KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Ridho dan perkenan-nya kami dapat menyelesaikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI. A. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja C. Realisasi anggaran...

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TANJUNGBALAI ASAHAN SUMATERA UTARA PERIODE

A. Gambaran Umum Daerah

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

BAB III Visi dan Misi

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Lingga Tahun 2013 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PROVINSI SULAWESI SELATAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, yaitu suatu kondisi pelaksanaan pemerintahan yang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

D A F T A R I S I Halaman

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Ridho dan perkenan-nya kami dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kaur Tahun 2018, sesuai waktu yang telah ditetapkan. Penyusunan LAKIP dimaksudkan sebagai bentuk tertulis pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Kaur atas pelaksanaan program dan kegiatan selama Tahun 2018. Kewajiban penyusunan LAKIP bagi setiap Instansi pemerintah ini, didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP menyajikan informasi tentang ukuran sejauh mana keberhasilan ataupun kekurangan dalam pencapaian target kinerja pemerintah yang telah dilaksanakan selama satu tahun anggaran dalam kerangka perwujudan tujuan RPJMD. Kami sangat menyadari, bahwa dalam laporan ini masih terdapat berbagai hal yang masih memerlukan penyempurnaan baik menyakut pada aspek penulisan, data - data dan materi laporan, yang disebabkan berbagai kendala - kendala, sehingga kami membuka diri untuk menerima informasi berupa saran dan masukan, koreksi bahkan kritik sebagai bahan evaluasi dan perbaikan terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintah secara menyeluruh. Akhirnya tak lupa kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga dapat diselesaikannya LAKIP ini. Wassalamu alaikum Wr Wb. BUPATI KAUR, GUSRIL PAUSI, S.Sos

DAFTAR ISI Judul Halaman KATA PENGANTAR i RINGKASAN EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang I-1 B. Dasar Hukum I- 2 C. Maksud dan Tujuan I-4 D. Gambaran Umum Kab. Kaur I-4 E. Organisasi Perangkat Daerah I-11 F. Sistematika Penyajian I-17 BAB II Perencanaan Kinerja A. Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Kaur II-1 B. Indikator dan Target Kinerja II-10 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran dan Evaluasi Kinerja III-3 B. Capaian Kinerja Organisasi III-5 C. Akuntabilitas Keuangan Sasaran III-57 BAB IV PENUTUP IV-1 PERNYATAAN LAKIP TA.2018 TELAH DIREVIU

RINGKASAN EKSEKUTIF kuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dan kebijakan dalam pengelolaan sumber daya. Keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2018 diukur dengan membandingkan antara perencanaan dengan realisasi pencapaian sasaran strategis. Penyusunan LAKIP Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 ini merupakan tahun ketiga yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kaur untuk periode 2016-2021. Capaian Kinerja yang tertuang dalam LAKIP tahun 2018 ini merupakan hasil pengukuran kinerja terhadap 13 (tiga belas) tujuan strategis dan 25 (dua puluh lima) sasaran melalui 50 (lima puluh) indikator kinerja sasaran. Sebagai pembanding, kualitas capaian kinerja penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten secara umum dapat dilihat dari gambaran perkembangan kondisi makro Kabupaten Kaur. Indikator makro Kabupaten Kaur, mencerminkan angka-angka atau nilai-nilai perkembangan atau perubahan kondisi sosial, ekonomi dan pembangunan manusia. Gambaran kondisi sosial dilihat dari data kependudukan, laju pertumbuhan penduduk dan angka kemiskinan. Gambaran kondisi ekonomi dilihat dari kondisi PDRB, laju pertumbuhan PDRB, pengeluaran perkapita disesuaikan dan gambaran

keberhasilan pembangunan manusia/kualitas sumber daya manusia baik fisik maupun non fisik dapat terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indikator Makro di Kabupaten Kaur 2014-2018 No Indikator 2014 2015 2016 2017 2018 Ket 1 Jumlah Penduduk (jiwa) 112.894 114.398 115.805 117.269 118.586 2 Laju Pertumbuhan Penduduk 1,77 1,33 1,23 1,26 1,12 3 PDRB atas Dasar Harga Berlaku (miliar rupiah) 4 PDRB atas Dasar Harga Konstan (miliar rupiah) 5 Laju Pertumbuhan PDRB atas Dasar Harga Konstan 6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 7 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 1.914,70 2.202,18 2.456,96 2.715,11 2.960,34 1.686,57 1.767,85 1.855,59 1.954,63 2.054,59 5,05 4,98 4,96 5,34 5,11 63,17 63,75 64,47 64,95 65,28 7,76 7,76 7,78 7,80 7,96 8 Angka Harapan Hidup (Tahun) 65,45 65,46 65,76 65,84 65,92 9 Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 25.190 26.370 26.140 25.470 23.200 10 Persentase Penduduk Miskin 21,96 22,87 22,36 21,54 19,40 11 Pengeluaran Perkapita Disesuaikan (ribu rupiah) 7.114 7.232 7.599 7.842 7.914 12 Garis Kemiskinan (rupiah) 248.571 256.321 262.881 289.374 310.047 13 Harapan Lama Sekolah (Tahun) 14 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 15 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 16 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA 17 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 18 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 12,42 12,82 12,85 12,94 12,95 97,98 98,62 95,73 98,98 99,99 86,87 83,97 80,20 61,83 71,19 57,77 63,97 66,02 70,67 69,71 109,93 112,47 113,95 110,50 119,51 99,91 96,56 95,38 77,92 77,12 19 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA 63,25 73,17 93,10 97,23 91,66 Sumber: BPS Kabupaten Kaur Tahun 2018 Dari tabel diatas, secara umum dapat dijelaskan bahwa penduduk Kabupaten Kaur mengalami penambahan setiap tahunnya. Pada tahun 2018

laju pertumbuhan penduduk 1,22, mengalami penurunan 0,14 jika dibanding tahun 2017. Secara umum laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014, 2015 dan 2016, ini berarti laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kaur berhasil ditekan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Pada tahun 2018, PDRB Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku telah mencapai 2.960,34 miliar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar 2.054,59 miliar rupiah. Apabila dibandingkan dengan tahun 2017, PDRB Kabupaten Kaur tahun 2018 atas harga berlaku maupun konstan mengalami peningkatan. Keadaan sosial penduduk Kabupaten Kaur digambarkan dalam beberapa variabel antara lain pendidikan, kesehatan dan kemiskinan. Dalam bidang pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan, APM dan APK semakin mengecil. Pada tahun 2018 hanya APK SD yang mencapai angka diatas 100%. Yang artinya dibanding jumlah penduduk usia 7-12 tahun, terdapat 119,51% penduduk yang masih bersekolah di SD tanpa memperhatikan umur. Sementara ditinjau dari APM SD, terdapat 0,01% penduduk usia 7-12 tahun yang tidak sedang bersekolah di SD. Hal ini menandakan pembangunan fasilitas sekolah di Kabupaten Kaur sudah memberikan manfaat sesuai yang diharapkan. Fasilitas kesehatan merupakan salah satu tolak ukur dalam pencapaian pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kaur. Pada tahun 2018 terdapat satu buah rumah sakit pemerintah di wilayah Kabupaten Kaur khususnya di Kecamatan Semidang Gumay. Sedangkan fasilitas kesehatan lainnya yakni puskesmas sebanyak 16 buah, posyandu sebanyak 210 buah tersebar di setiap kecamatan dan polindes sebanyak 4 yang ada di Kecamatan Nasal dan Kinal. Tenaga kesehatan hampir merata di setiap kecamatan kecuali tenaga kefarmasian yang masih sangat kurang. Selain itu, jumlah dokter gigi juga masih sangat kurang, hanya ada 3 dokter gigi untuk satu kabupaten.

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kaur pada tahun 2018 sebesar 23.200 jiwa atau 19,40%. Dibandingkan dengan penduduk miskin pada tahun sebelumnya yang berjumlah 25.470 jiwa atau 21,54%, berarti jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kaur mengalami penurunan 2.270 atau 2,14%. Nilai indeks pembangunan manusia Kabupaten Kaur mulai tahun 2014 hingga 2018 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2018, IPM mencapai 65,28%. Kenaikan juga terjadi pada rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup dan pengeluaran per kapita disesuaikan. Hasil pengukuran atas seluruh target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan menjadi tolok ukur kinerja penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Kaur, diperoleh nilai rata-rata capaian kinerja sebesar 129,05%. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa Pemerintah Kabupaten Kaur pada Tahun 2018, telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas pemerintahannya dengan baik dan mencapai target kinerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2018 ini, berarti Pemerintah Kabupaten Kaur telah mempertanggungjawabkan segala upaya yang telah dilaksanakan dalam mencapai visi dan misi Kabupaten Kaur. Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2018 ini dapat memberikan kontribusi penting bagi peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintahan tersebut diantaranya adalah Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP). Pelaporan didasarkan pada realisasi capaian kinerja tahunan perencanaan strategis dan pengaruhnya terhadap proses perwujudan kondisi akhir rencana lima tahunan, yang ditetapkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sehingga pelaporan ini pada prinsipnya menggambarkan realisasi tahapan pencapaian proses perwujudan cita-cita Kepala Daerah yang dituangkan kedalam visi, misi dan program strategis RPJMD. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimasi sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). BAB I-1

Bahwa dalam rangka berupaya meningkatkan kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Kaur sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis instansi Pemerintah Kabupaten Kaur, serta dalam rangka perwujudan ke Pemerintah yang baik (good governance) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kaur yang berisikan laporan pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai target-target kinerja yang sesuai dengan tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis. B. Dasar hukum Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan LAKIP Tahun 2018 Kabupaten Kaur adalah: 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; BAB I-2

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kaur; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 15 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 04 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kaur tahun Anggaran 2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2017 Nomor 243); 16. Peraturan Bupati Kaur Nomor 96 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kaur Anggaran 2018 (Berita Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2017 Nomor 565). C. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 adalah: BAB I-3

1. Akuntabilitas atau pertanggung jawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government) 2. Mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan dari penyelenggaraan negara yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Kaur. 3. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. 4. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. D. Gambaran Umum Kabupaten Kaur 1. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Kaur terletak pada 103 4 8,76-103 46 50,12 Bujur Timur dan 04 15 8,21-04 55 27,77 Lintang Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Muko-Muko, Seluma dan Kaur di Provinsi Bengkulu, kemudian diperjelas dengan Surat Mendagri Nomor: 136/205/PUM tanggal 12 September 2005, maka ditetapkan bahwa luas wilayah daratan Kabupaten Kaur mencapai 2.365 km2 atau 236.500 Ha, panjang garis pantai 89,17 km. Secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan: Sebelah Utara : Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Sebelah Timur : Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi BAB I-4

Sumatera Selatan Sebelah Selatan : Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung Sebelah Barat : Samudera Hindia Luas wilayah daratan mencapai 2.556 km2 atau 236.500 Ha yang terbagi dalam 15 kecamatan seperti pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Kecamatan dan Luas Wilayahnya di Kabupaten Kaur BAB I-5

No Kecamatan Luas (Km2) Desa/ Kelurahan Ibukota 1 Nasal 519,92 17 Merpas 2 Maje 361,04 19 Linau 3 Kaur Selatan 92,75 19 Desa, 1 Kelurahan Kecamatan Bintuhan 4 Tetap 87,92 12 Tetap 5 Kaur Tengah 26,40 8 Desa 1 Kelurahan Tanjung Iman 6 Luas 124,88 12 Benua Ratu 7 Muara Sahung 256,00 7 Ulak Lebar 8 Kinal 154,03 14 Gedung wani 9 Semidang Gumay 64,91 13 Mentiring 10 Tanjung Kemuning 72,91 20 Tj. Kemuning 11 Kelam Tengah 35,84 13 Rigangan I 12 Kaur Utara 49,80 10 Desa 1 Kelurahan Simpang Tiga 13 Padang Guci Hilir 115,96 9 Gunung Kaya 14 Lungkang Kule 32,00 9 Sukananti 15 Padang Guci Hulu 370,64 11 BunginTambun II Jumlah 2.365.00 196 Sumber : BPS Kabupaten Kaur 2. Topografi Kabupaten Kaur merupakan daerah perbukitan bergelombang dengan perbedaan ketinggian yang sangat besar, bervarisi antara 0 s.d.>1000 m di atas permukaan laut. Jalur pertama 3,31 % dari luas wilayah terletak di ketinggian 0-25 m di atas permukaan laut terdapat BAB I-6

disepanjang pantai, jalur kedua 21,65 % dari luas wilayah terletak di ketinggian 25-100 m di atas permukaan laut terdapat di wilayah timur dari jalur pertama yang merupakan lereng pegunungan Bukit Barisan dengan klasifikasi Bukit Range. Sedangkan yang terletak di ketinggian 100-500 m DPL seluas 29,02%, ketinggian 500-1000 m DPL seluas 25,06% dan yang di atas 1000 m DPL seluas 20,96% terdapat di lokasi lebih ke timur dari jalur kedua sampai ke puncak Bukit Barisan yang merupakan daerah vulkanis dan tektonis. Suhu udara di Kabupaten Kaur berkisar antara 28 s.d. 34 0 C dengan curah hujan minimum terjadi pada bulan Agustus sebanyak 49 mm, dan curah hujan maksimum terjadi di bulan Desember sekitar 631 mm. Topografi wilayah Kabupaten Kaur terbagi menjadi 3 (tiga) jalur yaitu: 1. Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0 100 m di atas permukaan laut. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Low Land mencapai 9% atau 20.889 Ha. Kecamatan yang termasuk ke dalam Jalur Low Land adalah Kecamatan Tanjung Kemuning, Semidang Gumay, Kaur Utara, Tetap, Kaur Selatan, Maje dan Nasal. 2. Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100 1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Bukit Range mencapai 61% atau 144,026 Ha. Semua kecamatan di Kabupaten Kaur sebagian wilayahnya ada yang masuk katagori jalur ini. 3. Jalur Pegunungan dengan ketinggian > 1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Pegunungan mencapai 30% atau 71,585 Ha. Di Kabupaten Kaur, yang termasuk ke dalam jalur ini adalah kawasan Bukit Barisan. Selain kondisi di atas, bila ditinjau dari kondisi dan kemiringan tanah yang ada di Kabupaten Kaur sangat cocok untuk tanaman BAB I-7

pangan yakni padi, kedele, jagung dan sebagainya. Untuk tanaman palawija seperti cabe, tomat, kacang-kacangan dan sayuran juga merupakan tanaman yang potensial di wilayah ini. Selanjutnya selain jenis tanaman di atas, wilayah Kabupaten Kaur juga sangat cocok juga untuk dikembangkan tanaman perkebunan rakyat berupa kopi, kakao, cengkeh, kelapa, kelapa sawit ataupun sejenisnya karena selain letaknya di sisi Samudera Indonesia juga datarannya terbentang di jajaran Bukit Barisan yang terkenal subur. Tekstur Tanah yang dimiliki Kabupaten Kaur terdiri atas: (1) tekstur tanah halus seluas 135.083,00 Ha; (2) tekstur tanah cukup halus seluas 38.227,00 Ha; (3) tekstur tanah cukup kasar seluas 50.086,00 Ha; (4) tekstur tanah kasar seluas 13.104,00 Ha. Dari penjelasan di atas, ditinjau pada faktor topografi dapat disarikan bahwa Kabupaten Kaur memiliki potensi besar dalam pembangunan bidang pertanian dan perkebunan. Data topografi menunjukkan bahwa kecamatan di Kabupaten Kaur wilayahnya masuk katagori jalur Bukit Range (61% atau 144.026 hektar) dan Jalur Low Land mencapai 9% atau 20.889 hektar. Sisanya merupakan Jalur Pegunungan yaitu kawasan Bukit Barisan. Sedangkan jika ditinjau menurut masing-masing Kecamatan berdasarkan posisi Kantor Camat, Kecamatan dengan posisi tertinggi dari permukaan laut adalah Kecamatan Padang Guci Hulu dengan ketingggian ± 287 m DPL. Adapun klasifikasi topografi diuraikan sebagai berikut: 1. Terdapat 9 (Sembilan) Kecamatan yang termasuk dalam kelompok topografi Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0-100 m, antara lain: a. Kecamatan Nasal; b. Kecamatan Maje; BAB I-8

c. Kecamatan Kaur Selatan; d. Kecamatan Tetap; e. Kecamatan Kaur Tengah; f. Kecamatan Kinal; g. Kecamatan Semidang Gumay; h. Kecamatan Tanjung Kemuning; 2. Terdapat 6 (enam) Kecamatan yang termasuk dalam Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100-1.000 m, antara lain: a. Kecamatan Muara Sahung; b. Kecamatan Luas; c. Kecamatan Lungkang Kule; d. Kecamatan Kaur Utara; e. Kecamatan Padang Guci Hulu; f. Kecamatan Kelam Tengah. 3. Demografi Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk terakhir dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2010. Penduduk Kabupaten Kaur adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Kabupaten Kaur selama enam bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Menerangkan apa yang dirilis BPS Kabupaten Kaur yang terpublikasi melalui Kabupaten Kaur Dalam Angka (KDA Tahun 2018), bahwa Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Kaur tahun 2017 sebesar 1,12 persen, dimana penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2017 mencapai 118.586 Jiwa. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2017 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 107. BAB I-9

Adapun jumlah penduduk Kabupaten Kaur Tahun 2018 adalah: Tabel 1.2 Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Kaur Dirinci Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2018 No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Nasal 8.646 7.869 16.515 2 Maje 7.704 6.915 14.619 3 Kaur Selatan 8.358 8.061 16.419 4 Tetap 3.655 3.469 7.124 5 Kaur Tengah 2.657 2.553 5.210 6 Kinal 2.550 2.442 4.992 7 Semidang Gumay 3.349 3.150 6.499 8 Muara Sahung 4.093 3.686 7.779 9 Luas 2.980 2.781 5.761 10 Tanjung Kemuning 7.035 6.626 13.661 11 Lungkang Kule 1.872 1.708 3.580 12 Kaur Utara 4.042 3.753 7.777 13 Padang Guci Hulu 4.015 3.747 7.762 14 Padang Guci Hilir 2.080 2.055 4.135 15 Kelam Tengah 3.675 3.438 7.113 J u m l a h 65.104 60.664 125.768 Sumber: Dinas Dukcapil Kab. Kaur Tahun 2018 BAB I-10

E. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kaur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 03 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Mukomuko di Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara 4266). Kabupaten Kaur merupakan pemekaran Kabupaten Bengkulu Selatan yang terdiri dari eks lima Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Kabupaten Kaur merupakan daerah otonom. Dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas kepala daerah Kabupaten Kaur, telah dibentuk perangkat daerah dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kaur, berdasarkan Peraturan Daerah tersebut organisasi perangkat daerah terdiri dari: 1) Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah, mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah kabupaten. Sekretariat Daerah mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan Pemerintah Daerah pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga daerah; 2. Penyelenggaraan administarsi pemerintahan; BAB I-11

3. Pembina pegawai negeri sipil daerah; 4. Pengelolaan sumber daya manusia aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintah daerah; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2) Sekretariat DPRD Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat secara teknis operasional berada dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta mempunyai fungsi menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD; menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. 3) Inspektorat Daerah Inspektorat Daerah sebagai unit yang melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah, bertugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dalam bidang pengawasan serta mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis pengawasan sesuai dengan lingkup tugasnya, bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 4) Dinas Daerah Dinas Daerah berada dan bertanggungjawab kepada Kepala BAB I-12

Daerah yang bertugas melaksanakan kewenangan desentralisasi, serta mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; pemberian pelayanan terhadap masyarakat umum, pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Daerah Kabupaten terdiri dari: 1. Dinas sosial; 2. Dinas Lingkungan Hidup; 3. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 4. Dinas Pendidikan; 5. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; 6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; 7. Dinas Kesehatan; 8. Dinas komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian; 9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 10. Dinas Pertanian; 11. Dinas Perikanan; 12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; 13. Dinas Perpustakaan; 14. Dinas Ketahanan Pangan; 15. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan; BAB I-13

16. Dinas Perhubungan; 17. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu; 18. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman; 19. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 20. Satuan Polisi Pamog Praja dan Pemadam Kebakaran. 5) Badan Daerah Badan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan Daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Badan Daerah Kabupaten Kaur terdiri dari: 1. Bappeda dan Litbang 2. Badan Keuangan Daerah 3. Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. 6) Kecamatan Kecamatan dan kelurahan merupakan unit organisasi yang mempunyai wilayah tertentu, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten BAB I-14

Kaur, yang menerima pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Kepala Daerah. Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan karakteristik wilayah, kebutuhan daerah dan tugas pemerintahan lainnya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. Disamping itu juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi: mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan; membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan; melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa atau Kelurahan. 7) Sedangkan perangkat daerah yang pembentukannya masih menunggu peraturan perundang-undangan urusan pemerintahan bidang Bencana, Bidang Kesbangpol dan Bidang Rumah sakit di Undangkan yaitu: 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 3. Rumah Sakit Umum Daerah Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2018 sebanyak 2.981 orang, sebagaimana tercantum pada tabel berikut: Tabel 1.3 Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Kaur Berdasarkan Golongan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2018 BAB I-15

JENIS KELAMIN GOLONGAN Laki laki Perempuan JUMLA H Golongan I 11 0 11 Golongan II 216 211 427 Golongan III 955 976 1.931 Golongan IV 417 195 612 JUMLAH 1.599 1.382 2.981 Sumber: Badan Kepegawaian Daerah 2018 Jumlah pejabat eselon Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018 sebanyak 609 orang dengan komposisi Eselon II sebanyak 31 orang, Eselon III berjumlah 147 dan Eselon IV berjumlah 431 orang, sebagaimana tercantum pada tabel berikut: Tabel 1.4 Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Kaur Berdasarkan Eselon Menurut Jenis Kelamin Tahun 2018 JENIS KELAMIN GOLONGAN Laki laki Perempuan JUMLAH Eselon II 30 1 31 Eselon III 122 25 147 Eselon IV 275 156 431 BAB I-16

JUMLAH 427 182 609 Sumber: Badan Kepegawaian Daerah 2018 F. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Kaur selama tahun 2018. Capaian kinerja (Performance Results) 2018 tersebut diperoleh dari perbandingan atas hasil capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan setiap tahun terhadap rencana kinerja (Performance Plan) 2018 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini menguraikan keberhasilan, hambatan, dan permasalahan sehingga memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (Performance Gap) bagi perbaikan kinerja dimasa datang. Berdasarkan pola pikir tersebut, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2018, adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Menjelaskan latar belakang, dasar hukum penyusunan LAKIP, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP, gambaran umum Kabupaten Kaur, struktur organisasi pemerintah Kabupaten Kaur, sistematika penyajian LAKIP. BAB II : Rencana Strategis BAB I-17

Menjelaskan muatan RPJMD untuk priode Tahun 2016-2021, Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis, Program Prioritas Pembangunan Daerah dan Indikator Target Sasaran Prioritas Pembangunan Tahun 2018. BAB III : Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan kerangka pengukuran dan evaluasi kinerja, pengukuran capaian hasil kinerja pemerintah Tahun 2018, evaluasi dan analisis capaian kinerja Kabupaten Kaur. BAB IV : Penutup Menjelaskan kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kaur Tahun 2018, Permasalahan dan kendala secara umum yang dihadapi, upaya-upaya penyelesaian dan langka serta solusi dalam perbaikan kinerja penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di masa yang akan datang. BAB I-18

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Kaur Pemerintah Kabupaten Kaur telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 15 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2016-2021, yang pada akhir tahun 2018 telah diubah dengan Peraturan Daerah tentang Revisi atas peraturan daerah Kabupaten Kaur Nomor 15 tahun 2016 tentang rencana pembangunan jangka Menengah daerah kabupaten kaur tahun 2016-2021. Penyusunan Revisi RPJMD dilakukan dengan tujuan untuk memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan. Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun dan menetapkan perencanaan jangka menengah daerah karena merupakan amanat pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, sasaran dan program Kepala Daerah. RPJMD tersebut memuat strategi pembangunan daerah, arah kebijakan pembangunan daerah dan program kerja yang akan dilaksanakan satuan kerja perangkat daerah dalam implementasi strategi yang ditetapkan didalam RPJMD dalam bentuk program dan kegiatan yang lebih terfokus. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Kaur tahun 2016-2021 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Kaur beserta unit kerja dilingkungannya dalam melaksanakan dan menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah tersebut selanjutnya akan dijabarkan secara lebih rinci ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan dengan menetapkan serangkaian BAB II-1

indikator dan target kinerja dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam satu tahun anggaran. 1. SASARAN STRATEGIS Sasaran yang akan dicapai dalam RPJMD tersebut terdiri dari 5 (Lima) sasaran strategis sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab 2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi 3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab 4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing. 5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. 2. VISI DAN MISI a. Pernyataan Visi Berbagai isu global dan nasional turut dipertimbangkan dalam upaya penyelesaian isu lokal dan berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Isu yang dihadapi Kabupaten Kaur antara lain: pelayanan publik, lingkungan hidup dan bencana, kualitas sumber daya manusia (pendidikan, kesehatan), pembangunan pedesaan dan ketahanan pangan, infrastruktur wilayah dan tata ruang, serta kemiskinan. Dalam menangani isu tersebut diperlukan penguatan kepemimpinan yang didukung oleh segenap komponen masyarakat dan penyelenggara pemerintahan.dengan mempertimbangkan isu yang ada, maka visi Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur, yang termuat dalam RPJMD tahun 2016-2021, yang hendak dicapai adalah : KAUR MANDIRI DAN SEJAHTERA BAB II-2

Melalui visi tersebut, diharapkan Kabupaten Kaur dapat mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Visi ini harus dapat diukur keberhasilannya dalam rangka mewujudkan Kaur sebagai Kabupaten yang Mandiri dan Sejahtera, dalam kerangka tujuan Jangka Panjang Kaur. Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut : MANDIRI SEJAHTERA Berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dengan daerah lain menggunakan kemampuan dan kekuatan sendiri dengan mengadalkan dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh darah Mengandung arti terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat melalui peningkatan pembangunan ekonomi, peningkatan IPM yang berlandaskan pada keunggulan kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia, IPTEK, dan kebudayaan daearah. b. Penyataan Misi Visi KAUR YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut : 1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab 2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi 3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab 4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing 5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. BAB II-3

berikut: Penjabaran misi pembangunan Kabupaten Kaur 2016-2021 adalah sebagai 1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur, bersih, dan pro rakyat sebagai pengimplementasian prinsip-prinsip dasar good governance. Jika prinsip-prinsip dasar good governance dapat diimplementasikan dengan baik, maka indikasinya minimal adalah; 1) meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, dan 2) meningkatnya kualitas pelayanan publik. Birokrasi pemerintahan daerah tidak saja menitikberatkan kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan ketatalaksanaan. Era reformasi birokrasi saat ini, perwujudan pemerintah yang baik merupakan salah satu fokus dari reformasi birokrasi. Pemerintah daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja baik, bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan mampu menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan efektif dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan kepastian hukum dan akuntabilitas publik. Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan masyarakat, peningkatan kinerja, dan penegakan hukum. Dalam melakukan reformasi birokrasi, pemerintah melakukan pembenahan sistem birokrasi, mulai dari penataan kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi, serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di samping itu, pembenahan dan penataan manajemen kepegawaian juga perlu dilakukan, serta upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu, dan kinerja aparatur pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk mengawal pencapaian tata kelola pemerintahan yang lebih baik serta peningkatan kualitas pelayanan publik. BAB II-4

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi Ketimpangan hasil-hasil pembangunan terutama pada penyediaan dan kelengkapan infrastruktur dasar antar kota dan desa menjadi fenomena penyebab munculnya misi kedua pembangunan Kabupaten Kaur. Ketimpangan yang cukup lebar antar desa dan kota di Kabupaten Kaur disebabkan karena intensitas kegiatan ekonomi masyarakat baik secara kuantitas maupun kualitas. Penyebabnya adalah karena masih belum tersedianya infrastruktur dasar yang memadai, terutama di wilayah pedesaan. Pembangunan Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021. infrastruktur dasar secara merata merupakan faktor penting untuk mendorong konektivitas dan kunci pertumbuhan suatu wilayah sebagai penentu pertumbuhan ekonomi dan daya saing. Penyediaan infrastrukur yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan dayasaing produk, mempercepat gerak ekonomi, serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah. Penyediaan infrastruktur dasar pedesaan yang berkualitas secara merata, linear dengan sektor unggulan Kabupaten Kaur berupa sektor agribisnis dan agroindustri. Dengan demikian terjadi penurunan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan baik secara kuantitas dan kualitas intensitas ekonomi serta mempercepat gerak ekonomi sektor agribisnis dan agroindustri di Kabupaten Kaur. Selain itu diperlukan juga penguatan infrastruktur disimpul-simpul jalur ekonomi yang secara notabene merupakan simpul-simpul perkotaan sebagai jalur masuk dan keluarnya dari sebuah rangkaian jalur ekonomi termasuk infrastruktur dasar penunjang lainnya yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat di kabupaten Kaur dengan melalui suatu penataan yang baik. 3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab BAB II-5

Mewujudkan masyarakat kabupaten Kaur yang memiliki dan memelihara kerukunan antar umat beragama dan menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral dan estetika pembangunan di kabupaten Kaur. Masyarakat berakhlak mulia yang berbudaya mengandung makna suatu masyarakat memiliki kepribadian yang baik dengan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, budaya dan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari, mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagian baik yang bersifat jasmani maupun rohani baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, agar dapat dijadikan dasar dalam menyikapi berbagai problematika budaya berkembang dimasyarakat. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan penciptaan kondisi masyarakat yang agamis dalam artian kondisi masyarakat yang taat kepada ajaran agama menghayati dan mengamalkan nilainilai luhur keagamaan sehingga dapat menyelaraskan cipta, karsa dan rasa untuk mencapai suatu tingkat peradaban yang baik. 4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing Kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Kaur relatif masih berada pada papan bawah kabupaten/kota lainnya di Bengkulu. Indikasinya adalah nilai Indeks Pembangunan Manusia yang hanya berada pada urutan ke 9 dari 10 kabupaten/kota Bengkulu. Masih rendahnya nilai IPM Kaur menunjukkan kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang juga masih rendah. Mewujudkan masyarakat Kaur yang memiliki sumber daya manusia yang sehat dan mampu menguasai serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dalam mengembangkan dan pengelolaan potensi-potensi sumberdaya alam dan lingkungan di kabupaten Kaur guna meningkatkan pembangunan di segala sektor. Dalam mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing mencakup beberapa sistem, yaitu: meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, melalui upaya peningkatan status gizi, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, mewujudkan masyarakat yang memiliki kemampuan intelektual, emosional dan spiritual yang seimbang serta penguatan daya saing sumberdaya BAB II-6

manusia dan ilmu pengetahuan berbasis teknologi Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021. 5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk dikembangkan. Kabupaten Kaur yang berbasis pertanian maka pengembangan ekonomi pun dilakukan dengan melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Kaur. Pada saat ini sumber daya ekonomi yang dimiliki daerah dan berpotensi untuk didayagunakan dalam pembangunan ekonomi adalah sumber daya ekonomi yang berbasis agribisnis seperti sumber daya alam (lahan, air agriklimat, keragaman hayati), sumber daya manusia, teknologi serta sarana dan prasarana lainnnya. Dengan demikian alternatif yang paling rasional adalah melalui percepatan pembangunan agribisnis sebagai leading sektor dalam pembangunan ekonomi wilayah Oleh karena itu, dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, keberpihakan pada pembangunan sektor agribisnis perlu disertai dengan suatu mekanisme yang menjamin bahwa manfaat pembangunan dapat dinikmati oleh rakyat sampai ke pedesaan. Selain potensi agribisnis, sumber daya yang juga tersedia dan berpotensi untuk didayagunakan dalam pembangunan ekonomi adalah sumber daya kelautan/maritim bahari yang belum dikembangkan secara optimal. Melalui misi kedua ini diharapkan kabupaten Kaur mampu meningkatkan perekonomian melalui pengembangan potensi-potensi yang tersedia secara produktif, efisien, berkeadilan dan ramah lingkungan secara secara berkelanjutan untuk kemajuan, kesejahteraan masyarakat. 3. Tujuan dan Sasaran BAB II-7

Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Kaur selama kurun waktu 2016-2021. Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut: Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Misi 1: Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab Tujuan 1. Akuntabilitas dan transparansi pemerintah daerah pada level yang lebih baik 2. Kinerja layanan public pemerintah daerah berbasis pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) 3. Optimalisasi daya dukung tata kelola pemerintah melalui peningkatan sarana dan prasarana yang lebih kondusif Sasaran a. Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah b. Meningkatnya akses terhadap informasi publik a. Meningkatnya kualitas layanan publik b. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja aparat a. Bertambah dan/atau meningkatnyan kualitas dan fungsi dari sarana dan prasarana pokok maupun pendukung milik pemerintah daerah sebagai pusat kegiatan interaksi pemerintah dan Misi 2 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi Tujuan Sasaran 1. Mudahnya aksesbilitasi masyarakat terhadap infrastruktur strategis kewilayahan yang berkualitas a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur layanan transportasi. b. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Penerangan Jalan Umum (PJU). c. Meingkatnya kualitas dan kuantitas masyarakat yang menikmati air bersih. d. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup BAB II-8

Misi 3 : Mewujudkan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, Berbudaya, Agamis dan Beradab Tujuan 1. Terciptanya tata kehidupan masyarakat yang budaya dan agamis 2. Terciptanya kesejahteraan social berbasis kearifan lokal Sasaran a. Meningkatnya pengalaman ajaran agama yang toleran b. Meningkatnya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal a. Meningkatnya stabilitas social yang sesuai dengan budaya lokal Misi 4: Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, Unggul dan Berdaya Saing Tujuan 1. Mudahnya akses kesehatan masyarakat yang kualitas 2. Mudahnya akses pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat 3. Optimalnya kemampuan dan daya saing masyarakat Sasaran a. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat a. Meningkatnya kualitas pendidikan dasar b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan informal dan nonformal a. Meningkatnya kemampuan dan daya saing masyarakat b. Meningkatnya prestasi olahraga c. Meningkatnya sumberdaya berpendidikan tinggi Misi 5 : Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. 1. Terjaganya ketersediaan pangan secara berkelanjutan a. Meningkatnya ketahanan pangan dan sektor agrobisnis daerah 2. Berkembangnya industri perikanan 3. Berkembangnya sector pariwisata bahari a. Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya b. Berkembangnya industry pengolahan hasil perikanan a. Banyaknya dan terpeliharanya objek wisata pariwisata bahari BAB II-9

4. Percepatan pengembangan ekonomi berbasis maritime yang berorientasi ekonomi kerakyatan a. Meningkatnya perekonomian masyarakat pesisir pantai b. Meningkatnya kinerja UMKM BUMDES c. Meningkatnya kinerja pasar tradisional B. Indikator dan Target Kinerja 1. Indikator dan Target Kinerja Tujuan Pengukuran capaian kinerja Pemerintah Kabupaten kaur dalam upaya perwujudan tujuan strategis yang telah ditetapkan, selanjutnya disusun dan ditetapkan indicator kinerja dan target capaian kinerja tujuan berdasarkan sasaran yang ditetapkan dalam Rancangan Kerja Pemerintah Daerah sampai tahun 2018, sebagaimana diuraikan dibawah ini : Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah Tabel 2.2 Indikator dan target Kinerja Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target 2018 Opini atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Meningkatnya akses terhadap informasi publik. Meningkatnya kualitas layanan publik. Ketersediaan akses terhadap informasi public Persentase OPD dengan SPM baik WTP untuk tahun buku 2016 dan nilai CC untuk dokumen LKJ Publikasi di 1 (satu) website 51 % Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja aparat birokrasi. Bertambah dan/atau Meningkatnya kualitas dan fungsi dari sarana dan prasarana pokok maupun pendukung milik pemerintah daerah sebagai pusat kegiatan interaksi pemerintah dan masyarakat. Nilai Lakip Tahapan pelaksanaan pembangunan sarana prasarana Kepala Daerah Jumlah kegiatan yang terselenggara Nilai CC 75% 0 BAB II-10

Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur layanan transportasi. Meningkatnya kuantitas dan kualitas Penerangan Jalan Umum (PJU). Rasio minimal ruas jalan dalam kondisi baik. Prosentase minimal jumlah PJU (penerangan Jalan Umum) terbangun yang berfungsi baik 45-55 34 % Meingkatnya kualitas dan kuantitas masyarakat yang menikmati air bersih. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup. Meningkatnya pengamalan ajaran agama yang toleran Meningkatnya nilai-nilai budaya dan kearifan local Prosentase rumah tangga pengguna layanan air bersih Rasio infrastruktur irigasi dalam kondisi baik Prosentase Taman/Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memenuhi kriteria Persentase pemukiman yang layak dan berwawasan lingkungan Persentase sekolah dengan pendidikan karakter berkategori baik Jumlah seni budaya yang dilestarikan 65 % 70 % 74,84 Ha/ 9400 m 85 % 100% 10 Meningkatnya stabilitas sosial yang sesuai dengan budaya lokal Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Meningaktnya kualitas Pendidikan Dasar Persentase penurunan jumlah masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Prosentase Balita bergizi buruk Angka Kematian Ibu per 100.000 Angka Kematian Bayi per 100.000 Jumlah Puskesmas yang terakreditasi 10 % 0 10 7-5 13 Angka Partisipasi Kasar SD 14.012 Angka Partisipasi Murni SD (7-12 Tahun) 98,84-99,04 BAB II-11

Angka Partisipasi Kasar SMP 5.453 Angka Partisipasi Murni SMP (13-15 Tahun) 85,99-87,99 Meningkat kan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan informal dan non formal Meningkat nya kemampuan dan daya saing masyarakat Meningkat nya prestasi olah raga Meningkat nya sumber daya berpendidikan tinggi Meningkatnya ketahanan pangan dan sektor agrobisnis daerah Angka Rata-rata Lama Sekolah (ARLS) Persentase SD yang terakreditasi Persentase SMP yang terakreditasi 9 Tahun 85,01-88,00 56-61 Jumlah perpustakaan desa 13 Jumlah motor pintar (perpustakaan keliling) Angka buta aksara 1,32-0,88 Jumlah wirausaha baru berbasis IPTEK 150 Jumlah atlet yang meraih prestasi tingkat provinsi dan nasional Jumlah penerima beasiswa dalam negeri Jumlah penerima beasiswa luar negeri Score Pole Pangan Harapan (PPH)/ angka pola harapan Jumlah panen per hektar dan/atau total per tahun Padi 1. Jagung 2. Kedelai 3. Cabe 4. Bawang Merah 5. Sawo 6. Jumlah kecamatan yang konsisten sebagai cluster 9 4-3 22 Orang 17 Orang 74,6 27500-28000 2250-2500 500-650 67,03-70 0,2-0,4 10 2 Meningkatnya produksi Produksi perikanan tangkap 4.275,5 BAB II-12

perikanan tangkap dan budidaya Berkembangnya pengolahan perikanan industri hasil Banyaknya dan terpelihatanya obyek wisata pariwisata bahari Meningkatnya perekonomian masyarakat pesisir pantai Meningkatnya kinerja UMKM dan BUMDES Meningkatnya pasar tradisional kinerja (ton) Produksi perikanan budidaya (ton) 4.010,5 Jumlah Unit Pengolahan hasil perikanan (unit) 10-20 Jumlah kunjungan/wisatawan 21400-21600 Persentase kemiskinan 20,43 Persentase pengangguran tingkat 4,57-4,37 Persentase Peningkatan PAD 34.130.000 Jumlah UMKM yang aktif 753 Jumlah Pasar tradisional yang di revitalisasi 3 Sumber : RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 C. PERENCANAAN ANGGARAN 1. Kebijakan dan Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2016-2021 Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur terbesar berasal dari dana perimbangan. Oleh karena itu, mempengaruhi kemampuan keuangan Pemerintah Daerah. Dikarenakan masih belum begitu tingginya kemampuan fiscal Kabupaten Kaur di dalam membiayai pembangunan daerah, maka perlu diambil kebijakan-kebijakan guna meningkatkan pendapatan daerah seperti: a. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik intensifikasi maupun ekstensifikasi dengan menggali dan mengembangkan sumber-sumber penerimaan yang sudah ada maupun sumber-sumber penerimaan baru. b. Kebijakan dalam meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat / wajib pajak. c. Membangun sistem dan prosedur adminstrasi pelayanan perpajakan dan retribusi yang nyaman dan sederhana. d. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme sumber daya manusia (SDM) aparatur. BAB II-13