberikan hasil tinggi. Hasil penelitian Abdulah (2003) mendapatkan hasil padi dengan sistem tanam legowo lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara petani (sistem tegel). Hal yang lebih spesifik dikemukakan oleh Pramono (2004) yang menyatakan dengan perbaikan teknologi budidaya, seperti penerapan sistem legowo 2:1, dapat meningkatkan hasil padi. Hasil penelitian sistem tanam jajar legowo 2:1 memberikan hasil gabah tertinggi sebesar 6,25 ton per hektar, meningkat sebesar 18,1% bila dibandingkan dengan sistem tanam tegel 20 x 20 cm. Penelitian antara kelas benih dan sistem tanam perlu diterapkan untuk mendapatkan hasil padi yang maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kelas benih dan sistem tanam yang tepat untuk mendapatkan hasil padi yang maksimal. METODE PENELITIAN Penelitian akan dilaksanakan di Dusun Dhuku RT 02 Kelurahan Jambidan Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, dengan ketinggian tempat 100 m di atas permukaan laut. Penelitian akan dilaksanakan Oktober 2015-Desember 2015. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan ulangan sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah kelas benih yang terdiri dari tiga aras, yaitu benih dasar, benih pokok dan benih sebar. Faktor kedua adalah sistem tanam yang terdiri dari tiga aras

yaitu sistem tanam tegel, sistem tanam legowo 2:1, dan sistem tanam legowo 4:1. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah hampa per malai dan hasil gabah per hektar. Data dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan antar perlakuan di uji jarak berganda (Duncan s Multiple Range Test) pada jenjang 5% HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pengamatan tinggi tanaman dan jumlah gabah per malai disajikan dalam tabel 1. Hasil analisis menunjukkan ada interaksi antara kelas benih dan sistem tanam terhadap tinggi tanaman dan jumlah gabah per malai. Tabel 1. Rerata tinggi tanaman dan jumlah gabah per malai Keterangan : Angka rerata pada baris atau kolom yang diikuti oleh huruf sama tidak beda nyata pada taraf 5%, Uji jarak Berganda Duncan (+) = ada interaksi Penggunaan benih dasar dengan sistem tanam legowo 2:1 atau dengan sistem 4:1 menghasilkan tanaman paling tinggi dan berbeda nyata bila dibandingkan dengan menggunakan benih pokok dan benih sebar dengan sistem tanam yang sama. Kelas benih dasar menghasilkan jumlah gabah per malai lebih banyak daripada kelas benih lainnya, bila ditanam dengan sistem legowo 2:1 dan legowo 4:1, sedangkan benih dasar dan benih pokok menghasilkan jumlah gabah per malai tidak berbeda nyata bila ditanam dengan sistem tegel, namun lebih banyak dibanding benih sebar. Kelas benih dasar yang dikombinasikan dengan sistem tanam legowo 2:1 dan legowo 4:1 menghasilkan tinggi tanaman yang paling tinggi dibanding dengan menggunakan sitem tanam tegel. Hal ini diduga karena benih dasar belum banyak mengalami degradasi dari sifat unggul induknya. Sistem tanam legowo

2:1 ataupun legowo 4:1 akan memberikan jumlah anakan yang lebih banyak, sehingga sinar matahari yang diterima oleh tanaman pada setiap rumpun lebih sedikit. Hal tersebut menjadikan pertumbuhan sel tanaman lebih cenderung memanjang. Kelas benih dasar mempunyai sifat yang masih dekat dengan materi induknya, sehingga mampu lebih beradaptasi dengan agroklimat. Tingkat kemurnian benih dasar juga lebih baik dibanding dengan kelas benih pokok maupun benih sebar. Apabila dikombinasikan dengan sistem tanam legowo 2:1 dan 4:1 akan menghasilkan jumlah gabah per malai paling banyak. Selain itu sistem tanam legowo 2:1 dan 4:1 akan menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan lebih kompetitif dalam penyerapan unsur hara tanaman. Intensitas penyinaran matahari lebih baik sehingga proses fotosintesis lebih sempurna yang mengakibatkan jumlah gabah per malai yang lebih banyak. Hasil analisis menunjukan tidak ada interaksi antara kelas benih dan sistem tanam terhadap jumlah anakan produktif, panjang malai jumlah gabah hampa per malai dan hasil per hektar. Rerata jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah hampa per malai dan hasil per hektar disajikan pada tabel 2. Perlakuan kelas benih dasar menghasilkan jumlah anakan produktif paling banyak dan malai paling panjang, sedangkan pada benih pokok dan benih sebar tidak berbeda nyata. Hal tersebut disebabkan karena kelas benih yang lebih tinggi mampu beradaptasi dengan lingkungan secara baik. Sistem tanam legowo 2:1 menghasilkan jumlah anakan produktif yang paling banyak dan malai paling panjang disusul dengan sistem tanam legowo 4:1, kemudian sistem tanam tegel. Sistem legowo 2:1 adalah sistem tanam dengan cara tanam dua baris tanaman kemudian legowo yaitu dua kali lipat jarak tanam. Pada sistem tanam legowo 4:1, setiap empat baris tanaman terdapat dua baris tanaman dengan jarak dua kali lipat. Sistem tanam legowo 2:1 menjadikan semua rumpun tanaman menjadi seperti rumpun tanaman pinggir (Rauf et al, 2005), sehingga penerimaan sinar matahari merata pada setiap rumpun tanaman. Akibatnya jumlah anakan produktif banyak. Sistem tanam legowo 2:1 menghasilkan jumlah gabah hampa paling sedikit, karena jarak antar baris tanam lebih lebar maka penerimaan cahaya matahari lebih maksimal sehingga proses penyerbukan lebih sempurna. Hal ini yang menyebabkan presentase jumlah gabah hampa adalah rendah. Jumlah anakan produktif tinggi dan jumlah gabah hampa yang rendah memberikan rerata hasil pada sistem tanam legowo 2:1 paling tinggi. Menurut Aribawa dan Kariada (2005), sistem tanam legowo merupakan teknologi yang dapat meningkatkan hasil padi karena pengendalian gulma, hama dan penyakit lebih mudah.

Tabel 2. Rerata jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah hampa per malai dan hasil per hektar. KESIMPULAN 1. Tidak terjadi interaksi antara kelas benih dengan sistem tanam terhadap jumlah anakan produktif, rerata panjang malai, jumlah gabah hampa per malai dan hasil per hektar. 2. Kelas benih dasar memberikan hasil padi paling tinggi sebesar (10,84) ton per hektar, kemudian kelas benih pokok (10,47) ton per hektar, dan benih sebar (9,76) ton per hektar. 3. Sistem tanam legowo 2:1 memberikan hasil padi paling tinggi (11,06) ton per hektar, sistem tanam legowo 4:1 menghasilkan (10,59) ton per hektar dan sistem tanam tegel menghasilkan (9,40) ton per hektar. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, B. 2003. Status Perkembangan Pemuliaan Padi Type Baru. Puslitbangtan. Badan Litbang Pertanian. Andoko, A., 2002, Budidaya Padi Secara Organik. Kanisius. Yogyakarta. Aribawa, IB., dan Kariada. 2005. Pengaruh sistem tanam terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas padi sawah di subak Babakan Tabanan. Proseding Seminar Nasional Optimalisasi Teknologi Kreatif dan Peran Stakeholder Dalam Percepatan Adopsi Inovasi Teknologi Pertanian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bekerjasama dengan BPTP Bali. Misran. 2014. Studi Sistem Tanam Jajar Legowo terhadap Peningkatan Produktivitas Padi Sawah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat Jl. Raya Padang-Solok Km. 40 Sukarami. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 14 (2) : 106-110. Pramono. J. 2004. Kajian penggunaan bahan organic pada padi sawah. Agrosains UNBRAW Press: Malang.

Rauf, A.W., Tohari, P. Yudono, dan S. Kabirun. 2005. Pengaruh alelopati padi terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai pada system taanam berurutan padi kedelai. J. Pen. Pert. Tan. Pangan 24(2):76-84. Ruskandar, A., S. 2008. Respon petani di Pulau Jawa terhadap benih bersertifikat. Prosiding Seminar Apresiasi Hasil Penelitian Padi Menunjang P2BN. Buku 2. Balai Besar penelitian Tanaman Padi. Badan Litbang Pertanian. Zahra, 2007. Otoritas Kompeten Pangan Organik. Leaflet. KPO Indonesia. Jakarta.