ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL KERUPUK SANJAI DI KOTA BUKITTINGGI. Oleh YORI AKMAL A14302024



dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL KERUPUK SANJAI DI KOTA BUKITTINGGI. Oleh YORI AKMAL A

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRSI KECIL DI KABUPATEN GRESIK DAN KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI

KEPUTUSAN JENIS MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA INDUSTRI KECIL SEPATU DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL PULO GADUNG JAKARTA TIMUR.

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Untuk mewujudkan cita cita tersebut diatas satu sasaran

ANALISIS PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SISTEM KEMITRAAN USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang akan mengalami pertumbuhan lebih lambat dari pada yang. tumpuan harapan bagi pembangunan (Purnama, 2013).

ANALISIS KINERJA DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL MOCHI DI KOTA SUKABUMI OLEH CENITA MELIANI H

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) GARDA EMAS (Studi Kasus UMKM Penghasil Sandal Di Kecamatan Bogor Selatan)

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA: APLIKASI HUKUM OKUN OLEH REINHARD JANUAR SIMAREMARE H

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

RINGKASAN ISVENTINA. DJONI HARTONO

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

PERSEPSI PEKERJA INDUSTRI SKALA KECIL TENTANG PENDIDIKAN (Kasus : RW 09, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PROPINSI BALI TAHUN 2006

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA INDUSTRI BESI BAJA DI INDONESIA OLEH SARI SAFITRI H

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PASCA KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERNI YULIARTI H

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkembang secara mandiri dan pendapatan ekonomi daerah. Sektor industri

ANALISIS PERBANDINGAN IKLIM INVESTASI: INDONESIA VERSUS BEBERAPA NEGARA LAIN OLEH: SUSI SANTI SIMAMORA H

: NUSRAT NADHWATUNNAJA A

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya. Pembangunan ekonomi suatu bangsa juga merupakan pilar penting bagi

DAMPAK EFISIENSI LOKASI INDUSTRI TERHADAP NILAI TAMBAH SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERIK PRIYADI SIMATUPANG H

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI PAKAIAN JADI DI KOTA SURABAYA DAN SIDOARJO USULAN PENELITIAN

ANALISIS GENDER DALAM PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PASAR TENAGA KERJA INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS DKI JAKARTA)

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

Oleh : Dewi Mutia Handayani A

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

STRATEGI RUMAHTANGGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN

sehingga mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap

ANALISIS KETERKAITAN KREDIT DAN KONSUMSI RUMAH TANGGA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT DHONA YULIANTI

BAB I PENDAHULUAN. harapan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di lingkup Indonesia, akan tetapi tidak

ANALISIS NILAI EKONOMI LAHAN (LAND RENT) PADA LAHAN PERTANIAN DAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR. Oleh ANDIKA PAMBUDI A

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan berlangsungnya proses demografis. Pada tahun 2004, di Jawa. 1,07 persen bila dibanding tahun 2003 (BPS, 2004).

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DEBITUR TERHADAP PELAYANAN KREDIT SISTEM REFERRAL BANK CIMB NIAGA CABANG CIBINONG KABUPATEN BOGOR

ANALISIS NILAI TAMBAH, EFISIENSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RUMAH TANGGA (IKKR) DI INDONESIA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERANAN DAN DAMPAK INVESTASI INFRASTRUKTUR TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA: ANALISIS INPUT-OUTPUT OLEH CHANDRA DARMA PERMANA H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR KEDELAI INDONESIA

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN KELINCI ASEP S RABBIT PROJECT, LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : Nandana Duta Widagdho A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS HUBUNGAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DENGAN KEMISKINAN DI PROPINSI JAWA BARAT. Oleh. Nia Kurniawati Hidayat A

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi

STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (Studi Kasus Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat) Oleh : ABDUL WAHID A

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

PEREMPUAN PENGUSAHA PADA INDUSTRI BORDIR (Kasus di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat) Oleh:

OPTIMALISASI PRODUKSI KAIN TENUN SUTERA PADA CV BATU GEDE DI KECAMATAN TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR KOMODITAS KERAMIK DI INDONESIA OLEH HANY LARASSATI H

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat berperan penting dalam

ANALISIS KONSUMSI RUMAHTANGGA PETANI WORTEL DI DESA SUKATANI KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR PROPINSI JAWA BARAT. Oleh: KRUSTIN HALYANI A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PABRIK KARET CRUMB RUBBER

Oleh: RENNY YUSNIATI A PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SKRIPSI.

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN INDUSTRI KECAP DI INDONESIA OLEH RINA MARYANI H

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN PROVINSI GORONTALO : IDENTIFIKASI SEKTOR-SEKTOR UNGGULAN DWI MUSLIANTI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI MOBIL DI INDONESIA OLEH ANINDITO AJIRESWARA H

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TOTAL ASET BANK SYARIAH DI INDONESIA OLEH LATTI INDIRANI H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN TRANSMIGRAN DI UNIT PERMUKIMAN TRANSMIGRASI PROPINSI LAMPUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PENAWARAN KAKAO DI INDONESIA OLEH SUNDORO ARY ARMANDA H

kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan

Oleh : THOMSON BERUTU A

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN BENIH IKAN NILA DI KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT

ANALISIS MODERNITAS SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEBERHASILAN UNIT USAHA KECIL TAHU SERASI BANDUNGAN

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

ANALISIS EFEKTIVITAS KELOMPOK USAHA BERSAMA SEBAGAI PROGRAM PEMBERDAYAAN RAKYAT MISKIN PERKOTAAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

ANALISIS NILAI TAMBAH, EFISIENSI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTPUT INDUSTRI MINYAK GORENG SAWIT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

RINGKASAN. RAHMAWATI. Analisis Peramalan Ekspor Batubara dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Indonesia. Dibimbing oleh DJONI HARTONO.

ABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL OLAHAN CARICA

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI POTONG DOMESTIK

INDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP

DAMPAK KETERGANTUNGAN PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI TERHADAP SUMBERDAYA ALAM TAK TERBARUKAN (PEMBERLAKUAN KUOTA EKSPOR BATUBARA)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

KATA PENGANTAR. ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban mahasiswa untuk

ANALISIS INTERNALISASI BIAYA PENGOLAHAN LIMBAH (Studi Kasus Sentra Industri Tempe di Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor)

SISTEM PEMASARAN HASIL PERIKANAN DAN KEMISKINAN NELAYAN (Studi Kasus: di PPI Muara Angke, Kota Jakarta Utara)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan beberapa daerah perkotaan mempunyai pola. baik di daerah pedesaan dan perkotaan. Dualisme kota dan desa yang terdapat

DAMPAK KEBIJAKAN MONETER TERHADAP KINERJA SEKTOR RIIL DI INDONESIA

ANALISIS KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (Di Perkebunan Cisalak Baru-Bantarjaya, Kabupaten Lebak)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL KERUPUK SANJAI DI KOTA BUKITTINGGI Oleh YORI AKMAL A14302024 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL KERUPUK SANJAI DI KOTA BUKITTINGGI SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : YORI AKMAL A14302024 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

RINGKASAN YORI AKMAL. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai di Kota Bukittinggi. (Di bawah bimbingan IDQAN FAHMI). Tenaga kerja merupakan salah satu masalah utama dan penting dalam pembangunan Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2004, angkatan kerja Indonesia mencapai 103,973 juta jiwa, dan lebih 50 persen diantaranya berada di pedesaan dan bekerja di sektor pertanian. Ketidakmampuan lapangan kerja menyerap tanaga kerja karena pertumbuhan lapangan kerja yang relatif lambat dibanding pertumbuhan angkatan kerja. Ketimpangan penyebaran lapangan kerja juga menjadi permasalahan dalam akses tenaga kerja untuk bekerja. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah merupakan permasalahan utama tenaga kerja Indonesia karena hal ini berkolerasi positif dengan produktivitas tenaga kerja. Permasalahan di atas menyulitkan angkatan kerja Indonesia untuk bekerja di sektor formal. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan memberdayakan sektor ekonomi informal dan ekonomi tradisional, seperti industri kecil dan rumah tangga. Industri kecil kerupuk sanjai merupakan salah satu industri kecil yang cukup berpotensi untuk dikembangkan untuk menyerap tenaga kerja terutama di Sumatera Barat Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bukittinggi tahun 2004, industri kecil di Kota Bukittinggi tumbuh sekitar 15-20 persen per tahun. Pertumbuhan industri kecil yang relatif stabil secara umum, tapi pada industri kecil kerupuk sanjai yang merupakan industri kecil tradisional yang telah ada pertumbuhannya relatif lambat. Hal ini dapat dilihat dari produksi yang relatif kecil dibandingkan industri kecil lain, sedangkan industri kecil ini sama-sama menggunakan teknologi yang sederhana (tradisional) dalam berproduksi. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bukittinggi tahun 2004, produksi industri makanan kecil dan kue kering ini mencapai 4.367.075.000 rupiah sedangkan industri kecil kerupuk sanjai hanya sekitar 1.990.500.000 rupiah. Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan industri kecil. Rata-rata tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga kerja yang rendah merupakan salah satu permasalahan penyebab industri kecil kerupuk sanjai sulit untuk berkembang, selain tingkat upah yang rendah, hal ini berdampak pada rendahnya produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Pertama, bagaimanakah karakteristik umum industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi? Kedua, bagaimanakah karateristik tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi? Ketiga, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi? Produktivitas tenaga kerja yang rendah merupakan kendala dalam pemgembangan industri kecil kerupuk sanjai ini. Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik umum industri kecil kerupuk sanjai, (2) mengidentifikasi karakteristik tenaga kerja

industri kecil kerupuk sanjai, (3) menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Berdasarkan uraian di atas, analisis yang dipakai dalam penelitaian ini adalah, data hasil survey dan wawancara dianalisa secara deskriptif untuk mengidentifikasi karakteristik umum dan karakteristik tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai. Data primer dianalisa dengan model regresi linier berganda dan parameter diduga dengan metode pendugaan kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja industri kecil di Kota Bukittinggi. Berdasarkan analisis deskriptif perkembangan industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi secara umum belum diikuti dengan perkembangan teknologi yang cukup berarti. Peralatan yang digunakan masih peralatan sederhana dan penggunaan peralatan untuk melakukan proses produksi masih didominasi oleh tenaga kerja manusia, sehingga produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai merupakan faktor penentu. Karakteristik pekerja pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi menunjukkan rata-rata umur pekerja adalah 31 tahun. Dilihat dari tingkat pendidikan secara umum responden telah menyelesaikan pendidikan pada tingkat sekolah dasar dan secara rata-rata pekerja industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi telah menjalani pendidikan formal selama 8,6 tahun. Para pekerja rata-rata telah memiliki pengalaman kerja selama 7,45 tahun di industri kecil kerupuk sanjai. Rata-rata tanggungan seorang tenaga kerja pada industri kerupuk sanjai ini 1 sampai 2 orang dengan kisaran 0 6 orang. Rata-rata pekerja mengalokasikan waktunya untuk bekerja pada industri kecil kerupuk sanjai ini selama 8,15 jam per hari. Pekerja rata-rata menerima upah dari industri kecil kerupuk sanjai sebesar Rp 559.166,70 per bulan, pekerjaan di industri kecil kerupuk sanjai ini merupakan satu-satunya mata pencaharian bagi sebagian besar pekerja. Tingkat produktivitas rata-rata pekerja industri kecil kerupuk sanjai adalah Rp 2.283,93 per orang per jam. Jika dibandingkan dengan tingkat produktivitas UMR (upah minimum regional) wilayah Bukittinggi yaitu Rp 3.095,24 per orang per jam, maka tingkat produktivitas pekerja industri kecil kerupuk sanjai berada dibawah produktivitas tenaga kerja secara umum yang ditetapkan Pemerintrah Daerah Kota Bukittinggi. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, ternyata yang berpengaruh nyata terhadap produktivitas hanya empat variabel bebas. Pertama, variabel jenis kelamin bernilai positif yang berarti tenaga kerja laki-laki lebih produktif dibandingkan tenaga kerja perempuan. Kedua, upah yang diterima dari industri kecil kerupuk sanjai bernilai positif yang berarti semakin tinggi upah maka produktivitas tenaga kerja akan meningkat. Ketiga, dummy status pekerjaan bernilai positif yang berarti tenaga kerja yang bekerja penuh lebih produktif dibandingkan yang bekerja sampingan pada industri kecil kerupuk sanjai, sedangkan yang keempat alokasi waktu kerja bernilai negatif yang berarti penambahan jam kerja akan menurunkan produktivitas tenaga kerja tersebut.

Judul Nama NRP : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENEGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL KERUPUK SANJAI DI KOTA BUKITTINGGI : Yori Akmal : A14302024 Menyetujui, Dosen Pembimbing Ir. Idqan Fahmi, M.Ec NIP. 131 803 657 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir Supiandi Sabiham, M.Agr NIP. 130 422 698 Tanggal Lulus:

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Muaro Bungo, Jambi pada tanggal 25 Desember 1983 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, keluarga Bapak Risnal Sutan Pamenan dan Ibu Nelyati Sy, SAg. Penulis mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Anggrek pada tahun 1989. Pendidikan Sekolah Dasar penulis selesaikan di SDN 05 Biaro IV Angkat Candung pada tahun 1996 kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SLTPN 1 Tilatang Kamang pada tahun 1996-1999. Pendidikan Tingkat Atas dapat penulis selesaikan di SMUN 1 Tilatang Kamang pada tahun 2002. Penulis diterima di IPB melalui jalur USMI pada tahun 2002 pada Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Selama masa kuliah penulis aktif di organisasi kemahasiswaan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Bulutangkis, Ikatan Alumni SMUN Til-Kam Bogor (Primasista Bogor) menjabat sebagai ketua tahun 2003/2004, Ikatan Alumni SMUN Til-Kam se-jabodetabek serta anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Minang (IPMM) Bogor.

PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA INDUSTRI KECIL KERUPUK SANJAI DI KOTA BUKITTINGGI BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Agustus 2006 Yori Akmal A14302024

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim. Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai di Kota Bukittinggi. Penyusunan skripsi ini sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana dan meraih gelar sarjana pertanian di Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi karakteristik umum industri kecil kerupuk sanjai, mengidentifikasi karakteristik tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Harapan penulis agar karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Bogor, Agustus 2006 Yori Akmal A14302024

UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillah, penulis mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa dengan setulus hati penulis mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan motivasi yang telah diberikan selama ini kepada: 1. Keluarga tercinta, Papa, Mama dan kedua adikku Halim, Fitri terima kasih atas seluruh kasih sayang, motivasi dan do anya semoga penulis diberi kesempatan untuk membalasnya. 2. Bapak Ir. Idqan Fahmi, M.Ec selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing skripsi yang membimbing dan memberi masukan serta nasihat yang sangat berharga bagi penulis selama penulis berada di IPB. 3. Bapak Ir. Nidyantoro, MSP dan Bapak Ir, Joko Purnomo, MS atas kesediaannya sebagai dosen penguji utama dan dosen penguji wakil departemen pada sidang skripsi, memberikan saran dan kritikan yang membangun bagi penulis dalam penyelesaian skripsi. 4. Pak uo, Pak etek dan Mak Ibe atas nasihat, motivasi dan bantuannya selama ini dan saat penulis menyelesaikan skripsi. 5. Instansi pemerintah di tingkat Kota Bukittinggi, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat melakukan penelitian tanpa hamabatan yang berarti. 6. Kakak-kakak, teman-teman serta adik-adik di Primasista Bogor atas kerjasama, bantuan dan motivasinya selama ini. 7. Teman-teman sengkatan 39 dan teman-teman di Iqtishadi, terima kasih atas kerjasama dan semangatnya hingga terselesaikannya skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu namun telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 9 2.1 Defenisi Industri Kecil... 9 2.2 Peranan Industri Kecil... 11 2.3 Kesempatan Kerja... 13 2.4 Produktivitas Tenaga Kerja... 13 2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja... 14 2.6 Penelitian Terdahulu... 16 BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN ANALISIS... 18 3.1 Dasar Pemikiran... 18 3.2 Konsep Pokok... 20 3.2.1 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja... 20 3.2.1.1 Output... 20 3.2.1.2 Input... 21 3.2.1.3 Jenis Kelamin... 21 3.2.1.4 Umur... 21 3.2.1.5 Tingkat Pendidikan... 22 3.2.1.6 Pengalaman Kerja... 22 3.2.1.7 Jumlah Tanggungan Keluarga... 22 3.2.1.8 Tingkat Upah... 23 3.2.1.9 Alokasi Waktu Kerja... 23

3.2.1.10 Alokasi Waktu Kerja... 23 3.3 Definisi Operasional... 25 3.4 Hipotesis... 26 BAB IV. METODE PENELITIAN... 30 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian... 30 4.2 Jenis dan Sumber Data... 30 4.3 Metode Pengambilan Sampel... 30 4.4 Metode Analisis... 31 4.4.1 Metode Analisis Deskriptif... 31 4.4.2 Metode Analisis Data... 31 4.5 Pengujian Hipotesis... 35 BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI... 37 5.1 Kondisi Geografis... 37 5.2 Kondisi Kependudukan... 38 5.3 Kondisi Perekonomian Daerah... 40 5.4 Gambaran Umum Industri Kecil Kerupuk Sanjai di Kota Bukittinggi... 42 BAB VII. HASIL DAN PEMBAHASAN... 45 6.1 Karakteristik Industri Kecil Kerupuk Sanjai di Kota Bukittinggi... 45 6.1.1 Penyediaan Bahan Baku dan Bahan Penunjang... 45 6.1.2 Teknologi... 46 6.1.3 Penyerapan Tenaga Kerja dan Sistem Pembayaran Upah... 47 6.1.4 Pemasaran... 49 6.1.5 Permodalan... 50 6.1.6 Proses Pembuatan Kerupuk Sanjai... 50 6.1.7 Kondisi Lingkungan Tempat Produksi... 52 6.2 Karakteristik Pekerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai di Kota Bukittinggi...54 6.2.1 Jenis Kelamin... 54 6.2.2 Umur... 54 6.2.3 Tingkat Pendidikan... 55

6.2.4 Pengalaman Kerja pada Industri Kecil Kerupuk Sanjai... 56 6.2.5 Jumlah Tanggungan Keluarga... 56 6.2.6 Jumlah Upah dari Industri Kecil Kerupuk Sanjai per Bulan... 57 6.2.7 Alokasi Waktu Kerja... 60 6.2.8 Tingkat Produktivitas... 61 6.3 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas... 62 6.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja... 65 6.4.1 Jenis kelamin... 65 6.4.2 Umur... 65 6.4.3 Tingkat Pendidikan... 66 6.4.4 Beban Tanggungan... 66 6.4.5 Pengalaman Kerja... 67 6.4.6 Alokasi Waktu Kerja... 67 6.4.7 Upah Rata-rata dari Industri Kecil Kerupuk Sanjai per Bulan... 68 6.4.8 Dummy Status Pekerjaan... 69 VII. KESIMPULAN DAN SARAN... 70 7.1 Kesimpulan... 70 7.2 Saran... 71 DAFTAR PUSTAKA... 73 LAMPIRAN... 75

DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman 1. Penyebaran Penduduk per Kecamatan dan Jumlah per Jenis Kelamin Kota Bukittinggi Tahun 2004... 38 2. Mata Pencaharian Penduduk Kota Bukittinggi (Usia 15-60 tahun) Kota Bukittinggi Tahun 2004... 40 3. Perkembangan PAD dan Penerimaan Pajak Kota Bukittinggi... 40 4. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja yang Terdaftar pada Industri Kecil Makanan dan Minuman Kota Bukittinggi Tahun 2004... 41 5. Industri Kecil Kerupuk Sanjai yang Berizin di Kota Bukittinggi Kota Bukittinggi Tahun 2004... 44 6. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur... 55 7. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 56 8. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja pada Industri Kecil Kerupuk Sanjai... 56 9. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga... 57 10. Distribusi Responden Berdasarkan Upah dari Industri Kecil Kerupuk Sanjai... 58 11. Tanggapan Responden Terhadap Upah yang Diterima... 60 12. Distribusi Responden Berdasarkan Alokasi Waktu Kerja... 60 13. Distribusi Responden Berdasarkan Produktivitas... 61 14. Distribusi Responden yang Pernah Bekerja dan Tidak Pernah Bekerja Sebelum Bekerja di Industri Kecil Kerupuk Sanjai... 62 15. Alasan Responden Memilih Bekerja pada Industri Kecil Kerupuk Sanjai... 62 16. Hasil Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai di Kota Bukittinggi... 63 17. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Analisa White Heterocedasticity Test... 65

DAFTAR GAMBAR Nomor Teks Halaman 1. Kerangka Pemikiran Operasional... 28

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Daftar Pertanyaan... 75 2. Data Hasil Survey Tenaga Kerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai Kecamatan Mandiangin Koto Salayan Kota Bukittinggi... 79 3. Analisis Regresi... 82

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta pembangunan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Hakikat pembangunan ini mengandung makna bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mencapai keseimbangan, keserasian dan keselarasan seluruh aspek-aspek pembangunan. Program pembangunan nasional harus dapat direncanakan dengan baik dan terpadu secara menyeluruh untuk mencapai sasaran pembangunan tersebut. Pembangunan nasional yang berkelanjutan ditujukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa, sehingga diharapkan mampu mencapai ketentraman dan kesejahteraan lahir batin bagi seluruh masyarakat. Dalam mewujudkan harapan-harapan tersebut pemerintah selama ini berupaya melaksanakan pembangunan di berbagai bidang dan sektor pembangunan. Hal ini diwujudkan dengan program-program pembangunan yang bertahap, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Pembangunan betahap ini pada akhirnya disusun dalam bentuk program pembangunan jangka pendek dan program pembangunan jangka panjang. Pembangunan ekonomi di suatu negara dalam jangka panjang akan membawa perubahan mendasar dalam struktur perekonomian negara tersebut, yaitu dari ekonomi tradisional yang dititikberatkan pada sektor pertanian ke sektor modern yang didominasi oleh sektor industri dengan increasing return to scale yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi (Weis dalam Tambunan, 2001). Salah satu indikator untuk mengukur perubahan struktur

ekonomi adalah distribusi kesempatan kerja menurut sektor. Pergeseran kesempatan kerja dari sektor pertanian ke industri merupakan gejala industrialisasi. Daya serap sektor pertanian Indonesia untuk tenaga kerja masih sangat tinggi sekitar 50-60 persen sedangkan kontribusi terhadap pembangunan hanya sekitar 17 persen, dibandingkan dengan sektor industri yang menyumbang sekitar 28 persen dengan daya serap tenaga kerja yang masih sangat relatif kecil. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Kependudukan merupakan salah satu masalah dalam pembangunan Indonesia selain jumlah yang relatif besar, alokasi yang tidak merata, serta tingkat pendidikan yang rendah, hal ini terlihat dengan rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja. Rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,4 persen pertahun. Hal ini merupakan salah satu kendala dalam pembangunan nasional karena menimbulkan peningkatan angkatan kerja yang akan memasuki pasar tenaga kerja, sedangkan rata-rata mereka memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang sangat rendah atau merupakan tenaga kerja tidak terdidik, sedangkan lapangan kerja yang tersedia relatif kecil. Berdasarkan data BPS tahun 2004, angkatan kerja Indonesia mencapai 103,973 juta jiwa dan lebih 50 persen diantaranya berada di pedesaan yang bekerja di sektor pertanian. Dampak lain yang timbul dari fenomena di atas yaitu terjadinya ketimpangan dalam pembangunan dan kurangnya kesempatan kerja. Masalah ini tidak lepas dari perhatian pemerintah, bahkan pemerintah sadar akan hal tersebut dan telah mengambil kebijaksanaan pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk sebagai salah satu usaha untuk mengurangi kenaikan penawaran tenaga kerja dipasaran. Namun kebijakan pemerintah ini belum mampu mengatasi hal tersebut,

bahkan ada kecenderungan dengan semakin meningkatnya penawaran tenaga kerja, sementara di satu sisi aktivitas ekonomi yang ada tidak mampu menyerap tenaga kerja berlebih sehingga terjadi apa yang dikenal dengan pengangguran. Angkatan kerja Indonesia selain jumlah yang besar juga rata-rata memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Jika tingkat pendidikan pekerja berkolerasi positif dengan keterampilan dan produktivitas, kondisi ini menunjukkan sebagian besar tenaga kerja Indonesia merupakan pekerja yang memiliki keterampilan yang rendah dan dengan produktivitas yang rendah. Fenomena ini menyulitkan sebagian besar angkatan kerja Indonesia untuk bekerja di sektor formal, yang mensyaratkan tingkat pendidikan yang tinggi dan keahlian. Hal ini menjadi masalah utama yang dihadapi dalam pembangunan nasional, yaitu dengan semakin sempitnya kesempatan kerja di sektor formal sementara angkatan kerja terus mengalami peningkatan. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan memberdayakan sektor informal serta sektor ekonomi tradisional, karena selama ini sebagian besar tenaga kerja yang tidak terserap oleh aktivitas ekonomi sektor formal, bekerja di sektor informal yang mampu menyerap lebih dari 60 persen angkatan kerja yang ditawarkan dipasaran (Wirakartakusuma, 1998). Salah satu sektor informal yang memberikan peranan yang besar dalam penciptaan lapangan pekerjaan adalah industri kecil dan menengah. Menurut Liedholm dalam Saputra (1997), pada umumnya industri kecil lebih banyak berkembang di daerah pedesaan dan kota-kota kecil yang sering kali merupakan usaha sampingan atau pola paruh waktu dari kegiatan ekonomi lainnya. Indikasi ini sangat positif dalam mendukung pembangunan di daerah

tersebut sebagai motor penggerak perekonomian. Industri kecil dapat berkembang dengan mudah karena tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, teknologi yang digunakan juga relatif sederhana dan bahan baku pun relatif mudah diakses. Salah satu industri kecil yang berpotensi untuk dikelola atau dikembangkan adalah industri kecil keripik singkong ( kerupuk sanjai). Industri kecil ini telah ada sejak lama dan berkembang di daerah pedesaan pada beberapa provinsi di Indonesia salah satunya di Sumatera Barat. Salah satu sentra produksi keripik singkong di Sumatera Barat adalah Kota Bukittinggi. Industri kecil ini telah dikenal cukup lama dan turun temurun bagi masyarakat Sumatera Barat. Keripik singkong atau yang lebih dikenal dengan kerupuk sanjai merupakan salah satu makanan khas masyarakat dari daerah ini, karena mempunyai ciri khas tertentu dibandingkan hasil produksi daerah lain. 1.2 Perumusan Masalah Industri kecil merupakan sektor industri yang cukup mampu bertahan dari guncangan ekonomi. Industri kecil kerupuk sanjai merupakan industri yang cukup potensial untuk dikembangkan, karena industri ini telah menciptakan lapangan kerja dan dapat menyerap tenaga kerja di daerah pedesaan dan kota-kota kecil. Kondisi ini merupakan indikator yang baik untuk mengembangkan industri ini lebih lanjut. Permasalahan yang umumnya sering terjadi pada industri diantaranya adalah keterbatasan modal, pemasaran, pengadaan bahan baku, kurangnya keahlian dalam pengelolaan perusahaan, dan tenaga kerja (sumberdaya manusia).

Permasalahan tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap produktivitas produksi. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian yang mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas industri kecil kerupuk sanjai. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bukittinggi tahun 2004, industri kecil di Kota Bukittinggi tumbuh sekitar 15-20 persen. Pertumbuhan ini tergolong stabil semenjak tahun 1999. Hal ini sangat berperan besar bagi sumber pendapatan Kota Bukittinggi dan sebagai lapangan kerja yang potensial. Perkembangan dan pertumbuhan industri kecil yang relatif stabil secara umum, tapi pada industri kecil kerupuk sanjai yang merupakan industri kecil tradisional yang telah ada pertumbuhannya relatif lambat. Hal ini terjadi karena mulai muncul industri-industri kecil lain yang merupakan industri kecil substitusi dari industri kecil kerupuk sanjai ini, seperti industri makanan kecil dan kue-kue kering. Industri kecil ini mampu berkembang dengan pesat berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bukittinggi tahun 2004, produksi industri makanan kecil dan kue kering ini mencapai 4.367.075.000 rupiah sedangkan industri kecil kerupuk sanjai hanya sekitar 1.990.500.000 rupiah. Industri kecil kerupuk sanjai ini masih mampu bertahan di tengah persaingan dengan industri kecil lain, walaupun dengan tingkat pertumbuhan yang relatif kecil. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji, bagaimana industri kecil ini masih mampu bertahan ditengah persaingan dengan industri kecil lain. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi utama dalam proses produksi yang sangat mempengaruhi efisiensi produksi. Untuk itu perlu dilakukan analisis bagaimana produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai.

Menurut Tambunan (2001), salah satu indikator dalam mengukur besarnya dampak keterbatasan teknologi dan sumberdaya manusia terhadap kinerja sektor industri adalah produktivitas, baik secara parsial dari masing-masing faktor produksi yang digunakan maupun secara keseluruhan. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi utama dalam suatu proses produksi. Permasalahan efisiensi produksi juga dipengaruhi oleh produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi faktor baik itu internal maupun eksternal, untuk itu perlu dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai serta bagaimana karakteristik tenaga kerja pada industri kecil ini. Peningkatan produksi yang relatif kecil dibandingkan industri kecil lain merupakan masalah industri kecil kerupuk sanjai dalam perkembangannya, sedangkan industri kecil ini sama-sama menggunakan teknologi yang sederhana (tradisional) dalam berproduksi. Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan industri, terutama industri kecil. Ratarata tingkat pendidikan dan keterampilan pada industri kecil yang rendah merupakan salah satu permasalahan penyebab industri kecil kerupuk sanjai sulit untuk berkembang, selain tingkat upah yang rendah, hal ini berdampak pada rendahnya produktivitas tenaga kerja itu sendiri. Peningkatan produktivitas tenaga kerja perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan industri kecil kerupuk sanjai. Kajian terhadap karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja perlu dilakukan. Hal ini diharapkan dapat menentukan langkah dan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, baik bagi pengusaha kerupuk sanjai maupun pemerintah daerah setempat.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan penetapan kebijakan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai. Karakteristik industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi perlu diidentifikasi untuk mendukung analisa selanjutnya yang lebih mendalam, untuk mengidentifikasi karakteristik tenaga kerja dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. Produktivitas tenaga kerja dianalisa dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja tersebut dan berapa besar pengaruhnya terhadap produktivitas tenaga kerja itu sendiri. Identifikasi karakteristik tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai perlu dilakukan untuk dapat mendukung analisa lebih mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai. Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimanakah karakteristik umum industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi? 2. Bagaimanakah karateristik tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi? 3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi? 1.3 Tujuan Penelitian Dari latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi karakteristik umum industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi 2. Menganalisa karateristik tenaga kerja industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi. 3. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri kecil kerupuk sanjai di Kota Bukittinggi.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Industri Kecil Menurut BPS (1998) industri pengolahan adalah suatu kegiatan perekonomian yang melakukan kegiatan mengubah barang dasar secara mekanik, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau mengubah barang dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dengan maksud mendekatkan produk tersebut kepada konsumen akhir, termasuk dalam kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Industri kecil adalah suatu usaha dalam perekonomian yang merupakan proses yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan pengelompokkan perusahaan atau industri pengolahan dibagi dalam empat kategori yaitu industri kerajinan, industri kecil, industri sedang, dan industri besar. Adapun pengertian industri kecil yaitu suatu kegiatan industri yang menghasilkan barang-barang melalui proses pengolahan dengan menggunakan keterampilan atau teknologi sederhana, madya dan modern. Terdapat beberapa penggolongan industri kecil berdasarkan pada jumlah pekerja, jumlah investasi, jenis komoditi dan penggunaan teknologi (BPS, 2004). Penggolongan industri kecil berdasarkan jumlah tenaga kerja dibagi dalam empat golongan yaitu : 1. Industri kerajinan rumah tangga dengan jumlah pekerja 1-4 orang. 2. Industri kecil dengan jumlah pekerja 5-19 orang. 3. Industri menengah dengan jumlah pekerja 20-99 orang. 4. Industri besar dengan jumlah pekerja 100 orang atau lebih.

Sedangkan penggolongan industri kecil berdasarkan produk yang dihasilkan menurut Departemen Perindustrian dan Pergadangan digolongkan kedalam 5 golongan yaitu : 1. Industri kecil pengolahan pangan 2. Industri kecil sandang pangan dan kulit 3. Industri kecil kimia dan bangunan 4. Industri kecil logam 5. Industri kecil kerajinan dan umum Selain itu Departemen Perindustrian dan Perdagangan (1993), juga menggolongkan industri berdasarkan tipe industri dan penggunaan teknologi yang terdiri dari : 1. Industri kecil tersier dan teknologi yang sederhana 2. Industri kecil modern dan teknologi madya 3. Industri kerajinan dengan teknologi sederhana atau madya Berdasarkan UU No. 9 Tahun 1995 tentang pembinaan usaha kecil, memberikan defenisi industri kecil adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar. 3. Dimiliki atau dikelola oleh warga negara Indonesia, berdiri sendiri dan berbentuk usaha perorangan atau badan usaha yang tidak berbadan hukum atau berbadan hukum koperasi. Tambunan (1997), membedakan pengertian antara industri rumah tangga dengan industri kecil. Industri rumah tangga dikelompokkan sebagai industri yang