PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

Joyful Learning Journal

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS IV SDN NO. 3 PANII

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI STRATEGI QUESTION STUDENTS HAVE

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

Journal of Elementary Education

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

LEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Joyful Learning Journal

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Oleh:

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA TEMA DIRI SENDIRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MEDIA KARTU KATA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Pada Siswa Kelas V SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Transkripsi:

Journal of Elemantary School (JOES) Volume 2, Nomor 1, Juni 2019 e-issn : 2615-1448 p-issn : 2620-7338 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR Budi Santoso SD Negeri 98 Rejang Lebong santoso_budi@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA kelas V SDN 98 Rejang Lebong dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase; 2) meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V SDN 98 Rejang Lebong dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari 2 siklus. Tahapan disetiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SDN 98 Rejang Lebong pada tahun pelajaran 2017/2018. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi dan lembar tes. Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada proses pembelajaran, diperoleh bahwa pada siklus I hasil belajar siswa diperoleh rata-rata 6,75 dan persentase ketuntasan belajar klasikal 50%.Pada siklus II tidak terdapat lagi kelemahankelemahan yang terjadi pada siklus I. Hasil belajar pada siklus II diperoleh ratarata 8,21 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 87,5%. Hal ini memenuhi keriteria ketuntasan, yaitu 85 % siswa memperoleh nilai 7,0 dan proses pembelajaran dikatakan tuntas secara individu apabila siswa memperoleh nilai 7. Dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran Learning cycle 5 fase pada pembelajaran IPA dapat Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Siswa Kata Kunci: Learning cycle 5, Pembelajaran IPA, Hasil Belajar. ABSTRACT This study aims to: 1) improve the quality of the fifth grade science learning process at SDN 98 Rejang Lebong by applying the 5 Phase Learning Cycle learning model; 2) improve student learning outcomes in fifth grade science learning at SDN 98 Rejang Lebong by applying the 5 Phase Learning Cycle learning model. Classroom Action Research (CAR) consists of 2 cycles. Stages in each cycle consist of stages of planning, implementation, observation / observation, and reflection. The research subjects were fifth grade students of SDN 98 Rejang Lebong in the 2017/2018 school year. Data collection is done through observation sheets and test sheets. The test is used to determine the level of success of students in the learning process, obtained that in the first cycle student learning outcomes obtained an average of 6.75 and the percentage of classical learning completeness 50%. In cycle II there were no weaknesses that occurred in the first cycle. Results learning in the second cycle obtained an average of 8.21 with a percentage of classical learning completeness of 87.5%. 10

This fulfills the completeness criteria, which is 85% of students get a value of,07.0 and the learning process is said to be completed individually if students get a value of 7. It can be concluded that the application of the learning model 5 phase learning cycle in science learning can improve the quality of the process and student learning outcomes Keywords: Learning cycle 5, Science Learning, Learning Outcomes. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang menentukan masa depan bangsa. Untuk itu pendidikan selalu menjadi prioritas penting dalam pembangunan nasional. Dalam mewujudkan pembangunan nasional dibidang ilmu pengetahuan dan pendidikan selalu dituntut peningkatan dan penyempurnaan dalam mutu pendidikan yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan masyarakat dan kebutuhan proses pembangunan itu sendiri. Dalam KTSP SD (2006) salah satu program pembelajaran adalah IPA yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep-konsep yang terorganisir tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman, melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan. Pembelajaran IPA SD kelas rendah diberikan secara terpadu dengan pembelajaran lain, sedangkan di kelas tinggi pembelajaran diberikan secara terpisah. Dengan karakteristik siswa yang seperti ini, guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan siswa sehari-hari, sehingga kompetensi yang dipelajari tidak abstrak dan lebih bermakna bagi siswa. Selain itu, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk pro aktif dan mendapatkan pengalaman langsung baik secara individual maupun dalam kelompok. Peneliti memilih SDN 98 Rejang Lebong untuk melaksanakan penelitian ini dikarenakan berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran belum maksimal Pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang biasanya berpusat pada guru. Pembelajaran lebih menekankan pada penguasaan sejumlah fakta dan konsep, dan kurang memfasilitasi siswa untuk mencapai kualitas proses dan hasil belajar yang comprehensive. Pembelajaran kurang memfasilitasi siswa mengkontruksi pengetahuan dengan hal-hal yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari siswa. Melihat permasalahan di atas, salah satu solusi yang dapat ditempuh yakni menggeser paradigma pembelajaran dari tradisi behavioristik ke arah tradisi konstruktivistik (Winarni, 2009). Salah satu model pembelajaran yang konstruktivistik, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase (LC 5E). Model pembelajaran Learning Cycle adalah pengembangan pembelajaran konstruktivistik yang berpusat pada siswa (student centered). Model 11

pembelajaran ini terdiri dari 5 tahap yaitu, (1) pelibatan (engage), (2) penyelidikan (explore), (3) penjelasan (explain), (4) pengkaitan (elaborate), dan (5) penilaian (evaluate). Model pembelajaran Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase untuk meningkatkan poses dan hasil belajar pada pembelajaran IPA kelas V SDN 98 Rejang Lebong METODE PENELITIAN Penelitian tindakan ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekankan ada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran (Arikunto, 2006). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan (Classroom Action Research), secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto, 2008). Subjek penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas V SDN 98 Rejang Lebong, yang berjumlah 16 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 5 orang dan jumlah perempuan sebanyak 11 orang pada tahun ajaran 2018/2019 Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut: 1) wawancara, menurut Sudjana (2006) wawancara merupakan alat yang digunakan untuk menilai hasil dan proses pembelajaran. Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara berstruktur dan wawancara bebas (tak berstruktur). Wawancara ini digunakan untuk mengetahui data awal tentang sistem pembelajaran, model pembelajaran yang telah digunakan di SDN 98 Rejang Lebong, keadaaan siswa dan kondisi belajar siswa di Kelas V; 2) tes prestasi, menurut Asmawi (2007) tes adalah alat untuk mengumpulkan informasi tentang ketercapaian tujuan pendidikan atau tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan tes prestasi. Menurut Arikunto (2006) tes prestasi (achievenent) adalah tes yang di pergunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes ini diberikan kepada anak Kelas V SDN 98 Rejang Lebong dengan tujuan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau hasil belajar. Tes diberikan setelah anak mempelajari materi yang akan diteskan terlebih dahulu; 3) pengamatan (Observasi), pengamatan (Observation) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka amati selama penelitian. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan observasi terstuktur. Observasi ini dilakukan terhadap guru dan siswa Kelas V SDN 98 Rejang Lebong dengan tujuan untuk mengetahui atau melihat bagaimana aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran. Observasi terstruktur menggunakan instrumen observasi yang 12

terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal melingkari atau membubuhkan tanda ( ) pada tempat yang disediakan (Wardani, 2007); 4) dokumentasi, dokumentasi (dalam http://senidokumentasi.com ) diartikan sebagai kumpulan catatan hasil kerja. Kita mengenal berbagai bentuk dokumentasi. Data dokumentasi yang diambil dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar siswa yang berupa rata-rata nilai siswa Kelas V SDN 98 Rejang Lebong. Instrumen penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1) lembar tes tertulis, lembar tes tertulis ini berupa post test, yaitu tes yang diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung. Menurut Arikunto (2006) tujuan pemberian tes ini adalah untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi; 2) lembar observasi, lembar observasi adalah metode pengumpulan data dimana observer mencatat informasi sebagaimana yang disaksikan selama penelitian. Keberhasilan penelitian ini apabila: 1) Kkualitas hasil belajar IPA siswa dapat ditingkatkan menjadi baik (minimal nilai 70); 2) jumlah siswa yang mendapat nilai 70 ke atas pada pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase mencapai minimal 75%; 3) masing-masing kelompok dapat mengerjakan 75% dari indikator yang ingin dicapai (Depdiknas, 2007); 4) kualitas proses pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase di Kelas V SDN 98 Rejang Lebong oleh guru (peneliti) dikatakan baik apabila rata-rata skor aktivitas guru berada pada rentang 26-41; 5) kualitas proses pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase pada siswa Kelas V SDN 117 Rejang Lebong dikatakan baik apabila rata-rata skor aktivitas siswa berada pada rentang 26-41. HASIL PENELITIAN Pada pelaksanaan siklus I dilaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Selama pelaksanaan pembelajaran dilakukan observasi oleh dua orang pengamat oleh guru SDN 98 Rejang Lebong. Pada lembar observasi guru yang dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu pengamat 1 dan pengamat 2 dengan perolehan skor 27,34. Pada lembar observasi siswa yang dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu pengamat 1 dan pengamat 2 dengan perolehan skor 27,5 Berdasarkan hasil tes kemudian dianalisis dengan kriteria persentase ketuntasan belajar klasikal siswa. Dari analisis hasil belajar siklus I diperoleh nilai rata-rata 6,75 dan ketuntasan belajar secara klasikal 50 % termasuk dalam kriteria sedang. Hasil menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ini belum bisa dikategorikan tuntas karena dari 8 orang siswa yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 8 orang atau 50 %. Pada lembar observasi guru siklus II yang dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu pengamat 1 dan pengamat 2 dengan perolehan skor 34,5. Pada 13

lembar observasi siswa yang dilakukan oleh dua orang pengamat yang dilakukan oleh pengamat 1 dan pengamat 2 dengan perolehan nilai 29 yang merupakan gambaran dari aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran model pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada siklus II. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran rata-rata skor yang diperoleh dari dua orang pengamat sebesar 34,5. Nilai ini termasuk dalam kategori sangat baik. PEMBAHASAN Berdasarkan ketentuan Depdiknas(2007) bahwa kriteria ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator 75% dan untuk mata pelajaran IPA indikator ketuntasan belajar secara klasikal, apabila siswa memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 75% (Depdiknas, 2007). Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 6,75 dan ketuntasan belajar secara klasikal 50 % termasuk dalam kriteria sedang. Hasil menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ini belum bisa dikategorikan tuntas karena dari 8 orang siswa yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 8 orang atau 50 %. Ketidaktuntasan hasil belajar ini dikarenakan proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase belum terlaksanakan dengan baik karena adanya kekurangan dan kelemahan pada pelaksanaan tindakan, baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Dengan demikian memerlukan refleksi untuk proses kegiatan pembelajaran selanjutnya. Pada siklus II, berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran rata-rata skor yang diperoleh dari dua orang pengamat sebesar 34,5. Nilai ini termasuk dalam kategori sangat baik. Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada siklus II ini telah mengalami peningkatan dari proses pembelajaran pada siklus I. Hampir 80% siswa aktif dan terlibat dalam kerja kelompok dan sudah mulai terbiasa menemukan dan mengkonstruksikan pengetahuan sendiri melalui 5 fase pembelajaran. Dari analisis hasil belajar siklus II diperoleh nilai rata-rata 8,21 dan ketuntasan belajar secara klasikal 87,5 % termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Hasil menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas 8,21 dan dari 16 orang siswa yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 14 orang yaitu 87,5 %. Berdasarkan ketentuan Depdiknas (2007) bahwa kriteria ketuntasan belajar untuk masingmasing indikator 75% dan untuk mata pelajaran IPA indikator ketuntasan belajar secara klasikal, apabila siswa memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 75% (Depdiknas, 2007). Hal ini berarti bahwa pembelajaran IPA di Kelas V sudah dikatakan tuntas. Dalam kegiatan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase akan menciptakan aktivitas bertanya yang berguna untuk menggali informasi yang dimiliki siswa, mengecek pemahaman, dan membangkitkan respon siswa. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, 14

membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Uraian di atas menjelaskan bahwa adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar dari siklus I sampai siklus II setelah diterapkannya pembelajaran melalui model pembelajaran Learning Cycle 5 fase. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat dismpulkan pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar pada pembelajaran IPA di SD Negeri 98 Rejang Lebong. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Depdiknas. (2006). Kurikulum KTSP. Jakarta : Depdiknas Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Wardani, I. G. A. K. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka Winarni, E. W. (2009). Mengajar IPA Secara Bermakna. Bengkulu : UNIB PRESS Zainul, Asmawi. (2007). Tes dan Asesmen di SD. Jakarta : Universitas Terbuka 15