BAB II METODE PENELITIAN II.1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adaya. Nawawi dan Martini (1994: 174) menyatakan bahwa penelitian kualitatif juga disebut penelitian naturalistic yaitu penelitian yang bersifat atau memliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sebenarnya atau sebagaimana mestinya, dengan tidak diubah dalam bentuk symbol-simbol atau bilangan. Dengan demikian penelitian ini akan mengumpulkan data sebanyak mungkin tetang permasalahan yang diteliti lalu diuraikan, digambarkan dan diinterpretasikan secara rasional dan diambil kesimpulan dari penelitian yang telah diteliti. II.2. Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah pada Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan Jl. Karya Jasa No. 17 Pangkalan Mashur Medan
II.3. Informan Untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai masalah penelitian yang sedang diteliti, maka dipergunakan teknik informan. Dalam penelitian ini, ada dua jenis informan yaitu: informan kunci (key informan) dan informan biasa. Informan kunci adalah informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti dan mendapat posisi atau jabatan yang mengetahui jelas objek yang sedang diteliti, sedangkan informan biasa adalah informan yang ditentukan berdasarkan pertimbangan peneliti dengan dasar mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan penelitian. Oleh sebab itu, dengan dasar pertimbangan tersebut maka yang menjadi informan kunci adalah: 1. Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Medan 2. Sub Dinas Bina Pemeliharaan dan Pengelolaan 3. Sub Dinas Bina Program 4. Kepala Seksi Monitorning Untuk memperkaya data yang akan diolah, maka diambil juga informan biasa yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yaitu pegawai dari dinas perumahan dan pemukiman serta pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan penelitian. II.4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan secara jelas dalam penelitian, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Data primer Data dapat diperoleh melalui: a. Observasi/pengamatan, yaitu mengadakan pengamatan langsung dari objek penelitian dan mencatat hal-hal yang dianggap berhubungan dengan permasalahan penelitian serta menjaring data yang tidak terjangkau. b. Wawancara Mendalam, yaitu melakukan Tanya jawab secara mendalam kepada pihak-pihak yang dianggap mengetahui permasalah penelitian yang dilakukan. 2. Data sekunder Data ini dapat diperoleh melalu a. Studi kepustakaan, yaitu dengan menggunakan berbagai literature seperti buku-buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian serta yang lainnya. b. Dokumentasi, yaitu dengan melakukan penelaaan terhadap catatancatatan tertulis yang ada pada lokasi penelitian. II.5. Teknik Analisa Data. Data yang telah didapat dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisa SWOT yang merupakan tahap awal dan upaya untuk menentukan isu strategis yang nantinya berkaitan dengan penemuan strategi pengembangan organisasi publik. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan daya nalar dan pola pikir peneliti dalam menghubungkan fakta-fakta,
informasi, dan data-data dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga diperoleh kejelasan dari permasalahan yang telah diuraikan yang kemudian diambil kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Untuk mempermudah dalam teknik analisa SWOT maka dipergunakan matriks SWOT. Bagan 2. Matriks SWOT PELUANG (O) ANCAMAN (T) KEKUATAN (S) STRATEGI SO Menggunakan kekuatan untuk menangkap kesempatan STRATEGI ST Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman KELEMAHAN (W) STRATEGI WO Menggunakan kelemahan dengan mengambil kesempatan STRATEGI WT Meminimalkan kelemahan dengan menghindari ancaman Sumber :Tangkilisan, Hesel Nogi (2003 : 46) Beberapa strategi yang diperoleh dari teknik analisis SWOT adalah sebagai berikut : 1. Strategi SO (Strength Opportunity): memanfaatkan kekuatan internal untuk memperoleh keuntungan dari peluang yang tersedia di lingkungan ekstenal 2. Stragegi WO (Weakness Opportunity): memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan luar
3. Strategi ST (Strength Threat): menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindari ancaman yang datang dari lingkungan luar 4. Strategi WT (Weakness Threat): memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman yang datang dari lingkungan luar. II.6. Kerangka Berpikir Untuk mempermudah penelitian yang akan dilakukan dan mempermudah penyajian dalam memperoleh data dan analisis data maka di perlukan kerangka berpikir yang nantinya digunakan dalam penelitian. Kerangka berpikir merupakan pola pikir yang digunakan peneliti secara sistematis. Kerangka berpikir akan menjadi acuan dan arahan peneliti dalam mendapatkan data-data yang diinginkan serta dijadikan sebagai acuan pertanyaan dalam mendapatkan jawaban yang dilakukan dengan wawancara secara mendalam. Oleh karena itu, kerangka berpikir ini berfungsi untuk menemukan stategi yang di ambil oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Medan dalam meminimalisir pemukiman kumuh di Kota Medan. Kerangka berpikir yang digunakan adalah sebagai berikut:
Bagan 3 Kerangka Berpikir Dalam Strategi Pembangunan Perumahan dan Pemukiman Mandat Organisasi UU No.4 Tahun 1992 Visi Dinas Perumahan dan Pemukiman Misi Dinas Perumahan dan pemukiman Kekuatan Peluang Lingkungan Internal 1. Sumber daya a. Sumber Daya Manusia b. Sumber dana c. Fasilitas 2. Strategi yang yang diambil 3. Prioritas Pembangunan Analisis Matrik SWOT Lingkungan Eksternal 1. Perkembangan dan Kondisi Sosial Masyarakat 2. Perkembangan Faktor Ekonomi a. Arus Urbanisasi b. Kebutuhan Perumahan 3. Kemitraan Yang Dilakukan Kelemahan Ancaman Temuan isu atau faktor strategi Strategi Pembangunan Perumahan dan Pemukiman