BAB III METODE PENELITIAN. maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan peer assessment. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kemampuan kinerja adalah aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini berusaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa SMA Korpri Karawang kelas X.4 semester

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gambaran kemampuan bertanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. studi atau suatu bagian dari bidang studi. Peta konsep bukan hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka diperlukan penjelaskan tentang istilah yang digunakan, yaitu:

BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional Praktikum Poster praktikum Annisa Haftasari Adang, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Profil merupakan suatu gambaran secara umum atau secara terperinci tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan memecahkan masalah merupakan cara atau tahapan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan peer assessment pada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan dan pengumpulan data. Tahap awal dari proses ini adalah ketika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, maka lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN. sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 2. Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Berpikir kreatif siswa adalah kemampuan siswa untuk menghasilkan gagasan atau

Transkripsi:

22 BAB III METODE PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi terhadap variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peer assessment merupakan proses penilaian siswa pada kegiatan praktikum pencemaran air yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa lain dalam satu kelompok dengan memberikan tanda checklist pada jawaban ya atau tidak dari pertanyaan pada lembar observasi penilaian kerjasama. Kemampuan peer assessment merupakan hasil kesesuaian penilaian yang dilakukan oleh guru observer dengan peer assessment. 2. Kemampuan kerjasama siswa merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki siswa yang muncul pada kegiatan praktikum secara berkelompok yang dinilai menggunakan lembar observasi oleh siswa dan guru observer yang terdiri dari beberapa aspek antara lain siswa bersedia menerima tanggung jawab, siswa ringan tangan membantu teman satu kelompok dalam melaksanakan tugasnya, siswa menghargai pendapat teman satu kelompok dan menghargai pekerjaan teman satu kelompok. 3. Kegiatan praktikum pencemaran air merupakan kegiatan praktikum yang dilakukan secara berkelompok. Siswa secara kelompok melakukan

23 eksperimen yang bertujuan mengetahui pengaruh berbagai jumlah konsentrasi limbah deterjen terhadap pergerakan operkulum ikan. B. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif karena penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan gambaran penilaian kerjasama siswa dengan menggunakan peer assesment. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel variabel bebas tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya (Sukmadinata, 2011). C. DESAIN PENELITIAN Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X semester 2 sebanyak satu kelas. Pengambilan data dilakukan dalam satu kali pertemuan kegiatan pembelajaran praktikum, yaitu pada praktikum pencemaran air. Seluruh siswa dalam satu kelas dibagi ke dalam 11 kelompok yang masing masing terdiri dari 4 atau 3 orang. Berikut ini akan dipaparkan mengenai desain penelitian yang digunakan: 1. Teknik pelaksanaan kegiatan praktikum dan penilaian kerjasama Pada tahap pelaksanaan, sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran siswa diberikan pengarahan mengenai penilaian kerjasama yang akan dilakukan oleh peer assessment dan guru observer, guru menyampaikan aspek aspek kerjasama yang akan dinilai ketika kegiatan praktikum berlangsung dan mengenai teknis serta peraturan yang harus ditaati dalam pelaksanaan kegiatan

24 praktikum. Kemudian guru membagikan LKS yang harus diisi dan didiskusikan dalam kelompok selama kegiatan praktikum berlangsung. Selama kegiatan praktikum, guru observer melakukan penilaian kerjasama dengan format lembar observasi penilaian kerjasama. Pada penelitian ini menggunakan 4 guru observer yang sebelumnya telah disamakan persepsi mengenai penilaian kerjasama yang akan dilakukan. Selain dinilai oleh guru observer, siswa juga diminta untuk menilai teman satu kelompoknya melalui lembar observasi penilaian kerjasama dengan format penilaian yang sama dengan guru observer. Peer assessment dilakukan setelah kegiatan praktikum selesai dilakukan. Penilaian peer assessment dilakukan tidak di depan siswa yang dinilai untuk meminimalkan subjektivitas dan perasaan ragu untuk menilai temannya. Pada pertemuan berikutnya siswa diberitahukan hasil penilaian kerjasama yang dinilai oleh guru observer dan siswa serta kemampuan siswa dalam melakukan peer assessment. Kemudian siswa diberikan angket untuk diisi sejujur jujurnya mengenai respon atau tanggapan terhadap penerapan peer assessment dalam kegiatan praktikum tersebut. 2. Tahapan dan mekanisme pelaksanaan peer assessment Di bawah ini merupakan tahapan dari pelaksanaan peer assessment dalam menilai kerjasama pada kegiatan praktikum. a. Tahap persiapan Tahapan yang pertama dalam penerapan peer assessment yaitu tahap persiapan yang berisikan perkenalan peer assessment kepada siswa dengan

25 menyampaikan pengertian dan tujuan dari peer assessment. Pada tahap persiapan, selain berisi perkenalan teknik peer assessment dilakukan negosiasi terhadap kriteria indikator kerjasama yang akan dinilai dengan siswa juga latihan atau pembiasaan peer assessment dengan tujuan agar siswa terbiasa dalam menilai kerjasama temannya dalam kelompok. Pada tahap persiapan ini, selain dilakukan pengenalan peer assessment kepada siswa, dilakukan pula penyamaan persepsi dengan guru observer yang akan terlibat pada penelitian yaitu mengenai kriteria indikator kerjasama. b. Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan dilakukan penilaian kerjasama oleh peer assessment dan guru observer. Penilaian kerjasama oleh guru observer dilakukan ketika kegiatan praktikum berlangsung, sedangkan pelaksanaan peer assessment dilakukan setelah siswa melakukan kegiatan praktikum. Berikut ini alur penerapan peer assessment dalam satu kelompok : Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D Gambar 3.1 Alur Penerapan Peer Assessment

26 Keterangan : Siswa A melakukan penilaian kerjasama siswa B, C dan D Siswa B melakukan penilaian kerjasama siswa A, C dan D Siswa C melakukan penilaian kerjasama siswa A, B dan D Siswa D melakukan penilaian kerjasama siswa A, B dan D c. Komunikasi hasil penilaian Pada tahap ketiga, komunikasi hasil penelitian dilakukan dengan cara mengevaluasi setiap tahapan kegiatan yang dilakukan siswa, mengumumkan hasil nilai kemampuan peer assessment siswa dan nilai kemampuan kerjasama setiap siswa diumumkan secara lisan di depan kelas. d. Pemberian feed back Pemberian feed back dilaksanakan dengan cara siswa melakukan diskusi dengan teman sekelompoknya mengenai kemampuan kerjasama yang dimiliki, pada diskusi tersebut siswa yang menilai menyampaikan kekurangan dan kelebihan kemampuan kerjasama siswa yang dinilainya. D. SUBJEK PENELITIAN Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa dan siswi kelas X2 SMA N 15 Bandung pada semester 2 tahun ajaran 2011-2012 yang berjumlah 40. Cara penentuan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak yang tersusun atas kelompok kelompok atau klaster. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling karena sampel yang dipilih bukan individu individu melainkan sekelompok individu yang secara alami berada bersama sama di suatu tempat, populasi yang dipilih siswa-siswi kelas X, kemudian pengambilan sampel secara acak kelas.

27 E. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Rekaman video untuk menggambarkan pelaksanaan penelitian. 2. Lembar observasi penilaian kerjasama. Berupa lembar penilaian untuk menilai kerjasama dalam pelaksanaan praktikum pencemaran air. Lembar observasi ini didalamnya berisi 15 butir kriteria indikator kerjasama siswa yang dikembangkan dari beberapa aspek kerjasama antara lain siswa bersedia menerima tanggung jawab, siswa ringan tangan membantu teman satu kelompok dalam melaksanakan tugasnya, siswa menghargai pendapat teman satu kelompok dan menghargai pekerjaan teman satu kelompok. Lembar observasi digunakan oleh peer assessment dan guru observer mempunyai jumlah dan kriteria yang sama. Berikut Tabel 3.1 mengenai kisi kisi aspek kerjasama yang terdapat pada lembar observasi peer assessment dan guru observer. Tabel 3.1 Kisi Kisi Indikator Aspek Kerjasama No Indikator Aspek Kerjasama No Pertanyaan 1 Bersedia menerima tanggung jawab 1,2,3,4,5,6 2 Ringan tangan membantu teman satu 7,8,9,10 kelompok pada saat praktikum 3 Menghargai pendapat teman satu kelompok 11,12,13 pada saat berdiskusi untuk mengisi LKS 4 Menghargai pekerjaan teman satu kelompok. 14,15 Penggunaan lembar cek atau observasi berfungsi sebagai acuan untuk mengamati dan menjaring kemampuan kemampuan kerjasama siswa dalam kelompok yang muncul selama kegiatan praktikum.

28 3. Angket Angket merupakan instrumen yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sukmadinata, 2011). Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup karena 20 pertanyaan yang disediakan telah memiliki alternatif jawaban (option). Berikut Tabel 3.2 mengenai kisi kisi angket. Tabel 3.2 Kisi Kisi Angket Siswa No Indikator No pertanyaan 1 Kendala siswa melakukan peer 1,9,10,13,14,17,18. assessment. 2 Tanggapan siswa mengenai pelaksanaan peer assessment. 2,3,4,5,6,7,8,11,12,15,1 6,19,20. Angket digunakan untuk mengetahui kendala dan tanggapan siswa mengenai penerapan peer assessment pada kegiatan praktikum. Angket dibagikan kepada setiap siswa setelah seluruh kegiatan penelitian selesai dilakukan. 4. Pedoman wawancara siswa dan guru Pedoman wawancara berisi tentang pertanyaan pertanyaan berkenaan dengan pelaksanaan peer assessment. Wawancara digunakan untuk memperkuat hasil angket dan observasi mengenai tanggapan siswa terhadap peer assessment, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan peer assessment serta saran atau kritik untuk pelaksanaan peer assessment berikutnya. Wawancara dengan siswa dilakukan setelah mengetahui hasil angket. Berikut Tabel 3.3 mengenai kisi-kisi pedoman wawancara siswa.

29 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa No Indikator No pertanyaan 1 Kendala siswa dalam melakukan peer assessment. 1,2,6,8,9 2 Tanggapan siswa mengenai 3,4,5,7 pelaksanaan peer assessment. 3 Saran dan kritik mengenai 10 pelaksanaan peer assessment. Wawancara dengan guru dilakukan setelah pelaksanaan peer assessment selesai dilakukan oleh siswa. Berikut Tabel 3.4 mengenai kisi-kisi pedoman wawancara guru. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru No Indikator No pertanyaan 1 Pengetahuan guru mengenai peer 1,2,3 assessment. 2 Tanggapan guru mengenai peer assessment. 4,5,6 3 Saran dan kritik mengenai 7 pelaksanaan peer assessment. F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Agar penelitian lebih terarah dan jelas maka perlu dibuat kisi kisi umum yang menunjukan hubungan antara data yang diinginkan, sumber data, metode dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Kisi kisi umum penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5 Kisi Kisi Umum Penelitian Data yang diinginkan Kemampuan siswa melakukan peer assessment Sumber data Hasil peer assessment Hasil guru observer Metode pengumpulan data Pengumpulan dokumen penilaian guru observer dan peer assessment. Instrumen yang digunakan Lembar observasi kerjasama peer assessment dan guru observer.

30 Data yang diinginkan Kemampuan siswa melakukan kerjasama dalam kelompok Kendala yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan peer assessment Tanggapan siswa dan guru terhadap pelaksanaan peer assessment Sumber data Hasil peer assessment dan hasil guru observer pada lembar observasi kerjasama Hasil angket siswa Hasil wawancara siswa Hasil angket siswa Hasil wawancara siswa dan guru Metode pengumpulan data Pengumpulan dokumen penilaian guru observer dan peer assessment dalam menilai kerjasama siswa. Angket Wawancara Angket Wawancara Instrumen yang digunakan Lembar kerja siswa, lembar observasi kerjasama peer assessment dan guru observer. Angket dan pedoman wawancara. Angket dan pedoman wawancara. Berdasarkan Tabel 3.5, teknik pengumpulan data pada penelitian ini antara lain: 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan peer assessment dalam menilai kerjasama siswa pada kegiatan praktikum pencemaran air serta kendala yang dihadapi selama pelaksanaan peer assessment. 2. Pengumpulan Dokumen Dokumen yang dikumpulkan kemudian diolah sesuai dengan keperluan diantaranya adalah lembar observasi kerjasama siswa untuk peer assessment dan guru observer. 3. Pengisian angket Pengisisan angket dilakukan untuk mendapatkan informasi dari siswa mengenai pelaksanaan peer assessment, kendala yang dihadapi serta tanggapan siswa terhadap pelaksanaan peer assessment.

31 4. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru dan beberapa perwakilan siswa yang telah mengikuti pelaksanaan peer assessment. Wawancara dilaksanakan untuk mengali lebih dalam informasi yang diperoleh baik dari hasil angket maupun dari hasil observasi dan untuk mengetahui saran dan kritik terhadap pelaksanaan peer assessment. G. ANALISIS DATA Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data. Langkah analisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Data hasil observasi Data yang di dapatkan dari hasil observasi berupa rekaman video dianalisisa untuk mengetahui pelaksanaan dan kendala dalam melakukan peer assessment. 2. Data yang diperoleh dari lembar observasi kejasama peer assessment dan guru observer. a. Untuk mengetahui kemampuan siswa melakukan peer assessment dengan cara mencari kesesuaian hasil penilaian kerjasama yang dilakukan oleh siswa dengan hasil penilaian oleh guru observer. Perbandingan nilai tersebut diubah dalam nilai persentase dengan menggunakan rumus berikut: NP = R NS X 100% Keterangan : NP : Nilai persen yang dicari R : Jumlah penilaian siswa yang sesuai dengan penilain guru observer.

32 NS : Total kriteria penilaian kerjasama Kemudian hasil perhitungan yang telah diperoleh dihitung nilai rata-rata kemudian menentukan kategori kemampuan siswa dalam melakukan peer assessment berdasarkan skala kategori kemampuan yang terdapat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Skala Kategori Kemampuan No Skala kemampuan Kategori 1 86% - 100% Sangat baik 2 76% - 85 % Baik 3 60% - 75% Cukup 4 55% - 59% Kurang 5 54% Kurang sekali (Purwanto, 1987 :103) Untuk mengetahui persentase siswa pada setiap kategori kemampuan peer assessment digunakan rumus berikut : NP = f x 100% N Keterangan : NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan f : Banyaknya siswa pada tiap kemampuan N : total siswa (Sudjana, 1989) Hasil perhitungan persentase jumlah siswa ditafsirkan berdasarkan Tabel 3.7 Tabel 3.7 Tafsisran Harga Perpesentase No Harga (%) Tafsiran 1 0 Tidak ada 2 1 25 Sebagian kecil 3 26 49 Hampir separuhnya 4 50 Separuhnya 5 51 75 Sebagian besar 6 76 99 Hampir seluruhnya 7 100 Seluruhnya (Koentjaraningrat dalam Suhartini, 2007)

33 b. Untuk mengetahui kemampuan kerjasama siswa secara keseluruhan dan kemampuan kerjasama siswa setiap aspek dilakukan dengan cara membandingkan hasil penilaian siswa dan guru observer dengan kriteria kerjasama yang telah ditentukan. Perbandingan tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut: NP = R x 100% NS Keterangan : NP : Nilai persen yang dicari R : Jumlah penilaian siswa/penilaian guru observer yang sesuai dengan kriteria penilaian kerjasama. NS : Total kriteria penilaian kerjasama Data persentase tersebut kemudian di kategorikan sesuai dengan Tabel 3.6, Untuk mengetahui persentase siswa tiap kategori digunakan rumus berikut: NP = f X 100% N Keterangan: NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan. F : Banyaknya siswa pada tiap kemampuan N : Total siswa. (Sudjana, 1989) Hasil perhitungan persentase jumlah siswa ditafsiran berdasarkan Tabel 3.7 dan data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel. 3. Data yang diperoleh dari angket Persentase jumlah siswa yang menjawab tiap pertanyaan dalam angket ditentukan dengan menggunakan rumus berikut: NP = f x 100% N Keterangan : Np : Persentae modus jawaban siswa f : Frekuensi jawaban siswa pada suatu pertanyaan angket N : Total siswa

34 Hasil perhitungan persentase ditafsirkan berdasarkan Tabel 3.7. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel. 4. Data hasil wawancara Data hasil wawancara digunakan untuk menghubungkan dan menemukan fakta yang tidak didapat dari hasil angket dan observasi pelaksanaan peer assessment. H. PROSEDUR PENELITIAN Secara garis besar, penelitian yang dilakukan terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyusunan laporan. Ketiga tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Menganalisis materi dan merumuskan masalah. b. Melakukan studi kepustakaan. c. Penyusunan proposal penelitian untuk diseminarkan. d. Melakukan perbaikan proposal dengan bimbingan dosen pembimbing e. Pelaksanaan seminar proposal. f. Perbaikan proposal penelitian berdasarkan hasil masukan dari seminar. g. Pembuatan RPP (Lampiran A) h. Pembuatan instrumen berupa LKS, Lembar penilaian kerjasama untuk peer assessment dan guru observer, angket siswa, format wawancara siswa dan guru (Lampiran B).

35 i. Konsultasi instrumen penelitian kepada dosen pembimbing dan judgement instrumen kepada beberapa dosen ahli. j. Revisi instrumen penelitian. k. Mengurus surat perizinan penelitian 2. Tahap pelaksanaan a. Pengenalan peer assessment yaitu berupa penyampaian maksud dan tujuan peer assessment kepada siswa. b. Negosiasi indikator kerjasama yang akan digunakan dalam penilaian dengan siswa. c. Penyamaan persepsi mengenai indikator kerjasama yang akan dinilai dengan guru observer. d. Pembiasaan peer assessment kepada siswa untuk menilai kerjasama dilakukan beberapa kali sebelum pelaksanaan penelitian. e. Pengelompokan siswa menjadi 11 kelompok, masing masing 1 kelompok beranggotakan 3 atau 4 orang. f. Pembagian tugas setiap anggota kelompok. Pembagian tugas tersebut di serahkan kepada kelompok. g. Pelaksanaan praktikum pencemaran air dengan menerapkan penilaian kerjasama siswa dalam kelompok oleh guru observer. h. Pelaksanaan peer assessment dilaksanakan setelah kegiatan praktikum berlangsung. i. Pengumpulan lembar observasi dan lembar peer assessment. j. Pengumpulan data melalui angket.

36 k. Wawancara siswa dan guru. l. Memberikan umpan balik pada siswa dengan mendiskusikan hasil penilaian yang telah dilakukan. 3. Tahap penyusunan laporan a. Pengolahan data hasil penelitian yang telah dilakukan dalam kegiatan praktikum, hasil angket dan hasil wawancara (Lampiran C). b. Analisis hasil penelitian. c. Penarikan kesimpulan terhadap data yang diperoleh. d. Penyusunan laporan penelitian.

37 I. ALUR PENELITIAN Analisis Materi Pencemaran Air Pada KTSP Analisis Peer assessment Analisis Kemampuan Kerjasama Siswa Analisis kegiatan praktikum pencemaran air Penentuan kriteria ideal Peer assessment Penentuan kriteria kerjasama dalam Peer assessment Penyusunan prosedur praktikum Pembuatan RPP Penyusunan instrumen penelitian Validasi instrumen penelitian Uji coba instumen dan perbaikan prosedur praktikum Pelaksanaan penelitian Pengumpulan data Analisis dan pengolahan data Kesimpulan Gambar 3.2 Alur Penelitian