BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Seiring dengan bertambahnya jumlah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Perkembangan ekonomi yang semakin maju dan pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan dunia usaha yang semakin maju perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesan yang baik terhadap produk atau layanan tersebut sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak terhadap perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. piutang dagang perusahaan. Ada dua cara yang dilakukan untuk mengukur kefektifitasan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT. PLN (Persero) Rayon Cimahi Kota

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan suatu kebutuhan penting bagi manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis, industri, dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan peramalan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat sebagai konsumen yang seakan merasa ketergantungan akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan disegala bidang yang lumayan tinggi dan. PLN harus menyediakan pasokan listrik yang cukup, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Jaringan) Bandung adalah perusahaan jasa penyedia tenaga listrik yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan listrik masyarakat dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN),

I. PENDAHULUAN. masyarakat. Tanpa adanya listik lampu-lampu tidak dapat menerangi desa atau

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

FICKRI ARDIANSYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha melayani

BAB I. Wilayah/Distribusi untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan berkembang menjadi semakin luas dan maju tidak terlepas

TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN LISTRIK PRA BAYAR PADA PT.PLN(PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA SURABAYA SELATAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% dan akan. mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,2% pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih sudah menjadi suatu keharusan dan menyangkut hajat hidup orang

BAB V PENUTUP. pelayanan mancakup Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Simpang Empat. Unsur-unsur bauran pemasaran jasa di PLN :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam dunia perbankan mengakibatkan banyaknya perubahan untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. kepada pelanggan. Pada PT PLN terdapat Tenaga kerja outsourcing yang ikut serta

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini bisa dirasakan dunia usaha yang dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menuntut organisasi ataupun perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (Persero) mempunyai tugas sebagai pengelola transmisi, operasi sistem dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHALUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa sekarang perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang

A. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai

SKRIPSI. Oleh : SUCI ANDRIYANI

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

Singgih Pangestu 1. Kata Kunci : persepsi masyarakat, pelayanan listrik prabayar, dan pascabayar.

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN PT. PLN (PERSERO) UPJ GROGOL DALAM KEMUDAHAN PEMBAYARAN TAGIHAN REKENING LISTRIK S K R I P S I

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan adalah sebuah perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan ekosistemnya dimulai dari usaha-usaha manusia yang

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

BAB 1 PENDAHULUAN. ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diatur dalam UU No 15 tahun Tentang Ketenaga-listrikan pada pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. akhir abad 19 ini sangatlah vital untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mampu menunjang kinerja perusahaan sehingga memperoleh hasil yang

SOLUSI SISTEM LISTRIK PRABAYAR UNTUK APARTEMEN. PT. Meisys Technology Komplek Surapati Core F-18 Jl. PHH. Mustopa No.

Jurnal FinAcc, Vol 1, No. 10, Februari

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini ruang gerak informasi, investasi, teknologi, sumber daya dan. pesat dan mengarah pada persaingan pasar sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. publik yang berperan penting dalam melayani kebutuhan masyarakat umum. mampu meningkatkan pelayanan publik menjadi lebih terjamin.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi. Ketersediaan energi listrik yang

Pemerataan atau penyeimbangan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

I. PENDAHULUAN. Pada dewasa ini, listrik menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Gobalisasi ini, perkembangan organisasi organisasi pada

2016, No Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2014 ten

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang. Hingga tidak disadari kemudahan yang diberikan oleh

I. PENDAHULUAN. Negara (PLN) masih merupakan satu-satunya perusahaan listrik sekaligus

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenaga listrik merupakan salah satu jenis energi yang ketersediaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat. Hampir seluruh aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat membutuhkan daya listrik. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ketenagalistrikan (pembangkitan, transmisi, distribusi, dan penjualan energi listrik). Berdasarkan Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 Pasal 56, PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang dianggap telah memiliki izin usaha penyediaan tenaga listrik di Indonesia. Perubahan dunia bisnis baik dari sisi regulasi, kompetensi, pertumbuhan ekonomi dan tuntutan pasar mendorong PT. PLN (Persero) untuk melakukan perubahan strategi bisnis yang bersifat akomodatif. Dengan langkah tersebut, PT. PLN (Persero) mampu menjaga perusahaannya bahkan bisa bertumbuh kembang di masa yang akan datang. Peran PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak membuat perusahaan tersebut tidak dapat leluasa meningkatkan profitabilitasnya. Di sisi lain sebagai bisnis, PT. PLN (Persero) dituntut agar pencapaian target finansial dapat mencapai kondisi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Namun pada 1

2 kenyataannya, pihak perusahaan mengalami suatu kendala dimana tiap tahunnya terdapat tunggakan-tunggakan pembayaran rekening listrik yang belum dilunasi oleh pihak pelanggan pascabayar. Layanan Listrik Pascabayar memungkinkan pelanggan memanfaatkan listrik terlebih dahulu dalam kurun waktu tertentu (biasanya 1 bulan). Pemakaian tersebut diukur dengan alat ukur yang terpasang di tempat atau rumah pelanggan baru kemudian dicatat dalam kurun waktu tertentu secara rutin (biasanya setiap akhir bulan) oleh petugas dari PT. PLN (Persero) yang nantinya akan menjadi besaran tagihan yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Dari pola pelayanan pascabayar, total pemakaian bulan berjalan baru dapat diakui sebagai pendapatan bagi PT. PLN (Persero) pada bulan berikutnya. Dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah ketika pelanggan membayar tidak tepat waktu atau melewati batas akhir pembayaran yaitu setiap tanggal 20 dalam setiap bulannya. Apabila melewati batas akhir pembayaran tersebut, maka pendapatan yang seharusnya diterima berubah menjadi piutang penjualan tenaga listrik. Kondisi lebih parah yang dapat terjadi adalah ketika proses penagihan piutang pelanggan tidak berhasil. Menurut (Horngren, Harrison, & Bamber, 2006, hal. 314), jika perusahaan tidak mampu menagih piutang dari pelanggan sehingga menciptakan beban, maka disebut beban piutang tak tertagih. Sebagai upaya untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, maka PT. PLN (Persero) memandang perlu untuk melakukan penajaman strategi bisnis agar dapat meningkatkan target finansial sekaligus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Menyikapi beberapa hal tersebut, PT. PLN (Persero) di era globalisasi

3 dan modernisasi ini mengembangkan suatu produk yaitu dengan menerapkan Sistem Layanan Listrik Prabayar sebagai development product. Sistem Layanan Listrik Prabayar merupakan konsep sistem layanan dari PT. PLN (Persero) dan mekanisme penjualan tenaga listrik yang proses bisnisnya memasarkan tenaga listrik kepada pelanggan dimana pembayaran atas penggunaan KWh/ energi listrik harus dilakukan di awal yaitu dengan membeli dalam bentuk voucher yang dapat dibeli di loket-loket PT. PLN (Persero) terlebih dahulu. Dengan adanya layanan ini akan dapat membangun karakteristik masyarakat yaitu disiplin dalam hal membayar penggunaan jasa tenaga listrik sehingga diharapkan tidak ada lagi masalah besarnya tunggakan pembayaran rekening listrik yang berpotensi mengurangi tingkat pendapatan penjualan listrik PT. PLN (Persero). Layanan Listrik Prabayar sudah diluncurkan oleh PT. PLN (Persero) sejak tahun 2008 dan kini dapat dinikmati oleh sebagian besar pelanggan di berbagai daerah di Indonesia. Dengan munculnya Layanan Listrik Prabayar, pendapatan penjualan tenaga listrik PT. PLN (Persero) meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Dari data pada Laporan Keuangan Konsolidasian PT. PLN (Persero) lima tahun terakhir, pendapatan usaha dari penjualan tenaga listrik selalu mengalami peningkatan sebagai berikut :

Dalam Jutaan 4 Rp250.000.000 Rp200.000.000 Rp150.000.000 Rp100.000.000 Rp50.000.000 Rp0 1 2 3 4 5 Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 Penjualan Tenaga Listrik 126.721.647 153.485.606 186.634.484 209.844.541 214.139.834 Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasian PT. PLN (Persero), diolah Gambar 1.1 DATA PENDAPATAN PENJUALAN TENAGA LISTRIK Pada Laporan Keuangan Konsolidasian PT. PLN (Persero) tidak disajikan rincian pendapatan dari penjualan tenaga listrik (hasil dari Layanan Listrik Pascabayar dan Layanan Listrik Prabayar) sehingga belum diketahui berapa besar persentase Layanan Listrik Pascabayar maupun Layanan Listrik Prabayar terhadap pendapatan usaha yang mengalami peningkatan tiap tahun. Hal ini menjadi sebuah kendala yang terjadi hampir di seluruh unit PT. PLN (Persero) termasuk salah satunya di PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut Surabaya. Persentasi kontribusi salah satu layanan ini sangat penting bagi perusahaan dimana dengan diketahuinya persentasi tersebut, PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut dapat menjadikannya sebagai bahan pelaporan penjualan tenaga listrik yang dilakukan kepada pihak kantor area dimana bagi kantor area, persentasi tersebut dapat dijadikan sebagai suatu pertimbangan dalam pengambilan keputusan/ kebijakan usaha di masa yang akan datang seperti dalam mengestimasi

5 jumlah Kwh tenaga listrik yang akan didistribusikan ke tiap kantor rayon untuk dijual kepada pelanggan. Estimasi tersebut perlu dilakukan agar tidak terjadi kendala dimana perusahaan kekurangan persediaan Kwh meter ketika permintaan pelanggan lebih besar dari persediaan yang tersedia. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan pada PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut Surabaya untuk mengetahui berapa besar persentase atau kontribusi Layanan Listrik Pascabayar dan Layanan Listrik Prabayar terhadap pendapatan penjualan tenaga listrik periode 2016-2017. Laporan penelitian ini akan dikaji dengan judul Perbandingan Pendapatan Jasa Listrik Pascabayar dan Prabayar pada PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut. 1.2 Penjelasan Judul Sebelum membahas hasil penelitian, perlu adanya pembahasan judul guna mengurangi risiko kesalahpahaman terhadap istilah-istilah yang terdapat pada judul laporan. Berikut merupakan penjelasan judul dari laporan tugas akhir ini. 1. Perbandingan Perbandingan berasal dari kata banding yang mendapat tambahan per- dan akhiran an-, perbandingan memiliki arti perbedaan atau selisih kesamaan, berarti pula persamaan seperti ibarat, dan bisa berarti juga pedoman dalam pertimbangan (Bambang Marhiyanto, 2015 : 57). 2. Pendapatan Jasa Menurut Dwi Martani, dkk. (2014 : 115), pendapatan merupakan penghasilan yang berasal dari aktivitas operasi utama perusahaan, misalnya

6 aktivitas penjualan barang bagi perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur dan aktivitas penyediaan jasa bagi perusahaan jasa. 3. Listrik Pascabayar Layanan Listrik Pascabayar merupakan mekanisme penjualan tenaga listrik kepada pelanggan dimana pembayaran atas penggunaan KWh/ energi listrik dilakukan di bulan berikutnya sebesar penggunaan yang menjadi besaran tagihan yang harus dibayar kepada PT. PLN (Persero). 4. Listrik Prabayar Layanan Listrik Prabayar merupakan mekanisme penjualan tenaga listrik kepada pelanggan dimana pembayaran atas penggunaan KWh/ energi listrik dilakukan di awal dalam bentuk voucher yang dapat dibeli di beberapa loket PT. PLN (Persero). 5. PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut merupakan salah satu unit BUMN yang bergerak di bidang ketenagalistrikan yang dipilih sebagai obyek penelitian. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan sebelumnya, rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengakuan dan pencatatan pendapatan jasa listrik pada PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut? 2. Berapa persentase pendapatan jasa listrik pascabayar pada PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut periode 2016-2017? 3. Berapa persentase pendapatan jasa listrik prabayar pada periode 2016-2017?

7 4. Bagaimana perbandingan persentase pendapatan jasa listrik pascabayar dan prabayar pada periode 2016-2017? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Pengakuan dan pencatatan pendapatan jasa listrik pada PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut. 2. Jumlah persentase pendapatan jasa listrik pascabayar periode 2016-2017. 3. Jumlah persentase pendapatan jasa listrik prabayar periode 2016-2017. 4. Perbandingan persentase pendapatan jasa listrik pascabayar dan prabayar periode 2016-2017. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari adanya penelitian yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Bagi PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pelaporan bagi manajer rayon ke kantor area terkait dengan penjualan tenaga listrik. 2. Bagi PT. PLN (Persero) Area Surabaya Selatan Dengan diketahuinya persentase penjualan layanan, kantor area dapat terbantu dalam hal mengestimasi besaran Kwh yang akan didistribusikan ke kantor rayon. Sehingga tidak terjadi kendala kehabisan persediaan Kwh

8 tenaga listrik karena permintaan pelanggan lebih besar daripada persediaan Kwh yang tersedia. 3. Bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan literatur atau kajian pustaka di perpustakaan STIE Perbanas Surabaya dan memberikan manfaat bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sejenis. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif, yaitu dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak. 1.6.1 Jenis dan Sumber Data Data penelitian adalah data yang diperoleh dalam proses penelitian yang akan diolah menjadi sebuah informasi. Berikut ini dijelaskan jenis dan sumber data yang akan digunakan. 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti dan merupakan data yang bisa diolah yang berkaitan dengan penjualan tenaga listrik pascabayar maupun listrik prabayar. Data primer diperoleh dari wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan topik penelitian. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dan merupakan data yang telah diolah. Data sekunder yang diperoleh berasal dari sumber internal dan eksternal. Sumber data sekunder internal berasal dari perusahaan yang kemudian dianalisis, sedangkan sumber data eksternal

9 berasal dari buku, studi media elektronik seperti internet, jurnal, dan artikel yang berhubungan dengan topik penelitian. 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara : 1. Teknik komunikasi langsung (wawancara), yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak di perusahaan yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu Staff Transaksi Energi PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut Surabaya. 2. Teknik studi dokumenter, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan sumber dokumen tertulis, gambar maupun elektrronik yang berhubungan dengan topik penelitian. 1.6.3 Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data melalui teknik komunikasi langsung (wawancara) dan teknik studi dokumenter. 2. Memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi kelengkapan data yang diperlukan dengan memeriksa isi dari data yang diperoleh baik dari hasil teknik komunikasi langsung (wawancara) maupun teknik studi dokumenter. 3. Memasukkan data ke dalam tabel serta melakukan penjumlahan secara akumulatif sesuai klasifikasi yang dibutuhkan.

10 4. Menghitung persentase kontribusi listrik pascabayar maupun listrik prabayar terhadap pendapatan jasa listrik PT. PLN (Persero) Rayon Rungkut Surabaya dengan rumus :... (1) Keterangan : X = Penjualan Tenaga Listrik Pascabayar/ Prabayar Y = Total Penjualan Tenaga Listrik P = Tingkat Persentase 5. Melakukan deskriptif data pada perbandingan pendapatan listrik pascabayar dan listrik prabayar. 6. Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan.