BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian serta data yang digunakan cukup memadai dan. Tabel 1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut M. Natsir (1999: 63) menyebutkan Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran ataupun suatu kelas pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktafakta, sifat serta hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki. Dengan kata lain, penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan variabelvariabel yang ada. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tentang kondisi ruang kelas XI jurusan TGB SMK N 1 Cirebon. Menurut Sugiyono (2013:14) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik angket dan obesrvasi. 1.2 Waktu dan Tempat Waktu : Januari 2017 Mei 2017 Tempat : SMK NEGERI 1 CIREBON

1.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan TGB SMK Negeri 1 Cirebon yang sering memakai kelas yang akan diteliti, yaitu kelas XI TGB 1, XI TGB 2, dan XI TGB 3. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014). Berdasarkan pertimbangan penulis, sampel yang akan digunakan yaitu non-probability sampling. Sampel yang dipilih adalah purposive samples yaitu pengambilan unsur sampel atas dasar tujuan tertentu sehingga memenuhi keinginan dan kepentingan penulis. Sampel yang diambil yaitu siswa kelas XI TGB 1 yang berjumlah 37 orang. Tujuan mengambil sampel dari kelas XI TGB 1 diharapkan dapat mewakili seluruh kelas lainnya sehingga hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan. 1.4 Variabel Penelitian Variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, obyek, peristiwa yang nilainya bisa berubah-rubah. Ciri tersebut memungkinkan untuk dilakukan pengukuran, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Contoh variabel: motivasi, usia, jenis kelamin, prestasi belajar, metode pengajarann, gaji dan lain-lain (Suprian, 2015) Variabel dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas, atau respons dari variabel bebas. Oleh karena itu, variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini termasuk dalam kategori hubungan sebab dan akibat antara variabel X dan Variabel Y, yaitu:

1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh kondisi ruang kelas 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah konsentrasi siswa jurusan TGB. 1.5 Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode angket/kuesioner dan observasi. Penelitian ini menggunakan teknik angket dalam pengambilan datanya karena data yang akan diambil dan diolah nantinya adalah tentang persepsi siswa, oleh karena itu teknik angket sangat cocok untuk dipakai. Sedangkan teknik observasi digunakan karena dalam penelitian ini ada beberapa aspek harus diobservasi yang kemudian untuk dilihat datanya. 1. Angket (kuesioner) Menurut Sugiyono (2008:199) Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitia ini teknik angket digunakan untuk mengetahui tentang gambaran persepsi siswa TGB terhadap kondisi ruang kelas dan konsentrasi siswa. Sementara menurut Riduwan (2006: 71) jenis angket dibedakan menjadi dua yaitu: Angket terbuka (angket tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaanya, dan anket tertutup (angket berstruktur) yaitu angket yang disajikan dalam bentu sedemikian rupa sehingga responden dimimta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang ataupun checklist. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana jawaban

sudah disediakan oleh peneliti yang bersumber dari indikator yang ada sehingga responden hanya tinggal memilih saja. 2. Observasi Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2014: 145), observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui kondisi fisik ruang kelas, diantaranya: kondisi termal dan pencahayaan yang nantinya akan digunakan sebagai rujukan ke jurusan untuk pembenahan ruang kelas agar menjadi nyaman. 1.6 Instrumen Penelitian 1. Angket Angket digunakan untuk mengukur persepsi siswa terhadap kondisi ruang kelas (variabel X) dan konsentrasi belajar siswa (variabel Y). Angket ini menggunakan skala Likert, karena skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009) Angket yang akan diberikan bersifat tertutup dengan bentuk jawaban checklist, dimana responden hanya menjawab angket yang sudah disediakan berkaitan dengan hal-hal yang responden ketahui atau responden alami. Pernyataan yang diberikan berupa pernyataan positif dan negatif. Berikut adalah contoh angket beserta penilaiannya yang tersaji dalam bentuk tabel. Tabel 3.1 Pertanyaan angket skala Likert No Pertanyaan SS ST TS STS 1 2 Diisi dengan pertanyaan pertanyaan sesuai dengan aspek aspek yang ingin diungkap...

Untuk memudahkan dalam penyusunan angket maka dibuatlah matrik pengembangan instrumen atau kisi kisi instrumen. Berikut adalah kisi kisi instrumen dari penelitian ini Tabel 3.2 kisi-kisi angket variabel X No Aspek yang diteliti Indikator Butir Soal 1 Kenyamanan termal Temperatur udara 4 Kecepatan udara 4 2 Pencahayaan Luas bukaan 2 Jumlah bukaan 2 Tabel 3.3 kisi-kisi angket variabel Y No Aspek yang diteliti Indikator Butir soal 1 Konsentrasi belajar Pemusatan pikiran 2 Fokus pembelajaran 2 Pemahaman materi 2 Keaktifan dalam pembelajaran 2 Untuk angket dengan pernyataan positif maka penilaiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Penilaian angket pernyataan positif (+) No Jawaban skor 1 Sangat Setuju (SS) 4 2 Setuju (ST) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sedangkan untuk angket dengan pernyataan negatif penilaiannya kebalikan dari penilaian angket pernyataan positif, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.5 Penilaian angket pernyataan negatif (-) No Jawaban skor 1 Sangat Setuju (SS) 1 2 Setuju (ST) 2 3 Tidak Setuju (TS) 3 4 Sangat Tidak Setuju (STS) 4 2. Observasi Pengumpulan data untuk observasi dilakukan dengan cara pengukuran terhadap aspek kenyamanan yang ingin diamati tersaji dalam bentuk tabel Tabel 3.6 Pengumpulan data observasi No Objek Penelitian Aspek Metode Alat 1 Kenyamanan Termal a. Temperatur ruangan Pengukuran Termometer b. Kecepatan angin Pengkuran Anemometer 2 Pencahayaan Pencahayaan alami Pengukuran Lux meter Untuk memudahkan dalam melakukan observasi maka dibuatlah matrik pengembangan instrumen atau kisi kisi instrumen. Observasi dibagi dalam tiga tahap yakni pagi, siang, dan sore hari. Berikut adalah kisi kisi instrumen dari penelitian ini.

Tabel 3.7 kisi-kisi pengumpulan data observasi No Indikator Waktu (WIB) Hasil penelitian 1 Temperatur Pagi (07.00 10.00) ruangan Siang (10.00 12.00) Sore (12.00 14.00) 2 Kecepatan Pagi (07.00 10.00) angin Siang (10.00 12.00) Sore (12.00 14.00) 3 Pencahayaan Pagi (07.00 10.00) Siang (10.00 12.00) Sore (12.00 14.00) Keterangan 1.6.1 Pengujian Instrument Penelitian Penelitian ini menggunakan instrument angket dan observasi yang dikemas sesuai dengan kisi-kisi instrument yang telah dibuat, instrument yang baik harus valid. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapat data itu valid, valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada objek yang akan diteliti (Sugiyono 2012). 1. Uji validitas Pengujian validasi instrument angket dalam penelitian ini diuji keabsahan atau ketetapan alat ukur intrumen dengan menggunakan validitas kontruksi (construct validity) pada pengujian instrumen penelitian. Intrumen yang digunakan harus mampu mengungkapkan dan mewakili isi yang akan diukur dalam penelitian. Angket yang telah diuji coba kepada responden tersebut kemudian dihitung untuk melihat validitas setiap butir soalnya dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut:

r xy = Keterangan : r xy X Y n n (ƩXY) (ƩX)(ƩY) (n.ʃx 2 (ƩX) 2 )(n.ʃy 2 (ƩY) 2 ) : Koefisien Korelasi : Skor tiap item soal : Skor total seluruh item : jumlah responden ƩXY : Jumlah perkalian XY Sumber : Sugiyono, 2014 Setelah mendapatkan harga r maka didistribusikan pada rumus uji t t hitung = r n 2 1 r 2 Sumber : Sugiyono, 2014 Keterangan: t hitung : Uji t r : Koefisien Korelasi n : jumlah responden Jika t hitung > t tabel : item valid dan jika t hitung < t tabel : item tidak valid dengan taraf kepercayaan 0,05 dan derajat kebebasan dk= n- 2 2. Uji realibitas Realibilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang di ukurnya. Artinya, kapanpun alat ukur tesebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama (Suprian, 2015).

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut : Keterangan : r11 n σ t 2 n r 11 = ( n 1 )(1 σ t σ 2 ) t : reliabilitas yang dicari : Jumlah item pertanyaan yang diuji : Jumlah varians skor tiap-tiap item σ t 2 : varians total 2 Hasil perhitungan reliabilitas dengan rumus r11 pada seuruh item pernyataan kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r product moment, dengan tolak ukur taraf kepercayaan 95%. Reliabilitas angket akan terbukti jika harga r11 > r tabel, sedangkan r11 < r tabel maka angket tersebut tidak reliabel. Sebagai pedoman untuk penafsiran adalah: 0,00 < r11 < 0,20 : reliabilitas sangat rendah 0,20 < r11 < 0,40 : reliabilitas rendah 0,40 < r11 < 0,60 : reliabilitas sedang/cukup 0,60 < r11 < 0,80 : reliabilitas tinggi 0,80 < r11 < 1,00 : reliabilitas sangat tinggi 1.7 Analisis Data Data yang telah terkumpul perlu diolah atau dianalisis secara statistik untuk menguji hipotesis yang dirumuskan, serta untuk menarik kesimpulan dari penelitian tersebut. Pengolahan, analisis, proses penyusunan, pengaturan, dan pengolahan data diperlukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, apakah hipotesis itu ditolak atau diterima. Pengolahan data hasil penyebaran angket meliputi:

1.7.1 Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku Untuk mengkonversikan skor mentah menjadi skor baku dapat menggunakan rumus Z-Skor dan T-Skor, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menghitung harga mean (X) X = X i n 2) Menghitung harga simpangan baku S 2 = (Xi X ) 2 n 1 3) Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor Z = ( X X ) S X X T = 50 + 10 ( ) S sumber: Sudjana, 2005 1.7.2 Uji Normalitas Data Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita olah berdistribusi normal atau tidak. Hal ini penting karena untuk menentukan jenis statistik yang digunakan. Langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Menentukan frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalikan luas tiap kelas interval (L) dengan jumlah sampel (n) Ei = L n 2) Menghitung besarnya distribusi chi-kuadrat (X 2 ) k X 2 ( Oi Ei )2 = Ei i=1

1.7.3 Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antar variabel. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menghitung analisis korelasi adalah menghitung koefisien korelasi dan menentukan keberartian korelasi. Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel-variabel yang berbeda digunakan perhitungan koefisien korelasi. Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi Product Moment (Sugiyono, 2007) r xy = xy (ƩX 2 Y 2 ) Keberartian korelasi dimaksudkan untuk mengetahui berarti tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dengan menggunakan kriteria penafsiran koefisien korelasi. Nilai korelasi berkisar antara -1,00 sampai +1,00. Menurut Arikunto (2001), kriteria penafsiran koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Penilaian korelasi Interval Kriteria 0.80 1,00 Sangat Tinggi 0,60 0,80 Tinggi 0,40 0,60 Cukup 0,20 0,40 Rendah 0,00 0,20 Sangat Rendah

1.7.4 Pengujian Regresi Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variable bebas dan terikat. Penulis menggunakan regresi linier sederhana dengan persamaan rumus sebagai berikut: Y = a + Bx Harga a dan b dapat dihitung dengan rumus :. 1.7.5 Pengujian Determinasi a = ( Y i)( X i 2 ) ( X i )( X i Y i ) n X i 2 ( X i ) 2 b = n X iy i ( X i )( Y i ) n X i 2 ( X i ) 2 Menghitung bearnya prosentase derajat pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan jalan mencari koefisien determinasinya dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2005): KD = 100% x r 2 dimana: KD = Koefesien dterminasi r = Koefisien korlasi