BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Di era modern ini dunia fashion selalu mengalami perubahan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengakibatkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan pasar di industri fashion yang semakin ketat secara

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, terdapat satu hal yang belakangan ini sering didengungkan, baik

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan globalisasi ditandai dengan semakin tingginya intensitas

BAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

Gambar 1.1 Logo UNKL347

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan gagasan yang orisinal yang kemudian lantas merealisasikannya berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam bidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, kemajuan teknologi dan informasi yang pada saat ini

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Screamous

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. informasi yang dibutuhkan akan semakin beraneka ragam. Untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk sejenis semakin banyak. Sehingga diperlukan strategi-strategi khusus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah distro distribution outlet

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

distro distro distro Sumber : (2015)

BAB I PENDAHULUAN. belanjanya, terutama untuk produk-produk fashion seperti baju, celana, sepatu dan lainlainnya.

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada. bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

2015 PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, Era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Industri Kreatif Indonesia pada Tahun Seni Pertunjukan. 2 Seni Rupa. 3 Televisi dan Radio.

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Untuk memasuki lingkungan usaha yang kompetitif, sebuah usaha

BAB I PENDAHULUAN. model-model yang unik serta bervariatif dan sangat mengikuti trend masa kini.

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Kebutuhan dan keinginan manusia sebagai. maupun.konsumen.akhir...

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION U

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kepuasan bagi konsumennya. Perusahaan dapat menjadi pemenang

ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN ECERAN PADA 3 SECOND CLOTHING BANDUNG

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. kuliner. Semakin besarnya peluang didalam bisnis kuliner ini membuat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minimarket baru dari berbagai perusahaan ritel yang menyelenggarakan programprogram

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pariwisata yang menarik, maka dengan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu produk merupakan salah satu strategi di dunia pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. globalisasi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. Distro merupakan singkatan dari distribution store yang sudah sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB I PENDAHULUAN. Niat beli merupakan sikap konsumen terhadap suatu produk jika kriteria produk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian fashion merupakan hal yang memiliki pengaruh besar terhadap era globalisasi. Di era modern ini dunia fashion selalu mengalami perubahan dan perkembangan, karenanya perkembangan fashion selalu menjadi daya tarik banyak orang untuk mengikuti tren, khususnya kaum remaja. Secara etimologi, fashion merupakan nomina atau kata benda yang dapat dimaknai sebagai ragam atau bentuk terbaru dari tata cara berpakaian, potongan rambut serta corak hiasan yang berlaku pada masa tertentu dan terus mengalami perubahan dalam kurung waktu yang relatif cepat. fashion dapat menjadi penanda dari perubahan budaya menurut suatu kelompok atau adat tertentu, dengan adanya keanekaragaman budaya di Indonesia memunculkan berbagai macam fashion. Industri fashion di Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kondisi tersebut sejalan dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat akan fashion yang sudah mengarah pada pemenuhan gaya hidup dalam berbusana, sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan berbusana pada zaman sekarang tidak hanya untuk menutupi tubuh, tetapi juga sebagai sarana berkomunikasi dan menunjukkan gaya hidup dan identitas pemakaianya (Rachmawati, 2013). Kota Bandung merupakan salah satu kota yang menjadi kota trend fashion dari kota-kota yang ada di Indonesia dimana banyak sekali trend fashion yang 1

2 ditawarkan di kota ini. Tak heran jika kota ini merupakan salah satu tempat wisata perbelanjaan yang menjadi incaran para masyarakat di Indonesia. Jenis yang ditawarkannya di kota ini seperti celana jeans, kemeja, jaket, kaos, sepatu, sandal dan beragam lainnya. Akibat menyangdang predikat kota tren fashion di Kota Bandung industri fashion sangat banyak bermunculan. Ini dibuktikan Kota Bandung menjadi Kota yang memiliki potensi sebagai kota kreatif yang cukup besar dalam industri Fashion. Berikut pada Tabel 1.1 peneliti sajikan data kontribusi subsektor industri kreatif di kota Bandung Tahun 2017 : Tabel 1.1 Kontribusi Industri Kreatif Kota Bandung Tahun 2017 No Industri Kreatif Subsektor PDB Persentase 1 Periklanan 8.305.034.367 7,93% 2 Arsitektur 4.134.446.695 3,95% 3 Pasar Barang Seni 685.870.805 0,65% 4 Kerajinan 10.170.688.435 10,82% 5 Kuliner 16.08.768.980 15,62% 6 Desain 6.159.598.596 5,88% 7 Fashion 45.803.769.843 43,71% 8 Video, Film, Fotografi 250.431.983 0,24% 9 Permainan Interaktif 337.392.321 0,32% 10 Musik 3.824.179.411 3,65% 11 Seni Pertunjukan 124.467.644 0,12% 12 Penerbitan dan Percetakan 4.283.989.793 4,09% 13 Layanan Komputer dan Piranti Lunak 1.040.637.861 0,99% 14 Televisi dan Radio 2.136.827.023 2,03% Sumber: kompas.com diakses september 2018 Berdasarkan data Tabel 1.1 menurut sumber kompas menyebutkan bahwa terdapat 14 subsektor yang telah di tetapkan oleh departemen perdagangan sebagai industri kreatif yang berkontribusi di kota Bandung tahun 2017, diatas menunjukan industri fashion sebagai penyumbang terbesar yaitu sebesar 43,71% dengan jenis usaha yang beberapa tahun ini banyak dijadikan sebagai ladang usaha bagi para pengusaha dan juga mempengaruhi trend anak muda.

3 Kota Bandung yang saat ini merupakan bagian paling penting bagi masyarakat sebagai acuan tren fashion. Perkembangan usaha fashion terus melahirkan karya-karya baru dan semakin mendorong berkembangnya industri kreatif. Seiring dengan diberlakukannya UU no. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah yang memberikan kewenangan pada setiap daerah nya untuk dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya secara mandiri, maka Kota Bandung mulai berkembang sebagai kota yang memiliki potensi besar dalam wisata belanjanya, dengan diwujudkannya penetapan kawasan-kawasan yang khusus dikembangkan untuk kegiatan fashion. Ini terbukti dengan banyak didirikannya indusri fashion berupa Factory Outlet, distro dan Clothing di Kota Bandung. Berikut ini adalah perkembangan fashion di Kota Bandung yang dapat dilihat pada Tabel 1.2: Tabel 1.2 Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung Jenis Usaha 2012-2013 2014-2015 2016-2017 Distro 480 Gerai 512 Gerai 574 Gerai Factory Outlet 80 Gerai 115 Gerai 150 Gerai Clothing 50 Gerai 75 Gerai 90 Gerai Sumber : Sixtydegree Magazine diakses september 2018 ( http://kompas.com ) Berdarakan Tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa perkembangan industri fashion di Kota Bandung mengalami peningkatan setiap tahunya, namun jenis industri fashion yang selalu paling banyak adalah distro. Pada tahun 2016-2017 saja distro sebanyak 574 gerai sedangkan untuk factory outlet sebanyak 150 gerai dan clothing 90 gerai. Banyaknya distro yang di dirikan di Kota Bandung memperkuat dugaan bahwa distro memiliki daya tarik yang menjanjikan sehingga menjadi pilihan bagi para pelaku usaha fashion di Kota Bandung.

4 Perkembangan distro yang menjamur di Bandung dari tahun ke tahun menunjukan bahwa distro ini memiliki prospek bagus tetapi juga memiliki iklim persaingan yang ketat, ini di karenakan semakin banyaknya disto yang bermunculan. Pertumbuhan yang semakin banyak membuat perbedaan satu distro dengan distro lainnya semakin tipis, sehingga perusahaan di tuntut harus lebih kreatif serta menerapkan manajemen pemasaran dan strategi pemasaran yang baik agar dapat bersaing untuk mempertahankan pelanggan dan menarik konsumen baru sebanyak-banyaknya. Distro sendiri yaitu singkatan dari distribution store atau distribution outlet adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau menjual produknya sendiri. Sedangkan clothing adalah perusahaan yang memproduksi pakaian untuk dijual melewati jasa distro ataupun jasa lainnya, sebab clothing tidak memiliki toko sendiri untuk menjual pakaian yang diproduksinya. Dan factory outlet merupakan toko yang menjual pakaian dari merek-merek ternama dan juga pakaian sisa ekspor. Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang identik dengan merek independen yang dikembangkan oleh kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara massal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk dan hasil kerajinan. Kini bisnis distro pun semakin berkembang, hampir di semua sudut di Bandung terdapat distro dengan beragam macam merek dan tema yang ditawarkan. Di Bandung sendiri terdapat dua belas merek besar dalam bisnis distro namun hanya dua merek distro yang terkenal yaitu Ouval Research (RSCH) dan UNKL 347 yang memiliki market share cukup tinggi. Berikut peneliti sajikan data dari

5 dua belas merek distro terkenal di Kota Bandung dilihat dari market share yang dimilikinya: Tabel 1.3 Market Share Distro di Kota Bandung Tahun 2017 No Distro Market Share (%) 1 Ouval Reasearch 33,16% 2 UNKL347 25,75% 3 Evil Army 12,53% 4 Arena Experience 10,11% 5 Cosmic 9,14% 6 Badger 2,39% 7 Gummo 2,17% 8 Bloods 1,60% 9 Wadezig 1,25% 10 Screamous 1,06% 11 Black Id 0,69% 12 Hoax Cuiiiih 0,57% Sumber : SWA.co.id diakses september 2018 Terlihat dari Tabel 1.3 di atas pada saat ini di ketegori Distro sendiri pangsa pasarnya masih dikuasai oleh distro Ouval dan UNKL 347 dengan persentase sebesar 33,16% dan 25,75%. Sedangkan distro Hoax Cuiiiih berada pada peringkat terakhir dari para pesaingnya dan hanya menguasai 0,57% dari total market share yang ada, hal itu menandakan distro Hoax Cuiiiih memiliki market share yang kecil atau dikatakan lebih rendah dibandingkan dari para pesaingnya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti distro Hoax Cuiiiih untuk mendapatkan alasan mengapa distro Hoax Cuiiiih memiliki market share yang kecil. Distro Hoax Cuiiiih sendiri merupakan salah satu perusahaan atau distro lokal yang ada di jalan. Dayeuhkolot no.261, Bandung, Jawa Barat. yang menyediakan berbagai macam produk mulai dari t-shirt, shirt, denim, sweater, jacket. dan merchandise. Distro Hoax Cuiiiih menjual produk atau mereknya

6 sendiri yang diproduksi sendiri. Pada setiap produk yang di produksi maupun dijual distro Hoax Cuiiiih membuat produknya secara limited edition, hal ini untuk membuat kesan special pada setiap produknya, sasarannya yaitu konsumen laki-laki dan perempuan mulai dari usia 15 tahun sampai 25 tahun atau kalangan muda-mudi yang selalu menginginkan produk-produk kekinian. Distro Hoax Cuiiiih telah eksis dalam kurun lebih dari lima tahun dan mulai dapat mensejajarkan posisinya dengan pesaing-pesaing distro yang ada di Kota Bandung. Rendah nya market share distro Hoax Cuiiiih disebabkan oleh turunnya jumlah pendapatan yang dialami oleh distro ini. Berikut peneliti menyajikan data omset pendapatan distro Hoax Cuiiiih untuk tahun 2013 sampai tahun 2017. Tabel 1.4 Data Penjualan Distro Hoax Cuiiiih Tahun Penjualan Persentase (%) 2013 Rp. 32.353.000 10,93% 2014 Rp. 67.613.000 22,84% 2015 Rp. 89.102.000 30,10% 2016 Rp. 60.501.000 20,44% 2017 Rp. 46.432.000 15,69% Total Rp. 296.001.000 100% Sumber : Data Penjualan Distro Hoax Cuiiiih (2018) Dapat dilihat pada tabel 1.4 bahwa penjualan mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir, yaitu dilihat dari tahun 2015 merupakan pendapatan yang paling besar pendapatan dibandingkan dengan tahun yang lainnya yaitu mecapai Rp. 89.102.000, namun selanjutnya pada tahun 2016 pendapatan menurun menjadi Rp. 60.501.000 dan pendapatan pada tahun 2017 jauh lebih menurun drastis yaitu sebesar Rp. 46.432.000. Penurunan pendapatan yang dialami distro Hoax Cuiiiih dalam tiga tahun terakhir tersebut menggambarkan keputusan

7 pembelian konsumen untuk membeli produk di distro Hoax Cuiiiih Bandung menurun. Keputusan pembelian merupakan hal penting dalam kegiatan pemasaran. Keputusan pembelian itu sendiri banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis melakukan pra survey pada tanggal 10 september 2018 di distro Hoax Cuiiiih kepada 30 responden mengenai sejumlah faktor yang akan mempengaruhi keputusan pembelian produk di distro Hoax Cuiiiih untuk menunjukan bahwa keputusan pembelian di distro Hoax Cuiiiih terdapat masalah. Hal ini di dukung dengan hasil pra survei yang dilakukan, maka di peroleh data sebagai berikut: Tabel 1.5 Penelitian Pendahuluan Mengenai Keputusan Pembelian No Pertanyaan SS 5 S 4 RG 3 TS 2 STS 1 Rata -rata Pembelian produk Hoax 1 Cuiiiih karena didasari oleh kebutuhan akan 5 5 1 11 8 2,6 produk tersebut. Membeli merek Hoax 2 Cuiiiih karena percaya - - 6 13 11 1,83 pada merek tersebut. Membeli produk di 3 Distro Hoax Cuiiiih karena memiliki banyak - 3 4 14 9 2,03 pilihan produk. Membeli produk Hoax 4 Cuiiiih berdasar jumlah 3 4 3 11 9 2,36 kebutuhan. Membeli produk Hoax 5 Cuiiiih pada waktu - 4 7 10 9 2,2 tertentu. Membeli produk Hoax 6 Cuiiiih karena kemudahan saat 7 5 6 5 7 3 pembayaran. Sumber: Pra Penelitian di distro Hoax Cuiiiih Bandung (2018) kateg ori Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Setuju Raguragu

8 Berdasarkan Tabel 1.5 mengenai penelitian pendahuluan tentang keputusan pembelian, bahwa hasil prasurvey menunjukan bahwa keputusan pembelian konsumen pada distro Hoax Cuiiiih Bandung bermasalah, hal ini dibuktikan dengan jawaban responden mengenai pembelian karena didasari oleh kebutuhan akan produk dari 30 responden sebesar 3,33% menjawab ragu-ragu, 36,67% tidak setuju dan 26,67% sangat tidak setuju, untuk pertanyaan membeli karena percaya pada merek 20% mejawab ragu-ragu, 43,33% tidak setuju dan 36,67 sangat tidak setuju, untuk pertanyaan membeli produk karena memiliki banyak pilihan produk 13,33% menjawab ragu-ragu, 46,67 tidak setuju, 30% sangat tidak setuju, untuk pertanyaan membeli produk berdasar jumlah kebutuhan 10% menjawab ragu-ragu, 36,67% tidak setuju, 30% sangat tidak setuju, untuk pertanyaan membeli pada waktu tertentu 23,33% menjawab ragu-ragu, 33,33% tidak setuju, 30% sangat tidak setuju dan untuk pertanyaan no 6 yaitu mengenai membeli produk Hoax Cuiiiih karena kemudahan saat pembayaran 20% responden menjawab ragu-ragu, 16,67% tidak setuju, 23,33% sangat tidak setuju. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pendahuluan menunjukan konotasi negatif terhadap keputusan pembelian dimana konsumen merasakan kekurang tepatan ketika melakukan keputusan pembelian di Hoax Cuiiiih Bandung. Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap suatu produk yang ditawarkan dan keputusan pembelian merupakan suatu keputusan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan membuat konsumen secara aktual mempertimbangkan segala sesuatu dan pada akhirnya konsumen membeli produk yang paling mereka sukai. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya keputusan pembelian

9 maka peneliti melakukan prasurvey terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil prasurvey pada distro Hoax Cuiiiih Bandung pada halaman berikutnya: Tabel 1.6 Penelitian Pendahuluan Mengenai Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian No Faktor Pernyataan 1 Produk Hoax Cuiiiih Menawarkan produk pakaian yang beragam. Kualitas pakaian yang ditawarkan Hoax cuiiih sangat baik. Harga Sesuai dengan kualitas produk yang di tawarkan Harga produk 2 Harga yang ditetapkan Hoax Cuiiiih sangat terjangkau Harga bersaing dengan distro lain di kota Bandung Lokasi Hoax Cuiiiih sangat 3 Tempat mudah di Jangkau Lokasi Hoax Cuiiiih sangat strategis Iklan melalui (media social,internet) yang di pakai menarik minat 4 Promosi anda Hoax Cuiiiih memberikan promosi berupa potongan harga atau pemberian diskon belanja SS 5 S 4 RG 3 TS 2 STS 1 Rata -rata Kateg ori 3 12 15 - - 3,6 Setuju 4 9 16 1-3,53 Setuju - 16 11 3-3,43 Setuju - 10 16 4-3,2 2 16 9 3-3,57 Setuju 2 5 13 5 5 3,06-10 11 7 2 2,97 Raguragu Raguragu Raguragu 3 11 12 9 3,77 Setuju 3 13 8 6-3,43 Setuju

10 5 Proses 6 Orang 7 8 Bukti Fisik Citra Merek Saya mengetahui distro Hoax Cuiiiih dari teman Permintaan model dan ukuran yang di pesan diambilkan dengan cepat Kemudahan dalam permintaan ukuran pakaian Permintaan ukuran pakaiaan yang dipesan diambilkan dengan cepat Karyawan Hoax Cuiiiih memberikan pelayanan yang ramah Karyawan Hoax Cuiiiih berpakaian rapih Karyawan Hoax Cuiiiih cepat tanggap dalam melayani konsumen Suasana ruangan di Hoax Cuiiiih luas, tenang, dan nyaman Kebersihan store terjaga selalu Citra merek Hoax cuiiiih baik Merek Hoax Cuiiih dikenal semua orang 8 17 4 1-4,06 Setuju 2 14 13 1-3,57 Setuju 2 13 12 3-3,47 Setuju 3 12 12 3-3,5 Setuju 1 15 10 4-3,43 Setuju 4 9 13 4-3,43 Setuju 1 14 13 2-3,47 Setuju 2 8 14 6 3,2 Raguragu 3 10 15 2-3,47 Setuju - - 15 10 5 2,33 3 9 12 6 2,3 Sumber: Pra Penelitian di distro Hoax Cuiiiih Bandung (2018) Tidak Setuju Tidak Setuju Berdasarkan tabel 1.6 menunjukan bahwa yang mempengaruhi turunnya keputusan pembelian di distro Hoax Cuiiiih disebabkan masih kurang begitu puasnya konsumen terutama terhadap faktor tempat dan citra merek, pada factor tempat ini dibuktikan dengan jawaban konsumen pada pertanyaan lokasi Hoax

11 Cuiiiih sangat mudah di jangkau dari 30 respoden sebesar 16,67% menjawab ragu-ragu, 16,67% tidak setuju, 16,67% sangat tidak setuju dan pertanyaan mengenai lokasi sangat strategis 36,67% menjawab ragu-ragu, 23,33% tidak setuju, 6,67% sangat tidak setuju, maka factor lokasi mempengaruhi turunnya keputusan pembelian di distro Hoax Cuiiiih. Faktor lain yang menyebabkan turunnya keputusan pembelian di distro Hoax Cuiiiih adalah faktor citra merek, dibuktikan dengan jawaban responden pada pertanyaan citra merek Hoax cuiiiih baik sebesar 50% responden menjawab ragu-ragu, 33,33% tidak setuju, 16,67% sangat tidak setuju dan pada pertanyaan mengenai merek Hoax Cuiiih dikenal semua orang 30% responden menjawab ragu-ragu, 40% tidak setuju, 20% sangat tidak setuju. Konsumen Hoax Cuiiiih masih kurang begitu puas terhadap variabel tempat dan citra merek, karena belum sesuai dengan harapan konsumen. Hal tersebut mengakibatkan keputusan pembelian konsumen untuk melakukan pembelian produk Hoax Cuiiiih di Bandung. Lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam menjalankan bisnis suatu perusahaan untuk memilih lokasi yang strategis di suatu kawasan yang dekat dengan keramaian dan aktivitas masyarakat. Lokasi yang kurang tepat bagi konsumen tentunya akan memberikan dampak negatif terhadap penjualan dan jumlah pengunjung pada distro Hoax Cuiiiih. Hal tersebut didukung oleh ungkapan Fandy Tjiptono (2014:159) yang menyatakan bahwa pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut: (1) Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau. (2) Visiabilitas yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal. (3) Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama berikut. (a) banyaknya orang-orang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya

12 impulse-buying, yaitu keputusan pembelian yang seringkali terjadinya spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus. (b) Kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bisa pula menjadi hambatan. (4) tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat (5) ekspansi yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari. (6) lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. (7) Kompetisi yaitu lokasi pesaing. Lokasi yang memiliki faktorfaktor tersebut dapat menaikan keputusan pembelian konsumen yang semakin ingin dimudahkan dalam mendapatkan yang konsumen inginkan. Di dalam industri distro keputusan pembelian dapat ditingkatkan dengan merancang citra merek yang positif. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap pembelian adalah faktor citra merek, hal ini di sebabkan dengan adanya citra merek yang melekat selama ini pada produk diharapkan akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk. Sikap positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut, Konsumen akan semakin tertarik untuk membeli, karena konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan citra merek yang sudah terpercaya lebih memberikan rasa aman. Lokasi dan Citra Merek sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian atau tidak, hal ini menjadi bahan pertimbangan yang penting dan jika sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, konsumen akan memutuskan pembelian pada produk tersebut. Hubungan Lokasi dan Citra Merek dengan keputusan pembelian ini diterangkan

13 oleh jurnal Puspitasari, Dian Eka, Welly Nailis (2018) menyatakan bahwa adanya pengaruh Lokasi dan Citra Merek pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembeliaan. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menjadikan permasalahan yang terjadi sebagai topik penelitian dengan mengambil judul Pengaruh Lokasi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Distro Hoax Cuiiiih di Bandung. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai masalah apa saja yang dapat penulis identifikasi serta merumuskan masalah penelitian guna untuk dijawab oleh penulis dalam penelitian. 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka yang menjadi masalah penelitianini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Market share distro Hoax Cuiiiih di Bandung berada paling rendah. 2. Volume penjualan distro Hoax Cuiiiih di tiga tahun terakhir menurun yaitu pada tahun 2013 sampai 2015. 3. Keputusan pembelian konsumen distro Hoax Cuiiiih di Bandung kurang baik. 4. Lokasi distro Hoax Cuiiiih di Bandung kurang mudah dijangkau oleh konsumen.

14 5. Lokasi distro Hoax Cuiiiih Bandung kurang strategis. 6. Citra merek distro Hoax Cuiiiih kurang baik. 7. Merek distro Hoax Cuiiiih kurang dikenal oleh banyak orang. 1.2.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdarakan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan maka permasalahan yang akan diteliti adalah sebagi berikut : 1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai lokasi distro Hoax Cuiiiih. 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai citra merek distro Hoax Cuiiiih. 3. Bagaimana keputusan pembelian konsumen pada distro Hoax Cuiiiih. 4. Seberapa besar pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada distro Hoax Cuiiiih secara simultan dan parsial. 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah yang diajukan maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji. 1. Tanggapan konsumen mengenai lokasi distro Hoax Cuiiiih 2. Tanggapan konsumen mengenai citra merek distro Hoax Cuiiiih. 3. Tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian pada distro Hoax Cuiiiih. 4. Besarnya pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian distro Hoax Cuiiiih secara simultan dan parsial.

15 1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini pada dasarnya mengandung dua manfaat, yaitu sebagai berikut : 1.4.1 Kegunaan Teoritis 1. Memperkaya pengetahuan mengenai konsep atau teori perkembangan ilmu manajemen pemasaran, khususnya yang terkait dengan pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian. 2. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan diskusi atau wacana ilmiah serta dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya. 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi peneliti a. Sebagai sarana pembelajaran dalam bidang manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen. b. Mendapatkan pemahaman mengenai perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian di distro Hoax Cuiiiih. c. Menjadi lebih memahami kendala dalam praktek pemasaran khususnya pada keputusan pembelian di distro Hoax Cuiiiih. 2. Bagi perusahaan a. Mendukung perusahaan dalam upaya meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan. b. Membantu perusahaan untuk memahami harapan yang timbul dari konsumen sehingga produk yang ditawarkan dapat memenuhi

16 kebutuhan dan keinginan konsumen, hal itu bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan yang sesuai dengan harapan para konsumen pada distro Hoax Cuiiiih. c. Memberikan informasi dalam menangani masalah yang berkaitan dengan keputusan pembelian agar perusahaan dapat meningkatkan volume keputusan pembelian konsumen di distro Hoax Cuiiiih. d. Menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan khususnya untuk pemilihan lokasi distro yang strategis dan untuk dapat lebih meningkatkan citra merek distro Hoax Cuiiiih. 3. Bagi pihak lain a. Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian lain yang sejenis. b. Sebagai masukan bagi penulis lain yang sedang melakukan penelitian dengan bidang kajian yang sama. c. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perbandingan untuk penelitian sejenis.