MINAT INTRINSIK DAN EKSTRINSIK WIRAUSAHA PADA SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

Economic Education Analysis Journal

KONTRIBUSI HASIL PRAKERIN SISWA SMK TERHADAP KESIAPAN KERJA SEBAGAI COOK HELPER

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta

The Review of Entrepreneurship Interest for Student at Class XII SMKN 1 Padang Based on Parents Occupation Background

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

Faktor-faktor yang mempengaruhi... (Sinta Armalita) 1

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak

HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI TEKNISI DENGAN SIKAPNYA TERHADAP PEKERJAAN TEKNISI OTOMOTIF PADA SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN A.

ANALISIS KESULITAN BELAJAR ILMU GIZI KELAS X PATISERI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN SATE ATAU JENIS MAKANAN YANG DIPANGGANG PADA KESIAPAN MEMBUKA USAHA FOOD COURT

BAB III METODE PENELITIAN

Dedikasi et al., Pengaruh Lingkngan Keluarga dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Berwirausaha...

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL BELAJAR PARIWISATA DI SMK NEGERI 3 CIMAHI

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

ANALISIS KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENJASKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEKARBELA.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Journal of Mechanical Engineering Learning

Kata Kunci: Pendidikan kewirausahaan, praktik kerja industri, minat berwirausaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

JURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM

BAB I PENDAHULUAN. Dwi Istikhomah Hidayati, dan Suparno, Hubungan Antara Kematangan Vokasional dengan Motivasi Berwirausaha pada Siswa SMK, hlm. 217.

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Japar Umar, 2014

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

Keywords: Learning Interest, Basic Gastronomy Subject.

PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KMS DAN NON KMS DI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL

MANFAAT HASIL BELAJAR MAKANAN PENUTUP (DESSERT) PADA UJI LEVEL SISWA SMK NEGERI 3 CIMAHI

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Akuntansi.

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA JASA BOGA SMKN 1 SEWON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN MINAT MELANJUTKAN STUDI DITINJAU DARI TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA, JURUSAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA PADA SISWA SMKN 1 SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Diajukan Oleh: ANDRI RISTIYANTI A

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI JAGOAN 1 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Akuntansi. Oleh: Angen Adhy Sampurna A

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

MANFAAT HASIL BELAJAR SAMBAL PADA MASAKAN INDONESIA PADA KESIAPAN COOK HELPER PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

MINAT MASUK PERGURUAN TINGGI BAGI SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK MUDA PATRIA KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Alviyana, Baedhowi, Kristiani * *Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

SURVEY MINAT STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI SISWA SISWI CALON LULUSAN SMA DAN SMK DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR PADA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan juga mempunyai keterampilan. Persyaratan yang di tuntut adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi.

PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

PENGARUH MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

Transkripsi:

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 7, No. 2, November 2018 51 MINAT INTRINSIK DAN EKSTRINSIK WIRAUSAHA PADA SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG M. Yusuf Efendi 1, R. Patriasih 2, T. Setiawati 2 Myusufe48@gmail.com Abstrak: Pengelolaan usaha boga adalah salah satu mata pelajaran program keahlian Jasa Boga yang bertujuan menumbuhkan sikap dan minat berwirausaha bagi para siswa. Minat merupakan salah satu faktor penting dimiliki siswa untuk mengembangkan potensi dan pengalaman dalam berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat intrinsik dan minat ekstrinsik wirausaha pada siswa SMK Negeri 9 Bandung. Minat intrinsik meliputi perasaan senang, ketertarikan, perhatian atau penerimaan dan keterlibatan dan minat ektrinsik meliputi lingkungan keluarga, masyarakat dan pendidikan. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan populasi 136 siswa SMK Negeri 9 Bandung. Sejumlah 35 siswa dijadikan sampling purposive. Hasil penelitian menunjukkan minat intrinsik berada pada kriteria Sangat. Siswa mempunyai perasaan senang, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan untuk berwirausaha. Demikian pula dengan minat ekstrinsik berada pada kriteria Sangat dengan kata lain, minat wirausaha didukung oleh lingkungan keluarga, masyarakat maupun pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa praktik wirausaha di sekolah dapat menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha. Untuk itu, sekolah disarankan untuk memberikan fasilitas penuh kepada agar siswa lebih mengembangkan potensi dan pengalamannya di bidang wirausaha Kata Kunci: Minat, Praktik, Wirausaha PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar seseorang untuk melakukan sebuah kehidupan, yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik secara jasmani, rohani, spiritual, material dan kematangan berfikir. Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu jenjang Pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusan siap bekerja. Mengacu pada isi undangundang sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan Pendidikan Nasional dan pasal 15 yang menyebutkan Pendidikan kejuruan merupakan Pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja di bidang tertentu. SMKN 9 Bandung mempunyai program keahlian Jasa Boga yang lulusannya siap untuk bekerja dan berwirausaha di bidang boga. Minat merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk wirausaha. Minat merupakan suatu hal yang akan memberikan ketertarikan lebih terhadap kegiatan tertentu. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang (Slameto, 2010, hlm. 57). Indikator minat belajar yaitu: perasaan senang, ketertarikan, penerimaan dan keterlibatan siswa (Slameto, 2010, hlm. 180). Tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang melibatkan berbagai faktor internal, faktor eksternal dan faktor kontekstual (Stewart et al,1998). Minat wirausaha dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan faktor yang sudah ada dalam dirinya yaitu perasaan senang dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan wirausaha. Faktor ekstrinsik merupakan faktor dari luar diri sendiri atau adanya pengaruh dari lingkungan sekelilingnya seperti lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Pengaruh lingkungan sebagai faktor penentu kesuksesan berwirausaha (Cooper and Artz, 1995). Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 7, No. 2, November 2018 52 dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana, 2006, hlm. 2). Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang (Drucker dalam Suryana, 2006, hlm. 2). Minat wirausaha merupakan dorongan atau kecenderungan seseorang untuk melakukan kegiatan wirausaha. Minat berwirausaha dapat pula dikatakan sebagai ketertarikan seseorang untuk menjalankan bisnis/ usaha. Seorang yang mempunyai motivasi yang kuat akan menumbuhkan kreativitas untuk mencapai suatu tujuan, konsisten, bertanggungjawab pada tugas dan pantang menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan ataupun rintangan dalam usahanya mencapai tujuan termasuk keputusan untuk berwirausaha (Kadeni, 2009, hlm. 47). Kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan (Rose, 2006). Tumbuhnya minat berwirausaha tidak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga siswa sebagai salah satu faktor yang ikut mendukung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMK Negeri 9 Bandung siswa lulusan angkatan 2016/2017 dari 108 siswa yang diselusuri berhasil bekerja 23 siswa 21,3%, melanjutkan studi 30 siswa 27,8%, wirausaha 1 siswa 0,9%, belum bekerja 5 siswa 4,6%, sedang mencari pekerjaan 3 siswa 2,8% dan tidak ada keterangan sebanyak 46 siswa 42,6%.Ternyata lulusan yang berhasil berwirausaha sangat rendah dengan persentase 0,9%. Tidak ada yang berhasil membuka usaha, padahal untuk menjadi wiausahawan menjadi sebuah alternatif bagi para siswa yang tidak mempunyai pekerjaan, dengan membuka usaha tidak menutup kemungkinan nantinya akan membuka lapangan pekerjaan baru. Atas dasar itu peneliti ingin mengetahui minat intrinsik dan minat eksrinsik wirausaha pada siswa SMKN 9 Bandung. METODE Penelitian ini dilakukan di SMKN 9 Bandung pada bulan desember 2017- Juni 2018 menggunakan metode deskriptif, dengan jumlah populasi 136 siswa. Sampel yang digunakan adalah sampling purposive dengan jumlah 35 siswa. Tehnik pengumpulan data menggunakan penyebaran angket pada siswa. Alat pengumpulan data adalah kusioner pernyataan dengan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010, hlm. 102). Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrument yang di dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Penulis menentukan dengan 5 penentuan skala dan skor berdasarkan skala yang digunakan dalam penelitian. Perhitungan persentase kriteria minat intrinsik dan ekstrinsik wirausaha pada siswa SMK Negeri 9 Bandung dilakukan untuk memperoleh persentase dari jawaban responden terhadap pernyataaan yang diajukan dalam instrumen. Instrumen penelitian minat wirausaha menggunakan 2 variabel,6 indikator dan 40 pernyataan yang diberikan kepada siswa. Instrumen penelitian sebelumnya di validitas oleh validator untuk mengetahui valit tidaknya instrumen yang akan digunakan kepada siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Validitas adalah derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh penelitian. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian perlu diuji validitas (Sugiyono, 2010, hlm. 267), dari hasil uji validitas yang dilakukan oleh validator menunjukan valid. Dengan demikian

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 7, No. 2, November 2018 53 instrument yang digunakan dapat digunakan kepada siswa. Hasil penelitian minat intrinsik wirausaha yang diperoleh menunjukan sebagian besar responden menyatakan sangat berminat terhadap pernyataanpernyataan yang diajukan, mengunakan kusioner. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut. Tabel 1 Minat intrinsik wirausaha secara keseluruhan No Indikator Minat Skor Ratarata Kriteria 1 Perasaan senang 147 Sangat 2 Ketertarikan 144,5 Sangat 3 Perhatian/ Penerimaan 145 Sangat 4 Keterlibatan 154 Sangat Minat intrinsik wirausaha merupakan Perasaan senang, ketertarikan, perhatian atau penerimaan dan keterlibatan dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan wirausaha, berdagang atau membuat produk lalu memasarkannya dapat menujukan bahwa terdapat minat wirasuaha. Minat yang ada akan berkembang dalam diri untuk melakukan kegiatan wirausaha. Sikap wirausaha ini didapatkan dari perasaan senang, ketertarik, pehatian, dan keterlibatan dalam kegiatan di dalam kelas maupun di luar kelas. Hasil penelitian menunjukan hasil yang baik dengan kriteria sangat berminat di setiap indikator. Indikator keterlibatan menunjukan skor rata-rata yang tertinggi, yaitu 154. Langsung terlibatnya siswa dalam praktik wirausaha di sekolah akan menumbuhkan minat dalam berwirausaha baik secara sikap dan jiwa,agar dimasa yang akan datang bisa membuka usahaya sendiri dengan pengalaman dan ilmu yang di peroleh di sekolah. Persentase minat intrinsik bisa dilihat dari gambar 1 sebagai berikut. 100 80 60 40 20 0 Persentase Minat Intrinsik Wirausaha 87.14 82.85 79.49 91.7 Gambar 1 persentase minat intrinsik wirausaha Rata-rata persentase(%) Hasil persentase sebagaimana gambar 1 minat intrinsik wiausaha secara keseluruhan pada gambar 1 berada pada kriteria sangat berminat. Indikator keterlibatan menjadi indikator yang paling tinggi dengan persentase 91,7% yang masuk kedalam kriteria sangan berminat. Sama halnya dengan (Fitri, Aprilia, dkk, 2012) yang menyatakan ada pengaruh faktor internal terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang. Besarnya pengaruh variabel faktor internal yang meliputi personality (kepribadian) dan motivasi adalah 28,84%. Faktor internal diperoleh rata-rata sebesar 80,88%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi faktor internal dalam kategori baik. Hasil data lapangan minat ekstrinsik wirausaha yang diperoleh menunjukan sebagian besar responden menyatakan sangat setuju terhadap pernyataanpernyataan yang diajukan, mengunakan kusioner. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut.

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 7, No. 2, November 2018 54 No 1 2 3 Tabel 2 Minat ekstrinsik Wirausaha secara keseluruhan Skor Indikator Ratarata Kriteria Minat Lingkungan Sangat 149 keluarga Menunjang Lingkungan Sangat 144 masyarakat Lingkungan pendidikan 147 Menunjang Sangat Menunjang Minat ekstrinsik wirausaha merupakan minat yang di luar individu yang di pengaruhi oleh lingkungan sekelilingnya dan adanya dorongan atau pengaruh dari situasi yang diciptakan oleh keluarga, guru ataupun teman. Minat ektrinsik terdiri dari ingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan. Hasil peneliian minat ekstrinsik meliputi lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan, maka dapat diketahui bahwa rata-rata tanggapan responden termasuk dalam kriteria Sangat menunjang atau adanya dorongan dan pengaruh dari lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungkan pendidikan dalam memiliki Minat Wirausaha. Dari 3 indikator minat sudah menujukan minat yang sangat tinggi terhadap wirausaha dan terdapat total skor aktual yang paling tinggi berada pada keterlibatan dengan skor aktual 149, yang bermakna bahwa pengaruh keluarga lebih dominan daripada lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan dengan asumsi siswa lebih sering di beri dorongan atau saran terkait dengan minat wirausaha selama di rumah dan dorongan langsung terhadap siswa dalam praktik wirausaha di sekolah akan menumbuhkan sikap dan jiwa wirasuaha agar dimasa yang akan datang bisa membuka usahaya sendiri dengan pengalaman yang di peroleh di sekolah. 100 80 60 40 20 0 Persentase minat ekstrinsik bisa dilihat dari gambar 2 sebagai berikut. Persentase Minat Ekstrinsik Wirausaha 89.52 90.28 84 Rata-rata persentase(%) Gambar 2 persentase minat ekstrinsik wirasuaha Hasil persentase sebagaimana gambar 2 minat intrinsik wiausaha secara keseluruhan berada pada kriteria sangat berminat. Pendidikan tingkat menengah khususnya SMK diharapkan mampu mengahasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki peluang besar untuk ikut dalam mengembangkan ekonomi melalui kewirausahaan (Wibowo,2011, hlm. 110), adanya dorongan dari lingkungan keluarga, masyarakat dan pendidikan akan membuat siswa lebih memiliki minat berwirausaha apalagi terdapat beberapa usaha didekat rumahnya. Sama halnya dengan (Fitri, Aprilia, dkk, 2012) yang menyatakan ada pengaruh faktor eksternal terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang. Besarnya pengaruh variabel faktor eksternal yang meliputi dorongan keluarga, lingkungan dan pergaulan serta lingkungan sekolah adalah 7,34%. Faktor eksternal diperoleh ratarata sebesar 77,33%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi faktor eksternal dalam kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 9 Bandung menunjukan hasil yang baik dengan ratarata kriteria sangat berminat dan 1 indikator menunjukan berminat, dengan minat ekstrinsik menujukan hasil yang paling baik dibandingkan dengan minat

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 7, No. 2, November 2018 55 ekstrinsik. Adanya interaksi dengan sekelilingnya dari mulai lingkungan keluarga, masyarakat dan pendidikan membuat siswa lebih berminat untuk membuka usaha sendiri dimasa yang akan datang dengan bekal pengalaman dan ilmu yang diperloleh melalui praktik dan teori dikelas maupun diluar kelas. KESIMPULAN Berdasarkan hasil data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa minat intrinsik dan ekstrinsik wirausaha pada siswa SMKN 9 Bandung sangat tinggi dan sangat berminat. Minat intrinsik wirausaha yang paling tinggi berada pada indikator keterlibatan. Lingkungan keluarga menjadi pengaruh minat ekstrinsik yang paling tinggi, karena siswa lebih banyak interaksi dengan orangtua, kerabat dll yang berada pada lingkungan keluarga Adanya minat intrinsik dan ekstrinsik akan membantu siswa dalam mengembangan potensi dan pengalaman berwirausaha, sebagai berkal untuk merencanakan usaha di bidang boga. REKOMENDASI Penulis menyarankan agar siswa dapat menambah keterampilan yang telah dimiliki dengan cara memperbanyak latihan mengolah hidangan baik yang sudah atau belum pernah dipraktikan di sekolah, agar siswa lebih terampil saat melakukan praktik wirausaha di sekolah. Siswa diharapkan menambah pengalaman dan pengerahuan dengan cara berwirasuaha sesuai dengan yang sudah dipelajari di sekolah. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat intrinsik dan ekstrinsik, karena dari data yang penulis dapat hanya satu siswa yang berhasil berwirasuaha tetapi pada kenyataannya minat intrinsik dan ekstrinsik wirausaha siswa sangat tinggi. DAFTAR PUSTAKA Ayuningsih, Ekawati.(2015). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Jurnal. Jakarta: Universitas Tarumanagara. Cooper, A.C., & Artz, K.W. (1995). Determinants of satisfaction for enterpreneurs. Journal of Business Venturing, 10 (6), 439-457. Fitri, Aprilia, dkk. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2011/2012. Jurnal. Batang: SMK Negeri 1 Kandeman Kadeni. (2009). Pentingnya Motivasi dan Kreativitas dalam Menumbuhkan Sikap Berwirausaha. Jurnal Cakrawala Pendidikan,Volume 11, Nomor 1 Dosen DPK STKIP PGRI Blitar. Koranti, Komsi. (2013). Analisis pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap minat berwirausaha. Jurnal. Bandung: Universitas Gunadarma Rose, R.C, Kumar, N. & Yen, L.L. (2006). The dynamics of entrepreneurs success factors in influencing venture growth. Journal of Asia Entrepreneurship and Sustainability. 2, 1-23 Suharto, Akhmand. dkk. (2015). Pengaruh faktor internal dan external diri sumber daya manusia terhadap minat berwirausaha (studi pada mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember). Jurnal. Jember: Universitas Muhammadiyah Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Slameto. (2010). Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 7, No. 2, November 2018 56 Stewart, W.H., Watson, W.E., Carland, J.C. & Carland, J.W. (1998). A proclivity for entrepreneurship: A comparison of entrepreneurs, small business owners, and corporate managers. Journal of Business Venturing, 14, 189-214. Suryana. (2006). Kewirausahaan. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Wibowo, Muladi. (2011). Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan SMK. Jurnal Vol. 6 No.2 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik