PENGARUH FAKTOR HYGIENE DAN MOTIVATOR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. RIANTO PRIMA JAYA



dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FAKTOR HYGIENE DAN MOTIVATOR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. RIANTO PRIMA JAYA. Stevianus

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KISARAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. akademik dalam rangka untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Lampiran1 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH FAKTOR HYGIENE DAN MOTIVATOR TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. RIANTO PRIMA JAYA Stevianus stevianus@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK. Tujuan utama perusahaan untuk mencapai laba maksimum, agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka perusahaan harus mempunyai efektivitas yang tinggi. Perusahaan dan karyawan merupakan dua hal yang saling membutuhkan. Bagi karyawan keberhasilan merupakan aktualisasi potensi diri sekaligus peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan bagi perusahaan, keberhasilan merupakan sarana menuju pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Keberhasilan perusahaan ditentukan salah satunya oleh Kepuasan Kerja karyawan baik. Menurut Handoko(2000:193) Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ada beberapa variabel yang dapat berpengaruh terhadap Kepuasan kerja karyawan. Beberapa di antaranya adalah faktor motivator dan faktor hygiene.faktor motivator berhubungan dengan aspek-aspek yang terkandung dalam pekerjaan itu sendiri (job content) atau disebut juga sebagai aspek intrinsik dalam pekerjaan sedangkan faktor hygiene yaitu faktor yang berada di sekitar pelaksanaan pekerjaan, berhubungan dengan (job context) atau aspek ekstrinsik pegawai. Berdasarkan begitu pentingnya kepuasan kerja karyawan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. Rianto Prima Jaya tentang faktor motivator dan faktor hygiene terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Rianto Prima Jaya. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Menurut Sugiyono (2007 : 7), survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Menurut Sugiyono (2008 : 72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Dalam penelitian ini populasinya adalah karyawan PT. Rianto Prima Jaya yang berjumlah 90 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Stratified Random Sampling dengan mengambil sampel sebanyak 90 orang. 1

Menurut Sugiyono (2007 : 75) teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Pengukuran variabel dalam penelitian ini akan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Data Primer Menurut Sugiyono (2007 : 129), data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini data primer yang dimaksud adalah data mengenai variabel-variabel yang berhubungan dengan faktor motivator dan faktor hygiene dan Kepuasan Kerja yang didapat langsung dari kuesioner yang diisi oleh responden. Data Sekunder Menurut Sugiyono (2007 : 129) data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Biasanya data ini diperoleh secara tidak langsung dari sumber-sumber lain yang masih ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Data ini diperoleh melalui HRD di perusahaan. Data ini berupa jumlah karyawan, bagian atau divisi. Wawancara yaitu dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan karyawan perusahaan dan para responden mengenai motivasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan pada organisasi atau perusahaan tersebut. Kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden tentang faktor motivator dan faktor hygiene dan Kepuasan Kerja PT. Rianto Prima Jaya. Uji Validitas adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya dapat diukur. Uji ini dilakukan dengan pendekatan korelasi product moment antar masing-masing item yang mengukur suatu variabel dengan skor total variabel tersebut. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil pengukuran bila dilakukan pengukuran data dua kali atau lebih gejala yang sama. Analisis kuantitatif ditujukan untuk menguji hipotesis ada tidaknya pengaruh faktor hygiene (X1), faktor motivator (X2) terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Rianto Prima Jaya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis Regresi Linier Berganda menggunakan program komputer SPSS for Windows Release 20. Uji-F dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien regresi seluruh prediktor (variabel independen) di dalam model secara bersama-sama (serentak). Jadi menguji signifikansi pengaruh faktor hygiene (X1), faktor motivator (X2), secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja karyawan. Uji-t statistik digunakan untuk menguji signifikansi koefisien regresi pengaruh dari masingmasing variabel independen secara sendiri-sendiri atau individual (parsial) terhadap variabel dependen. Jadi menguji signifikansi pengaruh faktor hygiene (X1), faktor motivator (X2) secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan. Koefisien Beta digunakan untuk mengetahui variabel independen mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel dependen. Jadi variabel mana dari kedua variabel faktor hygiene (X1), faktor motivator (X2) yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Hygiene memberikan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Rianto Prima Jaya,, sedangkan variabel Motivator memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja karyawan. Korelasi / hubungan antara faktor Hygiene dan Motivator dengan Kepuasan Kerja karyawan PT. Rianto Prima Jaya adalah cukup tinggi sebesar (r = 0.710) dimana Adjusted R square adalah sebesar 0.710 hal ini berarti 71% dari variasi variable dependent Kepuasan Kerja karyawan Pada PT. Rianto Prima Jayayang dapat dijelaskan oleh variabel independent Hygiene dan Motivatorsedangkan sisanya sebesar 0,290 atau 29% dijelaskan oleh Variabel-variabel lain diluar variabel yang ada. Keyword : faktor Hygiene, factor Motivator dan Kepuasan Kerja. 1.1.Pendahuluan 2

Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin tinggi dan bervariatif. Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam kondisi tersebut, suatu perusahaan harus bisa mengembangkan dan mengolah sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba maksimal. Sumber daya yang memerlukan perhatian yang cukup ekstra adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia harus terus dikembangkan, karena beda dengan mesin yang selalu melakukan aktivitas yang sama setiap waktu, sumber daya manusia selalu mengalami perubahan dan perkembangan, karena perubahan yang terjadi tersebut akan dapat menimbulkan berbagai jenis tantangan yang harus dihadapi dan diatasi dengan baik oleh perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan akan terlaksana bila sumber daya manusianya menunjukkan performansi kerja yang tinggi. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan, karena bagaimanapun juga kemajuan dan keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari peran dan kemampuan sumber daya manusia yang baik. Di dalam dunia kerja sering kita jumpai orang-orang dengan hasil produksi biasa-biasa saja, namun disisi lain, sering juga ditemui tipe manusia yang menginginkan hasil produksi tinggi, mereka bekerja dengan penuh antusias dan tekun. Pada karyawan dengan motivasi tinggi, kepuasan kerja bukan diperoleh dari status sosial intensif yang tinggi, namun kepuasaan kerja bagi mereka adalah usaha untuk mencapai hasil produksi itu sendiri. Karyawan adalah orang-orang yang bekerja pada suatu perusahaan atau pada instansi pemerintah serta badan usaha yang memperoleh upah atas jasanya tersebut. Dalam suatu sistem operasional perusahaan, potensi sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia dengan semaksimal mungkin. Sumberdaya manusia atau sering disebut karyawan yang di maksud adalah sebagai modal utama bagi suatu perusahaan yang berharga. Sebagai modal, karyawan perlu dikelola agar tetap menjadi produktif. Akan tetapi mengelola karyawan bukanlah hal yang mudah, karena karyawan mempunyai pikiran, status, serta latar belakang heterogen. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa mendorong sumber daya manusia agar tetap produktif dalam mengerjakan tugasnya masing-masing yaitu dengan meningkatkan kepuasan kerja para karyawannya, sehingga perusahaan dapat mempertahankan karyawannya, dan selain itu karyawan juga dapat dijadikan sebagai mitra utama yang baik dalam penunjang keberhasilan suatu perusahaan, hal tersebut di harapkan dapat merangsang dan memotivasi 3

karyawan serta membuat karyawan puas terbadap pekerjaan yang mereka jalani, menjadi salah satu faktor yang penting (Finck, Timmer & Mennnes, 1998). Kepuasan kerja karyawan merupakan masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan, dimana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat berkembang dengan pesat. Bagi organisasi kepuasan karyawan berarti output yang ada dan harus dipertahankan, meskipun jumlah pekerjaannya sedikit perusahaan di harapkan mampu menjaga ataupun memotivasi karyawan agar produktifitasnya stabil karena hal tersebut sangat mendoronng karyawan dalam melaksanakan tugasnya agar prestasi kerja dan kinerja dalam organisasi bisa terpenuhi. Karyawan akan bekerja secara optimal apabila dengan bekerja mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Artinya perusahaan harus benar-benar memperhatikan tingkat kebutuhan karyawan. Kepuasan kerja yang tinggi dapat tercipta apabila pegawai merasa senang dan nyaman dalam bekerja. Dengan demikian karyawan mendapatkan apa yang diperolehnya dan dengan kepuasan kerja yang tinggi tersebut perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan. Dalam kehidupan berorganisasi, kepuasan kerja digunakan sebagai dasar ukuran tingkat kematangan organisasi. Salah satu gejala yang menyebabkan kurang baiknya kondisi kerja suatu organisasi adalah rendahnya kepuasan kerja. Sebaliknya kepuasan kerja yang tinggi merupakan indikasi efektivitas manajemen, yang berarti bahwa organisasi telah dikelola dengan baik. Seringkali pihak manajemen berupaya meningkatkan kepuasan kerja karyawan melalui perbaikan gaji dan upah, hal tersebut mungkin masih bisa diterima pada taraf tertentu karena dengan gaji tersebut pegawai dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tetapi kenyataannya gaji yang tinggi tidak selalu membuat seorang karyawan memperoleh kepuasan terhadap pekerjaannya (As ad, 2005). Oleh karena itu pihak manajemen perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Dengan mengetahui kepuasan karyawan diharapkan pihak manajemen memperoleh jawaban mengenai faktor-faktor apa saja yang sekiranya mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kerja para karyawannya, yang pada akhirnya dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuannya yang sudah di targetkan. Seperti halnya yang di alami oleh PT. Rianto Prima Jaya, saat ini di hadapkan pada masalah menurunnya tingkat kepuasan kerja karyawan. Kurang puasnya karyawan berdampak pada kenaikan absensi pegawai, selain itu didapat informasi dari karyawan bahwa adanya ketidak puasan yang terjadi disebabkan oleh lingkungan kerja yang kurang kondusif. Lingkungan kerja kurang kondusif yang dimaksud adalah adanya masalah 4

interen antara satu karyawan dengan karyawan dan pimpinan, sehingga berdampak langsung pada komitmen karyawan yang menurun. Hal ini tentu saja membawa dampak yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan, karena karyawan yang mempunyai komitmen yang rendah akan menghasilkan prestasi kerja dan produktivitas yang rendah pula. Kondisi karyawan seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena dengan komitmen yang rendah, karyawan tidak bisa mencurahkan seluruh jiwa, perasaan dan waktu mereka untuk kemajuan perusahaan yang pada akhirnya perusahaan tersebut akan kehilangan daya saing. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah faktor Hygiene berpengaruh secara parsial Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Rianto Prima Jaya? 2. Apakah faktor Motivator berpengaruh secara parsial Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Rianto Prima Jaya? 3. Apakah Faktor Hygiene dan Motivator berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Rianto Prima Jaya. 4. Dari kedua jenis faktor tersebut, manakah yang berpengaruh lebih dominan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Rianto Prima Jaya. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengkaji pengaruh Faktor Hygiene dan Motivator terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Rianto Prima Jaya. 2. Untuk menguji secara empirik manakah yang berpengaruh lebih dominan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Rianto Prima Jaya. 1.4 Kegunaan Penelitian 1) Kegunaan Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi bacaan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. 2) Kegunaan Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi perusahaan dalam pengelolaan sumber daya manusia beserta segala kebijakan yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek sumber daya manusia secara lebih baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. 5

2.1 Tinjauan Pustaka A. Pengertian Motivasi Motivasi berasal dan kata movere yang berarti mendorong atau menggerakkan. Siagian yang dikutip dalam buku Manullang (2000 : 193) mengemukakan motivasi merupakan keseluruhan proses pemberian motif bekerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efesien dan ekonomis. Dalam membicarakan motivasi, seringkali dikaitkan dengan motif atau motive. Gie (1998;56) bahwa motif adalah suatu dorongan seseorang melakukan sesuatuatau bekerja. Menurut Wahjosumadjo yang dikutip dalam buku M. Manullang (2000;194) bahwa motivasi merupakan proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan pada diri seseorang. Sedangkan menurut Hasibuan (2005:95) mendefinisikan motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. B. Motivasi Herzberg Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor (Cushway and Lodge, 1995 : 138). Menurut teori ini ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu faktor pemuas (motivation factor) yang disebut juga dengan satisfier atau intrinsic motivation dan faktor kesehatan (hygienes) yang juga disebut disatisfier atau ekstrinsic motivation. a. Hygiene factors(faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang penting untuk adanya motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada kepuasan positif untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak hadir, maka muncul ketidakpuasan. Faktor ini adalah faktor ekstrinsik untuk bekerja. Faktor higienis juga disebut sebagai dissatisfiers atau faktor pemeliharaan yang diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan. Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah gambaran kebutuhan fisiologis individu yang diharapkan untuk dipenuhi. Hygiene factors (faktor kesehatan) meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan. 6

b. Motivation FactorsMenurut Herzberg, hygiene factors (faktor kesehatan) tidak dapat dianggap sebagai motivator. Faktor motivasi harus menghasilkan kepuasan positif. Faktor-faktor yang melekat dalam pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah kinerja yang unggul disebut sebagai faktor pemuas. Karyawan hanya menemukan faktor-faktor intrinsik yang berharga pada motivation factors (faktor pemuas). Para motivator melambangkan kebutuhan psikologis yang dirasakan sebagai manfaat tambahan. Faktor motivasi dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan. C. Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan (2007) Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja (job statisfaction) karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. 2.2 Kerangka Pemikiran Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo,2010). Dari uraian singkat tersebut, maka penulis menjabarkan kerangka pikir yang akan dijadikan pegangan dalam penelitian ini dalam gambar di bawah ini : Hygiene factors - Gaji - Kondisi kerja - Hubungan dengan teman dan atasan - Kebijakan Instansi Kepuasan Kerja Karyawan 7

Motivation Factors - Keberhasilan - pengakuan/penghargaan - Pekerjaan itu sendiri - Tanggung jawab - Pengembangan 2.3 Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenaranya masih harus dilakukan pengujian. Berdasarkan tijauan di atas maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian adalah : H1 : H2 : H3 : Terdapat pengaruh factor hygiene terhadap kepuasan kerja karyawan. Terdapat pengaruh factor motivator terhadap kepuasan kerja karyawan. Terdapat pengaruh antara factor hygiene dan motivatorkerja secara bersama-sama dengan kepuasan kerja karyawan. 3. Metodologi Penelitian 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Dalam survei, informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Data yang sudah ada dikumpulkan, dipelajari dan diteliti dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas dan asumsi klasik sehingga permasalahan yang diteliti mendapatkan hasil yang akurat dan dapat dimengerti dan dipahami. 3.2. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti, karenanya dipandang sebagai semesta penelitian (Ferdianad, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di PT. Rianto Prima Jayayang berjumlah 620 karyawan. Penentuan ukuran sampel yang akan diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dalam Husein Umar (2003:78) yaitu : N 8

Dimana : n = 1 + Ne2 n = ukuran sampel N = ukuran populasi karyawan tetap (organik) berjumlah 620 orang. e = persen kelonngaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir / diinginkan. Dengan demikian jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian, dengan rumus Slovin adalah : 620 n = 1+620(0,10)2 = 86,11 dibulatkan menjadi 86 Jadi, jumlah minimal sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 86 orang. Namun dalam penelitian ini jumlah sampel ditetapkan 90 responden yang bertujuan agar data yang dihasilkan penelitian lebih akurat dan valid. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, menggunakan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. 3.4 Teknik Analisa Data Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan alat analisis statistik. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari pernyataan pada kuesioner yang telah diajukan kepada responden diperoleh berbagai macam tanggapan terhadap variabel Faktor Hygienedan Motivator dan Kepuasan Kerja Karyawan. Berbagai tanggapan dari responden tersebut dapat disajikan sebagai berikut 4.1.2.1 VariabelFaktor Hygiene(X1) 9

Berdasarkan data yang diperoleh dari karyawan melalui kuesioner yang telah ditentukan, diperoleh deskripsi data mengenai Faktor Hygienesecara umum sebagai berikut : PERTANYAAN STS TS R S SS TOTAL 1 2 3 4 5 Pertanyaan1 5 2 11 45 22 85 Pertanyaan2 0 4 10 48 23 85 Pertanyaan3 0 5 9 54 17 85 Pertanyaan4 4 11 22 40 8 85 Pertanyaan5 0 2 14 45 24 85 Pertanyaan6 4 2 9 57 13 85 Pertanyaan7 3 10 22 38 12 85 Pertanyaan8 0 12 15 47 11 85 Pertanyaan9 0 1 3 53 28 85 Pertanyaan10 0 3 10 48 24 85 Pertanyaan11 0 0 8 56 21 85 Pertanyaan12 2 5 10 55 13 85 Pertanyaan13 0 4 11 51 19 85 Pertanyaan14 0 0 4 52 29 85 Pertanyaan15 20 42 20 3 0 85 Pertanyaan16 7 24 24 30 0 85 Pertanyaan17 0 5 25 45 10 85 Pertanyaan18 9 24 26 25 1 85 Pertanyaan19 2 14 41 26 2 85 Pertanyaan20 9 32 8 36 0 85 Pertanyaan21 1 21 42 20 1 85 Pertanyaan22 0 2 4 51 28 85 Pertanyaan23 0 0 5 55 25 85 Pertanyaan24 0 0 9 60 16 85 Pertanyaan25 0 0 12 51 22 85 Pertanyaan26 0 0 5 55 25 85 Jumlah 66 225 379 1146 394 2210 % 2.98% 10.18% 17.14% 51.85% 17.82% 100% Sumber : data primer yang diolah 10

Pada tabel dapat disimpulkan dari 85 sampel yang diteliti, untuk variabel Faktor Hygienedari 26 pertanyaan yang disajikan jawaban responden yang sering muncul adalah jawaban Setuju yaitu sebanyak 1146 kali atau 51.85%. 4.1.2.2VariabelFaktor Motivator (X2) Berdasarkan data yang diperoleh dari karyawan melalui kuesioner yang telah ditentukan, diperoleh deskripsi data mengenai Faktor Motivator secara umum sebagai berikut : PERTANYAAN STS TS R S SS TOTAL 1 2 3 4 5 Pertanyaan1 5 2 11 45 22 85 Pertanyaan2 0 4 10 48 23 85 Pertanyaan3 0 5 9 54 17 85 Pertanyaan4 4 11 22 40 8 85 Pertanyaan5 0 2 14 45 24 85 Pertanyaan6 4 2 9 57 13 85 Pertanyaan7 3 10 22 38 12 85 Pertanyaan8 0 12 15 47 11 85 Pertanyaan9 0 1 3 53 28 85 Pertanyaan10 0 3 10 48 24 85 Pertanyaan11 0 0 8 56 21 85 Pertanyaan12 2 5 10 55 13 85 Jumlah 18 57 143 586 216 1020 % 1.76% 5.59% 14.20% 57.45% 21.17% 100% Pada tabel dapat disimpulkan dari 85 sampel yang diteliti, untuk variabel Faktor Motivatordari 12 pertanyaan yang disajikan jawaban responden yang sering muncul adalah jawaban Setuju yaitu sebanyak 586 kali atau 57.45%. 4.1.2.3.VariabelKepuasan Kerja (Y) Berdasarkan data yang diperoleh dari karyawan melalui kuesioner yang telah ditentukan, diperoleh deskripsi data mengenai Kepuasan Kerja karyawan secara umum sebagai berikut : 11

PERTANYAAN STS TS R S SS TOTAL 1 2 3 4 5 Pertanyaan1 0 5 9 54 17 85 Pertanyaan2 4 11 22 40 8 85 Pertanyaan3 0 2 14 45 24 85 Pertanyaan4 0 12 15 47 11 85 Pertanyaan5 0 1 3 53 28 85 Pertanyaan6 0 3 10 48 24 85 Pertanyaan7 0 0 8 56 21 85 Pertanyaan8 2 5 10 55 13 85 Pertanyaan9 0 4 11 51 19 85 Jumlah 6 43 102 449 165 765 % 0.78% 5.62% 13.33% 58.69% 21.57% 100% Pada tabel dapat disimpulkan dari 85 sampel yang diteliti, untuk variabel kepuasan kerja karyawan dari 9 pertanyaan yang disajikan jawaban responden yang sering muncul adalah jawaban Setuju yaitu sebanyak 449 kali atau 58.69%. 4.2. Uji Validitas a. Uji Validitas DataFaktor Hygiene(X 1 ) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006). Penelitian memerlukan data yang betul valid. Dalam rangka urgensi ini, maka kuesioner sebagai data penelitian primer, diujicobakan ke sampel uji penelitian. Uji ini dilakukan untuk memperoleh bukti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Skala yang digunakan adalah skala Likert 1 5. Setelah angket ditabulasi maka diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut: Uji Validitas DataFaktor Hygiene(X 1 ) KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..638 Bartlett's Test of Sphericity Sumber :Output SPSS Version20 Approx. Chi-Square 845.105 df 325 Sig..000 12

Berdasarkan uji validitasnilai KMO sebesar 0.638 menandakan bahwa instumen valid karena sudah memenuhi batas 0.50 (0.638 > 0.50). b. Uji Validitas DataMotivator (X 2 ) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006). Penelitian memerlukan data yang betul valid. Dalam rangka urgensi ini, maka kuesioner sebagai data penelitian primer, diujicobakan ke sampel uji penelitian. Uji ini dilakukan untuk memperoleh bukti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Skala yang digunakan adalah skala Likert 1 5. Setelah angket ditabulasi maka diperoleh data yang ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut: Uji Validitas DataMotivator KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..800 Approx. Chi-Square 513.221 Bartlett's Test of Sphericity df 66 Sig..000 Sumber :Output SPSS Version20 Berdasarkan uji validitasnilai KMO sebesar 0.800 menandakan bahwa instumen valid karena sudah memenuhi batas 0.50 (0.800 > 0.50). c. Uji Validitas DataKepuasan Kerja (Y) Berikut ini Uji Validitas Data Kinerja ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut: Uji Validitas DataKepuasan Kerja KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..658 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 211.298 df 36 Sig..000 Sumber :Output SPSS Version20 13

Berdasarkan uji validitasnilai KMO sebesar 0.658 menandakan bahwa instumen valid karena sudah memenuhi batas 0.50 (0.658 > 0.50). 4.3. Uji Reliabilitas 4.3.1 Uji Reliabilitas Variabel Faktor Hygiene(X 1 ) Uji reliabilitas merupakan uji instrumen pada N of Items sebanyak 26 pertanyaan untuk variabel Faktor Hygiene dengan menggunakan hasil output SPSS. Kriteria uji reliabilitas yang digunakan adalah nilai Cronbach s Alpha harus lebih besar dibandingkan dengan 0,60. Adapun output pengolahan data untuk variabel ini dapat disajikan berikut ini : Reliability Statistics Variabel Faktor Hygiene Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.724 26 Sumber :Output SPSS Version20 Hasil reliability statistics menunjukan angka Cronbach s Alpha0,724 > 0,60. Dengan demikian, berdasarkan kriteria (Cronbach s Alpha harus lebih besar dari 0,60.), maka seluruh N of Items pertanyaan variabel Faktor Hygiene dinyatakan reliabel. Artinya terdapat konsistensi jawaban responden atas pertanyaan kuesioner yang diajukan pada variabelfaktor Hygiene(X 1 ). 4.3.2 Uji Reliabilitas Variabel Motivator (X 2 ) Uji reliabilitas merupakan uji instrumen pada N of Items sebanyak 12pertanyaan untuk variabel Motivatordengan menggunakan hasil output SPSS. Adapun output pengolahan data untuk variabel ini dapat disajikan berikut ini : Reliability Statistics Variabel Motivator (X 2 ) Reliability Statistics 14

Cronbach's Alpha N of Items.812 12 Sumber :Output SPSS Version20 Hasil reliability statistics menunjukan angka Cronbach s Alpha 0,812 Berdasarkan kriteria (Cronbach s Alpha harus lebih besar dari 0,60.), maka seluruh N of Items pertanyaan varaibel Motivator dapat dinyatakan reliable. Artinya terdapat konsistensi jawaban responden atas pertanyaan kuesioner yang diajukan pada variabel Motivator (X 2 ). 4.3.3 Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan KerjaKaryawan (Y) Uji reliabilitas ini merupakan uji instrumen pada N of Items sebanyak 9 pertanyaan untuk variabel Kepuasan Kerja Karyawan dengan menggunakan hasil output SPSS. Kriteria uji reliabilitas adalah nilaicronbach s Alpha harus lebih besar dari 0,60. Reliability Statistics Variabel Kepuasan Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.703 9 Sumber :Output SPSS Version20 Hasil Reliability Statistics menunjukan Cronbach salpha 0,703 > 0,60 dengan demikian seluruh N of Items pertanyaan Kepuasan Kerja Karyawan dinyatakan reliabel. Artinya terdapat konsistensi jawaban responden atas pertanyaan kuesioner yang diajukan pada variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y).. 4.4. Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dalaman (inter relation) antara variable bebas yang dalam hal ini variable Faktor Hygiene dan Motivator. Keberadaan multikolinearitas harus dihindari agar data variabel bebas dapat digunakan dalam persamaan regresi. Dari hasil perhitungan SPSS 20 diketahui bahwa data 15

variabel Faktor Hygiene dan Motivator sudah terbebas dari keadaan multikolinearitas seperti teerlihat dalam tabel berikut : Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Faktor Hygiene dan Motivator. Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolera nce VIF (Constant) 6.524 3.224 2.023.046 1 Hygiene factors.058.060.114.973.333.252 3.961 Motivasi factor.498.078.746 6.383.000.252 3.961 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Sumber :Output SPSS Version20 Dari tabel tersebut di atas nampak bahwa nilai Variance Inflationary Factor untuk variabel bebas Faktor Hygiene dan Motivator masing-masing sebesar 3.961 dan 3.961 dimana keseluruhan nilai-nilai tersebut lebih kecil dari 10 (VIF < 10). Hal ini berarti semua data variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan dalaman satu sama lain (internal relation). Dengan demikian semua variabel bebas (variabel Faktor Hygiene dan Motivator) tidak mengalami masalah multikolinearitas sehingga dapat digunakan dalam analisa regresi selanjutnya. 4.4.2 Uji Heterokedastisitas Menurut (Suntoyo, 2007, p93-94) analisis uji asumsi klasik heteroskedastisitas hasil output alat statistik melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X=Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y=Y riil). Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-bergelombang. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan estimasi matrik variabel. Uji Heteroskedastisitas 16

Sumber: Output SPSS Version20 Berdasarkan grafik scaterplot di atas dapat dianalisis Variable Faktor Hygiene dan Motivator tidak terjadi heteroskedastisitas karena memiliki penyebaran titik-titik dimana tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik tersebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dari pengamatan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heterokedastisitas. 4.4.3 Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk memastikan apakah data variabel bebas (Faktor Hygiene dan Motivator) dan Variabel Terikat (Kepuasan Kerja Karyawan) telah terdistribusi secara normal. Hal ini perlu dipenuhi sebagai salah satu syarat digunakannya analisis regresi. Uji normalitas ini menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan software SPSS versi 20 dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Hasil Uji Normalitas Variabe Bebas (Faktor Hygiene dan Motivator) dan Variabel Terikat (Kepuasan Kerja Karyawan) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hygiene Motivasi factor Kepuasan factors Kerja N 85 85 85 a,b Mean 96.5529 46.8824 35.5176 Normal Parameters Std. Deviation 7.31519 5.63453 3.75947 Absolute.078.144.092 Most Extreme Positive.060.068.053 Differences Negative -.078 -.144 -.092 Kolmogorov-Smirnov Z.720 1.325.851 Asymp. Sig. (2-tailed).678.060.464 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 17

Sumber :Output SPSS Version20 Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan kaedah Kolmogorov- Smirnov, maka diperoleh nilai Asymp.Sig.(2-tailed) untuk variabel Faktor Hygiene dan Motivator dan Kepuasan Kerja Karyawan masing-masing sebesar 0.678, 0.060 dan 0.464 dimana keseluruhannya lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti semua data variabel bebas (Faktor Hygiene dan Motivator) dan variabel terikat (Kepuasan Kerja Karyawan) yang digunakan dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal. Dengan demikian data variabel bebas dan variabel terikat tersebut dapat digunakan dalam analisis regresi 4.5 Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara keseluruhan menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka tahap berikut adalah melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi berganda. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel independen Faktor Hygiene (X 1 ), dan Motivator (X 2 )terhadap variabel dependen Kepuasan Kerja karyawan (Y). Berikut ini adalah uraian hasil pengujian regresi berganda dan output table pengujian dengan menggunakan bantuan program statistik dalam bentuk output model summary, ANOVA (uji F), serta coefficient (uji t) sebagai berikut: Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya dijelaskan pada Tabel berikut ini.. Hasil Analisis Regresi Berganda Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.847 a.717.710 2.02445 2.170 a. Predictors: (Constant), Motivasi factor, Hygiene factors b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 851.156 2 425.578 103.841.000 b 1 Residual 336.067 82 4.098 Total 1187.224 84 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja b. Predictors: (Constant), Motivasi factor, Hygiene factors Coefficients a 18

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 6.524 3.224 2.023.046 1 Hygiene factors.058.060.114.973.333.252 3.961 Motivasi factor.498.078.746 6.383.000.252 3.961 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Sumber: Data primer diolah, 2013 Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk Kepuasan Kerja sebagai berikut: Y = β0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ε Y = 6.524+ 0.114X 1 +0.746X 2 + ε Keterangan : Y = Kepuasan Kerja X 1 X 2 = Faktor Hygiene = Motivator Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda menunjukkan bahwa : a. Besarnya nilai koefisien X 1 sebesar 0.114yang berarti ada hubungan positifmotivasidengankepuasan Kerja sebesar 0.114. Hal ini berarti semakin baik Faktor Hygiene maka semakin tinggikepuasan Kerja karyawan. b. Besarnya nilai koefisien X 2 sebesar 0.746 yang berarti ada hubungan positif Motivator dengan kinerja sebesar 0.746. Hal ini berarti semakin baik Motivator maka semakin tinggi Kepuasan Kerja karyawan. c. Variabel Motivator (X 2 )mempunyai pengaruh yang lebih besar dari pada variabel Faktor Hygiene (X 1 ). Ini berarti Faktor Hygiene sangat menentukan Kepuasan Kerja karyawan Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta. Hal ini ditunjukkan oleh nilai beta terstandar dari variabel Motivator (X 2 )> variable Faktor Hygiene (X 1 ), yaitu sebesar 0.746 >0.114. d. Dari analisis regresi diperoleh persamaan Y. = 6.524+ 0.114X 1 +0.746X 2 + ε Persamaan regresi tersebut menunjukkan pula nilai konstanta sebesar (6.524) artinya bahwa jika masalahfaktor Hygiene dan Motivator ditiadakan (X 1 = X 2 = 0), maka Kepuasan Kerja Karyawan PT. Rianto Prima Jayaakan naik sebesar 6.524. 19

4.6 Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan regresi dengan bantuan software SPSS versi 20 diketahui bahwa : Hipotesis Pertama : Ho : Faktor Hygiene berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Rianto Prima Jaya.( DITERIMA) H1 : Faktor Hygiene tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Rianto Prima Jaya.( DITOLAK) Hal tersebut didasarkan atas perolehan nilai Sig 0.333> 0.05 yang berarti Ho DITERIMA dan H1 DITOLAK. Dengan demikian maka Faktor Hygiene tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan KerjaKaryawan di PT. Rianto Prima Jaya. Hipotesis kedua : Ho : Motivator tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja karyawan di PT. Rianto Prima Jaya (DITOLAK) H1 : Motivator berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja karyawan di PT. Rianto Prima Jaya (DITERIMA) Hal tersebut didasarkan atas perolehan nilai Sig 0.000< 0.05 yang berarti Ho DITOLAK dan H1 DITERIMA. Dengan demikian maka Motivator berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dipt. Rianto Prima Jaya. Hipotesis ketiga : Ho : Faktor Hygiene dan Motivator secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dipt. Rianto Prima Jaya(DITOLAK) H1 : Faktor Hygiene dan Motivator secara bersama-sama berpengaruh rhadap Kepuasan Kerja Karyawan dipt. Rianto Prima Jaya(DITERIMA) Hal tersebut didasarkan atas perolehan nilai Sig 0.046 < 0.05 yang berarti Ho DITOLAK dan H1 DITERIMA. Dengan demikian maka Faktor Hygiene danmotivator secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Rianto Prima Jaya 4.7. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur sejauh mana kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R2 adalah antara 1 0. Nilai R 2 yang kecil atau mendekati nol berarti kemampuan variasi 20