BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

46 Andhy Setiawan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

Pusat Kesejahteraan Lansia di Batang

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK 6.1. Program Aspek Perencanaan 6.1.1. Program Dasar Aspek Fungsional Sebagai bangunan hunian lansia, maka bangunan ini harus dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang disesuaikan dengan kebutuhan para lansia dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan ramah serta pelayanan yang professional. Dalam perencanaan Pusat Kesejahteraan Lansia di Batang, menurut jenis kegiatannya yang berlangsung dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Lansia b. Pelayan Khusus Lansia c. Pelayan bagian Servis d. pengunjung 6.1.2. Program Ruang Adapun perhitungan program ruang pusat kesejahteraan lansia : Tabel 6.1. Program Ruang No Jenis Ruang Jumlah Standar Sumber Jumlah Unit (m2) WISMA Hunian Lansia Menetap 1. Kamar Lansia Potensial 4 unit 36 SR dan AN 144 Kamar Lansia Non 4 unit 36 SR dan AN 144 Potensial Kamar Lansia Pasangan 2 unit 20 SR dan AN 40 2. Kamar Mandi 16 unit 5 PMPU 80 3. Ruang Berkumpul 6 unit 18 SR dan AN 108 4. Dapur 5 unit 6 SR dan AN 30 5. Ruang Makan 1 unit 24 SR dan AN 24 Jumlah 570 Sirkulasi 40% 228 Total Luas 798 Hunian Pelayan 1. Kamar Pelayan 6 unit 9 SR dan AN 63 2. Kamar Mandi 4 unit 3 SR dan AN 12 Jumlah 75 97

Sirkulasi 40% 30 Total Luas 105 Hunian Lansia Tidak Menetap 1. Kamar Lansia 4 unit 36 SR dan AN 144 2. Kamar Mandi 8 unit 5 PMPU 40 3. Ruang Berkumpul 1 unit 18 SR dan AN 18 Jumlah 202 Sirkulasi 40% 80.8 Total Luas 282.8 Total Luas Wisma 1185.8 DAY CARE CENTER Kantor 4. Ruang Kepala Panti 1 unit 9 SR dan AN 9 5. Ruang Staf Pengelola 1 unit 30 SR dan AN 30 6. Ruang Kantor Yayasan 1 unit 15 SR dan AN 15 7. Ruang Tamu Pengelola 1 unit 6 SR dan AN 6 8. Ruang Arsip 1 Unit 9 SR dan AN 9 8. Kamar Mandi 2 unit 3 SR dan AN 6 Jumlah 75 Sirkulasi 40% 30 Total Luas 105 Fasilitas Pelayanan 9. Aula 1 unit 50 SR dan AN 50 10. Poliklinik 1 unit 24 SR dan AN 24 11. Ruang Konseling 1 unit 9 SR dan AN 9 12. Perpustakaan 1 unit 24 SR dan AN 24 13. Ruang Karaoke 1 unit 24 SR dan AN 24 14. Ruang Salon dan Spa 1 unit 30 SR dan AN 30 15. Ruang Home Theater 1 unit 18 SR dan AN 18 16. Restoran 1 unit 72 SR dan AN 72 17. Ruang Ketrampilan 1 unit 45 SR dan AN 45 18. Ruang Aktualisasi diri 1 unit 24 SR dan AN 24 19. Kolam Berenang 1 Unit 135 SR dan AN 135 20. Kamar Mandi 4 unit 5 PMPU 20 21. Ruang Bilas 3 Unit 10 SR dan AN 30 Jumlah 505 Sirkulasi 40% 202 98

Total Luas 707 Total Luas Day Care Center 812 RUANG PENERIMAAN Lobby 1. Ruang Tunggu 1unit 6 SR dan AN 6 2. Ruang Informasi dan 1 unit 9 SR dan AN 9 Administrasi 3. Resepsionis 1 unit 6 SR dan AN 6 4. Galeri 1 unit 15 SR dan AN 15 4. Kamar Mandi 2 Unit 3 PMPU 6 Jumlah 42 Sirkulasi 40% 16.8 Total Luas 58.8 Minimarket 5. Minimarket 1 unit 30 SR dan AN 30 Jumlah 30 Sirkulasi 40% 12 Total Luas 42 Total Keseluruhan 100.8 SERVIS Dapur 1. Ruang Memasak 1unit 15 SR dan AN 15 2. Ruang Penyajian hasil 1 unit 9 SR dan AN 9 memasak 3. Ruang Penyimpanan 1 Unit 9 SR dan AN 9 Bahan Makanan 4. Ruang Mencuci 1 unit 9 SR dan AN 9 Total 42 Sirkulasi 40% 16.8 Total Luas 58.8 Istirahat dan Ibadah 5. Ruang Makan Pelayan 1 unit 18 SR dan AN 18 6. Mushola 1 unit 42 SR dan AN 42 Total 60 Sirkulasi 40% 24 Total Luas 84 Laundry 99

7. Ruang cuci 2 unit 9 SR dan AN 18 8. Ruang Setrika/gosok 1 unit 9 SR dan AN 9 9. Area Jemur 2 Unit 18 SR dan AN 36 Total 63 Sirkulasi 40% 25.2 Total Luas 88.2 10 Rumah Duka 1 unit 60 SR dan AN 60 Total 60 Sirkulasi 40% 24 Total Luas 84 Gudang 10. Gudang 1 Unit 9 SR dan AN 9 Total 9 Sirkulasi 20% 1.8 Total Luas 10.8 Total Luas Ruang Servis 325.5 UTILITAS MEE 1. Ruang Genset 1 Unit 18 SR dan AN 18 2. Ruang Panel 1 Unit 9 SR dan AN 9 3. Ruang Pompa 1 Unit 9 SR dan AN 9 4. Tandon 1 Unit 5 SR dan AN 5 Total 41 Sirkulasi 40% 16.4 Total Luas 57.4 Pos Keamanan 6. Ruang Jaga 1 unit 5 SR dan AN 5 Total 5 Sirkulasi 40% 2 Total Luas 7 Total Ruang Utilitas 64.4 Tabel 6.2. Perhitungan Parkir PARKIR Parkir 4 mobil 14,8 PMPU 59,2 100

1. Parkir khusus 15 mobil 13,71 DA 205,65 30 motor 2 DA 60 Total 324.85 Sirkulasi 100% 324.85 Total Luas Parkir 649.7 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka didapat program ruang sebagai berikut: Tabel 6.3. Rekapitulasi Program Ruang No. Kelompok Ruang Luas (m2) 1. Wisma 1185.8 2. Day Care Center 812 3. Ruang Penerimaan 100.8 4. Servis 325.5 5. Utilitas 64.4 Jumlah 2448.5 Sirkulasi 30% 746.5 Total 3235 Tabel 6.4. Luas Lantai Dasar No. Kelompok Ruang Luas (m²) 1. Total Luas Lantai Dasar 3235 2. Total Luas Area Parkir 649.7 TOTAL LUAS LANTAI DASAR 3884.7 6.1.3. Program Dasar Aspek Kontekstual Site berada di Jalan Medono-Limpung, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. 101

Luas Tapak : 17.428 m 2 Utara Selatan Timur Barat Gambar 6.1. Lokasi Tapak Perancangan : Kantor SAMSAT : Rumah penduduk : SPBU Sambung dan RS QIM, Batang : Rumah Penduduk Peraturan bangunan setempat yang digunakan adalah sebagai berikut : KDB 60% KLB 2,4 GSB 20 meter Maksimal ketinggian bangunan 4 lantai Berdasarkan peraturan bangunan tersebut, maka perhitungan yang berkaitan dengan perancangan tapak adalah sebagai berikut: a. KDB = 17.428 m 2 x 60% = 10.456,8 m 2 b. Luas ruang terbuka = 17.428 m 2-10.456,8 m 2 c. KDB = = 6971,2m 2 0,6 = Luas Tapak Total = Luas Tapak Total = 6474.58 m 2 102

6.2. Program Dasar Perancangan 6.2.1. Program Dasar Aspek Kinerja 1. Sistem Pencahayaan a. Pencahayaan Alami Perbandingan dari jendela yang harus disediakan untuk memaksimalkan pencahayaan alami adalah minimal 1/6 dari total luas lantai ruangan. Ruangan yang membutuhkan pencahayaan alami seperti hunian lansia,ruang berkumpul, aula dan ruang ketrampilan. b. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan dapat difungsikan pada ruang-ruang yang posisinya cukup sulit mendapatkan sinar matahari dan juga untuk membantu penerangan pada malam hari. Ruangan yang membutuhkan pencahayaan buatan yaitu Kamar mandi, Ruang makan, Kantor, Perpustakaan, Poliklinik, Ruang konseling, Ruang karaoke, Ruang salon dan spa. 2. Sistem Penghawaan a. Penghawaan Alami Penghawaan alami dalam ruang yang efektif didukung dengan penerapan sistem silang atau cross ventilation. Sistem ini nantinya akan diutamakan pada ruang-ruang seperti lobby, ruang makan, dan kamar lansia. b. Penghawaan Buatan Penghawaan buatan pada panti ini menggunakan sistem AC Split. Penghawaan buatan akan digunakan pada ruang-ruang seperti aula,poliklinik, perpustakaan,kantor pengelola,karaoke,salon dan spa serta kamar bagi lansia. 3. Sistem Jaringan Air Bersih Sistem jaringan air bersih yang akan diterapkan pada Pusat Kesejahteraan Lansia adalah up feed system. 4. Sistem Jaringan Air Kotor Saluran antara air kotor dan air hujan dibuat secara terpisah. Air kotor yang berasal dari buangan WC akan dialirkan menuju saluran air limbah yang berada di dasar bangunan ke dalam septictank. 5. Sistem Jaringan Listrik Sistem jaringan listrik berasal dari PLN yang kemudian disalurkan ke trafo. Setelah melalui trafo, aliran listrik ini didistribusikan ke ruang-ruang dalam bangunan melalui meteran yang menjadi satu dengan ruang panel. 6. Sistem Pembuangan Sampah Pemisahan jenis tempat sampah dibagi menjadi tiga menurut jenis sampah yang dibuang, yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah plastik. Tempat sampah akan diletakkan disetiap unit ruangan, kemudian didistribusikan ke pusat pembuangan sampah terpusat di daerah servis yang secara berkala dilakukan pembuangan dengan truk sampah. 7. Sistem Pencegahan Kebakaran 103

Pada bangunan ini disediakan sprinkler dan gas tabung untuk pencegahan kebakaran. Ruangan yang membutuhkan sprinkler yaitu hunian lansia, kantor,ruang karaoke, perpustakaan dan Aula. 8. Sistem Komunikasi a. Jaringan Komunikasi Internal Merupakan komunikasi yang terjadi dalam bangunan dengan menggunakan intercom dan HT (Handy Talky) terutama untuk pihak antar pengelola dan penggunaan speaker atau sistem pengeras suara (TOA) untuk penyebaran informasi. b. Jaringan Komunikasi Eksternal Merupakan penyaluran informasi keluar bangunan berupa telepon, baik telepon pribadi maupun dengan menggunakan jasa pelayanan warpostel saluran SLJJ, pos, serta telegram atau faksmile. Ruangan yang memerlukan sistem komunikasi yaitu, kantor, aula, koridor hunian, dan ruang penerimaan. 9. Sistem Penangkal Petir Pada bangunan panti ini menggunakan sistem penangkal petir Faraday. 10. Sistem Keamanan Bangunan ini akan dilengkapi dengan CCTV pada beberapa titik baik di luar maupun di dalam bangunan. Nantinya CCTV ini akan terhubung pada monitor yang terletak pada pos keamanan. Ruangan yang membutuhkan CCTV adalah Kantor,Ruang penerimaan, Aula, Koridor hunian lansia, Restoran,Ruang berkumpul. 6.2.2. Program Dasar Aspek Teknis 1. Sistem Modul a. Modul Horizontal Modul ini disebut juga dengan grid struktur, dimana nantinya akan sangat berpengaruh terhadap tata letak furniture, aktivitas efektif dari ruang-ruang hunian, pengelola, dan penunjang, jalur sirkulasi, serta dimensi bangunan dengan standar yang ada. b. Modul Vertikal Jarak antara lantai ke plafond yang dihitung dari permukaan lantai ke permukaan bawah plafond dalam perancangan panti ini adalah maksimal 3 m menyesuaikan dengan tinggi standar kenyamanan fasilitas hunian yang ada. 2. Sistem Struktur Sistem struktur yang digunakan adalah struktur yang memiliki kekuatan dan bahan bangunan yang ekonomis, tahan terhadap cuaca serta mudah dalam perawatannya. 6.2.3. Program Dasar Aspek Arsitektural 1. Pendekatan Bangunan Karakter bangunan harus dapat menyesuaikan dan mendukung kondisi dan kebutuhan lansia. penempatan masa bangunan merupakan skema organisasi structural mendasar yang mencakup pola peletakan massa, yang menciptakan suatu hubungan yang seimbang 104

dan selaras. Berikut ini aspek beberapa aspek yang akan mempengaruhi dalam penempatan massa bangunan : a. Organisasi ruang Organisasi ruang akan mempengaruhi kriteria dan lingkungan bangunan. Berdasarkan aspek pemenuhan kebutuhan lansia maka, Organisasi ruang yang akan diterapkan didalam panti ini yaitu organisasi memusat. Ada beberapa massa bangunan sesuai dengan kelompok ruang yang telah di analisa yaitu Wisma, Home Care, Lobby, Servis dan utilitas. Gambar 6.2. Organisasi Memusat b. Sirkulasi Ruang Sirkulasi sangat berperan penting bagi lansia, dimana didalamnya harus dapat mengakomodasi dan memberikan kemudahan bagi lansia untuk dapat melaluinya dengan baik. a) Linier yaitu jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop). b) Radial yaitu konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari sebuah pusat bersama. c) Pola Grid yaitu konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat. d) Pola Organik yaitu konfigurasi yang terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang. 2. Konsep Bangunan Melalui konsep Home dan Age Friendly City diharapkan menjadi hunian dan lingkungan yang memiliki harapan baru bagi penghuninya yang notaben adalah lansia terlantar agar hidup layak dan aktif dihari tua. Menciptakan hunian ramah lingkungan menjadi pertimbangan dalam pemilihan material bangunan untuk mendukung konsep Home dalam perancangan panti. pemilihan bahan bangunan menggunakan material yang ramah lingkungan (green building). Berikut penjelasannya: 1) Pemilihan bahan bangunan yang memperhatikan segi keamanan dan kenyamanan 105

2) Dikarenakan panti ini adalah panti bersubsidi maka pemilihan bahan bangunan memiliki harga terjangkau namun tahan lama. 3) Memperhatikan segi estetika yang mana berkaitan dengan konsep home. 4) Merupakan material yang berasal dari daerah itu sendiri agar mudah dijangkau dan efisiensi biaya 5) Kemudahan perawatan material 6) Pemanfaatan vegetasi dan penataan lansekap pada area outdoor 106