Kumpulan Makalah Pembekalan KKN UNY 2011, hal 21-29 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA. Oleh: Wawan S. Suherman *)

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA

SILABUS MATA KULIAH. Program Studi : Kode Mata Kuliah : Nama Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, baik yang

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

1. BAB I. PENDAHULUAN Sejarah Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38/DIKTI/Kep/2002 TENTANG

KULIAH KERJA NYATA (KKN) APA MENGAPA BAGAIMANA

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan tinggi pada dasarnya bertujuan untuk

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

KONSEP MBB-ISBD DALAM KERANGKA GENERAL EDUCATION DI PERGURUAN TINGGI UMUM

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PEDOMAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIT MATA KULIAH UMUM

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

SALINAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 44/DIKTI/Kep/2006 TENTANG

PROGRAM KERJA WAKIL REKTOR BIDANG KEMAHASISWAAN PEROIDE

RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas, pendidikan pada dasarnya merupakan usaha. pengembangan sumber daya yang berkualitas.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi dan kondisi persaingan yang semakin ketat. Dunia

Oleh: I NYOMAN SUARSANA

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Kondisi Fisik. KKN- PPM XIII Desa Bebandem 2016 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

ARTIKEL. Penelitian ini berlatarbelakangkan: (1) Penetapan Mata Kuliah Pendidikan

PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb.

Materi ilmu alamiah dasar bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia. Ilmu alamiah dasar bukan

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2 SKS. Dra. SUDARYATIE, M.Si HANI SUBAGIO, SH., KN WAHYU WIBOWO EKO Y., SPd., MM

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB).

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Prosiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Sarah Rouli Tambunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

PROGRAM KERJA FAKULTAS

PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) TAHUN 2010

dan SISTEM PENYELENGGARAAN KKN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

SOSIALISASI PENILAIAN ANGKA KREDIT KENAIKAN JABATAN FUNGSIONAL

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

A. DASAR PEMIKIRAN. Pengantar ISBD-D4 Terapi Wicara-Ig. Dodiet Aditya S, SKM, MPH. Page 1

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA TAHUN 2011 UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Jalan Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan, Jakarta Telp (hunting)

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

BAB. A. Pengantar. B. Tujuan. Misi dan Visi

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

SKL: Pasal 5 26/03/2015

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Kartikawati,2013

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan.

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN

SILABUS MATA KULIAH DAN RENCANA MUTU PEMBELAJARAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP

Transkripsi:

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA Oleh: Wawan S. Suherman *) A. Pendahuluan Sebagai sebuah institusi perguruan tinggi, Universitas Negeri Yogyakarta memiliki tugas untuk menjalankan tridharma perguruan tinggi. Tridharma perguruan tinggi meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Tugas tersebut dilaksanakan dalam berbagai bentuk, salah satu perwujudannya adalah Kuliah Kerja Nyata. Kuliah Kerja Nyata memiliki kedudukan yang unik dan khas di perguruan tinggi karena KKN memiliki multi peran dan multi fungsi. Multi peran dan multi fungsi karena keseluruhan tridharma perguruan tinggi terangkum dalam KKN. KKN merupakan mata kuliah wajib tempuh di UNY. Selain itu, KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat, dan dapat dijadikan ajang kegiatan penelitian. Sehubungan dengan hal itu, tim penyusun Buku Pedoman KKN PPM di Perguruan Tinggi Indonesia (2007) menyatakan bahwa Kuliah Kerja Nyata merupakan suatu kegiatan intrakurikuler wajib bagi mahasiswa tingkat sarjana di beberapa perguruan tinggi. Kegiatan ini memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian, perguruan tinggi, mahasiswa dan masyarakat akan saling berinteraksi secara sinergis untuk saling menerima dan memberi, dan saling asah, asih, dan asuh. Memperhatikan peran dan fungsi KKN yang demikian strategi, UNY memandang penting untuk tetap mempertahankan keberadaan KKN dalam *) Guru Besar Pendidikan Jasmani pada FIK UNY dan Sekretaris LPM UNY

kurikulumnya, dan tetap mewajibkan mahasiswa S1 untuk mengambil mata kuliah ini. Selain itu, walaupun KKN memiliki beragam variasi, tetapi tema sentral KKN tetap pada pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai pemimpin masa depan perlu melakukan Kuliah Kerja Nyata sebagai ajang pembelajaran dan ajang pengabdian untuk pemberdayaan masyarakat. B. Sejarah Perkembangan KKN Sebelum mencapai tahapan seperti capaian pada saat ini, kuliah kerja nyata mengalami perjalanan pengembangan yang cukup panjang. Perkembangan KKN dimulai pada tahun 1951 ketika UGM mengerahkan mahasiswanya ke luar Jawa sebagai guru yang mengajar pada Sekolah Lanjutan Atas. Kegiatan ini disebut sebagai Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM). Sayangnya, kegiatan awal bentuk KKN ini berhenti pada tahun 1962. Kemudian, kegiatan KKN muncul kembali pada tahun 1971. Kegiatan ini dicetuskan oleh Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, SH, seorang pakar hukum dari UGM. Tim penyusun Buku Pedoman KKN PPM di Perguruan Tinggi Indonesia (2007) membagi perkembangan KKN menjadi beberapa tahapan sebagai berikut. Pertama, periode perintisan (1971-1976). Periode perintisan adalah periode awal munculnya gagasan perlunya pelaksanaan kegiatan KKN bagi para mahasiswa. Kegiatan ini dinilai sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sebelum mereka diwisuda menjadi seorang sarjana. Periode ini diawali ketika pada 1971 UGM, bersama Universitas Andalas, Padang dan Universitas Hasanudin, Ujung Pandang, ditunjuk oleh Direktur Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai perintis pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pendekatan multidisipliner yang didasarkan atas partisipasi mahasiswa. Kedua, periode peralihan (1977-1979). Pada tahun 1977 KKN memasuki periode baru, yang disebut dengan Periode Peralihan. Periode Peralihan merupakan tahapan pelaksanaan kegiatan KKN dengan dua jenis,

yaitu KKN sebagai kegiatan intrakurikuler terbatas, dan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler dan mata kuliah wajib. Ketiga, periode pemantapan (1979-1990). Periode Pemantapan adalah periode pelaksanaan kegiatan KKN dengan statusnya yang baru dan cukup establish. KKN merupakan kegiatan intrakurikuler wajib bagi mahasiswa. Sebagai konsekuensinya, KKN mengalami perkembangan yang signifikan dalam pelaksanaannya. Pengembangan tersebut, antara lain: pelaksanaan KKN Lapangan (mahasiswa terjun langsung di kancah kehidupan masyarakat), penyempurnaan diversifikasi tanggung jawab DPL, penyempurnaan penilaian hasil KKN mahasiswa, penambahan persyaratan tidak dalam keadaan hamil bagi mahasiswi calon peserta KKN. Keempat, periode pengembangan (1990-1997): Periode ini tahapan KKN mengalami pertumbuhan yang menggembirakan, terutama upaya peletakan dasar yang kokoh bagi pelaksanaan kegiatan KKN, baik secara regional maupun nasional. Kelima, periode transformasi (1998-2005). Periode Transformasi adalah periode dilakukannya berbagai perubahan bentuk atau pola pelaksanaan kegiatan KKN untuk melanjutkan upaya peletakan dasar KKN pada periode sebelumnya. Oleh karenanya, berbagai varian pola pelaksanaan KKN mengalami perkembangan pada periode ini, untuk melengkapi pola KKN Reguler dan KKN Ekstensi, antara lain: KKN Alternatif (tahun 1999), KKN Sibermas (tahun 2000), dan KKN Tematik (tahun 2002). Keenam, periode KKN Tematik konstektual (2004-2006). KKN Tematik Kontekstual dilakukan agar sesuai dengan perubahan paradigma serta perkembangan yang dihadapi perguruan tinggi. Istilah tematik-kontekstual mengacu kepada perencanaan program KKN yang mengikutsertakan masyarakat dalam perencanaan dan penentuan kegiatan agar ia bermanfaat dan berdayaguna bagi masyarakat. Proses ini diharapkan memberikan jaminan keberlanjutan karena program kegiatan KKN disusun, direncanakan dan dilaksanakan bersama masyarakat. Ketujuh, periode KKN PPM (2006-sekarang). Sejak tahun 2006 KKN Tematik Kontekstual berubah menjadi KKN Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (PPM) sebagai proses pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus wahana pemberdayaan masyarakat. Pola ini direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis berdasarkan tema yang digali dari potensi masyarakat, dirumuskan, dan dilaksanakan bersama masyarakat. Hal ini diharapkan dapat memacu kemampuan masyarakat dalam pengembangan diri dan wilayah sehingga kesejahteraannya meningkat. KKN PPM diharapkan dapat lebih meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa secara multidisipliner dan kontribusi daya saing daerah dan nasional, serta mendorong terciptanya learning community C. Hakikat KKN Rambu-rambu penyusunan Kurikulum 2002 UNY memasukkan KKN ke dalam kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Menurut Keputusan Dirjen Dikti nomor 44/Dikti/Kep/2006, kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat memiliki visi untuk menghantarkan mahasiswa agar dapat memantapkan kepribadian, kepekan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Misi kelompok MBB adalah menumbuhkembangkan daya kritis, daya kreatif, apresiasi dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan budaya demi memantapkan kepribadian sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang (a) bersikap demokratis, berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, (b) memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; dan (c) ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya dan lingkungan hidup secara arif. Matakuliah KKN merupakan matakuliah lapangan berbobot 3 sks. Matakuliah lapangan dengan bobot 3 sks mengandung beban belajar bagi mahasiswa (a) 600 menit kerja lapangan, (b) 180 menit kegiatan terstruktur, dan (c) 180 menit kegiatan mandiri. Oleh karena itu, waktu akumulatif yang

harus diselesaikan mahasiswa selama pelaksanaan KKN adalah 256 jam kerja efektif. Universitas Negeri Yogyakarta mengenal beberapa jenis KKN, yaitu (1) KKN reguler (konvensional), (2) KKN-PPL, (3) KKN Wajar, (4) KKN PBA, dan (5). KKN Tematik kontekstual situasional. Mahasiswa dapat memilih salah satu dari kelima jenis KKN tersebut. Namun demikian, KKN-PPL hanya diperuntukkan bagi mahasiswa program studi kependidikan. KKN Wajar dan KKN PBA merupakan KKN kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional. D. Pemberdayaan Masyarakat melalui KKN Pelaksanaan KKN tidak boleh melupakan tiga ranahnya, yaitu pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development), perberdayaan masyarakat (community emporwerment), dan pengembangan kelembagaan (institutional development). Oleh karena itu, sasaran KKN tidak hanya masyarakat, tetapi juga mahasiswa sebagai pelaku, dan perguruan tinggi sebagai pengelola dan penyandang sebagian dana. Sehubungan hal itu, salah satu bekal yang perlu dimiliki mahasiswa ketika akan terjun ke dalam kegiatan KKN adalah jangan hanya beranggapan bahwa masyarakat di lokasi merupakan kelompok yang tidak memiliki kemampuan apa-apa, dan mereka sangat membutuhkan uluran tangan mahasiswa. Mahasiswa harus memiliki pandangan bahwa banyak hal yang ada dalam masyarakat dapat dipelajari agar KKN menjadi pengalaman berharga untuk mengarungi proses pendewasaan dan pematangan menuju manusia seutuhnya. Dengan demikian, proses KKN merupakan ajang pembelajaran bagi mahasiswa, masyarakat, dan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan kapasitas masing-masing. Bila mahasiswa telah memiliki pengetahuan yang memadai tentang KKN, maka tugas pemberdayaan masyarakat akan berhasil dengan baik karena mahasiswa akan menempatkan masyarakat sebagai subjek program. Menurut Pardjono (2005) perberdayaan masyarakat melalui KKN meliputi

tiga ranah kegiatan, yaitu penyadaran, pembelajaran, dan pendampingan. Penjelasannya sebagai berikut. Pertama, penyadaran. KKN mampu mendorong dan menumbuhkan kesadaran akan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas kehidupan menuju kesejahteraan, menumbuhkan semangat untuk terus bekerja keras, dan memotivasi masyarakat agar mampu menumbuhkan keunggulan, memiliki kemampuan untuk keluar dari tekanan hidup yang semakin berat, Kedua, pembelajaran. Melalui proses pembelajaran yang berkesinambungan, mahasiswa bersama-sama masyarakat berupaya membentuk learning society (masyarakat pembelajar). Suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk terus belajar membagi tugas dan tanggungjawab untuk menghantarkan generasi penerusnya mencapai kedewasaan dan memiliki jati diri yang mantap, Dengan demikian, generasi tersebut akan mampu mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Ketiga, pendampingan. Peran KKN yang ketiga adalah pendampingan. Upaya ini dikerjakan agar masyarakat memiliki pasangan yang memiliki fungsi untuk mendampingi mereka dalam melaksanakan berbagai kegiatan dan berbagai upaya untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan. Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mendampingi masyarakat sehingga masyarakat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi kepada mahasiswa. Jika kepercayaan telah diraih maka mahasiswa akan mampu melaksanakan program KKN sesuai rancangan yang telah ditetapkan di kampus. Kegiatan KKN dalam rangka pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dalam dua kelompok besar, yaitu (1) kegiatan kependidikan dan (2) kegiatan nonkependidikan. Selain itu, kegiatan KKN dapat pula dikelompokkan menjadi (1) kegiatan fisik, berupa kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan fisik, seperti pembangunan jalan, gedung, atau saranprasarana lainnya, (2) kegiatan nonfisik, berbagai kegiatan penyuluhan dan pendampingan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengetahuan dan kemampuan masyarakat.

Dengan berbagai kegiatan tersebut, mahasiswa KKN mampu ikut serta memberdayakan masyarakat. Apabila mahasiswa mampu menjalankan fungsinya dengan baik selama KKN, maka mereka dapat meraih dua keuntungan sekaligus, yaitu masyarakat menjadi lebih sejahtera, dan mahasiswa sendiri memperoleh pengalaman berharga untuk proses pendewasaannya. Pada gilirannya, perguruan tinggi asal mahasiswa memperoleh keuntungan karena program perguruan tinggi dapat terlaksana melalui KKN. E. Penutup Kuliah Kerja Nyata merupakan matakulaih lapangan yang berstatus wajib tempuh bagi seluruh mahasiswa UNY. KKN berbobot 3 sks dan memiliki persyaratan khusus bagi mahasiswa yang akan mengambilnya. KKN merupakan matakuliah intrakuriler yang memadukan proses pembelajaran, pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di masyarakat, memilki sasaran mahasiswa, masyarakat, dan perguruan tinggi. Dengan melaksanakan KKN, mahasiswa diharapkan mendapatkan pengalaman yang berharga dalam rangka pendewasaan pola pikir dan perilaku, pembelajaran dalam kehidupan nyata di masyarakat, pemaduan dunia kampus yang teoritis dengan kehidupan masyarakat yang realistis. KKN memiliki peran dan fungsi yang mulia, yaitu diharapkan mampu memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diarahkan agar terbentuk masyarakat pembelajar, suatu masyarakat yang memiliki kesadaran akan potensi dan kemampuan untuk menghadapi dan memecahkan berbagai pemasalahan agar mampu mencapai keadilan dan kesejahteraan.

Daftar Rujukan, (2008). Kuliah Kerja Nyata: Peluang Dunia Kampus Memberdayakan Masyarakat. http://www.rohmat.web.id/?p=45. diunduh 28 Mei 2008. Ditjen Dikti Depdiknas., (2006). Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI nomor 44/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi. Joko Prastowo dan Agus Eko Suyono (eds). (2007). Buku pedoman kuliah kerja nyata pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat (KKN PPM) perguruan tinggi di Indonesia. Dit. PPM, Ditjen Dikti Depdiknas. LPM UNY. (2007) Panduan kuliah kerja nyata tematik kontekstual situasional Universitas Ngeri Yogyakarta. LPM UNY. Pardjono. (2005) Program pemberdayaan masyarakat. Kumpulan modul pembekalan kuliah kerja nyata Universitas Negeri Yogyakarta. LPM UNY. UNY. (2002) Rambu-rambu penyusunan kurikulum 2002 Universitas Ngeri Yogyakarta. UNY. UNY. (2004) Peraturan akademik Universitas Ngeri Yogyakarta. UNY. Williams, David D., and Eiserman, William D. (2008). Learning from Others: Service-Learning in Costa Rica and Indonesia. Education Policy Analysis Archives is http://olam.ed.asu.edu/epaa/. Diunduh 28 Mei 2008.