SOSIALISASI PEDOMAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK/WBBM PADA UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN POM

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

INTEGRASI SPIP DAN QMS ISO 9001:2015 SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BADAN POM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

BIROKRASI INDONESIA. Panjang, Berbelit dan Mahal

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN : Inspektur Badan Pengawas Obat dan Makanan. : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG


BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENGADILAN NEGERI BOGOR

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

CURICULUM VITAE. Lahir di Bojonegoro pada tanggal 18 Desember 1966 Menikah pada tanggal 24 Mei 2002, dikaruniai 1 Putri dan 2 Putra

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pengelolaan Taman Pintar. Pada BAB 1, penelitian ini menjelaskan

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PROGRAM PENGUATAN PENGAWASAN

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

keluaran ( output), hasil ( outcome), dan dampak ( impact) dari pelaksanaan rencana pembangunan.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KORUPSI WILAYAH BIROKRASI BERSIH

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

DUKUNGAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

Penandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

REFORMASI BIROKRASI BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Rapat PRA RAKER B2TKE 2017 Tangsel, 30 Maret 2017

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

SOSIALISASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM)

Transkripsi:

SOSIALISASI PEDOMAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK/WBBM PADA UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN POM Dra. Reri Indriani, Apt, M.Si Inspektur Utama Badan POM Hotel Grand Mercure Kemayoran, 16 Mei 2019

OUTLINE BAB I. PENDAHULUAN BAB II. LATAR BELAKANG BAB III. PELAKSANAAN RB DALAM PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK/WBBM BAB IV. MONEV RB BAV V. KESIMPULAN BAB VI. PENUTUP 2

BAB I PENDAHULUAN Indeks Persepsi Korupsi Harapan dan Tantangan APIP Peran Inspektorat Utama Dasar Hukum 3

TREN INDEKS PERSEPSI KORUPSI, INDEKS KEMUDAHAN BERUSAHA, DAN INDEKS EFEKTIVITAS PEMERINTAH INDONESIA 4

5 Harapan dan Tantangan APIP Ke Depan Pelayanan yang Adil Peningkatan Pemahaman Hukum HARAPAN Internet of Things (IoT) Kemampuan adaptasi terhadap penggunaan IoT dalam penyelenggaraan pelayanan publik Digital Ekonomi Digitalisasi pelayanan publik yang akan menggeser pelayanan publik konnvensional Independen Pemerintah yang Akuntabel TANTANGAN Kebijakan Emerging Risk Pemahaman terhadap perubahan kebijakan dalam rangka implementasi program dan kegiatan BPOM Ketidakpastian dalam berbagai level dan dimensi

PERAN INSPEKTORAT UTAMA ASSURANCE CONSULTING AUDIT INTERNAL CONTROL GOVER NANCE KONSULTASI REVIU BIMBINGAN TEKNIS PEMANTAUAN FRAUD CONTROL RISK MANAGEMENT PENGAWALAN EVALUASI PENDAMPINGAN NN6

Dasar Hukum Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2015 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180) 1. 2. 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah 7

Dasar Hukum Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah 4. 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 8

Dasar Hukum Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2015 Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan 6. 7. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan 9

BAB II LATARBELAKANG Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Ruang Lingkup Pengertian Umum 10

Latar Belakang Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kendala: a.penyalahgunaan Wewenang b.praktek KKN c.lemahnya Pengawasan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Sasaran hasil utama: a.peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi b.pemerintah yang bersih dan bebas KKN c.peningkatan Layanan Publik Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di BPOM Diperlukan pedoman sebagai upaya menyiapkan Unit Kerja untuk membangun Zona Integritas pada masing-masing Unit Kerja 11

Tujuan Untuk memberikan panduan dan keseragaman pemahaman dan tindakan bagi Unit Kerja di lingkungan BPOM dalam melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka pembangunan ZI Menuju WBK WBBM. 12

Sasaran 1. 2. 3. 4. Meningkatkan komitmen dan konsistensi pimpinan Unit Kerja terhadap pelaksanaan program RB di unitnya Mengelola sumber daya secara efektif, efisien, dan akuntabel pada Unit Kerja di lingkungan BPOM Meningkatkan pelayanan internal dan eksternal yang diberikan oleh Unit Kerja di lingkungan BPOM Membangun ZI Menuju WBK dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani pada Unit Kerja di lingkungan BPOM 5. Meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi BPOM 13

Ruang Lingkup Pedoman RB wajib menjadi acuan Unit Kerja BPOM untuk melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM sesuai dengan Road Map RB BPOM. 14

Pengertian Umum Reformasi Birokrasi (RB) adalah upaya melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK WBBM melalui RB. Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu Unit Kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu Unit Kerja yang sebelumnya telah mendapat predikat WBK dan memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik. 15

BAB III PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI Pencanangan Pembangunan ZI Pembentukan Tim RB Unit Kerja Perencanaan Reformasi Birokrasi Unit Kerja Target, Indikator, dan Output Pelaksanaan RB pada Unit Kerja 16

Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Dilakukan oleh instansi pemerintah yang pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas Dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara luas Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan ZI di lingkungan BPOM dilaksanakan oleh Kepala BPOM, pejabat pimpinan tinggi madya, dan Kepala Unit Kerja. 17

Pembentukan Tim RB Unit Kerja Dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Unit Kerja dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara luas Pelaksanaan tugas Tim RB Unit Kerja mengacu Pola Koordinasi Tim RB BPOM Dalam hal Unit Kerja telah ditetapkan sebagai Unit yang mengembangkan ZI Menuju WBK/WBBM, Tim RB Unit Kerja berperan sebagai Tim Kerja ZI Menuju WBK/WBBM Unit Kerja di lingkungan BPOM. 18

Perencanaan Reformasi Birokrasi Unit Kerja Penataan Tatalaksana Penataan Manajemen SDM Penguatan Pengawasan Penguatan Akuntabilitas Kinerja 19

Target, Indikator, dan Output Pelaksanaan RB pada Unit Kerja KOMPONEN PENGUNGKIT Manajemen Perubahan Penguatan Tata Laksana Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Penguatan Akuntabilitas Kinerja Penguatan Pengawasan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik 20

KOMPONEN PENGUNGKIT Manajemen Perubahan (5%) TUJUAN TARGET Mengubah secara sistematis dan konsisten dari sistem dan mekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau Unit Kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran RB 1. Meningkatnya komitmen pimpinan dan pegawai di Unit Kerja dalam melakukan RB 2. Menurunnya risiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan, baik resistensi oleh internal Unit Kerja, maupun stakeholders eksternal Unit Kerja 3. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja Unit Kerja 21

KOMPONEN PENGUNGKIT Penguatan Tata Laksana (5%) TUJUAN TARGET Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses bisnis, dengan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur di Unit Kerja 1. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di Unit Kerja 2. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Unit Kerja 3. Meningkatnya kinerja di Unit Kerja 4. Meningkatnya kualitas pengelolaan arsip Unit Kerja 22

KOMPONEN PENGUNGKIT Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur (15%) TUJUAN TARGET Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur Unit Kerja, yang didukung oleh implementasi sistem merit dalam manajemen SDM aparatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 1. Meningkatnya ketaatan dalam implementasi sistem merit dalam manajemen SDM aparatur Unit Kerja sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan 2. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur Unit Kerja 3. Meningkatnya disiplin SDM aparatur Unit Kerja 4. Meningkatnya efektivitas manajemen SDM Aparatur Unit Kerja 5. Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur Unit Kerja 23

KOMPONEN PENGUNGKIT Penguatan Akuntabilitas Kinerja (10%) TUJUAN TARGET Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Unit Kerja. 1. Meningkatnya kinerja Unit Kerja 2. Meningkatnya akuntabilitas Unit Kerja 24

KOMPONEN PENGUNGKIT Penguatan Pengawasan (15%) TUJUAN TARGET Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di Unit Kerja 1. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara di Unit Kerja 2. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara di Unit Kerja 3. Meningkatkan status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan negara organisasi BPOM 4. Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang di Unit Kerja 25

KOMPONEN PENGUNGKIT Penguatan Kualitas Pelayanan Publik (10%) TUJUAN TARGET Meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik Unit Kerja secara berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat dan/atau pelanggan serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) Unit Kerja 2. Meningkatnya jumlah unit/jenis layanan yang memperoleh standardisasi pelayanan internasional di Unit Kerja 3. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat dan/atau pelanggan terhadap penyelenggara pelayanan publik oleh Unit Kerja 26

Target, Indikator, dan Output Pelaksanaan RB pada Unit Kerja KOMPONEN HASIL 27

KOMPONEN HASIL Terwujudnya BPOM yang Bersih dan Bebas KKN (20%) INDIKATOR OUTPUT Indeks tentang persepsi korupsi Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) oleh Inspektorat/BPK/BPKP. Laporan Monitoring dan Evaluasi Hasil Pemeriksaan Inspektorat/BPK/BPKP minimal 70% (tujuh puluh persen) temuan hasil pemeriksaan APIP/BPK/BPKP telah ditindaklanjuti dan berstatus Sesuai Saran. 28

KOMPONEN HASIL Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (20%) INDIKATOR OUTPUT Nilai persepsi kualitas pelayanan Laporan hasil survei eksternal dan/atau internal tentang Persepsi dan/atau Indeks Kualitas Pelayanan di Unit Kerja. 29

BAB IV MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PADA UNIT KERJA Monitoring Evaluasi Pelaporan Pelaksanaan RB 30

Monitoring 1. Pertemuan rutin dengan Pimpinan Unit Kerja 5. Pertemuan dalam rangka PMPRB Unit Kerja 2. Survei kepuasan masyarakat Dapat dilakukan dengan: 4. Pengisian LKE monitoring dan evaluasi pelaksanaan RB Unit Kerja 3. Pengukuran target kegiatan RB 31

Evaluasi 1. Pertemuan rutin dengan Pimpinan Unit Kerja 5. Pertemuan dalam rangka PMPRB 2. Evaluasi berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan RB pada Unit Kerja 3. Dapat dilakukan dengan: Survei kepuasan masyarakat 4. Pengukuran target kegiatan RB 32

Evaluasi Evaluasi pelaksanaan RB pada Unit Kerja juga dilakukan melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) berdasarkan kategori berikut: No. Kategori Nilai Angka 1 AA > 90-100 Istimewa 2 A > 80-90 Memuaskan 3 BB > 70-80 Sangat Baik Interprestasi 4 B > 60-70 Baik, perlu sedikit perbaikan 5 CC > 50-60 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar 6 C > 30-50 Kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar 7 D > 50-60 Sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar 33

Pelaporan Pelaksanaan RB Laporan hasil pengisian Lembar Kerja Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan RB dilaporkan a. Paling lambat tanggal 20 April untuk triwulan I setiap tahunnya. b. Paling lambat tanggal 20 Juli untuk triwulan II setiap tahunnya. c. Paling lambat tanggal 20 Oktober untuk triwulan III setiap tahunnya. d. Paling lambat tanggal 20 Januari tahun berikutnya untuk triwulan IV setiap tahunnya. Koordinator Tim Asesor PMPRB dan Monev RB BPOM dilaporkan Laporan hasil PMPRB Unit Kerja Paling lambat tanggal 20 Januari tahun berikutnya bersamaan dengan penyampaian laporan monitoring dan evaluasi triwulan IV 34

BAB V KESIMPULAN 35

Kesimpulan Birokrasi BPOM harus dikelola berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik dan profesional. Pedoman diharapkan menjadi panduan bagi Unit Kerja di lingkungan BPOM dalam melaksanakan RB sekaligus sebagai upaya BPOM untuk membangun ZI Menuju WBK WBBM. Dengan diimplementasikannya pedoman ini, diharapkan dapat mendorong perbaikan dan peningkatan kinerja birokrasi di lingkungan BPOM. 36

BAB VI PENUTUP 37

38 INSPEKTORAT UTAMA 2020 Pengawalan Reformasi Birokrasi Pengawasan Intern WTP Lestari Indeks Reformasi Birokrasi > 85 Indeks SAKIP > 85 WBK/WBBM 8 Unit Kerja Unit Yanblik Zona Hijau Teknik Pengawasan Intern Berbantuan Komputer (TPBK) Digitalisasi Manajemen Pengawasan Intern Pembangunan Continuous Audit melalui pengembangan SKP KIA Lebih Dini, Lebih Tinggi, Lebih Peduli Assurance dan Consulting Meningkatkan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Unit Meningkatkan Kinerja BPOM Kapabilitas APIP Menuju APIP Level 4

PENUTUP Arah Kebijakan Arah Kebijakan Ittama 2020 : Peningkatan efektifitas tata kelola, pengendalian intern dan manajemen risiko Pengembangan maturitas SPIP dan Kapabilitas pengawasan intern Pengembangan pengawasan intern berbasis teknologi informasi dan penggunaan Teknik Pengawasan Intern Berbantuan Komputer (TPBK) Penguatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan budaya anti korupsi untuk mewujudkan aparatur yang, berkinerja dan berintegritas Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas Inspektorat Utama Tahun 2020 disusun untuk mendukung Kebijakan dan Program Kepala Badan POM dapat terlaksana dengan efektif, efisien, dan akuntabel Pengarusutamaan Tata Kelola Mengawal Pengarusutamaan Tata Kelola pada RPJMN 2020 sd 2024 Kualitas Manajemen ASN Evektifitas Tata Kelola Pemerintahan Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Trusted Advisor Inspektorat Utama terus mewujudkan diri sebagai organisasi APIP Trusted Adviser Menyediakan layanan bernilai tambah dan saran strategis proaktif untuk organisasi, jauh melampaui pelaksanaan rencana audit yang efektif dan efisien. 39

40