ARTIKEL. Oleh: LINDA OKTAVIA SAPUTRI NPM: Dibimbing oleh : 1. Dr. Sri Aliami, M.M. 2. Moch. Wahyu Widodo, M.M.

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Disusun oleh: Aulatun Nisah NIM:

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI KOMPAS 100 PERIODE

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

Disusun Oleh: Nama: Dede Saripah NPM: Jurusan: Manajemen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

Nama : Eri Cahyo Nugroho NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Sri Murtiasih

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Manajemen ISSN:

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

:Anggun Kartika Wati Npm :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : IDA NURHAYATI

Nama : Setiyanti Rianta P. NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. MAYORA INDAH Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL, TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PASAR SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI SYAHRIAL NIM Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami

: Sri Hidayati NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MMSI

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Laba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Akuntansi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

Transkripsi:

ARTIKEL PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO ASSET RATIO, NET PROFIT MARGIN, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017 Oleh: LINDA OKTAVIA SAPUTRI NPM: 14.1.02.02.0247 Dibimbing oleh : 1. Dr. Sri Aliami, M.M. 2. Moch. Wahyu Widodo, M.M. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2018 Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 0

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018 Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 1

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO ASSET RATIO, NET PROFIT MARGIN, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017 Linda Oktavia Saputri 14.1.02.02.0247 Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Lindaoktaviasaputri66@gmail.com Dr. Sri Aliami, M.M. dan Moch. Wahyu Widodo, M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh return saham yang selalu mengalami fluktuasi sehingga sebelum berinvestasi calon investor memerlukan berbagai informasi terkait hal-hal yang dapat mempengaruhi return saham. Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dapat berpotensi untuk meningkatkan return sahamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt to asset ratio, net profit margin, dan total asset turnover secara parsial maupun simultan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur subsektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, debt to asset ratio, net profit margin, dan total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan pengujian secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa current ratio, debt to asset ratio, net profit margin, dan total asset turnover berpengaruh terhadap return saham. Hasil koefisien determinasi (adjusted R square) diperoleh angka sebesar 0,145. Hal ini berarti bahwa current ratio, debt to asset ratio, net profit margin, dan total asset turnover dapat menjelaskan return saham sebesar 14,5 % sedangan sisanya yaitu 85,5 % return saham dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini maka direkomendasikan: bagi perusahaan agar lebih memperhatikan rasio keuangan perusahaan yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai suatu strategi dalam meningkatkan return saham. Bagi investor: Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan gambaran dan wawasan kepada investor mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi. Bagi peneliti selanjutnya: diharapkan memperbanyak variabel atau penggunaan variabel lain untuk mendapatkan temuan baru mengenai apa saja yang dapat mempengaruhi return saham. KATA KUNCI : current ratio, debt to asset ratio, net profit margin, total asset turnover, dan return saham Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 2

I. LATAR BELAKANG Pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan cukup pesat, hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan semakin meningkatnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan modal selain dari bank. Pasar modal merupakan tempat bertemunya antara investor dan emiten. Pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus. Pertama sebagai sarana pemodalan usaha oleh pemilik modal (investor) untuk perusahaan emiten, dengan kata lain sebagai sarana bagi perusahaan emiten untuk mendapatkan dana dari masyarakat atau investor. Kedua, pasar modal merupakan sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, reksadana, obligasi, dan lain-lain. Dalam pasar modal terdapat banyak sektor industri yang dapat dipilih para investor, salah satunya sektor manufaktur. Perusahaan food and beverage merupakan salah satu subsektor perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan makanan dan minuman ini menjadi salah satu alternatif investasi yang dianggap paling diminati investor, karena prospeknya dinilai menguntungkan baik masa sekarang maupun masa mendatang. Selain itu saham perusahaan makanan dan minuman salah satu dari saham-saham yang paling Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen dianggap tahan krisis ekonomi dibandingkan sektor lain. Dalam kondisi krisis maupun tidak sebagian besar produk makanan dan minuman masih tetap dibutuhkan masyarakat. Selain karena dianggap selalu survive dan tahan krisis, industri makanan dan minuman merupakan perusahaan yang tingkat pertumbuhannya terus mengalami kenaikan. Di tahun 2017 pertumbuhannya mencapai 9,23% atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 8,46%. Nilai ekspor produk makanan dan minuman termasuk minyak kelapa sawit di tahun 2017 mencapai 31,7 miliar. Ini menunjukkan neraca perdagangan yang positif bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 9,6 miliar. Dilihat dari perkembangan realisasi investasi industri makanan dan minuman pada 2017 sebesar 38,54 triliun untuk PMDN dan US$ 1,97 miliar untuk PMA. (https://finance.detik.com/industri/d-985814 /menperin-industri-makanan-dan-minumantumbuh-923) di unduh di unduh 10 Juli 2018). Dari realita tersebut perusahaan makanan dan minuman dianggap menjadi peluang yang menjanjikan dan menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya karena kemungkinan untuk tetap bertahan tinggi dan selalu mengalami peningkatan serta merupakan salah satu 3

subsektor yang berperan penting bagi perekonomian Indonesia. Selain melihat Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 4

faktor dari luar perusahaan investor juga perlu mempertimbangkan kondisi perusahaan yang akan menjadi tempat berinvestasi. Salah satu cara untuk dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan yaitu dengan menganalisis kinerja keuangan perusahaan tersebut. Menurut Rudianto (2013:189), Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Kinerja keuangan dapat diukur salah satunya dengan rasio keuangan. Rasio keuangan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam pengelolaan dan pengalokasian modalnya. Rasio keuangan ini berguna bagi investor untuk memberikan informasi mengenai kinerja keuangan yang akan dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Kinerja keuangan yang baik akan menarik investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Sebaliknya jika kinerja keuangan perusahaan buruk maka akan membuat para investor enggan dan menilai bahwa ini salah satu indikasi bahwa perusahaan sedang mengalami masalah. Tujuan investor berinvestasi dengan membeli saham adalah untuk memaksimumkan return (pengembalian keuntungan), namun tanpa melupakan risiko investasi yang harus dihadapi. Return berbanding lurus dengan risiko, maksudnya semakin tinggi return yang diinginkan, maka harus bersiap dengan peningkatan risiko yang akan dihadapi. Menurut Jogiyanto (2014:263), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi atau return ekspektasi. Return ekspektasi (expected) merupakan return yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Sedangkan return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dapat dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi ini penting karena dapat digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return saham adalah pengurangan harga saham sekarang dengan tahun lalu dibagi harga saham tahun lalu. Menurut Sudana (2015:397), faktor yang mempengaruhi return saham yaitu faktor makro dan mikro ekonomi. Faktor mikro salah satunya adalah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk memprediksi return saham. Dengan analisis rasio keuangan, investor dapat menilai kinerja perusahaan, sehingga dapat memprediksi harga atau return saham perusahaan. Menurut Hanafi (2011:36), analisis rasio keuangan dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 4

Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yang pertama yaitu rasio likuiditas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu rasio likuiditas yaitu current ratio (CR). Menurut Kasmir (2014:134), Current ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Semakin tinggi CR, semakin aman kondisi keuangan perusahaan tersebut dalam memenuhi kewajibannya. Nilai ideal dari analisa rasio likuiditas ini ini adalah minimum sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat. Kedua, rasio solvabilitas yang merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya. Salah satunya yaitu debt to asset ratio (DAR). Menurut Kasmir (2014:156), debt to asset ratio (DAR) atau debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Semakin tinggi nilai persentasenya semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya. Ketiga, rasio profitabilitas yang merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Salah satu rasio yang mewakili rasio profitabilitas yaitu net profit margin (NPM). Menurut Kasmir (2014:199), net profit margin (NPM) merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi persentasenya, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Keempat, rasio aktivitas yang merupakan rasio untuk mengukur efisiensi dan efektivitas kinerja aset perusahaan. Salah satu rasionya yaitu total asset turn over (TATO). Menurut Hanafi dan Halim (2014:79), rasio total asset turn over menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Semakin tinggi nilai TATO, maka semakin tinggi tingkat keefektifan perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki. II. METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian expost facto. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2013 sampai 2017. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh dari populasi sebanyak 16 perusahaan Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 5

menjadi 10 sampel perusahaan. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t dan uji F. III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil 1. Uji t Berikut hasil pengujian secara parisal menggunakan uji t yang nilainya akan dibandingkan dengan signifikansi 0,05 atau 5%. Model Tabel 4.14 Uji Parsial (Uji t) Coefficients a Unstandardized Coefficients Std. B Error Standardi zed Coefficie nts Beta t Sig. (Constant),117,348,336,739 CR,112,077,415 1,442,157 DAR,257,115,666 2,228,031 NPM,068,029,393 2,354,023 TATO,153,061,392 2,512,016 a. Dependent Variable: ReturnSaham Sumber: Output Spss Versi 23 Pengujian secara parsial menggunakan uji t dimaksudkan untuk menguji seberapa berpengaruh variabel CR (X1), DAR (X2), NPM (X3), TATO (X4) secara individual terhadap return saham. a. Pengujian hipotesis 1 H0 : b1 = CR (X1) tidak berpengaruh Ha : b1 = CR (X1) berpengaruh Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada SPSS versi 23 dalam tabel 4.14 didapat nilai signifikan sebesar 0,157. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel CR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. sehingga disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. b. Pengujian hipotesis 2 H0 : b1 = DAR (X1) tidak berpengaruh Ha : b1 = DAR (X1) berpengaruh Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada SPSS versi 23 dalam tabel 4.14 didapat nilai signifikan sebesar 0,031. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel DAR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sehingga disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. c. Pengujian hipotesis 3 H0 : b1 = NPM (X1) tidak berpengaruh Ha : b1 = NPM (X1) berpengaruh Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada SPSS versi 23 dalam tabel 4.14 didapat nilai signifikan sebesar 0,023. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel NPM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. sehingga disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 6

Model d. Pengujian hipotesis 4 H0 : b1 = TATO (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham (Y). Ha : b1 = TATO (X1) berpengaruh Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada SPSS versi 23 dalam tabel 4.14 didapat nilai signifikan sebesar 0,016. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa variabel TATO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. sehingga disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. 2. Uji F Berikut hasil pengujian secara simultan menggunakan uji f yang nilainya akan dibandingkan dengan signifikansi 0,05 atau 5%. Tabel 4.15 Uji Simultan (Uji F) Sum of Squares ANOVA a Sumber: Output Spss Versi 23 Berdasarkan hasil perhitungan pada SPSS for windows versi 23 dalamtabel 4.15 diperoleh nilai signifikan adalah 0,031. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan df Mean Square F Sig. 1 Regression,276 4,069 2,950,031 b Residual,981 42,023 Total 1,257 46 a. Dependent Variable: ReturnSaham b. Predictors: (Constant), TATO, DAR, CR, NPM variabel CR, DAR, NPM dan TATO < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil dari pengujian simultan ini menunjukkan bahwa CR, DAR, NPM dan TATO berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. B. Pembahasan 1. Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham Hasil uji t pada tabel 4.14 didapat current ratio tidak berpengaruh yang signifikan terhadap return saham dengan nilai signifikansi 0,157. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak dan mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,112. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Hasil ini menunjukkan bahwa current ratio tidak menjadi tolak ukur bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan yang dikehendaki. Menurut Sudana (2011:21), current ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Current ratio menggambarkan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Tidak adanya pengaruh current ratio terhadap return saham ini karena jika angka current ratio tinggi menunjukkan bahwa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 7

perusahaan memiliki kelebihan aktiva. Hal ini mengindikasikan perusahaan tidak mampu menggunakan aktiva secara optimal untuk kegiatan operasional perusahaan sehingga menyebabkan return atau tingkat pengembalian keuntungan akan rendah. Sebaliknya jika kewajiban lancar melebihi aset lancar maka tingkat pengembalian akan tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Peneliti Ariyanti dan Suwitho (2016) menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Return saham Hasil uji t pada tabel 4.14 didapat debt to asset ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dengan nilai signifikansi 0,031. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dan mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,257. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa debt to asset ratio berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Menurut Sudana (2015:23), debt ratio (debt to asset ratio) mengukur proporsi dana yang bersumber dari utang untuk membiayai aktiva perusahaan. Debt to asset ratio adalah salah satu dari rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan membayar seluruh kewajiban yang dimilikinya. Rasio ini membandingkan antara total hutang dengan aktiva yang dimiliki. Perusahaan dikatakan solvebel jika perusahaan tersebut mempunyai total aktiva yang cukup untuk membayar seluruh hutangnya. Biasanya semakin tinggi rasio ini maka tinggi pula jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk menginvestasikan aktiva agar mendapatkan laba. Pinjaman yang besar dapat digunakan untuk meningkatkan modal perusahaan sehingga perusahaan dapat mengembangkan usahanya dan dengan melakukan pengembangan usaha maka investor lebih tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut sehingga harga saham perusahaan tersebut akan naik dan return saham nya juga akan naik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Marliansyah (2013) menunjukkan bahwa debt to asset ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham. 3. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return Saham Hasil uji t pada tabel 4.14 didapat net profit margin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dengan nilai signifikansi 0,023. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dan mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,068. Dengan Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 8

demikian dapat disimpulkan bahwa net profit margin berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Menurut Samsul (2015:175), net profit margin adalah perbandingan laba bersih dan penjualan. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Artinya semakin besar rasio ini akan semakin baik, karena dianggap perusahaan mendapatkan laba bersih yang tinggi. Hal tersebut membuat para investor yakin untuk memiliki saham perusahaan tersebut yang nantinya dapat berpotensi meningkatkan return saham dimasa yang akan datang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Peneliti Pamungkas dan Haryono (2016) menunjukkan bahwa net profit margin berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. 4. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Return Saham Hasil uji t pada tabel 4.14 didapat total asset turnover memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham dengan nilai signifikansi 0,016. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dan mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,153. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa total asset turnover berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Menurut Hanafi dan Halim (2014:79), bahwa total asset turnover menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Nilai Total asset turn over yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mengelola seluruh aset yang dimiliki untuk memperoleh tingkat penjualan tinggi. Dengan tingginya penjualan harapan memperoleh laba juga semakin tinggi. Hal tersebut berpotensi meningkatkan harga saham sehingga return saham pun juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tanara (2017) menunjukkan total asset turnover berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham 5. Pengaruh CR, DAR, NPM, dan TATO terhadap Return Saham Berdasarkan hasil dari uji F diperoleh nilai signifikan sebesar 0,031. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan uji F variabel CR, DAR, NPM, dan TATO < 0,05. Hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa keempat variabel bebas tersebut secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan nilai Adjusted R 2 sebesar 0,145. Dengan demikian menunjukkan bahwa CR, DAR, NPM, dan TATO mampu menjelaskan Return Saham sebesar 14,5% dan sisanya Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 9

yaitu 85,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. C. Kesimpulan 1. CR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. Hasil uji t nilai signifikansi 0,157. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak dan mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,112. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan positif terhadap return saham 2. DAR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. Hasil uji t nilai signifikansi 0,031. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dan mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,257. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa debt to asset ratio berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. 3. NPM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. Hasil uji t nilai signifikansi 0,023. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dan mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,068. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa net profit margin berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. 4. TATO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. Hasil uji t nilai signifikansi 0,016. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dan mempunyai nilai koefisien beta sebesar 0,153. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa total asset turnover berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. 5. CR, DAR, NPM, dan TATO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. nilai signifikan uji F variabel CR, DAR, NPM, dan TATO < 0,05. Dengan nilai Adjusted R 2 sebesar 0,145. Dengan demikian menunjukkan bahwa CR, DAR, NPM, dan TATO mampu menjelaskan Return Saham sebesar 14,5% dan sisanya yaitu 85,5% Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 10

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. IV. DAFTAR PUSTAKA Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2014. Analisis Laporan Keuangan Edisi tujuh. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Jogiyanto, Hartono. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi sepuluh. Yogyakarta: BPFE Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Samsul, Mohamad. 2015. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (Edisi 2). Jakarta: Erlangga Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. BPFE: Yogyakarta Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen 11