BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya merupakan proses multidimensial yang meliputi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar akselerasi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada daerah masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi pendapatan yang merata tanpa adanya disparitas. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan membangunan ekonomi setiap negara adalah tercapainya. pembangunan ekonomi yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk. daerah, umumnya perencanaan pembangunan ekonomi beorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses yang saling

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode ke periode

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan umum yang sering dihadapi oleh negara-negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. telah resmi dimulai sejak tanggak 1 Januari Dalam UU No 22 tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah di wilayah negaranya. Dalam pembangunan perekonomian di suatu

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan kedalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Unit-unit

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut. Sehubungan dengan arah pembangunan nasional, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

I. PENDAHULUAN. dalam mengelola potensi sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai latar belakang perbedaan antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal berdirinya sebuah negara, pertumbuhan ekonomi. merupakan permasalahan umum yang terjadi dalam jangka panjang oleh

BAB III METODE PENELITIAN. struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan. yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari pembangunan, namun pada

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Ekonomi merupakan proses perubahan kondisi suatu Negara secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan pelayanan publik yang lebih efisien, efektif, dan merata serta

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan pembangunan perekonomian di daerah baik pada tingkat

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut Todaro dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah itu sendiri maupun pemerintah pusat. Setiap Negara akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita akan selalu mengalami kenaikan. Adanya resesi

JUNIAR HENDRO NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. pembantuan yang dilaksanakan secara bersama-sama. Dengan demikian penerapan

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pada dasarnya merupakan proses multidimensial yang meliputi perubahan struktur sosial, perubahan dalam sikap hidup masyarakat dan perubahan dalam kelembagaan (institusi) nasional. Pembangunan juga meliputi perubahan dalam tingkat pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan pendapatan dan pemberantasan kemiskinan. Untuk mencapai sasaran yang diinginkan, maka pembangunan suatu negara dapat diarahkan pada tiga hal pokok yaitu: meningkatkan ketersediaan dan distribusi kebutuhan pokok bagi masyarakat, meningkatkan standar hidup masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengakses baik kegiatan ekonomi maupun kegiatan sosial dalam kehidupannya (Todaro, 2004). Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat hasil pembangunan yang telah dilakukan dan juga berguna untuk menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang negatif menunjukkan adanya penurunan. Pertumbuhan ekonomi memegang peranan penting karena dapat dipakai untuk menilai kinerja perkembangan perekonomian suatu negara atau daerah. Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi merupakan refleksi dari perkembangan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi secara dinamis dari tahun ke tahun (Boediono, 1999). 1

2 Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan peningkatan produksi barang dan jasa, yang antara lain diukur dengan besaran yang disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu cara terbaik untuk mengukur kinerja perekonomian. Hal ini dikarenakan PDRB menggambarkan pendapatan total seluruh masyarakat sekaligus pengeluaran total barang dan jasa dalam perekonomian. Lebih lanjut, untuk menghilangkan adanya pengaruh perubahan harga, maka para ekonom menggunakan acuan PDRB Riil, yang mendasarkan pada harga konstan, sebagai dasar pengukuran pertumbuhan ekonomi (Mankiw, 2013.) Pertumbuhan ekonomi secara nasional diharapkan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi daerah. Sejalan dengan pemberlakuan otonomi daerah yang merupakan pemindahan sebagian besar kewenangan yang semula berada di pemerintah pusat diserahkan kepada daerah otonom, sehingga pemerintah daerah otonom dapat lebih cepat dalam merespon tuntutan masyarakat daerah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki daerah. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya yang ada di daerah dan membentuk kerja sama atau kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut, sehingga terdapat suatu penekanan-penekanan kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan dalam menggunakan potensi sumberdaya alam, kelembagaan dan sumberdaya alam secara lokal atau daerah. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bisa dianggap

3 sebagai perencanaan untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai-nilai sumberdaya swasta secara bertanggung jawab. Beberapa indikator yang dapat memberikan gambaran tentang pertumbuhan atau keadaan perekonomian suatu daerah antara lain tingkat kesempatan kerja, pertumbuhan pendapatan regional, tingkat pendapatan perkapita dan struktur pendapatan regional (Kuncoro, 2004). Tingkat pertumbuhan ekonomi daerah dalam kurun waktu tertentu baik secara menyeluruh maupun sektoral dapat dilihat dari besarnya persentase pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan. Adapun PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto/nilai output akhir yang bersumber dari berbagai sektor lapangan usaha di suatu daerah tertentu tanpa memperhatikan pemilikan atas faktor produksi. Dengan demikian perekonomian suatu daerah dapat dikatakan mengalami pertumbuhan apabila terdapat peningkatan nilai tambah dari hasil produksi barang dan jasa pada periode tertentu, atau dengan kata lain pertumbuhan ekonomi daerah tercermin melalui pertumbuhan angka PDRB. Pembangunan daerah di Jawa Tengah adalah bagian dari pembangunan nasional yang merupakan upaya peningkatan seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan terus meningkatkan kesejahteraan secara adil dan merata. Potensi sumber daya alam yang banyak tersedia di Jawa Tengah merupakan salah satu modal yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Namun adanya heterogenitas dan beragam karakteristik tiap daerah di wilayah Jawa Tengah menyebabkan kecenderungan terjadinya ketimpangan antar daerah kabupaten. Selain itu faktor ekonomi unggulan yang dapat mendukung laju pertumbuhan ekonomi daerah belum teridentifikasi sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat belum merata. Sehubungan dengan hal tersebut, dirasa

4 perlu mengidentifikasi faktor apa yang menjadi unggulan di propinsi Jawa Tengah yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel I.1 sebagai berikut : Tabel I.1 Perkembangan Nilai PDRB Harga Konstan Provinsi Jawa Tengah Tahun 1995-2015 Tahun Pertumbuhan Ekonomi (Juta Rupiah) Pertumbuhan Ekonomi (%) 1995 39013952,64 7.34 1996 41862203,72 7.3 1997 43129838,90 3.03 1998 38065273,35-11.74 1999 39362404,92 3.49 2000 40941667,09 3.93 2001 42305176,40 3.33 2002 123038541,13 3.55 2003 129166462,45 4.98 2004 135789872,31 5.13 2005 143051213,88 5.35 2006 159110253,77 5.33 2007 150682654,74 5.59 2008 168034483,29 5.61 2009 176673456,57 5.14 2010 186995480,65 5.84 2011 198270117,92 6.03 2012 210848424,06 6.34 2013 223099740,34 5.81 2014 764959150,95 5.27 2015 806775362,19 5.47 Sumber: BPS Jawa Tengah, berbagai terbitan Tabel I-1 menunjukkan besarnya PDRB per kapita di Jawa Tengah selama tahun 1995-2015 yang mengalami peningkatan bisa jadi merupakan indikasi dari kondisi perekonomisn yang mulai membaik. Namun kenyataannya pertumbuhan ekonomi tersebut belum bisa di nikmati oleh mayoritas penduduk di Provinsi Jawa Tengah. Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi tanpa disertai pola pembagian

5 pendapatan yang merata berakibat terjadinya ketimpangan pendapatan atau ketimpangan distribusi pendapatan (Rukmana, 2012). Grafik I.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1995-2015 7,34 7,3 3,03 3,49 3,93 4,985,135,355,335,595,61 5,846,036,34 5,14 5,815,27 5,47 3,333,55-11,74 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah,diolah. Gambar I.1 menunjukkan bahwa selama periode 1995-2015 bahwa pertumbuhan ekonoi di provinsi jawa tengah mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi paling tinggi pada tahun 1998 sebesar -11.74% sedangkan paling rendah pada tahun 2009 sebesar 3.03%. Kondisi ini disebabkan oleh dampak dari adanya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Laju pertumbuhan perekonomian yang didasarkan pada alur investasi positif menggambarkan gerak pacu positif dengan dukungan beberapa faktor penunjang lainnya. Menurut Sukirno (2013) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu: Tanah dan kekayaan alam lain, Jumlah dan mutu

6 penduduk dan tenaga kerja, Barang-barang modal dan tingkat teknologi, Sistem sosial dan sikap masyarakat, serta luas pasar sebagai sumber pertumbuhan. Pendapat yang lebih riil dikemukakan oleh Arsyad (2010) bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dilakukan penelitian dengan topik pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota Jawa Tengah yang berjudul ANALISIS PENGARUH INVESTASI, TINGKAT SUKU BUNGA, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INFLASI DIPROVINSI JAWA TENGAH B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakng diatas akar permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah tahun 1995-2015? 2. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah tahun 1995-2015? 3. Bagaimana pengaruh jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah tahun 1995-2015? 4. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah tahun 1995-2015?

7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelititan ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah tahun 1995-2015? 2. Untuk menganalisis pengaruh tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah tahun 1995-2015? 3. Untuk menganalisis pengaruh jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah tahun 1995-2015? 4. Untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa Tengah tahun 1995-2015? D. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah : 1. Tambahan informasi tentang potensi pertumbuhan ekonomi di provinsi jawa tengah sehingga pemerintah daerah lebih dapat mengembangkan potensi daeranya. 2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding untuk peneliti-peneliti yang tertarik dalam penelitian sejenis. 3. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai refrensi untuk penelitian selanjutnya yang mempunyai refrensi yang sama. 4. Menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah.

8 E. Metode Penelitian Penelitian ini terbatas pada ruang lingkup Provinsi Jawa Tengah yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, khususnya pada tahun 1995-2015. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder mengenai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 1995-2015 yang berasal dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah dan Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data tentang investasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, inflasi, serta PDRB harga yang berlaku di Jawa Tengah tahun 1995-2015. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Adapun model ekonometrika yang digunakan sebagai berikut : PEi = α + INV i + SB i + + Keterangan: PE INV SB JUB INF α i = Pertumbuhan Ekonomi = Investasi = Tingkat Suku Bunga = Jumlah Uang Beredar = Inflasi = Konstanta = Koefisien regresi = Observasi ke i = Error term Model persamaan diatas merupakan replikasi dari jurnal: Tiwa, Frisyelia Renshy &Vekie Rumate dkk. (2016) yang berjudul Pengaruh Investasi,Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia,dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.

9 F. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Berisi tentang teori pembangunan ekonomi daerah, strategi pengembangan ekonomi daerah, peran pemerintah dalam pembangunan daerah, teori pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi wilayah, definisi pendapatan regional, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah. BAB III : METODE PENELITIAN Berisi tentang ruang lingkup penelitian, jenis data dan sumber data, definisi operasional variabel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi tentang deskripsi daerah penelitian, kondisi penduduk, analisis data, hasil analisis data, dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan atau kendala dalam penelitian, serta saran-saran yang perlu untuk disampaikan baik untuk obyek penelitian ataupun penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN