BAB III METODE PENELITIAN. pemetik teh di perkebunan teh PT. Medini Kab. Kendal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena hanya. Kabupaten Blora sedangkan pemeriksaan laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara keberadaan Soil Transmitted Helminths pada tanah halaman. Karangawen, Kabupaten Demak. Sampel diperiksa di

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam. pemeriksaan metode pengendapan dengan sentrifugasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Soil transmitted helminths adalah cacing perut yang siklus hidup dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis panelitian yang digunakan adalah analitik, karena akan membahas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel pada satu saat tertentu (Sastroasmoro, 2011). Cara pengumpulan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang), dimana pengukuran variabel hanya dilakukan

PEMERIKSAAN FESES PADA MANUSIA

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian di lakukan pada bulan Desember Tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (potong lintang) untuk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Januari 2015 di Kecamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

BAB IV METODE PENELITIAN

PENUNTUN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pemeriksaan cacing parasit

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pemeriksaan cacing parasit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan. hygiene dan status gizi (Notoatmodjo, 2010).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari pada bulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimental laboratorium dan eksperimental survey.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Karena

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Infeksi cacing masih merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang penting di negara berkembang,

B A B III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

PREVALENSI INFEKSI CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SD GMIM LAHAI ROY MALALAYANG

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Lem Untuk Pipa Polivinil Klorida Dari Sampah Plastik Polistirena

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

FREKUENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 32 MUARA AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI PESISIR SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI TELUR CACING USUS PADA LALAPAN DAUN KUBIS YANG DIJUAL PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN SIMPANG LIMA KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan di Pusat Konservasi Gajah (PKG), Taman

Lampiran I. Oktaviani Ririn Lamara Jurusan Kesehatan Masyarakat ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1 KUESIONER

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

I. PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan STH di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya) dalam menghambat proses

PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH PARASITOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

HUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK PERBANDINGAN PREVALENSI INFEKSI CACING TULARAN TANAH DAN PERILAKU SISWA SD DI DATARAN TINGGI DAN SISWA SD DI DATARAN RENDAH

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

STUDI EFISIENST BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN TNFEKSI KECACINGAN METODE FLOTASI NACI JENUH MENGGUNAKAN NACI MURNI DAN GARAM DAPUR.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI PAPARAN TELUR CACING TAMBANG PADA TANAH HALAMAN RUMAH (Studi Populasi di RT.05 RW.III Rimbulor Desa Rejosari, Karangawen, Demak)

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross

HUBUNGAN PERILAKU DAN HIGIENE SISWA SD NEGERI DENGAN INFEKSI KECACINGAN DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

CONEGARAN TRIHARJO KEC. WATES 20 JANUARI 2011 (HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DESEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

KETERAMPILAN MEMBUAT APUSAN, MEWARNAI, MENGAWETKAN TINJA, DAN MENGIDENTIFIKASI PARASIT PADA APUSAN TINJA

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

PENGANTAR KBM MATA KULIAH BIOMEDIK I. (Bagian Parasitologi) didik.dosen.unimus.ac.id

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik karena akan melihat hubungan antara kejadian infeksi cacing tambang dengan perilaku hidup sehat pada pekerja pemetik teh di perkebunan teh PT. Medini Kab. Kendal. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di perkebunan PT. Medini Kab. Kendal. Sampel diperiksa di laboratorium Parasitologi DIII Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan februari 2011. C. Populasi dan sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh pemetik teh yang berdomisili di area perkebunan teh PT. Medini Kab. Kendal. Sampel pemeriksaanya yaitu feces buruh pemetik teh PT. Medini Kab. Kendal. D. Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua(2) macam variabel yaitu: 1. Variabel bebas ( independent variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan hidup sehat. 13

2. Variabel terikat ( dependen variable ) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian infeksi cacing tambang pada area perkebunan teh. E. Definisi Operasional Kejadian infeksi cacing tambang adalah penyakit kecacingan yang disebabkan oleh masuknya cacing / telur cacing Ancylostoma duodenale dan Necator americanus ke delam tubuh manusia. Dapat diperiksa dengan metode flotasi dan di kategorikan menjadi ; a. Positif bila ditemukan telur cacing tambang pada feces pekerja pemetik daun teh. b. Negatif, bila tidak ditemukan telur cacing tambang pada feces pekerja pemetik daun teh. Skala : nominal Kebiasaan hidup sehat adalah prilaku dalam kehidupan sehari-hari yang selalu menjaga kesehatan lingkunga dan ketika melakukan aktifitas pekerjaan. Kebiasaan hidup sehat dapat diukur dengan cara mengisi kuesioner dan dikategorikan menjadi; a. Baik b. Buruk Skala data :Nominal

F. Pengumpulan sampel Data primer tentang kejadian infeksi cacing tambang diperoleh dari hasil uji laboratorium. Sedang data tentang kebiasaan hidup sehat diperoleh dengan mengisi kuesioner. G. Pengolahan data 1. Hasil pemeriksaan infeksi cacing tambang dapat dikategorikan menjadi positif apabila ditemukan telur atau larva cacing tambang dan negatif apabila tidak ditemukan telur atau larva cacing tambang. 2. Hasil penilaian tentang prilaku hidup sehat dapat dikategorikan menjadi baik apabila skor 17-22. Dan dikategorikan menjadi buruk apabila skor 11-16. H. Analisa data Analisa deskriftif dilakukan denga menghitung besaran prevalensi yang dinyatakan dalam satuan presentase (%) dan graf ik atau diagram. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara variabel infeksi kejadian kecacingan pada pekerja pemetik teh dengan variabel prilaku hidup sehat pekerja pemetik teh dilakukan pengujian hipotesa menggunakan uji statistic Chi Square. I. Prosedur penelitian 1. Persiapan penelitian a. Alat dan bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian yakni rak tabung, objek glas, deck glas (kaca penetup), lidi, gelas beker, batang pengaduk, dan

mikroskop. Bahan-bahan yang digunakan yaitu tinja, larutan NaCl jenuh dan formalin 5%. 2. Pelaksanaan penelitian a) Perijinan penelitian Perijinan untuk penelitian diajukan kepada pemilik perkebunan PT. Medini Kab. Kendal. b) Sosialisasi program Sosialisasi dilakukan dengan tujuan agar pekerja pemetik teh mengetahui resiko terinfeksi cacing tambang. Sosialisasi ini juga dapat membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian. c) Persiapan dan pengambilan sampel Pengarahan pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti. Dengan kriteria sebagai berikut: sampel diambil seujung ibu jari, kemudian dimasukan kedalam botol bermulut lebar yang telah diberi kode sampel. Pemberian botol sampel dilakukan pada sore hari. Botol sampel terbuat dari gelas bermulut lebar dan bertutup. d) Sampel diambil pada pagi hari dengan mendatangi ke rumah masingmasing obyek yang akan diperiksa. Setelah sampel terkumpul semua, digenangi dengan formalin 5% untuk menjaga agar sampel tinja tidak rusak dan telur cacing tidak menetas. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium parasitologi Analis Kesehatan Muhammadiyah Semarang untuk diperiksa.

e) Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan sampel dilakukan dengan metode flotasi, adapun prosedurnya sebagi berikut: a. Diisi tabung reaksi dengan NaCl jenuh sampai penuh. b. Dimasukan kira-kira 1 gram tinja ke dalam gelas beker. c. Tinja dihancurkan dengan batang pengaduk sambil ditambanh larutan NaCl jenuh sedikit demi sedikit sehingga menjadi homogen. d. Dituang seluruh larutan NaCl jenuh yang berada dalam tabung kedalam beker gelas dan campur dengan baik. e. Dituang kembali isi beker gelas kedalam tabung reaksi sampai penuh. Bagian kasar yang terapung pada permukaan larutan diangkat dengan lidi. f. Diletakan kaca penutup diatas tabung, sehingga menyentuh permukaan larutan. g. Didiamkan 45 menit. h. Setelah itu kaca penutup diambil dan diletakan diatas kaca obyek. i. Diperiksa dengan mikroskop perbesaran 10X (Soedarto, 1995)