APLIKASI PENENTUAN PARAMETER TRANSFORMASI LOKAL BATU HIJAU UNTUK SURVEI DAN PEMETAAN AREA TAMBANG PT. NEWMONT NUSA TENGGARA



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tujuan dan manfaat penelitian. Berikut ini uraian dari masing-masing sub bab. I.1. Latar Belakang

PENENTUAN POSISI DENGAN GPS UNTUK SURVEI TERUMBU KARANG. Winardi Puslit Oseanografi - LIPI

Anyelir Dita Permatahati, Ir. Sutomo Kahar, M.Si *, L.M Sabri, ST, MT *

Penggunaan Egm 2008 Pada Pengukuran Gps Levelling Di Lokasi Deli Serdang- Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara

sensing, GIS (Geographic Information System) dan olahraga rekreasi

Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-Titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar

Bab III. Pelaksanaan Penelitian

Bab III Pelaksanaan Penelitian

Studi Perbandingan GPS CORS Metode RTK NTRIP dan Total Station dalam Pengukuran Volume Cut and Fill

Aplikasi Survei GPS dengan Metode Statik Singkat dalam Penentuan Koordinat Titik-titik Kerangka Dasar Pemetaan Skala Besar

ANALISA PERBANDINGAN KETELITIAN PENGUKURAN KERANGKA KONTROL HORISONTAL ORDE-4 MENGGUNAKAN GPS GEODETIK METODE RAPID STATIC DENGAN TOTAL STATION

BAB III PENGOLAHAN DATA ALOS PRISM

KAJIAN TERHADAP PENYATUAN PETA-PETA BLOK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DALAM SATU SISTEM KOORDINAT KARTESIAN DUA DIMENSI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA QUICKBIRD

Analisa Perbandingan Volume Cut and Fill menggunakan Total Station dan GPS CORS (Continouosly Operating Reference Station) Metode RTK NTRIP

Jurnal Geodesi Undip April 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

PEMETAAN DAN PENYUSUNAN BASISDATA RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. bentuk spasial yang diwujudkan dalam simbol-simbol berupa titik, garis, area, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN TINGGI TITIK DENGAN TEKNIK PERATAAN PARAMETER DAN TEKNIK PERATAAN BERSYARAT

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBLE

URGENSI PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS LAUT DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH DAN GLOBALISASI. Oleh: Nanin Trianawati Sugito*)

Bab III Pelaksanaan Penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah :

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PENGUKURAN GROUND CONTROL POINT UNTUK CITRA SATELIT CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI DENGAN METODE GPS PPP

BAB I PENDAHULUAN 1-1

SIDANG TUGAS AKHIR RG

SeminarTugas akhir BEN PRAYOGO HILLMAN ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGENALAN GPS & PENGGUNAANNYA

OPTIMASI JARING PADA PENGUKURAN ORDE-3 MENGGUNAKAN PERATAAN PARAMETER

ANALISA PENENTUAN POSISI HORISONTAL DI LAUT DENGAN MAPSOUNDER DAN AQUAMAP

ANALISA PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN KOORDINAT DAN ELEVASI DENGAN ALAT TOTAL STATION DAN GPS GEODETIC DI FOLDER SANGATTA KAB. KUTAI TIMUR ABSTRACT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Analisis Perbedaan Perhitungan Arah Kiblat pada Bidang Spheroid dan Ellipsoid dengan Menggunakan Data Koordinat GPS

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. banyak transaksi maka akan memerlukan banyak media penyimpanan

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew )

STUDI KEANDALAN ALAT ETS GOWIN TKS 202 DALAM PENGUKURAN SITUASI. Mikho Henri Darmawan,Ir.Chatarina N.MT, Danar Guruh P.ST,MT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Penambahan Jumlah Titik Ikat Terhadap Peningkatan Ketelitian Posisi Titik pada Survei GPS

Pembuatan Program Perataan Jaring GPS ABSTRACT

PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

ANALISA PETA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA (LPI) DITINJAU DARI ASPEK KARTOGRAFIS BERDASARKAN PADA SNI

Aplikasi GPS RTK untuk Pemetaan Bidang Tanah

BAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam

PENGENALAN GPS & PENGGUNAANNYA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Juni, 2013) ISSN:

BAB III PENGOLAHAN DATA. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dan pelaksanaan penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini.

PENGENALAN GPS & PENGGUNAANNYA Oleh : Winardi & Abdullah S.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan

Analisis Ketelitian Objek pada Peta Citra Quickbird RS 0,68 m dan Ikonos RS 1,0 m

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ANALISIS KETELITIAN DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN GPS DENGAN METODE DIFERENSIAL STATIK DALAM MODA JARING DAN RADIAL

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

ANALISIS PARAMETER ORIENTASI LUAR PADA KAMERA NON-METRIK DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM RTK-GPS

Perbandingan Hasil Pengolahan Data GPS Menggunakan Hitung Perataan Secara Simultan dan Secara Bertahap

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Membandingkan Hasil Pengukuran Beda Tinggi dari Hasil Survei GPS dan Sipat Datar

UJI KETELITIAN HASIL REKTIFIKASI CITRA QUICKBIRD DENGAN PERANGKAT LUNAK GLOBAL MAPPER akurasi yang tinggi serta memiliki saluran

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Evaluasi Spesifikasi Teknik pada Survei GPS

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blank Spot 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah

Bab 10 Global Positioning System (GPS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMROGRAMAN PERANGKAT LUNAK APLIKASI SISTEM PENJEJAKAN POSISI DENGAN GPS MELALUI JARINGAN GSM-CSD BERBASIS VISUAL BASIC TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

SURVEI HIDROGRAFI PENGUKURAN DETAIL SITUASI DAN GARIS PANTAI. Oleh: Andri Oktriansyah

Mengapa proyeksi di Indonesia menggunakan WGS 84?

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGIPENELITIAN Waktu dan Tempat. Penelitian ini telah dilakukan tepatnya pada Agustus 2008, namun penyusunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan Basis Data Guna Lahan Kabupaten Bengkalis

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH REGISTRASI DAN REKTIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ENVI. Oleh:

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2014

Tampilan Form Update Evaluasi Sarana InHouse

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA RUPABUMI INDONESIA (RBI)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memiliki kinerja yang baik adalah kemampuan perusahaan untuk

Transkripsi:

APLIKASI PENENTUAN PARAMETER TRANSFORMASI LOKAL BATU HIJAU UNTUK SURVEI DAN PEMETAAN AREA TAMBANG PT. NEWMONT NUSA TENGGARA Bambang Darmo Yuwono *), Amin Marzuki **) Abstract Most of mining technical activities, especially survey and mapping use local reference system, including in mining area Batu Hijau of PT Newmont Nusa Tenggara. While the data obtained by using GPS measurement, it should be transform from global coordinate system to local coordinatesystem.the process needs transformation parameters to do coordinate transformation. The object of this research is to build an application in determining transformation parameters from global system to local system and analyze parameters of Batu Hijau of PT Newmont Nusa Tenggara. These transformation parameters are then expected to be used for determining coordinate in local reference. The result can be obtained the most appropriate local parameters of Batu Hijau for surveying and mapping with geometric transformation accuracy. For this reaserch Melodensky Badekas 3D relatively better than Bursa Wolf 3D appropriate geometric accuracy are SD 0.0919 m; RMSE 0.0322 m for the Melodensky Badekas and SD 0.2506 m; RMSE 0.0322 m for the Bursa Wolf. Affine 2D relatively better than Helmert 2D are SD 0.3082 m; RMSE 0.0931 m for Affine 2D and SD 0.3531 m; RMSE 0.1070 m for the Helmert 2D. Key word : Transformation application, Coordinate transformation, Transformation Parameter, Mining survey Pendahuluan Perkembangan teknologi survei dan pemetaan de-wasa ini semakin pesat. Kompleksitas pekerjaan - pekerjaan surveydan pemetaan tambang pun demikian. Hal ini menuntut para Geodetic Engi-neer/ Engineer Survey menentukan metode dan strategi yang efektif dan efisien dalam menja-wab permasalahan tersebut. Berangkat dari perma-salahan ini alat-alat survei modern diciptakan untuk melengkapi bahkan menggatikan alat survei konven-sional. Salah satunya adalah Global Positioning System (GPS)dan Electronic Total Station (ETS). Global Positioning System kepanjangan dari GPS merupakan sistem radio navigasi untuk menentukan posisi secara global dengan media satelit [Abidin, 2007]. Sistem ini pertama kali dikem-bangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika untuk kepentingan militer maupun sipil. Sistem GPS dengan nama formal adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Po-sitioning System). Konsep dasar penentuan posisi GPS adalah metode pengikatan ke belakang (resection) dengan menggunakan data jarak. Pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit yang koordinatnya telah diketahui [Abidin, 2007]. Satelit GPS memancarkan sinyal-sinyal untuk menginformasikan kepada pengamat tersebut tentang posisi satelit yang bersangkutan, jarak dari pengamat beserta informasi waktunya. Dengan mengamati satelit dalam jumlah yang cukup (minimal 4 buah satelit), pengamat dapat menentukan posisi dan kecepatannya. *) Staf Pengajar Jurusan T. Geodesi FT Undip **) Alumni Teknik Geodesi FT UNDIP Secara default posisi yang diperoleh GPS bereferensi ke datum global WGS84. Sehingga dalam pekerjaan yang memerlukan sistem referensi ke datum lokal, hasil pengukuran tersebut harus ditransformasikan. Survei dan pemetaanarea tambang PT.Newmont Nusa Tenggara merupakan salah satu pekerjaan pengukuran yang memerlukan sistem referensi local. Artinya setiap pengukuran GPS yang mengacu referensi global tersebut ditransformasikan kedalam sistem referensi lokal batu hijau. Hal ini menuntut geodetic engineer dalam memilih metode yang tepat sehingga dapat menentukan parameter-parameter local transformasi batu hijau PT. Newmont Nusa Tenggara. Penentuan parameter-parameter ini sangat penting untuk proses transformasi dan pengukuran selanjutnya di area tambang batu hijau. Perumusan Masalah Perumusan masalah berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, di dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penentuan parameter-parameter transformasi untuk konversi ke sistem lokal? 2. Dari keempat metode transformasi yang digunkan, mana yang mempunyai ketelitian geometrik pling baik yang bisa digunakan di area tersebut? 3. Berapa besar perbedaan ketelitian geometrik transformasi untuk masingmasing metode transformasi? 4. Bagaimana mendapatkan hasil pengukuran dengan sistem lokal batu hijau dengan menggu-nakan alat survei dengan sistem global? Batasan Masalah Pada penelitian ini masalah yang dikaji dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian adalah area tambangbatu hijau PT. Newmont Nusa Tenggara. 58

2. Data Pengukuran yang digunakan adalah GPS (Datum Global) dan traverse (Lokal Batu Hijau) dengan jumlah titik 10 buah untuk menentukan parameter lokal. 3. Penelitian difokuskan pada proses transformasi dari datum global ke datum lokal batu hijau (PT.NNT) dengan sistem koordinat UTM. 4. Penelitian difokuskan pada tahap penentuan parameter-parameter local transformasi dengan menggunakan Metode transformasi : a. 2D Helmert. b. 2D Affine. c. 3D Bursa Wolf. d. 3D Melodensky Badekas. 5. Penelitian ditujukan untuk transformasi dari datum global ke datum lokal batu hijau (PT.NNT) dengan sistem koordinat UTM. 6. Data tinggi pada sistem global yang digunakan adalah tinggi orthometrik dari EGM 96, dan tinggi sistem local adalah orthometrik dari MSL lokal. 7. Penelitian ini dikhususkan untuk membuat aplikasi penentuan parameter lokal dengan metode transformasi menggunakan Visual Basic. 8. Verifikasi dan validasi menggunakan GPS dan Traverse Collection data (Drill Hole Plan and Actual Point) di PT.Newmont Nusa Tenggara. 9. Data Input dari GCP yang digunakan dianggap terbebas dari kesalahan sehingga tidak mempengarui proses transformasi. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kegiatan survei GPS dan Traverse untuk penentuan parameter local di area tambang batu hijau. 2. Mendeskripsikan metode penentuan parameter lokal batu hijau PT. Newmont Nusa Tenggara. 3. Menentukan kesesuaian metode yang paling baik ketelitian geometriknya dalam menentukan parameter-parameter lokaltersebut. 4. Membuat aplikasi penentuan parameter lokal. Pelaksanaan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di PT. Newmont Nusa Tenggara pada umumnya, Area Tambang Batu Hijau khususnya. PT. Newmont Nusa Tenggara terletak di sebelah barat daya Pulau Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara barat diantara 116o24 0 BT-116o33 0 BT dan 8o30 0 LS-9o3 0 LS. Daerah penambangan Batu Hijau terdiri atas perbukitan dengan elevasi antara 300 600 meter dari permukaan laut dan sebagian besar daerah sekitar lokasi tambang masih berupa hutan. (Gambar 1. Lokasi area tambang batu hijau PT.NNT) Ketersediaan Data Adapun bahan/data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Data Pengukuran Traverse Titik Kontrol Survei dengan Electronic Total Station Type 1200 (Sistem Koordinat local Batu Hijau). 2. Data GPS Titik Kontrol Survei dengan GPS Geodetic type GX1236 (Sistem Koordinat Global UTM WGS 84). 3. Data Drill Hole Plan and Actual Point dengan kedua sistem koordinat (untuk uji validasi Aplikasi). Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Spesifikasi Komputer 1. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Home Edition, Version 2003, Service Pack 3. 2. Proceessor : Intel Pentium Dual-Core Proces-sor T3400 (2,16 GHz; 667 MHz FSB, 1 MB L2 Cache) 3. RAM : 1 GHz of RAM 4. VGA : Mobile Intel Graphics Media Accelerator 4500M, 256 MB 5. Hard Disk : 160 GB. Software 1. Microsoft Visual Basic 6.0. 2. Microsoft Word 2007. 3. Microsoft Excel 2007. 4. Microsoft Power Point 2007. 5. Leica Geo Office. Graphic User Interface (GUI) GUI merupakan tampilan awal yang digunakan untuk menjalankan sebuah program aplikasi oleh user tanpa mengetahui source code yang ada didalamnya 59

(Gambar 2. GUI local Parameter Hasil dan Pembahasan 1. Parameter Lokal Parameter 60

2D 3D Helmert Affine BW MB SD 0.353159 0.308251 0.250657 0.091969 RMSE 0.107072 0.093122 0.092588 0.032203 RS 0.335098 0.291457 0.276297 0.084312 Avg. RE 0.114644 0.086716 0.085725 0.01037 Min X -0.0393-0.0176-0.2786-0.0591 Min Y 0.2761-0.3407-0.1926-0.0442 Min Z -0.0194-0.0912 Max X 0.093 0.0853-0.1521 0.0675 Max Y 0.4059-0.2414-0.0847 0.0637 Max Z 0.274 0.2022 Varian X 0.00269 0.00134 0.05556 0.00204 Varian Y 0.12469 0.09501 0.02587 0.0014 Varian Z 0.01382 0.00809 Berik ut adala h hasil analis is dari penen tuan para meter lokal diatas : Uji Transformasi 2D 3D Helmert Affine BW MB SD 0.533325 0.36475 0.367081 RMSE 0.054614 0.041661 0.042435 0.042724 RS 0.53267 0.400847 0.380494 0.409778 Avg. RE 0.121936885 0.124709016 0.219693279 0.222694016 Min X -0.3686-0.4434-0.6123-0.3732 Min Y -0.2469-0.8596-0.7181-0.653 Min Z -0.539-0.5829 Max X 0.5821 0.6215 0.3396 0.5787 Max Y 0.9972 0.3718 0.5294 0.5944 Max Z 0.4559 0.4121 Varian X 0.10098 0.10713 0.09953 0.1019 Varian Y 0.26591 0.10637 0.07431 0.07258 Varian Z 0.04767 0.05005 Paling Tinggi Paling Rendah Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 61

Berdasarkan pada analisa dan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat diambil bebe-rapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Parameter-parameter transformasi local Batu Hijau digunakan untuk mengkonversi koordinat dari sistem GPS(WGS 84) ke dalam sistem lokal Batu Hijau. 2. Koordinat lokal dapat diperoleh langsung saat pengukuran (memasukan parameter transformasi kedalam alat survei) ataupun post prosessing. 3. Dari semua metode yang digunakan dalam penentuan parameter transformasi dengan 10 titik kontrol dan 122 titik uji transformasi, semua meto-de tersebut dapat diterima. 4. Ketelitian geometrik parameter transformasi yang paling baik dari keempat metode tersebut adalah metode transformasi Melodensky Badekas 3D. Metode affine lebih baik dibandingkan dengan metode Helmert pada model 2D. 5. Untuk luasan area yang relatif sempit Melodensky Badekas 3D lebih sesuai dibandingkan Bursa Wolf 3D. 6. Cara paling efektif dalam melakukan transformasi kordinat untuk mendapatkan koordinat dengan sistem lokal adalah dengan memasukan parameter transformasi kedalam alat survei sehingga alat survei yang dilengkapi dengan software melaku-kan perhitungan. Koordinat yang dihasilkan adalah koordinat lokal Saran 1. Dalam pemilihan metode transformasi sebaiknya diperhitungkan terlebih dahulu mengenai luasan area, kondisi topografis dan kualitas data yang digunakan untuk menentukan parameter. Misal-nya untuk luasan yang relatif sempit lebih baik menggunakan metode Melodensky Badekas di-bandingkan dengan Bursa Wolf. 3. Apabila terdapat Ground Control Point yang tidak memenuhi ketelitian pengukuran, maka sebaiknya titik-titik tersebut tidak diikut sertakan dalam proses transformasi. Karena dapat mempengaruhi ketelitian parameter yang dihasilkan. 4. Untuk mendapatkan hasil yang optimum dari proses penentuan parameter transformasi dengan menggunakan pengukuran GPS dan Traverse di lapangan, maka disarankan di dalam pengukuran titik-titik kontrol tanah diperlukan suatu mana-jemen sistem pengukuran yang terorganisir de-ngan baik dari penggunaan alat berketelitian tinggi agar didapat data koordinat dengan kete-litian yang baik. 1. Abidin, H.Z. 2000. Geodesi Satelit. Jakarta: Pradnya Paramitha. 2. Abidin, H.Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: Pradnya Paramitha. 3. Bakosurtanal, 2005. Panduan Teknis Datum dan Sistem Koordinat Peta Rupa Bumi Indonesia. 4. Basuki, Slamet. (2006). Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Frick, 5. Ir. Heinz. (2005). Ilmu dan Alat UkurTanah. Yogyakarta : Kanisius 6. Inter-Governmental Committee on Surveying and Mapping. (2004). Standards and Practices for Control Surveys. 7. Australia: ICSM Publication.Inter-Governmen-tal Committee on Surveying and Map-ping. (2005). Geosentric 8. Datum of Australia Technical Manual. Aus-tralia: ICSM Publication Version2.3, Amandement 1. 9. Jurnal Surveying Dan Geodesi, 2001. ITB Kusumo, A.S. (2007). Pemrograman Visual Basic 2005. Jakarta : Elex Media Komputindo. 10. Oktiawan, Fandi. (2008). Penentuan Posisi Geodetik dengan Kombinasi GPS dan Total Station. Laporan Tugas Akhir 11. Program Studi Geodesi & Geomatika, Institut Teknologi Bandung. 12. Purworahardjo, Ir. Umaryono. 2000. Sistem dan Transformasi Koordinat. Bandung:ITB. 13. Soetaat. 1994. Fotogrametri Analitik. Yogyakarta: UGM. 14. Sudjana, Prof. Dr. 1989. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. 15. Wahana Komputer. (2006). Pemrograman Visual Basic NET 2005. Yogyakarta: Andi Offset. 16. www.leicaus.com/support/gps1200/newsletters/p DF_Vol_01/GPS01-27_SKI-Pro. 17. www.leica-geosystems.com Daftar Pustaka 62

63

64