BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

S, 2015 PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM INKUIRI PADA TOPIK SIFAT KOLOID DALAM PEMBUATAN TAHU

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMAN 1 Kota Gajah,

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM, KETERAMPILAN PROSES SAINS, SIKAP ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REGULASI...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan peer assessment. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1. Desain Penelitian Kuantitatif (Sugiyono, 2014, hlm. 112 )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengembangkan prosedur praktikum sel volta yang efektif dilakukan

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan prosedur praktikum penentuan koefisien reaksi yang efektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR BAGAN... x

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PADA PENENTUAN NILAI KALORI MAKANAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 di SMA AL-Azhar 4. Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut teori pembelajaran konstruktivisme, peranan aktif siswa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang ditujukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena alamiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Penentuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang...

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

2014 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi, maka diperlukan penjelasan tentang istilahistilah

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang ditujukan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sukmadinata (2012, hlm. 164-165) penelitian dan pengembangan merupakan langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dengan tahapan sebagai berikut: 1. Studi pendahuluan terdiri dari tahap studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal. 2. Pengembangan model terdiri dari tahap uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. 3. Uji model menggunakan teknik eksperimen. Pada penelitian ini, langkah penelitian dan pengembangan dibatasi hingga tahap uji coba terbatas. B. Sumber Data Sumber data pada penelitian ini meliputi: (1) buku kimia kelas XI dan modul praktikum kimia sebanyak 10 buah untuk menjaring informasi mengenai karakteristik LKS praktikum, (2) siswa kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung sebanyak 20 orang untuk melakukan uji coba terbatas, (3) dosen dari Departemen Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 3 orang sebagai penilai LKS, serta (4) guru kimia SMA kelas XI di Kota Bandung sebanyak 10 orang sebagai narasumber pada tahap survei lapangan, dimana 7 orang diantaranya sekaligus sebagai penilai LKS. C. Alur Penelitian Alur penelitian menggambarkan secara singkat tahap-tahap penelitian. Diagram alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. 25

26 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Konsep kalorimetri Teori tentang karakteristik praktikum dan LKS survei lapangan Karakteristik LKS praktikum di lapangan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kalorimetri menentukan Pedoman prosedur praktikum dan rancangan optimasi Variabel percobaan melakukan optimasi menyusun Draft LKS praktikum penyempurnaan Perbaikan Ya menyusun Tidak Instrumen penilaian LKS dan uji keterlaksanaan praktikum penyempurnaan Perbaikan Studi pendahuluan Ya Pengumpulan data Tidak Keterlaksanaan praktikum Penilaian LKS praktikum Pengolahan data Pengembangan model Kesimpulan Gambar. 3.1 Alur Penelitian

27 D. Langkah-langkah Penelitian 1. Tahap studi pendahuluan Tahap studi pendahuluan merupakan persiapan untuk pengembangan produk. Tahap studi pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal. Adapun penjelasan masing-masing langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Studi kepustakaan Studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk yang dikembangkan (Sukmadinata, 2012, hlm 184). Pada penelitian ini, studi kepustakaan bertujuan untuk mempelajari teori-teori mengenai jenis praktikum dan karakteristiknya serta konsep kalorimetri. Informasi ini diperlukan untuk menentukan karakteristik LKS yang digunakan di sekolah dan untuk membuat RPP. b. Survei lapangan Survei lapangan bertujuan untuk mencari informasi di lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan kebutuhan. Pada penelitian ini, survei lapangan bertujuan untuk mengetahui karakteristik LKS praktikum kalorimetri yang digunakan di sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap 10 guru kimia SMA kelas XI di Kota Bandung serta pengamatan terhadap buku ajar maupun modul praktikum yang digunakan di 10 sekolah tersebut. Sampel sekolah dipilih berdasarkan cluster yang meliputi sekolah negeri cluster 1, cluster 2, dan cluster 3, serta beberapa sekolah swasta. c. Penyusunan produk awal Produk awal dikembangkan berdasarkan data yang diperoleh dari survei lapangan dan mengacu pada teori yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan (Sukmadinata, 2012, hlm. 185). Produk awal pada penelitian ini adalah LKS praktikum inkuiri terbimbing pada penentuan nilai kalori makanan. Adapun penyusunan LKS meliputi tahap-tahap berikut: (1) Analisis kurikulum Analisis terhadap silabus mata pelajaran kimia digunakan untuk menyusun RPP. Kompetensi-kompetensi yang dijelaskan dalam KI dan KD dijabarkan ke dalam indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran. Dalam RPP juga disusun

28 alokasi waktu pelaksanaan, materi prasyarat, serta langkah-langkah pembelajaran. Informasi ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan LKS yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. (2) Penentuan pedoman prosedur praktikum Pedoman prosedur praktikum merupakan petunjuk praktikum yang berisi paling tidak prosedur praktikum yang dapat dijadikan referensi dalam pengembangan LKS praktikum. Pedoman prosedur perlu dioptimasi kembali untuk menentukan variabel-variabel dalam percobaan. (3) Optimasi Optimasi bertujuan untuk menentukan variabel-variabel dalam percobaan. Optimasi yang dilakukan meliputi: (1) penentuan nilai kalori makanan teoritis untuk memperoleh nilai kalori makanan yang terkandung dalam makanan, (2) penentuan sampel bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan jenis sampel makanan yang tepat digunakan dalam percobaan, (3) penentuan kapasitas kalor kaleng untuk memperoleh jumlah kalor yang diserap oleh kaleng selama pengukuran, serta (4) penentuan rangkaian alat percobaan untuk memperoleh rangkaian alat percobaan yang memberikan hasil lebih optimal. (4) Penyusunan LKS praktikum Penyusunan LKS praktikum didasarkan pada hasil optimasi serta teori-teori yang relevan. Setelah disusun selanjutnya dilakukan penyempurnaan LKS berdasarkan masukkan dari dosen pembimbing, baik dari segi isi, bahasa, maupun kegrafikaan. 2. Tahap pengembangan model Pengembangan model merupakan tahap uji coba dan penyempurnaan produk yang dikembangkan. Pada penelitian ini, tahap pengembangan model meliputi uji keterlaksanaan praktikum dan penilaian LKS oleh ahli. a. Uji keterlaksanaan praktikum Uji keterlaksanaan praktikum bertujuan untuk melihat apakah praktikum menggunakan LKS yang dikembangkan dapat dilaksanakan di sekolah. Uji keterlaksanaan praktikum dilakukan dengan uji coba terbatas. Uji coba terbatas merupakan uji coba produk terhadap kelompok kecil yang mewakili populasi target, umumnya berjumlah 10-20 orang siswa (Sadiman, 2012, hlm.182). Uji

29 keterlaksanaan praktikum dilakukan kepada siswa kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung sebanyak 20 orang. Siswa terdiri dari 5 kelompok dan masingmasing kelompok terdiri dari 4 orang. Uji keterlaksanaan praktikum meliputi uji keterlaksanaan tahapan inkuiri, uji waktu pelaksanaan, pengumpulan jawaban siswa, dan pengumpulan respon siswa. (1) Uji keterlaksanaan tahapan inkuiri Jenis praktikum yang dikembangkan adalah praktikum inkuiri terbimbing. Oleh karena itu, keterlaksanaan praktikum dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam melaksanakan keseluruhan tahapan inkuiri. Uji keterlaksanaan tahap inkuiri dilakukan dengan bantuan observer sebanyak 5 orang yang masing-masing fokus mengamati satu kelompok. Observer merupakan mahasiswa tingkat akhir dari Departemen Pendidikan Kimia UPI, dimana salah satunya merupakan peneliti. (2) Uji waktu pelaksanaan Uji waktu pelaksanaan praktikum bertujuan untuk mengetahui waktu ratarata yang diperlukan seluruh siswa dalam melaksanakan seluruh tahapan inkuiri. Dengan demikian, dapat diketahui apakah pelaksanaan praktikum telah sesuai dengan alokasi waktu atau belum. Uji waktu pelaksanaan praktikum dilakukan dengan bantuan observer. Observer mencatat waktu yang diperlukan oleh masingmasing siswa untuk menyelesaikan tahapan inkuiri. (3) Pengumpulan jawaban siswa terhadap tugas-tugas Pengumpulan jawaban siswa bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam LKS. Dengan demikian, dapat diketahui apakah materi yang disajikan dalam LKS telah sesuai dengan kemampuan siswa atau belum. Masing-masing siswa dalam kelompok mengerjakan tugas dalam LKS yang diberikan. Hasil jawaban siswa digunakan sebagai data pendukung untuk menjawab keterlaksanaan praktikum. (4) Pengumpulan respon siswa Pengumpulan respon siswa bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kemudahan dan kepuasan melakukan praktikum menggunakan LKS yang dikembangkan. Hal ini didasarkan pada peran siswa sebagai pengguna LKS praktikum yang dikembangkan. Hasil respon siswa digunakan sebagai data pendukung untuk menjawab keterlaksanaan praktikum.

30 b. Penilaian LKS Penilaian LKS bertujuan mengetahui pandangan ahli terhadap LKS yang dikembangkan, baik dari aspek isi, bahasa, dan kegrafikaan, serta memperoleh saran untuk perbaikan LKS. Penilai terdiri dari 7 orang guru kimia kelas XI di Kota Bandung dan 3 orang dosen dari Departemen Pendidikan Kimia. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan perangkat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data guna menjawab permasalahan penelitian. Berbagai instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dirangkum dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 Instrumen penelitian yang digunakan Masalah Instrumen Data yang diperoleh Karakteristik LKS praktikum kalorimetri di sekolah Penyusunan LKS praktium inkuiri terbimbing pada topik nilai kalori makanan Keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktium inkuiri terbimbing pada topik nilai kalori makanan Penilaian guru dan dosen terhadap LKS praktium Pedoman wawancara Rancangan optimasi Lembar observasi keterlaksanaan praktikum Pedoman penilaian jawaban dari tugas LKS Angket respon siswa Lembar penilaian LKS dari aspek isi, kebahasaan, dan kegrafikaan Pelaksanaan praktikum kalorimetri dan karakteristik LKS praktikum kalorimetri yang digunakan Variabel-variabel dalam percobaan Keterlaksanaan tahapan inkuiri dan waktu pelaksanaan Nilai siswa terhadap tugastugas dalam LKS Tanggapan siswa mengenai kemudahan dan kepuasan melakukan praktikum Penilaian serta saran terkait aspek isi, kebahasaan, dan kegrafikaan dalam LKS.

31 Adapun penjelasan mengenai instrumen-instrumen di atas secara lebih lengkap adalah sebagai berikut: (a) Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan pada tahap survei lapangan. Pedoman wawancara disusun untuk menjaring data dari narasumber mengenai pelaksanaan praktikum kalorimetri serta karakteristik LKS praktikum kalorimetri yang digunakan di sekolah. Pedoman wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1.1 halaman 78. (b) Rancangan optimasi Rancangan optimasi digunakan pada tahap penyusunan produk. Rancangan optimasi berisi tabel-tabel pengamatan yang disusun untuk menjaring data mengenai variabel-variabel dalam percobaan. Rancangan optimasi dapat dilihat pada Lampiran 4.1 halaman 89. (c) Lembar observasi keterlaksanaan praktikum Lembar observasi keterlaksanaan praktikum disusun untuk menjaring data mengenai keterlaksanaan tahapan inkuiri serta waktu yang diperlukan siswa untuk menyelesaikan keseluruhan tahapan inkuiri. Observer diminta untuk memberikan penilaiannya terhadap pelaksanaan tahapan inkuiri oleh siswa berdasarkan rubrik yang tersedia. Lembar observasi keterlaksanaan praktikum dapat dilihat pada Lampiran 1.6 halaman 102. (c) Pedoman penilaian jawaban siswa Pedoman penilaian jawaban siswa digunakan sebagai panduan dalam menilai jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS. Instrumen pedoman berupa rubrik penilaian berisi perolehan skor untuk berbagai jawaban. Pedoman penilaian jawaban siswa dapat dilihat pada Lampiran 1.7 halaman 104. (d) Angket Respon Siswa Angket merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden (Sukmadinata, 2012, hlm. 219). Pada penelitian ini, angket digunakan untuk menjaring data mengenai respon siswa terhadap kemudahan dan kepuasan melakukan praktikum menggunakan LKS yang dikembangkan. Angket respon siswa berupa skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

32 atau persepsi seseorang (Riduwan, 2013, hlm. 38). Angket respon siswa dapat dilihat pada Lampiran 1.8 halaman 110. (e) Lembar penilaian LKS Lembar penilaian LKS digunakan untuk menjaring data mengenai penilaian serta saran ahli terhadap LKS yang dikembangkan. Penilaian mencakup aspek isi, kebahasaan, dan kegrafikaan. Saran dari ahli digunakan sebagai bahan perbaikan produk. Penilai diminta untuk memberikan penilaiannya terhadap LKS yang dikembangkan berdasarkan rubrik penilaian. Lembar penilaian LKS dari aspek isi, bahasa, dan kegrafikaan masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 1.9 (halaman 111), Lampiran 1.10 (halaman 113), dan Lampiran 1.11 (halaman 115). F. Pengolahan Data Pengolahan data merupakan tahapan untuk mengolah hasil penelitian sehingga diperoleh kesimpulan yang menjawab pertanyaan penelitian. Adapun teknik pengolahan data untuk masing-masing instrumen penelitian dijabarkan sebagai berikut. 1. Pengolahan data hasil wawancara Data yang diperoleh dari hasil wawancara berupa jawaban guru terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar praktikum dan LKS. Data ini kemudian diolah dengan metode deksriptif untuk mengidentifikasi pelaksanaan praktikum serta karakteristik LKS praktikum yang digunakan di sekolah. Jika jenis LKS yang digunakan bukan inkuiri terbimbing maka peneliti melanjutkan pada tahap pengembangan LKS praktikum inkuiri terbimbing pada topik terkait. 2. Pengolahan data hasil optimasi Data hasil penentuan sampel diolah dengan metode deksriptif untuk mengidentifikasi karakteristik dan jenis sampel yang tepat digunakan dalam percobaan. Sementara, data hasil penentuan nilai kalori makanan teoritis, kapasitas kalor kaleng, dan rangkaian alat diolah dengan metode evaluatif menggunakan rumus perhitungan yang dijelaskan dalam Bab II.

33 3. Pengolahan data hasil keterlaksanaan praktikum Pengolahan data mengenai ketelaksanaan tahapan inkuiri dilakukan dengan menggunakan metode evaluatif menggunakan teknik persentase berdasarkan Persamaan (3.1) (Restuwari, Prihatin, dan Asiyah, 2014, hlm. 64). P = n i=1 x i n i=1 y i x 100 % (3.1) Keterangan: x i = jumlah skor untuk aspek ke-i y i = jumlah skor maksimal untuk aspek ke-i P = persentase skor keseluruhan n = banyak aspek i = 1,2,3,...n Untuk memperoleh kesimpulan mengenai keterlaksanaan praktikum maka persentase skor diinterpretasi berdasarkan kriteria interpretasi skor berdasarkan Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kriteria interpretasi skor (Diadaptasi dari Riduwan, 2013, hlm.41) Rentang Persentase Kategori 0% - 20% Sangat Tidak Baik 21% - 40% Tidak Baik 41% - 60% Cukup 61% - 80% Baik 81% - 100% Sangat Baik Sementara, pengolahan data waktu pelaksanaan praktikum dilakukan dengan menghitung waktu rata-rata yang diperlukan seluruh siswa untuk menyelesaikan seluruh tahapan inkuiri. Data ini kemudian dibandingkan dengan alokasi waktu yang disediakan. 4. Pengolahan jawaban siswa Pengolahan data terhadap jawaban siswa dilakukan dengan metode evaluatif menggunakan teknik persentase berdasarkan Persamaan (3.1). Untuk memperoleh kesimpulan mengenai kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan maka

34 persentase skor diinterpretasi berdasarkan kriteria interpretasi skor berdasarkan Tabel 3.2. 5. Pengolahan respon siswa Pengolahan data terhadap respon siswa dilakukan dengan teknik analisis data persentase berdasarkan Persamaan (3.1). Rubrik skor penilaian respon siswa disajikan dalam Tabel 3.4. Untuk memperoleh kesimpulan mengenai respon siswa terhadap kemudahan dan kepuasan dalam melakukan praktikum maka persentase skor diinterpretasi berdasarkan kriteria interpretasi skor berdasarkan Tabel 3.2. Tabel 3.4 Skor penilaian jawaban angket (Diadaptasi dari Riduwan,2013, hlm.39) Jawaban item Skor Sangat setuju 4 Setuju 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 6. Pengolahan hasil penilaian LKS Pengolahan data terhadap penilaian LKS dilakukan dengan metode evaluatif menggunakan teknik persentase berdasarkan Persamaan (3.1). Rubrik skor penilaian LKS disajikan dalam Tabel 3.5. Untuk memperoleh kesimpulan mengenai kualitas LKS dari aspek isi, kebahasaan, dan kegrafikaan maka persentase skor diinterpretasi berdasarkan kriteria interpretasi skor berdasarkan Tabel 3.2. Tabel 3.5 Skor penilaian LKS (Diadaptasi dari Riduwan, 2013, hlm.39) Jawaban item Skor Sangat sesuai 4 Sesuai 3 Tidak sesuai 2 Sangat tidak sesuai 1