TOLERAN HORMAT JUJUR. Membentuk ERDAS RBAIK JUJUR PERCAYA D KEDAMAIAN SANTUN ERANSI SANTUN KEPEMIMPINAN CERDA GOTONG-RO TANGGUNG JAWAB

dokumen-dokumen yang mirip
Kata-kata dan perbuatan kita akan membentuk siapa diri kita. You re What You Think, You re What You Say.

TOLERAN HORMAT JUJUR. Membentuk ERDAS RBAIK JUJUR PERCAYA D KEDAMAIAN SANTUN ERANSI SANTUN KEPEMIMPINAN CERDA GOTONG-RO TANGGUNG JAWAB

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Kebanyakan dari apa yang saya amati dan diceritakan oleh klien-klien saya, mereka mengatakan bahwa sebenar-nya mereka itu kesal dengan dirinya

Kegiatan Sehari-hari

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK

PELATIHAN BASIC HYPNOPARENTING BAGI AWAM

*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. Hasil penelitian melalui wawancara dengan tiga keluarga di RT 14 Kelurahan Way Halim Bandar Lampung:

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)

It s a long story Part I

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

PENANGANAN ANAK BERMASALAH DENGAN KASIH SAYANG

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

anak membaca? nak-anak

TIPS MEMBANGUN RUMAH TANGGA YANG HARMONIS DARI KANG MASRUKHAN. Tahukah anda bahwa untuk membangun sebuah Rumah Tangga yang harmonis

Not Just A Friendship, We Are Big Family

AKU AKAN MATI HARI INI

Bab 1. Awal Perjuangan

Endra Handiyana Mahir Closing Tanpa Pusing jjjj

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

.satu. yang selalu mengirim surat

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak (Tamat)

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Bab 1. Kehilangan mimpi

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

MENGUKIR KARAKTER DALAM DIRI ANAK

KARENA KITA ADALAH ORANGTUA: Percikan Cerita Pengasuhan Anak

KAPAN KAWIN? Ringgo Agus Rahman

Kiat Melejitkan Potensi Diri

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Dasar RSBI Kebon Jeruk 11 Pagi merupakan sekolah yang sudah

SAAT TERJADI KONFLIK

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

MANUSIA MILITAN. Programming Your Mind for Success

Markus: Aku perhatikan dalam cerita Budi bahwa Budi bilang Yakub tidak bertanggung jawab. Tidak baik untuk menjelekkan orang begitu.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

PUBLISHED BY NetSukses.com

Minggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

Apakah Hipnosis/Hipnoterapi Berbahaya?

Komunikasi Orang Tua. dan Pengaruhnya Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan

MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN KEDUA (dari 5 episode) 19 Februari 2010 jam 17:03

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap


Bacaan: 1 Korintus 13:1-13

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara

kegiatan sehari hari pelajaran 2

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Kejadian Sehari-hari

Secangkir Kopi. Intro. Saat ini aku tidak memiliki seorang kekasih, tidak memiliki pekerjaan dan mungkin juga tidak memiliki teman sesungguhnya.

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya menuju dewasa. Remaja cenderung memiliki peer group yang

SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN PERTAMA (dari 5 episode) 18 Februari 2010 jam 16:21

Penerbit Lintang Fajar

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Cara membuat wanita terkesan dengan anda

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

Mendampingi Perkembangan Mental Anak

Pemilik jiwa yang sepi

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

6 Cara Mendisplinkan Anak

BAB IV HASIL PENELITIAN

Keindahan Seni Pendatang Baru

Buddha berkata keinginan itu seperti air asin. Makin banyak diminum, semakin haus

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

Transkripsi:

Rahasia Sukses Pendidikan Karakter: 7 Hari Membentuk Karakter Anak Timothy Wibowo ERDAS RBAIK OLERANSI IS S DIRIAN AWAN ERANSI TANGGUNG JAWAB SANTUN KEPEMIMPINAN SANTUN DERMAWAN KEMANDIRI HORMAT TOLERAN 7 Hari SANTUN TOLONG MENOL GOTONG-RO Membentuk Karakter Anak JUJUR JUJUR KEDAMAIAN HOR PERCAYA D CERDA teladan dalam karakter

7 Hari Membentuk Karakter Anak Hak cipta 2011 Timothy Wibowo Cetakan 1: Desember 2011 Diterbitkan oleh: Pendidikan Karakter Kreatif & Tata letak Pieter Dwiyanto HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG Dilarang mereproduksi seluruh maupun sebagaian isi buku ini dalam bentuk apapun, elektronik, maupun media cetak, termasuk dalam sistem penyimpanan dan kearsipan, tanpa izin tertulis dari penerbit dan penulis kecuali untuk kepentingan ilmiah dan ulasan sebagai kutipan singkat. Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang Undang Nomer 7 Tahun 1987 Tentang HAK Cipta: 1. 2. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan / atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dana atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

Daftar Isi Kata Pengantar Pendahuluan Hari Pertama : Mengapa Anak Tidak Mendengarkan Orangtua? Aspek emosi anak 01 03 17 Hari Kedua : Cara berkomunikasi berdasarkan mekanisme pikiran manusia Champion Formula: Proses Pembelajaran Yang Super Dimulai dari presepsi 23 Hal penting yang harus dipelajari anak Hari Ketiga : Hari Keempat : Hari Kelima : Program pikiran dan konsep diri Lima Rahasia Menciptakan Nilai A Cara Mendidik Anak Laki-Laki VS Anak Perempuan Pendidikan Karakter Untuk Pasangan Anda 40 47 65

Daftar Isi Hari Keenam : Pendidikan Karakter Adalah Pendidikan Dengan Cinta Mengkomunikasikan Cinta 74 Tangki Cinta Manusia Bahasa Cinta 1: Kata-kata Pendukung Bahasa Cinta 2: Hadiah Bahasa Cinta 3: Layanan Bahasa Cinta 4: Sentuhan Fisik Hari Ketujuh : Temukan Bahasa Cinta Dream : Cara Memastikan Kesuksesan Anak Di Masa Depan 95

Apa manfaat yang didapat dengan memiliki Ebook ini? Memahami perbedaan mendidik anak laki-laki dengan perempuan Bagaimana membuat perubahan permanen dalam diri kita dan anak-anak Memiliki anak-anak yang tumbuh dengan percaya diri, harga diri sehat, termotivasi setiap saat dari dalam dirinya, mandiri dan kreatif serta energik Rahasia Pendidikan Karakter di rumah Solusi masalah pelajaran dan nilai di sekolah Membentuk keluarga yang berkarakter Menciptakan masa depan sukses bagi anak berkarakter Bagaimana menumbuhkan karakter dengan cinta Pahami faktor psikologis pendukung Pendidikan Karakter Bagaimana membantu anak melepaskan diri dari sikap dan perilaku negatif ( malas belajar, mengompol, suka nonton TV, main video game terlalu banyak, tidak percaya diri, phobia dan lain-lain )

Mencaci orang dengan kata-kata kotor tidak membuat orang menjadi kotor, malah sebaliknya mengotori diri sendiri. Sebab kata-kata kotor itu keluar dari hati dan pikiran kita. Hanya hati dan pikiran yang kotor mengeluarkan kata-kata yang kotor. Menghina orang tidak membuat orang terhina melainkan membuat hina diri sendiri. Sebab hanya hati dan pikiran yang hina akan mengeluarkan kata-kata dan perilaku menghina. Menghormati orang dengan kata-kata kasih akan membuat diri Anda dihormati dan hati Anda berbelas kasih. Sebab hanya hati yang berbelas-asih akan mengeluarkan kata-kata kasih. Menguatkan orang dengan kata-kata bijak akan membuat diri Anda menjadi kuat dan pikiran Anda bijak sebab hanya pikiran yang bijak akan melahirkan kata-kata bijak. Membahagiakan orang dengan kata-kata berpengharapan akan membuat diri Anda bahagia dan jiwa Anda penuh harapan. Sebab hanya jiwa yang penuh harapan dapat menyampaikan kata-kata penuh harapan. Kata-kata dan perbuatan kita akan membentuk siapa diri kita. You re What You Think, You re What You Say. Semoga kita termasuk insan-insan yang selalu menumbuh kembangkan dan menjaga pikiran (Otak), perkataan (Lisan), perbuatan (Attitude), perasaan (Hati) dan iman (Jiwa) kita dimanapaun, kapanpun juga.

Kata Pengantar Pertempuran dan perang paling besar bukanlah di dunia nyata, tetapi ada dipikiran manusia, saat pertentangan antara yang baik dan jahat sedang berlangsung Pendidikan Karakter Semuanya diawali dengan keputusan kita. Apakah yang menjadi keputusan kita dalam menjalani kehidupan kita. Dan dari pola kehidupan yang kita lalui (pola pekerjaan, sosial, keluarga) tidak lepas dari apa yang disebut Karakter. Karakter manusia menjadi topik yang terus dibicarakan (walau bahasa yang digunakan bukanlah karakter ). Sebenarnya saat kita ngerasani atau bergosip ria, kita erat dengan membicarakan karakter seseorang. Jika ditanya bagaimana membentuk karakter? Maka cara mudahnya adalah sebutkan hal-hal yang bersifat jelek dari karakter manusia dan diawali dengan kata hindari / jangan biasakan, misal: hindari / jangan biasakan bersikap angkuh dan sombong, hindari bersikap marah berlebihan, jangan biasakan menyimpan amarah dan dendam dan masih banyak lagi. Capek kan? Kok hidup banyak aturan? Lalu apakah ada cara yang lebih memberdayakan? Ada, ebook ini dibuat untuk memberdayakan anak, orangtua dan guru agar memaksimalkan kehidupan yang lebih baik. Pemahaman yang diberikan sangat mudah dicerna dan 1 yang paling penting, yaitu praktekkan. Mengenali dan memahami diri sendiri adalah langkah awal dari keberhasilan hidup seseorang, ebook ini adalah jawaban sekaligus panduan bagi kita yang ingin berkembang mencapai karakter yang maksimal dan juga membantu sesama (termasuk memberi contoh) agar bertumbuh dalam karakter yang baik. 1

Ebook ini bukanlah ebook yang isinya berat dan tidak mudah dipahami. Ebook ini tidak jauh berbeda dengan artikel yang telah di tulis di website www.pendidikankarakter.com. Nuansa psikologis yang bersahabat dengan pemahaman kita menjadi menu utama di ebook ini dan juga sangat mudah diaplikasikan. Memang itulah tujuan utama kami. Kami merangkai kata dari pemahaman yang susah dicerna menjadi rangkaian tulisan yang mudah dimengerti serta di lakukan. Setelah membaca ebook ini, maka dengan mudahnya Anda akan memahami tahapan psikologis manusia dan merancang perubahan sikap bagi manusia. Gunakan kemampuan ini untuk meningkatkan kualitas hidup Anda terlebih dahulu. Pendidikan Karakter adalah pendidikan dari kita dan untuk kita. Anda akan dibuat terkagum-kagum dengan kemampuan Anda yang baru ini, bukankah itu sangat menarik? Satu hal yang terpenting yang tidak boleh ketinggalan untuk disampaikan, ucapan terima kasih kepada rekan sekerjaku yang begitu baik hatinya. Tanpa dia kita akan susah memahami apa itu Pendidikan Karakter. Penataan gambar, design serta pengaturan website sangat bergantung kepada pribadi hebat yang satu ini, kepada Alex Hadi Prajitno, saya berterima kasih banyak buat ketulusan dan kerjasamannya. Semoga apa yang kita kerjakan bersama ini, berarti bagi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Akhir kata, terima kasih buat keluargaku. Istri dan anakku, Hanna dan Joshua. Terima kasih buat doa dan dukungannya, maaf jika waktu pembuatan ebook ini jadi menyita waktu kita bersama, tapi percayalah waktu yang kuhabiskan bersama kalian jauh lebih berharga ketika diriku sedang sibuk menjalankan kewajibanku sebagai kepala keluarga kalian. I love you so much and thanks a lot. Timothy Wibowo Founder www.pendidikankarakter.com 2

Pendahuluan (1001 belajar, pembelajaran dan pendidikan) Sama halnya dengan pondasi bangunan, pondasi hidup juga perlu untuk didesign dan dibangun dengan kokoh Mengajar itu paling mudah, belajar itu yang lebih sulit. Kalau kita gunakan istilah begini, membelajarkan maka akan lebih bersahabat bagi kemajuan pendidikan, maksudnya? Kita sebagai guru bukan mengajar, namun membelajarkan murid-murid kita. Kalau sebagai orangtua membelajarkan anak-anak kita. Yang namanya membelajarkan adalah kita memastikan bahwa kalau kita mengajar, maka murid atau anak kita juga belajar. Itulah yang namanya membelajarkan sebenarnya. Itu kita bicara proses, dan bicara tentang proses itu mencangkup banyak hal. Diantaranya kurikulum, yang semakin ke bawah semakin non akademik. Dalam artian yang diajarkan bersifat non akademik yaitu meliputi sikap dan kepribadian. Maksudnya seperti contoh berikut, bila saya mengajar mahasiswa, maka saya tidak lagi bilang, hei sikapmu tidak baik, kamu punya karakter tidak baik. Tidak ada hal seperti itu, karena mereka telah dewasa. Yang paling penting saya mengajar materinya dan mereka harus menguasai ini. Masalah karakter, sikap dan kepribadian menjadi urusan mereka sendiri. 3

Namun lain halnya pada saat dia masih kecil hingga remaja. Yang kita tekankan adalah aspek non akademik. Sikap, kepribadian dan rasa percaya diri harus dibuat bagus. Bagaimana dengan pelajaran? Tidak menguasai juga tidak masalah. Yang penting pondasi yang bagus, sikap, semangat juang, rasa senang belajar dulu yang dibangkitkan. Jadi sekali lagi, janganlah anak kita dibuat stress karena sekolah. Mengapa belajar menjadi suntuk dan tidak menyenangkan? Pertama karena kita tidak tahu proses belajar yang benar. Kita tidak pernah mengajari anak bagaimana cara belajar yang benar. Kita tidak tahu prosesnya, sebab kita tidak pernah belajar dan diajari atau tidak pernah mengajarkan cara belajar yang benar. Pondasi yang bagus, sikap, semangat juang, rasa senang belajar dulu yang dibangkitkan Baiklah para pembaca sekalian, sekarang kita fokus membahas pendidikan. Sebenarnya apa tujuan dari pendidikan? Bisa dibilang, tujuan pendidikan adalah proses untuk memanusiakan manusia. Pendidikan itu sebenarnya memiliki keterkaitan pararel dengan hidup kita, bukan dengan nilai sekolah kita. Kalau nilai itu bisa dengan mudah didapat, kita bisa mendapatkan nilai bagus dengan teknik-teknik belajar yang ada. Kita bisa mendapatkan nilai yang gemilang dengan belajar trik-trik menjawab soal. Namun, pendidikan yang sesungguhnya tidak sekedar bagaimana kita mendapatkan nilai yang bagus dengan mempelajari trik-trik yang ada. Pendidikan tentang kejujuran itu berawal dari rumah Sebagai orangtua, kita memberikan pendidikan pada anak kita untuk masa depan mereka. Dan bicara mengenai value atau nilai pendidikan, banyak orangtua yang salah dalam mendidik anaknya. Selama ini orientasi kita hanyalah untuk mencapai nilai yang tinggi 4

bahkan sempurna di lingkup akademiknya saja. Namun, faktor non akademik seperti pendidikan karakter misalnya, yang bisa mengantar kepada kesuksesan justru diabaikan. Sebelum berbicara mengenai sukses lebih lanjut, ada satu pertanyaan yang perlu kita cermati bersama. Apa yang harus kita lakukan saat kita ingin membangun rumah? Selain pondasi, kita juga mendesign rumah kita kan? Sama dengan kehidupan kita, apakah kita pernah sadar telah mendesign hidup kita? Apakah kita pernah secara sadar mendesign hidup anak kita lewat pendidikan. Biasanya cara kita mendesign kehidupan anak kita adalah dengan memasukkan mereka kedalam sekolah yang menurut kita bagus, mungkin lebih tepatnya bagus bangunan sekolahnya. Ini kita lakukan agar anak kita mendapatkan kesuksesan dalam hidupnya. Padahal belum tentu demikian. Sama halnya dengan pondasi bangunan, pondasi hidup juga perlu untuk didesign dan dibangun dengan kokoh. Selayaknya merancang dan membangun sebuah pondasi rumah, kita minta seorang arsitek, seorang teknik sipil menghitung pondasi bisa batu kali, pondasi flat, struk cakar air, cakar bebek, dan segala macam agar terbentuk pondasi yang kuat. Begitu juga dengan membangun kesuksesan kita dan anak kita. Kita juga butuh sebuah pondasi yang bagus, kuat dan bertahan selama hidup. Jadi jangan sampai kita salah mendesign dan membangunnya. Sekarang ini tidak jarang orangtua yang mengkarbit anak-anaknya. Pernah ada seorang ibu yang bertanya pada saya Pak, anak saya umur tiga setengah tahun tapi kok belum bisa baca seperti anak teman saya? Saya hanya mbatin dan tersenyum ya iyalah, anak segitu belum waktunya belajar membaca, nanti dong ada tahapannya. Ada waktunya bermain, belajar dan bekerja. Ada baiknya biarkan anak tumbuh sesuai waktunya dan menjalani proses sesuai usianya. Ada usia untuk anak bermain, usia dia belajar dan akhirnya bekerja. Hal seperti itu jangan dilakukan, karena bukan seperti itu pondasi sukses seorang anak. Ingat sekali lagi, semakin tinggi bangunannya, semakin megah gedungnya, semakin sukses anak kita, maka pondasinya juga harus semakin kokoh. 5

Sebuah kata bijak yang saya kutip dari Amsal: Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu. Yang dimaksud dengan mendidik anak muda menurut jalan yang patut baginya adalah sesuai jalan karakter, talenta, kepribadian, gaya belajar dan keunikan. Satu lagi kutipan dari Alibin Amin Tolib: Didiklah anak-anakmu untuk masa yang bukan masamu. Berarti kita menyiapkan untuk masa depan mereka. Seorang tokoh spiritual muda bilang : Education is the greatest a miracle, pendidikan adalah sebuah keajaiban yang paling besar, paling dahsyat. Karena dengan pendidikan, seseorang itu bisa berubah. It s better to build children than repair adult. Jauh lebih baik kita membangun seorang anak daripada kita memperbaiki orangtua yang sudah rusak. Kenapa? Waktu masih kecil sangat mudah untuk membentuknya, memasukkan nilai-nilai positif dalam dirinya. Berbeda dengan ketika dia tumbuh dewasa, maka akan lebih sulit. Jadi kalau ada problem pada anak, maka yang pertama kali harus disalahkan dan diperbaiki adalah orangtuanya. Ketika masa kanak-kanak adalah masa-masa yang tepat untuk menentukan mental sukses anak. Lalu bagaimana menentukan mental sukses? Seperti kita memilih bibit tanaman, jadi kita harus memilih bibit-bibit yang bagus dan positif. Jika pada diri manusia, kita bicara tentang kebiasaan, kita mulai tanamkan pada diri anak kita bibit-bibit atau nilai-nilai yang positif. Setelah itu kita pelihara, kita menjaganya agar tidak terserang hama dan penyakit. Dan pastikan, jika dia sudah besar akarnya harus kuat, agar nilai-nilai positif yang kita tanamkan tidak tercabut dan hilang dalam dirinya. Ketika saya bicara tentang akar, maka saya bicara tentang spiritual. Kuncinya disitu, yaitu dasar-dasar spiritual yang bagus. 6

Penelitian oleh Thomas J. Stanley, Ph.D dalam bukunya The Millionaire Mind menceritakan tentang tiga orang sukses di Amerika. Ketiganya berasal dari beragam profesi dan latar belakang. Dari situ dia menemukan 104 poin sukses. Nomor satu adalah bersikap jujur, ini merupakan pendidikan yang dimulai dari rumah. Disiplin yang baik berasal dari mana? Disiplin itu tidak sama dengan memberikan hukuman. Disiplin dari rumah, dari pembiasaan akan menjadi satu kebiasaan. Anak yang dibiasakan bersikap baik, maka hal itu akan menjadi kebiasaan dia kelak. Di samping sikap jujur dan disiplin yang baik, juga ada sikap pintar bergaul dan kemampuan komunikasi. Selain itu mempunyai pasangan hidup yang mendukung, bekerja lebih keras (fighting spirit), mencintai karier dan kepemimpinan. Lalu bagaimana dengan pendidikan? Nah, sekarang kita bicara lagi masalah kejujuran. Pendidikan tentang kejujuran itu berawal dari rumah. Jika anak kita berbuat salah atau berbohong, tanyakan dulu baik-baik. Apa penyebabnya? Ketika dia sudah mau menjawab jujur, nasehati dia baik-baik. Jangan malah memarahinya. Sebaliknya, orangtua juga harus konsisten. Kejujuran berawal dari rumah, jadi orangtua juga memberikan contoh kepada anaknya bagaimana bersikap jujur. Janganlah, menyuruh anak kita jujur jika sebaliknya kita sebagai orangtua malah seenaknya bersikap tidak jujur. Kemudian kita berbicara tentang disiplin. Disiplin itu tidak sama dengan memberikan hukuman. Banyak orangtua mengartikan kedisiplinan dengan memberikan hukuman pada anaknya. Sebenarnya bukan sekedar itu bentuk kedisiplinan. Disiplin adalah anak harus melakukan apa yang harus dia lakukan. Disiplin itu ada yang bersifat positif dan negatif. Disiplin positif atau yang benar adalah disiplin yang mendukung keberhasilan hidup anak. Contoh sikap disiplin itu seperti disiplin ketika pulang sekolah, dengan membiasakan mereka menaruh tas dan sepatu di tempat yang benar, melepas seragam sekolah dan ganti dengan baju rumah. Kita biasakan itu mulai dari kecil. Bibit-bibit positif yang kita ambil, kita rawat dan kita jaga. 7

Anak juga harus tahu apa saja yang menjadi haknya. Hak anak tentu saja mendapat makan, tempat tinggal, kasih sayang dan pendidikan. Namun selain hak, dia juga punya kewajiban. Dan ini yang harus dijelaskan orangtua sejak awal. Ini yang mereka boleh lakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Kita membuat semacam koridor, jadi anak boleh bermain dalam koridor itu dan tidak boleh bermain di luar. Bila dia menyimpang sedikit, kita luruskan, menyimpang lagi kita luruskan lagi dan begitu seterusnya. Sekarang mengenai disiplin yang negatif. Anak yang nakal itu juga anak yang disiplin lho. Tidak percaya? Dia disiplin untuk bersikap nakal. Dia tidak mau mandi tepat waktu, bangun pagi selalu telat. Ini yang kita cari problem pikirannya lebih lanjut. Nah, benarkah jika kita selalu memanjakan anak? Pasti kita semua sepakat berkata TIDAK, pertanyaannya kenapa tidak baik memanjakan anak? Karena mereka akan berkembang menjadi anak yang mementingkan diri sendiri. Mengapa? Karena dia terbiasa mendapatkan apa yang dia mau, sehingga lama-kelamaan dia akan menjadi egois. Mudah marah bila tidak terpenuhi apa yang dia inginkan dan tidak bisa menghargai orang lain. Selain itu, karena keinginannya selalu terlayani, maka dia tidak akan punya motivasi, semangat juang alias fighting spirit. Penguasaan dirinya buruk, tidak tahan menderita, tidak siap mengembangkan diri dan buruknya lagi tidak tahu tujuan hidup. Disiplin itu tidak sama dengan memberikan hukuman Berbicara terntang Pendidikan Karakter, maka kita sebagai pendidik ataupun orangtua akan sangat dibuat frustasi oleh pendidikan yang satu ini. Kenapa? Menjawabnya pertanyaan ini pun, sebagai orang awam pun seringkali kita binggung, kenapa? Karena cukup sulit untuk mendidik karakter manusia? Kini kita semua tidak perlu pusing ataupun bingung lagi, jaman sudah berkembang dan informasi serta hasil riset terbaru mengenai manusia juga berkembang sangat pesat, sehingga kebingungan kita untuk menjawab tantangan Pendidikan Karakter bisa terlewati dengan mudah. 8

Pendidikan Karakter, lebih memfokuskan kepada perubahan. Sebenarnya tidak Pendidikan Karakter saja, semua pendidikan (Matematika, Bahasa dan sebagainya) memfokuskan pada perubahan. Nah, bedanya Pendidikan Karakter sangat membutuhkan upaya lebih dalam transfer ilmunya. Kenapa? Karena hasilnya berorientasi pada perilaku dan sikap. Berbeda dengan pendidikan yang lain yang mungkin sebagian besar berorientasi pada nilai, angka di selembar kertas ujian. Kembali lagi pada CHANGE atau perubahan, yang merupakan fokus utama Pendidikan Karakter. Sebelum manusia berubah maka dia harus mendapatkan input terlebih dahulu, input ini akan diterima serta diproses oleh pikirannya sehingga terjadilah keputusan berubah atau tidak berubah. Pertanyaannya, input seperti apa yang dapat merubah dan membuat perubahan itu permanen pada karakter manusia? Pertanyaan sederhana dan akan kita bahas dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Pendidikan Karakter yang akan kita bahas ini akan lebih menekankan pada aspek Psikologis manusia, sehingga banyak sekali action yang harus dilakukan. Ya, Pendidikan Karakter bukan hanya dibicarakan dan dibahas (masuk telinga kiri, keluar dari mulut, alias debat terus) tetapi harus dilakukan, ingat fokus Pendidikan Karakter adalah Perilaku. Berikutnya, berbicara mengenai perilaku maka akan sangat erat dengan pola pikir dan emosi manusia. Begini, misalnya: Doni memukul Agus, pertanyaanya apakah sebelum memukul Agus, Doni tidak memproses gejolak emosi di pikiran dan hatinya? Tentu ada beribu alasan dan pertimbangan sehingga yang muncul sebagai pemenang adalah keputusan untuk memukul Agus. Jadi perilaku yang muncul sebelumnya telah diproses di pikiran serta dipengaruhi oleh emosi manusia (emosi positif dan negatif). Nah, pada ebook yang Anda baca sekarang, ebook yang kami terbitkan via on-line, kami memberikan intisari dasar dari Pendidikan Karakter. Kita akan belajar bersama bagaimana melakukan Pendidikan Karakter yang tepat dan cepat menghasilkanpe- 9

perubahan perilaku. Satu kunci rahasia dari Pendidikan Karakter adalah Pahami dan Lakukan! Fokus Pendidikan Karakter adalah Perilaku Dari berbagai lokakarya dan workshop yang kami lakukan, peserta yang mampu memperoleh hasil maksimal mengenai perubahan anak atau pasangannya adalah peserta yang mau Action. Kebanyakan dari peserta sudah paham (karena ini sangatlah mudah) tetapi mereka lupa kunci yang ke dua, Praktek, Lakukan, Do It, Action! Ebook ini akan memberikan pemaham dengan sangat mudah dan sederhana, tidak perlu di baca habis sekaligus. Baca saja per bagian, resapi dan berkomitmenlah pada diri Anda untuk melakukannya. Jika Anda konsisten, maka perubahannya akan berlangsung kurang dari 2 minggu. Mudah bukan? Lakukan! Perubahan untuk siapa dan kepada siapa? Siapa yang berubah? Itulah kelebihan ebook ini, ebook ini akan sangat bermanfaat bagi kita yang menghendaki perubahan didalam keluarga ataupun di sekolah. Bukan kepada anak didik di sekolah atau di rumah, tetapi dampak perubahan bisa terjadi bagi guru disekolah bahkan pasangan hidup Anda dirumah, atau diri Anda sendiri. Lha bisa seperti itu? Ingat kunci dari Pendidikan Karakter adalah Action saat kita melakukan apa yang telah kita pahami, maka perilaku kita berubah terhadap sesama dan terhadap diri sendiri. Satu sendok teh gula pada secangkir kopi akan membuat rasa manis yang berbeda, perubahan sedikit yang kita lakukan dengan tulus maka akan terjadi perubahan di lingkungan kita. 10

Hari Pertama Kenapa Anak Tidak Mendengarkan Orangtua? Salah satu pertanyaan yang paling umum yang sering ditanyakan kepada saya adalah kenapa anak sewaktu kecil kalau dibilangin nurut tetapi saat ini dia selalu bandel ya, kalau dibilangin lebih nurut sama teman-temannya? keluh seorang ibu yang memiliki anak yang telah remaja dan banyak pertanyaan sejenis yang dilontarkan saat saya selesai memberikan pelatihan di berbagai tempat. 11

Alasan saya menulis artikel ini adalah memudahkan orangtua berkomunikasi dengan anaknya dan dapat berbagi keceriaan dengan sangat mudah serta memudahkan proses terbentuknya karakter. Lewat komunikasi, proses pembentukan karakter ini akan semakin cepat. Ya, tentu yang bertanya seperti itu hampir sebagian besar adalah orangtua yang haus kasih sayang anak bukan? Lha nggak kebalik? (hayo yang baca dan merasa silahkan jujur...) Coba rasakan, apa sih rasanya ngomong tapi dicuekin sama orang terdekat kita (anak)? Jengkel, marah, sebel? Itu artinya ada yang berbuat tidak adil terhadap kita. Kenapa? Karena kita mengharapkan timbal balik dari apa yang selama ini kita lakukan, merasa punya otoritas tapi tidak bisa digunakan dan lain-lain. Nah saat anak mendengarkan dan menuruti apa yang kita katakan, maka perasaan cinta dan sayang kita tumbuh bukan? Nah, jadi banyak dong orangtua yang haus akan kasih sayang anak. Kita akan belajar dari 1 pertanyaan diatas dan aspek apa yang dibutuhkan agar komunikasi antara orangtua dan anak terjalin dengan baik. Secara umum ada 2 aspek yang akan saya bahas. Yang pertama adalah : Aspek emosi anak Penyebab anak lebih mudah dipengaruhi, nurut dan berkomitmen kuat dengan temannya adalah adanya perasaan diterima. Ketika bersama dengan teman-temannya mereka merasa bagian dari kelompok, agar diterima dalam kelompok, mereka akan menuruti apapun yang dikatakan teman-teman mereka, walaupun tidak masuk akal atau merusak. Termasuk dengan berani merokok atau menganggu teman mereka yang lain. Dengan cara itu mereka akan dikagumi dengan cara yang salah, oleh kelompok atau geng mereka sendiri. Menjadi keren dan terlihat hebat adalah hal yang sangat penting bagi remaja, karena dorongan terkuat mereka saat itu adalah merasa penting dan adanya pengakuan. Disisi lain, banyak anak tidak suka mendengar orangtua karena orangtua mereka cenderung mendikte. Jadi dalam pikiran anak, mereka merasa dengan mendengarkan 12

orangtua berarti mereka kalah dan orangtua menang. Mereka merasa tidak penting dengan melakukan apa yang dikatakan oleh orangtua dan dengan membangkang maka mereka merasa lebih penting karena sudah memenangkan pertarungan. Setelah saya mempelajari dari kasus-kasus klien saya, maka saya mengetahui bahwa anak yang berprestasi di sekolah, yang memiliki percaya diri, tidak mudah terpengaruh oleh teman sebaya adalah anak yang diterima, dicintai dan diakui oleh orangtuanya. Saat di rumah semuanya sudah terpenuhi, maka mereka tidak perlu mencari-cari pengakuan diluar sana Nah, bagaimana cara memenuhi kebutuhan emosi anak jika berada di rumah? Model komunikasi seperti apa yang harus dilakukan? Berikut penjelasannya. Hal yang perlukan untuk memperbaiki komunikasi kita dengan anak adalah : 1. Gunakan kata minta saat kita membutuhkan anak melakukan sesuatu. Dengan menggunakan kata minta artinya kita menghargai anak, misalnya akan sangat berbeda saat kita menyuruh pembantu di rumah membuka pintu, dengan saat kita minta mertua kita untuk membukakan pintu, Anda tentu paham dengan maksud saya. Anak juga ingin dihargai dan diakui, dan ini sangat penting. 2. Pastikan selalu menatap matanya saat kita berkomunikasi dengan anak, mata menunjukan keseriusan dan menghargai lawan bicara. Membuat anak merasa penting dan diakui. 3. Jadilah pendengar yang baik jika anak sedang berbicara. Dengan mendengar saja, anak sudah merasa orangtuanya adalah orang yang mau mengerti akan dirinya, walaupun Anda belum memberikan solusi. Perlu diperhatikan, jika kita ingin memberi solusi, kita perlu bertanya dahulu. Bolehkan Ayah / Ibu membantu kamu, atau kamu akan mengatasinya sendiri? Dengan demikian 13

anak akan merasa penting, diakui dan merasa dipercaya oleh orangtuanya. Hanya mendengar anak berbicara maka kita sudah membantu anak tersebut melepas beban emosinya yang mengganggu dan tentunya akan lebih mengganggu lagi jika tidak dikeluarkan. Dan saat orangtua mampu mengambil tugas ini dengan baik, maka dijamin anak kita tidak akan mencari cinta diluar sana, karena sudah ada yang mengerti dan mencintai dia. 14

4. Cintai anak dengan caranya dia mencintai. Kita orangtua yang paling mengerti anak kita bukan? Nah, tentunya Anda tahu bagai mana cara anak kita memperlakukan seseorang dengan sayang, bisa kepada adik, dengan ayahnya atau ibunya, nenek, saudara sepupu atau temannya. Perhatikan, apa dia memberikan perhatian berlebih, apa dia suka memberikan sentuhan, suka memberikan hadiah dan lain-lain. Itu adalah senjata pemungkas orangtua, dengan cara yang sama kita belajar mencintai dia dengan caranya, bukan dengan cara kita. Mungkin kita orangtua senang dan merasa dicintai dengan cara dipeluk, tapi anak tidak suka dipeluk. Gunakan dan pelajari gaya dia memberikan kasih sayang, untuk memberikan cinta sepenuhnya. Aspek berikutnya adalah, Cara berkomunikasi berdasarkan mekanisme pikiran manusia Pikiran manusia selalu memproses informasi yang dominan. Maksudnya, pikiran manusia tidak mengenal kata tidak, jangan atau apapun kalimat negatif. Seandainya saya meminta Anda membayangkan buah apel apa yang ada dalam pikiran Anda? Gambar buah apel bukan? Nah sekarang saya tidak ingin dan jangan coba-coba Anda membayangkan sebuah apel, nah sekarang apa yang terjadi? Apelnya tetep muncul bukan? Padahal saya sudah menginstruksikan larangan kepada Anda. Itulah sifat pikiran dia tidak bisa menerima kalimat negatif untuk diproses dalam pikiran. Inilah maksud dari pikiran hanya memproses informasi yang bersifat dominan. Nah, bagaimana cara kita berkomunikasi dengan anak? Banyak menggunakan larangan yang kemudian dilanggar? Kini kita sudah tahu bagaimana menggunakan aturan berkomunikasi bukan? 15

Gunakan direct communication, maksudnya katakan apa yang Anda inginkan utarakan langsung. Contoh: kamu tidak boleh pulang malam, sebaiknya katakan sayang kamu harus pulang jam 7 malam ya. Besok tidak boleh lupa membawa tugas sekolah, sebaiknya katakan besok tugas sekolah dibawa dan serahkan kepada guru. Kali ini kita hanya perlu mengubah cara kita berkomunikasi dengan anak kita, hanya 4 pola komunikasi yang perlu kita ubah, sekarang Anda sudah sangat paham bukan? Sekarang setelah membaca ini cobalah dan niatkan untuk mempraktekkan pemahaman Anda ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. ** Informasi diatas sangat mungkin kita lakukan terhadap pasangan kita juga, untuk memperbaiki komunikasi dan keharmonisan rumah tangga, semoga bermanfaat. 16

Hari Kedua Champion Formula: Proses Pembelajaran Yang Super Materi ini sangat banyak peminatnya, kami sengaja melakukan pembelajaran ulang serta menulis ulang dengan isi yang lebih lengkap daripada tulisan kami yang ada di website, materi ini bagaikan misteri bagi para orangtua dan guru. Kata belajar bagaikan kata yang menakutkan, bahkan lebih menakutkan dari kata pocong bagi kaum pelajar sekarang. Siapkan waktu khusus Anda, sekarang kita akan belajar bersama bagaimana proses belajar 17

yang menyenangkan bagi anak bisa berlangsung dengan baik dan nyaman. Senyaman Anda membaca tulisan ini. Pembaca sekalian, anak-anak dilahirkan untuk suka belajar, ini benar dan mutlak. Sejak anak lahir dan belum tahu apa-apa, saat baru bisa guling-guling seperti itu, rasa ingin taunya sudah besar luar biasa. Apalagi ketika dia sudah bisa mulai merangkak, sudah mau kemana-mana dan ingin menjelajah. Sekarang saya pusing sama anak saya yang baru belajar berjalan satu tahun, dia istimewa ulang tahunnya pas tujuh belas agustus kemarin umur satu tahun (anak adik saya). Itu sekarang sudah jalan keman-mana, merambat sana-sini semuanya kepingin dipegang, kepingin dimasukan mulut ungkap adik saya menceritakan anaknya. Itulah cara anak yang baru lahir belajar, dia menggunakan semua panca indra dia. Dia lihat pakai mata, dia pegang pakai indra perabaannya, betul? Setelah itu dia goyang apa yang dia pegang, dia mau tes pakai telinga, dia mau dengar bagaimana bunyinya. Terus dia ketok-ketok ingin tahu bunyinya juga, setelah itu ngapain? Masukin mulut, betul? Ya. Jangan dicegah! Loh tapi kan kotor? Ya caranya di sterilkan dulu bendanya, baru itu sengaja kasih! Karena itu penting untuk database di otaknya. Yah hal ini sangat penting untuk database. Penting untuk kreatifitas nantinya. Kita bisa kreatif kalau kita punya banyak database di dalam otak. Kalau anaknya itu nggak boleh kemana-mana, di gendong terus. Apalagi ada yang susternya dimarahin majikannya seperti awas ya kalau anaknya begini, begini, begini. Nah susternya takut, pembantunya takut, jadinya di gendong aja terus kan aman. Terus anaknya biasanya bulet gemuk, wah lucunya, seperti Bobo Ho. Tapi setelah dia besar? (tidak seperti yang kita harapkan) Kalau sudah seperti itu (besar) sudah bukan lucu lagi kan? Nah kalau sudah seperti itu orangtuanya mulai bingung. Jadi kemampuan alami anak yang suka belajar itu kadang-kadang kita yang menghambat, sehingga saat dia besar menjadi anak yang tidak suka belajar. Akhirnya anak yang tadinya itu suka sekali belajar menjadi malas. Kita memandang belajar itu adalah sebuah siksaan. Satu pertanyaan, siapa yang ketika lulus kuliah kemudian bersumpah bahwa sejak sekarang (sesudah wisuda), tidak akan pernah pegang buku lagi. Ada? 18