BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Neraca Digital. 3.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Riau dan di Laboratorium Patologi, Entimologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

3 Metodologi Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

BAB III BAHAN DAN METODE

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah set alat destilasi

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

3. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

III. BAHAN DAN METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini menggunakan belah melintang (cross

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi 5-Hydroxymethylfurfural dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Pengaruh Boraks, Asam dan Basa Terhadap Pergeseran Panjang Gelombang Ekstrak Air Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

III. BAHAN DAN METODE. laboratorium Biomassa, laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB V METODOLOGI 1.1 Alat dan bahan yang digunakan 1.1.1 Alat yang digunakan 1. Spektrofotometri Visible 2. Neraca Digital 3. Kaca Arloji 4. Pipet Tetes 5. 2 labu takar 100 ml 6. Gelas Ukur 10ml dan 100 ml. 7. 4 beaker glass 100 ml dan 1 beaker glass 250 ml 8. Corong 1.1.2 Bahan yang digunakan 1. Bunga Rosela 2. Aquadest 3. Etanol 70% 4. KCl 5. HCL 6. CH 3COONa 41

1.2 Diagram Alir Cara Kerja 1.2.1 Pembuatan Bahan untuk Uji Spektrofotometri Visible 1. Larutan ph 1,0 1,490 gram KCl Aquadest Diaduk Labu Takar 100ml Beaker glass HCl sampai ph 1 2. Larutan ph 4,5 5,443 gram CH 3COONa Aquadest Diaduk Labu Takar 100ml Beaker glass HCl sampai ph 4,5 42

1.2.2 Ekstraksi pigmen antosianin 50 gram kelopak bunga rosela 300 ml pelarut Diamkan 24 jam Saring Filtrat siap digunakan 1.2.3 Penentuan panjang gelombang maksimum ekstrak Labu Ukur 1 ml ekstrak 10ml Pelarut sampai tanda batas Gojok Kuvet Ukur Absorbansi 43

1.2.4 Penentuan Total Antosianin dengan Metode ph Differensial Masing-masing Filtrat hasil ekstraksi Diaduk Larutan ph1, Larutan ph 4,5 Kuvet Hitung Panjang gelombang 510nm dan 700 nm 44

- Variabel Percobaan 1. Variabel Tetap Variabel tetap yang digunakan dalam percobaan ini adalah ph differensial 1 dan ph 4,5 panjang gelombang yang digunakan yaitu 510 dan 700 nm, serta suhu maserasi 25 0 C 2. Variabel Berubah Variabel berubah yang digunakan dalam percobaan ini adalah variabel pelarut yang digunakan yaitu etanol 70%, Etanol 70% : Aquadest (1:1), dan Aquadest. - Cara Kerja 1. Pembuatan Bahan a. Larutan ph 1,0 Timbang 1,490 gr KCl. Larutkan dengan aquadest Masukkan dalam labu takar 100 ml. Tambahkan aquadest hingga tanda batas miniskus. Tambahkan HCl kembali jika perlu sampai ph mencapai 1,0±0,1 b. Larutan ph 4,5 Timbang 5,443 gr Natrium asetat. Larutkan dengan aquadest. Masukkan dalam labu takar 100 ml. Tambahkan aquadest hingga tanda batas miniskus. Tambahkan larutan HCl sampai ph mencapai 4,5±0,1 2. Ekstraksi pigmen antosianin Isolasi pigmen antosianin dari bunga rosela dilakukan dengan metode maserasi pada suhu 25 0 C 45

Maserasi 25 0 C Sampel 1 Maserasi sampel dengan cara merendam 50 gram kelopak bunga rosela kering dengan 300 ml pelarut etanol 70% pada temperature 25 0 C selama 24 jam. Kemudian disaring dan diambil filtratnya. Maserasi 25 0 C Sampel 2 Maserasi sampel dengan cara merendam 50 gram kelopak bunga rosela kering dengan 300 ml campuran etanol dan aquadest (150 ml pelarut etanol + 150 ml aquadest) pada temperature 25 0 C selama 24 jam. Kemudian disaring dan diambil filtratnya. Maserasi 25 0 C Sampel 3 Maserasi sampel dengan cara merendam 50 gram kelopak bunga rosela kering dengan 300 ml aquadest pada temperature 25 0 C selama 24 jam. Kemudian disaring dan diambil filtratnya. 3. Penentuan panjang gelombang maksimum ekstrak Penentuan panjang gelombang maksimum ekstrak kelopak bunga rosela dilakukan dengan metode spektrofotometri visible. Sekitar 1 ml dari masing-masing ekstrak hasil maserasi dilarutkan dalam pelarut masing-masing sesuai sampel menjadi 10 ml, selanjutnya absorbansi diukur pada panjang gelombang 400-800 nm. 4. Penentuan Total Antosianin dengan Metode ph Differensial Penentuan antosianin dilakukan dengan metode perbedaan ph yaitu ph 1,0 dan ph 4,5. Pada ph 1,0 antosianin berbentuk senyawa oxonium dan pada ph 4,5 berbentuk karbinol tak berwarna. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat suatu alikuot larutan 46

antosianin dalam air yang ph-nya 1,0 dan 4,5 utuk kemudian diukur absorbansinya. Dua buah sampel disiapkan masing-masing filtrat, pada sampel pertama digunakan larutan ph 1,0 dan untuk sampel kedua digunakan larutan ph 4,5. Kemudian absorbansi dari setiap larutan diukur pada panjang gelombang 510 dan 700 nm. 47