BAB I P E N D A H U L U A N A. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2007, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2007, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 9. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010-2015; 10. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Wonosobo; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli Kabupaten Wonosobo; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Wonosobo; LKPJ 2012 Bab I Pendahuluan 1
14. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan kantor Pelayanan Perizinan terpadu Kabupaten Wonosobo; 15. Peraturan Kerja Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kecamatan dan Kelurahan kabupaten Wonosobo; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Wonosobo; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 8 Tahun 2011 tentang Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 4 Tahun 2012 tentang Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2012 Perubahan Kabupaten Wonosobo; B. GAMBARAN UMUM DAERAH 1. Kondisi Geografis Daerah LKPJ 2012 Bab I Pendahuluan 2
Kabupaten Wonosobo terbagi menjadi 15 kecamatan, 236 desa dan 29 kelurahan. Secara geografis, Kabupaten Wonosobo terletak antara 7.11 dan 7.36' lintang selatan, 109,43' dan 110,'04' bujur timur, pada ketinggian 250 2.250 meter DPL. Luas wilayah Kabupaten Wonosobo 98.448 ha (984,48 km2) dan berjarak 120 km dari ibu kota Provinsi Jawa Tengah serta 520 km dari ibu kota negara. Batas administratif wilayah Wonosobo adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Batang; b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Magelang; c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Purworejo; d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen. Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Rata rata suhu udara di Wonosobo antara 14,3 26,5 derajat Celcius dengan curah hujan rata-rata per tahun berkisar antara 1.713 4.255 mm/tahun. Dengan kondisi tersebut Kabupaten Wonosobo sangat baik untuk pertanian sehingga sektor pertanian merupakan sektor dominan dalam perekonomian. Kabupaten Wonosobo memiliki topografi perbukitan sampai pegunungan dengan ketinggian lokasi antara 250 m hingga 2.250 m di atas permukaan laut, dengan kondisi biogeofisik kemiringan 3-8 % sebesar 54,4 ha, 8-15 % seluas 24.769,1 ha, 15-40 % seluas 42.173,6 ha dan >40 % seluas 31.829,9 ha. Keadaan yang demikian menyebabkan sering timbul bencana alam seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh dan gerakan tanah merayap. Jenis tanah yang ada di Kabupaten Wonosobo terdiri dari tanah andosol seluas 10.817,7 ha, regosol seluas 19.372,7 ha, latosol seluas 63.043,4 ha, organosol seluas 761,1 ha, mediteran merah kuning seluas 3.054 ha dan gromosol seluas 1.778,6 ha dengan komposisi tata guna lahan terdiri atas tanah sawah mencakup 18.696,68 ha (18,99%), tanah kering seluas 55.140,80 ha (55,99%), hutan negara 18.909,72 ha (19.20%), perkebunan negara/swasta 2.764,51 ha (2,80%) dan lainnya seluas 2.968,07 ha (3,01%). Dari dua deskripsi keadaan geografis di atas, yang perlu diwaspadai adalah bahwa di Wonosobo terdapat beberapa daerah dengan potensi pertanian yang mengalami degradasi lahan, antara lain Kawasan Dieng, meliputi 27 desa di empat kecamatan yaitu kejajar (16 desa/kelurahan), Garung (5 desa), Mojotengah (2 desa) dan Watumalang (3 desa). Dengan pertimbangan tersebut, perlu kebijakan khusus untuk menggali pertanian sebagai salah satu sektor andalan dikaitkan dengan tata ruang dan karakteristik topografis. Berdasarkan jenis dinding rumah, persebaran rumah tinggal `di Kabupaten Wonosobo bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel I.1. Jumlah Bangunan Rumah Tempat Tinggal per Kecamatan Tahun 2012 (Menurut Jenis Dinding Rumah) No. Kecamatan Tembok Sebagian Kayu / Seng Bambu 1 Wadaslintang 6.142 2.845 6.400 685 2 Kepil 6.848 5.170 6.062 517 3 Sapuran 8.287 2.272 3.967 365 4 Kalibawang 2.083 2.474 2.202 3 LKPJ 2012 Bab I Pendahuluan 3
No. Kecamatan Tembok Sebagian Kayu / Seng Bambu 5 Kaliwiro 6.382 2.498 4.722 13 6 Leksono 4.999 3.052 2.615 18 7 Sukoharjo 5.078 1.323 1.850 0 8 Selomerto 6.719 3.457 2.322 84 9 Kalikajar 11.277 1.685 3.086 780 10 Kertek 16.170 1.413 2.209 473 11 Wonosobo 10.532 6.557 4.545 375 12 Watumalang 5.112 3.183 5.458 48 13 Mojotengah 5.920 3.208 5.436 205 14 Garung 5.751 3.285 3.772 61 15 Kejajar 5.258 3.121 3.006 127 Jumlah 106.558 45.543 57.653 3.754 2. Gambaran Umum Demografis Jumlah Penduduk Kabupaten Wonosobo tahun 2012 berdasarkan struktur usia bisa dilihat pada tabel-tabel berikut: Tabel I.2 Struktur Penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 No. Struktur Usia Perempuan Laki-laki Jumlah 1 75 + 9.824 9.044 18.868 2 70-74 8.356 8.141 16.497 3 65-69 10.621 10.611 21.232 4 60-64 13.077 13.458 26.535 5 55-59 17.986 19.397 37.383 6 50-54 22.745 22.683 45.428 7 45-49 26.383 26.350 52.733 8 40-44 28.662 28.289 56.951 9 35-39 29.169 29.082 58.251 10 30-34 29.865 29.351 59.216 11 25-29 27.495 26.963 54.458 12 20-24 25.066 27.023 52.089 13 15-19 29.174 33.726 62.900 14 10-14 35.097 37.332 72.429 15 5-9 33.575 34.778 68.353 16 0-4 33.382 34.742 68.124 Jumlah 380.477 390.970 771.447 LKPJ 2012 Bab I Pendahuluan 4
Tabel I.3 Jumlah Kepala Keluarga per Kecamatan No. Kecamatan 2011 2012 1 Wadaslintang 17.716 17.747 2 Kepil 18.812 18.844 3 Sapuran 16.899 16.996 4 Kalibawang 14.700 14.725 5 Kaliwiro 11.665 11.685 6 Leksono 13.918 14.007 7 Sukoharjo 17.956 18.096 8 Selomerto 23.475 23.620 9 Kalikajar 23.164 23.204 10 Kertek 16.794 16.875 11 Wonosobo 16.038 16.196 12 Watumalang 13.916 13.940 13 Mojotengah 12.565 12.638 14 Garung 9.633 9.669 15 Kejajar 8.023 8.074 Jumlah total 235.274 236.369 3. Kondisi Ekonomi Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu Kabupaten di Wilayah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi sumberdaya alam, terutama di sektor pertanian. Sektor pertanian dalam empat tahun terakhir menyumbang sekitar 47% dari PDRB, karena sebagian masyarakat Wonosobo bergerak dalam bidang pertanian. Komoditi utama pertanian yang dihasilkan adalah padi, palawija, teh, tembakau, berbagai jenis sayuran dan kopi serta tanaman hortikultura lainnya. Selain itu, juga dikembangkan budi daya jamur dieng, carica dan asparagus yang berpotensi sebagai komoditas ekspor non migas. Beberapa jenis tanaman yang merupakan tanaman khas Kabupaten Wonosobo yaitu purwaceng, gondorukem dan kayu putih. Industri pengolahan kayu dengan bahan baku berasal dari hutan rakyat menjadi salah satu komoditas andalan bagi masyarakat. Sektor lain yang menyumbang proporsi PDRB lumayan besar adalah perdagangan, hotel dan restoran dan jasa, serta industri pengolahan, berkisar antara 9 12 %. Sektor-sektor ini perlu dikembangkan agar bisa menjadi menopang ketergantungan tinggi pada sektor pertanian. Hal tersebut mengindikasikan bahwa industri pengolahan semakin banyak dilakukan oleh masyarakat Wonosobo. Oleh karena itu kebijakan pengembangan industri khususnya IKM perlu terus ditingkatkan, sehingga ketergantungan pada sektor pertanian akan dapat dikurangi secara bertahap. Selengkapnya data tentang PDRB dan indikator ekonomi makro kabupaten bisa dilihat pada tabel-tabel berikut: LKPJ 2012 Bab I Pendahuluan 5
Tabel I.4 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Kabupaten Wonosobo Tahun 2004 2012 (Jutaan Rp) No. Tahun Harga Berlaku Harga Konstan 1 2004 2.063.216,41 1.521.807,34 2 2005 2.309.638,86 1.570.347,68 3 2006 2.630.737,89 1.621.132,33 4 2007 2.962.993,79 1.679.149,17 5 2008 3.332.061,77 1.741.148,31 6 2009 3.584.212,92 1.811.092,67 7 2010 3.927.280,91 1.888.808,28 8 2011 4.323.254,88 1.974.114,17 9 2012 ** 4.876.102,38 2.068.664,00 Keterangan: ** angka 2012 angka sangat sementara Tabel I.5 Data PDRB dan Statistik Makro Kabupaten Wonosobo No. Indikator Satuan 2011 2012 Keterangan 1 PDRB Rp Miliar 1.974.114,17 2.068.664,00 Angka (atas dasar harga konstan) 2 Nilai Tambah Pertanian Rp Juta 2.050.428,96 2.307.371,65 ADHB, Angka 3 Nilai Tambah Pertambangan Penggalian 4 Nilai Tambah Industri Pengolahan Rp Juta 23.537,91 23.892,90 ADHB, Angka Rp Juta 431.117,47 478.833,25 ADHB, Angka 5 Nilai Tambah Listrik Rp Juta 39.224,59 46.322,97 ADHB, Angka 6 Nilai Tambah Bangunan Rp Juta 176.687,81 206.259,13 ADHB, Angka 7 Nilai Tambah Perdagangan Rp Juta 531.653,86 605.611,92 ADHB, Angka 7 Nilai Tambah Pengangkutan dan Rp Juta 276.027,16 313.045,77 ADHB, Angka Komunikasi 8 Nilai Tambah Keuangan Rp Juta 262.783,50 303.781,18 ADHB, Angka 9 Nilai Tambah Jasa Rp Juta 531.793,61 590.983,61 ADHB, Angka 10 Rata-rata total Pengeluaran RT/bulan Rp Ribu 473,537 568,371 angka LKPJ 2012 Bab I Pendahuluan 6
No. Indikator Satuan 2011 2012 Keterangan 11 Rata-rata jumlah orang 3,77 3,77 anggota RT 12 Total Pengeluaran RT Non Pangan Rp Ribu 221,71 270,26 Keterangan: ** angka 2012 angka sangat sementara (ASS) Tabel I.6 Peranan Masing-Masing Sektor dalam PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2004 2012 (Jutaan Rp) No. Sektor Tahun 2008 2009 2010 2011 2012** 1 Pertanian 47,33 47,42 47,45 47,43 47,32 2 Pertambangan dan Penggalian 0,63 0,60 0,57 0,54 0,49 3 Industri Pengolahan 10,86 10,55 10,00 9,97 9,82 4 Listrik, Gas, dan Air bersih 0,94 0,92 0,92 0,91 0,95 5 Bangunan 4,04 4,09 4,10 4,09 4,23 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 12,33 12,28 12,30 12,30 12,42 7 Angkutan dan Komunikasi 6,43 6,46 6,45 6,38 6,42 8 Bank, persewaan, dan Jasa perusahaan 6,02 6,06 6,06 6,08 6,23 9 Jasa-jasa 11,43 11,63 12,16 12,30 12,12 Keterangan: ** angka 2012 angka sangat sementara (ASS) LKPJ 2012 Bab I Pendahuluan 7