BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jembatan adalah suatu konstruksi yang berguna untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah (Soemargono dkk, 1995). Rintangan yang dimaksud bisa berupa jalan air atau jalan lalu-lintas yang berada dibawahnya. Jembatan juga berperan penting dalam pembangunan ekonomi suatu daerah dengan menyebarkan pusat-pusat ekonomi. Seiring dengan berkembangnya zaman maka pembangunan sarana transportasi seperti jembatan akan meningkat. Di Indonesia sendiri konstruksi jembatan tipe rangka batang mulai banyak diminati. Hal ini dikarenakan jembatan tipe rangka batang dinilai lebih efisien untuk bentang menengah. Efisiensi penggunaan ini dapat dilihat dari pemakaian profil jembatan dimana untuk jembatan tipe rangka baja memiliki pendistribusian beban yang lebih merata, sehingga untuk penggunaannya tidak memerlukan dimensi yang terlalu besar karena setiap rangka membantu memikul beban yang ada sedangkan untuk tipe gelagar pendistribusiannya hanya terjadi disepanjang gelagar sehingga untuk menahannya diperlukan dimensi yang besar. Pada kesempatan ini, Jembatan Tanjung Selamat menjadi objek perbandingan penulis. Jembatan Tanjung Selamat dengan bentang 60 m dibangun menggunakan tipe jembatan rangka baja (Australia) dengan lebar jembatan 7 m. Jembatan ini melayani lalu lintas jalan kelas II.
Pembahasan lebih lanjut mengenai jembatan rangka baja dianggap penting karena banyaknya variasi jembatan rangka baja yang telah dibangun seperti rangka baja tipe Canada, Australia dan Pelengkung. Oleh karena itu perlu perencanaan yang lebih cermat guna memilih tipe jembatan rangka baja yang lebih efisien dan ekonomis. Penulisan tugas akhir ini merupakan studi perencanaan struktur atas (superstruktur) Jembatan Tanjung Selamat dengan variasi rangka yang berbeda guna mendapatkan hasil perencanaan yang paling ekonomis. Jenis rangka baja yang dipilih terdiri dari 2 variasi yaitu tipe Howe dan Warren (with verticals). 1.2 PERUMUSAN MASALAH Dalam tugas akhir ini akan direncanakan variasi jembatan rangka baja Jembatan Tanjung Selamat menggunakan variasi Howe Truss dan Warren Truss (with verticals) yang mampu memikul beban jalan. Kemudian dari hasil perencanaan akan dihitung dan dibandingkan berat material baja dari setiap variasi. Adapun perencanaan yang akan dibuat hanyalah struktur bagian atas (superstruktur).
1.3 TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variasi rangka baja berpengaruh terhadap berat material serta untuk membandingkan efisiensi hasil perencanaan dari segi volume material baja (kg) yang diperlukan pada Jembatan Tanjung Selamat dengan variasi yang telah direncanakan. 1.4 MANFAAT Hasil perbandingan di atas diharapkan bisa menjadi masukan untuk perencanaan jembatan rangka baja di kemudian hari. 1.5 PEMBATASAN MASALAH Yang menjadi batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah : 1. Model struktur yang ditinjau adalah Jembatan Tanjung Selamat dengan bentang 60 m. 2. Kombinasi beban yang digunakan yaitu beban mati (DL), beban hidup (LL) dan beban angin (WL). 3. Perhitungan gaya dan pendimensian menggunakan metode ASD (Allowable Strength Design). 4. Perbandingan efisiensi dari segi volume material baja yang direncanakan. 5. Jenis struktur adalah statis tertentu. 6. Tebal lantai Jembatan dan mutu beton diambil dari data lapangan.
7. Variasi rangka baja yang dipakai yaitu tipe Howe Truss dan Warren Truss (with verticals). 8. Perhitungan gaya yang terjadi pada rangka batang menggunakan program SAP2000. 9. Sistem sambungan gelagar memanjang dan melintang disesuaikan menurut keadaan lapangan. 10. Faktor estetika jembatan tidak diperhitungkan. 11. Ikatan angin disesuaikan dengan kondisi di lapangan. 12. Perhitungan beban dan kombinasi pembebanan mengacu pada Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya 1987. 1.6 METODOLOGI PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus. Perencanaan dan perhitungan menggunakan data dan keterangan dari lapangan dan dari buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan tugas akhir ini serta berdasarkan pada masukan Dosen pembimbing.
1.7 FLOWCHART Mulai Studi Literatur Pengumpulan Data Data Primer : - dimensi profil jembatan - dimensi gelagar melintang - dimensi gelagar memanjang - panjang jembatan - lebar jalan Data Sekunder : - mutu baja - mutu beton - tebal lantai beton - tebal lapisan perkerasan Perhitungan Beban Perencanaan Gelagar Rekapitulasi Beban (DL, LL, WL) Pemodelan Jembatan dengan SAP2000 Gaya Tarik Gaya Tekan A
A Pendimensian Batang Tarik & Tekan Perhitungan Volume Baja Tipe Howe Truss Tipe Warren Truss Tipe Warren Truss (with verticals) Perbandingan Berat Volume Baja Kesimpulan Selesai