Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"



dokumen-dokumen yang mirip
Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

Indorama Ventures Public Company Limited

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

KODE ETIK GLOBAL TAKEDA

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

KEBIJAAKAN ANTI-KORUPSI

Kebijakan Pengungkap Fakta

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS

KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April

Program "Integritas Premium" Program Kepatuhan Antikorupsi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik

Memastikan Kepatuhan yang Teliti dengan Peraturan-peraturan Anti-Gratifikasi

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Nilai dan Kode Etik Pirelli Group

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

01. KODE ETIK UNTUK KARYAWAN. (Revisi 2, sesuai dengan persetujuan dalam Rapat Dewan Direksi No 1/2014, 12 Januari 2014)

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

Tatakelakuan. Tatakelakuan berkenaan hubungan Syarikat dengan Pentadbiran Awam

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Meraih Kepercayaan. Esensi Bisnis kita. Kode Etik membantu kita tetap bertindak sesuai dengan prinsip kita dalam segala situasi

Standar Etika Berbisnis PerkinElmer

PROSEDUR STANDAR NO. PROSEDUR: REVISI: 02 HALAMAN: 1 dari 10 PROSEDUR ANTI-KORUPSI DAN ANTI-SUAP GLOBAL KENNAMETAL INC.

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Standar Etika Berbisnis PerkinElmer

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Nilai-Nilai dan Kode Etik Grup Pirelli

-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

NILAI-NILAI DAN KODE ETIK GRUP PIRELLI

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Kode Etik Petunjuk dan Standar Integritas dan Transparansi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Piagam dan Kebijakan. Kode Perilaku dan Etika Bisnis

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PERATURAN PELAKSANAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Kebijakan Antisuap & Antikorupsi Global, Berlaku Sejak: 1 Juli 2017

Indorama Ventures Public Company Limited

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA KOMITE AUDIT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rancangan Undang-undang tentang Akuntan Publik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Undang-undang Praktik Korupsi Asing/Kebijakan Anti-Korupsi

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

Nilai dan Kode Etik Pirelli Group

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

REVISI KODE ETIK 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

KODE ETIK. Move Forward with Confidence

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Perilaku Global Billabong International Limited

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

Transkripsi:

Kode Etik

Kode Etik Dokumen ini berisi "Kode Etik" yang harus dipatuhi oleh para Direktur, Auditor, Manajer, karyawan Pirelli Group, serta secara umum siapa saja yang bekerja di Italia dan di luar negeri atas nama dan/atau untuk kepentingan Pirelli Group atau yang memiliki hubungan bisnis dengannya ("Penerima Kode Etik") untuk mencegah situasi yang memberi peluang bagi terjadinya tindakan yang melanggar hukum secara umum, maupun pada khususnya kejahatan yang diatur pada Dekrit Legislatif 231/2001. 1 Kebijakan ini mengidentifikasi, meskipun tidak secara rinci, perilaku yang berkaitan dengan apa "yang harus" dan "tidak boleh" dilakukan, yang mengacu khususnya dalam kaitannya dengan Administrasi Publik, pihak ketiga, serta aktivitas dan kewajiban Perusahaan, yang menetapkan prinsip Kode Etik dari segi operasional..1 "Yang Harus Dilakukan" Penerima Kode Etik berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku di negara-negara di mana Perusahaan beroperasi. Penerima Kode Etik berkomitmen untuk mematuhi prosedur Perusahaan, dan mengikuti prinsip Kode yang Etis di setiap keputusan atau tindakan yang berkaitan dengan manajemen Perusahaan. Kepala departemen harus memastikan bahwa: sepanjang masih wajar, semua karyawan menyadari adanya aturan dan perilaku yang dikehendaki dan, apabila ada keraguan tentang prosedur yang harus diikuti, mereka memperoleh bimbingan yang memadai; menyelenggarakan program pelatihan dan kesadaran terhadap isu-isu berkaitan dengan Kode yang Etis. Kode Etik dalam hubungan Perusahaan dengan Administrasi Publik Saat berpartisipasi di tender-tender yang diselenggarakan oleh Administrasi Publik dan secara umum di negosiasi apa pun, Penerima Kode Etik harus menerapkan undang-undang, peraturan, dan integritas profesional yang berlaku. Kepala departemen yang berhubungan dengan Administrasi Publik secara berkala harus: memberi petunjuk kepada para karyawannya tentang mode operasional perilaku yang harus diikuti dalam berbagai kontak formal dan informal mereka dengan berbagai pejabat publik, menurut kekhasan lingkup aktivitas mereka, dan memberi mereka informasi tentang undangundang dan membuat mereka menyadari terhadap situasi di mana muncul risiko kriminal; menyediakan mekanisme yang memadai untuk melacak aliran komunikasi/informasi ke Administrasi Publik. Saat mengajukan permohonan untuk kontribusi, hibah atau pendanaan dari Pemerintah, badan publik lainnya, atau dari masyarakat Eropa, semua Penerima Kode Etik yang terlibat di dalam prosedur 1 Atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di negara di mana Grup bekerja.

tersebut harus: bertindak jujur, menggunakan dan menyerahkan dokumen dan laporan yang jujur dan lengkap, berkaitan dengan aktivitas di mana manfaat dapat diperoleh secara sah; setelah dana yang diinginkan diperoleh, menggunakannya untuk tujuan permohonan dan pemberian hibahnya. Kode Etik yang berkaitan dengan masalah korporat dan komunikasi ke pasar Direktur Perusahaan serta Direktur Umum (apabila ditunjuk) serta Pejabat yang Bertanggung Jawab yang bertanggung jawab menyiapkan dokumen akuntansi perusahaan, yang berada di bawah kekuasaannya - dan siapa pun di bawah supervisinya, semuanya wajib mematuhi peraturan Perusahaan; khususnya, mereka harus mematuhi prosedur, petunjuk dan aturan operasional yang terinci berkaitan dengan penyusunan konsep laporan keuangan, dan juga harus mengikuti proses korporat penting. Kepala administratif / departemen akuntansi, sebagai bagian dari tugas mereka dan dalam lingkup kekuasaan mereka, harus memastikan bahwa setiap transaksi: adalah sah, jujur, telah mendapat otorisasi, dan dapat diverifikasi; adalah benar dan telah dicatat dengan benar, sehingga memungkinkan adanya verifikasi proses pengambilan keputusan, otorisasi, serta proses pelaksanaannya. didukung oleh dokumen sedemikian rupa sehingga memungkinkan kontrol, kapan pun dilakukan, terhadap karakteristik dan alasan untuk transaksi, serta untuk dilakukan identifikasi terhadap mereka yang telah mengotorisasi, melakukan, mencatat, serta memeriksa transaksi itu sendiri. Penerima Kode Etik yang terlibat dalam penyusunan konsep laporan keuangan atau dokumen serupa lainnya, harus bertindak dengan benar, bersedia bekerja sama penuh, memastikan kelengkapan dan kejelasan informasi yang disediakan, akurat dalam data dan perhitungan, serta melaporkan setiap konflik kepentingan, dll. Direktur Perusahaan harus memberi tahu Dewan Direktur dan Dewan Auditor Statuta mengenai kepentingan yang mereka miliki, baik kepentingan pribadi atau atas nama pihak ketiga, di dalam setiap transaksi Perusahaan, dengan menyebutkan sifat, jangka, asal-usul, dan lingkup; dan dalam hal Direktur Pengelola, dia harus juga menyatakan tidak akan terlibat di dalam transaksi, dan harus mendelegasikannya kepada Dewan. Penerima Kode Etik dan khususnya para Direktur: saat menyiapkan laporan keuangan, komunikasi apa pun ke pasar atau dokumen serupa, harus menggambarkan situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan secara jujur, jelas, dan lengkap; harus segera memenuhi setiap permintaan informasi yang diminta oleh Dewan Auditor Statuta, dan dengan segala cara memfasilitasi performa kontrol yang dimiliki oleh pemegang saham, badan korporat lainnya atau firma audit eksternal lainnya yang sah secara hukum; menyediakan informasi yang benar dan lengkap bagi Dewan Pengawas mengenai situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan. Likuidator bahkan likuidator de facto dari perusahaan-perusahaan di dalam Grup, harus bertindak jujur dan adil di dalam proses likuidasi.

Hanya pejabat yang sah saja yang berhak berhubungan dengan media, dan mereka diminta untuk memberikan informasi yang benar tentang Perusahaan, sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kode Etik yang berkaitan dengan subjek internal dan pihak ketiga Penerima Kode Etik berkomitmen, dalam kaitannya dengan Kode Etik grup, berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku di negara-negara di mana Perusahaan beroperasi. Tidak boleh ada hubungan yang dimulai atau dilanjutkan dengan siapa pun yang tidak bermaksud menghargai prinsip ini. Penunjukan seseorang yang bekerja demi dan/atau atas nama dan/atau dalam kepentingannya dengan Perusahaan harus dilakukan secara tertulis dan di dalam surat penunjukannya harus ada pernyataan yang mewajibkan orang tersebut untuk mematuhi prinsip-prinsip etika-perilaku yang berlaku di Perusahaan. Ketidakpatuhan terhadap pernyataan ini dapat membuat Perusahaan memutus hubungan kerja kontraktual. Semua konsultan, pemasok, dan secara umum, pihak ketiga mana pun yang bertindak demi dan/atau atas nama dan/atau untuk kepentingan Perusahaan, harus dapat diidentifikasi dan dipilih melalui pengambilan keputusan yang tidak memihak, otonom, dan independen. Saat memilih mereka, Perusahaan harus berhati-hati dalam mengevaluasi kompetensi, reputasi, independensi, ketrampilan organisasi, dan kemampuan mereka dalam menjalankan kewajiban kontraktual dan tugas yang diberikan kepadanya. Semua konsultan dan orang lain yang melayani Perusahaan harus selalu, tanpa pengecualian, bertindak dengan penuh integritas dan teliti, dan mematuhi sepenuhnya semua prinsip kejujuran dan ketaatan terhadap kode etik mana pun yang diberlakukan terhadap mereka masing-masing..2 Yang Tidak Boleh Dilakukan Penerima Kode Etik tidak boleh melakukan, bahkan atas nama asosiasi, tindakan apa pun yang melanggar atau dianggap melanggar hukum dan/atau peraturan yang berlaku, bahkan ketika tindakannya tersebut memberikan, sekalipun hanya secara abstrak, hasil berupa keuntungan atau demi kepentingan Perusahaan. Penerima Kode Etik diharapkan menghindari segala bentuk konflik kepentingan dengan Perusahaan. Sekiranya muncul konflik kepentingan, mereka diminta untuk melaporkannya segera ke Perusahaan. - Penerima Kode Etik harus menghindari setiap perilaku yang dapat merusak citra Perusahaan. Kode Etik dalam hubungan Perusahaan dengan Administrasi Publik Saat berhubungan dengan perwakilan Administrasi Publik, baik yang berkebangsaan Italia atau orang asing, dia dilarang untuk: menjanjikan atau menawarkan kepada mereka (atau kepada anggota keluarganya, kerabatnya, atau rekannya...) uang, bingkisan, atau manfaat lainnya kecuali apabila bingkisan atau benda itu

cukup kecil nilainya 2, mengeluarkan biaya hiburan yang tidak wajar untuk tujuan selain daripada promosi citra Perusahaan; menjanjikan atau menyediakan, termasuk melalui pihak ketiga, pekerjaan / jasa utilitas pribadi (misalnya, renovasi bangunan yang dimiliki atau digunakannya atau yang dimiliki atau digunakan oleh keluarga, menantu, kerabat, teman, dll.); menyediakan atau menjanjikan untuk menyediakan, memohon atau mendapatkan informasi dan/atau dokumen rahasia, atau dokumen atau informasi apa pun yang dapat merusak integritas atau reputasi pihak mana pun; memberi keuntungan, dalam proses akuisisi, kepada pemasok dan subkontraktor, yang ditunjukkan oleh perwakilan dari Administrasi Publik dalam bentuk kondisi keberhasilan suatu aktivitas (misalnya, pemberian pekerjaan, hibah dana dengan syarat tertentu, hibah lisensi). Tindakan dan perilaku ini dilarang baik ketika dilakukan secara langsung oleh Perusahaan melalui karyawannya maupun ketika dijalankan oleh non-karyawan yang bertindak demi dan/atau atas nama dan/atau untuk kepentingan Perusahaan. Lebih lanjut, saat berhubungan dengan Administrasi Publik, dilarang untuk: menunjukkan dokumen/data yang menyesatkan atau telah diubah; menghilangkan atau mengabaikan dokumen yang sesungguhnya; bertindak sedemikian rupa sehingga menyesatkan Administrasi Publik dalam evaluasi teknis dan ekonomi tentang produk dan jasa yang ditawarkan/disuplai; mengabaikan informasi yang seharusnya diberikan, sehingga mengarahkan keputusan Administrasi Publik untuk menguntungkan salah satu pihak; bertindak sedemikian rupa sehingga mempengaruhi keputusan Administrasi Publik; menyalahgunakan jabatan pejabat sipil untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau keuntungan bagi Perusahaan. Secara umum, dilarang memberi pekerjaan advisori atau menunjuk bekas pejabat sipil yang memiliki pengalaman pribadi dan berpartisipasi aktif dalam negosiasi bisnis, atau mendukung permintaan apa pun kepada Administrasi Publik oleh Perusahaan atau anak perusahaannya, afiliasinya atau perusahaan mana pun yang berada di bawah kendali bersama. Dalam hal terjadi penuntutan hukum perdata, pidana, atau administratif, dilarang untuk terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk tindakan ilegal apa pun yang dapat menguntungkan atau merusak salah satu pihak. Dalam bentuk atau kondisi apa pun, dilarang bertindak secara salah atas nama kepentingan Perusahaan, sehingga memaksa Penerima harus merespons ke Pengadilan atau membujuknya untuk menggunakan hak untuk tetap diam. Saat berhubungan dengan Pengadilan, dilarang mempengaruhi Penerima untuk membuat pernyataan yang menyesatkan; khususnya, berkaitan dengan pernyataan apa pun yang harus dibuat, Penerima tidak boleh menerima uang atau manfaat lain, bahkan melalui pihak ketiga. 2 Nilai yang dianggap tidak begitu besar adalah kurang dari 250 Euro per penerima dan transaksi.

Kode Etik mengenai masalah korporat dan komunikasi ke pasar Direktur Perusahaan serta Direktur Umum (apabila ditunjuk) dan Pejabat yang Bertanggung Jawab yang bertanggung jawab untuk menyiapkan dokumen akuntansi perusahaan, yang berada di bawah kekuasaannya - dan siapa pun di bawah supervisinya, semuanya wajib menghindari perilaku yang dianggap sebagai perilaku kriminal dan tercantum di Kitab Hukum Pidana dan Undang-undang Konsolidasi Keuangan (Keputusan legislatif no. 98 1998-TUF-) berkaitan dengan kejahatan korporat di Pasal 25-ter pada Keputusan legislatif no. 231/2001. Para Direktur dilarang: saat menjalankan aktivitas yang termasuk ke dalam wewenangnya, melakukan atau mengabaikan setelah menerima bingkisan atau dijanjikan akan menerima bingkisan bertindak atau melakukan pelanggaran terhadap kewajiban yang telah ditetapkan oleh hukum, termasuk menyingkirkan aset korporat untuk kepentingan pribadi atau pihak ketiga; mengembalikan kontribusi kepada pemegang saham, atau melepaskannya dari kewajiban untuk menyediakannya, kecuali dalam kasus pengurangan modal sah, dan tidak boleh mengurangi modal Perusahaan atau melakukan merjer atau pemisahan yang melanggar undang-undang yang melindungi kreditor; mengalokasikan keuntungan atau dana talangan demi keuntungan yang tidak efektif diterima atau yang menurut undang-undang tidak efektif untuk digunakan sebagai dana cadangan, atau mengalokasikan dana cadangan yang tidak dapat didistribusikan; meminta Perusahaan untuk mengakuisisi atau membeli saham atau unit yang diterbitkan oleh Perusahaan atau induk perusahaan, kecuali apabila diizinkan oleh undang-undang; menetapkan atau secara keliru telah meningkatkan modal Perusahaan melalui transaksi yang tidak diizinkan oleh hukum. Secara umum, dilarang: saat menyiapkan laporan keuangan, mengesahkan laporan atau komunikasi korporat lainnya yang harus disampaikan ke pemegang saham atau publik, untuk memberikan fakta yang tidak benar untuk tujuan menyesatkan pemegang saham atau publik, atau untuk mengabaikan informasi yang harus diungkapkan menurut hukum, mengenai situasi ekonomi dan keuangan Perusahaan atau Grup; untuk mencegah atau menghalangi fungsi kontrol atau fungsi audit yang sah secara hukum dan dimiliki oleh pemegang saham, badan korporat lainnya, firma audit eksternal Struktur Pengawas / Badan Pengawas dan Audit Internal Grup yang bertanggung jawab atas kontrol internal; untuk mengabaikan setiap potensi konflik kepentingan yang dihadapi oleh para Direktur dan/atau Auditor Statuta, baik ketika bertindak atas namanya sendiri atau atas nama pihak ketiga, ketika menangani transaksi Perusahaan; saat menyiapkan komunikasi yang, menurut hukum, harus diberikan kepada otoritas supervisi publik, untuk memberikan untuk tujuan menghalangi fungsi supervisi informasi fakta yang tidak benar berkenaan dengan situasi ekonomi dan keuangan dari orang-orang yang harus disupervisi, atau untuk menyembunyikan, melalui cara-cara penipuan lainnya, baik sebagian ataupun keseluruhan, fakta yang harus diungkapkan mengenai situasi yang sama; untuk merusak integritas aset Perusahaan dan melakukan transaksi yang dapat merugikan kreditor; untuk mempengaruhi Majelis Pemegang Saham dan menyebarkan informasi palsu tentang

Perusahaan. Para Direktur, Auditor Statuta dan karyawan tidak boleh: membeli, menjual, atau melakukan transaksi lain mengenai instrumen keuangan termasuk yang diterbitkan oleh Perusahaan, anak perusahaan, induk perusahaan, atau anak perusahaan dari induk perusahaan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung, baik atas nama sendiri atau atas nama pihak ketiga, dengan menggunakan informasi dari dalam (yaitu, informasi yang tidak boleh diungkapkan ke publik, yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan satu atau beberapa penerbit instrumen keuangan atau ke satu atau beberapa instrumen keuangan dan yang, apabila diungkapkan ke publik, dapat sangat mempengaruhi harga instrumen keuangan tersebut; merekomendasikan atau mendorong pihak lain untuk melakukan transaksi tersebut di atas berdasarkan informasi dari dalam; mengungkapkan informasi dari dalam tersebut keluar dari aktivitas kerja normalnya. Secara umum, juga dilarang menyebarluaskan informasi palsu atau menyesatkan, atau mendorong untuk terlibat dalam transaksi pura-pura atau perangkat lain yang dapat menyebabkan perubahan signifikan pada harga instrumen keuangan, atau untuk menyediakan informasi palsu atau menyesatkan mengenai instrumen tersebut. Para likuidator dilarang mendistribusikan aset korporat kepada pemegang saham sebelum memenuhi permintaan kreditor atau menyisihkan sumber-sumber yang diperlukan untuk tujuan tersebut. PERSYARATAN PELAPORAN Penerima Kode Etik berkewajiban melaporkan 3 kepada Direktur Audit Internal Grup: Setiap pelanggaran atau dugaan pelanggaran terhadap Kode Etik; laporan harus tidak anonim. Perusahaan dan Audit Internal Grup melindungi karyawan dan kolaborator pihak ketiga dari akibat merugikan yang timbul dari laporan tersebut, menjamin kerahasiaan informan, sepanjang memenuhi persyaratan undang-undang. Sebagai contohnya, kepala bagian harus melaporkan ke Direktur Audit Internal Grup hal-hal berikut ini: setiap tindakan yang menimbulkan risiko kejahatan berdasarkan Ketetapan Undang-Undang No. 231/2001, tentang proses operasional yang berada di bawah kekuasaannya sehingga harus mereka waspadai, termasuk melalui kolaborator; setiap tindakan dan/atau berita dari kepolisian atau otoritas lain, yang harus diketahui secara resmi, mengenai tindakan melanggar hukum dan/atau potensi pelanggaran menurut Ketetapan Undang-Undang No. 231/2001, yang kemungkinan berdampak pada Perusahaan. 3 Persyaratan pelaporan yang diberlakukan di tingkat Grup ini merupakan tambahan dari persyaratan dalam Prosedur Pelaporan: "Pelapor" untuk pelanggaran, kecurigaan adanya pelanggaran dan bujukan untuk melakukan pelanggaran terhadap: - undang-undang dan peraturan; - prinsip yang terkandung di dalam Kode Etik; - prinsip audit internal; - aturan dan prosedur korporat; - dan/atau tindakan atau pengabaian lain yang dapat menyebabkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kerusakan terhadap ekonomi-properti milik Grup dan/atau anak perusahaannya, bahkan terhadap citra mereka.

Alat pelaporan tersedia di intranet Grup, bersama-sama dengan petunjuk prosedur operasionalnya yang harus diikuti. 4.3 Sanksi Setiap perilaku yang tidak sesuai dengan ketentuan pada Kode Etik ini, baik secara sendiri maupun digabung dengan tindakan kriminal yang menyertainya, dapat dikenakan sanksi disipliner menurut peraturan perundangan yang ada dan/atau perjanjian bersama yang ada. 4 Lihat catatan n.3 Prosedur Pengungkapan Informasi Rahasia..