CERAMAH INTERAKTIF DAN DEMONSTRASI DENGAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Oleh : I Gede Leket Murjana 1

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL EKSPOSITORI DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM KOMPETENSI DASAR MEMFAKTORKAN BENTUK ALJABAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan kelak. Ini berakibat poses pembelajaran matematika harus

ARTIKEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO-VISUAL. Novi Hidayati SMP Negeri 5 Ulujami Kab. Pemalang

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dhias Mei Artanti, 2013

PENERAPAN PROSES MENULIS BERBASIS PORTOFOLIO BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dan mengerti tentang konsep dasar matematika. Matematika menjadi salah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB I PENDAHULUAN. Matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki

Taviv Listin Kariani 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12)

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

Keperluan korespondensi, HP : ,

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Bambang Supriyanto 36

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Sujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal. 1 8, Juni 2017

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

*Keperluan korespondensi, HP: ,

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum KTSP SD, Matematika berfungsi mengembangkan. kemampuan menghitung mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Experiential Learning

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pendahuluan CERAMAH INTERAKTIF DAN DEMONSTRASI DENGAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Oleh : I Gede Leket Murjana 1 Abstrak Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 2 Klumpu kelas V pada semester II tahun ajaran 2012/2013 bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan metode ceramah interaktif dan demonstrasi. Data hasil penelitian ini dikumpulkan dengan cara pemberian tes prestasi belajar. Dalam menganalisis data yang diperoleh digunakan metode analisis deskriptif. Data yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari data awal, data siklus I dan data Siklus II. Dari data awal diperoleh rata-rata kelas baru mencapai nilai 53,18 dengan ketuntasan belajar baru mencapai 36%. Data ini jauh di bawah harapan mengingat KKM mata pelajaran matematika di sekolah ini adalah 60. Pada siklus I sudah terjadi peningkatan yaitu rata-rata kelasnya mencapai 63,09 dengan persentase ketuntasan belajar 64%. Pada siklus II perolehan rata-rata kelas sudah mencapai 70,00 dengan persentase ketuntasan belajar 91%. Data pada Siklus II ini sudah sesuai harapan akibat penggunaan metode pembelajaran yang digunakan bersifat konstruktivis. Simpulan yang diperoleh adalah metode ceramah interaktif dan demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata kunci: Ceramah Interaktif, Demonstrasi dengan Media, Prestasi Belajar Salah satu mata pelajaran yang berpengaruh pada tujuan dari lembaga pendidikan adalah metematika, padahal dilihat dari fakta-fakta di lapangan banyak guru mengeluhkan rendahnya prestasi belajar metematika siswa diantaranya pada tingkat SD baik dalam nilai harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, maupun ujian akhir nasional yang kurang memuaskan sehingga tujuan pendidikan dasarpun belum tercapai secara maksimal. Rendahnya prestasi belajar matematika kebanyakan disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang interaktif, dengan kegiatan proses belajar mengajar lebih didominasi oleh guru, siswa hanya duduk mendengarkan, meniru contoh yang diberikan guru, mencontoh cara-cara guru menyelesaikan soal-soal yangpada akhirnya dapat membuat siswa menjadi pasif, dan merasa kesulitan ketika dihadapkan pada soal-soal yang agak bervariasi. 1 I Gede Leket Murjana Adalah guru SD Negeri 2 Klumpu

Sifat pasif dari siswa membuat kurang tahunya guru apakah konsep-konsep materi pelajaran yang diberikan sudah paham bagi siswa atau belum, padahal meteri pelajaran terus bertambah dan semakin rumit, dan saling terakit antara materi sebelumnya dengan materi yang sedang diajarkan, sehingga bagi siswa yang belum memahami ataupun keliru dalam memahami konsep. Seperti dinyatakan Toeti Soekamto (1993) dalam Widayati (2009) yang menyatakan bahwa program-program instuksional yang ada dianggap masih belum memadai dalam kualitas, sehingga siswa tidak dapat belajar dengan baik karena tidak dapat menangkap apa yang diajarkan guru di sekolah. Metode pembelajaran yang kurang cocok dan terlalu monoton menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan dan hal inilah yang menyebabkan prestasi belajar mereka juga tidak sesuai dengan yang diharapkan. Demikian sebaliknya, metode pembelajaran yang cocok, interaktif dan komunikatif dalam penyampaian memungkinkan guru untuk mengkaitkan secara langsung isi pelajaran dengan pengetahuan awal dan pengalaman siswa maupun guru dalam kehidupan sehari-hari, yang memungkinkan tercapainya prestasi belajar yang diinginkan. Prestasi belajar siswa tidak lepas dari bagaimana siswa mengalami proses belajar yang pada dasarnya merupakan proses perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu. Apa yang diupayakan tersebut tentunya demi mewujudkan tujuan diberikannya pembelajaran matematika yang dipaparkan pada buku standar kompetensi mata pelajaran matematika sebagai berikut: a. melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi; b. mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba; c. mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; dan d. mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan (Kemendikbud p4tkmatematika.org). Kondisi yang diharapkan memang tidak selalu sejalan dengan yang diinginkan. Seperti kenyataan yang di temukan guru setelah melakukan observasi peneliti selaku guru matematika di SD Negeri 2 Klumpu. Dari kegiatan yang dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi

dalam pembelajaran terkait rendahnya prestasi belajar siswa pada awal semester. Permasalahan tersebut di antaranya rendahnya kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran, ini terlihat dari anak kurang aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar pada awal proses pembelajaran. Siswa yang kemampuannya kurang, terlihat belum siap belajar yang ditandai siswa tersebut sedikit malas untuk mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru. Siswa tidak mempunyai motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam hal ini guru haru mengambil langkah yang cepat untuk menyelesaikan permasalah yang timbul dalam pembelajaran. Salah satu cara dengan menerapkan metode ceramah interaktif dan demonstrasi memanfaatkan media pembelajaran. Pemanfaatan ceramah interaktif dapat menyampaikan materi sesuai isi pelajaran yang keterbatasannya di atasi dengan demonstrasi yang memungkinkan pembelajaran tidak verbalistik, dan siswa dapat secara nyata dan langsung mengetahui apa yang dipelajarinya. Untuk lebih memperjelas dan memberikan gambaran yang bisa dilihat dan dicontoh setiap saat, guru memadukannya dengan media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan.strategi pembelajaran inilah yang akan mampu mengatasi permasalahan yang ada dan membuat proses belajar menjadi aktif dan dapat memotivasi siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan. Seperti yang diungkapkan Sudjana, (2005; 99). Dengan dihadirkannya alat peraga sebagai media pembelajaran peserta didik tidak hanya mendengar kata-kata yang sifatnya verbal (ceramah), akan tetapi juga bisa melihat (demonstrasi), dan merasakan atau meraba alat peraga tersebut, sehingga lebih memudahkan baginya untuk membangun imajinasinya (Kuswanto, 2012). MetodologiPenelitian Seting atau Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Klumpu. Mengingat lingkungannya yang sangat ramah dan sejuk, karena di sekitar sekolah terdapat tanaman yang beraroma dan pepohonan yang sangat rindang.rancangan penelitian tindakan dalam penelitian ini mengikuti alur penelitian yang disampaikan oleh Mc. Kernan, seperti yang terlihat pada gambar berikut:

TINDAKAN DAUR I Tindakan perlu perbaikan DAUR 2 dst Penerapan Definisi masalah Penerapan Redefine problem Evaluasi tindakan Need assessement Evaluate action Need assessement Implementasi tindakan Hipotesis ide Impl. Revise plan New hypothesis Develop action plan T 1 Revise action plan T 2 Gambar 01. Penelitian Tindakan Model Mc. Kernan, 1991 (dalam Sukidin, Basrowi, Suranto, 2002: 54) Dijelaskan Sunendar (2008) sebelumnya, tahapan dilakukan, diawali oleh suatu Tahapan Pra PTK, yang meliputi: identifikasi masalah, analisis masalah, rumusan masalah, dan rumusan hipotesis tindakan. Tahapan ini disebut sebagai Pra PTK yang sangat esensial untuk dilaksanakan sebelum suatu rencana tindakan disusun. Tanpa tahapan ini suatu proses PTK akan kehilangan arah dan arti sebagai suatu penelitian ilmiah. Kemudian baru dilanjutkan dengan prosedur siklus : Tindakan daur I: mulai dari definisi masalah, berlanjut ke assessment yang disiapkan, berlanjut ke rumusan hipotesis, berlanjut ke pengembangan untuk tindakan I, lalu implementasi tindakan, evaluasi tindakan berlanjut ke penerapan selanjutnya. Tindakan daur II: mulai dari menentukan kembali masalah yang ada, berlanjut ke assessment yang disiapkan, terus ke pemikiran terhadap munculnya hipotesis yang baru, perbaikan tindakan pada rencana ke 2, pelaksanaan tindakan, evaluasi terhadap semua pelaksanaan dan penerapan. Subjek dan Objek Penelitian Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri 2 Klumpu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 01. Nama-nama Siswa Kelas V SD Negeri 2 Klumpu. Nomor Subjek Nama Siswa Penelitian 1 I Komang Sudiartana 2 I Kadek Wahyu Arta 3 I Gede Astina 4 I Gede Ardana 5 Ni Gede Dhiva Wati 6 I Ketut Widiana 7 I Gede Haga Olas Tyamarta 8 I Ketut Dede Ariwiyanto 9 I Ketut Adi Pradipta 10 I Komang Semyantara Puja 11 Nyoman Udyana Wiprasta Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa kelas V semester II tahun ajaran 2012/2013 SD Negeri 2 Klumpu setelah diterapkan metode ceramh interaktif dan demonstrasi dalam pembelajaran. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Maret 2013. Metode Pengumpulan Data dan Analisis Tes adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini.metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan mencari mean, median, modus, membuat interval kelas dan melakukan penyajian dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil Penelitian Dan Pembahasan A. Hasil Penelitian Berikut peneliliti jabarkan mengenai acuan yang peneliti gunakan dalam menyusun hasil penelitian ini.suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, (2006: 83 ) menjelaskan bahwa, dalam menyampaikan hasil penelitian dan pembahasan, perlu menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi yang

berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar, yaitu hasil perencanaan (kemajuan) pada diri siswa, lingkungan, guru, motivasi dan aktivitas belajar. Kemukakan grafik dan tabel hasil analisis data yang menunjukkan perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistematis dan jelas. Pendapat yang disampaikan ahli pendidikan di atas, digunakan sebagai dasar penulisan Bab IV ini yang penulis jelaskan melalui deskripsi atau gambaran pelaksanaan tindakan secara komplit. 1. Deskripsi Awal Pada observasi awal, diperoleh hasil bahwa, tingkat pencapaian prestasi belajar siswa di kelas V pada semester II tergolong masig sangat rendah. Hal tersebut terbukti dari 11 orang siswa yang diteliti, hanya 4 orang siswa (36%) yang memperoleh nilai diatas KKM. Dan sisanya 7 orang siswa (64%) belum mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa pada mata pelajaran matematika masih sangat rendah. 2. Deskripsi Siklus I Perencanaan. Berdarkan hasil deskripsi awal, maka pada perencanaan Siklus I ini ada banyak hal yang telah dilaksanakan yaitu: menyesuaikan rencana penelitian dengan jadwal yang telah disusun, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengikuti alur metode ceramah interaktif dan demonstrasi, berkonsultasi dengan teman-teman guru, menyiapkan bahan ajar, alat peraga, media dan lain-lain, menyusun format penilaian dan merancang skenario pembelajaran. Pelaksanaan. Peneliti sebagai guru telah siap dengan persiapan ajar sewaktu memasuki kelas, peneliti masuk ke kelas dengan berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun, sopan dan menuntun siswa memahami materi dengan sebaik-baiknya, siswa-siswa dipersiapkan dengan duduk manis dan rapi, guru mengelola kelas dengan mengajar materi sesuai jadwal yang sudah ada sambil membimbing mereka dengan memperhatikan indikator yang harus dicapai utamanya secara individual, pada saat membimbing, penulis mengisi blanko observasi yang telah dibuat untuk memberi penilaian bagi mereka yang aktif belajar, proses pembelajaran ini peneliti lakukan dengan mengulangi hal-hal penting yang perlu diberi penekanan-penekanan untuk pencapaian prestasi sesuai KKM yang dituntut.

Observasi. Hasil observasi yang telah dilakukan disampaikan pada tabel berikut. Tabel 04.Prestasi belajar siswa siklus I Nomor Subjek Penelitian Nilai Keterangan 1 65 Tuntas 2 55 Tidak tuntas 3 70 Tuntas 4 65 Tuntas 5 65 Tuntas 6 55 Tidak tuntas 7 74 Tuntas 8 55 Tidak tuntas 9 65 Tuntas 10 70 Tuntas 11 55 Tidak tuntas Jumlah Nilai 694 Rata-rata (Mean) 63.09 Median 65 Modus 65 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60 Jumlah anak yang diremidi 4 Jumlah anak yang pengayaan 7 Persentase Ketuntasan Belajar 64% Refleksi. Refleksi merupakan kajian secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasar data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna penyempurnaan tindakan. Semua ini dilakukan untuk dapat menunjukkan perkembangan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika yang biasa diamati melalui kemajuan-kemajuan yang mereka capai, kekurangankekurangan yang ada, keterlambatan gaya berpikir mereka, kemampuan untuk cepat tidaknya dalam mengambil keputusan, kemauan mereka untuk menguasai yang diajar. Untuk kecerdasan biasanya mudah dilihat dari perubahan tingkah laku siswa, apabila mereka hanya asyik bermain-main tanpa mau memperhatikan apa yang disuruh, maka perkembangan mereka cukup lamban. Semua data yang telah terkumpul menjadi dasar refleksi tersebut. Refleksi menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan (Hopkin, 1993 dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006: 80). Sesuai pendapat ahli di atas, maka dalam refleksi ini disampaikan analisis, sintesis dan penilaian seperti berikut:

Analisis Hasil yang diperoleh dari penilaian prestasi belajar siswa pada siklus I dapat dibuat dalam deskripsi kuantitatif seperti berikut: dari 11 orang siswa yang diteliti ada 7 (64%) yang memperoleh nilai diatas KKM dimana mereka sudah mampu menerpa ilmu sesuai harapan. Sedangkan 4 orang siswa (36%) masih belum mencapai KKM pada mata pelajaran matematika di sekolah ini. Untuk analisis kuantitatif disampaikan sebagai berikut : 1. Rata-rata (mean) dihitung dengan: = = 63,09 2. Median (titik tengahnya) dicari dengan mengurut data/nilai siswa dari yang terkecil sampai terbesar. Setelah diurut apabila jumlah data ganjil maka mediannya adalah data yang ditengah. Kalau jumlahnya genap maka dua data yang di tengah dijumlahkan dibagi 2 (dua). Untuk median yang diperoleh dari data siklus I dengan menggunakan cara tersebut adalah 65. 3. Modus (angka yang paling banyak/paling sering muncul) setelah di asccending/diurut angka tersebut adalah 65. 4. Untuk persiapan penyajian dalam bentuk grafik maka hal-hal berikut dihitung terlebih dahulu. a) Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 x Log (N) = 1 + 3,3 x Log 11 = 1 + 3,3 x 1,04 = 1 + 3,43 = 4,43 = 4 b) Rentang kelas (r) = skor maksimum skor minimum = 74 55 = 19 c) Panjang kelas interval (i) = = = 4,8 = 5 d) Tabel 05. Data Kelas Interval Siklus I No Urut Interval Nilai Tengah Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 55 59 57.0 4 36.36 2 60 64 62.0 0 0.00 3 65 69 67.0 4 36.36 4 70 74 72.0 3 27.27 Total 11 100

dalam e) Penyajian bentuk grafik/histogram Gambar 02. Histogram Prestasi Belajar Siswa Sintesis Perkembangan bahasa siswa pada Siklus I ini adalah dari 11 siswa yang diteliti ternyata hasilnya belum sesuai dengan harapan. Dari perkembangan tersebut diketahui adanya kekurangan yaitu pada pelaksanaan proses belajar mengajar di mana para siswa belum semuanya aktif belajar, mereka masih sering menunggu perintah-perintah guru, hanya 7 orang siswa yang sudah mampu melakukan apa yang mesti dilakukan. Dari semua data yang sudah diperoleh tersebut dapat diberikan sintesis bahwa masih sangat sedikit siswa yang mampu mencapai tingkat keberhasilan yang diharapkan. a. Penilaian Siklus I Penilaian berarti menjelaskan tentang semua kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang ada.kekurangan-kekurangan yang ada: 1. Kemampuan siswa untuk memahami isi materi pelajaran masih sangat rendah, dibutuhkan waktu untuk memperoleh kemampuan yang diharapkan. 2. Siswa belum mampu untuk percaya diri dan baru sampai pada tarap meniru teman-temannya. 3. Guru tidak mampu mengaktifkan siswa secara maksimal. 4. Media yang digunakan belum mampu memenuhi ketuntasan peserta didik. Kelebihan yang ada adalah: 1. Peneliti sebagai guru telah berupaya keras membaca teori-teori yang berhubungan dengan metode ceramah interaktif dan demonstrasi yang diinginkan di dalam judul penelitian. 2. Persiapan perangkat pembelajaran sudah diupayakan guru dengan maksimal. 3. Guru telah berusaha keras menarik perhatian siswa. 4. Untuk validasi data, guru telah mengajak teman sejawat yang lain ke dalam kelas untuk

mengamati proses pembelajaran. Deskripsi Siklus II Perencanaan. Adapun hal yang direncanakan pada siklus II ini adalah: 1. Menyusun jadwal penelitian. 2. Mempelajari kembali mengenai kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I. 3. Berkonsultasi dengan teman-teman guru tentang media yang paling tepat untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. 4. Menyusun materi ajaran. 5. Menyusun RPP dengan mengikuti alur metode ceramah interaktif dan demontrasi. Pelaksanaan. Peneliti membawa semua persiapan belajar ke kelas.peneliti mengajar dengan mengikuti langkah-langkah metode ceramah interaktif dan demonstrasi sesuai teori.peneliti mengajak teman guru sejawat ke kelas untuk mengamati kebenaran proses pembelajaran.kekurangan/kelemahan siswa dalam mencerna pelajaran melaksanakan pembelajaran yang lebih efektif dengan mengikuti pendapat-pendapat ahli. diperbaiki dengan Pengamatan/Observasi. Pada observasi guru menyampaikan kepada siswa, bahwa setelah jawaban mereka diperiksa, hasilnya akan dibagikan pada mereka, sembari memberitahukan bahwa bagi mereka yang nilainya belum mencapai KKM yang dituntut pada mata pelajaran ini yaitu 60 akan diberikan remedial dan bagi yang sudah mencapai KKM atau melebihi akan diberikan pengayaan. Untuk hasil pengamatan/pengumpulan data pada siklus II ini disampaikan pada tabel berikut ini. Tabel 06. Prestasi belajar siswa Siklus II Nomor Subjek Penelitian Nilai Keterangan 1 80 Tuntas 2 50 Tidak Tuntas 3 60 Tuntas 4 70 Tuntas 5 80 Tuntas 6 65 Tuntas 7 80 Tuntas 8 65 Tuntas 9 80 Tuntas 10 70 Tuntas 11 70 Tuntas Jumlah Nilai 770 Rata-rata (Mean) 70.00

Median 70 Modus 80 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60 Jumlah anak yang diremidi 1 Jumlah anak yang pengayaan 10 Persentase Ketuntasan Belajar 91% Refleksi. Pendapat ahli yang sudah disampaikan pada refleksi Siklus I dijadikan dasar untuk menulis analisis, sintesis dan evaluasi siklus II agar tidak ngawur dalam penulisan refleksi. a. Analisis Hasil yang diperoleh dari penilaian tes prestasi belajar dapat dijelaskan bahwa, dari 11 orang siswa yang diteliti, ada 10 orang siswa (91%) mampu mencapai nilai-nilai batas KKM ke atas. Gambaran yang bisa disampaikan adalah bahwa siswa-siswa tersebut senang dan antusias terhadap cara pembelajaran yang dilakukan guru, cara tersebut telah mampu menjadikan siswa aktif, giat bekerja dan belajar. Dari analisis kualitatif sudah disampaikan secara singkat, selanjutnya diberikan analisis kuantitatifnya menggunakan data yang diperoleh adalah dalam bentuk angka sebagai berikut : 1. Rata-rata (mean) dihitung dengan: = = 70,00 2. Median (titik tengahnya) dicari dengan mengurut data/nilai siswa dari yang terkecil sampai terbesar. Setelah diurut apabila jumlah data ganjil maka mediannya adalah data yang ditengah. Kalau jumlahnya genap maka dua data yang di tengah dijumlahkan dibagi 2 (dua). Untuk median yang diperoleh dari data siklus I dengan menggunakan cara tersebut adalah 70. 3. Modus (angka yang paling banyak/paling sering muncul) setelah diasccending/diurut. Angka tersebut adalah 80. 4. Untuk persiapan penyajian dalam bentuk grafik maka hal-hal berikut dihitung terlebih dahulu. 1. Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 x Log (N) = 1 + 3,3 x Log 11 = 1 + 3,3 x 1,04 = 1 + 3,43 = 4,43 = 4 2. Rentang kelas (r) = skor maksimum skor minimum = 80 50 = 30 3. Panjang kelas interval (i) = = = 7,5 = 8

4. Tabel 07. Data Kelas Interval Siklus II No Urut Interval Nilai Tengah Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 50 57 53.5 1 9.09 2 58 65 61.5 3 27.27 3 66 73 69.5 3 27.27 4 74 81 77.5 4 36.36 Total 11 100.00 5. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram Gambar 03. Histogram Prestasi Belajar Siswa Sintesis Perkembangan prestasi siswa pada Siklus II ini adalah dari 11 orang siswa ternyata hanya 1 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dan sisanya 10 orang siswa sudah mampu mencapai nilai sesuai tuntutan KKM. Dari perkembangan tersebut diketahui hampir siswa sudah sangat mampu untuk melakukan tanpa dibantu. Dari semua data yang sudah diperoleh tersebut dapat diberikan sintesis bahwa semua siswa sudah mampu mencapai prestasi sesuai harapan, artinya proses pembelajaran sudah berjalan baik, inovasi sudah diupayakan, validasi terhadap instrumen sudah dilakukan, triangulasi juga sudah dilakukan, keaktifan siswa cukup baik. Dari semua pendekatan data atas tindakan yang dilakukan pada siklus II dapat diintepretasikan bahwa semua indikator yang diharapkan kepada siswa kelas V SD Negeri 2 Klumpu sudah mampu dicapai.

b. Penilaian Siklus II Penilaian terhadap seluruh kegiatan penelitian yang sudah dilakukan pada Siklus II adalah proses belajar mengajar sudah berjalan lancar, semua kekurangan-kekurangan yang ada sudah diperbaiki pada siklus ini, sehingga tidak ada yang masih perlu diragukan bahwa hasil yang diperoleh pada Siklus II ini membuktikan bahwa penelitian ini tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya karena hasil yang diperoleh sudah maksimal yaitu 91% siswa sudah berhasil dan rata-rata kelas sudah mencapai KKM yang dituntut. B. Pembahasan Pembahasan hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar siklus I Bimbingan yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah interaktif dan demonstrasi mengupayakan siswa untuk dapat memahami apa yang sudah dipelajari. Nilai rata-rata siswa yang diperoleh di siklus I sebesar 63,09 menunjukkan bahwa siswa sudah menguasai materi yang diajarkan walaupun belum begitu sempurna. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pada kemampuan siswa dari data awal ke siklus I. Pelaksanaan penlitian pada siklus I telah menemukan efek utama bahwa penggunaan metode tertentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang dalam hal ini adalah metode ceramah interaktif dan demonstrasi dengan pemanfaatan media pembelajaran. Kendala yang masih tersisa yang perlu dibahas adalah prestasi belajar yang dicapai pada siklus I ini belum memenuhi harapan sesuai dengan kriteria keberhasilan penelitian yang diusulkan di sekolah ini. Oleh karenanya upaya perbaikan lebih lanjut masih perlu diupayakan sehingga perlu dilakukan perencanaan yang lebih matang untuk siklus selanjutnya. Pembahasan yang diperoleh dari tes prestasi belajar siklus II Hasil yang diperoleh dari tindakan di siklus II menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah cukup baik. Ini terbukti dari rata-rata nilai siswa mencapai 70,00. Hasil ini menunjukkan bahwa metode ceramah interaktif dan demonstrasi telah dengan berhasil meningkatkan kemampuan siswa menempa ilmu sesuai harapan. Metode ceramah interaktif dan demonstrasi merupakan metode yang cocok bagi siswa apabila guru menginginkan mereka memiliki kemampuan berkreasi, mengingat penggunaan metode ini adalah untuk memupuk

kemampuan memahami kebenaran sesuatu yang didemonstrasikan, memupuk rasa ingin tahu siswa, kemampuan lebih untuk berprestasi, memupuk kesenangan yang tinggi dalam belajar, mengupayakan kemampuan yang tinggi untuk siswa dapat berinteraksi dengan materi, berinteraksi dengan sesama siswa dan juga dengan guru. Hasil penelitian ini ternyata telah memberi efek utama bahwa mmetode yang diterapkan dalam proses pembelajaran berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Temuan ini membuktikan bahwa guru sudah tepat memilih metode dalam melaksanakan proses pembelajaran karena pemilihan metode merupakan hal yang tidak boleh dikesampingkan. Pemanfaatan ceramah interaktif dapat menyampaikan materi sesuai isi pelajaran yang keterbatasannya di atasi dengan demonstrasi yang memungkinkan pembelajaran tidak verbalistik, dan siswa dapat secara nyata dan langsung mengetahui apa yang dipelajarinya. Untuk lebih memperjelas dan memberikan gambaran yang bisa dilihat dan dicontoh setiap saat, guru memadukannya dengan media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. Strategi pembelajaran inilah yang akan mampu mengatasi permasalahan yang ada dan membuat proses belajar menjadi aktif dan dapat memotivasi siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan. Apabila dibandingan perolehan nilai awal, nilai siklus I dan nilai siklus II, terjadi kenaikan yang signifikan, yaitu dari rata-rata nilai awal adalah 53,18 naik di siklus I menjadi 63,09 dan di siklus II naik menjadi 70,00. Kenaikan ini karena upaya maksimal yang peneliti laksanakan demi peningkatan prestasi belajar siswa di SD Negeri 2 Klumpu. Simpulan Pembelajaran yang sesuai teori-teori yang ada sudah berjalan baik dan telah memperoleh hasil sesuai harapan. Dari semua data yang telah diperoleh bahwa fakta-fakta yang ada telah mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian ini. Bukti-bukti tersebut, baik bukti yang masih rendah yang diperoleh pada awalnya maupun bukti yang sudah lebih baik pada siklus I dan bukti data yang baik yang sesuai harapan yang diperoleh pada siklus II telah dapat memberi gambar terhadap diterimanya hipotesis penelitian yang telah diajukan. Dari semua peroleh data tersebut, sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa metode ceramah interaktif dan demonstrasi telah dapat menjawab keberhasilan yang diharapkan dan telah dapat membuktikan keberhasilan sesuai tuntutan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Karena itu diharapkan teman guru pengajar mata pelajaran

matemaika untuk mencoba metode pembelajaran ceramah interaktif dan demonstrasi dengan memanfaatkan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Daftar Pustaka Widayati, Tri Suwarni, 2009. Tesis. Efektifvitas Model Pembelajara Portifolio terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Sikap Siswa Terhadap Matematika Kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2008/2009. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. P4tkmatematika. Artikel. Peran, Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Matematika Sekolah. Tersedia online http://p4tkmatematika.org/2011/10/peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik-matematikasekolah/ Kuswanto, Goto. 2012. Pemanfaatan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Efektivitas Diklat. Widyaiswara. www.diklatbanyumas.net. Sukidin, Basrowi, Suranto. 2002. Menajemen Penelitian Tindakan Kelas. Penerbti: Insan Cendekia ISBN: 979 9048 33 4. Sunendar, Tatang. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat. Tersedia online https://akhmadsudrajat.wordpress.com/ Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan Vol.01 No.3 Edisi Khusus 2014 16