MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,



dokumen-dokumen yang mirip
KOP SURAT PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

User Manual REGISTRASI. Version 1.4 Pelaku Usaha. Pengertian Umum INSW

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

National Single Window;

sesuai dengan jenis permohonan. 8. BAPETEN melakukan penilaian dokumen elektronik permohonan persetujuan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 28/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW

FORMULIR PERMOHONAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 18 /BC/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2.2. Laporan Realisasi Ekspor INATRADE

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

User Manual SINGLE SUBMISSION. Version 4.0 Pelaku Usaha. Pengertian Umum INSW

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH B3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI IMPORTIR PRODUSEN (IP) BAHAN PERUSAK OZON JENIS HCFC

FORMULIR PERMOHONAN PERPANJANGAN REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

User Manual PORTAL INSW. Version 2.0 Februari Pengertian Umum INSW

Version 1.0 Oktober User Manual. User Trader.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Orga

PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMENDASI IMPORTIR TERDAFTAR (IT) BAHAN PERUSAK OZON JENIS HCFC

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, dan dalam rangka memberikan pelayanan kep

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-19/BC/2007

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

Version 1.0 Oktober User Manual. User KL.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

APLIKASI SURAT PERSETUJUAN EKSPOR KOPI (SPEK) INATRADE

2.0. Laporan Realisasi Ekspor INATRADE

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Neg


e-bpom U s e r M a n u a l UNTUK IMPORTIR VERSI 2.1

User Manual INTR. Version 1.1 September Pengertian Umum INSW

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

BALIS EXIM DALAM MENDUKUNG PENGURANGAN DWELLING TIME. Zainal Arifin Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Version Oktober User Manual. Admin KL.

SURAT PERMOHONAN NIPER PEMBEBASAN DAN/ATAU NIPER PENGEMBALIAN

TATA LAKSANA PENYUSUNAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DAN DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

4. Tim terpadu adalah tim yang membantu gubernur dalam proses pelaksanaan lisensi. 5. Unsur perguruan tinggi adalah pusat studi lingkungan hidup dan/a

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.04/2011 TENTANG REGISTRASI KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

USER MANUAL. Aplikasi INATRADE

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendukung kegiatan Layanan Tunggal

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.04/2014 TENTANG REGISTRASI KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR63/PMK.04/2011 TENTANG REGISTRASI KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FORMULIR PERMOHONAN REKOMENDASI IMPOR LIMBAH NON BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Oba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PERMOHONAN NIPER PEMBEBASAN DAN/ATAU NIPER PENGEMBALIAN

e-bpom U s e r M a n u a l UNTUK IMPORTIR VERSI 2.0

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

APLIKASI INATRADE USER MANUAL

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/PMK.04/2016 TENT ANG REGISTRASI KEPABEANAN

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

2015, No terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 84/M-DAG/PER/12/2012 dan mengatur kembali ketentuan Angka Pengenal Importir; d. b

-2- kepolisian, termasuk suku cadang, serta barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang yang dipergunakan bagi keperluan pertahanan d

Surat Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK) - INATRADE

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemb

Riati Anggriani, SH, MARS., M.Hum Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan 6 Februari 2017

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PENGEMBANGAN SISTEM PENERBITAN API (ANGKA PENGENAL IMPORTIR) SECARA ELEKTRONIK KEMENTERIAN PERDAGANGAN Versi 1.0

BERITA NEGARA. BPOM. Pemasukan Bahan. Pengawasan. Ke Dalam Wilayah Indonesia. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Pendahuluan. Bab. Alamat Akses

User Manual INTR. Version 2.0 Februari Pengertian Umum INSW

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DAN DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

Prosedur registrasi terhadap layanan perijinan perdagangan secara online via web INATRADE.

User Manual WEBFORM USER GA. Version 2.0. Agustus 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Angka Pengenal Importir.

2015, No DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang da

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

63/PMK.04/2011 REGISTRASI KEPABEANAN

A. CONTOH FORMULIR PERMOHONAN NOTARIS UNTUK DITUNJUK DALAM PENDAFTARAN WAJIB PAJAK BADAN SECARA ELEKTRONIK

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, setiap bahan berbahaya dan beracun wajib diregistrasikan oleh penghasil dan/atau pengimpor; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia National Single Window, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Penggunaan Sistem Elektronik Registrasi Bahan Berbahaya dan Beracun Dalam Kerangka Indonesia National Single Window Di Kementerian Lingkungan Hidup; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengesahan Konvensi Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik yang Persisten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5020); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4153); 4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik Dalam Kerangka Indonesia National Single Window; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK REGISTRASI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah zat, energi dan/artau komponen lain yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makluk hidup lainnya. 2. Registrasi B3 adalah pendaftaran dan pemberian nomor terhadap B3 yang ada di wilayah Republik Indonesia. 3. Impor B3 adalah kegiatan memasukkan B3 kedalam daerah kepabeanan Indonesia. 4. Ekspor B3 adalah kegiatan mengeluarkan B3 dari daerah kepabeanan Indonesia. 5. Sistem elektronik adalah sistem untuk mengumpulkan, mempersiapkan, menyimpan, memproses, menganalisis, dan menyebarkan informasi elektronik. 6. Indonesia National Single Window yang selanjutnya disingkat dengan INSW adalah sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal (single submission of data and information), pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron (single and synchronous processing of data and information), dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang (single decision-making for custom release and clearance of cargoes). 2

Pasal 2 Registrasi B3 secara elektronik bertujuan untuk penanganan dokumen kepabeanan yang berkaitan dengan perizinan dan/atau persyaratan impor dan/atau ekspor B3 dalam kerangka INSW. Pasal 3 (1) Importir B3 dan/atau eksportir B3 wajib melakukan registrasi B3 ke Kementerian Lingkungan Hidup. (2) Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan secara elektronik melalui sistem INSW. (3) Prosedur operasional standar INSW di Kementerian Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 Registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dapat dilakukan secara manual apabila: a. sistem elektronik tidak berfungsi karena bencana alam, malfungsi (malfunction) pada salah satu sistem, kegagalan aplikasi, dan/atau website tidak dapat di akses; dan/atau b. tidak tersedia jaringan internet yang memadai bagi pemohon. Pasal 5 (1) Registrasi B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 diajukan oleh pemohon dengan menggunakan formulir registrasi B3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (2) Permohonan registrasi B3 sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi: a. akta pendirian perusahaan; b. surat izin usaha perdagangan; c. tanda daftar usaha perdagangan; d. nomor pokok wajib pajak (NPWP); e. angka pengenal impor (API); f. material safety data sheet (MSDS); g. certificate of analysis; dan h. foto gudang penyimpanan. 3

(3) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk B3 yang dipergunakan sebagai pestisida dan/atau bahan aktif pestisida, pemohon registrasi harus melampirkan surat pemegang merk pendaftaran pestisida dari Menteri Pertanian. (4) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk B3 yang dikatagorikan sebagai bahan perusak ozon, pemohon registrasi harus melampirkan surat pengakuan importir produsen bahan perusak ozon (IP-BPO) atau surat pengakuan importir terdaftar bahan perusak ozon (IT-BPO) dari Departemen Perdagangan. (5) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk B3 yang dikatagorikan sebagai B3 yang terbatas dipergunakan sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku, pemohon registrasi harus melampirkan surat persetujuan notifikasi B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup. (6) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), apabila pemohon registrasi bukan pemilik B3, pemohon registrasi harus melampirkan surat kuasa dari pemilik B3. Pasal 6 (1) Registrasi B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 dilaksanakan oleh Deputi Menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang pengelolaan B3. (2) Deputi Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menerbitkan surat keterangan registrasi B3 paling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya permohonan secara lengkap dan benar. Pasal 7 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal: 18 Januari 2010 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, PROF. DR. IR. GUSTI MUHAMMAD HATTA, MS Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Penaatan Lingkungan, Ilyas Asaad. 4

Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 02 Tahun 2010 Tanggal : 18 Januari 2010 I. PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) A. URAIAN TENTANG POB 1. Pemohon registrasi mengajukan pendaftaran untuk sistem elektronik sesuai ketentuan melalui aplikasi e-b3 (http://b3.menlh.go.id/perizinan) yang dilengkapi dengan surat permohonan; Untuk melakukan pendaftaran sistem, klik tombol seperti gambar diatas yang ditunjuk anak panah 2. Bila belum atau tidak melakukan pendaftaran maka pemohon registrasi tidak dapat melakukan input data permohonan; 3. Setelah teregistrasi, konfirmasi user name and password dikirimkan secara elektronik ke alamat email masing-masing. Selanjutnya pemohon registrasi dapat melakukan login masuk ke dalam aplikasi e-b3 (http://b3.menlh.go.id/perizinan). Login dengan klik tombol seperti gambar diatas yang ditunjuk anak panah 1

Login menggunakan username dan password, kemudian tekan tombol submit 4. Pemohon registrasi dapat membuka aplikasi e-b3, dapat segera melakukan entry data permohonan registras bahan berbahaya dan beracun. Entry data dapat dilakukan baik dari kantor/lokasi pemohon registrasi berada maupun di kantor KNLH. Permohonan untuk registrasi baru atau perpanjangan dilakukan dengan menekan tombol tambah baru seperti gambar diatas. Permohonan dilakukan per jenis bahan yang berbeda. Isi data selengkap-lengkapnya pada form pengajuan, simpan kode pengajuan untuk pengecekan status nantinya 5. Data akan terkirim secara elektronik dan diterima petugas KNLH untuk dilakukan pemeriksaaan kebenaran dokumen. 6. Pemohon registrasi juga menyampaikan hardcopy dokumen seperti surat permohonan, MSDS, Certificate of Analysis (CoA) untuk dilakukan evaluasi dan penilaian oleh pejabat evaluator. 7. Bila dokumen memenuhi syarat, maka permohonan segera diproses. 8. Bila dokumen belum memenuhi syarat maka pemohon registrasi akan menerima pesan kekurangan atau perbaikan dokumen yang harus dilengkapi lewat aplikan e-b3. 2

Status permohonan registrasi bias dilihat di halaman awal dengan memasukkan kode pengajuan dan klik tombol status Atau dengan melakukan pencarian pada halaman setelah login dengan memasukkan kode pengajuan dan memilih field Kode Pengajuan, kemudian tekan tombol Go 9. Surat keterangan registrasi bahan berbahaya dan beracun dikirim secara elektronik ke Portal INSW dan juga diterbitkan hardcopynya. 10. Hardcopy yang telah disahkan oleh Deputi atau pejabat yang membidangi pengelolaan bahan berbahaya dan beracun diserahkan kepada pemohon registrasi untuk diberikan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 11. Hari kerja adalah Senin-Jumat mulai jam 07.30 16.00 WIB. Penerimaan dokumen (hardcopy) mulai jam 09.00 12.00 WIB Penerimaan dokumen (elektronik) di atas jam 12.00 WIB akan diproses pada hari berikutnya. Penerimaan dokumen (elektronik) pada hari libur, akan diproses pada hari kerja berikutnya. 3

B. BAGAN ALIR POB No Tanggung jawab & Wewenang Kegiatan Keterangan 1. Pemohon registrasi Mulai Pendaftaran sistem elektronik Data kurang lengkap Permohonan registrasi B3 / entry data Ya, data lengkap 2. Pejabat evaluator Pendaftaran disetujui Verifikasi Administras Tidak terverifikasi Tidak terverifikasi Verifikasi Teknis Upload data ke Portal INSW 3. Deputi Menteri Surat Keterangan Registrasi B3 Selesai Lima Hari Kerja MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Penaatan Lingkungan, PROF. DR. IR. GUSTI MUHAMMAD HATTA, MS Ilyas Asaad. 4

Lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 02 Tahun 2010 Tanggal : 18 Januari 2010 CONTOH SURAT PERMOHONAN REGISTRASI B3 DAN FORMULIR REGISTRASI B3 A. CONTOH SURAT KOP PERUSAHAAN Nomor : Kepada Yth. Lampiran : Deputi IV MENLH hal : Permohonan registrasi bahan Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya berbahaya dan beracun Dan Beracun dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Jakarta Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan nomor registrasi bahan berbahaya dan beracun (B3), dengan data sebagai berikut: I. KETERANGAN TENTANG PERMOHONAN: 1. Pemohon a. Nama Pemohon/Kuasa :... b. Alamat :... c. Nomor Telepon/Fax :... 2. Perusahaan a. Nama Perusahaan :... b. Alamat :... c. Nomor Telepon/Fax :... d. Bidang Usaha :... e. Akta Pendirian :... f. SIUP/TDUP :... g. NPWP :... h. API :... II. III. KETERANGAN TENTANG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN No Nama Dagang Nama Kimia yang Diakui secara CAS Number Negara Asal International 1............. 2............. 3............. dst............ DOKUMEN YANG HARUS DISAMPAIKAN PEMOHON REGISTRASI KEPADA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Formulir Registrasi 2. Akta Pendirian Perusahaan 3. Surat Izin Usaha Perdagangan/Tanda Daftar Usaha Perdagangan 4. Angka Pengenal Impor (API) 5. Material Safety Data Sheet (MSDS) 6. Certificate of Analysis 7. Foto gudang penyimpanan..,..2010 Nama dan tanda tangan pemohon asli bermaterai, (...) 1

B. FORMULIR REGISTRASI B3 FORMULIR REGISTRASI B3 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Nama Kimia yang Diakui Internasional Nama Dagang CAS-number HS Number a. Explosive b. Oxidizing c. Extremely flammable d. Highly flammable e. Flammable f. Extremely toxic g. Highly toxic h. Moderately toxic Klasifikasi B3 (Pasal 5 PP 74/2001) : Karakteristik B3 : i. Harmful j. Corrosive k. Irritant l. Dangerous to the Environment m. Carcinogenic n. Teratogenic o. Mutagenic *) Dapat dipilih lebih dari satu Padatan (Solid) Pasta (Paste) Serbuk (Powder) Cair (Liquid) Gas (Gas) Serat (Fiber) Tujuan Penggunaan B3 Jumlah yang Diimpor Perkiraan Jumlah Impor per Tahun Pelaksanaan Rencana Impor kg / ton / L ** ) Coret yang tidak perlu kg / ton / L ** ) Coret yang tidak perlu kali/tahun Nama Perusahaan Penghasil B3 Asal Negara Alamat Penghasil B3 Pelabuhan Muat Pelabuhan Bongkar... Tel/Fax:... Tanggal Nama Jabatan MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Tandatangan & Stempel Perusahaaan Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Penaatan Lingkungan, PROF. DR. IR. GUSTI MUHAMMAD HATTA, MS Ilyas Asaad. 2