Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan III-2012

dokumen-dokumen yang mirip
Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau. *)angka sementara **)angka sangat sementara

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Kajian Ekonomi Regional Banten

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan karunianya, sehingga Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR)

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2011 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

ii Triwulan I 2012

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Triwulan III 2014

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

KATA PENGANTAR. Kendari, 9 Agustus 2011 BANK INDONESIA KENDARI. Sabil Deputi Pemimpin

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2010 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

STATISTIK PEREKONOMIAN PROVINSI LAMPUNG

Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

i

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH TRIWULAN

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2014 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

RINGKASAN EKSEKUTIF INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER TRIWULANAN WILAYAH KERJA KANTOR BANK INDONESIA BATAM 2006

RINGKASAN EKSEKUTIF INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER TRIWULANAN WILAYAH KERJA KANTOR BANK INDONESIA BATAM

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA TRIWULAN II Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2013

Kajian. Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah

Triwulan IV iii

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAWA BARAT

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Kata pengantar. Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia. ~UU No. 23 Tahun 1999 Pasal 4 ayat 1~ Visi Bank Indonesia. Misi Bank Indonesia

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA

Kajian Ekonomi Regional Triwulan III-2009 Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI ACEH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER TRIWULANAN WILAYAH KERJA KANTOR BANK INDONESIA BATAM

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAWA TENGAH FEBRUARI 2017

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

BAB I GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN KABUPATEN MAJALENGKA

RINGKASAN EKSEKUTIF INDIKATOR EKONOMI DAN MONETER TRIWULANAN WILAYAH KERJA KANTOR BANK INDONESIA BATAM

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN KABUPATEN WONOGIRI

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI SULAWESI BARAT

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Utara Triwulan II-2013 KATA PENGANTAR

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

6.1. Kinerja Sistem Pembayaran Transaksi Keuangan Secara Tunai Transaksi Keuangan Secara Non Tunai... 74

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

KATA PENGANTAR. Kendari, Oktober 2009 BANK INDONESIA KENDARI. Lawang M. Siagian Pemimpin

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

Perkembangan Perekonomian Terkini. Peluang Pengembangan Perekonomian. Proyeksi Perekonomian Ke depan

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI BENGKULU

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Transkripsi:

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan 2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi pada triwulan 2012 mengalami peningkatan laju pertumbuhan dari 7,15% pada triwulan 2012 menjadi 8,55%. Perekonomian Kepulauan Riau masih didorong oleh dua sektor utama, yaitu sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada triwulan ini, laju peningkatan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yang diikuti oleh sektor bangunan/konstruksi. Pada triwulan 2012 sektor konsumsi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau. Pada periode tersebut konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 5,81% (yoy), mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh 0,09% (yoy). Peningkatan laju tersebut didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga non makanan yang mengalami peningkatan sebesar 5,03% (yoy). ndikator tingginya pertumbuhan konsumsi, terlihat dari pertumbuhan kredit konsumsi yang masih tumbuh diatas 20%. Peningkatan juga terlihat dari tingkat konsumsi listrik rumah tangga yang mengalami peningkatan laju dibandingkan triwulan sebelumnya. Sumber : BPS Kepulauan Riau Pertumbuhan Ekonomi Sektoral dan Penggunaan Hal tersebut juga terkonfirmasi berdasarkan indeks tendensi konsumen yang menunjukkan masih optimisnya masyarakat terhadap kondisi perekonomian yang tercatat berada pada indeks 108,23. year on year 2011 2012 Tw TwV Tw KOMPONEN PENGGUNAAN Konsumsi Rumah Tangga 1,33% 2,68% 0,61% 0,09% 5,81% Konsumsi Lembaga Swasta 6,37% 3,92% 5,28% 5,67% 5,92% Konsumsi Pemerintah 7,81% 8,21% 6,50% 5,58% 6,06% Pembentukan Modal Tetap Bruto 14,60% 13,05% 16,82% 15,54% 13,58% Ekspor Barang dan Jasa 4,90% 3,36% 7,37% 6,83% 2,44% mpor Barang dan Jasa 6,15% 6,54% 10,76% 11,42% 8,46% SEKTOR EKONOM Pertanian 4,27% 3,44% 2,77% 2,46% 3,07% Pertambangan & Penggalian 1,88% 3,58% 4,63% 7,01% 7,52% ndustri Pengolahan 6,90% 5,35% 7,10% 5,07% 7,44% Listrik, Gas & Air Bersih 14,94% 11,23% 11,05% 7,11% 5,56% Bangunan 10,78% 10,13% 11,01% 11,68% 10,56% Perdagangan, Hotel & Restoran 7,46% 7,49% 9,12% 10,97% 12,07% Pengangkutan & Komunikasi 11,84% 10,26% 9,02% 9,15% 7,87% Keuangan, Persewaan & Jasa P'an 7,86% 8,34% 7,76% 8,55% 8,75% JasaJasa 8,89% 7,52% 7,91% 8,76% 7,48% PDRB (termasuk migas) 7,21% 6,34% 7,63% 7,15% 8,55% Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau 2012 1

Pada sisi sektoral, peningkatan pertumbuhan perekonomian triwulan ini dimotori oleh peningkatan pada Sektor ndustri Pengolahan; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; serta Sektor Bangunan. Berdasarkan kontribusinya, Sektor ndustri Pengolahan dan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) masih menjadi penopang utama pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau. Dimana sektor ndustri Pengolahan mengalami percepatan pertumbuhan dari 5,07% (yoy) menjadi 7,44% (yoy). Pada triwulan laporan Sektor ndustri pengolahan masih menjadi sektor ekonomi utama Kepulauan Riau dengan kontribusi sebesar 47,88%. Asesmen nflasi nflasi Kepulauan Riau pada triwulan 2012 mengalami peningkatan dari 0,54% (qtq) pada triwulan sebelumnya menjadi 0,98% (qtq). Komoditas yang berkontribusi besar terjadinya inflasi pada triwulan ini adalah komoditas ikan selar, kangkung dan emas perhiasan. Faktor yang menyebabkan peningkatan harga pada komoditas ikan selar akibat tinggi gelombang, sehingga hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan, sedangkan peningkatan komoditas kangkung akibat faktor cuaca yang kurang mendukung pada sentra produksi, sehingga pasokan ke wilayah Kepulauan Riau mengalami penurunan. Kenaikan komoditas emas perhiasan sangat dipengaruhi oleh peningkatan harga emas dunia, karena harga emas domestik terintegrasi dengan kondisi harga di pasar internasional. nflasi Kota Batam selama triwulan 2012 sebesar 0,65% (qtq), relatif stabil jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,64% (qtq). Terjadinya inflasi pada triwulan 2012 disebabkan oleh penurunan pasokan subkelompok ikan segar dan sayuran, penurunan pasokan ikan karena peningkatan gelombang sedangkan penurunan produksi akibat kondisi cuaca yang kurang baik menjadi faktor pemicu peningkatan harga sayuran. Jika dilihat secara tahunan, laju inflasi tahunan (year on year) pada triwulan 2012 sebesar 1,98% (yoy). Secara tahunan, kelompok pengeluaran yang berkontribusi besar terhadap inflasi Kota Batam terjadi pada kelompok bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; pendidikan, rekreasi, dan olahraga; serta perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Kota Tanjungpinang pada triwulan 2012 mengalami perlambatan laju inflasi dibanding periode sebelumnya. Laju inflasi pada akhir triwulan laporan tercatat 2,86% (qtq), dengan peningkatan laju jika dibandingkan dari triwulan sebelumnya yang tercatat 0,00% (qtq). Peningkatan inflasi yang terjadi di Kota Tanjungpinang banyak disebabkan oleh Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau 2012 2

peningkatan harga pada komoditas ikan segar, terutama ikan selar dan tenggiri dikarenakan tingginya gelombang pada triwulan laporan. Berdasarkan penggolongannya ke dalam kelompok pengeluaran masyarakat, kelompok yang mengalami peningkatan harga pada triwulan ini terutama terjadi pada kelompok bahan makanan dengan laju sebesar 7,34% (qtq), yang memberikan andil sebesar 2,05%. Kelompok selanjutnya yang mengalami peningkatan harga cukup besar adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau serta kelompok sandang dengan kenaikan masingmasing sebesar 2,04% (yoy) dan 2,43% (yoy). Perkembangan nflasi Kota Batam Perkembangan nflasi Kota Tanjungpinang Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran Perkembangan perbankan secara umum menunjukkan trend peningkatan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Tingkat kepercayaan masyarakat mengalami peningkatan yang tercermin dari naiknya dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perbankan. Fungsi intermediasi perbankan juga mengalami peningkatan dengan kualitas kredit yang masih terjaga yang terindikasi dari masih rendahnya rasio kredit bermasalah. Transaksi pembayaran tunai pada triwulan 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, volume dan nilai transaksi melalui instrumen uang giral terus menunjukkan sedikit penurunan dibanding periode sebelumnya. Selama triwulan berjalan, transaksi keuangan masyarakat yang menggunakan fasilitas BRTGS di Provinsi Kepulauan Riau mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau 2012 3

JAN FEB MAR APR ME JUN JUL AGUST SEP OKT NOV DEC JAN FEB MAR APR ME JUN JUL AGUST SEPT JAN FEB MAR APR ME JUN JUL AGUST SEP OKT NOV DEC JAN FEB MAR APR ME JUN JUL AGUST SEPT Grafik ndikator Utama Bank Umum di Provinsi Kepulauan Riau Perkembangan NPL dan LDR Bank Umum di Provinsi Kepulauan Riau 40,000.00 35,000.00 30,000.00 25,000.00 20,000.00 15,000.00 10,000.00 5,000.00 Total Asset Total Dana Total Kredit 84.00% 82.00% 80.00% 78.00% 76.00% 74.00% 72.00% 70.00% 68.00% 66.00% 64.00% LDR NPL 3.50% 3.00% 2.50% 2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 0.00% Sumber: Bank ndonesia Sumber: Bank ndonesia Secara umum perkembangan transaksi tunai di Provinsi Kepulauan Riau dipengaruhi oleh siklus transaksi di masyarakat yang biasanya mengalami peningkatan di triwulan dan triwulan kemudian menunjukkan kecenderungan turun di triwulan V dan triwulan. Meski demikian pada triwulan 2012 transaksi tunai di Provinsi Kepulauan Riau mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang tercermin dari peningkatan transaksi outflow (uang kartal yang keluar dari kas Bank ndonesia melalui penarikan bank dan penukaran masyarakat). Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, transaksi outflow tercatat sebesar Rp2,39 triliun atau meningkat 19,95% (yoy). Sementara itu transaksi inflow (uang kartal yang masuk ke kas Bank ndonesia melalui setoran bank dan penukaran masyarakat) mengalami sedikit penurunan sebesar 5,95% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sehingga secara nominal tercatat sebesar Rp522 miliar. Sampai dengan triwulan laporan belum ada perubahan karateristik di KB Batam di mana outflow hampir selalu lebih besar daripada inflow. Pada triwulan 2012 net outflow (outflowinflow) tercatat Rp1,87 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 Perkembangan nflowoutflow Uang Kartal Di Kepulauan Riau V nflow (Rp milyar) Outflow (Rp milyar) 2 per. Mov. Avg. (Outflow (Rp milyar)) V V V 250 200 150 100 50 0 Perkembangan Pemusnahan Uang Kantor Bank ndonesia Batam Rp Miliar 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber: Bank ndonesia Sumber: Bank ndonesia Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau 2012 4

Asesmen Keuangan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepri Tahun Anggaran 2012 yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar Rp2,250 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding APBD Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2011 yang tercatat sebesar Rp 2,21 triliun setelah perubahan. Berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah (BKKD) Pemerintan Provinsi Kepulauan Riau, realisasi penerimaan daerah pada triwulan 2012 diperkirakan sebesar Rp1,83 triliun atau 89,78%. Pencapaian penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian triwulan yang sama tahun 2011 yang tercatat 78,67% dari target tahun anggaran berjalan. Realisasi belanja daerah sampai dengan triwulan 2012 tercatat 82,20% dari target tahun anggaran 2012. Realisasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada triwulan 2011 yang tercatat sebesar 57,37% dari target tahun anggaran berjalan. Realisasi belanja daerah diperkirakan akan kembali meningkat pada triwulan ketiga sampai dengan triwulan akhir tahun 2012. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau JENS PENERMAAN TARGET TA. 2012 1. PENDAPATAN ASL DAERAH Juli Agustus September (Rp) (%) Pajak Daerah 542,745,301,000 71,986,201,805 57,694,858,893 57,694,858,893 497,272,262,954 91.62% Retribusi Daerah 1,600,000,000 188,178,425 31,602,000 149,934,470 1,438,885,630 89.93% Retribusi Jasa Umum 100,000,000 14,382,000 11,059,000 12,598,850 98,216,350 98.22% Retribusi Jasa Usaha 1,450,000,000 173,796,425 15,543,000 137,335,620 1,314,219,280 90.64% Retribusi Perizinan Tertentu 50,000,000 5,000,000 26,450,000 52.90% Hasil Pengel.Kekayaan Daerah ydp Lainlain Pendapatan Asli Daerah 27,863,055,500 1,596,000,244 220,260,450 1,548,226,412 11,844,962,054 42.51% TOTAL PAD 572,208,356,500 73,770,380,474 57,946,721,343 59,393,019,775 510,556,110,638 89.23% 2. DANA PERMBANGAN Realisasi Bulan Berjalan Realisasi Penerimaan 2012 Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak 818,588,050,459 68,031,288,687 1,525,855,603 280,739,666,416 810,781,097,714 99.05% Bagi Hasil Pajak 222,000,000,000 1,352,921,898 1,525,855,603 21,681,154,940 83,926,116,964 37.80% Bagi Hasil Bukan Pajak 596,588,050,459 66,678,366,789 259,058,511,476 671,706,336,638 112.59% Pajak Penghasilan Orang Pribadi Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum 460,857,807,000 38,404,817,000 38,404,817,000 38,404,817,000 384,048,170,000 83.33% Dana Alokasi Khusus 23,165,600,000 6,949,680,000 30.00% TOTAL DANA PERMBANGAN 1,302,611,457,459 106,436,105,687 39,930,672,603 319,144,483,416 1,201,778,947,714 92.26% 3. LAN LAN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah dari Pemerintah 163,289,580,000 38,692,178,000 18,750,000 18,750,000 117,431,014,000 71.92% TOTAL PENERMAAN DAERAH 2,038,109,393,959 218,898,664,161 97,896,143,946 378,556,253,191 1,829,766,072,352 89.78% Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Rp) Realisasi belanja daerah sampai dengan triwulan 2012 tercatat 82,20% dari target tahun anggaran 2012. Realisasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada triwulan 2011 yang tercatat sebesar 57,37% dari target tahun anggaran berjalan. Realisasi belanja daerah diperkirakan akan kembali meningkat pada triwulan ketiga sampai dengan triwulan akhir tahun 2012. Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau 2012 5

Perkembangan Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau JENS BELANJA/PENGELUARAN TARGET TA. 2012 1. BELANJA TDAK LANGSUNG Juli Agustus September (Rp) (%) Belanja Pegawai 206,254,530,247 26,360,602,298 19,320,581,502 14,719,089,346 398,394,741,625 193.16% Belanja Subsidi Belanja Hibah 281,848,200,000 12,186,000,000 10,525,000,000 54,267,525,000 323,700,625,000 114.85% Belanja Bantuan Sosial 96,593,000,000 2,224,500,000 2,534,280,663 993,284,000 45,156,444,680 46.75% Belanja Bagi Hasil kpd Provinsi/Kab/K 250,000,000,000 17,648,654,589 8,391,889,806 26,011,379,869 190,720,321,457 76.29% Belanja Bantuan Keuangan kpd Provi 179,501,000,000 448,000,000 1,814,000,000 22,228,795,564 224,370,444,295 125.00% Belanja Tidak Terduga 1,000,000,000 94,707,000 110,488,000 205,195,000 20.52% Belanja Bantuan Keuangan 950,000,000 TOTAL BELANJA TDAK LANGSUN 1,016,146,730,247 58,962,463,887 42,696,239,971 118,220,073,779 1,182,547,772,056 116.38% 2. BELANJA LANGSUNG Realisasi Bulan Berjalan Realisasi Penerimaan Belanja Pegawai 178,447,667,686 15,257,922,358 13,983,529,868 13,635,271,577 163,610,254,941 91.69% Belanja Barang dan Jasa 858,814,766,529 77,756,852,325 68,107,023,751 48,047,018,602 522,174,014,564 60.80% Belanja Modal 334,380,415,538 11,402,559,453 31,780,280,843 14,567,458,671 94,494,646,509 28.26% TOTAL BELANJA LANGSUNG 1,371,642,849,753 104,417,334,136 113,870,834,462 76,249,748,850 780,278,916,014 56.89% TOTAL BELANJA DAERAH 2,387,789,580,000 163,379,798,023 156,567,074,433 194,469,822,629 1,962,826,688,070 82.20% (Rp) 2012 Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau Asesmen Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Daerah Secara umum nilai TK di Kepri pada triwulan 2012 sebesar 110,78 yang menunjukkan adanya kenaikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan survey, indeks pendapatan rumah tangga tercatat mengalami peningkatan yang cukup siginifikan dari 106,20 pada triwulan 2012 menjadi 110,74 pada triwulan 2012. Kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau yang diukur dari Nilai Tukar Petani (NTP) pada triwulan 2012 mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP Provinsi Kepulauan Riau tercatat 104,24 lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 103,40. Prospek Ekonomi dan nflasi Pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan V2012 diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya. Masih belum membaiknya perekonomian global menyebabkan perlambatan kinerja ekspor di Kepulauan Riau. Namun masih diminatinya Kepulauan Riau sebagai salah satu tujuan pergerakan arus modal global. Hal tersebut didukung oleh diperolehnya predikat investment grade investasi diperkirakan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau. Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau 2012 6

Proyeksi MF atas dunia pada tahun 2012 mengalami perlambatan atas proyeksi pada triwulan sebelumnya. Dari proyeksi tersebut perekonomian negaranegara maju sebagian besar terkoreksi kebawah. Pelemahan perekonomian negara tersebut diperkirakan menyebabkan investor melakukan investasi di negara berkembang seperti ndonesia. Sementara pelemahan perekonomian Singapura pada triwulan 2012, terutama pada sektor manufacturing dan services diperkirakan memberikan dampak negatif terhadap perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan V2012. Dari sisi sektoral, sektor utama pemicu pertumbuhan Kepulauan Riau pada triwulan V2012 diperkirakan masih berasal dari sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada triwulan V2012, laju pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau diproyeksi pada kisaran 7,61±1%, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,55% (yoy). Selanjutnya pada akhir tahun 2012, Bank ndonesia Batam memproyeksikan Provinsi Kepulauan Riau akan mengalami pertumbuhan 7,76±1%, lebih tinggi dari laju pertumbuhan tahun 2011 yang tercatat sebesar 6,67%. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau year on year 2011 2012 year over year TwV TW Tw TwV (P) 2012(P) KOMPONEN PENGGUNAAN Konsumsi Rumah Tangga 2,68% 0,09% 5,81% 7,36% 3,12% Konsumsi Lembaga Swasta 3,92% 5,67% 5,92% 6,29% 5,79% Konsumsi Pemerintah 8,21% 5,58% 6,06% 15,36% 8,47% Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,05% 15,54% 13,58% 14,60% 15,09% Ekspor Barang dan Jasa 3,34% 6,83% 2,44% 2,60% 4,77% mpor Barang dan Jasa 6,54% 11,42% 8,46% 7,42% 1,33% SEKTOR EKONOM Pertanian 3,44% 2,46% 3,07% 4,59% 3,21% Pertambangan & Penggalian 3,58% 7,01% 7,52% 8,32% 6,89% ndustri Pengolahan 5,35% 5,25% 7,44% 6,31% 6,53% Listrik, Gas & Air Bersih 11,23% 7,11% 5,56% 5,98% 7,36% Bangunan 10,13% 11,68% 10,56% 10,35% 10,89% Perdagangan, Hotel & Restoran 7,49% 10,97% 12,07% 10,40% 10,65% Pengangkutan & Komunikasi 10,26% 9,15% 7,87% 8,45% 8,66% Keuangan, Persewaan & Jasa P'an 8,34% 8,55% 8,75% 6,28% 7,82% JasaJasa 7,52% 8,76% 7,48% 7,56% 7,92% 7,77% PDRB (termasuk migas) 6,30% 7,25% 8,55% 7,61% 7,76% Sumber : BPS ProvinsiKepulauan Riau ; Keterangan: (P)Proyeksi Bank ndonesia Batam dalam kisaran ±1% Pertumbuhan Nilai Ekspor dan mpor Sumber : DSM B Akselerasi tertinggi pertumbuhan ekonomi pada triwulan V2012 diperkirakan berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran seiring dengan peningkatan aktifitas masyarakat pada saat musim liburan akhir tahun. Sedangkan pendorong ekonomi utama pada triwulan V2012 diperkirakan masih berasal dari sektor industri yang tumbuh 6,31% (yoy). Membaiknya pertumbuhan sektor industri diperkirakan berasal dari peningkatan aktivitas produksi seiring dengan masuknya investor baru sepanjang tahun 2012. Masih diminatinya Kepulauan Riau sebagai salah satu tujuan pergerakan arus modal global. Hal investment grade diperkirakan menjadi faktor pemicu peningkatan investasi Kepulauan Riau pada triwulan V 2012. Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau 2012 7

Perkiraan inflasi pada dua kota di Kepulauan Riau yang menjadi sampel pengukuran inflasi Nasional oleh BPS, yaitu Kota Batam dan Kota Tanjungpinang kecenderungan yang berbeda. Laju inflasi kota Batam pada triwulan V2012 diperkirakan melambat jika dibandingkan laju peningkatan tahun sebelumnya, dimana proyeksi tahunan berada pada kisaran 3,12±1% (yoy). Sedangkan Kota Tanjungpinang pada triwulan V2012 diperkirakan mengalami peningkatan dengan proyeksi inflasi sebesar 3,80±1% (yoy). Peningkatan ini diperkirakan berasal dari sisi permintaan, penurunan pasokan khususnya komoditas ikan segar, dan faktor ekspektasi. Proyeksi Laju lnflasi Kota Batam Proyeksi Laju nflasi Kota Tanjung Pinang Sumber : BPS Kota Batam Ket. : nflasi Mei & Juni adalah angka proyeksi Bank ndonesia Batam Sumber : BPS Kota Tanjungpinang Ket. : nflasi Mei & Juni adalah angka proyeksi Bank ndonesia Batam Ringkasan Eksekutif KER Provinsi Kepulauan Riau 2012 8