BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan


BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi bank menurut UU No. 10/1998 tentang Perbankan Pasal 1, yaitu. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB V PENUTUP. terhadap profitabilitas perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan

PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Bank Menurut Dendawijaya (2009:14) Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana pada waktu yang ditentukan. Bank sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa jasa keuangan baik kepada pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana. Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Menurut Kasmir (2004: 46), secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu: 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini berasal dari dalam bank, baik pemegang saham maupun sumber lain. Sumber dana dari bank itu sendiri terdiri dari: a. Setoran modal dari pemegang saham Setoran ini merupakan modal dari para pemegang saham lama atau pemegang saham baru. b. Cadangan laba Cadangan laba merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh bank dan sementara waktu belum digunakan. c. Laba bank yang belum dibagi

Laba ini merupakan laba tahun berjalan tapi belum dibagikan kepada para pemegang saham. 2. Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini sering disebut sumber dana pihak ketiga yaitu sumber dana yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. 3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Sumber dana ini diperoleh dari pinjaman bank lain maupun lembaga keuangan lain kepada bank. 2.1.2. Profitabilitas Menurut Kasmir (2002:44) Profitabilitas adalah kemampuan bank untuk memperoleh laba secara efektif dan efisien. Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan pendapatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas, maka salah satu indikator yang digunakan adalah Return on Assets (ROA). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Selain itu, rasio ini juga memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya. ROA dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut: ROA = (Triandaru, 2008: 62)

2.1.3. Efisiensi Operasional Menurut Dendawijaya (2001:136) Efisiensi operasional adalah kemampuan bank untuk memperoleh laba dari perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Untuk mengukur efisiensi operasional suatu bank, maka salah satu indikator yang digunakan adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO). Menurut Dendawijaya (2001:121) perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO) adalah rasio biaya operasional yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut : BOPO = (Triandaru, 2008:62) 2.1.4. Kecukupan Modal Menurut Kasmir (2001:122) Kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain.

Pada penelitian ini, indikator yang akan digunakan untuk mengukur kecukupan modal adalah melalui Capital Adequacy Ratio (CAR). Perhitungan rasio CAR dilakukan dengan membandingkan jumlah modal yang dimiliki bank (modal inti dan modal pelengkap) dengan jumlah aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). CAR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: CAR = (Triandaru, 2008:56) 2.1.5. Dana Pihak Ketiga (DPK) Menurut Kasmir (2002:64) Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang bersumber dari masyarakat luas, dana tersebut dapat berasal dari simpanan berupa tabungan, giro, dan deposito. Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80% - 90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank). Dendawijaya (2001:56) Sumber dana yang dihimpun dari masyarakat terdiri atas beberapa jenis, yaitu: a. Giro (Demand Deposit) Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha giro dilakukan melalui suatu rekening yang disebut sebagai rekening koran.

b. Deposito (Time Deposit) Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito merupakan sumber dana pinjaman terbesar bagi kebanyakan bank. Semakin banyak dana yang dapat dihimpun dari produk ini, maka kemampuan bank untuk menyalurkan kredit dan melakukan investasi juga semakin semakin besar. c. Tabungan (Saving Deposit) Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Setoran tabungan dapat dilakukan sewaktu-waktu dan dalam melakukan penarikan dana, nasabah tidak perlu memperhatikan jatuh tempo pencairan seperti pada deposito. Motif masyarakat dalam menabung pada produk ini adalah sebagai penanaman dana dan berjaga-jaga atau untuk menghimpun dana dalam mencapai maksud tertentu setelah dananya mencukupi akan ditarik kembali. Pengukuran dana pihak ketiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus : (Triandaru, 2008:65) 2.1.6. Risiko Kredit Menurut Triandaru (2008:107) Risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank kepada debitur. Pengukuran resiko kredit menggunakan rasio Non Performing Loan.

Menurut Triandaru (2008:108) Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang mencerminkan besarnya kredit bermasalah yang dihadapi oleh bank. Rasio ini menunjukan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. Setelah kredit diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajiban. NPL = x 100 % (Triandaru, 2008:59) 2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu di atas, maka dapat dijadikan ringkasan penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Penelitian Variabel Metode Analisis 1 Sukma (2013) CAR (X1) NPL (X2) DPK (X3) ROA (Y) 2 Restiyana (2011) CAR (X1) NPL (X2) BOPO (X3) LDR (X4) NIM (X5) ROA (Y) 3 Defri (2012) CAR (X1) LDR (X2) BOPO(X3) ROA (Y) 4 Prabowo (2011) DPK (X1) CAR (X2) NPL (X3) ROA (Y) regresi linier berganda regresi linier berganda regresi linier berganda regresi linier berganda Hasil DPK dan CAR berpengaruh NPL perpengaruh negatif CAR, LDR dan NIM berpengaruh positif BOPO dan NPL pengaruh negatif CAR dan LDR berpengaruh positif dan tidak BOPO menunjukan pengaruh negatif dan tidak DPK berpengaruh negatif CAR dan NPL berpengaruh positif tidak

5 Putra (2011) DPK (X1) LDR (X2) ROA (Y) Regresi linier berganda DPK Dan LDR berpengaruh Penelitian yang dilakukan oleh Sukma pada tahun 2013 dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal Dan Resiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dari hasil analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa dana DPK dan LDR berpengaruh baik secara simultan maupun parsial. Penelitian yang dilakukan oleh Restiyana pada tahun 2011 dengan judul Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank Umum di Indonesia periode 2006-2010). Teknik analisis data yang digunakan adalahregresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, LDR, dan NIM berpengaruh positif dan pada perusahaan perbankan. Sedangkan NPL dan BOPO berpengaruh negatif dan perbankan. Penelitian yang dilakukan oleh Defri pada tahun 2012 dengan judul Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI,

LDR berpengaruh positif dan tidak pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, dan BOPO berpengaruh negatif dan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Penelitian yang dilakukan oleh Prabowo (2011) dengan judul Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Dana Pihak Ketiga Dan Loan To Deposit Rasio Terhadap Profitabilitas Bank Mandiri (Persero) Tbk. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa CAR dan LDR Memiliki pengaruh positif tidak, dan DPK memiliki pengaruh negarif. Penelitian yang dilakukan oleh Putra (20011) dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Likuiditas (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa DPK dan LDR berpengaruh baik secara simultan maupun parsial. 2.3 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menerangkan hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah dan

tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.3. Efisiensi Operasional (BOPO) H1 Kecukupan Modal ( Capital Adequacy Ratio) H2 H5 Profitabilitas ( Return On Asets ) Dana Pihak Ketiga (DPK) H3 Risiko Kredit (Non Performing Loan) H4 Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Menurut Dendawijaya (2001:136) Efisiensi operasional (BOPO) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalakan aktivitas usahanya. Dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. Dengan demikian biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berpengaruh terhadap profitabilitas.

Menurut Kasmir (2001:122) Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Semakin tinggi CAR memperlihatkan semakin tinggi modal yang dimiliki oleh bank sehingga semakin kuat bank untuk menanggung resiko dari setiap kredit yang diberikan. Dengan demikian Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap profitabilitas. Menurut Kasmir (2002:64) Dana pihak ketiga (DPK) merupakan salah satu sumber dana terbesar yang diperoleh dari masyarakat. DPK mencerminkan seberapa besar kepercayaan nasabah untuk menyimpan sebagian dana yang dimilikinya pada suatu perusahaan perbankan. Semakin tinggi DPK suatu bank, maka semakin besar kepercayaan nasabah terhadap bank tersebut sehingga dana yang dialokasikan untuk kegiatan operasional bank seperti pemberian kredit juga akan meningkat. Dengan demikian DPK berpengaruh terhadap profitabilitas. Menurut Triandaru (2008:107) Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio antara kredit bermasalah dengan total kredit yang mencerminkan besarnya kredit bermasalah yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi rasio NPL, mencerminkan lebih tingginya resiko yang dihadapi bank dalam kegiatan operasional dan investasi bank. Dengan demikian Non Performing Loan (NPL) berpengaruh terhadap profitabilitas.

2.4 Hipotesis Penelitian Menurut Erlina (2011:41) hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 : Efisiensi Operasional (BOPO) berpengaruh berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 2 : Kecukupan Modal (CAR) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 3 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 4 : Risiko Kredit (NPL) terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 5 : Efisiensi Operasional (BOPO), Kecukupan Modal (CAR), Dana Pihak Ketiga dan Risiko Kredit (NPL) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.