Peradaban Kuliner Islam; dari Santri sampai Jamuan Khalifah

dokumen-dokumen yang mirip
Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

3 Wasiat Agung Rasulullah

Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

MELIHAT SURGA DAN NERAKA. 2. Kisah Nabi Idris a.s.

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasak yang berkembang di Jepang dan. menggunakan bahan-bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Sifat Surga dan Penghuninya

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

Pelajaran Dari Doa Nabi Musa 'Alaihissalam

Memahami Radikalisme Secara Utuh

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Kegiatan Keputrian di SMP Negeri Satu Atap. sengajaan, yaitu kecemburuannya siswa laki-laki SMP Negeri Satu Atap yang

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Jangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok umum bagi masyarakat di Indonesia.

Takwa dan Keutamaannya

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

SOTO BANJAR. Elly Lasmanawati

Bersama Orang Tua Menuju Surga

Urgensi Tauhid. Urgensi Tauhid KHUTBAH JUM'AT PERTAMA

Merasakan Manisnya Keimanan

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

MENGENAL IDUL ADHA SEBAGAI HARI TAUHID DAN HARI KEMANUSIAAN

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN...

Carilah Rezeki Yang Halal dan Jauhi Yang Haram

Motivasi Untuk Bertaubat

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Wahai Pemuda Menikahlah!

Motivasi Agar Istiqomah

Bab 4. ASI Antara Hak Bayi dan Kewajiban Ibu. Pemberian ASI menurut Tinjauan Nilai Keagamaan di Masyarakat

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Khutbah Jumat: Angan-angan Orang yang Sudah Mati

Istri-Istri Rasulullah? Adalah Ibunya Orang-Orang Beriman

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

Islam Punya Cara Terhormat Untuk Memuliakan Wanita

IRSYAD AL-FATWA SIRI KE-208: HUKUM WANITA MEMBUKA SYARIKAT SENDIRI

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

BAB 2 DATA & ANALISA

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

TUGAS CHARACTER BUILDING RESEP MAKANAN

Bukti Cinta Kepada Nabi

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

BAB I PENDAHULUAN. muda, pria maupun wanita. Industri dan bisnis pengembangan game juga sudah

4 Resep Masakan Rumahan Sehari Hari Yang Wajib Anda Coba

KONSEP PENDIDIKAN BIRRUL WALIDAIN DALAM AL-QUR AN

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

Nilai Harta Seorang Muslim

Renungan Pergantian Tahun

Mutiara Islahul Qulub 3

KARYA ILMIAH USAHA AYAM KREMES NIM :

Cara Membuat Lawar Bali

[104] Satu Negeri Ikut Ujian Thursday, 13 June :15. Dr. Fahmi Amhar

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PELUANG BISNIS USAHA MIE AYAM. Oleh : NAMA : YATIMAN KELAS : S1 SI 2C NIM :

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid

Imam Askari as dan Persiapan Periode Ghaibah Imam Mahdi as

Persiapan Menuju Hari Akhir

Tafsir Surat Al-Fil: Ketika Gajah pun Enggan Memaksiati Allah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

KULINER DAERAH Kabupaten Pandeglang

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan

Berburu Makanan Berbuka Di Pasar Kaget Panyabungan. Written by Siswoyo Monday, 16 August :54

Berbagi Kehangatan Masakan Kambing Bango

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :

Tafsir Surat Al-Kautsar

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17

VARIASI JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan

SEJARAH MAKANAN KONTINENTAL

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

I. PENDAHULUAN. dan kesehatan, padahal makanan juga bisa dilihat dari sudut pandang budaya.

Transkripsi:

Peradaban Kuliner Islam; dari Santri sampai Jamuan Khalifah Ditulis oleh M. Miftah Wahyudi pada Minggu, 15 September 2019 1 / 5

Makan makanan halal nan bermutu tinggi (thayyiban) diperintah agama. Secara 2 / 5

khusus dalam surat Al-Mu minun ayat 51, para Rosul diperintahkan menata mutu makanan sebelum melaksanakan amal saleh. Hikayat kuliner (baca, makanan) abadi sejak awal kehidupan manusia. Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa terjebak makan buah khuldi di surga. Hingga, The Last Supper, perjamuan terakhir Yesus bersama keduabelas rasulnya. Menandai bahwa ringkas kehidupan ini, secara fundamentalis maupun teologis, merupakan perjalanan makan-memakan dan menikmati karunia Sang Pencipta. Menikmati makanan merupakan kebutuhan dasariah penyambung hidup. Namun bisa menjadi bencana manakala nafsu dan pikiran terbelenggu di sekitar perut. Manusia terdegradasi lagi dan lagi pada lembah kenistaan, sama halnya yang diterima nabi Adam. Binatang berburu mangsanya hanya untuk memenuhi perut yang kosong. Tetapi perut kosong manusia, entah makanan, pangkat, kedudukan semua menjadi korban. Ujaran jawa; bal gedual senajan gedhene sak bantal, nek kolu yo diuntal (terjemahan lepasnya; apapun bentuk dan jenisnya, meski ukuran sebesar bantal jika perut bernafsu semua dimakannya). Sebaliknya, manusia akan menempati posisi tertinggi jika mampu melepaskan baju hewaniah dirinya. Oleh sebab itu, sejarah panjang perjalanan kuliner, khususnya Islam, patut dikaji lebih dalam. Ada tuntutan teologis, nilai sosial, budaya dan politik yang menjadikan kuliner bagian penting peradaban manusia. Kuliner Santri Diruang sosial yang dekat dengan penulis, budaya kuliner pesantren, dijumpai kemandirian santri memasak. Kondisi sosial tanpa kontrol membentuk kelompokkelompok kecil memasak. Rata-rata kelompok ini beranggotakan 3-5 orang. Jika salah satu enggan berjibaku dengan dapur dan kegiatan yang melingkupinya; menanak nasi, meracik dan menghaluskan bumbu, menyuci alat masak dll, cukup berdiri sebagai pemodal, yang lain sebagai pekerja. Tuntutannya satu, pemodal tidak boleh banyak rewel pilihan menu dan hasil masakan. Istilah jawa, beras matang kari keplok lan ngemplok (tinggal bergembira dan langsung makan), titik. Baca juga: Menimbun Endapan-Endapan Ketakutan Negeri Ini 3 / 5

Dari gambaran proses memasak, bangunan utuh kekeluargaan terbentuk. Ada kerjasama, saling percaya dan saling menghargai. Apalagi ditunjang oleh konsensus etika makan, bahwa sebelum semua bulir nasi habis tak tersisa, tidak boleh meninggalkan perjamuan makan. Etika ini muncul atas keyakinan adanya nilai keberkahan. Pada struktur sosial yang lebih besar, masyarakat umum. Etika perjamuan makan ala santri secara tidak sadar memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa petani. Jerih payah perjuangan petani menghasilkan butiran beras tidak dibuang percuma. Semua digerakkan dalam roda kehidupan mencari kebahagiaan hidup bersama. Otomatis budaya, tepo-sliro, unggah-ungguh dan gotong-royong berjalan dengan sendirinya. Nuansa seperti ini sulit ditemui di luar pesantren. Melihat dari sisi menu kuliner di pesantren, memasak terong terbilang paling mudah dan digemari. Disamping pengolahannya sederhana, cepat dan ekonomis, pilihan menunya beragam. Ada resep terong goreng sambal bajak, terong tumisan, dan yang paling digemari terong gosong disajikan bersama sambal kacang, dll. Apalagi, ditemani minuma air putih yang dicampur entip nasi, warna cokelat kehitaman beraroma kerak nasi, top markotop. Dengan memasak bahan sayur terong, tumbuh identitas khas santri, walau terkesan olokolokan, disebut sebagai generasi terong. Apapun bentuk identitas itu, sarwa santri adalah mencari keberkahan ilmu dan amaliahnya. Baca juga: Sentimen Rezim Terong dari Santri Menuju Istana Gerak kuliner di pesantren, mengikuti gerak keilmuan yang mereka kaji, karya ulamaulama besar belbagai bidang; fiqih, tasawuf, tafsir Alquran, Hadits, Balaghoh (sastra) dll, dipelajari melintas batas masa dan peradaban. Namun sayang, dari beberapa literatur agama tersebut, mungkin bisa dibilang tidak ditemukan atau belum ada pembacaan karya ulama dibidang kuliner di pondok-pondok salaf. Iwan Restandi dalam tulisannya Sejarah Dapur Khalifah, Baghdad Abad ke-10 Masehi mencatat; kitab al-tabikh karya Ibnu Sayyar al-warraq di Baghdad abad ke-10, ditulis masa keemasan peradaban Islam pada pemerintahan khalifah Al-Ma mun Dinasti 4 / 5

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Abbasiyah. Kitab ini merupakan karya kuliner terbesar yang mengaitkan dengan ilmu pengetahuan, kedokteran. Ibnu Sayyar mengumpulkan berbagai resep masakan hasil kreasinya, serta mengikuti saran-saran para pakar kedokteran. Lebih lanjut di Andalusia, Ibnu Razin menulis Fadhalat al-khiwan fi at-thayyibat at Ta am wa al-alwan pada abad ke-12 Masehi. Buku lain dari Andalusia adalah Kitab al- Tabikh fi al-maghrib wa alandalus. Muncul pula buku yang berjudul sama dengan yang ditulis Ibnu Sayyar, Kitab al-tabikh, penulisnya adalah Mohammed al-baghdadi. Pada abad ke-13 Masehi di Suriah, lahir kitab berjudul Tadhkira, karya Dawad al-antaki. Ada pula Wasla al-habib fi Wasf altayyibat wa Tibb, yang disusun oleh Ibnu A dim pada abad yang sama. Selain itu, muncul buku Kanz al-fawa id fi Tanwi al-maw id, karya seorang juru masak dari Mesir. Baca juga: Menengok Jilbab Muhammadiyah Zaman Dulu Dalam soal menu kuliner, sayur terong pure dengan cuka dan jintan masuk dalam kategori menu masakan di kitab al-tabikh karya Ibnu Sayyar. Bahkan, pernikahan khalifah Al- Ma mun pada tahun 210 H, dengan wanita cantik bernama Khadijah putri Hasan bin Sahal, wazirnya atau lebih dikenal dengan nama Buran. Untuk pertama kali, olahan terong yang digarami, dibumbui, dan digoreng menjadi hidangan istanah khalifah. Karena rasa sayangnya, menu makanan istimewa ini dinamai buran, diambil dari nama istrinya. Beberapa faktor menunjang pesatnya perkembangan kuliner saat itu. Menurut Philip K Hitti (2018), dalam A Short History of the Arabs, salah satu faktornya adalah selera tinggi para bangsawan terhadap makanan. Selain itu, lahirnya revolusi pertanian di dunia Islam ikut berpengaruh. Petani dan ilmuwan muslim berhasil mengembangkan beragam jenis tanaman, sayuran dan buah yang sebelumnya bahkan tak pernah dikenal. Wallahua lam. (RM) 5 / 5