BAB I PENDAHULUAN. Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA. antara lain kemantapan agregat yang rendah sehingga tanah mudah padat,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri makanan. Tidak

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

BAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

BAB I PENDAHULUAN. (merah). Banyaknya vitamin A pada tanaman tomat adalah 2-3 kali. banyaknya vitamin A yang terkandung dalam buah semangka.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selada dapat dipanen setelah berumur 2 bulan (Edi dan Bobihoe, 2010) dan

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

I. PENDAHULUAN. terdiri dari beberapa jenis, diantaranya kangkung air (Ipomoea aquatica

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman semusim yang tergolong

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran buah yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Buah tomat mengandung gizi yang lengkap dan penting bagi manusia. Buah tomat kaya akan vitamin C dan beberapa antioksidan, diantaranya vitamin E dan likopen. Buah tomat juga mengandung serat makanan alami yang berguna untuk memperlancar pencernaan manusia dan juga kandungan protein sehingga buah ini menjadi buah kaya akan gizi. Kandungan yang kaya akan gizi tersebut membuat buah tomat banyak dibutuhkan manusia untuk dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh. Dari tahun ke tahun, permintaan pasar terhadap tomat semakin meningkat, sedangkan produktivitas tomat mengalami penurunan sehingga belum mampu memenuhi peningkatan permintaan pasar tersebut. Menurut Badan Pusat Statistik (2017) konsumsi per kapita tomat pada tahun 2015 sebesar 4,18 kg dan meningkat pada tahun 2016 menjadi 4,46 kg. Sedangkan produktivitas tomat pada tahun 2015 sebesar 16,09 t ha -1 dan mengalami penurunan menjadi 15,31 t ha -1 pada tahun 2016. Upaya dalam meningkatkan produktivitas tomat dapat dilakukan dengan cara memilih varietas benih yang berkualitas, salah satu varietas tomat yang berkualitas yaitu varietas Marta 9 F1. Tomat ini merupakan tomat yang tumbuh di dataran tinggi, tahan terhadap serangan virus, dan umur panennya 85 HST. 1

2 Peningkatkan produktivitas tomat dapat dilakukan juga dengan melakukan pemupukan. Pada umumnya petani menggunakan pupuk anorganik, namun penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang dapat berakibat buruk pada kondisi tanah. Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dapat menyebabkan bahan organik di dalam tanah menurun, kurang mampu menyimpan air dan ph tanah menjadi asam. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk tetap menjaga dan memperbaiki tanah, salah satunya dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah, menyediakan unsur hara bagi tanaman, serta dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air dan meningkatkan kehidupan mikroba dalam tanah (Primantoro, 2004). Salah satu bahan dasar untuk pembuatan pupuk organik dapat memanfaatkan gulma yang selama ini dianggap mengganggu tanaman budidaya. Salah satu gulma yang dapat digunakan yaitu paitan. Paitan (Tihonia diversifolia) adalah gulma tahunan yang layak dimanfaatkan sebagai sumber hara bagi tanaman (Opala et al. 2009, Crespo et al. 2011). Kandungan hara daun paitan kering adalah 3,50-4,00% N; 0,35-0,38% P; 3,50-4,10% K; 0,59% Ca; dan 0,27% Mg (Hartatik, 2007). Bagian tanaman paitan yang dapat digunakan sebagai pupuk hijau adalah batang dan daunnya. Pemanfaatan paitan sebagai sumber hara, yaitu dapat dimanfaatkan dalam bentuk pupuk bohasi. Menurut Birnadi (2014) bohasi (bahan organik hasil fermentasi) hampir sama dengan kompos, tetapi bohasi dibuat dengan memfermentasikan bahan organik dengan EM 4 sehingga proses dekomposisi lebih cepat dari kompos. Bohasi akan meningkatkan populasi mikroba dalam tanah dan dapat mempercepat proses fermentasi, serta merupakan pembawa sejumlah mikroba yang siap

3 membentuk humus baru, serta menambah cadangan hara dalam tanah. Bohasi paitan dalam tanah dapat memberikan tambahan unsur hara serta meningkatkan ketersediaan unsur hara. Selain dengan menggunakan pupuk bohasi paitan, produktivitas tomat juga dapat ditingkatkan dengan pupuk guano. Menurut Lingga & Marsono (2000) pupuk guano merupakan deposit dari kotoran burung laut dan kelelawar yang telah mengalami perubahan perubahan karena pengaruh alam dalam waktu yang relatif lama. Ada sekitar 1000 gua di indonesia yang diprediksi menjadi potensi sebagai sumber guano. Dengan banyaknya sumber guano di indonesia guano dapat menjadi solusi apabila terjadi kelangkaan pupuk. Pupuk guano ini memiliki kandungan fosfor yang tinggi sehingga sangat baik bagi pembentukan dan perkembangan buah serta dapat memperkuat perakaran tanaman sehingga mampu meningkatkan penyerapan unsur hara dan air. Tingginya unsur P dan K pada pupuk guano ini sangat baik untuk tanaman tomat yang termasuk kedalam salah satu tanaman sayuran buah.tanaman tomat sangat membutuhkan unsur P dan K pada saat fase generatif karena berguna untuk pembentukan dan perkembangan buah. Jika tanaman kekurangan unsur P maka pada proses pembentukan buah akan mengalami kegagalan atau gugur, sedangkan bila kekurangan unsur K buahnya akan kecil dan akan lebih lama masak sehingga kualitas buah akan menurun. Oleh karena itu dengan adanya pupuk guano ini diharapkan mampu memberikan unsur hara yang dibutuhkan untuk tanaman tomat. Interaksi antara pupuk bohasi paitan dan pupuk guano ialah dengan adanya pupuk bohasi yang difermentasikan bantuan EM 4 mengandung bakteri

4 lactobacillus yang merupakan bakteri pengurai, sehingga dengan adanya bakteri tersebut dapat membantu dekomposisi pada pupuk guano (Rachman, 2006). Sedangkan pupuk guano memiliki kandungan karbon dan nitrogen. Karbon dan nitrogen merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan produk mikroorganisme (Sumantha et al., 2006). Diharapkan dengan interaksi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada tanaman tomat. Tanaman membutuhkan unsur hara yang cukup agar pertumbuhan optimal. Dengan pemberian kombinasi dosis pupuk yang tepat antara dosis pupuk bohasi paitan dengan pupuk guano diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman tomat. Selain itu dengan pemberian dosis pupuk bohasi paitan dan pupuk guano yang tepat diharapkan juga dapat mengurangi penggunaan pupuk terhadap satu jenis pupuk saja. Sehingga sumber daya pupuk tersebut tidak terjadi kelangkaan dan tidak begantung terhadap satu jenis pupuk saja. Dengan adanya kombinasi antara pupuk bohasi paitan dan pupuk guano yang tepat diharapkan dapat memberikan pasokan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tomat agar tumbuh dan berproduksi optimal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah terjadi interaksi antara dosis pupuk bohasi paitan (Tithonia diversifolia) dengan pupuk guano terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.).

5 2. Berapa dosis pupuk bohasi paitan (Tithonia diversifolia) yang optimal pada setiap taraf perlakuan pupuk guano yang memberi pengaruh terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mempelajari interaksi antara dosis pupuk bohasi paitan (Tithonia diversifolia) dan pupuk guano terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). 2. Untuk mempelajari dosis pupuk bohasi gulma paitan (Tithonia diversifolia) dan pupuk guano terbaik untuk meningkatan produksi tanaman tomat ( Lycopersicum esculentum Mill.). 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Secara ilmiah, penelitian ini berguna untuk mempelajari interaksi antara dosis pupuk bohasi paitan dan pupuk guano terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. 2. Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam pertanian organik untuk pengembangan tanaman tomat dengan menggunakan bohasi paitan dan pupuk guano. 1.5 Kerangka Pemikiran Tomat merupakan salah satu tanaman sayuran yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Permintaan akan tomat terus mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan pasar akan menjadi masalah apabila tidak di imbangi dengan

6 produktivitas. Tidak seimbangnya antara permintaan dan produktivitas tersebut, akan menyebabkan terjadinya kebaikan harga tomat akibat kelangkaan akan tomat. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas agar mampu memenuhi permintaan pasar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan pemupukan. Dengan kegiatan tersebut diharapkan produktivitas tomat dapat meningkat. Tanaman tomat merupakan tanaman yang membutuhkan banyak unsur hara terutama unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Oleh karena itu ketiga unsur hara tersebut harus dalam keadaan tersedia saat dibutuhkan oleh tanaman. Apabila ketiga unsur hara tersebut tidak tersedia atau terlambat tersedia saat dibutuhkan tanaman, atau tidak dalam keadaan seimbang maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman akan terhambat. Oleh karena itu tanaman tomat perlu dilakukan pemupukan. Salah satu pupuk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman tomat adalah pupuk bohasi. Menurut Lingga (2005) menyatakan pupuk bohasi mampu memberikan pengaruh besar pada tanah yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat panen, merangsang pertumbuhan akar, batang, daun, dan bunga. Bohasi termasuk pupuk padat yang melepaskan unsur hara secara perlahan atau slow release yang dalam jangka waktu tertentu bohasi dapat menjadi sumber hara untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bohasi yaitu paitan. Menurut purwani (2011) menyatakan paitan memiliki kandungan hara 2,7-3,59% N, 0,14-0,47% P, dan 0,25-4,10 % K. Sedangkan hasil analisis

7 kandungan pupuk bohasi paitan yang digunakan yaitu 2,23 % N, 1,89 % P, dan 3,5 % K. Bohasi paitan (Tithonia Diversifolia) dalam tanah dapat memberikan tambahan unsur baru bagi pertumbuhan tanaman. Sebagai bahan organik, paitan akan mengalami dekomposisi oleh mikroba tanah sehingga meningkatkan ketersediaan unsur hara nitrogen dalam tanah (Iskandar, 2003). Penelitian Hafifah (2016) menyatalan bahwa pemberian dosis pupuk hijau paitan sebesar 5 t ha -1 menghasilkan bobot segar massa bunga sebesar 15,33 t ha -1. Menurut penelitian Hutomo et al. (2015) bahwa pemberian pupuk hijau paitan dengan dosis 10 t ha -1 dapat meningkatkan hasil tanaman jagung sebesar 9,2 t ha -1. Pupuk guano merupakan pupuk yang berasal dari kotoran kelelawar ataupun kotoran burung - burung yang terdapat dalam gua. Pupuk guano sangat baik untuk pertumbuhan tanaman buah khususnya tanaman tomat karena memiliki kandungan fosfor dan kalium yang cukup tinggi sehingga sangat baik untuk buah tomat itu sendiri. Pupuk guano mengandung unsur hara makro sebesar 7,5 % N, 8,1 % P, dan 2,7 % K (Prasetyo, 2002). Sedangkan menurut hasil analisis pupuk guano yang digunakan mengandung 1,39 % N, 0,88 % P, dan 0,38 % K. Menurut penelitian Wahyudi (2009) menyatakan bahwa pemberian pupuk guano sampai dengan dosis 20 t ha -1 dapat meningkatkan ph tanah, C- organik, N- total tanah, KTK tanah, bobot kering tanaman, serapan N tanaman jagung dan menurunkan Al dalam tanah. Hal tersebut akan menyebabkan kemampuan akar tanaman untuk menyerap air dan unsur hara N dalam tanah. Penelitian Isrun (2006) menunjukan bahwa pada tanaman jagung dosis terbaik perlakuan pupuk guano diperoleh pada pemberian 15 t ha -1 pupuk guano. Pada penelitian Harahap et al. (2003) menunjukan bahwa hasil kentang per ha

8 tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian guano 15 t ha -1 dan terendah tanpa pupuk organik, sedangkan pemberian pupuk kandang sapi 20 t ha -1 dapat menghasilkan produksi 13,10 ton. Pupuk guano merupakan pupuk yang sangat bermanfaat. Pupuk guano dapat mengendalikan nematoda yang ada dalam tanah, kaya akan unsur hara makro Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Selain itu pupuk guano juga mengandung mikrobiotik flora dan bakteri yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan daya kapasitas tukar kation (KTK) sehingga tanaman mudah menyerap unsur hara. Dari kedua faktor tersebut yaitu dosis pupuk bohasi paitan dan pupuk guano diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tomat. Dari perlakuan yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan buah tomat dengan ukuran yang besar dan jumlah yang banyak. 1.6 Hipotesis Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, dapat diambil beberapa hipotesis diantaranya adalah : 1. Terdapat interaksi antara dosis pupuk bohasi paitan (Tithonia diversifolia) dengan pupuk guano terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). 2. Terdapat salah satu kombinasi taraf perlakuan antara pupuk bohasi paitan (Tithonia diversifolia) dengan perlakuan pupuk guano terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.).