BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik karena akan melihat hubungan antara kejadian infeksi cacing tambang dengan perilaku hidup sehat pada pekerja pemetik teh di perkebunan teh PT. Medini Kab. Kendal. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di perkebunan PT. Medini Kab. Kendal. Sampel diperiksa di laboratorium Parasitologi DIII Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan februari 2011. C. Populasi dan sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh pemetik teh yang berdomisili di area perkebunan teh PT. Medini Kab. Kendal. Sampel pemeriksaanya yaitu feces buruh pemetik teh PT. Medini Kab. Kendal. D. Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua(2) macam variabel yaitu: 1. Variabel bebas ( independent variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan hidup sehat. 13
2. Variabel terikat ( dependen variable ) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian infeksi cacing tambang pada area perkebunan teh. E. Definisi Operasional Kejadian infeksi cacing tambang adalah penyakit kecacingan yang disebabkan oleh masuknya cacing / telur cacing Ancylostoma duodenale dan Necator americanus ke delam tubuh manusia. Dapat diperiksa dengan metode flotasi dan di kategorikan menjadi ; a. Positif bila ditemukan telur cacing tambang pada feces pekerja pemetik daun teh. b. Negatif, bila tidak ditemukan telur cacing tambang pada feces pekerja pemetik daun teh. Skala : nominal Kebiasaan hidup sehat adalah prilaku dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menjaga kesehatan lingkunga dan ketika melakukan aktifitas pekerjaan. Kebiasaan hidup sehat dapat diukur dengan cara mengisi kuesioner dan dikategorikan menjadi; a. Baik b. Buruk Skala data :Nominal
F. Pengumpulan sampel Data primer tentang kejadian infeksi cacing tambang diperoleh dari hasil uji laboratorium. Sedang data tentang kebiasaan hidup sehat diperoleh dengan mengisi kuesioner. G. Pengolahan data 1. Hasil pemeriksaan infeksi cacing tambang dapat dikategorikan menjadi positif apabila ditemukan telur atau larva cacing tambang dan negatif apabila tidak ditemukan telur atau larva cacing tambang. 2. Hasil penilaian tentang prilaku hidup sehat dapat dikategorikan menjadi baik apabila skor 17-22. Dan dikategorikan menjadi buruk apabila skor 11-16. H. Analisa data Analisa deskriftif dilakukan denga menghitung besaran prevalensi yang dinyatakan dalam satuan presentase (%) dan graf ik atau diagram. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara variabel infeksi kejadian kecacingan pada pekerja pemetik teh dengan variabel prilaku hidup sehat pekerja pemetik teh dilakukan pengujian hipotesa menggunakan uji statistic Chi Square. I. Prosedur penelitian 1. Persiapan penelitian a. Alat dan bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian yakni rak tabung, objek glas, deck glas (kaca penetup), lidi, gelas beker, batang pengaduk, dan
mikroskop. Bahan-bahan yang digunakan yaitu tinja, larutan NaCl jenuh dan formalin 5%. 2. Pelaksanaan penelitian a) Perijinan penelitian Perijinan untuk penelitian diajukan kepada pemilik perkebunan PT. Medini Kab. Kendal. b) Sosialisasi program Sosialisasi dilakukan dengan tujuan agar pekerja pemetik teh mengetahui resiko terinfeksi cacing tambang. Sosialisasi ini juga dapat membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian. c) Persiapan dan pengambilan sampel Pengarahan pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti. Dengan kriteria sebagai berikut: sampel diambil seujung ibu jari, kemudian dimasukan kedalam botol bermulut lebar yang telah diberi kode sampel. Pemberian botol sampel dilakukan pada sore hari. Botol sampel terbuat dari gelas bermulut lebar dan bertutup. d) Sampel diambil pada pagi hari dengan mendatangi ke rumah masingmasing obyek yang akan diperiksa. Setelah sampel terkumpul semua, digenangi dengan formalin 5% untuk menjaga agar sampel tinja tidak rusak dan telur cacing tidak menetas. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium parasitologi Analis Kesehatan Muhammadiyah Semarang untuk diperiksa.
e) Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan sampel dilakukan dengan metode flotasi, adapun prosedurnya sebagi berikut: a. Diisi tabung reaksi dengan NaCl jenuh sampai penuh. b. Dimasukan kira-kira 1 gram tinja ke dalam gelas beker. c. Tinja dihancurkan dengan batang pengaduk sambil ditambanh larutan NaCl jenuh sedikit demi sedikit sehingga menjadi homogen. d. Dituang seluruh larutan NaCl jenuh yang berada dalam tabung kedalam beker gelas dan campur dengan baik. e. Dituang kembali isi beker gelas kedalam tabung reaksi sampai penuh. Bagian kasar yang terapung pada permukaan larutan diangkat dengan lidi. f. Diletakan kaca penutup diatas tabung, sehingga menyentuh permukaan larutan. g. Didiamkan 45 menit. h. Setelah itu kaca penutup diambil dan diletakan diatas kaca obyek. i. Diperiksa dengan mikroskop perbesaran 10X (Soedarto, 1995)