TINJAUAN PUSTAKA Pembudidayaan Tanaman Padi Sawah Klasifikasi tanaman padi yang termasuk golongan rumput-rumputan adalah: - Genus = Oryza linn - Family = Gramineae (poaceae) - Spesies = 25 diantaranya: oryza sativa L Oryza glaberiria steund (AAK, 1990). Kegiatan pembudidayaan tanaman padi adalah: a. Pengelolaan tanah; b. Pembuatan persemaian; c. Pemilihan varietas benih; d. Pencabutan benih; e. Penanaman; f. Pemupukan; g. Pengaturan air; h. Pasca panen. (Sitoempoel, 1997). Dalam proses produksi usahatani padi diperlukan beberapa macam masukan atau input produksi seperti: bibit, pupuk, obat-obatan, lahan dan tenaga kerja. Agar produksi padi menghasilkan keuntungan maksimal maka perlu
dilakukan pemberian input yang tepat, sesuai dengan kebutuhannya. Cara pemberian, waktu pemberian dan dosis harus tepat. Semuanya ditambahkan dengan pemilihan bibit, penyemaian, pengolahan tanah, penyiangan pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit. Semua hal diatas disebut dengan teknologi penggunaan input produksi. Dengan teknologi yang optimal dapat dicapai tujuan produksi yaitu tingkat keuntungan yang maksimum (Daniel, 2002). Pemupukan Pupuk ialah bahan yang diberikan ke dalam tanah baik yang organik maupun yang anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dari dalam tanah dan bertujuan untuk meningkatkan produksi atau lingkungan yang baik (Sutedjo, 2002). Pemupukan akan memberikan hasil yang mendekati optimum jika dalam pelaksanaannya memperhatikan jenis, dosis, waktu, dan cara pemberian pupuk (Musnamar, 2003). Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Menurut Kamus Lengkap Ekonomi subsidi adalah cadangan keuangan dan sumberdaya lainnya untuk mendukung sesuatu kegiatan usaha atau perorangan oleh pemerintah (Pass, 1997). Pupuk bersubsidi menurut SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 356/MPP/Kep/5/2003 adalah adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya mendapat subsidi dari Pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program Pemerintah.
Kemajuan Pengetahuan dan ilmu kimia telah berhasil menciptakan bermacam bahan sintesis kimia untuk sarana produksi pertanian seperti pupuk dan obat-obatan. Berbagai jenis pupuk organik, anorganik digunakan untuk merangsang dan meningkatkan pertumbuhan hasil tanaman. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi atau meniadakan subsidi terhadap sarana produksi pupuk dan obat-obatan berpengaruh terhadap peningkatan produksi (Noor, 1996). Teori Sikap Sikap merupakan kecenderungan individu untuk bereaksi terhadap suatu objek untuk mendekati atau menjauh. Sikap negatif memunculkan kecenderungan untuk menjauh, membenci, menghindar atau tidak menyukai keberadaan objek, sedang sikap positif memunculkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekati atau bahkan menginginkan kehadiran objek tertentu (Azwar, 2002). Sikap ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu sikap dalam bentuk fisik dan sikap dalam bentuk nonfisik. Sikap dalam bentuk fisik adalah tingkah laku yang terlahir dalam bentuk gerakan dan perbuatan fisik. Sikap dalam bentuk non fisik, yang sering juga disebut mentalitas, merupakan gambaran keadaan kepribadian seseorang yang tersimpan dan mengendalikan setiap tindakannya; tidak dapat dilihat serta sulit dibaca (Azwar, 1995). Mengukur sikap adalah mencoba menempatkan posisinya dari suatu yang sangat positif hingga ke sangat negatif terhadap suatu objek sikap (Mueller, 1996). Keragaman sikap di antara anggota-anggota kelompok suatu kelompok budaya sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa anggota kelmpok
tersebut ternyata mempunyai keyakinan yang sama mengenai objek, orang, peristiwa, masalah (Krech dkk, 1996). Jumlah penduduk miskin di Indonesia mempunyai pendapatan yang belum membebaskan mereka dari kekurangan dan dililit oleh ketidakberdayaan. Ideologi dan teknologi baru yang diperkenalkan kepada mereka sering direspon secara negatif, terutama yang tidak memiliki jaminan sosial yang cukup untuk menghadapi resiko kegagalan (Usman, 2004). Karakteristik Petani Padi Sawah Karakteristik petani yang berhubungan dengan sikap petani pada RDKK Pupuk bersubsidi adalah: 1. Umur Semakin muda umur petani maka semakin tinggi keinginan petani dalam mengetahui ide baru. 2. Pendidikan Petani yang berpendidikan tinggi, relatif lebih cepat mengadopsi inovasi baru dari pada petani berpendidikan rendah. 3. Lamanya berusahatani Petani yang lebih lama berusahatani akan lebih mudah dalam menerapkan inovasi baru dibandingkan petani pemula dikarenakan pengalaman yang dimiliki. 4. Luas lahan Petani yang memiliki lahan luas akan lebih mudah menerapkan inovasi baru dari pada petani berlahan sempit, karena keefektifan dan efesiensi dalam penggunaan sarana produksi.
5. Jumlah tanggungan Petani yang memiliki jumlah tanggungan hidup yang tinggi, akan lebih sulit dalam menerapkan teknologi baru. Hal ini dikarenakan kebutuhan biaya keluarga yang tinggi menyebabkan petani sulit menerima resiko kegagalan. 6. Produktivitas Produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau tingkat hasil yang diperoleh seseorang. (Soekartawi, 2002). Tingkat pendidikan petani merupakan salah satu faktor rendahnya tingkat produktivitas usahatani. Rendahnya pendidikan petani mengakibatkan petani lambat dalam mengadopsi inovasi baru dan mempertahankan kebiasaan-kebiasan lama, sedangkan petani yang berpendidikan tinggi tergolong lebih cepat dalam mengadopsi inovasi baru (Soekartawi, 2002). Luas lahan dipengaruhi skala usaha dan pada akhirnya mempengaruhi efisiensi peningkatan usaha pertanian (Kartasapoetra, 1991). Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini, sikap petani terhadap Subsidi pupuk Padi sawah di Desa Cinta Damai, kecamatan Percut Sei Tuan, kabupaten Deli Serdang didefinisikan sebagai respons petani terhadap program tersebut. Pengadaan distribusi pupuk bersubsidi memunculkan sikap petani padi sawah yang dipengaruhi faktor sosial ekonomi petani seperti umur, pendidikan, lamanya berusahatani, luas lahan, jumlah tanggungan, produktivitas. Berikut gambar hubungan karakteristik sosial ekonomi terhadap sikap petani.
Umur Pendidikan Karakteristik Petani Lama Berusahatani Luas Lahan Sikap Petani Jumlah Tanggungan Produktivitas Gambar 1. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Sikap Petani. Hasil akhir dari proses pemikiran petani dalam merespons kebijakan penyaluran pupuk yang didasarkan pada RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) tersebut adalah petani akan bersifat positif dan negatif karena masalah masalah yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program pemerintah tersebut. Oleh karena itu, dalam pemanfaatan distribusi pupuk diperlukan upaya upaya dalam mengatasi masalah yang mungkin terjadi di daerah penelitian.
Masalah-Masalah Upaya-Upaya Petani Padi Sawah Karakteristik Sosial Ekonomi: - Umur - Pendidikan - Lamanya berusahatani - Luas lahan - Jumlah tanggungan - Produktivitas Sikap Positif Negatif Subsidi Pupuk Dengan Pola RDKK Keterangan: : Pengaruh : Hubungan Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Sikap Petani Padi Sawah Pada Pola Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi.