BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

BAB II GAMBARAN UMUM

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN WONOSOBO

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2016

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk mempertahankan hidup. Oleh karena itu kecukupan pangan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN DESA KALIMENDONG KECAMATAN LEKSONO KABUPATEN WONOSOBO

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Economics Development Analysis Journal

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

PENGANTAR. Wonosobo, 31 Maret 2017 BUPATI WONOSOBO EKO PURNOMO, SE., MM. L K j I P K A B U P A T E N W O N O S O B O i

LAMPIRAN SECURITY DIREKTUR MANAGER PEMASARAN MANAGER HRD SPV KITCHEN GENERAL CASHIER SPV MARKETING RESTO GENERAL MANAGER MANAGER PRODUCTION

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA

Pemerintah Kabupaten Bantul. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir TA 2007 Kabupaten Bantul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

IV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan

BAB IV KONDISI UMUM. A. Letak Geografis, Iklim

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kondisi Geografis

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

Transkripsi:

BAB I P E N D A H U L U A N A. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2007, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2007, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 9. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010-2015; 10. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Wonosobo; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli Kabupaten Wonosobo; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Wonosobo; LKPJ 2013 Bab I Pendahuluan 1

14. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan kantor Pelayanan Perizinan terpadu Kabupaten Wonosobo; 15. Peraturan Kerja Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kecamatan dan Kelurahan kabupaten Wonosobo; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Wonosobo; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 5 Tahun 2012 tentang Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2013; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 4 Tahun 2013 tentang Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2013 Perubahan Kabupaten Wonosobo; B. GAMBARAN UMUM DAERAH 1. Kondisi Geografis Daerah LKPJ 2013 Bab I Pendahuluan 2

Kabupaten Wonosobo terbagi menjadi 15 kecamatan, 236 desa dan 29 kelurahan. Secara geografis, Kabupaten Wonosobo terletak antara 7.11 dan 7.36' lintang selatan, 109,43' dan 110,'04' bujur timur, pada ketinggian 250 2.250 meter DPL. Luas wilayah Kabupaten Wonosobo 98.448 ha (984,48 km2) dan berjarak 120 km dari ibu kota Provinsi Jawa Tengah serta 520 km dari ibu kota negara. Batas administratif wilayah Wonosobo adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Batang; b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Magelang; c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Purworejo; d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen. Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Rata rata suhu udara di Wonosobo antara 14,3 26,5 derajat Celcius dengan curah hujan rata-rata per tahun berkisar antara 1.713 4.255 mm/tahun. Dengan kondisi tersebut Kabupaten Wonosobo sangat baik untuk pertanian sehingga sektor pertanian merupakan sektor dominan dalam perekonomian. Kabupaten Wonosobo memiliki topografi perbukitan sampai pegunungan dengan ketinggian lokasi antara 250 m hingga 2.250 m di atas permukaan laut, dengan kondisi biogeofisik kemiringan 3-8 % sebesar 54,4 ha, 8-15 % seluas 24.769,1 ha, 15-40 % seluas 42.173,6 ha dan >40 % seluas 31.829,9 ha. Keadaan yang demikian menyebabkan sering timbul bencana alam seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh dan gerakan tanah merayap. Jenis tanah yang ada di Kabupaten Wonosobo terdiri dari tanah andosol seluas 10.817,7 ha, regosol seluas 19.372,7 ha, latosol seluas 63.043,4 ha, organosol seluas 761,1 ha, mediteran merah kuning seluas 3.054 ha dan gromosol seluas 1.778,6 ha dengan komposisi tata guna lahan terdiri atas tanah sawah mencakup 18.696,68 ha (18,99%), tanah kering seluas 55.140,80 ha (55,99%), hutan negara 18.909,72 ha (19.20%), perkebunan negara/swasta 2.764,51 ha (2,80%) dan lainnya seluas 2.968,07 ha (3,01%). Dari dua deskripsi keadaan geografis di atas, yang perlu diwaspadai adalah bahwa di Wonosobo terdapat beberapa daerah dengan potensi pertanian yang mengalami degradasi lahan, antara lain Kawasan Dieng, meliputi 27 desa di empat kecamatan yaitu kejajar (16 desa/kelurahan), Garung (5 desa), Mojotengah (2 desa) dan Watumalang (3 desa). Dengan pertimbangan tersebut, perlu kebijakan khusus untuk menggali pertanian sebagai salah satu sektor andalan dikaitkan dengan tata ruang dan karakteristik topografis. 2. Gambaran Umum Demografis Berdasarkan data BPS, penduduk Wonosobo pada tahun 2013 secara de facto berjumlah 774.842 orang, terdiri dari 382.192 perempuan (49,33%) dan 392.650 laki-laki (51,67%), yang terdistribusi ke dalam 241.494 kepala keluarga (KK). Sedangkan berdasarkan catatan penduduk secara de jure dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, maka penduduk Wonosobo berjumlah 958.606 orang, dengan proporsi 507.962 perempuan (52,98%) dan 450.644 laki-laki (47,01%). Selisih penduduk antara data de facto dengan data de jure mencerminkan penduduk yg tidak berdomisili di Wonosobo tetapi secara administratif tercatat sebagai penduduk Wonosobo. Lebih detail tentang data demohgrafis Wonosobo bisa dilihat pada tabel-tabel berikut: LKPJ 2013 Bab I Pendahuluan 3

Tabel I.1 Penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 Berdasarkan data BPS No. Struktur Usia Perempuan Laki-laki Jumlah 1 75 + 10.517 9.818 20.335 2 70-74 8.089 8.288 16.377 3 65-69 11.014 10.751 21.765 4 60-64 13.993 14.429 28.422 5 55-59 19.023 20.018 39.041 6 50-54 23.027 23.453 46.180 7 45-49 27.076 26.680 53.756 8 40-44 28.056 28.085 56.141 9 35-39 29.056 29.344 58.400 10 30-34 30.104 29.114 59.218 11 25-29 27.053 26.190 53.243 12 20-24 25.030 28.024 53.054 13 15-19 29.970 34.282 64.252 14 10-14 34.135 36.251 70.386 15 5-9 34.038 34.930 68.968 16 0-4 32.011 33.293 65.304 Jumlah 382.192 392.650 774.842 Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo, 2014 Tabel I.2 Data Penduduk Wonosobo Tahun 2013 Berdasarkan Pencatatan Administratif Kependudukan No. Kecamatan Jumlah berdasarkan pencatatan Disdukcapil Desember 2013 Perempuan Laki-laki Jumlah 1 Wadaslintang 35.698 38.326 74.024 2 Kepil 31.265 31.713 62.978 3 Sapuran 35.944 35.041 70.985 4 Kaliwiro 31.567 31.560 63.127 5 Leksono 25.257 25.478 50.735 6 Selomerto 30.503 30.617 61.120 7 Kalikajar 37.801 38.936 76.737 8 Kertek 47.391 48.547 95.938 9 Wonosobo 43.427 43.867 87.294 10 Watumalang 34.681 31.770 66.451 11 Mojotengah 33.396 35.212 68.608 12 Garung 27.806 31.009 58.815 LKPJ 2013 Bab I Pendahuluan 4

No. Kecamatan Jumlah berdasarkan pencatatan Disdukcapil Desember 2013 Perempuan Laki-laki Jumlah 13 Kejajar 23.455 24.878 48.333 14 Sukoharjo 18.929 19.738 38.667 15 Kalibawang 15.144 15.665 30.809 Jumlah 507.962 450.644 958.606 Sumber: Disdukcapil Kabupaten Wonosobo, 2014 Tabel I.3 Jumlah Kepala Keluarga per Kecamatan No. Kecamatan 2012 2013 1 Wadaslintang 17.747 18.049 2 Kepil 18.844 19.452 3 Sapuran 16.996 17.899 4 Kalibawang 14.725 7.981 5 Kaliwiro 11.685 14.564 6 Leksono 14.007 11.996 7 Sukoharjo 18.096 9.803 8 Selomerto 23.620 13.583 9 Kalikajar 23.204 19.492 10 Kertek 16.875 23.478 11 Wonosobo 16.196 23.852 12 Watumalang 13.940 17.063 13 Mojotengah 12.638 16.720 14 Garung 9.669 14.451 15 Kejajar 8.074 13.111 Jumlah total 236.369 241.494 Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo, 2014 3. Kondisi Ekonomi Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu Kabupaten di Wilayah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi sumberdaya alam, terutama di sektor pertanian. Sektor pertanian dalam empat tahun terakhir menyumbang hampir 50% dari total PDRB, karena sebagian masyarakat Wonosobo bergerak dalam bidang pertanian. Komoditi utama pertanian yang dihasilkan adalah padi, palawija, teh, tembakau, berbagai jenis sayuran dan kopi serta tanaman hortikultura lainnya. Selain itu, juga dikembangkan budi daya jamur dieng, carica dan asparagus yang berpotensi sebagai komoditas ekspor non migas. Beberapa jenis tanaman yang merupakan tanaman khas Kabupaten Wonosobo yaitu purwaceng, gondorukem dan kayu putih. Industri pengolahan kayu dengan bahan baku berasal dari hutan rakyat menjadi salah satu komoditas andalan bagi masyarakat. LKPJ 2013 Bab I Pendahuluan 5

Sektor lain yang menyumbang proporsi PDRB lumayan besar adalah perdagangan, hotel dan restoran dan jasa, serta industri pengolahan, berkisar antara 9 12 %. Sektor-sektor ini perlu dikembangkan agar bisa menjadi menopang ketergantungan tinggi pada sektor pertanian. Hal tersebut mengindikasikan bahwa industri pengolahan semakin banyak dilakukan oleh masyarakat Wonosobo. Oleh karena itu kebijakan pengembangan industri khususnya IKM perlu terus ditingkatkan, sehingga ketergantungan pada sektor pertanian akan dapat dikurangi secara bertahap. Selengkapnya data tentang PDRB dan indikator ekonomi makro kabupaten bisa dilihat pada tabel-tabel berikut: Tabel I.4 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Kabupaten Wonosobo Tahun 2004 2013 (Jutaan Rp) No. Tahun Harga Berlaku Harga Konstan 1 2004 2.063.216,41 1.521.807,34 2 2005 2.309.638,86 1.570.347,68 3 2006 2.630.737,89 1.621.132,33 4 2007 2.962.993,79 1.679.149,17 5 2008 3.332.061,77 1.741.148,31 6 2009 3.584.212,92 1.811.092,67 7 2010 3.927.280,91 1.888.808,28 8 2011 4.323.254,88 1.974.114,17 9 2012 4.876.102,38 2.068.664,00 10 2013 5.327.874,47 2.179.015,39 Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo Keterangan: ** angka 2012 angka sangat sementara Tabel I.5 Data PDRB dan Statistik Makro Kabupaten Wonosobo No. Indikator Satuan 2011 2012 2013** 1 PDRB (atas dasar harga konstan) Rp Miliar 1.974.114,17 2.075.562,03 2.179.015,39 2 Nilai Tambah Pertanian Rp Juta 2.050.428,96 2.244.267,14 2.464.502,28 3 Nilai Tambah Rp Juta 23.537,91 24.899,37 26.652,82 Pertambangan Penggalian 4 Nilai Tambah Industri Rp Juta 431.117,47 468.148,00 508.610,20 Pengolahan 5 Nilai Tambah Listrik & air Rp Juta 39.224,59 42.735,70 46.377,37 6 Nilai Tambah Bangunan Rp Juta 176.687,81 196.311,78 219.251,44 7 Nilai Tambah Perdagangan Rp Juta 531.653,86 601.589,85 675.148,16 7 Nilai Tambah Pengangkutan dan Komunikasi Rp Juta 276.027,16 310.031,47 347.444,80 LKPJ 2013 Bab I Pendahuluan 6

No. Indikator Satuan 2011 2012 2013** 8 Nilai Tambah Keuangan Rp Juta 262.783,50 292.017,06 329.592,00 9 Nilai Tambah Jasa Rp Juta 531.793,61 604.240,88 690.234,00 10 Rata-rata total Rp Ribu 473,537 552,52 631,51 Pengeluaran RT/bulan 11 Rata-rata jumlah anggota orang 3,77 3,66 3,55 RT 12 Total Pengeluaran RT Non Pangan Rp Ribu 221,71 278,64 335,57 Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo Keterangan: ** angka 2013 angka sangat sementara (ASS) Tabel I.6 Peranan Masing-Masing Sektor dalam PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 2013 (Jutaan Rp) No. Sektor Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013** 1 Pertanian 47,33 47,42 47,45 47,43 46,91 46,09 2 Pertambangan dan Penggalian 0,63 0,60 0,57 0,54 0,52 0,52 3 Industri Pengolahan 10,86 10,55 10,00 9,97 9,79 9,92 4 Listrik, Gas, dan Air bersih 0,94 0,92 0,92 0,91 0,89 0,91 5 Bangunan 4,04 4,09 4,10 4,09 4,10 4,10 6 7 8 Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Bank/keuangan, persewaan, dan Jasa perusahaan 12,33 12,28 12,30 12,30 12,57 12,85 6,43 6,46 6,45 6,38 6,48 6,62 6,02 6,06 6,06 6,08 6,10 6,33 9 Jasa-jasa 11,43 11,63 12,16 12,30 12,63 12,66 Sumber: BPS Kabupaten Wonosob0, 2014 Keterangan: ** angka 2013 angka sangat sementara (ASS) LKPJ 2013 Bab I Pendahuluan 7