dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menyerang banyak orang sehingga menimbulkan wabah. Demam

BAB V PEMBAHASAN. fagositosis makrofag pada kelompok perlakuan (diberi ekstrak daun salam)

BAB I PENDAHULUAN. menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 2 Indonesia merupakan

BAB 5 PEMBAHASAN. Mencit yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

BAB 1 PENDAHULUAN. 3 penyakit menyular setelah TB dan Pneumonia. 1. Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya infeksi bakteri.

BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai obat antihipertensi (Palu et al., 2008). Senyawa aktif yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai saluran cerna. Diagnosis demam tifoid bisa dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sehingga mampu menghadapi serangan zat asing seperti

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiki 2 sistem imun yaitu sistem imun bawaan. (innate immunity) dan sistem imun adaptif (adaptive

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

ulangan pada tiap perlakuan. Pada penelitian ini dilakuan sebanyak 6 kali ulangan.

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV) tipe tertentu dengan kelainan berupa

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem imunitas didalam tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. SURAT PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR SINGKATAN...

SISTEM IMUN. Pengantar Biopsikologi KUL VII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyaknya faktor-faktor yang dapat menurunkan kekebalan tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sirih merah merupakan salah satu tanaman yang sudah dikenal luas di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

SOAL UTS IMUNOLOGI 1 MARET 2008 FARMASI BAHAN ALAM ANGKATAN 2006

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jenis teripang yang berasal dari Pantai Timur Surabaya (Paracaudina australis,

FIRST LINE DEFENCE MECHANISM

Pemberian preparat daun G. procumbens peroral kepada mencit kelompok. Pengamatan terhadap jumlali makrofag intraperitoneal dilakukan pada hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. (Munasir, 2001a). Aktivitas sistem imun dapat menurun oleh berbagai faktor,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit akibat tubuh tidak mampu melawan zat asing yang masuk ke dalam

RESPON PERTAHANAN TERHADAP MIKROBIA PATOGEN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006 HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PEMBAHASAN. Analisis jumlah limfosit T CD4+ pada penelitian ini dijadikan baseline yang juga

IMUNITAS HUMORAL DAN SELULER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penggunaan obat-obat kemoterapi seperti doxorubicin memiliki efek

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh secara liar maupun yang sengaja dibudidayakan. Sejak zaman

Imunisasi: Apa dan Mengapa?

SEL SISTEM IMUN SPESIFIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mencit terinfeksi E. coli setelah pemberian tiga jenis teripang ditunjukkan pada

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Terjadinya diabetes melitus ini

REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI DAN KAITANNYA DENGAN PRINSIP DASAR IMUNISASI. Oleh : Rini Rinelly, (B8A)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS. Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut World Health Organization (WHO), sekitar 65% dari penduduk negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

1 Universitas Kristen Maranatha

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran.

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Histopatologi Bursa Fabricius

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cukup populer saat ini dan penggunaannya mulai meningkat. Salah satu

Tuberkulosis merupakan penyakit yang telah lama ada. Tetap menjadi perhatian dunia Penyebab kematian kedua pada penyakit infeksi

Sistem Imun. Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan dan manfaat tanaman mahkota dewa. Sistematika tanaman mahkota dewa adalah sebagai berikut:

Keywords: Phyllophorus sp., Mycobacterium tuberculosis, germinal center, immunostimulant

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yaitu terjadinya kerusakan jaringan tubuh sendiri (Subowo, 2009).

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK UMBI GYNURA PROCUMBENS TERHADAP JUMLAH KUMAN KULTUR HEPAR PADA MENCIT BALB/C YANG DIINFEKSI SALMONELLA TYPHIMURIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan perlindungan terhadap adanya invasi zat-zat asing ke dalam tubuh.

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. untuk menelitinya lebih jauh adalah Coriolus versicolor.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring proses penuaan mengakibatkan tubuh rentan terhadap penyakit. Integritas

BAB I PENDAHULUAN. infeksi setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Berdasarkan hasil Survei

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KOMPONEN YANG TERLIBAT DALAM SISTEM STEM IMUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. respon terhadap stres adalah hippocampus. Hippocampus merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita setelah kanker leher

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperacae,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tahun didiagnosa sekitar kasus kanker payudara baru dan

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

Imunologi Agung Dwi Wahyu Widodo

HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan histopatologi pada timus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia secara terus menerus terpapar oleh agen penginfeksi yang dapat menyebabkan penyakit. Penyakit ataupun ancaman dari luar lainnya dicegah masuk ke dalam tubuh oleh sistem pertahanan tubuh manusia yang dikenal dengan sistem imun. 1 Sistem imun tubuh yang terganggu dapat menyebabkan terganggunya mekanisme respon imun baik selular maupun humoral, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengembalikan keseimbangan sistem imun dengan cara pemberian imunomodulator. 2,3 Salmonella sp. merupakan bakteri gram negatif, fakultatif intraseluler yang dapat hidup bahkan berkembang biak dalam makrofag, tahan terhadap enzim-enzim lisosom, mempunyai kemampuan untuk mencegah fusi phagosome-lysosome sehingga sulit dibunuh, selain itu Salmonella sp. mempunyai faktor virulensi utama berupa lipopolisakarida (LPS) yang dapat menghambat aktivasi sel T. 4 Pada respons imun seluler melalui fagositosis oleh makrofag yang teraktivasi oleh sitokin interferon-γ (IFN-γ) yang diproduksi oleh sel T, kemudian IFN-γ akan memacu makrofag untuk membunuh melalui respiratory burst, dengan proses oksidatif yang memproduksi radikal bebas, nitrit oksida dan aktivasi sel T Cluster of differentiation (CD8) yang akan melisis sel yang terinfeksi. 4-6 Pada penelitian ini, infeksi Salmonella typhimurium digunakan sebagai model infeksi intraseluler yang dapat memacu respon imunitas oleh limfosit. Infeksi intraseluler seperti infeksi virus dan bakteri intrasel, tubuh mengadakan respon imun, berupa kerjasama antara respon imun alami oleh sel Natural Killer (NK sel), serta respon imun adaptif oleh limfosit. Pada gambaran darah tepi sering ditemukan sel limfosit yang teraktivasi. 6 Respon imun ini terjadi melalui mekanisme imunitas yang diperantarai sel T yang mengaktifkan makrofag. 7 Sel T juga berperan membunuh sel terinfeksi melalui mekanisme lisis oleh cytotoxic lymphocytes (CTLs). Adapun alasan digunakannya serotype typhimurium pada penelitian ini karena serotype typhi dan

paratyphi seringkali tidak dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada hewan kelas rendah seperti mencit. 8-11 Pemilihan model penelitian dengan menggunakan hewan coba (mencit) dilakukan karena ini termasuk penelitian awal sehingga penelitian harus di lakukan pada hewan dulu sebelum lebih lanjut dilakukan penelitian pada manusia. Limfosit merupakan sel adaptif imun utama dan berperan dalam 2 respon adaptif imun yaitu spesifitas dan memori. Tingkat proliferasi dari limfosit dapat dipacu melalui immunomodulator dan reaksi dengan antigen. Limfosit merupakan sel imunokompeten yang sangat rentan terhadap serangan radikal bebas. Oleh sebab itu sel limfosit perlu dipertahankan dengan substansi yang bersifat antioksidatif. 6 Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan secara turun temurun oleh masyarakat Dayak di daerah Kalimantan. 12 Umbi bawang dayak mengandung flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan pada pertumbuhan tumor, antiradang, antidiare, antifungal, antihepatotoksik, antihiperglikemi, vasodilator serta immunomodulator. 13 Flavonoid berpotensi menstimulus sistem imun karena dapat meningkatkan produksi IL-2 yang terlibat dalam aktivasi dan proliferasi sel limfosit T. 14,15 Pada penelitian terdahulu mengenai ekstrak bawang dayak terbukti menjadi immunomodulator dengan memodulasi produksi CD8+ dan NK sel pada mencit BALB/c. 15 Mengingat pemanfaatan ekstrak bawang dayak yang cukup luas spektrumnya terutama pada penyakit infeksi, sangat mungkin efek yang ditimbulkan adalah efek positif sebagai imunostimulator. 16,17 Ditinjau dari kandungan kimianya, potensi umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) sebagai tanaman obat sangat besar. 18 Namun demikian, penelitian tentang umbi bawang dayak belum banyak dilakukan, terutama terkait dengan khasiatnya sebagai agen yang dapat meningkatkan proliferasi limfosit. Oleh karena itu maka harus diteliti juga apakah ekstrak bawang dayak dapat meningkatkan respon imun dengan melihat indikator jumlah limfosit.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah penelitian ini adalah Apakah pemberian ekstrak etanol bawang dayak (Eleutherine palmifolia (l), Merr) dapat berpengaruh terhadap jumlah limfosit mencit BALB/c yang diinfeksi Salmonella typhimurium? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia (l), Merr) terhadap jumlah limfosit mencit BALB/c yang diinfeksi Salmonella typhimurium. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui pengaruh infeksi Salmonella typhimurium terhadap jumlah limfosit mencit BALB/c. b. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia (l), Merr) dosis 3,03mg/20g.BB terhadap jumlah limfosit mencit BALB/c yang diinfeksi Salmonella typhimurium. c. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia (l), Merr) dosis 6,06 mg/20g.bb terhadap jumlah limfosit mencit BALB/c yang diinfeksi Salmonella typhimurium.

1.4 Keaslian Penelitian Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah belum ada yang menghubungkan ekstrak bawang dayak terhadap jumlah limfosit mencit BALB/c yang diinfeksi Salmonella typhimurium. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Nama, Tahun Nelly M. 2016 Austin B.C. 2016 Judul Persamaan Perbedaan Hasil Pengaruh Pemberian Penelitian Ekstrak Etanol Umbi prospektif dengan Bawang Dayak jenis penelitian (Eleutherine palmifolia (L), Merr) eksperimental laboratorik secara oral pada dengan teknik Mencit BALB/c pengambilan terhadappencegahan sampel quota Penurunan Jumlah sampling. NK Sel dan Variabel bebas CD 8+. yang digunakan sama. Pengaruh Pemberian Variabel bebas Ekstrak EtanolUmbi yang diambil Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) Secara Oral Pada Mencit BALB/c Terhadap Pencegahan Penurunan Diameter Germinal Center Pada Kelenjar Getah Bening Serta Kadar IgG Serum Variabel terikat yang diteliti adalah jumlah NK sel dan CD8+. Pemeriksaan variabel terikat menggunakan metode immunohistokimia. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak dosis 50 mg/kgbb,100mg/kgbb, 200mg/kgBB dapat berperan sebagai imunoprotektor dan imunomodulator yang dapat memodulasi dan mengontrol produksi CD 8+. Variabel terikat Ekstrak bawang dayak yang diteliti adalah terbukti sebagai sama yaitu ekstrak diameter germinal imunostimulator terhadap bawang dayak. center pada peningkatan diameter Jenis penelitian kelenjar getah germinal center pada adalah eksperimental laboratorik. bening serta kadar IgG serum dosis 100 mg/kgbb dan peningkatan kadar Ig G serum pada dosis 200 mg/kgbb.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Dalam penelitian ini bermanfaat sebagai informasi ilmiah dan penambah wawasan tentang pengaruh penambahan ekstrak etanol bawang dayak (Eleutherine palmifolia (l), Merr) terhadap jumlah limfosit mencit BALB/c dengan kelompok tanpa perlakuan, kelompok diinfeksi Salmonella typhimurium dosis 10 5 CFU, kelompok diinfeksi Salmonella typhimurium dosis 10 5 CFU dan diberi ekstrak etanol bawang dayak dosis 3,03mg/20g.BB serta kelompok diinfeksi Salmonella typhimurium dosis 10 5 CFU dan diberi ekstrak etanol bawang dayak dosis 6,06mg/20g.BB. 1.5.2 Manfaat aplikatif Sebagai petunjuk aplikatif terhadap pengembangan lebih lanjut mengenai manfaat Eleutherine palmifolia (L), Merr. sebagai immunomodulator yang perlu diuji lebih lanjut sehingga dapat aman digunakan pada manusia.