B. Mesin Penepung (Hammer Mill dan Disk mill)

dokumen-dokumen yang mirip
II KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PROSES PEMBUATAN PAKAN

BAB II DASAR TEORI. harus dilakukan secara cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang. serta dapat menghasilkan hasil penepungan yang optimal.

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

I PENDAHULUAN. bentuk daun-daunan termasuk di dalamnya rumput dan leguminosa. peternak masih bergantung pada hijauan yang berada di lapang.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini penulis mencari beberapa sumber

12/17/2012 SIZE REDUCTION (PENGECILAN UKURAN) Karakteristik Ukuran. Ukuran yang digunakan dinyatakan dengan mesh maupun mm.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang sekarang ini semakin berkembang. Teknologi tidak mengenal

Tujuan pengecilan ukuran :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan pelengkap (Hartadi dkk., 1991). Konsentrat terdiri dari campuran jagung,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. industri pakan ikan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN. pengeringan hingga kadar airnya menurun dan tahan terhadap. mikroba dan jamur, sehingga bisa disimpan dalam waktu cukup

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Pembuatan Pakan Bahan Pembuatan Mesin Pencetak Pakan HI.

AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

MAKALAH MESIN PERALATAN PENGOLAHAN PANGAN (Ekstruder)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

1. Pendahuluan PENGABDIAN BAGI PETANI IKAN BANDENG DESA JAMBO TIMU PEMKOT LHOKSEUMAWE YANG MENGHADAPI MASALAH TINGGINYA HARGA PAKAN IKAN

TEKNOLOGI PEMASAKAN EKSTRUSI

BAB I PENDAHULUAN. kedua terbesar setelah padi, sehingga singkong mempunyai potensi. bebagai bahan baku maupun makanan ringan. Salah satunya dapat

Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

. Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 9

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

II. TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

TINJAUAN PUSTAKA. Suprihatin (1999) dan Nisandi (2007) dalam Juhansa (2010), menyatakan

TINJAUAN PUSTAKA Limbah Taoge Kacang Hijau

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di Indonesia. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

STUDI MUTU BRIKET ARANG DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH BIOMASSA

Pengelolaan Dan Pengolahan Limbah PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH ORGANIC KULIT KACANG DAN TONGKOL JAGUNG MENJADI BRIKET ARANG

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

I. PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASIWA

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 28 September :03 - Update Terakhir Selasa, 28 September :28

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi 1 : Formulasi Pakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

Hand Mangel Karet - Peralatan Sadap Karet

Hand Mangel Elektro Motor Spesifikasi : - Panjang Roll: Cm - Diameter Roll : 4" - Permukaan Roll : Polos Dan Batik - Pengerak : E.

Pengumpulan daun apu-apu

BAB 1 PENDAHULUAN. homogenizer. Homogenisasi adalah proses penyeragaman ukuran partikel

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Alat dan Bahan Metode Proses Pembuatan Pelet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Talang Getah Karet - Peralatan Sadap Karet

TEKNOLOGI ALAT DAN MESIN UNTUK AGRIBISNIS PETERNAKAN DI KAWASAN PERKEBUNAN SAWIT

PENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL

Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc

METODOLOGI PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA. Materi: Formulasi Pakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 Agustus 2016 di Mateseh,

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

MODIFIKASI MESIN PENCETAK PAKAN BUDIDAYA LELE BERBENTUK PELLET DENGAN KEBUTUHAN DAYA RENDAH

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. pengolahan, penanganan dan penyimpanan (Khalil, 1999 dalam Retnani dkk, 2011).

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN GABAH PADA ROTARY DRYER

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

Written by Uink 1 / 5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ikan merupakan salah satu hewan yang banyak dibudidayakan oleh

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN PASCA PANEN KUNYIT. Feri Manoi

Transkripsi:

PERANAN ALAT DAN MESIN DALAM MEMBUAT PAKAN IKAN Oleh Abdullah, A.Pi, MMA/Widyaiswara BPPP Medan Keberhasilan pembuatan pakan ikan tidak terlepas dari ketersidiaan peralatan dan mesin. Penggunaan peralatan dan mesin faktor kunci untuk mendapatkan pakan ikan yang berkualitas. Meskipun memerlukan biaya yang tidak sedikit, tetapi untuk jangka panjang akan sangat meringankan biaya karena hanya yang dihitung sebagai biayanya adalah berupa nilai penyusutan dari mesin itu sendiri. memberikan dampat yang signifikan terhadap pelet akan lebih efektif dan efisien bila menggunakan alat dan mesin. Perangkat alsin (alat mesin) yang dapat digunakan adalah mesin penepung, pencampur (mixer), pemanas bahan (steamer) khusus untuk pelet pakan ikan, mesin pencetak pelet (peletiser), dan mesin pengering. Konstruksi Alsin pembuat pelet pakan ikan terdiri atas beberapa komponen yang digerakkan oleh motor bakar diesel. A. Mesin Penghancur (Grinding) Mesin penghancur (grinding) digunakan untuk menghancurkan bahan baku pakan yang berbentuk butiran dan serat kasar, seperti jagung dan ikan rucah (kepala ikan). Grinding adalah proses pengecilan ukuran partikel bahan dari bentuk kasar menjadi ukuran yang lebih halus dan menghindari segregasi partikel-partikel bahan. Pengecilan ukuran merupakan suatu bentuk proses penghancuran dan pemotongan bentuk padatan menjadi bentuk yang lebih kecil oleh gaya mekanik. B. Mesin Penepung (Hammer Mill dan Disk mill) Mesin penepung bahan baku pelet berfungsi untuk menepungkan bahan-bahan pembuatan pelet. seperti kedelai, jagung, bungkil kelapa, ikan, daun-daun kering, kulit kacang tanah, tulang ikan, dan lain-lain. Kondisi bahan-bahan yang akan ditepungkan harus dalam keadaan kering, guna mengoptimalikan proses penepungan. Mesin penepung ini, terdapat dua jenis mesin yaitu disk mill dan hammer mill dengan berbagai tipe. 1. Mesin penepung Disk mill. Mesin penepung disk mill bekerja dengan cara menggabungkan fungsi tempaan dengan fungsi giling. Di dalam mesin ada lempengan (disk mill) dengan rangkaian mata pisau. Disk mill ini bekerja menempa sekaligus memecah bahan material menjadi tepung. Kecepatan proses penepungan-nya bisa mencapai dua kali lebih cepat dari mesin 1

hammer mill, demikian juga dengan kehalusannya lebih halus dari tepung yang digiling oleh mesin hammer mill yaitu bisa mencapai ukuran butiran tepung sampai 0.4 mes. Gambar 2.1. Mesin penepung Disk mill Cara kerja mesin penepung disk mill ini lebih optimal bila bahan material yang digiling dalam kondisi kering. 2. Mesin penepung Hammer mill Mesin penepung hammer mill dalam proses penepungannya tidak hanya memecah tapi juga mengaduk bahan material di dalamnya sehingga sangat cocok untuk membuat adonan. Kehalusan tepung bisa mencapai ukuran 1-2mes. Kelebihan mesin ini adalah bisa untuk menghaluskan adonan bahan material yang berkadar air tinggi.. Gambar 2.1. Mesin Penepung Hammer mill 2

C. Mesin Pengaduk (Mixer) Alat/Mesin Pencampur (Mixer) digunakan untuk mencampur bahan baku yang telah berupa tepung sehingga diperoleh campuran bahan pelet yang homogen sesuai dengan formula yang diinginkan. Gambar 2.3. Mesin Pencampur (Mixer) Mesin ini berfungsi untuk mencampur bahan-bahan pembuatan pelet yang telah ditepungkan atau dalam bentuk tepung. Dengan mesin ini homogenitas produknya merata, sehingga didapat komposisi yang sama per butir peletnya. D. Mesin Pencetak Proses pencetakan pelet diawali dari pencampuran (mixing), pemanasan dengan uap (conditioning) baru kemudian dicetak dan didinginkan (cooling). Proses conditioning adalah proses pemanasan dengan uap air pada bahan, yang ditujukan untuk gelatinisasi agar terjadi perekatan antar partikel bahan penyusun sehingga penampakan pelet menjadi kompak, ketahanan di dalam air menjadi lebih lama, tekstur dan kekerasannya tidak mengurangi daya cerna. Selain itu juga, proses conditioning ditujukan untuk melunakkan bahan agar mempermudah pencetakan, membuat pakan menjadi steril, terbebas dari kuman atau bibit penyakit; menjadikan pati dari bahan baku yang ada sebagai perekat; pakan menjadi lebih lunak sehingga ikan mudah mencernanya; menciptakan aroma pakan yang lebih merangsang nafsu makan ikan yang mengkonsumsinya. 3

Gambar 2.4. Mesin pencetak pelet tenggelam Setelah proses pemanasan dengan penguapan atau pengukusan, adonan bahan pakan itu dimasukkan ke dalam mesin pencetak untuk kemudian dicetak menjadi pelet melalui sistem kerja mesin pencetak pelet, yaitu mendorong adonan bahan di dalam sebuah tabung selinder yang terbuat dari besi atau baja dengan menggunakan ulir (screw) menuju lubang cetakan (die) berupa lempengan besi atau baja berbentuk lingkaran dengan lubang-lubang berdiameter 2-3 mm, sehingga pakan akan keluar dari cetakan tersebut dalam bentuk pelet. Gambar 2.5. Mesin cetak pelet apung Alat pencetak pelet apung berbentuk silinder, terbuat dari bahan Mild Steel atau Stainless Steel. Pada bagian dalamnya terdapat ulir (screen) pengepres bahan adonan pelet. Ulir pengepres ini mendorong bahan adonan ke arah ujung silinder dan menekan plat berlubang (die) sebagai pencetak pelet. Lubang-lubang pada plat (die) berdiameter, sesuai dengan ukuran pelet yang dikehendaki. Pelet yang keluar dari lubang cetakan akan dipotong oleh pisau yang berputar di bagian luar silinder. 4

Mesin cetak pelet ini dengan sistem bertekanan tinggi mengepress / memadatkan adonan bahan untuk dicetak menjadi pelet pakan ikan. Hasil cetakan pada umumnya dapat mengapung. E. Mesin Pengering Mesin pengering berfungsi mengeringkan pelet hasil cetakan, dengan tujuan mempertahankan struktur kompak dan padat serta memperpanjang umur simpan pelet dengan menghambat pertumbuhan jamur melalui pengurangan kadar airnya, sehingga dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama. Pengeringan adalah tahap akhir dalam proses pembuatan pakan ikan. Pengeringan dapat dilakukan secara alami yaitu dengan menjemur dipanas matahari dan dapat juga dilakukan secara buatan dengan menggunakan mesin pengering dengan sumber energinya minyak, gas atau listrik. Sementara ini mesin pengering pelet yang lazim digunakan terdiri dari 2 pilihan model yaitu tipe rak (tray) seperti berikut ini. 1. Tipe Rak (Tray) 2. Tipe Rotary Dryer Gambar 2.6. Mesin pengering pelet tipe rak (Tray) Gambar 2.7. Mesin pengering pelet tipe rotary dryer 5