PENANGANAN PROKRASTINASI DALAM MENULIS SKRIPSI. Doris Apriani Ritonga * Kata Kunci: Prokrastinasi dalam menulis skripsi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Istilah procrastination berasal dari bahasa latin procrastinare dengan

Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Agama Islam Di Universitas Islam 45 Bekasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DANGAN PROKRASTINASI MENYELESAIKAN TUGAS PADA ASISTEN MATA KULIAH PRAKTIKUM NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

Dahlia Novarianing Asri, Noviyanti Kartika Dewi 1. FakulitasIlmuPendidikan, IKIP PGRI Madiun 2

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

PERPUSTAKAAN DAN UPAYA MENGURANGI ACADEMIC DYSFUNGSIONAL PROCRASTINATE

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

Hubungan Self Efficacy dengan Procrastination pada Pegawai Departemen Pemesinan PT. PINDAD (Persero)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB II LANDASAN TEORI. atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik. seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

HUBUNGAN PENGGUNAAN STRATEGI SELF- REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VIII SMP N 1 TAMBUN SELATAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi)

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA MA AL-HIDAYAH WAJAK MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

Validasi Alat Ukur Irrational Procrastination Scale (IPS)

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bandura self efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk

Rancangan Intervensi Berbasis Cognitive-Behavioral Therapy untuk Menanggulangi Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Unisba

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

MEREDUKSI PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA MELALUI TEKNIK TOKEN ECONOMY

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

Rhendy Christian Sutjipto Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya. Pendahuluan

Endah Mastuti Universitas Airlangga

Self Efficacy dan Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

BAB II LANDASAN TEORI. Kata prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA ANGKATAN 2010 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. memadai, untuk lembaga pendidikan terdiri dari SMP, SMA, DINIYYAH, dan di

PERAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku prokrastinasi itu sendiri membawa dampak pro dan kontra terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap harinya manusia dihadapkan dengan berbagai macam tugas, mulai

HUBUNGAN SELF EFFICACY AKADEMIK DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYELESAIKAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

PENGARUH KONTROL DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK

PENDAHULUAN Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliahnya sesuai dengan program akademis dalam arti bahwa mahasiswa tersebut telah menempu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MENUNDA TUGAS AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT UNP

SELF-REGULATED LEARNING DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

Studi Korelasional Mengenai Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Feedback yang

Arie Prima Usman Kadi 1. Keywords: self-confidence, self-regulated learning, academic procrastination

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Tindakan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Prokrastinasi Akademik. pro yang berarti mendorong maju atau bergerak maju dan akhiran crastinus

Prokrastinasi dan Task Aversiveness Tugas Makalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Bekerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baik itu tuntutan dari orang tua yang ingin segera melihat putra-putrinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jika

Pengaruh Fear Of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Program Akselerasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya kadang kadang (Sapadin & Maguire, 1996:4). Prokrastinasi sebagai

Prokrastinasi Akademik Mahasantri Ma had Al Jami ah IAIN Kerinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. non-formal dan informal. Setiap jenis pendidikan tersebut memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

HUBUNGAN OPTIMISME YANG TIDAK REALISTIK TENTANG MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI SAAT MENYUSUN SKRIPSI MAHASISWA

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

lebih relevan dengan prokrastinasi akademik, Sehingga diharapkan mendapat praduga atau diagnosis awal yang lebih mendalam.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

Perbedaan Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kontrol Diri pada Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir semua Universitas mewajibkan mahasiswa untuk menyusun

GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA ANGKATAN 2007 YANG SEDANG SKRIPSI DI PROGRAM STUDI PG PAUD. Hj. Shofiyanti Nur Zuama

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. 3. kehidupan. Pendidikan tidak hanya bertindak sebagai alat yang dapat

PREDIKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Amrul Aysar Ahsan Dosen Psikologi IAIN Palopo

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian atau unsur dari universitas atau

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

GAMBARAN DISONANSI KOGNITIF PADA MAHASISWA PELAKU PROKRASTINASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SELF EFFICACY PENGERJAAN SKRIPSI PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB 2 TINJAUAN REFERENSI

Transkripsi:

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol.12 (2) Juli Desember 2013: 82-88 PENANGANAN PROKRASTINASI DALAM MENULIS SKRIPSI Doris Apriani Ritonga * Abstrak : Tujuan penulisan ini adalah mengungkapkan penanganan yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka keterlambatan dalam menyelesaikan studi yang disebabkan perilaku prokrastinasi dalam menulis skripsi. Penanganan yang tepat diharapkan dapat dilakukan jika pemahaman juga tepat dalam menelaah prokrastinasi yang dilakukan mahasiswa dalam menulis skripsi. Pentingnya pemahaman terhadap prokrastinasi dalam menulis skripsi mendorong dilakukannya eksplorasi yang meliputi pengertian prokrastinasi, faktor penyebab dan penghubung prokrastinasi, teori-teori prokrastinasi, dan penanganan prokrastinasi. Kata Kunci: Prokrastinasi dalam menulis skripsi PENDAHULUAN Secara umum, belajar di Perguruan Tinggi merupakan salah satu sarana dalam membentuk pribadi menjadi lebih berkualitas. Kualitas yang ditunjukkan dengan keberhasilan mahasiswa dalam belajar di Perguruan Tinggi dapat dilihat dari beberapa indikator. Indikator yang sering digunakan untuk menentukan mutu lulusan Perguruan Tinggi adalah: (1) IPK, (2) lama studi, dan (3) predikat lulusan yang disandang (Sub Direktorat KPS, 2008). Realitas yang ada menunjukkan tidak semua mahasiswa mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan belajar di Perguruan Tinggi. Sebagian mahasiswa mengalami kendala sehingga terlambat atau bermasalah dalam menyelesaikan studinya. Bahkan dengan kondisi tersebut, beberapa mahasiswa terancam akan dikeluarkan dari Perguruan Tinggi atau drop out (DO) karena tidak dapat memenuhi tenggat waktu masa menyelesaikan studi. Penyebab keterlambatan mahasiswa dalam menyelesaikan studi salah satunya adalah terlambat dalam menyelesaikan skripsi. Fakta yang tercatat dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 menunjukkan keterlambatan menyelesaikan skripsi di atas dua semester pada Program Studi (Prodi) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (PJS), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan,dapat menjadi gambaran atas fenomena ini. Persentase dan besarannya yang terus meningkat dan sampai * Penulis adalah Staf Edukatif di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. 81

Doris Apriani Ritonga: Penanganan Prokrastinasi Dalam Skripsi tahun kelulusan 2008/2009 persentasenya mencapai diatas 50 persen perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini dapat dilihat pada tabel. Tabel. Profil lulusan Prodi PJS, FIK Unimed berdasarkan tahun lulus dan lama penyelesaian tugas akhir. Tahun lulus Lama Penyelesaian Tugas akhir < 1 semester 1 2 semester > 2 semester Jumlah % Jumlah % Jumlah % Total lulusan Lama TA ratarata 2004/2005 18 30,00 20 33,33 22 36,67 60 13,4 2005/2006 0 0,00 34 50,75 33 49,25 67 13,6 2006/2007 16 22,86 17 24,29 37 52,86 70 14,1 2007/2008 4 7,02 23 40,35 30 52,63 57 13,2 2008/2009 2 3,64 23 41,82 30 54,55 55 14,5 Total 40 63,51 117 190,53 152 245,95 309 68,8 Rata-rata 12,70 38,11 49,19 62 13,8 Sumber: Laporan Evaluasi Diri, Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan (2010). Fenomena keterlambatan menyelesaikan skripsi mengindikasikan terjadinya masalah penyesuaian diri terhadap tuntutan dan tekanan yang dihadapi dalam proses mengerjakan skripsi. Proses mengerjakan skripsi yang dimulai dari penulisan proposal penelitian hingga akhirnya menulis laporan penelitian menuntut kemampuan dan kesungguhan mahasiswa untuk dapat memenuhi syarat-syarat sebagai karangan yang bermutu akademis. Menulis skripsi membutuhkan penguasaan materi akademik, motivasi, konsistensi dan kedisiplinan yang tinggi. Dengan demikian, motivasi merupakan aspek penting pada mahasiswa sebagai pembelajar khususnya dalam mengerjakan skripsi. Aspek penting dari motivasi dalam belajar adalah usaha. Pembelajaran yang efektif membutuhkan usaha yang meliputi waktu, energi, dan ketekunan (Santrock, 2007). Keterlambatan mahasiswa menyelesaikan skripsi dapat diasumsikan bahwa daya motivasi untuk mengerjakan skripsi kurang besar dibanding dengan daya motivasi mengerjakan hal lain selain skripsi. Sehingga hasilnya menampilkan perilaku yang teramati dalam bentuk perilaku menunda-nunda atau prokrastinasi dalam menulis skripsi. Memperhatikan pentingnya penanganan prokrastinasi dalam menulis skripsi, maka tulisan ini mengeksplorasi prokrastinasi yang meliputi pengertian prokrastinasi, faktor penyebab dan penghubung prokrastinasi, teori-teori prokrastinasi, dan penanganan prokrastinasi. PROKRASTINASI DALAM MENULIS SKRIPSI a. Pengertian Prokrastinasi Prokrastinasi atau procrastination berasal dari bahasa Latin procrastinare yang merupakan penggabungan kata pro yang menyiratkan gerakan maju dengan crastinus, yang berarti keputusan milik besok. Kalau 82

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol.12 (2) Juli Desember 2013: 82-88 digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya (Ferrari, 1995). Solomon dan Rothblum (1984) mendefinisikan prokrastinasi sebagai tindakan menunda tugas yang menimbulkan ketidaknyamanan atau menimbulkan masalah. Rasa tidak nyaman atau menimbulkan masalah, menjelaskan mengapa tidak semua perilaku menunda disebut prokrastinasi. Prokrastinasi meliputi kegagalan regulasi diri dalam menyelesaikan tugas dalam kurun waktu yang dikehendaki dengan menundanya hingga saat-saat terakhir pada batas waktu yang ditentukan (Baumeister & Heatherton, 1996; Senecal, Koestner, & Vallerand, 1995; Steel. 2007; Tuckman, 2002; Wolters, 2003). Milgram (dalam Ferrari, 1995) memberi definisi yang menggambarkan indikator perilaku, kognitif, dan perilaku tentang prokrastinasi, yaitu (1) suatu perilaku menunda-nunda, baik untuk memulai ataupun menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas, (2) menghasilkan akibat-akibat yang lebih jauh, misalnya keterlambatan ataupun kegagalan dalam mengerjakan tugas (3) melibatkan suatu tugas yang dipersepsikan oleh prokrastinator sebagai suatu tugas yang penting, misalnya tugas kantor, tugas sekolah, maupun tugas rumah tangga (4) yang mengakibatkan individu terganggu secara emosional. Dengan demikian dapat disimpulkan prokrastinasi dalam menulis skripsi adalah perilaku menunda-nunda yang berulang atau menetap dalam memulai atau menyelesaikan skripsi. Penundaan dapat berakibat pada keterlambatan atau kegagalan dalam penyelesaian skripsi, sekaligus dapat menimbulkan ketidaknyamanan emosional bagi pelakunya. 2. Faktor Penyebab dan Penghubung Prokrastinasi Penelitian mengenai sifat prokrastinasi dimulai pada akhir 1980-an, terutama terhadap mahasiswa dengan lingkungan akademik sebagai tempat mencapai tujuan berprestasi diantara pilihan berperilaku prokrastinasi (Schouwenburg, 2004a). Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, variabel penyebab dan penghubung terjadinya prokrastinasi cukup kompleks terkait dengan berbagai aspek motivasional, ciri kepribadian, dan lingkungan. Temuan yang secara umum mendukung pandangan bahwa keyakinan mahasiswa tentang prokrastinasi berkaitan dengan keyakinan dan sikap motivasi yang penting bagi regulasi diri dalam belajar, diperoleh Wolter (2003) dalam penelitiannya yang mengkaji prokrastinasi dan kaitannya dengan beberapa unsur utama regulasi diri. Secara khusus, temuan-temuannya menunjukkan bahwa kecenderungan mahasiswa berprokrastinasi ketika menganggap tugas akademik membutuhkan usaha keras atau memakan waktu dan ketika tidak yakin akan kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Shouwenburg (2004b) mengemukakan hal yang mendukung 83

Doris Apriani Ritonga: Penanganan Prokrastinasi Dalam Skripsi pendapat ini bahwa prokrastinator memiliki kelemahan dalam semua komponen pengendalian, yaitu mempertahankan diri untuk tetap mengerjakan tugas yang bertujuan, yang memerlukan pengaturan sejumlah proses psikologis lain yang terkait dengan belajar. Proses-proses terkait ini mencakup kemampuan mahasiswa untuk berkonsentrasi, untuk menjaga niat belajar dari godaan lain, untuk tekun mengerjakan tugas, dan kepuasan dengan pemahaman mengenai pokok bahasan tugas. Studi meta analisis yang dilakukan Steel (2007) mengungkap prediktor yang kuat dan konsisten dari prokrastinasi adalah ketidakmenarikan tugas, penundaan tugas, efikasi diri, kegegabahan, dan juga aspek kesungguhan dalam model kepribadian big five beserta segala sisi kendali diri, kekacauan pikiran, ketertataan, dan motivasi pencapaian. Faktor lingkungan yaitu faktor yang terdapat di luar individu yang mempengaruhi prokrastinasi. Lingkungan yang memiliki pengawasan belajar yang rendah, teman di kampus, dan kegiatan lain di luar tugas akademis, dapat berpengaruh dalam prokrastinasi mahasiswa (Schouwenburg, 2004a). Prokrastinasi pada mahasiswa juga dapat disebabkan oleh tekanan dari luar berupa evaluasi terhadap kinerja akademis (Bui, 2007). 3. Teori-teori Prokrastinasi Berdasarkan beberapa perspektif yang digunakan dalam penelitian tentang prokrastinasi, penyebab prokrastinasi dapat dipahami dari berbagai latar belakang yang bervariasi. Dalam kajian teori pada laporan penelitian tentang prokrastinasi yang dilakukan Ritonga (2012) dipaparkan beberapa perspektif tentang prokrastinasi yaitu: 1. Perspektif Psikodinamik Prokrastinasi kronis merupakan manifestasi dari kelambanan, lamunan yang melumpuhkan terhadap pencapaian tugas (Missildine dalam Ferrari, 1995). Perilaku ini disebabkan oleh praktek pengasuhan yang gagal. Orang tua yang terlalu permisif dan yang otoriter cenderung menghasilkan underachiever yang gugup yaitu individu yang terlalu cemas untuk memenuhi tenggat waktu dalam menyelesaikan tugas dan underachiever pemberontak yaitu individu yang berusaha melepaskan diri dari sosok orang tua yang otoriter dengan mengabaikan jadwal yang ditetapkan. Anak yang dibesarkan dalam pola asuh dengan tuntutan yang terlalu tinggi akan menjadi cemas dan merasa kurang berharga bila mengalami kegagalan dalam melakukan sesuatu. Bekerja secara lamban dan menunda-nunda mengerjakan tugas yang harus diselesaikan merupakan manifestasi dari perasaannya terhadap tugas. Jika tidak ditangani secara dini, pola ini akan menjadi kecenderungan yang dibawa sampai dewasa. 84

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol.12 (2) Juli Desember 2013: 82-88 2. Perspektif Behavioristik Menurut kalangan behavioris, prokrastinasi merupakan kebiasaan terpelajari yang berkembang dari kesukaan manusia akan kegiatan yang menyenangkan dan imbalan jangka pendek (Haycock, McCarthy, & Skay, 1998). Kontak sosial yang dinilai secara objektif jauh kurang penting namun menjanjikan imbalan kesenangan dan lebih menarik, akan mendorong perilaku mendahulukan kegiatan ini dan menunda mengerjakan tugas yang secara objektif jauh lebih penting namun kurang menarik (Schouwenburg, 2004a). Dengan kondisi ini, diperlukan pengawasan yang ketat dan pemberian reward yang menarik terhadap aktifitas yang secara objektif lebih penting. 3. Perspektif Kognitif Perspektif ini menjelaskan individu berprokrastinasi karena memiliki pemikiran atau keyakinan yang salah atau irasional mengenai tugas, kondisi, dan konsekuensinya (Schouweburg, 2004b). Bersikap irasional dengan memilih langkah tindakan tertentu terhadap tugas yang dihadapi meski sudah memperkirakan langkah ini tidak akan memaksimalkan hasil (Burka & Yuen, 1983; Steel, 2007). Keyakinan ini dipengaruhi oleh konsep diri negatif terhadap penyelesaian tugas yang mencerminkan rendahnya penghargaan diri. Dengan adanya keyakinan yang salah ini individu rentan menghadapi tekanan dalam kehidupan dan kurang memiliki kekuatan untuk mengontrol kehidupan diri sendiri, rentan terhadap kesalahan, dan juga mudah merasa malu di hadapan orang lain (Ferrari & Diaz-Morales, 2007; Harrington, 2005). Hasil penelitian kualitatif yang dilakukan Ritonga (2012) terhadap tujuh mahasiswa akhir yang melakukan prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi, tema-tema yang mengemuka diawali dengan adanya faktor pencetus berupa keyakinan bahwa skripsi sebagai tugas yang sulit dan pengalaman gagal yang dialami dalam proses mengerjakan skripsi tersebut. Hal ini mendorong persepsi mahasiswa secara negatif dengan menilai skripsi sebagai sesuatu yang tidak menarik dan keyakinan yang rendah terhadap kemampuan dirinya dalam mengerjakan skripsi. Keyakinan yang rendah dalam mengerjakan skripsi dibangun berdasarkan ketakutan akan kegagalan, ketidakberdayaan, dan ketergantungan kepada orang lain dalam proses mengerjakan skripsi. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Chu dan Choi (2007) yang mengungkapkan bahwa rendahnya efikasi diri dalam mengerjakan tugas berkorelasi dengan prokrastinasi. 4. Penanganan Prokrastinasi Penanganan prokrastinasi yang didasari oleh keyakinan yang salah dalam mempersepsi skripsi dan diri dalam mengerjakannya menjadi perhatian khusus yang akan dibahas dalam penanganan prokrastinasi pada tulisan ini. Efikasi diri adalah keyakinan individu dalam pelaksanaan tugas secara kompeten (Bandura, 1997). Efikasi diri mengacu kepada kemampuan yang dipahami untuk belajar 85

Doris Apriani Ritonga: Penanganan Prokrastinasi Dalam Skripsi atau merujuk kepada tindakan. Mahasiswa yang memiliki efikasi diri, lebih mampu mengawali dan mempertahankan perilaku yang bertujuan mendapatkan hasil. Dengan demikian, metode penanganan yang dapat dilakukan dalam mengatasi prokrastinasi yang dipicu oleh adanya keyakinan yang rendah terhadap kemampuan dalam mengerjakan skripsi adalah peningkatan efikasi diri. Metode ini dicirikan adanya proses penelusuran dan pengelompokan fikiran negatif, tidak bermanfaat, dan irasional yang menyebabkan perilaku prokrastinasi (Siaputra, 2012). Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman bahwa pikiran, perasaan, dan sikap dapat mengaktifkan dan mengarahkan perilaku. Selain itu, program pelatihan peningkatan kemampuan mengerjakan skripsi diharapkan dapat mendukung meningkatkan efikasi diri mahasiswa. Keyakinan dapat mengerjakan tugas dengan baik akan meningkatkan usaha secara tekun dan keyakinan yang kurang pada kemampuan mengerjakan tugas akan berpengaruh pada penurunan motivasi pada perilaku (Petri, 1981). Kemampuan mahasiswa yang meningkat dalam mengerjakan skripsi akan mendorong harapan keberhasilan dalam mengerjakan tugas dan akan meningkatkan efikasi diri dalam menyelesaikan skripsi dengan cepat atau tepat waktu. KESIMPULAN Prokrastinasi merupakan kombinasi dari berbagai variabel penyebab maupun penghubung terjadinya perilaku tersebut. Hal ini berkaitan dengan berbagai aspek motivasional, kepribadian, dan lingkungan. Prokrastinasi yang dilakukan mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi perlu mendapat penanganan yang tepat untuk menurunkan angka keterlambatan mahasiswa dalam menyelesaikan studi. Dengan memahami bahwa dinamika prokrastinasi yang terjadi pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi bersifat individual, maka menemukan faktor penyebab yang dominan dalam perilaku prokrastinasi yang dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi merupakan langkah awal yang penting dalam menangani perilaku tersebut. Penanganan yang tepat dapat dilakukan jika pemahaman juga tepat terhadap penyebab perilaku. Prokrastinasi yang disebabkan oleh keyakinan yang rendah terhadap kemampuan dalam menyelesaikan skripsi membutuhkan upaya penanganan dalam meningkatkan keyakinan atau efikasi diri mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan institusi Perguruan Tinggi yang bertujuan meningkatkan persepsi positif dalam menilai diri sendiri dan meningkatkan kemampuan individu dalam menulis skripsi. Selain itu, pengawasan yang ketat dan evaluasi bertahap terhadap proses menulis skripsi yang dilakukan mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kinerja mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Dengan demikian apa yang dilakukan institusi 86

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol.12 (2) Juli Desember 2013: 82-88 berperan sebagai bentuk dukungan sosial terhadap mahasiswa yang berupaya untuk mengurangi perilaku berprokrastinasi dalam mengerjakan skripsi. DAFTAR PUSTAKA Bandura, A. 1997. Self-efficacy: The Exercise of Control. New York : Freeman. Baumeister, R., & Heatherton, T. F. 1996. Self-regulation failure: An overview. Psychological Inquiry, 7(1), 1-15. Bui, N. H. 2007. Effect evaluation threat on procrastination behavior. The Journal of Social Psychology, 147(3), 197-209. Burka, J. B., & Yuen, L. M. 1983. Procrastination: Why You Do It, What To Do About It. Reading, MA: Addison-Wesley. Chu, A. H., & Choi, J. N. 2005. Rethinking procrastination: Positive effects of "active" procrastination behavior on attitudes and performance. The Journal of Social Psychology,3, 245-264. Ferrari, J. R. 1995. Procrastination and Task Avoidance. New York: Plenum. Ferrari, J. R., & Diaz-Morales, J. F. 2007. Perceptions of self-concept and selfpresentation by procrastinators: Further evidence. The Spanish Journal of Psychology, 10(1), 91-96. Harrington, N. 2005. It's too difficult! Frustration intolerance beliefs and procrastination. Personality and Individual Differences, 39(5), 873-883. Haycock, L., McCarthy, P., & Skay, C. 1998. Procrastination in college students: The role of self-efficacy and anxiety. Journal of Counseling and Development, 76(3), 317-324. Petri, H. L. 1981. Motivation: Theory and Research. California: Wadsworth Publishing Company. Ritonga, Doris Apriani. 2012. Dinamika Prokrastinasi Mahasiswa dalam Proses Menulis Skripsi. Thesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Santrock, J. W. 2007. (Life-Span Development, 1995). Perkembangan Masa Hidup. (Sinaga, Herman. (ed.), Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Schouwenburg, H. 2004a. Perspectives on counseling the procrastinator. Dalam Schouwenburg, Lay. & Ferrari (Eds.), Counseling the procrastinator in academic settings (pp. 197-208). Washington, DC: American Psychological Association. Schouwenburg, H. 2004b. Procrastination in Academic Setting: General introduction. Dalam Schouwenburg, Lay. & Ferrari (Eds.), Counseling the procrastinator in academic settings (pp. 3-17). Washington, DC: American Psychological Association. Senecal, C., Koestner, R., & Vallerand, R. 1995. Self-regulation and academic procrastination. The Journal of Social Psychology, 135(5), 607-619. Siaputra, Ide Bagus. 2012. Akselerasi Penyelesaian Skripsi. Dalam Prawitasari, Johana E. (Ed), Psikologi Terapan, Melintas Batas Disiplin Ilmu (pp.88-100). Jakarta: Penerbit Erlangga. 87

Doris Apriani Ritonga: Penanganan Prokrastinasi Dalam Skripsi Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. 1984. Academic procrastination: Frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology, 503-509. Steel, P. 2007. The Nature of Procrastination: A meta-analytic and theoretical review of quintessential self-regulatory failure. Psychological Bulletin, 133(1), 65-94. Sub Direktorat Kurikulum dan Program Studi (KPS). 2008. Buku panduan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi pendidikan tinggi (Sebuah alternatif penyusunan kurikulum). Jakarta: Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri PJKR. 2010. Evaluasi Program Studi Sarjana: Evaluasi diri Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR). Medan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan. Tuckman, Bruce W. 2002. Academic procrastinators: Their rationalizations and web-course performance. Chicago: Annual Meeting of the American Psychological Association. Wolters, C. A. 2003. Understanding Procrastination From a Self-Regulated Learning Perspective. Journal of Educational Psychology, 179-187. 88