Eneng Maryati 1, Tina Sukmawati 2, Sylvia Rabbani 3

dokumen-dokumen yang mirip
4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. memahami pengertian dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini

BAB III Metode Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERCOBAAN UNTUK MENYELIDIKI HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI

BAB III METODE PENELITAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pengoganisasian Materi Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP ENERGI PANAS PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN SINDANGPALA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

PELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

MELALUI METODE DISKUSI. Pujiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

PENERAPAN METODE THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SDN PATI WETAN 01 PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA TIPE JIGSAW TENTANG POKOK BAHASAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD NASKAH PUBLIKASI. Oleh : Erlinda Dwi Miswara

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA DAN ALAT PERAGA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif pendekatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SISTEM TATA SURYA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti merencanakan tahap awal sebelum melakukan siklus yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Transkripsi:

PENGUNAAN MEDIA MAINAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI PERPINDAHAN ZAT PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN RANCAMALANG 02 KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG Eneng Maryati 1, Tina Sukmawati 2, Sylvia Rabbani 3 1 SDN Randamalang 02, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung 2 SDN Randamalang 02, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung 3 IKIP Siliwangi 1 nengmaryati59@gmail.com, 2 tinasukmawaticip4@yahoo.co.id, 3 sylviarabbani@ikipsiliwangi.ac.id Abstrak Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa kelas IV SDN Randamalang 02, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung ditemukan perolehan nilai dalam satu klas dari 10 siswa yang memperoleh nilai 60 keatas hanya 4 orang siswa, sedangkan siswa yang lainnya hanya mendapat 50 kebawah. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas untuk menaikan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA tentang pemindahan zat. Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi dimana siswa mempraktekan bagaimana bunyi dapat merambat pada zat padat, pada penelitian ini peneliti menggunakan alat peraga berupa media mainan yaitu bagaimana siswa diajak untuk membuat alat telepon dari bahan sederhana dan digunakan untuk mengetahui bagaimana bunyi dapat merambat menjadi zat padat. Penelitian dilakukan di SDN Rancamalang 02 kelas IV karena peneliti mengajar di kelas tersebut. Dari hasil penelitian melakukan tindakan diperoleh hasil yaitu peningkatan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA dari 10 siswa siklus 1 dari 4 siswa menjadi 9 siswa yang nilainya di atas 60, sedangkan pada siklus 2 dari tindakan yang dilakukan diperoleh hasil dari 9 siswa meningkat menjadi 18 siswa. Hal tersebut menunjukan bahwa penelitian tindakan yang dilakukan sudah dianggap berhasil. Penggunaan media sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembeajaran sangat disarankan bagi setiap pelaku pendidikan terutama guru sekolah dasar untuk memanfaatkan media atau sarana yang tepat dalam proses pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Media Mainan, Demonstrasi. PENDAHULUAN Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta saran dan pendapat para ahli seharusnya pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan berbagai pendekatan sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni: menyajikan bebagai fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman anak didik baik dirumah maupun disekolah. Membangkitkan minat siswa untuk dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya melalui pengamatan serta mengembangkan keterkaitan antara pengetahuan dan teknologi. Menurut Benjamin S. Bloom (1956) mengatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah kemampuan sesorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat (Anas, 2009:50). Dengan kata lain pemahaman dapat diartikan mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sesorang siswa dikatan memahami sesuatu apabila dia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri. 28

Hasil belajar merupakan hasil dari sebuah interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupkan berakhirnya penggal dan puncak belajar (Dimyati, 2009:3). Dalam pemahaman materi dan kemampuan memahami materi tentang perpindahan zat pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih menjadi masalah bagi siswa kelas IV SDN Rancamalang 02 Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung ini terbukti dalam satu kelas dari 10 siswa yang memperoleh nilai 60 keatas 4 anak, siswa yang lainnya hanya mendapat 50 kebawah. Oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Media Telepon Mainan Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Perpindahan Zat Pada Pembelajaran IPA di SDN Rancamalang 02 Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, pelaksanaan tindakan penelitian perbaikan pembelajaran akan dilakukan dalan 2 siklus. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode atau pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang megkuantifikasi temuan-temuan kedalam angka-angka dan analisis datanya menggunakan statistik sebagai alat. Adapun wawancara dan dokumentasi dalam pendekatan ini hasilnya dikuantifikasikan kedalam angka-angka yang sudah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang ada. Metode penelitian kualitatif adalah pendekatan yang temuan-temuan penelitiannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya, prosedur ini menghasilkan temuan-temuan yang diperoleh dari data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan beraam sarana. Sarana itu meliputi pengamatn dan wawancara, namun bisa juga mencakup dokumen, buku, kaset video, dan bahkan data yang telah dihitung untuk tujuan lain, misalnya data sensus. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif untuk menganalisis keaktifan pembelajaran dan menggunakan metode kuantutatif untuk mengolah hasil belajar siswa. Untuk mengumpulkan data-data selama perbaikan penelitian, peneliti menggunakan instrument sebagai betikut: a. Lembar Observasi Secara sederhana, observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu, yaitu untuk mengumpulkan data-data hasil perbaikan. Observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan terhadap guru sebagai peneliti oleh supervisor 2, dan pengamatan (observasi) terhadap siswa sebagai subyek penelitian. b. Lembar Tes/Soal-soal Tes Untuk mengetahui hasil perbaikan pembelajaran,data-data dikumpulkan melalui hasil tes pembelajaran. Tespembelajaran berupa soal-soal tes evaluasi yang disusun dalam RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) setiap siklus. Hasil tes pembelajaran dimasukan kedalam suatu tabel, kemudian dideskripsikan sehingga diketahui peningkatan perbaikan pembelajaran setiap siklusnya. HASIL DAN DISKUSI Hasil Siklus 1 Pada perbaikan pembelajaran siklus 1 bagian yang peneliti amati dari siswa adalah kerjasama dan partisipasi didalam melaksanakan demonstrasi. Langkah-langkah yang ditempuh siklus1 adalah: 29

1. Memotivasi siswa melakukan tanya jawab tentang perambatan bunyi. 2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media mainan. 3. Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi. 4. Mengatur siswa dalam kelompok belajar. 5. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran. 6. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini ndiamati oleh teman sejawat untuk membantu penelitian dalam merekam data pelaksanaan pemelitian tindakan. Dari data didapatkan bahwa 45% mampu menjawab dengan benar, sedangkan yang lainnya 50 kebawah. Berikut ini saya lampirkan tabel hasil perolehan pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1. Tabel 1. Hasil Test Pormatif kelas IV SDN Rancamalang 02 Bidang Studi IPA Siklus 1 No. Nama siswa Nilai Tuntas Tidak Keterangan 1 Ahana Mira Wardana 40 V Perbaikan 2 Algan Fahreza 50 V Perbaikan 3 Alfa Isfan 50 V Perbaikan 4 Dana Dulisna 50 V Perbaikan 5 Dedi Kusnandar 50 V Perbaikan 6 Fathor Rohman 60 V Pengayaan 7 Hujjatul Mabrur 90 V Pengayaan 8 Moh Ihsan 50 V Perbaikan 9 Moh Adlinsyah 70 V Pengayaan 10 Muhammad Ansor 100 V Pengayaan Jumlah 4 6 Keterangan: Jumlah siswa : 10 Tuntas : 4 Tidak Tuntas : 6 Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2 Dari data observasi dapat direfleksikan bahwa pelajaran berlangsung dengan baik. Diantara 5 kelompok, hanya satu kelompok yang berhasil melaksanakan demonstrasi, sedangkan yang lainnya belum maksimal. Siklus 2 Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan siklus 2 adalah : 1. Memotivasi siswa tentang materi yang lalu. 2. Menjelaskan contoh perambatan bunyi malalui zat padat. 3. Memberi tugasmenjawab pertanyaan. Berdasarkan observasi dapat direfleksi bahwa kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan sudah baik. Siswa mampu menyelesaikan tugas dari guru dengan baik. Berikut ini hasil perolehan pada siklus 2 setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran siklus 2. 30

Tabel 2. Hasil Tes Formatif kelas IV SDN Rancamalang 02 Bidang Studi IPA Siklus 2 No. Nama siswa Nilai Tuntas Tidak Keterangan 1 Ahana Mira Wardana 70 V Pengayaan 2 Algan Fahreza 70 V Pengayaan 3 Alfa Isfan 80 V Pengayaan 4 Dana Dulisna 80 V Pengayaan 5 Dedi Kusnandar 50 V Pengayaan 6 Fathor Rohman 60 V Pengayaan 7 Hujjatul Mabrur 90 V Pengayaan 8 Moh Ihsan 50 V Perbaikan 9 Moh Adlinsyah 70 V Pengayaan 10 Muhammad Ansor 100 V Pengayaan Jumlah 8 2 Keterangan: Jumlah siswa : 10 Tuntas : 8 Tidak Tuntas : 2 Tindak lanjut : Perlu pengayaan materi Diskusi Siklus 1 Pendekatan experiental learning mengacu padaproses penbelajaran dimana pembeljar (anak) berinteraksi secara langsung dengan realitasyang dipelajarinya. Dengan demikian jika anak diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku yang diinginkan, maka anak itu harus difasilitasi untuk melakukan atau mengalami secara langsung realitas atau objek yang dipelajarinya. Pemilihan alat peraga juga harus dilakukan guru sebelum melaksanakan pembelajaran karena hal ini sangat penting untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik. Berdasarkan penemuan pada pelaksanaan tindakan tersebut, peneliti mengadakan siklus dengan teman sejawat untuk mengetahui penyebab yang terjadi pada siklus 1. Dalam diskusi ditemukan bahwa alat peraga yang dipakai kurang tepat. Untuk melaksanakan demonstrasi kembali pada siklus 2 alat peraga yang digunakan, peneliti menyediakan beberapa benda. Siklus 2 Dalam pembelajaran siklus 2 sebagian besar permasalahan yang muncul bisa diatasi oleh peneliti. Akan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum paham. Hal ini dapat diatasin dengan melatih siswa menjawab latihan soal-soal. Peneliti beranggapan bahwa tindakan perbaikan cukup dilakukan sampai dengan siklus ke-2. Hal ini dilihat dari segi perolehan siswa selama dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran. Menurut Johnson dan Johnson (Isjoni,2007) ocoperarive learning adalah mengelompokan siswa dalam kelas kedalam satu kelompok kecil agar siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. 31

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan: 1. Dalam penyajian materi perambatan bunyi melalui media telepon mainan akan lebih mudah didemonstrasikan bila alat peraganya dari kaleng, benang yang besar dan lainlain. 2. Pemberian contoh perambatan bunyi akan memudahkan siswa untuk mnyelesaikan latihan soal. 3. Siswa akan mahir mendemonstrasikan jika sering diberi latihan dan bimbingan. REFERENSI Badudu dan Zaen, (1996). Kamus besar ilmu pengetahuan alam.. Jakarta: Balai Pustaka. Bloom et al. (1956). Taxonomy of Educational Objektives: The Classification of Educational Goals. New York: McKay. Dimyati dan Mujiono, (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Taopik, H. (2004). Titian Mahir Matematika 4 SD. Jakarta: Visindo. Isjoni. (2007). Cooperative Learning. Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Cucu,K. (2000). Strategi Belajar Tuntas. Bandung: MEDIA IMTAQ. Hera, L. dkk, (2007). Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Ngalim, P. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Rosda Karya. Standar isi KTSP SD, (2006). Jakarta: Pusat kurikulum Nasional. Sumina, dkk. (2007). Aku Gemar Berilmu Pengetahuan Alam Untuk SD. Depok: ARYA DUTA. TIM FKIP, (2012). Pemantapan Kemampuan profesional. Jakarta: Universitas Terbuka. Wardahni, I, dkk. (2007). Penelitian tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Udin, W. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. 32