BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

IKHTISAR EKSEKUTIF NO URUSAN SASARAN %

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2004

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI

Transkripsi:

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi pembangunan daerah adalah kebijakan dalam mengimplementasikan program Kepala Daerah, sebagai payung pada perumusan program dan kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi. Namun dalam konsep perencanaan strategis yang disusun dalam dokumen RPJM Daerah Kabupaten Kubu Raya tetap berpedoman pada Perencanaan Strategis Nasional dan Propinsi Kalimantan Barat. Strategi Pembangunan Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004-2009 menetapkan 2 (dua) strategi pokok, yaitu: 1. Strategi penataan kembali Indonesia yang diarahkan untuk menyelamatkan sistem ketatanegaraan Republik Indonesia berdasarkan semangat, jiwa, nilai dan konsensus dasar yang melandasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi Pancasila; Undang- Undang Dasar 1945 (terutama Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945); tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tetap berkembangnya pluralisme dan keragaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. 2. Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia di segala bidang yang merupakan perwujudan dari amanat yang tertera jelas dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terutama dalam pemenuhan dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh. Sedangkan Strategi Pembangunan Daerah Propinsi Kalimantan Barat yang tertuang dalam dokumen RPJMD Propinsi Kalimantan Barat tahun 2008-2013, menetapkan 3 strategi Umum dan 12 strategi sebagai berikut:

Strategi Umum 1. Mengutamakan program/kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengurangan kemiskinan dan pengangguran. 2. Mengutamakan sinergisitas antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. 3. Standarisasi setiap kegiatan pembangunan, menuju standar nasional dan standar internasional. Strategi Khusus 1. Strategi Kebijakan Pembangunan Wilayah. 2. Strategi Kebijakan Pengalokasian APBD. 3. Strategi Kebijakan Pembangunan Kesehatan. 4. Strategi Kebijakan Pengelolaan Pemerintahan. 5. Strategi Kebijakan Pengembangan SDM. 6. Strategi Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam. 7. Strategi Kebijakan Pengembangan Ekonomi Masyarakat. 8. Strategi Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Dasar. 9. Strategi Kebijakan Peningkatan Pelayanan Publik. 10. Strategi Kebijakan Pembangunan Aparatur Pemerintah Daerah. 11. Strategi Kebijakan Pembangunan Investasi. 12. Strategi Kebijakan Pembangunan Wilayah Perbatasan. Strategi dan arah pembangunan yang dijalankan Kabupaten Kubu Raya disusun dengan memperhatikan strategi pembangunan Nasional dan strategi pembangunan Propinsi Kalimtan Barat. Strategi dan arah pembangunan tersebut terbagi dalam beberapa bidang sebagaimana yang akan dipaparkan dalam pembahasan selanjutnya. 6.2 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kubu Raya Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kubu Raya mencakupi 6 (enam) Bidang Pembangunan yang meliputi Pembangunan Bidang Sumber Daya Manusia, Pembangunan Bidang Ekonomi, Pembangunan Bidang

Infrastruktur, Pembangunan Bidang Pemerintahan, Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup serta Pembangunan Bidang Sosial Budaya. 6.2.1 Pembangunan Bidang Sumber Daya Manusia Strategi di Bidang Sumber Daya Manusia yang meliputi bidang pendidikan, dan kesehatan yaitu Meningkatkan dan Mengembangkan Kualitas dan Kuantitas Pendidikan formal dan formal dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan layanan kesehatan yang bermutu, mudah, murah, cepat dan tepat. Adapun strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut : 6.2.1.1 Bidang Pendidikan Strategi di bidang pendidikan yaitu meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas pendidikan formal dan non formal. Peningkatan kualitas pendidikan formal dimulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA. Sedangkan pendidikan non formal meliputi pendidikan luar sekolah (kursus/diklat, dan pendidikan sejenis) dan pendidikan keaksaraan fungsional. Adapun strategi yang ditempuh adalah : 1. Mengupayakan pemenuhan anggaran pendidikan sebesar 20 % dari APBD 2. Melanjutkan upaya pemerataan dan penyediaan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk penyandang cacat. 3. Mengupayakan penyelenggaraan Pendidikan Dasar Sembilan Tahun melalui penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar masyarakat. 4. Meningkatkan Peran Serta Komite Sekolah pada khususnya dan peran serta masyarakat dan swasta pada umumnya dalam pengembangan dunia pendidikan. 5. Meningkatkan kegiatan belajar masyarakat dan pelatihan/pendidikan non formal bagi warga masyarakat yang tidak terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal dalam rangka meningkatkan

pengetahuan, kecakapan/ketrampilan hidup dan kemampuan guna meningkatkan kualitas hidup. 6. Mengembangkan kecakapan hidup untuk meningkatkan etos kerja dan kemampuan kewirausahaan serta kesiapan peserta didik dalam memasuki pasar kerja dalam rangka meningkatkan kerja sama/keterkaitan dunia usaha dengan dunia pendidikan. 7. Peningkatan kapasitas kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka membina potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. 8. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka meningkatkan komitmen mereka dalam melaksanakan tugas. 9. Menurunkan jumlah penyandang buta aksara melalui peningkatan intensifikasi perluasan akses dan kualitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional. 10. Mengembangkan Budaya baca untuk menghindari terjadinya buta aksara kembali (replapse illiteracy) dan menciptakan masyarakat belajar. 11. Mengembangkan Kurikulum muatan lokal yang sesuai dengan potensi, karakteristik dan kebutuhan daerah serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni untuk meningkatkan etos kerja, kemampuan kewirausahaan kepribadian peserta didik yang mantap dan keberlanjutan lingkungan hidup. 6.2.1.2 Bidang Kesehatan Bidang Kesehatan meliputi : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas tenaga kesehatan yang profesional, peningkatan jumlah dan mutu sarana prasarana kesehatan serta obat dan perbekalan kesehatan. 2. Peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan pemberian jaminan kesehatan terutama bagi masyarakat kurang mampu dan peningkatan jenis pelayanan sampai dengan pengobatan paripurna.

3. Peningkatan kualitas dan kuantitas Surveilance Epidemiologi untuk penyakit menular dan tidak menular. 4. Peningkatan pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat dalam upaya kesehatan bersumber masyarakat dan upaya pembinaan kelangsungannya. 5. Peningkatan kerjasama lintas sektoral dan lintas progran dalam mewujudkan lingkungan sehat. 6.2.2 Pembangunan Bidang Ekonomi Pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Kubu Raya tidak dapat dilepaskan dari pembangunan ekonomi nasional. Hal ini disebabkan karena situasi dan kondisi perekonomian nasional akan sangat berdampak pada perekonomian daerah. Krisis perekonomian global yang terjadi saat ini (Tahun 2009) membawa dampak yang besar bagi perekonomian nasional dan tentu saja berimbas pada perekonomian Kabupaten Kubu Raya. Harga rupiah menurun tajam yang berakibat pada tingginya angka inflasi. Inflasi merupakan salah satu tolok ukur kestabilan perekonomian suatu daerah. Perekonomian Kabupaten Kubu Raya digerakkan oleh sektor Perdagangan dan Perindustrian. Oleh karena itu strategi dan arah kebijakan yang dikembangkan untuk pembangunan bidang ekonomi merupakan strategi dan arah kebijakan yang berkaitan dengan bidang perdagangan dan industri, yaitu : 1. Mengupayakan penyederhanaan proses perijinan yang efektif dan efisien dengan membentuk dan mengoptimalkan Institusi Pelayanan Terpadu. 2. Mengembangkan sarana dan prasarana perdagangan yang memadai. 3. Menyediakan sarana informasi dan fasilitasi pemasaran dalam rangka pengembangan produk produk unggulan daerah. 4. Memberdayakan dan meningkatkan peran organisasi profesi di bidang perdagangan, industri dan ketenagakerjaan. 5. Mengembangkan iklim usaha yang kondusif bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi dengan pola pendampingan dalam aspek

pemasaran, manajemen, permodalan dan aspek lainnya dalam rangka memperkuat usaha usaha berbasis ekonomi kerakyatan. Selain Sektor Perdagangan dan Perindustrian, Perekonomian Kabupaten Kubu Raya juga digerakkan oleh pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) secara luas. Pengelolaan SDA tersebut tersebar di beberapa sektor yaitu Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Perkebunan. Pembangunan SDA ini hendaknya dilakukan dengan cara yang bijaksana sehingga pemanfaatannya tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat pada saat sekarang namun juga bagi generasi di masa mendatang. Secara detail strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang sumber daya alam di Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan potensi sumber daya alam secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan dengan mengarusutamakan lingkungan hidup. 2. Mengembangkan sumber daya manusia pengelola sumber daya alam (petani dan nelayan) agar dapat memanfaat teknologi tepat guna untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam. 3. Mengembangkan konsep pengembangan agribisnis kewilayahan dengan konsentrasi pada satu produk unggulan untuk satu wilayah. 4. Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pemeliharaan sumber daya alam. 5. Menyediakan fasilitas permodalan bagi petani dan nelayan dalam mengembangkan usahanya. 6. Memfasilitasi upaya penegakan hukum terhadap tindak kejahatan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam. Selain ke 2 (dua) sektor di atas, sektor Sumber Daya Mineral masih banyak studi dan penelitian yang perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti potensi sumber daya mineral yang dimiliki Kabupaten Kubu Raya, demikian pula dengan pemanfaatan sumber daya energi yang dapat dikembangkan. Strategi dan

arah kebijakan pembangunan bidang energi dan sumber daya mineral adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan ketersediaan sumber daya energi kelistrikan bagi masyarakat hingga ke wilayah pesisir dan pedesaan. 2. Mengoptimalkan upaya inventarisasi sumber daya energi alternatif dan sumber daya mineral yang ada di Kabupaten Kubu Raya. 3. Memfasilitasi keterlibatan masyarakat dan lembaga penelitian dalam upaya pengembangan pertambangan yang ramah lingkungan. 4. Memfasilitasi pengembangan penelitian pencarian sumber daya energi alternatif yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat secara luas. 5. Meningkatkan ketersediaan informasi geologi, sumber daya mineral, listrik dan energi yang dapat diperbaharui. 6.2.3 Pembangunan Bidang Infrastruktur Pemenuhan Prasarana dan sarana memegang peranan penting dalam keberhasilan pembangunan. Ketersediaan SDA dan SDM yang besar tanpa didukung oleh ketersediaan Prasarana dan Sarana akan membuat proses pembangunan berjalan kurang optimal (lamban). Prasarana dan sarana yang utama antara lain penyediaan jalan dan jembatan, irigasi dan sarana air bersih, ketersediaannya dapat menunjang kelancaran proses pembangunan secara umum di samping ketersediaan berbagai prasarana dan sarana lainnya seperti telekomunikasi dan transportasi. Namun pembangunan infrastruktur ini tetap perlu memperhatikan konsekuensi sistemik terhadap kualitas lingkungan hidup daerah di sekitarnya dan keseimbangan eksploitasi ketersediaan terhadap kebutuhan sumber daya alamnya. Strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang prasarana dan sarana adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan perencanaan prasarana dan sarana yang dibutuhkan masyarakat dan mengoptimalkan realisasi perencanaan tersebut dalam pembangunan fisik yang nyata.

2. Meningkatkan pelayanan dan ketersediaan prasarana dan sarana yang dapat menunjang proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas. 3. Meningkatkankan kinerja pelayanan prasarana dan sarana yang telah terbangun terutama yang berkaitan dengan hak hak dasar masyarakat seperti air bersih dan sumber energi. 4. Melakukan koordinasi antara pemerintah daerah, pemerintah propinsi dan pemerintah pusat untuk memperjelas hak dan kewajiban dalam penanganan prasarana dan sarana yang telah dibangun. 5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan prasarana dan sarana transportasi/perhubungan, pengelolaan kawasan pemukiman, pengelolaan persampahan, penerangan jalan dan berbagai prasarana dan sarana publik lainnya. 6. Untuk Mempercepat akselerasi pembangunan infrastruktur maka diambil kebijakan: a. Pembentukan Unit Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPJJ yang ditugaskan untuk memelihara jalan dan jembatan dengan tingkay kerusakan tidak terlampau berat. Hal ini diperlukan agar Pemerintah Daerah dapat merespons langsung pemenuhan kebutuhan terhadap perbaikan jalan secara cepat. b. Pembangunan Pola Padat Karya dengan melibatkan masyarakat dalam bentuk imbal swadaya dimana Pemerintah Kabupaten hanya menyediakan material, sedangkan masyarkat dimintakan dapat membantu dalam penyediaan tenaga kerja. 6.2.4 Pembangunan Bidang Aparatur dan Pemerintahan 6.2.4.1 Aparatur dan Pemerintahan Pembangunan di bidang aparatur dan pemerintahan akan sangat berkaitan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan good governance yang dapat diukur antara lain melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat. Untuk itu strategi dan arah kebijakan yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah. 2. Meningkatkan profesionalisme aparat pemerintah daerah. 3. Menyelengarakan pembinaan karier aparatur yang didasarkan pada profesionalisme, prestasi kerja dan jenjang pendidikan dengan sistem penilaian yang terbuka dalam suatu mekanisme kerja badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan. 4. Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara. 5. Memenuhi sarana dan prasarana penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. 6. Meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah lain melalui penguatan kesepahaman tentang batas wilayah administratif. 6.2.4.2 Pelayanan Publik Strategi arah dan arah kebijakan pembangunan bidang pelayanan publik sangat berkaitan dan saling mendukung dengan strategi dan arah kebijakan sebelumnya, yaitu bidang aparatur dan pemerintahan daerah. Tanpa adanya aparatur yang profesional dan berkualitas, pelayanan publik yang optimal akan sulit diwujudkan. Untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik, pemerinyah Kabupaten Kubu Raya mengembangkan strategi dan arah kebijakan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. 2. Meningkatkan komunikasi dan pelayanan informasi publik. 3. Meningkatkan transparasi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. 6.2.4.3 Hukum Penegakan hukum dan pembinaan ketertiban di masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kepastian hukum maka ketertiban akan dapat diwujudkan secara optimal yang tentu saja akan berimbas pada penciptaan rasa aman, tentram dan

kehidupan yang rukun di masyarakat. Hal ini tentu saja akan menjadi sesuatu yang kondusif bagi kegiatan pembangunan secara menyeluruh. Strategi dan arah kebijakan pembangunan di bidang hukum yang dikembangkan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan konsistensi pelaksanaan paraturan daerah dan peraturan perundang undangan lainnya. 2. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan aparatur pemerintah. 3. Meningkatkan koordinasi antar instansi penegak hukum. 4. Mengoptimalkan pelaksanaan proses hukum berdasarkan azas kepastian hukum, kemanfaatan hukum dan keadilan. 6.2.4.4 Restrukturisasi Kelembagaan dan Perangkat Daerah Strategi dan arah kebijakan pembangunan di bidang restrukturisasi kelembagaan dan perangkat daerah akan sangat berkaitan dengan perundangundangan yang mengatur tentang kelembagaan dan perangkat daerah. Untuk itu strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Mensinkronkan kelembagaan pemerintah daerah dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menyesuaikannya dengan kebutuhan daerah. 2. Melakukan evaluasi dan analisis pengembangan organisasi perangkat daerah. 3. Melakukan fasilitasi dan pengadaan pengendalian penataan kelembagaan perangkat daerah di tingkat kabupaten. 6.2.5 Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup sangat berkaitan dengan pembangunan di bidang Sumber Daya Alam (SDA). Pemanfaatan SDA tanpa memperhatikan aspek pengembangan lingkungan hidup akan berakibat fatal pada kelestarian SDA tersebut di masa depan bahkan pada kelestarian makhluk hidup lainnya di sekitar SDA tersebut. Strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang lingkungan hidup adalah sebagai berikut :

1. Menginventarisasi dan membangun basis data sumber daya alam hayati dan non hayati secara berkelanjutan. 2. Mengupayakan peninjauan strategis lingkungan hidup untuk semua aspek pembangunan secara berkelanjutan. 3. Mengelola dan mendayagunakan potensi sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil secara lestari berbasis masyarakat. 4. Meningkatkan upaya konservasi laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil serta merehabilitasi ekosistem yang rusak, seperti terumbu karang, mangrove, padang lamun, dan estuaria. 5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup secara luas. 6. Meningkatkan kapasitas aparatur dan lembaga pengelolaan lingkungan hidup 7. Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di wilayah pesisir, laut, perairan tawar (danau, situ, perairan umum), dan pulaupulau kecil. 8. Mengembangkan upaya mitigasi lingkungan laut dan pesisir, meningkatkan keselamatan bekerja, dan meminimalkan resiko terhadap bencana alam laut bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 9. Memfasilitasi dan meningkatkan upaya upaya penegakan hukum terhadap kegiatan pencemaran lingkungan. 10. Meningkatkan upaya upaya pelestarian lingkungan hidup mulai di tingkat desa hingga kabupaten baik melalui lembaga formal maupun lembaga informal. 11. Memperbaiki sistem pengelolaan hutan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat secara langsung dalam pengelolaan hutan, meningkatkan koordinasi dan penguatan kelembagaan dalam wilayah DAS, serta meningkatkan pengawasan dan penegakan hukumnya. 12. Memberlakukan moratorium di kawasan tertentu.

13. Memanfaatkan hasil hutan non kayu dan jasa lingkungannya secara optimal. 14. Menyelenggarakan eksploitasi pertambangan dengan selalu memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan, khususnya mempertimbangkan kerusakan hutan, keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan. 15. Meningkatkan manfaat pertambangan dan nilai tambah. 16. Merehabilitasi kawasan bekas pertambangan. 17. Mengarusutamakan (mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan. 18. Mendayagunakan instrumen KLHS untuk mengarusutamakan Lingkungan Hidup di dalam penyelenggaraan pembangunan ekonomi dan sosial budaya. 19. Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup antar SKPD dan kerjasama Daerah. 20. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan. 6.2.6 Pembangunan Bidang Sosial Budaya Bidang sosial budaya menjadi sesuatu yang sangat rentan dengan adanya arus globalisasi. Dengan semakin terbukanya akses informasi dan pesatnya kemajuan tehnologi dapat membahayakan eksistensi sosial budaya suatu masyarakat. Untuk itu pembangunan di bidang ini hendaknya dilaksanakan dengan sungguh sungguh karena berkaitan dengan eksistensi dan keberlangsungan suatu masyarakat/bangsa. Masyarakat yang memiliki budaya yang kuat dan berakar akan menjadi suatu modal yang kuat dalam menghadapi tantangan globalisasi. Strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang sosial budaya secara detail adalah sebagai berikut : 1. Menggali dan mengembangkan keragaman nilai dan budaya lokal sehingga dapat menjadi salah satu aset daerah yang bernilai jual.

2. Meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam pengembangan nilai dan kekayaan budaya daerah. 3. Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat dalam mencegah dan menangani permasalahan kesejahteraan sosial. 4. Meningkatkan aksesibilitas penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap berbagai pelayanan sosial dasar. 5. Memfasilitasi pengembangan lembaga sosial kemasyarakatan terutama yang berkaitan dengan hak ulayat dan nilai-nilai kearifan lokal. Pada Bidang Sosial Budaya ada beberapa sektor pendukung seperti sektor ketenagakerjaan, Pemuda dan Olahraga, Perempuan dan Anak, Kependudukan, Kemiskinan dan Politik. Secara detail sektor-sektor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 6.2.6.1 Ketenagakerjaan 1. Meningkatkan kualitas tenaga kerja untuk mencapai produktivitas dan kompetensi tenaga kerja yang memenuhi standar dan kebutuhan pasar. 2. Mengupayakan suatu hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan demokratis. 3. Memfasilitasi pemngembangan bursa tenaga kerja terpadu. 4. Memfasilitasi pengawasan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang undangan ketenagakerjaan dan jaminan sosial tenaga kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. 6.2.6.2 Pemuda dan Olahraga 1. Mendorong berkembangnya kreativitas generasi muda dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat di bidang olah raga, seni dan budaya. 2. Mengoptimalkan peran dinas/instansi terkait dalam pembinaan generasi muda.

3. Meningkatkan pemantapan wawasan kebangsaan melalui pembinaan generasi muda terhadap bahaya narkoba dan miras serta wawasan kebangsaan. 4. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga sampai ke wilayah desa. 6.2.6.3 Perempuan dan Anak 1. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak, remaja dan perempuan. 2. Memperkuat kelembagaan dan jaringan pengarustamaan gender baik di lingkungan pemerintah maupun di masyarakat luas. 3. Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan ormas wanita lainnya. 4. Memfasilitasi pelayanan korban tindak kekerasan perempuan dan anak. 6.2.6.4 Kependudukan 1. Meningkatkan tertib administrasi kependudukan. 2. Mengupayakan pengendalian pertumbuhan penduduk dan menciptakan keluarga kecil yang berkualitas. 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perluasan pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja dan kelompok remaja. 6.2.6.5 Kemiskinan 1. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat miskin terhadap berbagai pelayanan dasar strategis, seperti hak atas pangan, pendidikan, kesehatan, kesempatan berusaha dan bekerja, perumahan dan pemukiman serta air bersih yang memadai. 2. Memfasilitasi pembentukan Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan mengupayakan peningkatan peran komite ini dalam penuntasan kemiskinan masyarakat di tingkat kabupaten. 3. Memfasilitasi pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) untuk mengoptimalkan pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, sosial dan lingkungan.

4. Mendorong keterlibatan semua pihak dalam rangka penanggulangan kemiskinan. 5. Mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah dan koperasi dengan pola pendampingan dalam aspek pemasaran, manajemen, permodalan dan aspek lainnya dalam rangka memperkuat usaha usaha berbasis ekonomi kerakyatan. 6.2.6.6 Politik Strategi dan arah kebijakan pembangunan di bidang politik diarahkan untuk membangun kondisi politik yang kondusif dan upaya pencapaian kehidupan demokrasi yang baik. Untuk itu strategi dan arah kebijakan yang dijalankan adalah sebagai berikut : 1. Menguatkan kelembagaan dan proses politik. 2. Meningkatkan partisipasi politik masyarakat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. 3. Meningkatkan komunikasi politik antara masyarakat dengan lembaga legislatif dan eksekutif daerah.