BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keefektivan strategi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

III. METODE PENELITIAN. coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Way Tenong.

Transkripsi:

53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R & D) atau penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan adalah suatu metode atau strategi untuk mendapatkan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada dan merupakan penelitian terapan yang mengacu pada fakta-fakta di lapangan. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan sebuah produk baru berupa buku fisika berorientasi literasi sains untuk siswa kelas X (sepuluh) semester 1 (satu) pada pokok bahasan gerak lurus. Borg dan Gall (1989) memberikan batasan tentang penelitian dan pengembangan sebagai usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Untuk menghasilkan sebuah produk tertentu digunakan penelitian (research) yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut dengan berbagai pengembangan ke arah perbaikan produk. Namun karena keterbatasan waktu, penelitian ini dibatasi pada uji validitas, uji keterbacaan, dan melihat tanggapan guru dan siswa mengenai buku ajar yang telah dikembangkan. Pengembangan buku ajar dalam penelitian ini berpedoman dengan pedoman penyusunan buku ajar berorientasi literasi sains yang dikembangkan oleh Toharudin (2011), dengan kriteria: 1) isi buku ajar harus memberi peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan beberapa keterampilan, 2) buku ajar memiliki tujuan yang jelas, 3) kejelasan dan kebenaran konsep, 4) sesuai dengan kurikulum yang berlaku, 5) menarik minat siswa, 6) menumbuhkan motivasi dan menstimulasi aktivitas serta kemampuan berpikir peserta didik, 7) ilustrasi dan

54 contoh, 8) penggunaan bahasa yang komunikatif, logis dan sistematis, 9) kontekstual dan mutakhir, 10) menghargai perbedaan individu, 11) memantapkan nilai-nilai. Adapun langkah-langkah pengembangan buku ajar berorientasi literasi sains menurut Toharudin (2011) adalah sebagai berikut. 1. Tahap Perencanaan Pada tahap ini, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu, menganalisis tujuan pembelajaran berorientasi literasi sains, menentukan materi pokok dalam pembelajaran sains, mengembangkan materi pokok, menentukan cakupan buku ajar sains, menentukan urutan buku ajar sains. 2. Tahap penulisan buku ajar sains Pada tahap ini, ditentukan format penulisan buku ajar yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, namun tetap harus berpegang pada kriteria penulisan buku ajar. Secara sederhana buku ajar yang akan dikembangkan sebaiknya memperhatikan kaidah penulisan yaitu, idenditas buku ajar, isi buku ajar, dilengkapi dengan rangkuman, dilengkapi dengan glosarium, memberi peluang untuk melakukan evaluasi diri, mencantumkan daftar pustaka. 3. Tahap pemanfaatan buku ajar sains Pemanfaatan bahan ajar sains perlu dipertimbangkan dari sisi guru sebagai pengajar dan peserta didik sebagai pembelajar. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada tahap pemanfaatan adalah strategi penyampaian buku ajar oleh guru. Strategi penyampaian buku ajar oleh guru terdiri dari beberapa cara yakni strategi urutan penyampaian simultan, strategi penyampaian urutan suksesif, strategi penyampaian fakta, strategi penyampaian konsep, strategi menyampaikan pembelajaran prinsip. B. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian diadaptasi dari prosedur penilitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2009).

55 Studi pendahuluan: Desain Produk Awal Uji Keterbacaan: Siswa Revisi I Validasi Ahli : Ahli literasi sains, Ahli konten, Ahli Tekonologi pembelajaran Melihat Tanggapan Pengguna: Guru dan Siswa Revisi II Produk Akhir Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tahap studi pendahuluan dilakukan untuk melihat kebutuhan buku ajar berorientasi literasi sains dengan melihat penelitian terdahulu. Pada tahap desain produk, kegiatan penelitian ialah penyusunan buku ajar berorientasi literasi sains dengan langkah-langkah pengembangan bahan ajar berorientasi literasi sains yang dikembangkan oleh Uus Toharudin tahun 2011. Draft buku ajar kemudian di validasi oleh 6 orang ahli, masing-masing terdiri dari 2 ahli literasi sains, 2 ahli konten fisika, dan 2 ahli teknologi pembelajaran, kemudian data hasil validasi digunakan untuk melihat validitas buku ajar. Buku ajar yang telah divalidasi kemudian dilakukan revisi tahap I berdasarkan masukan dan koreksi dari validator. Selanjutnya buku ajar fisika berorientasi literasi sains di uji keterbacaannya dengan menggunakan uji rumpang yang ditujukan kepada siswa kelas X (sepuluh) dan data hasil uji keterbacaan digunakan untuk melihat keterbacaan buku ajar. Masukan dan koreksi dari guru digunakan untuk melakuakan revisi tahap II.

56 Mengingat keterbatasan waktu penelitian, pengembangan bahan ajar ini hanya dibatasai pada melihat tanggapan pengguna (guru dan siswa) terhadap buku ajar fisika berorientasi literasi sains yang telah dikembangkan, kemudian dari masukan guru tersebut dilakukan revisi untuk menjadikan sebuah produk akhir berupa buku ajar fisika berorientasi literasi sains untuk siswa kelas X. C. Lokasi dan Responden Penelitian Untuk melakukan uji keterbacaan dan tanggapan mengenai buku ajar fisika berorientasi literasi sains dilakukan pada salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah 2 orang dosen ahli literasi sains 2 orang dosen ahli konten fisika, 2 orang dosen ahli teknologi pembelajaran, 30 siswa kelas X dan 2 guru mata pelajaran Fisika di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandung. D. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah buku ajar fisika berorientasi literasi sains untuk siswa kelas X (sepuluh) semester 1 (satu) dengan pokok bahasan gerak lurus yang dikembangkan. Pengembangan buku ajar fisika berorientasi literasi mengikuti pedoman pengembangan buku ajar berorientasi literasi sains menurut Toharudin (2011). E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar Validasi Ahli Literasi Sains Digunakan untuk mengetahui kesesuaian aspek literasi sains yang terdapat dalam buku aja. Lembar validasi literasi sains diadaptasi dari kriteria literasi sains pada buku ajar yang dikembangkan oleh Chiapeta (1991). Pada lembar validasi oleh literasi sains terdapat empat aspek literasi sains yang harus terdapat dalam

57 buku ajar yaitu: pengetahuan sains; penyelidikan tentang hakikat sains; sains sebagai cara berpikir; dan interaksi sains, teknologi dan masyarakat. Lembar validasi ini diberikan kepada 2 orang dosen yang ahli dalam bidang literasi sains. 2. Lembar Validasi Ahli Fisika Digunakan untuk mengetahui validitas kelayakan isi dari buku ajar. Ada 3 (tiga) hal yang divalidasi pada kelayakan isi yaitu, aspek kelayakan isi, komponen penyajian, dan komponen kebahasaan. Lembar validasi diadaptasi dari instrumen penilaian buku ajar yang dikeluarkan BSNP (2006). Lembar validasi ini diberikan kepada 2 orang dosen yang ahli dalam konten fisika. 3. Lembar Validasi Ahli Teknologi Pembelajaran Digunakan untuk mengetahui validitas kelayakan kegrafikaan dari buku ajar. Ada 2 (dua) hal yang divalidasi pada kelayakan kegrafikaan yaitu, aspek kegrafikaan, komponen kelayakan bahan. Lembar validasi diadapasi dari instrumen penilaian buku ajar yang dikeluarkan BSNP (2006). Lembar validasi ini diberikan kepada 2 orang dosen yang ahli dalam teknologi pembelajaran. 4. Tes uji rumpang Tes uji rumpang digunakan untuk mengukur keterbacaan buku ajar fisika berorientasi literasi sains hasil pengembangan. Tes uji rumpang pernah diuji penggunaannya untuk menganalisis kalimat buku paket Fisika SMA oleh Suhadi (1996). Tes uji rumpang berupa sebuah tes yang diambil dari teks yang terdapat pada buku yang di uji, kemudian menghilangkan beberapa kata sehingga menjadi rumpang. 5. Lembar angket Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru mata pelajaran Fisika mengenai buku ajar fisika berorientasi literasi sains mata pelajaran fisika yang telah dikembangkan. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung dengan

58 tipe pilihan dan bentuknya chek list, dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek ( ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban yang mereka inginkan. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: validasi buku ajar, uji keterbacaan, angket tanggapan siswa dan guru. 1. Validasi Buku Ajar Setelah draft buku ajar fisika berorientasi literasi sains selesai disusun, kemudian buku tersebut di validasi oleh ahli. Validasi dilakukan untuk melihat kesesuaian aspek literasi sains, kesesuaian isi buku yang dikembangkan dan kesesuaian kegrafikaan pada buku yang dikembangkan. Validasi buku ajar dilakukan kepada 6 orang ahli sebagai validator, yakni 2 ahli literasi sains, 2 ahli konten fisika dan 2 ahli teknologi pembelajaran. 2. Uji Keterbacaan Pengujian uji rumpang dilakukan dengan cara menghilangkan bagian-bagian kata sebuah kalimat dalam teks sehingga menjadi rumpang. Pengujian ini dilakukan kepada 30 orang siswa, dimana sebelumnya mereka telah diberikan waktu untuk belajar mandiri dengan buku ajar yang dikembangkan selama 2 jam pelajaran. 3. Angket Tanggapan Siswa dan Guru Angket digunakan untuk melihat tanggapan guru mata pelajaran fisika dan siswa terhadap keterbacaan buku ajar. Pada tahap ini instrumen yang digunakan adalah angket tanggapan guru dan siswa mengenai buku ajar. Angket diberikan setelah siswa mengerjakan uji rumpang. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Validitas Literasi Sains Buku Ajar

59 Validitas literasi sains dari buku ajar fisika berorientasi literasi sains dapat dilihat dari hasil lembar validasi 2 orang ahli literasi sains. Validasi bertujuan untuk melihat kesesuaian aspek literasi sains yang terdapat dalam buku ajar. Validator memberikan penilaian pada setiap indikator yang terdapat dalam aspek literasi sains. Dari penilaian tersebut dapat diketahui apakah buku ajar telah sesuai dengan indikator-indikator pada setiap aspek literasi sains. Setiap validator menyatakan kesesuaian dengan memberikan jawaban Ya atau Tidak pada setiap indikator. Selain melakukan validasi, validator juga diminta memberikan koreksi serta saran terhadap buku ajar. 2. Analisis Validitas Kelayakan Isi Buku Ajar Kelayakan isi dari buku ajar fisika berorientasi literasi sains dapat dilihat dari hasil validasi 2 orang ahli fisika. Validasi kelayakan isi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian indikator penilaian aspek kelayakan isi komponen kelayakan bahan, dan komponen kebahasaan yang terdapat dalam buku ajar serta menghindari kesalahan-kesalahan konsep pada buku ajar fisika berorientasi literasi sains yang dikembangkan. Validator memberikan penilaian pada setiap indikator yang terdapat dalam aspek kelayakan isi, komponen kelayakan bahan, dan komponen kebahasaan. Dari penilaian validator, dapat diketahui apakah buku ajar telah sesuai dengan indikator-indikator tersebut. Setiap validator menyatakan kesesuaian dengan memberikan jawaban Ya atau Tidak pada setiap indikator. Selain melakukan validasi, validator juga diminta memberikan koreksi serta saran terhadap buku ajar. 3. Analisis Kelayakan Kegrafikaan Buku Ajar Kelayakan kegrafikaan dari buku ajar fisika berorientasi literasi sains dapat dilihat dari data hasil validasi 2 orang ahli teknologi pembelajaran. Validasi kelayakan kegrafikaan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian indikator penilaian aspek kelayakan kegrafikaan dan indikator kelayakan bahan dari buku ajar.

60 Validator memberikan penilaian pada setiap indikator yang terdapat dalam aspek kegrafikaan, komponen kelayakan bahan. Dari penilaian validator, dapat diketahui apakah buku ajar telah sesuai dengan indikator-indikator tersebut. Setiap validator menyatakan kesesuaian dengan memberikan jawaban Ya atau Tidak pada setiap indikator. Selain melakukan validasi, validator juga diminta memberikan koreksi serta saran terhadap buku ajar. 4. Analisis Keterbacaan Buku Ajar Untuk mengukur tingkat keterbacaan buku ajar fisika berorientasi literasi sains hasil pengembangan digunakan tes uji rumpang (close test), karena tes uji rumpang pernah diuji penggunaannya untuk menganalisis kalimat dalam buku paket Fisika untuk SMA oleh Suhadi (1996). Pengujian dengan uji rumpang dilakukan dengan cara menghilangkan bagian-bagian kata sebuah kalimat dalam teks sehingga menjadi rumpang. Pengisian bagian yang rumpang dicoba memunculkan aktivitas membaca secara alamiah dan normal. Ada dua cara dalam membuat rumpang menurut Suhadi (1996), yaitu: a) perumpangan kata yang dilakukan secara sistematis pada setiap kata kelima dalam sebuah teks; b) perumpangan kata dilakukan secara acak atau secara tidak sistematis. Dalam uji rumpang buku ajar fisika berorientasi literasi sains ini digunakan teknik perumpangan kata secara acak, hal ini dilakukan untuk melihat keterbacaan konsep yang disampaikan. Untuk menentukan tingka keterbacaan (TK) dengan rumus uji rumpang digunakan persamaan sebagai berikut...(3.1) (Suhadi,1996) Dengan Skor yang diperoleh = jumlah jawaban yang benar dari responden Skor maksimum = semua jawaban benar tes rumpang

61 (Suhadi, 1996) memberikan kategori tingkat keterbacaan (TK) bahan ajar yaitu sebagai berikut. Tabel 3.1 Kategori Keterbacaan Buku Ajar Persentase Kategori x < 44% Rendah 44% x 50% Sedang x > 57% Tinggi (Suhadi, 1996) Mengacu pada kategori tingkat keterbacaan di atas, peneliti dapat mendeskrpsikan tingkat keterbacaan dari buku ajar fisika berorientasi literasi sains yang telah dikembangkan. 5. Analisis Tanggapan Guru Mengenai Buku Ajar Untuk mengetahui tanggapan guru mata pelajaran terhadap buku ajar fisika berorientasi literasi sains hasil pengembangan digunakan angket tanggapan guru. Dalam lembar angket guru diberikan pertanyaan-pertanyaan tertutup terkait keterbacaan buku ajar. Kedua orang responden (guru) diminta memberikan tanggapan dari setiap pertanyaan yang diajukan. Dengan menganalisis jawaban guru terhadap pertanyaan angket, peneliti dapat mendeskripsikan bagaimana tanggapan guru terhadap buku ajar yang dikembangkan. 6. Analisis Tanggapan Siswa Mengenai Buku Ajar Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap buku ajar fisika berorientasi literasi sains hasil pengembangan digunakan angket tanggapan siswa. Dalam lembar angket siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan tertutup terkait keterbacaan buku ajar. Sebanyak 30 orang siswa diminta memberikan tanggapan dari setiap pertanyaan yang diajukan. Hasil tanggapan siswa kemudian diubah dalam bentuk angka dimana setiap tanggapan tersebut diberikan bobot tanggapan. Bobot tanggapan lembar angket buku ajar berupa skala Guttman, seperti ditunjukan pada Tabel 3.10. Tabel 3.2

62 Bobot Tanggapan Siswa Tanggapan Bobot Siswa Ya Tidak 0 1 Selanjutnya untuk menentukan persentase tanggapan setiap pertanyaan digunakan persamaan,..(3.2) Berdasarkan skor tanggapan siswa tersebut, peneliti dapat mendeskripsikan bagaimana tanggapan siswa terhadap buku ajar yang dikembangkan.