MENGATASI SIFAT BOROS

dokumen-dokumen yang mirip
BIJAK MENYIKAPI BANJIR DISKON

MENGHADAPI KENAIKAN HARGA

BERBELANJA MAKANAN DAN KUE SUGUHAN

MENGHITUNG PERKIRAAN BIAYA PENDIDIKAN

MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN

STRATEGI MEMBELANJAKAN THR

4 Hal Sebelum Memberi Uang Saku

HABIS-HABISAN SETELAH LEBARAN

MENYIAPKAN KEUANGAN SAAT MUDIK LEBARAN

MEMILIH INVESTASI UNTUK PERSIAPAN DANA PENDIDIKAN ANAK Oleh: Safir Senduk

AGAR ANGGARAN HIBURAN TIDAK KEBABLASAN

KIAT CANTIK DI HARI RAYA

MENYADARI PENGELUARAN YANG TIDAK WAJIB

Bab 1. Awal Perjuangan

KIAT HEMAT REKREASI RAMAI-RAMAI

INVESTASI LEWAT BARANG KOLEKSI

KIAT HEMAT LIBURAN AKHIR TAHUN Oleh: Safir Senduk

MENYIASATI PEMBAYARAN KARTU KREDIT

MENGATUR PENGELUARAN UNTUK KECANTIKAN

MEWASPADAI EMPAT POS PENGELUARAN

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

MENCARI PENGHASILAN TAMBAHAN

Sambutan Presiden RI pd Panen Raya Padi, Merauke, Papua Barat, tgl 10 Mei 2015 Rabu, 10 Juni 2015

MENGHITUNG PERKEMBANGAN DANA INVESTASI (1)

MENGENAL POS-POS PENGELUARAN YANG BESAR

Then, something unexpected happened.

BISNIS JARINGAN PEMASARAN (2)

ROMEO DAN JULIET. What's in a name? That which we call a rose. By any other name would smell as sweet. ~ Romeo and Juliet ~

kasihan perusahaan penerbangannya, kan (alasan pertama). Alasan berikutnya yang mendorong saya memutuskan untuk memanjakan kaki dan diri saya adalah

4 POS PENGELUARAN SAAT MUDIK

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 8. TEKS NEGOSIASILatihan Soal 8.4. kesepakatan. penutup. penawaran. konflik.

KIAT BEDA UNTUK MENANG

Saksi #11: Conny Kurniawan

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.1

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Ayo, kumpul anak-anak! Priiiiit!

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang. Yaitu Ditra, Dila, Tantri, DITRA.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Seratus Tiga. Seratus Fiksi Tiga Penulis. Hak Cipta 2010 oleh Ramdhani Nur, AK Basuki, Ma mar

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015

MEMBUKA USAHA SAMPINGAN

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN KEDUA (dari 5 episode) 19 Februari 2010 jam 17:03

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

MEMBUKA USAHA SAMPINGAN (2)

MENGHADAPI KENAIKAN HARGA-HARGA

It s a long story Part I

Wawancara. Pertanyaan 1: Siapakah yang mengelola perpustakaan saat ini? (pustakawan/ pustakawan guru/ tenaga honorer) dan berapa jumlahnya?

KUNCI JAWABAN. Penyelesaian: Cara I Misalkan: maka: Misalkan:

MEMINJAMKAN UANG KEPADA ORANG LAIN

Ayo, kumpul anak-anak! Priiiiit!

Transkrip wawancara dengan ibu Subi dengan jabatan Ketua Ibu dan Anak. 1. Konsep Pemasaran Social Marketing. Yogyakarta kepada target sasaran?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Online shopping merupakan

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

Kisah Kasih Mungil. kumpulan cerita pendek

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

Wawancara Partisipan 1

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN PERTAMA (dari 5 episode) 18 Februari 2010 jam 16:21

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Keindahan Seni Pendatang Baru

Dillatiffa. Unfortunate

Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan. Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.

Kau Tetap Indonesiaku

Tanda Terima Dari Mbak Diah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Atau ada juga yang hanya di dalam kota. Ada yang ke Dufan, Water Boom, atau ke Puncak. kata Anti lagi.

MARI MENGENAL SAHAM (2)

Seluruh tips cinta ini diambil dari kisah sukses para pria idaman wanita yang sudah

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:

Agar Anda terhindar dari HIV/AIDS: Anda jauhi seks, Bersikap saling setia dengan pasangan atau Cegah dengan memakai kondom.

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!

Pemilik jiwa yang sepi

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

Ternyata itu Korupsi

BIAYA PERNIKAHAN. Oleh: Ahmad Gozali

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran.

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

MEMBANGUN KOMUNIKASI KEUANGAN SUAMI-ISTRI

Belajar Memahami Drama

Wawancara Presiden RI dg Nelayan pd Blusukan ke TPI Panimbang, di Pandeglang,Banten tgl. 23 Feb 2015 Senin, 23 Pebruari 2015

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Copyright 2007 bisnis5milyar.com

Transkripsi:

MENGATASI SIFAT BOROS Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 701/XIV Suatu hari, ketika saya selesai memberikan seminar tentang Mengatur Pengeluaran Secara Bijak, seorang lelaki muda peserta seminar datang kepada saya dan mengajak saya ngobrol. Setelah berbincang-bincang sebentar, ia bertanya, "Pak Safir, apakah Anda orang yang selalu hemat dalam segala pengeluaran Anda?" Saya tersenyum, "Kenapa Anda tanya begitu?" Dia menjawab, "Yah, bukankah dengan melakukan perencanaan keuangan berarti kita harus selalu berhemat?" Saya menggeleng, "Tidak." 1

Dia kaget, "Tidak?" "Tidak," jawab saya lagi. "Kok, begitu?" Saya mulai menjelaskan: "Iya, perencanaan keuangan - bagi saya - bukan berarti kita harus selalu berhemat dalam setiap pengeluaran kita, tapi mengatur agar pengeluaran kita tidak melebihi jumlah yang seharusnya." "O ya? Lha, bukankah itu hemat juga namanya?" "Oh, tidak dong," saya menggeleng. "Hemat adalah suatu usaha untuk menekan pengeluaran kita - kalau bisa - serendah mungkin sehingga jumlah pengeluaran kita lebih sedikit dari yang seharusnya." "Lha, bagus, kan, kalau pengeluaran kita bisa lebih rendah dari yang seharusnya?" tanyanya lagi. 2

"Oh, jelas bagus. Hanya saja, jangan lupa bahwa dengan menekan pengeluaran kita menjadi lebih rendah dari yang seharusnya, maka mungkin kita harus menekan Standar Biaya Hidup kita." "Terus, apakah salah kalau kita memiliki Standar Biaya Hidup yang lebih rendah?" "Nggak salah dong... Hanya saja banyak orang yang menekan Standar Biaya Hidupnya hanya supaya ia bisa berhemat. Nggak semua sih, tapi kebanyakan begitu. Masalahnya disini adalah apakah Anda merasa tersiksa dengan menekan Standar Biaya Hidup tersebut. Kalau Anda merasa tersiksa, ngapain Anda harus berhemat kalau ternyata Anda harus menyusahkan diri sendiri?" "Jadi, salah kalau berhemat itu ditempuh dengan cara menyusahkan diri sendiri dan membuat kita merasa tersiksa?" 3

"Iya. Nggak apa-apa kalau mau berhemat, sepanjang itu tidak menyusahkan diri sendiri." Saya menambahkan lagi, "Dan perlu diketahui bahwa mengelola keuangan dengan baik bukan berarti bahwa kita harus selalu berhemat, tetapi mengatur agar pengeluaran kita tidak melebihi dari yang seharusnya. Kalau misalnya pengeluaran Anda untuk membeli baju baru biasanya adalah Rp 250 ribu per bulan, maka bila pengeluaran Anda ternyata jauh lebih rendah dari itu, ini berarti Anda disebut hemat, tidak peduli bagaimanapun cara Anda berhemat. Tapi, bila pengeluaran Anda untuk baju baru tiba-tiba mencapai Rp 400 ribu, maka ini berarti Anda boros." "Tapi, bagaimana kalau anggaran seseorang itu sangat terbatas atau kondisi keuangannya sedang ketat?" dia bertanya. 4

"Nah, itu tidak apa-apa. Karena memang dalam jangka pendek tidak ada jalan lain. Kalau seseorang punya penghasilan yang - menurut ukuran dia - sangat-sangat terbatas, maka jelas dia harus berhemat dengan cara menekan Standar Biaya Hidupnya. Tapi, kalau dalam keadaan yang normal, dalam arti penghasilannya tidak harus besar, tetapi dirasa mencukupi, maka seseorang tidak harus memaksakan diri berhemat, tetapi juga tidak harus boros. Yah, sewajarnya sajalah." Laki-laki muda ini kelihatannya mulai mengerti: "Oke, kembali ke Biaya Busana tadi. Jadi, orang yang per bulannya biasa membeli baju baru senilai total Rp 500.000,- per bulan apakah dia berarti lebih boros daripada orang lain yang pembelian bajunya hanya mencapai Rp 100.000,- per bulan?" "Tidak," jawab saya. "Ini karena setiap orang memiliki standar kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga jelas bahwa orang yang kebutuhan baju 5

barunya mencapai Rp 500 ribu per bulan bukan berarti lebih boros daripada orang yang kebutuhan membeli baju barunya hanya Rp 100 ribu per bulan." PENYEBAB BOROS "Oke, Pak Safir, cukup buat saya. Kita sudah bicara tentang hemat. Sekarang saya mau bertanya tentang boros itu sendiri. Kenapa orang bisa punya sifat boros? Misalnya, kenapa orang yang biasa berbelanja baju seharga Rp 200 ribu per bulan, lalu pada bulan terakhir tiba-tiba bisa menghabiskan dua kali lipatnya?" "Boros? Wah, ada banyak penyebabnya kenapa orang bisa punya sifat boros. Tapi, secara praktis saja, ada tiga penyebab kenapa orang bisa punya sifat boros." "Oke. Apa saja itu?" 6

"Yang pertama adalah karena orang tidak memiliki batasan untuk dirinya sendiri. Dengan tidak membatasi dirinya sendiri, maka orang merasa bebas untuk mengeluarkan uang berapapun juga. Padahal, persediaan uang seseorang ada batasnya, kan?" "Betul, betul...," laki-laki muda ini mengangguk. "Lalu, apa penyebab yang kedua?" "Yang kedua, orang bisa memiliki sifat boros adalah karena orang seringkali lapar mata." "Wah, itu dia... " Saya tertawa. "Kenapa? Anda sering lapar mata, ya, kalau datang ke pertokoan?" "Ah, Pak Safir, nih, bisa aja..." dia kelihatan sedikit malu. 7

"Hayo, ngaku... ha..ha..ha..," saya masih tertawa. Tapi, kenalan baru saya ini mengangguk-angguk sambil tertawa-tawa juga. Saya yakin apa yang saya katakan itu dialaminya sendiri. Setelah tawa kita reda, saya menambahkan lagi: "Lapar mata tidak harus selalu karena Anda datang ke toko, lho, tetapi lapar mata bisa dimulai ketika Anda melihat sebuah iklan." "O, ya?" "Iya, karena iklan dibuat untuk mengundang orang agar membeli. Iya, kan? Coba Anda lihat teve, seberapa banyak iklan yang diselipkan di tengahtengah sebuah acara sinetron misalnya." "Terus, apakah iklan itu salah?" "Tidak salah. Iklan harus dibuat untuk memperkenalkan suatu barang dan agar Anda mengenal barang tersebut. Tapi, yang salah adalah 8

kalau Anda lapar mata hanya karena melihat iklan. Dan semakin sering iklan suatu barang diputar berulang-ulang, bisa jadi semakin besar pula kemungkinannya Anda jadi lapar mata terhadap barang tersebut." "Oke. Jadi, lapar mata bisa dimulai dari iklan atau langsung ketika melihat barangnya di toko. Lalu, apa penyebab boros yang ketiga?" "Coba tebak, apa yang ketiga...?" Dia berpikir sebentar: "Apa, ya?" Melihat dia tidak langsung menjawab, saya menyambung lagi, "Seringkali orang boros dalam mengeluarkan uangnya adalah bukan karena dia lapar mata, tapi karena 'lapar diskon'." "Hah?" dia melongo. "Lapar diskon? Apa lagi itu?" 9

"Iya. Kalau lapar mata itu, seseorang tertarik secara tiba-tiba karena melihat suatu barang, sedangkan lapar diskon adalah sebutan kalau Anda datang melihat suatu barang hanya karena ada pengumuman diskon atas barang itu." "Contohnya?" "Contohnya..., Anda datang ke pertokoan. Di situ ada rak besar yang penuh berisi barang-barang seperti sepatu. Mungkin tidak ada yang menarik dengan sepatu itu. Tapi, karena di atasnya digantung tulisan besar-besar yang mengumumkan kalau sepatu itu didiskon, 50 persen misalnya, maka Anda - mungkin - akan datang ke rak tersebut dan melihat-lihat." "Terus?" "Terus, karena sepatu itu didiskon, Anda lalu berpikir, 'boleh juga, nih, kalau saya beli... mumpung 10

diskon'. Padahal, belum tentu sepatu itu Anda butuhkan. Iya, kan?" Dia mengangguk-angguk lagi. "Iya, ya. Kadangkadang saya memang begitu. Barang yang belum tentu bagus dan saya butuhkan di toko seringkali saya beli juga karena ada tawaran diskon." "Jadi itu dia tiga penyebab boros, (1) Tidak memiliki batas terhadap diri sendiri, (2) Lapar Mata, (3) Lapar Diskon," saya lalu menyeruput minum saya. Laki-laki muda kenalan baru saya ini mengangguk-angguk. Entah apa yang dia pikirkan. MENGATASI SIFAT BOROS Pembaca, apakah Anda selalu boros dalam pengeluaran Anda? Bila ya, maka tips dibawah ini mungkin bisa membantu Anda untuk mengatasi sifat boros Anda: 11

1. Buat batasan terhadap diri Anda sendiri. Kenapa Anda tidak coba membatasi pengeluaran Anda sendiri dan mencoba mematuhi batas tersebut? Anda bisa coba membuat Anggaran Pengeluaran Keluarga dan mencoba mematuhi anggaran tersebut. Ingatlah bahwa salah satu gunanya membuat anggaran adalah untuk membatasi diri Anda sendiri dalam mengeluarkan uang. Sebagai contoh, kalau Anda rutin membeli baju baru setiap bulan, katakan Rp 200 ribu per bulan, maka buat anggaran sebesar - katakan - Rp 250 ribu per bulan untuk pembelian baju baru setiap bulan. Mengenai tinggi rendahnya angka anggaran tersebut akan kembali lagi kepada Anda, karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Anda baru disebut boros kalau pengeluaran Anda melebihi dari yang seharusnya, atau melebihi 12

dari batas yang sudah Anda tetapkan sendiri. 2. Jangan mudah tertarik melihat suatu barang hanya karena barang itu bagus. Jangan khawatir, tidak hanya Anda yang suka lapar mata. Terkadang saya sendiri juga sering lapar mata, dan ini manusiawi. Bedanya, ada orang yang bisa mengendalikan lapar mata itu, dan ada yang tidak. Ada banyak barang bagus di toko, tapi ketahuilah, kalau Anda tidak bisa mengendalikan lapar mata Anda, Anda akan terus menerus membeli, padahal uang Anda mungkin terbatas. Tidak ada seorangpun yang bisa mengatasi lapar mata Anda, kecuali Anda sendiri. Bukan saya, bukan teman Anda, bukan keluarga Anda, tapi Anda sendiri. Percuma Anda 13

memiliki anggaran kalau Anda masih juga sering lapar mata. Jadi, kendalikan lapar mata Anda. 3. Jangan mudah tertarik melihat suatu barang hanya karena barang itu didiskon. Tidak peduli berapapun diskonnya, kalau Anda memang tidak membutuhkan barang tersebut, kenapa Anda harus membeli? Suatu transaksi jual beli barang seharusnya terjadi karena adanya kebutuhan, bukan karena adanya diskon, entah berapapun besarnya diskon tersebut. Baju yang biasa berharga Rp 100 ribu bukan berarti harus dibeli hanya karena harganya didiskon menjadi Rp 20 ribu, kan? Yang penting di sini adalah, apakah Anda membutuhkan barang tersebut, bukan karena 14

apakah barang itu didiskon atau tidak. Ingatlah bahwa diskon dibuat agar Anda membeli. Betul enggak? Sekali lagi, semua itu kembali kepada diri Anda. Anda sendirilah yang bisa mencegah sifat boros Anda. Saya tidak bisa mengubah Anda. Hanya Andalah yang bisa mengubah diri Anda. Tetapkan tekad terlebih dulu untuk mengubah sifat boros Anda, karena percuma Anda mencoba menekan sifat boros Anda kalau Anda tidak menetapkan tekad terlebih dulu dalam hati Anda. Dan buat Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang masalah boros ini, Anda bisa menyaksikan acara Selamat Datang Pagi di RCTI pada tanggal 2 Agustus 2001 pukul 07.30 WIB. Di situ akan dibahas tentang kenapa orang bisa memiliki sifat boros dan bagaimana mengatasinya. Selamat mengatasi sifat boros Anda. 15

16