Pedoman dan Tata Tertib Standard Setting. Di unduh dari http://hpeq.dikti.go.id. Component 2 HPEQ Project 2010 Page 1

dokumen-dokumen yang mirip
Penentuan Batas Kelulusan (Standard Setting) UKDI

Penentuan Batas Kelulusan (Standard Setting) UKDI

CATATAN MONEV WORKSHOP Standar Setting Bidan. 7 8 Mei 2012

OLEH LISA TRINA ARLYM, SST., M. Keb

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL STANDARD SETTING KEDOKTERAN GIGI

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

LAPORAN WORKSHOP STANDARD SETTING KEDOKTERAN GIGI GELOMBANG 2 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

LAPORAN WORKSHOP Item Analysis & Standard Setting Kedokteran Gigi Gelombang 3 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

2014 KOMPARASI METODA NEDELSKY DAN ANGOFF DALAM PENETAPAN STANDARD SETTING KELULUSAN UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMA

LAPORAN WORKSHOP Standard Setting Kedokteran Gigi dan Evauasi Ujicoba Skala Penuh CBT-OSCE

POTRET CAPAIAN IMPLEMENTASI KOMPONEN 2 Periode Januari - April 2012

Uji Coba Keempat OSCE UKDI

Standard Operating Procedure SOCA. (Student Oral Case Analysis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan seorang dokter yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan

LAPORAN WORKSHOP STANDARD SETTING KEDOKTERAN GELOMBANG 2 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

Uji Kompetensi SKM Indonesia

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

Sistematika Presentasi

Standard Setting UKDGI Periode 3 Tahun 2012

Standard Operating Procedure PEMBUATAN SKRIPSI

Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL

Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2013 All Rights Reserved

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Komponen 2 HPEQ Project: Standarisasi Lulusan Profesi Kesehatan dengan Ujian Nasional

KERANGKA SISTEM UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA. Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia

Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PENELITIAN MAHASISWA

Uji Coba Kelima OSCE UKDI

MANUAL MUTU PENYELENGGARAAN SKRIPSI

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR : 12/H3.1.5/PPd/2009. tentang

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1997/UM/01/39. Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PENGUJI OSCE KEDOKTERAN GELOMBANG 2

Bab. I Pendahuluan. I.1 Tujuan. SOP ini bertujuan untuk:

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PASIEN STANDAR KEDOKTERAN WILAYAH I KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

Dokumen Level : PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROSEDUR TUGAS AKHIR

1. Skripsi. 2. Seminar Proposal Skripsi

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PANEL EXPERT CBT KEDOKTERAN

FORMULIR BEASISWA ARTAJASA 2014

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

Manual Prosedur MONITORING DAN EVALUASI PENULISAN TUGAS AKHIR. Program Studi Ilmu Gizi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

SOP Ujian Komprehensif Program Doktor Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Direktorat Bina Sertifikasi Profesi - LKPP. Sebagai acuan dalam pelaksanaan ujian yang dilakukan oleh pengawas ujian LKPP.

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

PANDUAN PRAKTEK KERJA PROFESI PSIKOLOGI (PKPP) PROGRAM STUDI MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAYORING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Manual Prosedur MONITORING DAN EVALUASI PENULISAN TUGAS AKHIR. Program Studi Ilmu Gizi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB I P E N D A H U L U A N

Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN IPS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

STANDARD OPERATING PROCEDURE SKRIPSI. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya

KOMISI PENGAWAS HAJI INDONESIA هيئة املراقبة لتنظيم احلج اإلندونيسي THE SUPERVISORY COMMISSION FOR THE INDONESIAN PILGRIMAGES KODE ETIK

BAB I PENGERTIAN BAB II PERSYARATAN DAN PROSEDUR

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN SURABAYA Nomor : 08/SKR/UPHS/VIII/2008. t e n t a n g

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

Standard Operating Procedure METODOLOGI PENULISAN ILMIAH 1 (MPI 1)

DESAIN PENELITIAN UNTUK TESIS PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN A. SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF

Kode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:

F-0653 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi

KODE ETIK PEMBELAJAR KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik ini yang dimaksud dengan : 1. Klinik Hukum adalah klinik

BUKU PANDUAN BIMBINGAN AKADEMIK

PERATURAN UMUM AKADEMIK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

Panduan Pembimbingan Akademik

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012

PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB UJIAN

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

PEDOMAN TUGAS AKHIR I. Latar Belakang II. Tujuan Pedoman Tugas Akhir III. Definisi Tugas Akhir IV. Tujuan Tugas Akhir adalah :

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

KATA PENGANTAR. Demikian harapan saya, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan semua pihak, Amin. Pjs. Wakil Dekan TTD. Sapriani, S.H,.M.

Uji Coba Ketiga OSCE UKDI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PMIPA FKIP UNIVERSITAS JAMBI UJIAN AKHIR SEMESTER

Isu Strategis Komponen 1

WORKSHOP PANEL EXPERT UKDGI GELOMBANG 2

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang akurat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PENDIDIKAN KARAKTER

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

PROSEDUR PENGENDALI MUTU DOSEN No. Dokumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, profesi akuntan publik menjadi sorotan dan perhatian di masyarakat. Profesi ini memang

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Peraturan Akademik Magister Manajemen

ATURAN PELAKSANAAN TA. Fakultas Teknik Elektro

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Component 2 HPEQ Project 2010 Page 1

Daftar Isi 1 Penentuan Kelulusan... 2 2. Kode Etik Standar Setter... 4 3. Surat Pernyataan... 5 Component 2 HPEQ Project 2010 Page 2

Penentuan Kelulusan Untuk dapat memisahkan antara peserta uji kompetensi yang kompeten dan tidak kompeten, maka batas kelulusan harus ditentukan dengan akurat untuk menghindari false-fail dan falsepass.dalam literatur dianjurkan untuk menggunakan metode yang didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang kuat. Untuk uji kompetensi penentuan batas lulus secara absolut lebih dianjurkan, misalnya menggunakan metode yang diajukan oleh Angoff, Ebel, Nedelsky atau Jaeger. Metode Angoff digunakan secara luas di Kedokteran. Secara ringkas didalam metode Angoff ini dilakukan sebagai berikut: 1. Memilih panel juri / judges dengan baik a. Panel juri mendiskusikan tentang: - Tujuan ujian - Karakteristik peserta ujian - Adequate/inadequate knowledge Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sama mengenai peserta uji yang akan dinilai. Panel juri diharapkan melepaskan keanggotaannya sebagai staf maupun praktisi sehingga bisa berpikir secara obyektif. b. Panel juri mendiskusikan dan menyepakati apa yang disebut dengan borderline group /minimally competent candidates. Untuk keperluan metoda ini definisi Borderline peserta UKDI yang disepakati oleh semua juri adalah sebagai berikut: 1. Masa studi tidak tepat waktu (plus 3-4 semester) 2. IPK Sked dan profesi = syarat minimal IPK untuk lulus 3. Nilai rata-rata ujian blok/modul = syarat minimal untuk lulus ujian blok 4. Mampu lulus UKDI setelah mengikuti ujian maksimal 2x UKDI 5. Nilai rata-rata ujian klinik = syarat minimal untuk lulus ujian klinik 6. Remediasi ujian blok/modul dan ujian ketrampilan klinik berkisar sepertiga dari keseluruhan blok/modul/ujian ketrampilan Masing-masing tenaga kesehatan menentukan definisi borderline bagi peserta uji masingmasing. (masuk atas) 2. Pelaksanaan metoda ini dilakukan dengan 2 putaran a. Putaran I 1. Panel juri membaca soal nomor 1, kemudian secara individual setiap iuri menentukan/memprediksi persentase borderline dapat menjawab soal tersebut dengan benar 2. Tulis persentase di lembar yang telah disediakan. 3. Setiap juri berbagi alasan yang mendasari penentuan persentase tersebut. 4. Langkah 1-3 ini dilakukan untuk keseluruhan nomor. b. Pemberian umpan balik oleh fasilitator dengan mempresentasikan indeks kesulitan butir soal / item difficulty index / p-value dari soal-soal yang diujikan c. Putaran II Setiap juri boleh mengganti jawaban ataupun tetap pada pendirian semula setelah melihat indeks kesulitan butir soal, tulis di lembar yang telah disediakan d. Jawaban setiap soal dari semua juri dihitung rata-ratanya. Hasil perhitungan rata-rata tersebut dijumlahkan dan dibagi jumlah soal dan menjadi nilai batas lulus, kemudian dijumlahkan untuk seluruh soal untuk mendapatkan nilai batas lulus (NBL) Dalam penggunaan metode absolut kredibilitas sangat tergantung pada siapa yang penjadi kelompok pakar penentu kelulusan.dengan demikian pemilihan kelompok pakar perlu dilakukan dengan hati-hati.norcini (2003) menyatakan bahwa 6 sampai 8 pakar merupakan jumlah minimal. Lebih lanjut Friedman (2000), Jaeger (1991) dan Norcini (2003) memberikan rekomendasi dalam memilih kelompok pakar sebagai berikut: 1. Pakar dalam bidang yang diujikan 2. Familier dengan metode-metode penilaian dan standard setting 3. Tertarik dengan pendidikan 4. Kombinasi antara dosen dan praktisi 5. Kombinasi dalam jenis kelamin, senioritas dan pengalaman 6. Atribut lain yang relevan Component 2 HPEQ Project 2010 Page 3

Persyaratan juri yang telah disepakati adalah sebagai berikut: a. Diusulkan oleh institusi pendidikan atau stakeholder yang diundang b. Latar belakang pendidikan adalah tenaga kesehatan yang sesuai c. Minimal latar belakang pendidikan adalah S2/Sp1 d. Memahami Standar Kompetensi sesuai tenaga kesehatan e. Pernah mengikuti pelatihan penilaian belajar f. Pernah mengikuti penuh pelatihan standard setting. g. Bersedia menjadi juri& mengisi/menandatangani kode etik juri h. Untuk peserta dari institusi pendidikan - jabatan fungsional adalah minimal lektor - aktif dalam proses pembelajaran sehari-hari di institusinya sebagai pemberi kuliah/instruktur/tutor/pembimbing akademik i. Untuk peserta dari bukan institusi pendidikan mempunyai pengalaman praktik sebagai tenaga kesehatan minimal 10 tahun Untuk kelengkapan standard setting ini telah disepakati juga tata tertib, kode etik seorang juri serta surat kesediaan (terlampir). Penentuan nilai batas lulus ini selanjutnya disampaikan kepada para Dekan/Pimpinan Institusi untuk dilakukan penanganan tidak lanjut terhadap peserta yang lulus maupun peserta yang tidak lulus. Component 2 HPEQ Project 2010 Page 4

Kode Etik Standard Setter Penentuan Batas Lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia 1. Syarat Standard Setter Satu orang Perwakilan masing-masing FK/PSPD se Indonesia, dengan syarat sebagai berikut: j. Diusulkan oleh institusi pendidikan atau stakeholder terkait yang diundang k. Latar belakang pendidikan adalah dokter l. Minimal latar belakang pendidikan adalah S2/Sp1 m. Memahami Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) n. Pernah mengikuti pelatihan student assessment o. Pernah mengikuti penuh pelatihan standard setting. p. Bersedia menjadi standard setter & mengisi/menandatangani kode etik standard setter q. Untuk peserta dari institusi pendidikan - jabatan fungsional adalah minimal lektor - aktif dalam proses pembelajaran sehari-hari di institusinya sebagai pemberi kuliah/instruktur/tutor/pembimbing akademik r. Untuk peserta dari organisasi profesi mempunyai pengalaman praktek sebagai dokter minimal 10 tahun 2. Tata Tertib Peserta Standard Setting Penentuan Batas Lulus UKDI a. Peserta standard setting telah hadir dan memasuki ruangan penentuan batas lulus UKDI paling lambat 15 menit sebelum acara dimulai. b. Peserta mengikuti penuh kegiatan penentuan batas lulus UKDI. c. Peserta yang datang terlambat (hadir setelah penetuan bata lulus UKDI dimulai) akan berakibat hasil yang dikeluarkan oleh yang bersangkutan tidak diperhitungkan dalam penentuan batas lulus UKDI. d. Peserta duduk pada kursi atau kelompok yang telah ditentukan oleh fasilitator. e. Peserta tidak boleh membuka dahulu soal ujian dan menulis di lembar jawaban sebelum diberi aba-aba oleh fasilitator. f. Setelah semua peserta ujian duduk dengan tertib, fasilitator memberikan penjelasan mengenai cara pengisian lembar jawaban, jumlah soal, lamanya waktu ujian dsb. g. Jumlah soal ujian sebanyak 40 soal dikerjakan dalam waktu 80 menit tanpa istirahat diantaranya. h. Fasilitator memberi aba-aba kepada peserta untuk: i. Memeriksa kelengkapan naskah soal, apakah jumlah halaman lengkap atau tidak? ada yang rusak atau tidak? ii. Bila terdapat buku soal yang kurang lengkap atau ada kerusakan, buku soal tersebut dikembalikan kepada pengawas untuk diganti. i. Selama pengerjaan soal peserta tidak diperkenankan untuk menulis jawaban bukan pada formulir standard setting, mencatat soal, mengambil seluruh ataupun sebagian buku soal dan berkomunikasi dengan orang atau peserta lain. j. Peserta diperbolehkan untuk meninggalkan ruang ujian setelah mendapat persetujuan dari fasilitator. k. Semua soal dan formulir standard setting harus dikumpulkan kepada fasilitator. 3. Kode Etik Yuri Standard Setting Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) Seorang Yuri dalam penentuan batas lulus UKDI berkewajiban untuk : a. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta Kode Etik Dokter Indonesia b. Berlaku jujur dan amanah c. Memahami Standar Kompetensi Dokter Indonesia Component 2 HPEQ Project 2010 Page 5

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Institusi : memahami dan menjunjung tinggi Kode Etik Standard Setter Penentuan Batas Lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal... di... Apabila dalam pelaksanaan saya melanggar, saya bersedia menerima konsekeunsi yang yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya tanda tangani secara sadar dan bertanggung jawab. Jakarta,.... (Nama Lengkap) Component 2 HPEQ Project 2010 Page 6