PENGANTAR BISNIS TEKNOLOGI INFORMASI. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Aspek SDM dan Organisasi 2

Rekrutmen Sumber Daya Manusia

TUGAS APLIKASI BISNIS TEKNOLOGI INFORMASI. Minggu ke 5

PENGERTIAN REKRUITMEN

PANDUAN PENERIMAAN KARYAWAN

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat.

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan melalui serangkaian aktivitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan (Lampiran 1). Dalam proses seleksi, dokumen pelamar (CV, fotokopi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SELEKSI TENAGA PENJUALAN

PERATURAN NOMOR : PER.07/MEN/V/2007 TENTANG PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGANTAR KERJA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tes Kemampuan Bidang (TKB) Formasi Bidang Administrasi Kepegawaian

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sumber daya manusia merupakan motor penggerak dan aset dari

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Materi 10 Mengelola Sumber Daya Manusia & Hubungan Tenaga Kerja. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

TINJAUAN TENTANG PROSES RECRUITMENT TENAGA KERJA DI KANTOR PUSAT PT. Y BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sahati (2008) meneliti tentang Upaya Perbaikan Proses Rekrutmen,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sukirno (2004:98) rekrutmen adalah proses menarik orang-orang

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

MANAJEMEN KOMPENSASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DALAM PELAYANAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK TERKAIT DENGAN ASPEK HAM DAN KESEJAHTERAAN

BAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sakunda Anggarini, STP, MP, Msc RECRUITMENT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

REKRUTMEN SUMBER DAYA RESCUER DI KANTOR SAR KELAS A MANADO. Oleh : Steven H. Lumowa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN TENAGA KERJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PENERIMAAN KARYAWAN SESUAI STANDAR KUALIFIKASI

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1991 TENTANG LATIHAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu ciri kehidupan modern dapat dilihat dari semakin kompleknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. orang yang mengurus atau mengelola dan atau dikelola. Sekolah sering. kemunduran dan kemajuan dengan berbagai faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut lebih cepat untuk bisa mengimbangi dari laju perkembangan jaman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek KKP. perlu diperhatikan perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Rekrutmen Sumber Daya Manusia

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem yang mengatur kinerja manusia agar lebih efektif dan efisien dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengembang otomotif terbesar di ASEAN

Adanya kebutuhan dari direktur untuk posisi yang strategis, misalnya sekretaris atau asisten pribadi.

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah satu proses pemanfaatan. untuk mencapai tujuan menurut I Komang Ardana (2012:5).

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENGANTAR BISNIS TEKNOLOGI INFORMASI WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

PERTEMUAN 5 - PBTI Aspek SDM dan Organisasi (Bagian 2) Sistem Penggajian. Proses Rekrutmen.

Sistem Penggajian Masalah gaji/pendapatan/imbalan kerja bagi karyawan merupakan hal yang sensitif dan berpengaruh langsung pada produktivitas kerja individu. Bagi perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata-mata hanya untuk memenuhi peraturan pemerintah dalam kaitannya dengan Upah Minimum Regional (UMR), tetapi untuk menciptakan keseimbangan (fairnesses) antara apa yang diberikan Karyawan pada perusahaan diimbangi oleh apa yang diberikan perusahaan untuk karyawannya. Apabila perusahaan telah memiliki sistem gaji melalui pendekatan metode tertentu yang bersifat kuantitatif, akan sangat membantu bagi penyelenggaraan pemeliharaan SDM. Selain itu, aspek perlindungan dan kesejahteraan seperti pemberian asuransi dan program pensiun memiliki kaidah-kaidah yang telah diatur oleh perundangan ketenagakerjaan tetapi terkadang tidak selaras dengan sistem gaji perusahaan. Sistem gaji dengan pendekatan kuantitatif pada umumnya akan lebih mudah diterima dan dipahami bagi setiap pekerjaan memiliki nilai/skor sebagai hasil pembobotan beban kerja bagi individu yang memangku pekerjaan tersebut.

Sistem Penggajian selanjutnya Manfaat umum sistem penggajian merupakan gabungan antara tujuan manajemen perusahaan dan harapan para karyawan seperti: Memelihara keberadaan karyawan untuk tetap bergabung dengan perusahaan. Merupakan imbalan/kompensasi yang sebanding dengan prestasi yang telah diberikan karyawan. Mencerminkan adanya keadilan yang mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan perbedaan masing-masing kontribusinya pada perusahaan. Manfaat khusus sistem penggajian yang mendasarkan diri pada beban kerja (work load) dan dilakukan pembobotan secara kuantitatif, maka akan diperoleh manfaat antara lain: Terukur bagi setiap pekerjaan karena masing-masing memiliki nilai/skor yang ditentukan atau disepakati secara bersama-sama. Mudah dilakukan penyesuaian terhadap keadaan/perkembangan ekonomi terutama atas terjadinya laju inflasi tahunan. Fair, karena sebanding dengan karya individu yang disumbangkan untuk tempat kerjanya.

Sistem Penggajian selanjutnya Ruang lingkup penyusunan sistem gaji mencakup : Penelitian pendahuluan (preliminary survey) terdiri dari: Evaluasi pekerjaan/jabatan (uraian jabatan dan spesifikasi jabatan telah dimiliki). Penelahaan berbagai jenis tugas/pekerjaan/jabatan di lapangan. Pembuatan desain sistem penggajian: Penentuan faktor-faktor dan sub-faktor tugas/jabatan/pekerjaan. Penyusunan skala faktor jabatan dan penyusunan skala gaji pokok. Pembobotan faktor dan sub-faktor bersama-sama dengan key person. Pembuatan skala gaji pokok dengan dasar pengalaman/masa kerja dan latar belakang keahlian. Penghitungan final sistem gaji/imbalan/kompensasi. Pembuatan laporan akhir. Sosialisasi sistem gaji/imbalan/kompensasi kepada karyawan bersama-sama key person masing-masing unit kerja.

Sistem Penggajian selanjutnya Diagram Sistem Gaji Uraian Tugas Jabatan Faktor-Faktor Jabatan Menyusun Skala Faktor Penilaian Jabatan Pembobotan Faktor Daftar Nilai Pekerjaan Kemampuan Perusahaan Gaji Pokok Imbalan Kerja Gaji Perusahaan Sejenis

Proses Rekrutmen Henry Simamora (1997:212) menyatakan bahwa Rekrutmen (recruitment) adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Drs. Fautisno Cardoso Gomes (1995:105) menyatakan bahwa Rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) menyatakan bahwa Rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Noe at. all (2000) menyatakan bahwa Rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial.

[1] Proses Rekrutmen Penyusunan Strategi Rekrutmen Pencarian Pelamar Kerja [2] [3] Penyaringan Pelamar Kerja [4] Pembuatan Kumpulan Pelamar

Proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting antara lain: Penyusunan Strategi Perekrutan, dalam penyusunan strategi ini, peran departemen sumber daya manusia bertanggung jawab dalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan direkrut, dimana tempatnya, dan kapan pelaksanaannya. Pencarian Pelamar Kerja, banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut untuk menginformasikan lowongan, salah satu caranya adalah dengan membina hubungan yang baik dengan sekolah atau universitas. Penyaringan Pelamar Kerja, di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat. Pembuatan Kumpulan Pelamar, kelompok pelamar yang sudah disaring merupakan kumpulan individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.

Pelamar Langsung Lamaran Tertulis Penelusuran Pelamar Balai Latihan Kerja Milik Pemerintah Iklan Perusahaan Pencari Tenaga Kerja Profesional

Pelamar Langsung, dikenal dengan istilah applications at the gate yang berarti para pencari pekerjaan datang sendiri ke suatu organisasi untuk melamar, ada kalanya tanpa mengetahui apakah di organisasi yang bersangkutan ada atau tidak ada lowongan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman pelamar yang bersangkutan. Lamaran Tertulis, para pelamar mengajukan lamaran tertulis melengkapi surat lamarannya dengan berbagai bahan tertulis mengenai dirinya, seperti surat keterangan berbadan sehat dari dokter, surat kelakuan baik dari instansi pemerintah yang berwenang, salinan atau fotokopi ijazah dan dokumen lainnya yang dianggap perlu. Iklan, merupakan salah satu jalur rekrutmen yang paling sering dan paling banyak digunakan. Iklan dapat dipasang diberbagai tempat dan menggunakan berbagai media, baik visual, audio, maupun yang bersifat audio visual.

Perusahaan Pencari Tenaga Kerja Profesional, mengkhususkan diri pada tenaga kerja tertentu saja, misalnya tenaga eksekutif atau tenaga profesional lainnya yang memiliki pengetahuan atau tenaga khusus. Balai Latihan Kerja Milik Pemerintah, salah satu maksud dan tujuan didirikannya balai latihan adalah mengurangi tingkat pengangguran, seperti diketahui pengangguran dapat digolongkan pada dua jenis utama, yaitu pengangguran struktural dan non struktural. Peranan berbagai latihan itu akan semakin penting apabila: Para penyelenggara memiliki informasi yang lengkap tentang permintaan tenaga teknis tertentu di pasaran kerja sehingga program pelatihan yang diselenggarakan benar-benar tertuju pada pemenuhan permintaan di pasaran kerja. Para lulusan betul-betul merupakan tenaga kerja yang siap pakai sehingga setelah diterima sebagai pegawai, mereka langsung dapat berkarya secara produktif. Terjalin kerjasama antara berbagai organisasi/perusahaan pemakai tenaga kerja.

Lamaran Berdasarkan Informasi Orang Dalam Serikat Pekerja Instansi Pemerintah Pencarian Internal Organisasi Profesi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Lembaga Pendidikan

Lamaran Berdasarkan Informasi Orang Dalam, para anggota organisasi berbagai pihak yang diketahuinya sedang mencari pekerjaan dan menganjurkan mereka mengajukan lamaran. Berbagai pihak itu dapat sanak saudara, tetangga, teman sekolah, berasal dari suatu daerah dan lain sebagainya. Instansi Pemerintah, di setiap pemerintahan negara dapat dipastikan adanya instansi yang tugas fungsionalnya mengurus ketenagakerjaan secara nasional, seperti departemen tenaga kerja, departemen perburuhan, departemen sumber daya manusia atau instansi pemerintah yang mempunyai cakupan tugas sejenis. Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja, salah satu perkembangan baru dalam dunia ketenagakerjaan ialah tumbuh dan beroperasinya perusahaan-perusahaan swasta yang kegiatan utamanya adalah mencari dan menyalurkan tenaga kerja.

Lembaga Pendidikan, sebagai sumber rekrutmen tenaga kerja baru adalah yang menyelenggarakan pendidikan tingkat sekolah menengah tingkat atas dan pendidikan tinggi. Pembatasan ini didasarkan kepadan pemikiran bahwa lembagalembaga pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pada tingkat sekolah dasar meluluskan anak-anak yang belum layak diperlakukan sebagai pencari lapangan kerja. Organisasi Profesi, makin maju suatu masyarakat makin banyak pula organisasi profesi yang dibentuk seperti dibidang kedokteran, teknik, ahli ekonomi, ahli administrasi, ahli hukum, ahli pekerja sosial, ahli statistik, ahli matematika, ahli komunikasi, ahli pertanian, dan lain sebagainya. Serikat Pekerja, banyak serikat pekerja tidak hanya terbentuk di organisasi atau perusahaan dimana semua pekerja, terlepas dari jenis pekerjaan dan jenjang pangkatnya, menjadi anggota, tetapi ada juga serikat pekerja yang keanggotaannya didasarkan pada profesi atau bidang keterampilan, seperti misalnya serikat pekerja bangunan, serikat pekerja instalasi listrik, serikat perawat dan lain sebagainya.

Teknik Rekrutmen Sentralisasi Desentralisasi Rekrutmen yang dipusatkan akan lebih sering dipakai karena lebih efisien dari segi biaya. Dalam penerapannya terdapat kebutuhan yang lebih spesifik untuk kriteria karyawan pada keahlian tertentu. Rekrutmen didesentralisasikan terjadi pada instansi-instansi yang relatif kecil karena kebutuhan rekrutmen terbatas seperti profesional, ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi tertentu.

Referensi Materi Kuliah : Aspek Bisnis dan Organisasi SDM 2, https://bit.ly/2jq1jbp Materi Perkuliahan : Rekrutmen SDM, https://bit.ly/1ujr0lv Gambar [1], https://bit.ly/1pabs1b Gambar [2], https://bit.ly/1xgq8xs Gambar [3], https://bit.ly/1qicdom Gambar [4], https://bit.ly/1u5zjsx