Pengeringan ± 48 jam untuk menurunkan kadar air yang ada dalam kulit kopi setelah proses perendaman

dokumen-dokumen yang mirip
Pengumpulan daun apu-apu

BAB III BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

II. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Materi

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel formulasi pakan ikan gurami

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema kerja penyusunan formulasi pakan A. Pakan A (Protein 35% Energi 3,5 kkal/g)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri

Lampiran 1. Skema Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Prosedur Penelitian Isolasi dan Seleksi Bakteri Proteolitik Isolasi Bakteri Proteolitik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi Buah Ketapang (Ficus lyrata) oleh Aspergillus niger terhadap Bahan Kering, Serat Kasar, dan Energi Bruto

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

MATERI DAN METODE. Materi

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil analisis proksimat bahan pakan No Bahan Protein (%)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT TAPIOKA ( ONGGOK ) SEBAGAI

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

Transkripsi:

LAMPIRAN 59

60 Lampiran 1. Persiapan Kulit Kopi Perendaman ± 24 jam untuk membersihkan kulit kopi dari lendir yang masih tersisa saat pengolahan basah biji kopi Pengeringan ± 48 jam untuk menurunkan kadar air yang ada dalam kulit kopi setelah proses perendaman Sortasi untuk memisahkan kulit kopi yang akan digunakan dengan kulit perak (silverskin) yang masih menempel Kulit kopi bagian pulp dan hull sebagai bahan pakan Penepungan

61 Lampiran 2. Pembuatan Media Agar Selektif (Ammi dkk. 2012 yang dimodifikasi) Penggerusan tauge sebanyak 5,1g Penambahan akuades hingga volumenya 93,6 ml Penyaringan dengan menggunakan kertas saring Penambahan 5,1g gula pasir dan 1,28g agar batang kemudian panaskan hingga mendidih Media yang telah mendidih dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah di sterilisasi menggunakan autoklaf selama 60 menit dengan suhu 120 0 C Peletakkan tabung reaksi dengan posisi miring Inokulasikan jamur Aspergillus niger ke dalam media agar miring dengan ose bulat dan dilakukan didekat bunsen Inkubasi suhu ruang selama ± 72 jam

62 Lampiran 3. Pembuatan Inokulum Padat (Ammi dkk. 2012 yang dimodifikasi) Pencucian beras sebanyak 167,24g Pengukusan beras hingga matang lalu biarkan selama 20 menit Penambahan 20 g tepung kulit kopi, 10,2g gula pasir, 2,56g urea dan air dengan perbandingan air : beras+kulit kopi= 1:1 Pengukusan kembali bahan yang telah dicampurkan selama 10 menit Pendinginan hasil kukusan Penuangan biakan Apergillus niger yang telah dicairkan menggunakan larutan gula fisiologis 5% Inkubasi suhu ruang selama 7 hari Pengeringan hasil inkubasi kemudian dilakukan penepungan dengan menggunakan blender

63 Lampiran 4. Penghitungan Koloni Aspergillus niger dengan Menggunakan Metode TPC Inokulan padat Aspergillus niger 1 gram Diencerkan pada larutan gula fisiologis 5% 9 ml dengan metode dilution series sebanyak 7 kali (7 tabung reaksi) Pengenceran ke-6 dan ke-7 di inokulasikan pada media agar di dalam petri disk Inkubasi selama 2 hari hari pada suhu ruang Hitung total koloni kapang yang tumbuh

64 Lampiran 5. Proses Fermentasi Kulit Kopi (Nurfadhilah 2011 yang dimodifikasi) Tepung kulit kopi Penambahan air dengan perbandingan 1:1 Aduk hingga merata Pengukusan selama ± 60 menit (dihitung setelah air mendidih) dengan tujuan sterilisasi substrat fermentasi serta terjadinya peregangan ikatan antar molekul sel sehingga membuat substrat fermentasi lebih berongga dan lembab sehingga inokulan mampu tumbuh pada substrat tersebut Kulit kopi hasil kukusan didinginkan Penginokulasian jamur Aspergillus niger dengan biomassa jamur 3% dari tepung kulit kopi Memasukkan kedalam plastik yang telah dilubangi, lalu diinkubasi pada suhu ruang selama 7 hari Penggilingan kembali kulit kopi hasil fermentasi Analisis proksimat untuk mengetahui kandungan gizi kulit kopi setelah fermentasi

65 Lampiran 6. Kandungan Gizi Bahan Pakan untuk Formulasi Pakan Penelitian berdasarkan Bahan Kering Kandungan Gizi Bahan Pakan Air (%) Abu (%) PK (%) SK (%) LK (%) BETN (%) Energi Bruto (Kkal/Kg) Tepung Ikan 5,73 37,36 39,63 0,87 10,76 11,38 2963 Bungkil Kedelai 10,55 5,37 44,03 2,36 6,21 42,03 3884 Dedak 9,36 19,16 8,91 4,73 3,31 63,89 3085 Tepung Jagung 13,22 1,75 10,79 1,95 5,79 79,72 3687 TKKF* 14,25 7,85 16,73 16,04 4,82 54,56 3266 Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unpad 2013 Ket : PK = Protein Kasar SK = Serat Kasar LK = Lemak Kasar BETN = Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen TKKF* = Tepung Kulit Kopi Fermentasi

66 Lampiran 7. Perbedaan Kandungan Gizi Kulit Kopi Sebelum dan Sesudah Fermentasi dan Kandungan Gizi Pakan Perlakuan Kandungan Gizi Kandungan Gizi Kulit Kopi Sebelum Fermentasi (%) (%) Sesudah Fermentasi Setelah fermentasi (Sumber Lain) (%) Air (%) 8,17 14,25 - Abu (%) 6,11 7,85 - PK (%) 15,50 16,73 12,43* SK (%) 20,38 16,04 18,20* LK (%) 3,11 4,82 1,05* BETN (%) 46,73 40,31 - Energi Bruto (Kkal/Kg) 3124 3266 - Perlakuan Kandungan Gizi Pakan Perlakuan PK (%) SK (%) Energi Kotor (Kkal/kg) Digestible Energy (Kkal/Kg) ** Rasio e/p (Kkal/g) *** A ( TKKF 0%) 23,88 8,74 3266 2449,5 9,75 B (TKKF 5%) 24,34 7,04 3274 2455,5 9,9 C (TKKF 10%) 24,35 8,60 3199 2399,25 10,15 D (TKKF 15%) 24,52 8,62 3278 2458,5 9,97 E (TKKF 20%) 24,99 8,71 3134 2350,5 10,63 Sumber : Hasil Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unpad 2013 Ket : PK = Protein Kasar SK = Serat Kasar LK = Lemak Kasar BETN = Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen *= Guntoro et al 2003 **= Hasil perhitungan (Energi kotor x 75%) ***= hasil perhitungan:

67 Lampiran 8. Formulasi Pakan Uji a. Formulasi Pakan A (Penggunaan Tepung Kulit Kopi Fermentasi 0%) 1. Kandungan protein pakan yang akan dibuat yaitu 28% dari total pakan 2. Penambahan tapioka 7% top mix 1,5% dan minyak ikan 1,5% maka jumlah pakan yang baru terpenuhi adalah 10% dari total pakan. 3. Persentase protein : Metode percent Square: t.ikan+bk.kedelai (2:1) (1:1) (39,63+44,03/2)= 55+43/3= 32,67 41,83 31,11-9,85=21,26 28-8,8= 19,2 31,11 28 %% Dedak+tp.jagung (1:1) (8,91+10,79)/2= 9,85 41,83 31,11 = 10,72 31,98 + 4. Tepung ikan dan bungkil kedelai = Jadi, penggunaan tepung ikan dan bungkil kedelai adalah = 5. Dedak, tp.jagung = Jadi penggunaan dedak halus dan tp.jagung masing-masing adalah sebanyak =

68 b. Formulasi Pakan B (Penggunaan Tepung Kulit Kopi Fermentasi 5%) 1. Kandungan protein pakan yang akan dibuat yaitu 28% dari total pakan 2. Penambahan tepung kulit kopi fermentasi 5%, tapioka 7%, top mix 1,5% dan minyak ikan 1,5% maka jumlah pakan yang baru terpenuhi adalah 15% dari total pakan. 3. Kandungan protein tepung kulit kopi fermentasi yaitu 16,73% (hasil analisis Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unpad 2013 ). Maka kandungan protein dalam pakannya adalah = 4. Persentase protein : t.ikan+bk.kedelai (1:1) (39,63+44,03/2)= 41,83 31,96-9,85= 22,11 31,96 % Dedak+tp.jagung (1:1) (8,91+10,79)/2= 9,85 41,83 31,96 = 9,87 31,98 + 5. Tepung ikan dan bungkil kedelai = Jadi, penggunaan tepung ikan dan bungkil kedelai adalah = 6. Dedak, tp.jagung = Jadi penggunaan dedak halus dan tp.jagung masing-masing adalah sebanyak =

69 c. Formulasi Pakan C (Penggunaan Tepung Kulit Kopi Fermentasi 10%) 1. Kandungan protein pakan yang akan dibuat yaitu 28% dari total pakan 2. Penambahan tepung kulit kopi fermentasi 10%, tapioka 10%, top mix 1,5% dan minyak ikan 1,5% maka jumlah pakan yang baru terpenuhi adalah 20% dari total pakan. 3. Kandungan protein tepung kulit kopi fermentasi yaitu 16,73% (hasil analisis Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unpad 2013 ). Maka kandungan protein dalam pakannya adalah = 4. Persentase protein : t.ikan+bk.kedelai (1:1) (39,63+44,03/2)= 41,83 32,91-9,85= 23,06 32,91 % Dedak+tp.jagung (1:1) (8,91+10,79)/2= 9,85 41,83-32,91 = 8,92 31,98 + 7. Tepung ikan dan bungkil kedelai = Jadi, penggunaan tepung ikan dan bungkil kedelai adalah = 8. Dedak, tp.jagung = Jadi penggunaan dedak halus dan tp. Jagung masing-masing adalah sebanyak = %

70 d. Formulasi Pakan D (Penggunaan Tepung Kulit Kopi Fermentasi 15%) 1. Kandungan protein pakan yang akan dibuat yaitu 28% dari total pakan 2. Penambahan tepung kulit kopi fermentasi 15%, tapioka 7%, top mix 1,5% dan minyak ikan 1,5% maka jumlah pakan yang baru terpenuhi adalah 25% dari total pakan. 3. Kandungan protein tepung kulit kopi fermentasi yaitu 16,73% (hasil analisis Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unpad 2013 ). Maka kandungan protein dalam pakannya adalah = 5. Persentase protein : t.ikan+bk.kedelai (1:1) (39,63+44,03/2)= 41,83 33,99-9,85= 24,14 33,99 % Dedak+tp.jagung (1:1) (8,91+10,79)/2= 9,85 41.83-33,99= 7,84 31,98 + 4. Tepung ikan dan bungkil kedelai = Jadi, penggunaan tepung ikan dan bungkil kedelai adalah = 5. Dedak, tp.jagung = Jadi penggunaan dedak halus dan tp.jagung masing-masing adalah sebanyak =

71 e. Formulasi Pakan E (Penggunaan Tepung Kulit Kopi Fermentasi 20%) 1. Kandungan protein pakan yang akan dibuat yaitu 28% dari total pakan 2. Penambahan tepung kulit kopi fermentasi 20%, tapioka 7%, top mix 1,5% dan minyak ikan 1,5% maka jumlah pakan yang baru terpenuhi adalah 30% dari total pakan. 3. Kandungan protein tepung kulit kopi fermentasi yaitu 16,73% (hasil analisis Analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Unpad 2013 ). Maka kandungan protein dalam pakannya adalah = 6. Persentase protein : t.ikan+bk.kedelai (1:1) (39,63+44,03/2)= 41,83 35,22-9,85= 25,37 35,22 % Dedak+tp.jagung (1:1) (8,91+10,79)/2= 9,85 41,83-35,22= 6,61 31,98 + 4. Tepung ikan dan bungkil kedelai = Jadi, penggunaan tepung ikan dan bungkil kedelai adalah = 5. Dedak, tp.jagung = Jadi penggunaan dedak halus dan tp.jagung masing-masing adalah sebanyak =

72 Lampiran 9. Alur Pembuatan Pakan (Hidayat 2012) Penimbangan bahan baku pakan sesuai dengan komposisi Mixing Pencampuran bahan baku pakan dimulai dengan bahan baku pakan yang jumlahnya paling sedikit agar terjadi homogenisasi Setelah bahan baku menjadi adonan, selanjutnya adonan pakan ditimbang kembali kemudian ditambahkan suplemen pakan sehingga komposisi pakan menjadi 100% Adonan pakan yang sudah jadi, kemudian ditambahkan minyak ikan (sesuai komposisi) dan air hangat (dibawah 50 0 C) sebanyak 30% dari jumlah total adonan kemudian adonan diaduk Pelletizing Adonan dibentuk menggunakan pelletizer manual Adonan yang telah berbentuk pellet kemudian dipanaskan atau dijemur sampai kering Pellet dihancurkan hingga berbentuk remah

73 Lampiran 10. Tata Letak Akuarium Berdasarkan Randomisasi Perlakuan Akuarium A1 Akuarium B3 Akuarium C1 Akuarium C2 Akuarium D3 Akuarium A2 Akuarium C3 Akuarium B2 Akuarium E3 Akuarium D1 Akuarium E2 Akuarium E3 Akuarium B1 Akuarium D3 Akuarium A3 - Keterangan : Huruf A,B,C,D,E = Perlakuan, Angka 1,2,3 = Ulangan Perlakuan A = pakan dengan penggunaan tepung kulit kopi fermentasi 0% B = pakan dengan penggunaan tepung kulit kopi fermentasi 5% C = pakan dengan penggunaan tepung kulit kopi fermentasi 10% D = pakan dengan penggunaan tepung kulit kopi fermentasi 15% E = pakan dengan penggunaan tepung kulit kopi fermentasi 20%

74 Lampiran 11. Data Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Selama Penelitian Perlakuan Ulangan No Nt Mortalitas (%) SR (%) 1 10 10 0 100 A 2 10 10 0 100 3 10 9 10,00 90,00 Rata-rata 3,33 96,67 1 10 9 10,00 90,00 B 2 10 8 20,00 80,00 3 10 9 10,00 90,00 Rata-rata 13,33 86,67 1 10 10 0 100 C 2 10 9 10,00 90,00 3 10 9 10,00 90,00 Rata-rata 6,67 93,33 1 10 10 0 100 D 2 10 10 0 100 3 10 7 30,00 70,00 Rata-rata 10,00 90,00 1 10 10 0 100 E 2 10 10 0 100 3 10 10 0 100 Rata-rata 0 100 Ket : No = jumlah ikan pada awal penelitian (ekor) Nt = jumlah ikan pada akhir penelitian (ekor) Mortalitas = persentase kematian ikan (%) SR = Survival Rate/ tingkat kelangsungan hidup ikan (%)

75 Analisis Sidik Ragam Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Perlakuan No (ekor) SR (%) pada ulangan ke- 1 2 3 Total Rata-rata A (0%) 30 100 100 90,00 290 96,67 B (5%) 30 90,00 80,00 90,00 260 86,67 C (10%) 30 100 90,00 90,00 280 93,33 D (15%) 30 100 100 70,00 270 90,00 E (20%) 30 100 100 100 300 100,00 Jumlah 490 470 440 1400 Nilai kelangsungan hidup setelah ditransformasikan ke akar kuadrat Perlakuan No (ekor) SR (%) pada ulangan ke- 1 2 3 Total Rata-rata A (0%) 30 10,00 10,00 9,49 29,49 9,83 B (5%) 30 9,49 8,94 9,49 27,92 9,31 C (10%) 30 10,00 9,49 9,49 28,97 9,66 D (15%) 30 10,00 10,00 8,37 28,37 9,46 E (20%) 30 10,00 10,00 10,00 30,00 10,00 Jumlah 49,49 48,43 46,83 144,75 1. Faktor Koreksi = = = 1396,74 2. Jumlah Kuadrat Total = = ((10) 2 +(10) 2 + +(10) 2 ) 1396,74 = 3,26 3. Jumlah Kuadrat Perlakuan = FK = 1396,74 = 0,93 4. Jumlah Kuadrat Galat = JK Total JK Perlakuan = 3,26-0,93 = 2,33 5. DB perlakuan = t-1 = 5-1=4 6. DB Total = (t.r)-1= (3.5)-1= 14 7. DB Galat = DB Total- DB Perlakuan = 14-4 = 10

76 8. KTP = JKP/ DBP = 0,93/ 4= 0,23 9. KTG = JKG/ DBG = 2,33/ 10 = 0,23 10. Fhit = KTP/ KTG = 0,23/ 0,23 = 1,00 Tabel Analisis Sidik Ragam Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila SK DB JK KT Fhit F0,5 Perlakuan 4 0,93 0,23 1,00 3,48 Galat 10 2,33 0,23 Total 14 3,26 keterangan : Fhit < F0,5 = tidak berbeda nyata pada taraf 5% Artinya seluruh perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila.

77 Lampiran 12. Laju Pertumbuhan Harian Benih Ikan Nila Selama Penelitian Rata-rata Bobot Individu Benih Ikan Nila Selama Penelitian Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 6 1 5,98 6,70 7,16 7,71 8,74 9,41 11,24 A 2 6,38 6,44 7,39 8,63 9,07 8,87 10,10 3 6,38 6,42 6,76 7,79 8,81 9,09 10,65 Rata-rata 6,25 6,52 7,11 8,05 8,88 9,12 10,66 1 5,70 5,98 7,09 7,42 8,09 9,20 10,30 B 2 6,59 6,95 7,45 7,54 8,70 9,67 10,12 3 5,96 6,44 7,26 8,35 9,57 10,06 12,34 Rata-rata 6,08 6,46 7,27 7,77 8,79 9,64 10,92 1 5,84 6,86 6,95 8,36 9,30 10,70 12,16 C 2 5,87 5,83 6,93 6,96 8,25 8,92 9,39 3 6,56 6,91 8,09 9,25 9,39 10,22 10,99 Rata-rata 6,09 6,53 7,32 8,19 8,98 9,95 10,85 1 5,83 6,86 7,25 7,21 7,91 8,52 9,17 D 2 5,94 6,38 7,57 7,42 7,92 8,30 10,86 3 6,19 6,79 7,18 7,47 8,63 9,73 10,55 Rata-rata 5,99 6,68 7,33 7,36 8,15 8,85 10,20 1 5,64 6,00 6,22 6,87 7,13 7,83 8,04 E 2 6,58 6,72 7,42 8,00 9,12 9,90 10,80 3 5,80 6,39 7,09 7,29 8,16 8,89 9,89 Rata-rata 6,01 6,37 6,91 7,39 8,14 8,87 9,58

78 Data Laju Pertumbuhan Benih Ikan Nila Perlakuan Ulangan Wo (g) Wt (g) ln Wo Ln Wt t (hari) Growth (g) 1 5,98 11,24 1,79 2,42 42 1,50 A 2 6,38 10,10 1,85 2,31 42 1,09 3 6,38 10,65 1,85 2,37 42 1,22 Rata-rata 6,25 10,66 1,83 2,37 42 1,27 1 5,70 10,30 1,74 2,33 42 1,41 B 2 6,59 10,12 1,89 2,31 42 1,02 3 5,96 12,34 1,79 2,51 42 1,73 Rata-rata 6,08 10,92 1,81 2,39 42 1,39 1 5,84 12,16 1,76 2,50 42 1,75 C 2 5,87 9,39 1,77 2,24 42 1,12 3 6,56 10,99 1,88 2,40 42 1,23 Rata-rata 6,09 10,85 1,81 2,38 42 1,36 1 5,83 9,17 1,76 2,22 42 1,08 D 2 5,94 10,86 1,78 2,39 42 1,44 3 6,19 10,55 1,82 2,36 42 1,27 Rata-rata 5,99 10,19 1,79 2,32 42 1,26 1 5,64 8,04 1,73 2,08 42 0,84 E 2 6,58 10,80 1,88 2,38 42 1,18 3 5,80 9,89 1,76 2,29 42 1,27 Rata-rata 6,01 9,58 1,79 2,26 42 1,10 Ket : Wo = Bobot ikan pada awal penelitian (gram) Wt = Bobot ikan pada akhir penelitian (gram) Growth = laju pertumbuhan harian (%)

79 Analisis Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Harian Benih Ikan Nila Perlakuan Laju Pertumbuhan Jumlah Ratarata ulangan ke- Total Ikan 1 2 3 A (0%) 10 1,50 1,09 1,22 3,82 1,27 B (5%) 10 1,41 1,02 1,73 4,16 1,39 C (10%) 10 1,75 1,12 1,23 4,09 1,36 D (15%) 10 1,08 1,44 1,27 3,78 1,26 E (20%) 10 0,84 1,18 1,27 3,29 2,10 Jumlah 6,58 5,85 6,72 19,15 Nilai laju pertumbuhan setelah ditransformasi ke akar kuadrat Perlakuan Laju Pertumbuhan Jumlah ulangan ke- Ratarata Total Ikan 1 2 3 A (0%) 10 1,23 1,05 1,10 3,38 1,13 B (5%) 10 1,19 1,01 1,32 3,51 1,17 C (10%) 10 1,32 1,06 1,11 3,49 1,16 D (15%) 10 1,04 1,20 1,13 3,36 1,12 E (20%) 10 0,92 1,09 1,13 3,13 1,04 Jumlah 5,69 5,40 5,78 16,87 1. Faktor Koreksi = = = 18,98081 2. Jumlah Kuadrat Total = = ((1,23) 2 +(1,05) 2 + +(1,13) 2 ) 18,98081 = 0,17074 3. Jumlah Kuadrat Perlakuan = FK = 18,98081 = 0,03034 4. Jumlah Kuadrat Galat = JK Total JK Perlakuan = 0,17074 0,013034 = 0,14040 5. DB perlakuan = t-1 = 5-1=4

80 6. DB Total = (t.r)-1= (3.5)-1= 14 7. DB Galat = DB Total- DB Perlakuan = 14-4 = 10 8. KTP = JKP/ DBP = 0,03034/ 4= 0,00759 9. KTG = JKG/ DBG = 0,14040/ 10 = 0,01404 10. Fhit = KTP/ KTG = 0,00759/ 0,01404 = 0,54 Tabel Analisis Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Benih Ikan Nila SK DB JK KT Fhit F0,5 Perlakuan 4 0,03034 0,00759 0,54 3,48 Galat 10 0,14040 0,01404 Total 14 0,17074 keterangan : Fhit < F0,5 = tidak berbeda nyata pada taraf 5% Artinya seluruh perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap laju pertumbuhan benih ikan nila.

81 Lampiran 13. Efisiensi Pakan Benih Ikan Nila Selama Penelitian Data Perubahan Bobot Total Benih Ikan Nila Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 6 1 59,80 67,00 71,62 77,08 87,38 94,10 112,36 A 2 63,80 64,40 73,94 86,34 90,74 88,68 101,02 3 63,80 64,16 67,64 77,94 88,14 90,92 106,46 Rata-rata 62,47 65,19 71,07 80,45 88,75 91,23 106,61 1 57,00 59,84 70,94 74,22 80,92 91,96 102,98 B 2 65,90 69,52 74,54 75,36 87,04 96,68 101,16 3 59,60 64,38 72,64 83,54 95,66 100,60 123,44 Rata-rata 60,83 64,58 72,71 77,71 87,87 96,41 109,19 1 58,40 68,64 69,50 83,58 92,98 106,96 121,62 C 2 58,70 58,28 69,28 69,56 82,50 89,22 93,88 3 65,60 69,06 80,94 92,46 93,92 102,18 109,86 Rata-rata 60,90 65,33 73,24 81,87 89,80 99,45 108,45 1 58,26 68,60 72,50 72,08 79,12 85,18 91,72 D 2 59,40 63,78 75,70 74,16 79,16 82,98 108,60 3 61,90 67,90 71,82 74,68 86,32 97,34 105,54 Rata-rata 59,85 66,76 73,34 73,64 81,53 88,50 101,95 1 56,40 59,98 62,16 68,74 71,28 78,30 80,42 E 2 65,80 67,20 74,16 80,02 91,22 99,04 107,96 3 58,00 63,94 70,86 72,90 81,62 88,86 98,92 Rata-rata 60,07 63,71 69,06 73,89 81,37 88,73 95,77

82 Jumlah Pakan Yang Diberikan Selama Penelitian Perlakuan Ulangan Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 6 Total 1 20,93 23,45 25,07 26,98 30,58 32,94 39,33 199,27 A 2 22,33 22,54 25,88 30,22 31,76 31,04 35,36 199,12 3 22,33 22,46 23,67 27,28 30,85 31,82 37,26 195,67 Rata-rata 21,86 22,82 24,87 28,16 31,06 31,93 37,31 198,02 1 19,95 20,94 24,83 25,98 28,32 32,19 36,04 188,25 B 2 23,07 24,33 26,09 26,38 30,46 33,84 35,41 199,57 3 20,86 22,53 25,42 29,24 33,48 35,21 43,20 209,95 Rata-rata 21,29 22,60 25,45 27,20 30,76 33,74 38,22 199,26 1 20,44 24,02 24,33 29,25 32,54 37,44 42,57 210,59 C 2 20,55 20,40 24,25 24,35 28,88 31,23 32,86 182,50 3 22,96 24,17 28,33 32,36 32,87 35,76 38,45 214,91 Rata-rata 21,32 22,86 25,63 28,65 31,43 34,81 37,96 202,66 1 20,39 24,01 25,38 25,23 27,69 29,81 32,10 184,61 D 2 20,79 22,32 26,50 25,96 27,71 29,04 38,01 190,32 3 21,67 23,77 25,14 26,14 30,21 34,07 36,94 197,93 Rata-rata 20,95 23,37 25,67 25,77 28,54 30,98 35,68 190,95 1 19,74 20,99 21,76 24,06 24,95 27,41 28,15 167,05 E 2 23,03 23,52 25,96 28,01 31,93 34,66 37,79 204,89 3 20,30 22,38 24,80 25,52 28,57 31,10 34,62 187,29 Rata-rata 21,02 22,30 24,17 25,86 28,48 31,06 33,52 186,41

83 Efisiensi Pakan Benih Ikan Nila Perlakuan Ulangan Wo (g) Wt (g) D (g) JKP (g) Wt+D (g) EP (%) 1 59,80 112,36 0,00 199,27 112,36 26,38 A 2 63,80 101,02 0,00 199,12 101,02 18,69 3 63,80 106,46 6,13 195,67 112,59 24,93 Rata-rata 62,47 106,61 2,04 198,02 108,66 23,33 1 57,00 102,98 5,17 188,25 108,15 27,17 B 2 65,90 101,16 14,79 199,57 115,95 25,08 3 59,60 123,44 4,18 209,95 127,62 32,40 Rata-rata 60,83 109,19 8,05 199,26 117,24 28,22 1 58,40 121,62 0,00 210,59 121,62 30,02 C 2 58,70 93,88 7,52 182,50 101,40 23,40 3 65,60 109,86 6,97 214,91 116,83 23,84 Rata-rata 60,90 108,45 4,83 202,66 113,28 25,75 1 58,26 91,72 0,00 184,61 91,72 18,12 D 2 59,40 108,60 0,00 190,32 108,60 25,85 3 61,90 105,54 18,44 197,93 123,98 31,37 Rata-rata 59,85 101,95 6,15 190,95 108,10 25,11 1 56,40 80,42 0,00 167,05 80,42 14,38 E 2 65,80 107,96 0,00 204,89 107,96 20,58 3 58,00 98,92 0,00 187,29 98,92 21,85 Rata-rata 60,07 95,77 0,00 186,41 95,77 18,94 Ket : Wo = Bobot ikan pada awal penelitian (gram) Wt = Bobot ikan pada akhir penelitian (gram) D = Bobot ikan yang mati selama penelitian (gram) JKP = Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian (gram) EP = Efisiensi Pakan (%)

84 Analisis Sidik Ragam Efisiensi Pakan Perlakuan Jumlah Efisiensi Pakan ulangan ke- Ratarata Total Ikan 1 2 3 A (0%) 10 26,38 18,69 24,93 70,00 23,33 B (5%) 10 27,17 25,08 32,40 84,65 28,22 C (10%) 10 30,02 23,40 23,84 77,25 25,75 D (15%) 10 18,12 25,85 31,37 75,34 25,11 E (20%) 10 14,38 20,58 21,85 56,81 18,94 Jumlah 116,07 113,59 134,39 364,05 Nilai laju pertumbuhan setelah ditransformasi ke arcsin Perlakuan Jumlah Laju Pertumbuhan ulangan ke- Ratarata Total Ikan 1 2 3 A (0%) 10 30,90 25,62 29,96 86,48 28,83 B (5%) 10 31,42 30,05 34,69 96,16 32,05 C (10%) 10 33,22 28,93 29,23 91,38 30,46 D (15%) 10 25,20 30,56 34,06 89,82 29,94 E (20%) 10 22,28 26,98 27,87 77,13 25,71 Jumlah 143,02 142,13 155,80 440,96 1. Faktor Koreksi = = = 12962,90 2. Jumlah Kuadrat Total = = ((30,90) 2 +(25,62) 2 + +(29,96) 2 ) 12962,90 = 163,86 3. Jumlah Kuadrat Perlakuan = FK = 12962,90 = 67,22 4. Jumlah Kuadrat Galat = JK Total JK Perlakuan = 163,86 67,22 = 96,63 5. DB perlakuan = t-1 = 5-1=4

85 6. DB Total = (t.r)-1= (3.5)-1= 14 7. DB Galat = DB Total- DB Perlakuan = 14-4 = 10 8. KTP = JKP/ DBP = 67,22/ 4= 16,81 9. KTG = JKG/ DBG = 96,63/ 10 = 9,66 10. Fhit = KTP/ KTG = 16,81/ 9,66 = 1,74 Tabel Analisis Sidik Ragam Efisiensi Pakan SK DB JK KT Fhit F0,5 Perlakuan 4 67,22 16,81 1,74 3,48 Galat 10 96,63 9,66 Total 14 163,86 keterangan : Fhit < F0,5 = tidak berbeda nyata pada taraf 5% Artinya seluruh perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap efisiensi pakan benih ikan nila.

Lampiran 14. Data Kualitas Air Media Pemeliharaan Benih Ikan Nila Selama Penelitian A Dissolve Oxygen (DO) Derajat Keasaman (ph) Suhu Periode (Minggu ke-) Periode (Minggu ke-) Periode (Minggu ke-) 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 1 6,9 6,8 4,7 4,9 5,8 5,7 5,0 8,4 7,6 7,94 7,41 7,36 7,21 7,57 24 25 25 25 24 24 24 2 6,9 5,3 4,3 5,0 5,8 6,2 4,7 8,4 7,8 8,01 7,50 7,26 7,18 7,70 24 25 25 25 24 24 24 3 6,9 6,6 5,2 5,1 5,9 5,7 5,1 8,4 7,8 7,80 7,50 7,28 7,31 7,66 24 25 25 25 24 24 24 B 2 6,9 4,2 3,8 4,2 3,6 3,9 4,4 8,4 7,52 7,8 7,15 7,05 7,15 7,55 24 25 25 25 24 25 25 3 6,9 6,2 4,8 5,3 5,4 5,5 5,9 8,4 7,73 7,98 7,51 7,25 7,12 7,76 24 25 25 25 24 24 24 C 2 6,8 6,2 5,0 5,6 5,9 6,2 4,2 8,4 7,84 7,99 7,64 7,45 7,37 7,57 24 25 25 25 24 24 24 3 6,8 5,8 4,3 4,3 4,3 5,2 5,4 8,4 7,58 7,88 7,25 7,1 7,2 7,45 24 25 25 25 24 25 24 Jumlah 20,7 18,7 14,2 15,0 17,5 17,6 14,8 25,2 23,2 23,75 22,41 21,90 21,70 22,93 72 75 75 75 72 72 72 Ratarata 6,9 6,2 4,7 5,0 5,8 5,9 4,9 8,4 7,73 7,92 7,47 7,30 7,23 7,64 24 25 25 25 24 24 24 1 6,9 5,6 4,9 5,6 4,7 6,4 3,1 8,4 7,71 7,88 7,17 7,62 7,51 7,62 24 25 24 25 24 24 24 Jumlah 20,7 16 13,5 15,1 13,7 15,8 13,4 25,2 22,96 23,66 21,83 21,92 21,78 22,93 72 75 74 75 72 73 73 Ratarata 6,9 5,3 4,5 5,0 4,6 5,3 4,5 8,4 7,65 7,89 7,28 7,31 7,26 7,64 24 25 25 25 24 24 24 1 6,8 5,3 5,6 5,5 5,8 5,9 4,8 8,4 8,06 8,08 7,56 7,31 7,42 7,63 24 25 25 25 24 24 24 Jumlah 20,4 17,3 14,9 15,4 16,0 17,3 14,4 25,2 23,48 23,95 22,45 21,86 21,99 22,65 72 75 75 75 72 73 72 Ratarata 6,8 5,8 5,0 5,1 5,3 5,8 4,8 8,4 7,83 7,98 7,48 7,29 7,33 7,55 24 25 25 25 24 24 24 86

D 1 6,9 5,4 5,8 4,9 4,2 6,2 5,0 8,4 7,85 8,04 7,37 8,15 7,62 7,46 24 25 25 25 24 25 24 2 6,9 6,8 4,5 4,7 5,0 5,1 4,9 8,4 7,77 7,85 7,12 7,79 7,63 7,65 24 25 24 25 24 24 24 3 6,9 6,5 5,1 6,3 5,4 6,3 6,0 8,4 7,81 7,93 7,64 7,15 7,51 7,65 24 25 25 25 24 24 24 E 2 6,2 6,5 4,9 4,3 4,8 5,9 5,0 8,4 7,74 7,79 7,12 7,72 7,31 7,47 24 25 25 25 24 24 24 3 6,2 6,2 4,8 5,3 5,8 6,0 5,6 8,4 7,66 7,96 7,53 7,98 7,69 7,68 24 25 25 25 24 25 24 Jumlah 20,7 18,7 15,4 15,9 14,6 17,6 15,9 25,2 23,43 23,82 22,13 23,09 22,76 22,76 72 75 74 75 72 73 72 Ratarata 6,9 6,2 5,1 5,3 4,9 5,9 5,3 8,4 7,81 7,94 7,38 7,70 7,59 7,59 24 25 25 25 24 24 24 1 6,2 6,4 5,1 4,7 4,5 6,1 3,9 8,4 7,66 7,89 7,36 7,6 7,51 7,56 24 25 25 25 24 24 24 Jumlah 18,6 19,1 14,8 14,3 15,1 18 14,5 25,2 23,06 23,64 22,01 23,3 22,51 22,71 72 75 75 75 72 73 72 Ratarata 6,2 6,4 4,9 4,8 5,0 6,0 4,8 8,4 7,69 7,88 7,34 7,77 7,50 7,57 24 25 25 25 24 24 24 87

88 Lampiran 15. Dokumentasi Kegiatan Penelitian Penjemuran Kulit Kopi Inokulan Aspergillus niger Pembuatan inokulan padat A.niger yang tumbuh pada media inokulan padat Inokulan padat Aspergillus niger kulit kopi Fermentasi kulit kopi

89 A.niger yang tumbuh pada media fermentasi Pengeringan media fermentasi Pakan Perlakuan Pengecekan kualitas air Sampling bobot ikan uji Wadah uji