BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

UAS ASIA TIMUR OKKY LARAS SAKTI

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENDORONG PERUBAHAN KEBIJAKAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN JEPANG PERIODE

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

UPAYA JEPANG DIBAWAH PEMERINTAHAN SHINZO ABE DALAM MENINGKATKAN PERTAHANAN MILITER. Oleh. Abstract

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Kebijakan Jepang terhadap Uji Coba Senjata oleh Korea Utara

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

PERDAMAIAN DI SEMENANJUNG KOREA PASCA-PERTEMUAN MOON JAE-IN DAN KIM JONG UN

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB II KEBIJAKAN STRATEGIS JEPANG PERTAHANAN PASCA PERANG DINGIN ( ) SEBAGAI BENTUK ADAPTASI JEPANG TERHADAP DINAMIKA KEAMANAN INTERNASIONAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang

1. PENDAHULUAN. Peranan jieitai..., Nurlita Widyasari..., FIB UI, 2008

BAB III SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG DAN TRANFORMASI KEBIJAKAN KEAMANAN DAN DEPARTEMEN KEAMANAN JEPANG

91 menganut prinsip penyeleasaian sengketa dilakukan dengan jalan damai maka ASEAN berusaha untuk tidak menggunakan langkah yang represif atau dengan

10 Negara yang Punya Reaktor Nuklir Terbesar Di Dunia Minggu, Oktober 21, 2012 Azmi Cole Jr.

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

BAB II HUBUNGAN JEPANG DENGAN KOREA SELATAN. memiliki isu-isu yang belum terselesaikan. Kedua negara masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan Jepang menyerah kepada sekutu. sendiri, pemerintahan Jepang yang dibawah Supreme Commander for the Allied

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan negara dunia ketiga karena mereka lebih mudah

AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pembaharuan aliansi keamanan Jepang-AS merupakan salah satu indikator utama

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

KONFLIK & MANAJEMEN KONFLIK DI ASIA TENGGARA PASKA PERANG DINGIN DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN TRADISIONAL DEWI TRIWAHYUNI

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

Pendahuluan. Selatan. Negara ini memiliki garis pantai sepanjang 1,046-kilometer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Situasi politik keamanan di Laut Cina Selatan dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

Lingkungan Strategis XXI

BAB I PENDAHULUAN. News. Retrieved from

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

BAB 3 DAMPAK PENGEMBANGAN NUKLIR KOREA UTARA TERHADAP KOMPLEKSITAS KEAMANAN REGIONAL ASIA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

Daftar Pustaka. Affairs, D. o. (2007). World Population Prospect The 2006 Revision. New York: United Nations.

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

BAB II HEGEMONI AS DAN KERJASAMA PERTAHANAN DENGAN NEGARA- NEGARA DI ASIA TIMUR

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. < diakses 16 Juni 2016.

ditemukan bahwa konsentrasi PM 2.5 tertinggi di Jepang terjadi di kota Ichihara yang telah mencapai jumlah konsentrasi 127 mikrogram permeter kubik. P

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

BAB I PENDAHULUAN. p K. Kishimoto, Politics in Modern Japan: Development and Organization, 3rd ed., Japan Echo, Tokyo, 1988,

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

ALIANSI JEPANG-AMERIKA SERIKAT DALAM MENGHADAPI PEMBANGUNAN KAPABILITAS MILITER CHINA DAN KOREA UTARA Oleh: Obsatar Sinaga

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. makhluk individu, negara juga memiliki kepentingan-kepentingan yang harus

KAPABILITAS MILITERISME JEPANG DAN STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TIMUR

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

OPTIMALISASI PANGKALAN MILITER AMERIKA SERIKAT DI GUAM (TAHUN ) SKRIPSI

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara ini mulai berdiri ketika Pemerintahan Uni Soviet berakhir, yaitu

menurut nama Raja Spanyol pada waktu itu, Philipe II. Megelhaens meninggal dunia di

DASAR KLAIM DAN UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA GUGUS KEPULAUAN SENKAKU ATAU DIOYU OLEH JEPANG DAN TIONGKOK SKRIPSI

Pengaruh Economic Cooperation Framework Agreement (ECFA) terhadap Isu One China antara Cina dan Taiwan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

2 PYA. 3 A. Bambani. 4 Y. Antariksa. 5 SFN. 6 Web.

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EXTENDED DETERRENCE AMERIKA SERIKAT TERHADAP KONDISI STABILITAS KEAMANAN SEMENANJUNG KOREA

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

AMERIKA SERIKAT DAN NEGARA DUNIA KETIGA 1

BAB IV FAKTOR EKSTERNAL YANG MELATARBELAKANGI KEBIJAKAN KOREA SELATAN ATAS PENUTUPAN AKTIVITAS DI INDUSTRI KAESONG

BAB III BENTUK KETERLIBATAN AMERIKA SERIKAT DI LAUT CINA SELATAN. A. Keterlibatan Amerika Serikat secara Politik

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB IV KEPENTINGAN JALUR PERDAGANGAN AMERIKA SERIKAT DI LAUT CINA SELATAN. Semua negara yang terlibat di konflik Laut Cina Selatan memiliki klaim

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asia Timur merupakan sebuah sub-wilayah Asia yang luasnya sekitar 11,839,047 km2. Asia Timur terletak diantara Rusia di utara dan di selatan Negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara. Wilayah Asia Timur membentang dari daerah gurun di Asia Tengah sampai di kepulauan jepang dan Taiwan di kawasan pasifik barat. Sub-wilayah Asia Timur meliputi Tiongkok, Hong Kong, Jepang, Taiwan, Mongolia, Korea Utara, Korea Selatan, dengan populasi sekitar 1500 juta jiwa dan kepadatan 133 jiwa/km2. Amerika serikat berkomitmen untuk menjadikan Asia Timur sebagai fokus utama di bidang politik, ekonomi, serta militer. Selain karena kawasan Asia Timur menjadi prioritas pertama Amerika Serikat, keterlibatan Amerika Serikat pada kawasan ini juga demi kepentingan masa depan Amerika Serikat dalam menjaga hegemoni di kawasan Asia. Keberlanjutan keterlibatan Amerika Serikat pada kawasan Asia di karenakan Quadrennial Defense Review (QDR) pada tahun 1997 menjelaskan komitmen Amerika Serikat untuk menjaga stabilitas kawasan Asia. Quadrennial Defense Review (QDR) merupakan dokumen nasional Amerika Serikat untuk menjelaskan doktrin militer Amerika Serikat, yaitu dengan penggunaan kekuatan militer secara efektif demi kepentingan nasional Amerika Serikat (Cossa 2000). Komitmen Amerika Serikat diperjelas pada masa Presiden Obama dengan mengeluarkan The Pivot to Asia yaitu perubahan prioritas kebijakan luar negri Amerika Serikat pada kawasan Asia Timur (The foreign policy initiative 2012). Aliansi militer Amerika Serikat-Jepang menjadi upaya dalam menjaga stabilitas kawasan Asia Timur, karena dengan berkembangnya kekuatan militer Tiongkok, masalah konflik semenanjung Korea dan beberapa masalah sengketa wilayah membuat kawasan ini rentan konflik (Moore 2008). Amerika Serikat menilai kekuatan militer Tiongkok sebagai ancaman yang besar bagi kawasan. Tiongkok juga sangat agresif dalam sengketa kepulauan Senkaku dan Laut Cina

Selatan. Pada tahun 2006, terlihat Kebijakan pemerintah Tiongkok yang agresif pada sengketa kepulauan Senkaku dengan membangun pipa gas di Chunxiao sekitar kepulauan Senkaku kemudian kebijakan ini mendapat protes dari Jepang ketika pertemuan China-Japan Sea of Peace Cooperation and Friendship pada desember 2007. Selain itu pada tahun 2006 terdapat ancaman senjata nuklir dari Korea Utara yang menjangkau hampir seluruh wilayah Asia Pasifik. Misil Taepoodong II dan Intercintinental Ballistic Missile atau ICBM milik korea utara memiliki jangkauan 3500-6000 km, dapat mengenai wilayah teritori Jepang (Moore 2008). Pada 9 oktober 2006 Korea Utara melakukan uji coba nuklir perdana dengan bahan Plutonium, bukan seperti pada masa sebelumnya hanya dengan uranium yang diperkaya. Uji coba yang di lakukan Korea Utara inilah yang memicu ketegangan keamanan di kawasan Asia Timur. Oleh karna itu dibutuhkan sebuah kerjasama militer bagiamerika Serikat demi menjaga kepentingan di kawasan Asia Timur. Kepentingan Amerika Serikat pada kawasan Asia Timur menjadikan Jepang sebagai sekutu yang penting pada kawasan ini. Pada pertemuan antara Presiden George W. Bush dan perdana mentri Shinzo Abe pada 18 november 2006 terdapat kesepakatan peninjauan kerjasama keamanan bilateral Amerika Serikat-Jepang, khususnya di bidang pertahanan rudal balistik (BMD), dalam rangka memikirkan kembali potensi ancaman dari Korea Utara dan Tiongkok (Emma & Rinehart 2011). Amerika Serikat meminta Jepang untuk terus meningkatkan kekuatan militernya agar mempermudah, memperlancar dan memperbanyak kerjasama militer kedua Negara. Presiden Bush meminta jepang untuk segera mengubah kebijakan pertahanan dan keamanan demi memperkuat kekuatan aliansi militer Amerika Serikat-Jepang. Dengan semakin berkembangnya militer Jepang semakin mudah dan banyak kerjasama militer yang mungkin dilakukan Amerika SerikatJepang di masa mendatang. Dalam rangka perubahan kebijakan pertahanan dan keamanannya Jepang diminta Amerika Serikat untuk mendirikan kementrian Pertahanan agar dapat mengajukan anggaran pertahanan dengan lebih mudah. Ini

di ikuti perubahan doktrin militer yaitu meninggal kan pasal 9 Konstitusi 1947 yang melarang Jepang untuk memiliki kekuatan militer. Amerika Serikat juga meminta Jepang mengubah doktrin pertahanan nya yang lama dan mengganti dengan white paper pertahanan yang baru. Selanjutnya National Defense Program Guidelines (NDPG) paling baru yang dikeluarkan tahun 2010 atas dorongan dari Amerika Serikat dalam rangka merespon pengembangan kekuatan militer Tiongkok dan Korea Utara (Emma & Rinehart 2011). Perubahan penting yang terjadi adalah dengan di gantikannya Basic Defense Force Concept menjadi Dynamic Defense Force (Japan Ministry of Defense 2010). Artinya Jepang diminta aktif dalam keamanan kawasan, dan tidak hanya sekedar berlindung pada kekuatan militer Amerika Serikat. Atas dorongan Amerika Serikat, Jepang melakukan perubahan kebijakan pertahanannya ketika RUU usulan perdana Mentri Shinzo Abe yang dikaitkan transisi dari Badan Pertahanan Jepang untunk Kementrian Pertahanan di sahkan oleh majelis dan menjadi Undang-undang pada tanggal 15 desember 2006. Jadi dapat disimpulkan ketika awal momentum Jepang mengubah kebijakan pertahanannya, pada saat itu pengaruh Kebijakan Luar Negri Amerika Serikat masih didominasi oleh partai republik. Mendorong Jepang untuk melakukan perubahan kebijakan pertahannan serta peningkatan anggaran aliansi militer Amerika Serikat, merupakan ciri dari Kebijakan Luar Negri yang berdasarkan penggunaan militer. Amerika Serikatmulai lebih menaruh perhatian Kebjiakan Luar Negri mereka pada kawasan Asia Timur. Hal ini ditandai dengan agenda rapat kongres Amerika Serikatmengenai peluncuran senjata milik Korea Utara. KemudianAmerika Serikatmengubah sedikit prioritas, ketika Obama menjadi presiden pada tahun 2008. Kepentingan ekonomi menjadi prioritas utama Amerika Serikat pada kawasan Asia Timur selain kepentingan dibidang keamanan dan politik. Dalam mengamankan kepentingan ekonomi, Amerika Serikat masih memperkuat kekuatan aliansi militer bersama Jepang, karena masih ada ancaman kekuatan militer tiongkok dan kepemilikan senjata nuklir Korea Utara. Kekuatan militer Tiongkok dan kepemilikan senjata nuklir Korea Utara dapat mengancam kepentingan ekonomi Amerika Serikat pada kawasan ini. Jadi Amerika

Serikatpada masa Obama masih memiliki kepentingan dalam aliansi bersama jepang, Amerika Serikat tidak begitu saja meninggalkan atau meminimalkan hubungan aliansinya, walaupun Partai Demokrat yang tidak menganut paham force sedang berkuasa di pemerintahan. Peningkatan status Badan Pertahanan menjadi Kementrian Pertahanan, peningkatan anggaran militer sejak kementrian pertahanan berdiri, perkembangan teknologi militer dan perubahan doktrin militer, merupakan perubahan kebijakan pertahanan yang telah dilakukan Jepang atas dorongan mitra aliansinya yaitu Amerika Serikat (Wang 2008). Perubahan kebijakan pertahanan ini mencerminkan adanya keinginan Amerika Serikat agar Jepang memainkan peran lebih besar dalam mengatasi ancaman keamanan di kawasan. 1.2 Rumusan Masalah Sebagaimana yang telah diuraikan diatas maka Penulis menjadikan Pertanyaan Penelitian yang akan penulis bahas adalah Bagaimana peranan Amerika Serikat dalam memperkuat Kebijakan pertahanan Jepang pada peroide 2010 2012? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.3.1 Untuk mengetahui peran Amerika Serikat dalam memperkuat kebijakan pertahanan Jepang 2010 2012. 1.3.2 Untuk menganalisa peran Amerika Serikat dalam memperkuat kebijakan pertahanan dengan menggunakanregional security complex theory dan aliansi. 1.3.3 Untuk mengetahui kerjasama keamanan Amerika Serikat dan Jepang.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1.4.1 Secara akademis manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan data didalam jurusan ilmu hubungan internasional terutama konsentrasi pengkajian strategis mengenai peranan Amerika Serikat dalam memperkuat kebijakan pertahanan Jepang. 1.4.2 Secara praktis, diharapkan tulisan ini menjadi rujukan bagi penelitian serupa dimasa mendatang, khususnya tentang peran Amerika Serikat di kawasan Asia Timur. 1.5 Model Analisis Kebijakan pertahanan Jepang Kerjasama Amerika Serikat - Jepang dalam bidang pertahanan Peran Amerika Serikat dan perubahan kebijakan pertahanan Jepang 1.6 Asumsi a. Pasca Perang Dingin, kawasan Asia timur ditandai dengan berbagai konflik regional dan masalah internasional yang mengundang perhatian masyarakat dunia, khususnya tentang masalah keamanan yang menyangkut kapabilitas militer negara-negara di kawasan ini, seperti Jepang, China, Korea Selatan, Korea Utara dan Taiwan. Adanya

pembangunan kapabilitas militer negara-negara Asia Timur khususnya China dan Korea Utara membuat Jepang merasa terancam. b. Tahun 2007 menjadi awal momentum Jepang dalam transformasi militer dimana kementrian pertahanan Jepang dibentuk atas dorongan dari Amerika Serikat. Amerika Serikat meminta perubahan doktrin militer Jepang sehingga dikeluarkan NDPG 2010, berisi bahwa orientasi Basic Defense Force Concept berubah menjadi Dynamic Defense Force. 1.7 Sistematika Penulisan Dalam upaya memberikan pemahaman mengenai isi dari penelitian ini secara menyuluruh, maka penelitian ini dibagi menjadi 4 Bab yang terdiri dari bab dan sub-bab yang saling berkaitan satu sama lain. Bab-bab tersebut antara lain: bab I Pendahuluan Akan menjelaskan latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian, dan Model Analisis. Bab II Tinjauan Pustaka Akan menjelaskan beberapa penelitian terdahulu sebagai bagian dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang menjelaskan teori dan konsep yang digunakan sebagai alat analisa. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian dalam skripsi ini. Metode penelitian akan menjelaskan tahapan-tahapan metode yang digunakan untuk menjalankan penelitian. Bab IV Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebijakan pertahanan Jepang dan kerjasama antara Amerika Serikat dengan Jepang dalam bidang pertahanan. Bab ini juga akan berfokus pada faktorfaktor yang mempengaruhi Amerika Serikatdalam memperkuat

kebijakan pertahanan Jepang, bentuk perubahan kebijakan pertahanan Jepang. Bab V Simpulan Bab keempat akan menjadi penutup dari hasil penelitian dari penulis. Dalam bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan sebuah jawaban yang berasal dari analisis data yang di peroleh penulis pada bab II dan bab III